Anda di halaman 1dari 10

Perkembangan

Ejaan Bahasa
Indonesia
Kelompok 3 :
Achmad Fajrin Nurrachim 200207002
Anbar Azhari 200207020
Akmal Muhammad Habib N 200207011
Ejaan

Ejaan merupakan cara menuliskan kata atau kalimat dengan memeperhatikan penggunaan
tanda baca dan huruf (Yulianto dalam Kustomo,2015:59). Sedangkan menurut Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016), “ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-
bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda
baca”. Berdasarkan kedua pendapat di atas, ejaan adalah cara pelafalan dan cara penulisan tanda
baca, kata, dan kalimat dalam bentuk tulisan.
Perkembangan Ejaan Dan Ciri-Ciri
nya

Ejaan
Ejaan Van Ejaan
Republik
Ophuijsen Pembaharuan
(Soewandi)

Ejaan Ejaan Ejaan Ejaan


Melindo Baru EYD PUEBI
Huruf ї untuk membedakan antara huruf i
1 sebagai akhiran yang disuarakan tersendiri
Ejaan Van seperti diftong, misal mulaї dan ramaї, dan
untuk menulis huruf y, misal Soerabaїa.
OPhuijsen
Huruf j untuk menuliskan kata-kata,
2 misalnya jang, saja, wajang.

Huruf oe untuk menuliskan kata-


3 kata, misalnya doeloe, akoe,
Pada awalnya bahasa Melayu ditulis
repoeblik
menggunakan aksara Jawi atau Arab Gundul.
Namun kemudian aksara tersebut tidak lagi
digunakan pada bahasa Melayu karena Tanda diakritis, seperti koma ain dan
pengaruh budaya Eropa yang datang ke 4 tanda trema, untuk menuliskan kata-kata
Nusantara, lalu karena kegigihan bangsa ma’moer, jum’at, ta’, dan pa’.
Belandalah pada akhirnya Bahasa Melayu
menggunakan aksara latin.
Huruf tj dieja menjadi seperti Tjikini,
5 tcara, pertjaya
Ejaan Republik
(Ejaan Soewandi) Huruf oe disederhanakan menjadi u misalnya
1
dulu, aku, republik.

2 Tanda petik (‘) ditulis dengan k sehingga tidak


ada lagi kata ra’yat dan ta’ tetapi menjadi rakyat
dan tak
Setelah mengalami perkembangan, kedudukan
3 Kata ulang ditulis dengan angka 2 seperti pada
Ejaan van Ophuijsen digantikan oleh Ejaan
yang memiliki nama resmi Ejaan Republik atau anak2, ber-dua2-an, ke-laki2-an.
yang lebih dikenal dengan nama Ejaan Soewandi
karena menteri yang mengesahkan Ejaan ini Awalan di- dan kata depan di keduanya ditulis
bernama Mr. Soewandi. Ejaan Republik 4 serangkai dengan kata yang
diresmikan sebagai acuan ejaan baku bahasa menyertainya, misaldijalan, diluar, dijual,
Melayu untuk mengurangi pengaruh dominasi diminum.
Belanda yang diwakili dalam ejaan van
Ophuijsen. Penghapusan tanda diakritis schwa atau
5
e‘pepet’ (ẻ) menjadi esehingga tidak ada lagi
ada tulisankẻnari dan kẻluarga, tetapi keluarga
dan kehadiran.
Gabungan konsonan ng diubah menjadi n,
1 Perubahan penulisan gabungan huruf konsonan
dari gabungan konsonan ng menjadi satu huruf
n. Misalnya, mengalah menjadi menalah .

Ejaan
Gabungan konsonan nj diubah menjadi ń,
Pembaharuan 2 Perubahan penulisan gabungan huruf konsonan
dari gabungan konsonan nj menjadi satu huruf
ń. Misalnya,menjanji menjadi meńańi .

2020-06-01
Ejaan ini urung diresmikan. Namun, ejaan ini Gabungan konsonan sj menjadi š, Perubahan
diduga menjadi pemantik awal diberlakukannya
3 penulisan gabungan huruf konsonan dari
EYD tahun 1972 (Erikha, 2015). Ejaan gabungan konsonan sjmenjadi satu huruf š.
Pembaharuan direncanakan untuk memperbarui Misalnya, sjarat menjadi šarat.
Ejaan Republik yang dilandasi oleh rasa prihatin
Menteri Moehammad Yamin akan kondisi
Gabungan vokal ai, au, dan oi, menjadi ay, aw, dan
bahasa Indonesia yang belum memiliki
kejatian.
4 oy, Perubahan penulisan gabungan huruf vokal
(diftong) dari gabungan vokal ai, au, dan oi
menjadi ay, aw, dan oy. Misalnya, balai, engkau,
dan amboi menjadi balay, engkaw, dan amboy.
Ejaan Melindo
1 Gabungan konsonan tj pada kata tjara, diganti
dengan c sehingga ditulis cara.

