Anda di halaman 1dari 12

BAB I

Pendahuluan
A. Susahkah Belajar Ejaan Itu?
Belajar ejaan juga sangat penting. Mengapa dikatakan demikian? Penggunaa
ejaan menurut aturan itu sangat penting sekali untuk bahasa tulis. Dalam sebuah
karangan, jika ejaan yang digunakan sudah selesai aturan,orang yang membaca
karangan tersebut akan mudah memahami isinya. Dengan demikian yang membuat
karangan tersebut telah menguasai bahasa Indonesia dengan baik.

B. Mengenal Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)


Dalam kalimat tersebut ada kata yang awalnya ditulis dengan huruf kecil, ada
pula yang ditulis dengan huruf besar (kapital). Akan tetapi, kalimat tersebut ditulis
tidak asal tulis. Kalimat itu ditulis menurut aturan dalam pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD).
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambungkan bunyi-
bunyi ujaran, bagaimana menetapkan huruf besar dan huruf kecil, bagaimana
menetapkan tanda-tanda baca ,bagaimana memotong suku kata (pemenggalan
suku kata), serta bagaimana menggabungkan kata-kata.

C. Apa Saja yang Diatur dalam Ejaan yang Disempurnakan?


1. Pemakaian huruf
2. Pemakaian huruf besar/kapital
3. Pemakaian huruf miring
4. Penulisan kata
5. Penulisan unsur serapan (kata-kata yang diambil dari bahasa asing)
6. Pemakaian tanda baca
BAB II

Huruf-Huruf yang Digunakan dalam Bahasa Indonesia

Kita mengenal ada 26 huruf abjad dalam bahasa Indonesia. Huruf tersebut
terdiri atasa huruf vokal, dan huruf konsonan. Selain 26 huruf abjad tersebut,
ada pula huruf diftong dan gabungan huruf konsonan.
A. Huruf Abjad
Huruf abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia ada 26 huruf yaitu:
a b c d e f g h i j k l m n o q r s t u p w x y z (Huruf kecil)
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U P W X Y Z
(Huruf besar)
Huruf- huruf tersebut harus ditulis dengan bena, sesuai dengan aturannya.

B. Huruf Vokal
Huruf vokal dalam kalimat tersebut ditandi sebagai huruf yang bercetang tebal. Huruf
vokal dalam bahasa Indonesia adalah huruf a, e, i, o, dan u

C. Huruf Konsonan
Huruf konsonan q, v, w, x, dan z sangat sedikit yang melekat pada kata-kata
dalam bahasa Indonesia dan biasanya digunakan khusus untuk nama dan keperluan
ilmu pengetahuan.

D. Huruf Diftong
Huruf diftong adalah gabungan dua huruf vokal dan konsonan, huruf diftong
juga ada yang terdapat di awal sebuah kata, ada pula di tengah atau di akhir.

E. Gabungan Huruf Konsonan


Jika ada huruf diftong yang merupakan gabungan dua huruf vokal, dalam
bahasa Indonesia ada pula gabungan dua huruf konsonan.dalam bahasa Indonesia
terdapat empat gabungan huruf yang melambungkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan
sy. Huruf-huruf tersebut dapat pula berada di awal, di tengah, atau di akhir sebuah
kata.
BAB III

Bagaimana Memenggal Kata yang Benar?

Bagaimana pedoman Umum Ejaan Bahsa Indonesia yang disempurnakan


dijelaskan juga bagaimana memotong atau memenggal kata. Pemenggalan kata ini
bersangkutan dengan penulisan, buku pengucapan.

1. Kata yang mengandung huruf-huruf vokal berurutan di tengahnya harus dipenggal


diantara kedua huruf vokal tersebut.
Contoh:
Buah dipenggal menjadi bu-ah
Liat dipenggal menjadi li-at
Lauk dipenggal menjadi la-uk
Main dipenggal menjadi ma-in
2. Kata yang di tengahnya terdapat huruf konsonan, pemenggalannya dilakukan
sebelum huruf konsonan tersebut.
Contoh:
Tulis dipenggal menjadi tu-lis
Pala dipenggal menjadi pa-la
Muka dipenggal menjadi mu-ka
Suatu dipenggal menjadi su-a-tu
3. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan berurutan pemenggalan dilakukan di
antara kedua huruf konsonan tersebut.
Contoh:
Sombong dipenggal menjadi som-bong
Ambil dipenggal menjadi am-bil
4. Kata yang di tengahnya terdapat huruf konsonan yang berdampingan dengan
gabungan konsonan, pemeggalannya juga dilakukan di antara kedua huruf
konsonan tersebut.
Contoh:
Bangsa dipenggal menjadi bang-sa
Makhluk dipenggal menjadi makh-luk
5. Bagaimana cara memenggal kata yang di tengahnya terdapat tiga konsonan atau
lebih.
Contoh:
Bentrok dipenggal menjadi ben-trok
Bangkrut dipenggal menjadi beng-krut
BAB IV

Gunakan Huruf Kapital Sesuai dengan Aturan

Di awal buku ini, yaitu pada bab mengenal ejaan,kamu telah membaca sepuluh kalimat
yang menggunakan huruf kapital dengan benar. Seperti yang dijelaskan tadi, huruf-huruf
tersebut tidaklah ditulis dengan sesuka hati kita, tetapi diatur dalam pedoman EYD. Oleh
karena itu banyak yang sering melakukan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital

A. Awal kalimat
Huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama setiap kata
pada awal kalimat.

B. Nama Orang
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang. Walaupun letaknya
di tengah kalimat, tetap ditulis dengan huruf kapital.

