Anda di halaman 1dari 6

THOHAROH

Bahasa : suci dan bersih dari semua kotoran, baik secara lahir mapun batin.
Lahir : suci dari semua najis.
Batin : suci dari semua dosa.
Istilah : suci dari najis dan hadats.

Najis : mengenai badan, pakaian dan


tempat. Disucikan engan cara dicuci,
dikerik dan dipercikkan air
Thoharo
Hadas : mengenai badan. Disucikan
dengan wudhu (hadast kecil), mandi
(hadast besar), dan tayamum.

Najis ringan = air kencing laki laki yang belum makan apa apa, bersuci dengan
memercikkan air pada bagian yang terkena najis tersebut.
Najis sedang = bersuci dengan berwudhu
1. Bangkai
2. Babi
3. Darah
4. Kotoran manusia
5. Madzi (birahi)
6. Wadi (kecapekan)
7. Kotoran hewan yang diharamkan dimakan
Najis berat = air liur anjing, bersuci dengan membasuh sebanyak 7 kali,
basuhan pertama menggunakan tanah.

QS Al Maidah 5:6 = orang yang beriman, hendak bersholat, basuhlah,


muka, tangan, usap kepala dan cucui kaki. Jika Junub maka bersuci (mandi).
Jika sakit/berpergian/buang hajat/sentuh bukan mahram dan tidak ada air
maka usap muka dan tangan dengan debu.

WUDHU : bersuci untuk hadast kecil.


Aktivitas yang wajib berwudhu, shalat, thawaf, dan memegang al
quran.
Aktivitas yang sunnah untuk berwudhu
1. Hendak sholat meski punya wudhu
2. Hendak tidur
3. Hendak tidur dalam keadaan junub
4. Hendak makan dalam keadaan junub
5. Hendak mengulangi jima’
6. Ketika marah
7. Stelah mengangkat jenazah

Rukun wudhu : 1. Membasuh tangan – siku


Wajib 2. Membasuh wajah
3. Mengusap kepala
4. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
Cara berwudhu menurut Muhammadiyah
1. Membaca basmalah, niat dengan ikhlas
2. Membasuh kedua telapak tangan sampai siku
3. Bersiwak/gosok gigi (sunnah)
4. Berkumur (sunnah), dilanjut ber istintsar/istinsyaq
5. Membasuh muka
6. Membasuh kedua tangan – siku
7. Mengusap kepala (bila menggunakan jilbab/peci cukup samapai ubun
ubun)
8. Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
9. Berdoa “asyhadu-alla-ila-ha-ilallah-wahdahu-la-syari-kalah, wa
asyhadu-anna-muhammadan’abduhu-warasu-luh.

TAYAMUM
Bahasa : berniat
Istilah : mengusap wajah dan kedua tangan dengan debu, sebagai pengganti
wudhu dan mandi junub. Tayamum bisa untuk menghilangkan hadats kecil
dan hadast besar. (QS Al Maidah : 6)

Waktu yang diperbolehkan untuk bertayamum :


1. Tidak ada air
2. Karena sakit
3. Khawatir jatuh sakit

Tata cara bertayamum


1. Meletakkan kedua telapak tangan ke tanah dan meniupnya
2. Niat, membaca basmalah
3. Mengusapkan kedua telapak tangan pada wajah dan telapak
tangan
Yang membatalkan tayamum = semua yang membatalkan wudhu dan mandi
junub, Adapun jika saat bertayamum kemudian ada air maka tayamum
menjadi batal.

Mentayamumkan orang lain :


Kondisi pasien tidak bisa bergerak, maka untuk hadastnya bisa ditolong
perawat atau anggota keluarganya untuk bersuci.
1. Tepukkan kedua telapak tangan ke tanah
2. Tiup kedua telapak tangan tersebut
3. Usapkan kedua telapak tangan itu ke wajah pasien
4. Usapkan kedua telapak tangan it uke dua telapak tangan dan
punggung tangan pasien

JUNUB : bersuci dengan mandi junub.


