Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 2

“Ejaan”
Alfan Akbar Halim Syakur
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti
kata ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-
bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk
tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Pengertian
Ejaan  Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh
pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman
bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk
akan berimplikasi pada ketetapan dan kejelasan makna.
 1. Ejaan Van Ophuysen
 2. Ejaan Republik atau Soewandi
 3. Ejaan Pembaharuan
 4. Ejaan Melindo
Sejarah Ejaan  5. Ejaan LBK
 6. Ejaan Yang Disempurnakan
 7. PUEBI
 Merupakan pedoman resmi ejaan yang pertama yang diterbitkan
pada tahun 1901, Van Ophuijsen merancang ejaan itu yang
dibantu oleh Engku NawawiGelar Soetan
Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

Ejaan Van  Ciri Ejaan :


 1) Penggunaan oe untuk mewakili bunyi u, contohnya oentoek.
Ophuysen  2) Penggunaan tj untuk mewakili bunyi c, contohnya tjap.
 3) Penggunaan dj untuk mewakili bunyi j, contohnya djangan.
 4) Penggunaan j untuk mewakili bunyi y, contohnya sajang.
 5) Penggunaan nj untuk mewakili bunyi ny, contohnya njonja, njata.
 6) Penggunaan ‘ untuk mewakili bunyi k, hamzah, contohnya ta’,
djum’at
 Diresmikan pada tanggal 19 Maret 1947, oleh Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu Mr. Raden
Soewandi. Meskipun ejaan Republik bertujuan untuk menggantikan
ejaan sebelumnya, tetapi secara garis besar sama. Hanya ada
beberapa perubahan antara lain :
a. Penggunaan huruf “oe” diganti dengan huruf “u”
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak diganti dengan huruf “k”,
Ejaan Republik contohnya yang sebelumnya ditulis “ra’jat” menjadi “rakjat”

atau Soewandi c. Pengulangan kata dapat ditulis dengan menggunakan angka 2,


contohnya lain2, mudah2an.
d. Kata dasar huruf “e” (yang dibaca pada kata “sebelum”) boleh
dihilangkan, contohnya “perahu” menjadi “prahu”, “menteri”
menjadi “mentri”. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku pada kata
yang berimbuhan –an, misalnya “perangkap” tidak boleh menjadi
“prangkap”.
 Diprakarsai oleh Prof. Dr. Mohammad Yamin pada Kongres Bahasa di
Medan yang terselenggara pada tanggal 28 Oktober sampai dengan 2
November 1954. Kemudian dibentuklah panitia yang berhasil merumuskan
patokan-patokan ejaan baru. Akan tetapi, hasil kerja panitia itu tidak pernah
diumumkan secara resmi sehingga ejaan itu pun belum pernah
diberlakukan. Adapun beberapa perubhan yang dilakukan dalam ejaan ini
sebagai berikut :

Ejaan • Gabungan konsonan dj diubah menjadi dž

Pembaruan • Gabungan konsonan tj diubah menjadi č


• Gabungan konsonan ng tetap menjadi ng
• Gabungan konsonan nj diubah menjadi ň
• Gabungan konsonan sj diubah menjadi š, Contoh Selain itu, gabungan
vokal (diftong) ai, au, dan oi, ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu
menjadi ae, ao, dan oe.
 Contoh : Santae (Santai), Harimao (Harimau), Amboe (Amboi). čap (tjap),
sarung (sarung), šarat (sjarat).
 Ejaan Melindo ini merupakan hasil tindak lanjut dari perjanjian
persahabatan antara Republik Indonesia dan Persekutuan Tanah
Melayu pada tahun 1959. Sidang perutusan Indonesia Melayu
Ejaan Melindo (Slamet Mulyana – Syed Nasir bin Ismail) menghasilkan
konsep ejaan bersama yang kemudian diberi nama ejaan
Melindo (Melayu Indonesia). Akan tetapi, seiring
perkembangan politik selama bertahun-tahun berikutnya, ejaan
ini tidak jadi diresmikan.
 Adanya ejaan ini karena akibat dari ketidaksetujuan terhadap
konsep ejaan Melindo. Panitia ini berhasil merumuskan satu
konsep ejaan yang kemudian disebut sebagai Ejaan Baru atau
Ejaan LBK. Disebut ejaan LBK karena disusun oleh lembaga
Bahasa dan Kesusatraan. Adapun aturan yang terdapat pada
ejaan LBK adalah sebagai berikut :

Ejaan LBK • Huruf ‘tj’ diganti ‘c’, j diganti ‘y,’ ‘nj’ diganti ‘ny,’ ‘sj ‘menjadi
‘sy,’ dan ‘ch’ menjadi ‘kh.’
• Huruf asing: ‘z,’ ‘y,’ dan ‘f’ disahkan menjadi ejaan bahasa
Indonesia. Hal ini disebabkan pemakaian yang sangat
produktif.
• Huruf ‘e’ tidak dibedakan pepet atau bukan, alasannya tidak
banyak kata yang berpasangan dengan variasi huruf ‘e’ yang
menimbulkan salah pengertian.
 Pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Soeharto selaku Presiden
RI pada masa itu meresmikan ejaan baru dengan nama Ejaan
yang Disempurnakan atau yang biasa kita kenal EYD dan
membentuk panitia Pengembangan Bahasa Indonesia untuk
menyusun EYD yang diketuai oleh Amran Halim. Untuk EYD
mempunyai beberapa perbedaan dari ejaan-ejaan sebelumnya,
Ejaan Yang antara lain :

Disempurnakan  1) Tidak lagi mengunakan lambang tj, dj, j, nj untuk mewakili


bunyi c, j, y, dan ny.
 2) Meresmikan penggunaan huruf x, y, z, dan q
 3) Penulisan kata ulang pada ejaan Republik boleh
menggunakan angka 2 maka pada EYD wajib ditulis
keseluruhan dan dihubungkan dengan tanda hubung (-).
PUEBI
 Pemakaian huruf
 Penulisan Huruf
Ejaan Bahasa  Penulisan Kata
Indonesia  Penggunaan Tanda Baca
 1. Huruf Abjad
 2. Huruf Vokal
Pemakaian  3. Huruf Konsonan
huruf  4. Huruf Diftong
 5. Kluster
 Huruf dalam abjad bahasa Indonesia ada 26 yang terdiri
dari huruf konsonan dan huruf vocal antara lain :

Huruf Abjad
 Vokal dalam bahasa Indonesia dilambangkan menjadi
lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.

Huruf Vokal

 *) Untuk membedakan pengucapan, pada huruf e pepet


dapat diberikan tanda diakritik (ê) yang dilafalkan [ə].
 Konsonan dalam bahasa Indonesia dilambangkan
menjadi 21 huruf,
yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Huruf
Konsonan

 *) Huruf q dan x khusus digunakan
untuk nama diri dan keperluan
bidang tertentu. Huruf x pada posisi
awal kata diucapkan [s] dan pada
posisi tengah atau akhir diucapkan
[ks]
 Diftong merupakan dua buah bunyi vokal yang berjejer dalam
satu suku kata. Ada beberapa diftong dalam bahasa Indonesia
yaitu ai, au, oi, dan ei.
 Contoh :

Huruf Diftong
 Kluster yaitu gabungan dua buah konsonan dalam satu suku
kata. Kluster juga sering disebut dengan konsonan rangkap.
Ada lima kluster dalam bahasa Indonesia yaitu kh, ng, ny, tr,
dan sy.
 Contoh :

Kluster
Penulisan  Penulisan Huruf
Huruf
Penulisan Kata
Penggunaan
Tanda Baca

Anda mungkin juga menyukai