Anda di halaman 1dari 3

WUDHU, MANDI DAN TAYAMUM

‫ق َوا ْم َسحُوْ ا بِ ُرءُوْ ِس ُك ْم‬ ِ ِ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا قُ ْمتُ ْم اِلَى الص َّٰلو ِة فَا ْغ ِسلُوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم َواَ ْي ِديَ ُك ْم اِلَى ْال َم َراف‬
‫ض ى اَوْ ع َٰلى َس فَ ٍر اَوْ َج ۤا َء اَ َح ٌد ِّم ْن ُك ْم‬ ٓ ٰ ْ‫َواَرْ ُجلَ ُك ْم اِلَى ْال َك ْعبَ ْي ِنۗ َواِ ْن ُك ْنتُ ْم ُجنُبًا فَ اطَّهَّرُوْ اۗ َواِ ْن ُك ْنتُ ْم َّمر‬
‫ص ِع ْيدًا طَيِّبًا فَا ْم َسحُوْ ا بِ ُوجُوْ ِه ُك ْم َواَ ْي ِد ْي ُك ْم ِّم ْنهُ ۗ َما‬ َ ‫ِّمنَ ْالغَاۤ ِٕى ِط اَوْ ٰل َم ْستُ ُم النِّ َساۤ َء فَلَ ْم ت َِج ُدوْ ا َماۤ ًء فَتَيَ َّم ُموْ ا‬
.6 َ‫ش ُكرُوْ ن‬ ْ َ‫ج َّو ٰل ِك ْن ي ُِّر ْي ُد لِيُطَهِّ َر ُك ْم َولِيُتِ َّم نِ ْع َمتَهٗ َعلَ ْي ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ت‬ ‫هّٰللا‬
ٍ ‫ي ُِر ْي ُد ُ لِيَجْ َع َل َعلَ ْي ُك ْم ِّم ْن َح َر‬
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah
wajahmu dan tanganmu sampai ke siku,dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu
sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika
kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah
wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.
(QS. Al-Maidah 5:6)
WUDHU
1. Apa Saja Fardhu/Rukunnya Wudhu?
1. Niat
NB. Niatnya wudhu dilakukan bersamaan dengan membasuh wajah, melafalkannya
hukumnya sunnah.
2. Membasuh Wajah.
Adapun batasannya adalah:
a. Vertikal: Mulai dari tumbuhnya rambut sampai ujung dagu
b. Horizontal: Mulai dari telinga satu ke telinga yang lain
3. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku-siku
a. Lantas apakah siku-siku juga wajib dibasuh? Wajib
b. Dari ayat ‫ق‬ ِ ِ‫ َواَ ْي ِديَ ُك ْم اِلَى ْال َم َراف‬para ulama’ kemudian mengambil pemahaman
bahwa disunnahkan membasuh dengan mengalirkan air mulai dari ujung jari kepada
siku, bukan sebaliknya.
4. Mengusap Sebagian Kepala, atau rambut kepala
5. Membasuh Kaki sampai Mata Kaki
6. Tartib. (urut).
NB: diperbolehkan wudhu dengan cara menyelamkan semua anggota tubuh ke kolam
renang misalnya

2. Apa Saja Syarat-Syarat Wudhu?


Jawab:
a. Islam
b. Tamyiz (bisa makan, minum dan istinja’ sendiri)
c. Bersih dari Haid dan Nifas
d. Bersih dari sesutau yang dapat menghalangi sampainya air kulit, maka sebelum wudhu
hendaknya membersihkan semisal kotoran kuku, make up, belek dll.
NB: Batasan sesuatu yang dikatakan dapat menghalangi air ke kulit adalah: apabila
dikerik maka ada sesuatu yang terlepas. Maka tidak menjadi masalah seperti bekas
tinta dan bekas kunyit.
e. Bersih dari sesuatu yang dapat merubah salah satu sifat air (warna, bau, rasa), maka
sebelum wudhu hendaknya membersihkan hanbody (yang masih licin), salep, pomade
dll.
f. Mengetahui fardu-fardhunya wudhu
g. Tidak menyakini salah satu dari fardhunya wudhu, sebagai sebuah kesunnahan.
h. Menggunakan air mutlak (yakni yang suci mensucikan)
NB: Tidak sah wudhu menggunakan air musta’mal (air yang habis digunakan untuk
bersuci). Maka perlu diperhatikan (1) berhati-hati saat membasuh wajah, jangan
sampai air di wajah, menetes ke air yang berada di tengadah/cawukan tangan. (2)
kalau air kamar mandi/timba sedikit (Kurang dari 2 kullah), maka wudhunya tidak boleh
dengan cara mencelupkan anggota kedalam timba.
i. Menghilangkan najis Ainiyah, maka sebelum wudhu harap menghilangkan dulu seperti
darah luka atau jerawat.
j. Mengalirkan air ke anggota wudhu. Maka tidak cukup semisal mengelap dengan kain
basah.
k. Mantap dalam Niat, maka tidak sah wudhunya orang yang ragu-ragu apakah dia sudah
batal atau belum. Maka dari itu, kalau masih dalam keadaan ragu-ragu, hendaknuya
membatalkan wudhunya dulu (misalnya dengan menyentuh alat kelamin) baru
kemudian wudhu dalam keadaam mantap dia sudah batal.
l. Melanggengkan Niat secara Hukmi, maka bila orang tersebut murtad di tengah-tengah
wudhu, atau memalingkan diri di sela sela wudhu, wudhunya tidak sah.
m. Masuknya Waktu Sholat dan Muwalah (Terus Menerus) bagi orang yang daimul hadas
(selalu dalam keadaan hadas) yakni semisal orang dengan penyakit ambien atau
istihadhoh.

3. Apa Saja Sunnah-Sunnahnya Wudhu


Diantaranya adalah:
a. Membaca Bismillah
b. Berkumur
c. Bersiwak
d. Isytinsyaq (menghirup air ke hidung kemudian mengeluarkannya)
e. Muwallah

4. Apa yang dimaksud dengan Muwalah?


Muwallah adalah membasuh anggota wudhu sebelum anggota wudhu yang sebelumnya itu
kering. Hal ini hukumnya sunnah.

Kata Kunci: Dikembalikan Ke Hukum Asal


- Orang ragu-ragu sudah kentut aatu belum..? (Asalnya: belum Batal)
- Orang ragu-ragu sudah wudhu atau belum..? (Asalnya: belum Wudhu)

Anda mungkin juga menyukai