2 Gabungan konsonan nj pada kata njanji, ditulis


dengan huruf nc, sehingga menjadi huruf yang
baru
Ejaan Melindo merupakan bentuk penggabungan
3 Gabungan sy pada kata syair ditulis menjadi
aturan penggunaan huruf Latin di Indonesia dan
Ŝyair.
aturan penggunaan huruf latin oleh Persekutuan
Tanah Melayu pada tahun 1959. Hal ini bermula
dari peristiwa Kongres Bahasa Indonesia Kedua Gabungan ng pada kata ngopi ditulis menjadi
yang dilaksanakan tahun 1954 di Medan. 4 ɳopi
Malaysia sebagai salah satu delegasi yang hadir
memiliki keinginan untuk menyatukan ejaan dan
keinginan ini semakin kuat sejak Malaysia
merdeka tahun 1957. 5 Diftong oi seperti pada kata koboi ditulis
menjadi koboy
Ejaan Baru
Lembaga Bahasa dan Kesusastraan (LBK)
menyusun program pembakuan bahasa Indonesia
secara menyeluruh (Tim Pengembang Pedoman
Bahasa Indonesia, 2016). Program tersebut
dijalankan oleh Panitia Ejaan Bahasa Indonesia
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Program
tersebut berisi konsep ejaan yang menjadi awal
lahirnya EYD lalu dikenal dengan nama Ejaan Baru
atau Ejaan LBK. Konsep ejaan ini disahkan oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
SarinoMangunpranoto, pada tahun 1966 dalam surat
keputusannya tanggal 19 September 1967, No.
062/1967.
• Huruf diftong oi hanya ditemukan di belakang kata,
EYD 1
misalnya oi pada kata amboi.

• Bentuk gabungan konsonan kh, ng, ny, dan sy


Konsep Ejaan baru yang terus ditanggapi dan termasuk kelompok huruf konsonan.
dikaji selama beberapa tahun kebelakang inilah 2
yang melahirkan cikal bakal konsep EYD. Ejaan
Yang Disempurnakan atau dikenal dengan EYD • Masih menggunakan dua istilah yaitu huruf
mengalami beberapa perubahan dari masa ke besar dan huruf kapital.
masa, yaitu tahun 1972, tahun 1988, dan tahun
3
2009 (Tim Pengembang Pedoman Bahasa • Penulisan huruf hanya mengatur dua macam
Indonesia, 2016). Masing-masing masa huruf yaitu huruf besar atau huruf kapital dan huruf
memiliki ciri khusus. 4 miring.

• Penulisan angka untuk menyatakan nilai uang


menggunakan spasi antara lambang dengan angka,
5 misalnya Rp 500,00
PUEBI

Pada huruf konsonan


Pada huruf vokal, untuk
terdapat catatan
Penyempurnaan terhadap ejaan bahasa Indonesia pengucapan (pelafalan)
penggunaan huruf q dan
kata yang benar
dilakukan oleh lembaga resmi milik pemerintah yaitu digunakan diakritik yang
x yang lebih rinci, yaitu:
(1) huruf q dan x khusus
lebih rinci, yaitu diakritik
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, (é) dilafalkan [e] misalnya
digunakan untuk nama
diri dan keprluan ilmu; (2)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Usaha tersebut Anak-anak bermain di
huruf x pada posisi awal
teras (téras)
menghasilkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan kata diucapkan [s]

Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman


Umum Ejaan Bahasa Indonesia.Pada tahun 2016 Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. Anis Baswedan, Pada huruf tebal terdapat
mengganti aturan ejaan yang PUEYD menjadi Pedoman Pada huruf kapital aturan
penggunaan lebih
pengurangan aturan
sehingga hanya dua
Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau dikenal dengan diringkas (pada PUEYD aturan, yaitu menegaskan
terdapat 16 aturan bagian tulisan yang sudah
singkatan PUEBI (Tim Pengembang Pedoman Bahasa sedangkan pada PUEBI ditulis miring dan
Indonesia, 2016). terdapat 13 aturan) menegaskan bagian
dengan disertai catatan. karangan seperti judul
buku, bab, atau subbab.

Anda mungkin juga menyukai