Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Alestya Putri Jathy

NIM : 202210330311099
Kelas : A (Reguler)
Jurusan : Pendidikan Dokter
EJAAN DAN TANDA BACA
Ejaan adalah sebuah peraturan dalam bagaimana melambangkan bunyi-bunyi atau intonasi
dalam bacaan, bagaimana menempatkan tanda baca, dan bagaimana cara dalam pemotongan
suatu kata dan penggabungan kata. Terdapat 4 macam ejaan yang dijelaskan berikut ini :
a. Ejaan Van Ophusyen
Ejaan ini disebut juga sebagai ejaan balai pustaka yang telah diterapkan sejak tahun 1901-
1947. Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata melayu yaitu dengan penulisan hurug
latin dan bunyi yang mirp dengan tuturan Belanda, antara lain :

 Huruf (u) ditulis (oe)


 Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir katamisalnya bapa’, ta’
 Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i), maka di atas
akhiran itu diberi tanda trema (”)
 Huruf (c) yang pelafalannya keras diberi tanda (’) diatasnya
 Kata ulang diberi angka 2

b. Ejaan Suwandi
Ejaan Suwandi merupakan sistem ejaan yang merupakan sistem ejaan latin untuk Bahasa
Indonesia. Ejaan Suwandi memiliki ciri khususnya yaitu :

 Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah menada (u)


 Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan.
 Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan (k)
misalnya kata’ menjadi katak.
 Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak menggunakan tanda khusus
 Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua cara.

c. Ejaan Malindo
Ejaan Malindo adalah suatu ejaan dari perumusan ejaan melayu dan Indonesia. Perumusan
ini berangkat dari kongres Bahasa Indonesia tahun 1954 di Medan, SumateraUtara.Ejaan
Malindo ini belum sempat diterapkan dalam kegiatansehari-hari karena saat itu terjadi
konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia.
d. Ejaan Yang Disempurnakan(EYD)
Pada Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden RepublikIndonesia meresmikan
pemakaianEjaan Bahasa Indonesia.Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden
No.57,Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang
berjudul Pedoman Ejaan BahasaIndonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian
ejaan itu.

Tanda baca diperlukan dalam memahami sebuah kalimat dengan baik. Untuk itu, terdapat
beberapa tanda baca yang dipakai dalam Bahasa Indonesia yaitu :

 Tanda baca titik (.)


 Tanda baca koma (,)
 Tanda baca titik koma ( ; )
 Tanda baca titik dua ( : )
 Tanda baca hubung (-)
 Tanda baca pisah (--)
 Tanda elipsis (....)
 Tanda kurung ()
 Tanda tanya (?)
 Tanda seru (!)
 Tanda kurung siku ([])
 Tanda petik ( ‘’)
 Tanda garis miring (/)

Prinsip-Prinsip Tanda Baca

 Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:),dan tanda seru
(!), ditulis rapat (tanpa spasi) dengan huruf akhirdengan kata yang mendahuluinya dan
diberi spasi dengan kata yangsesudahnya.
 Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (()) masing-masing
diketik rapat dengan kata, frase, atau kalimat yang diapit.
 Tanda hubung (-), tanda pisah ( – ), dan garis miring (/) masing-masing diketik rapat
dengan huruf yang mendahului dan yangmengikutinya.
 Tanda hitungan, seperti: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-),kali (x), bagi (:),
lebih kecil (<), lebih besar (>) ditulis dengan jaraksatu spasi dengan huruf yang
mendahului dan mengikutinya
DAFTAR RUJUKAN
Tim Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah
Malang.2019 Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah: Edisi Revisi hh 21-28.
Penerbit Universitas Muhammadiyah Mlang Press. ISBN: 978-979-796-206-7.

Yuli F., Imam Nurkholis, Dyah Ayu N. 2016. EJAAN DAN TANDA BACA. Universitas
Pamulang

Anda mungkin juga menyukai