Anda di halaman 1dari 24

Materi 2

Pedoman Umum Ejaan Bahasa


Indonesia (PUEBI)

Dosen Pengampu:
Thessa Tri Astuty, S.E., M.M.
PUEBI 1
 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
 Pengenalan Huruf Abjad, Vokal, Konsonan,

Diftong, Gabungan
 Penulisan Huruf Kapital, Miring, Tebal
 Pemakaian Tanda Baca
Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
16 Agustus
1972, Presiden
Mei 1966, Republik
Lembaga Indonesia
Bahasa dan meresmikan
Tahun 1926: Kesusastraan Ejaan baru,
Mendapat bentuk (LBK), yang yang lebih
ejaan yang baku sekarang dikenal dengan
Ejaan Van menjadi Pusat Pedoman Ejaan
Tahun 1900: Ophuysen atau Bahasa,
Van ophuysen ada juga yang Bahasa
menyusun lagi Indonesia yang
menyusun menyebutnya Ejaan Baru
ejaan Melayu Disempurnakan
Ejaan Balai Bahasa (EYD).
dengan Pustaka. Indonesia.
Sebelum menggunakan
1900: Belum aksara Latin.
ada ejaan
bahasa
Melayu.
PENGERTIAN EJAAN
Ejaan ialah keseluruhan
sistem dan peraturan Ejaan Yang Disempurnakan adalah
penulisan bunyi bahasa ejaan yang dihasilkan dari
untuk mencapai penyempurnaan atas ejaan-ejaan
keseragaman sebelumnya.
Adapun pengertian lain dari ejaan
yaitu penggambaran bunyi bahasa
(kata, kalimat, dsb) dengan
kaidahtulisan (huruf) yang
distandardisasikan dan
Ejaan yang pernah ada di mempunyai makna.
Indonesia
1. Ejaan Van Ophuysen
2. Ejaan Republik/Ejaan Suwandi
3. Ejaan Malindo (Malaysia-
Indonesia)
4. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan/EYD
Ejaan Van Ophuysen/
Ejaan Balai Pustaka

1) Huruf (u) ditulis (oe).


2) Koma hamzah (k) ditulis dengan tanda koma ain (’) pada
akhir kata misalnya bapa’, ta’
3) Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat
akhiran (i), maka di atas akhiran itu diberi tanda trema
(”)
4) Huruf (e) yang pelafalannya keras diberi tanda (’)
diatasnya
5) Kata ulang diberi angka 2, misalnya: janda2 (janda-
janda)
Ejaan Republik/Ejaan Suwandi 1947
1. Huruf (oe) dalam ejaan Van Ophuysen berubah
menada (u).
2. Tanda trema pada huruf (a) dan (i) dihilangkan.
3. Koma ‘ain dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan
(k) misalnya kata’ menjadi katak.
4. Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak
menggunakan tanda khusus, misalnya ejaan, seekor,
dsb.
5. Penulisan kata ulang dapat dilakukan dengan dua
cara. Contohnya berlari-larian, berlari2-an.
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD)
 Diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972.
 Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan
Presiden No. 57,Tahun 1972.
 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
menyebarkan buku kecil yang berjudul “Pedoman
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”
 EYD mengatur pemakaian huruf, pemakaian huruf
kapital dan huruf miring penulisan kata, penulisan
unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
1
Huruf Abjad

Pemakaian Huruf Huruf Vokal

3
Huruf Konsonan

4
Huruf Diftong

8
5
Gabungan Huruf Konsonan

Pemakaian Huruf Huruf Kapital

7
Huruf Miring

8
Huruf Tebal

9
1

Huruf Abjad

Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf
sebagai berikut.

a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z.

10
2

Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas lima
huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.

11
3

Huruf
Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 21


huruf.

12
4

Huruf Diftong

Huruf Diftong Contoh Pemakaian dalam Kata


Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
ai aileron balairung pandai
au autodidak taufik harimau
ei eigendom geiser survei
oi - boikot amboi 13
5

Gabungan
Huruf Konsonan
Gabungan Contoh Pemakaian dalam Kata
Huruf
Posisi Awal Posisi Tengah Posisi Akhir
Konsonan

kh khusus akhir tarikh


ng ngarai bangun senang
ny nyata banyak - 14
6. Penulisan Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan.
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama
agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti
untuk Tuhan.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa.
6. Penulisan Huruf Kapital
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, dan hari besar atau hari raya
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam
nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata di dalam
judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan
surat kabar.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, atau sapaan.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan
paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam
penyapaan atau pengacuan. Misalnya: “Kapan Bapak berangkat?”
tanya Hasan.
7. Penulisan Huruf Miring
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul
buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang
dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar
pustaka.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata dalam kalimat.
3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau
ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa
asing.
8. Penulisan Huruf Tebal
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan
bagian tulisan yang sudah ditulis miring.

2. Huruf tebal dapat dipakai untuk


menegaskan bagian-bagian karangan
seperti judul buku, bab, atau subbab.
Tanda Baca
PUEBI 2
 Penulisan Kata Depan
 Penulisan Si dan Sang
 Penulisan Partikel
 Penulisan Singkatan dan Akronim
Kata Depan, Si, Sang, Partikel
1. Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
2. Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. (Huruf awal sang ditulis dengan
huruf kapital jika sang merupakan unsur nama
Tuhan).
3. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya. Partikel pun
ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Singkatan
 Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya: S.E.
 Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik. Misalnya: NKRI
 Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
titik. Misalnya: yth.
 Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik. Misalnya: a.n.
atas nama
 Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: kg, Rp
Akronim
 Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap
kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya: LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
 Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis
dengan huruf awal kapital. Misalnya: Bulog = Badan
Urusan Logistik
 Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf
awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis
dengan huruf kecil. Misalnya: iptek = ilmu pengetahuan
dan teknologi
REFERENSI
1. KBBI Edisi Kelima
2. PUEBI , 2015
3. http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/laman
bahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf

Anda mungkin juga menyukai