Aktivitas yang wajib mandi junub
1. Keluar mani
2. Bersetubuh
3. Baru selesai haid/nifas
4. Hendak menghadiri sholat jumat

Aktivitas yang disunnahkan untuk berwudhu,


1. Hendak makan
2. Hendak tidur
3. Hendak melakukan jima’

Tata cara mandi junub yang sempurna


1. Membasuh kedua tangan
2. Niat ikhlas
3. Membasuh kemaluan
4. Memakai wewangian sebelum mandi
5. Melepas gulungan
6. Menuangkan air ke atas kepala dan meratakan keseluruh tubuh
7. Menggosok tubuh
8. Membasuh kaki dengan mendahulukan kaki kanan
9. Tidak berlebihan menggunakan air
SELALU DALAM KEADAAN BERHADATS DAN NAJIS
- Orang yang sedang sakit, keluar darah dari luka terus menerus
- Orang yang sedang istihadhah, keluar darah seperti haid, tapi diluar
waktu yang rutin
- Orang yang lanjut usia, sering buang kecil tanpa bisa ditahan/keluar
scera aspontan
Jika dalam kedaan seperti itu maka termasuk dalam keadaan udzur yang
dimaafkan, tata cara bersucinya :
1. Bagian tubuh yang mengeluarkan najis, baik kemlauan, dubur,
luka, hendaknya sebisa mungkin ditutup dengan rapi
2. Lalu mulai berwudhu
3. Najis yang tetepa keluar setelah berwudhu itu dimaafkan
4. Setelah berwudhu, hendaklah kita segra melaksanakan shalat
Pasien dalam keadaan urin bag

Pasien yang terpasang kateter urin dan urin bag, maka urin akan
langsung masuk ke urin bag melalui selang kateter, sehingga orificium uretra
eksterna (pada perempuan) dan ujung penis pada laki-laki tidak bisa
dibersihkan. Pembersihan dilakukan dengan membuka tutup urine bag,
urine yang tertampung dibuang kemudian penutup urine bag dibersihkan.
Setelah itu pasien bisa berwudhu seperti biasanya

Pasien dengan inkontinensia urine

Inkontinensia urine (beser) adalah kondisi urine yang keluar tanpa


disadari, yang bisa disebabkan faktor fisik (misal penuaan) atau psikis.
Dalam sudut pandang syar`i maka mereka yang mengalami inkontinensia
urine digolongkan udzur..

1. Saat masuk sholat fardhu, sebelum berwudhu siapkan pakaian


dalam dan baju yang suci.
2. Bersihkan jalan keluarnya urine
3. Jalan keluarnya urine disumbat dengan kapas, pembalut atau
pampers kemudian menggunakan pakaian dalam yang bersih dan
suci
4. Berwudhu secara sempurna.
5. Segera melakukan sholat. Bila dalam keadaan sholat urine tetap
keluar, hal ini tidak membatalkan sholatnya.
6. Mengulangi setiap akan melakukan sholat.
7. Antara kegiatan membersihkan kemaluan, menutup kemaluan,
wudhu dan kemudian sholat harus dilakukan dengan tertib dan
segera tanpa disela dengan kegiatan lain. Bila terdapat kegiatan lain
maka wuhu menjadi batal, kecuali misal setelah wudhu berjalan
menuju masjid atau menunggu imam untuk sholat jamaah

Pasien dengan luka yang tidak boleh terkena air

Pasien mungkin memiliki luka dibagian tubuh yang merupakan


bagian yang wajib terkena air wudhu/wajib mandi junub. Ada beberapa
tingkatan luka :

1. Luka terbuka dan tidak berbahaya bila dibasuh → maka wajib


dibasuh jika merupakan anggota wudhu
2. Luka terbuka, berbahaya bila dibasuh tapi tidak berbahaya bila
diusap, maka wudhu cukup diusap saja
3. Luka terbuka yang berbahaya bila dibasuh dan diusap → maka
wudhu diganti dengan tayamum
4. Luka tertutup → saat wudhu cukup di usap saja.

Anda mungkin juga menyukai