“Ejaan”
Alfan Akbar Halim Syakur
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti
kata ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-
bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk
tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Pengertian
Ejaan Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh
pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman
bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk
akan berimplikasi pada ketetapan dan kejelasan makna.
1. Ejaan Van Ophuysen
2. Ejaan Republik atau Soewandi
3. Ejaan Pembaharuan
4. Ejaan Melindo
Sejarah Ejaan 5. Ejaan LBK
6. Ejaan Yang Disempurnakan
7. PUEBI
Merupakan pedoman resmi ejaan yang pertama yang diterbitkan
pada tahun 1901, Van Ophuijsen merancang ejaan itu yang
dibantu oleh Engku NawawiGelar Soetan
Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Ejaan LBK • Huruf ‘tj’ diganti ‘c’, j diganti ‘y,’ ‘nj’ diganti ‘ny,’ ‘sj ‘menjadi
‘sy,’ dan ‘ch’ menjadi ‘kh.’
• Huruf asing: ‘z,’ ‘y,’ dan ‘f’ disahkan menjadi ejaan bahasa
Indonesia. Hal ini disebabkan pemakaian yang sangat
produktif.
• Huruf ‘e’ tidak dibedakan pepet atau bukan, alasannya tidak
banyak kata yang berpasangan dengan variasi huruf ‘e’ yang
menimbulkan salah pengertian.
Pada tanggal 16 Agustus 1972 oleh Soeharto selaku Presiden
RI pada masa itu meresmikan ejaan baru dengan nama Ejaan
yang Disempurnakan atau yang biasa kita kenal EYD dan
membentuk panitia Pengembangan Bahasa Indonesia untuk
menyusun EYD yang diketuai oleh Amran Halim. Untuk EYD
mempunyai beberapa perbedaan dari ejaan-ejaan sebelumnya,
Ejaan Yang antara lain :
Huruf Abjad
Vokal dalam bahasa Indonesia dilambangkan menjadi
lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.
Huruf Vokal
Huruf
Konsonan
*) Huruf q dan x khusus digunakan
untuk nama diri dan keperluan
bidang tertentu. Huruf x pada posisi
awal kata diucapkan [s] dan pada
posisi tengah atau akhir diucapkan
[ks]
Diftong merupakan dua buah bunyi vokal yang berjejer dalam
satu suku kata. Ada beberapa diftong dalam bahasa Indonesia
yaitu ai, au, oi, dan ei.
Contoh :
Huruf Diftong
Kluster yaitu gabungan dua buah konsonan dalam satu suku
kata. Kluster juga sering disebut dengan konsonan rangkap.
Ada lima kluster dalam bahasa Indonesia yaitu kh, ng, ny, tr,
dan sy.
Contoh :
Kluster
Penulisan Penulisan Huruf
Huruf
Penulisan Kata
Penggunaan
Tanda Baca