C. Petikan Langsung
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam petikan langsung
(kalimat langsung yang menggunakan tanda petik).

D. Nama Tuhan atau Penggati untuk Tuhan


Penggunaan huruf kapital dalam kalimat.

E. Nama Agama dan Kitab Suci


Pemakaian huruf kapital dalam nama agama dan kitab suci ini.

F. Gelar Kehormatan, Keturunan, dan Keagamaan


Hururf kapital dipakai sebagai huruf prtama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang di ikuti oleh nama orang.

G. Nama Jabatan dan Pangkat


Huruf kapital dipakai sebgai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang. Jika nama jabatan tersebut dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi (badan/lembaga), atau tempat

H. Nama Negara, Bangsa, Suku Bangsa, dan Bahasa


Huruf pertama nama negara, bangsa, suku bamgsa, dan bahasa harus
menggunakan huruf kapital. Ada aturan lainnya tentang penulisan huruf kapital pada
nama, bangsa, suku bangsa, bahasa tersebut merupakan bentuk dasar dari kata
berimbuhan, huruf awalnya tidak mengggunakan huruf kapital.

I. Nama Hari, Bulan, dan Tuhan


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, dan tahun.
J. Nama Hari Raya
Penulisa hari raya yang benar adalah huruf pertama nama hari raya tersebut
menggunakan huruf kapital.

K. Nama Peristiwa Sejarah


Nama-nama peristiwa sejarah dalam kalimat , huruf awalnya menggunakan
huruf kapital.

L. Nama Geografi
Nama-nama geografi maksudnya adalah nama jalan, kota, sungai, laut, danau,
gunung, pulau, samudra, teluk, selat, dan lain-;ain yang berhubungan dengan ilmu
bumi (geografi). Huruf awal nama-nama geografi tersebut ditulis dengan huruf
kapital.

M. Lembaga Pemerintahan, ketatanegaraan, dan Dokumen Resmi


Huruf awal nama lembaga pemerintahan, ketatanegaraan, dan dokumen resmi
tersebutbditulis dengan huruf kapital, kecuali kata dan.

N. Bentuk ulang Sempurna


Huruf awal bentuk ulang sempurna yang terdapat dalam nama lembaga
pemerintah, nama badan, dan dokumen resmi menggunakan huruf kapital.

O. Nama Buku, Majalah, Surat Kabar, Judul Karangan, Drama, dan Flim
Huruf awal nama majalah, surat kabar, judul buku, dan jdul karangan ditulis
dengan huruf kapital. Akan tetapi, jika di dalamnya terdapat kata di, ke, dan, yang,
juga untuk, huruf awal kata tersebut tidak ditulis dengan huruf kapital kecuali jika di
letakan di awal judul tersebut.

P. Singkatan Nama Gelar, Pangkat, dan Sapaan


Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama gelar, pangkat,
dan sapaan.
Q. Penunjuk Hubungan kekerabatan
Kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dimaksud disini, misalnya ibu,
bapak, kakak, adik, nenek, kakek, dan paman. Jika kata tersebut dipakai sebagai
sapaan atau acuan, huruf awal kata tersebut harus ditulis menggunaan huruf kapital.

R. Kata Ganti Anda


Penggunaan huruf kapital pada kata ganti anda ini tidak perlu diuraikan panjang lebar
karena sudah jelas. Jika dalam sebuah kalimat terdapat kata anda, huruf awal kata
Anda tersebut harus ditulis dengan huruf kapital.
BAB V

Aturan tentang Penulisan Huruf Mirirng

Dalam sebuah tulisan, baik di buku pelajaran, majalah, atau surat kabar, sering
dijimpai penulisan huruf miring, aturan penulisan huruf miring yang terdapat dalam
EYD. Hruf miring dalam kalimat digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, atau kelompok kata.penulisan huruf miring biasanya dilakukan
pada tulisan hasil cetak. Jika dalam tulisa tangan, huruf atau kata yang seharungsnya
miring diberi garis di bawahnya.

Beberapa penggunaan huruf miring :


1. Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama buku atau sebuah kalimat.
2. Huruf miring diunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf atau kata
dalam sebuah kalimat.
3. Huruf miring digunakan untuk menuliskan daftar pustaka dalam sebuah karya
ilmiah.
4. Huruf miring digunakan untuk menuliskan nama ilmiah dan nama latin dalam
kalimat.
5. Huruf miring digunakan untuk memberi perbedaan atau penanda dalam kalima.
6. Huruf miring digunakan untuk menuliskan alamat websit atau sebuak link di
dalam kalimat.
7. Huruf miring digunakan untuk menulis kalimat yang dikutip dari buku, majalah
atau pernyataan orang lain.
8. Penggnaan hururf miring untuk film.
9. Huruf miring ditulis untuk majalah dan surat kabar.
10. Digunakan untuk ungkapan asing.
BAB VI

Bagaimana Cara Menulis kata yang benar

Kamu akan menganal aturan EYD tentang penulisan kata yang benar dalam
bahasa Indonesia.

A. Penulisan Kata Dasar


Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya, kata kepala, ditulis kepala,
bukan ke pala. Jika dituliskan terpisah, kata tersebut tidak dapat dikatakan sebagai
kata dasar.

B. Penulisan Kata Turunan


Kata turunan adalahn akata berimbuhan, yaitu kata dasar yang mendapatkan
imbuhan.

C. Penulisan Kata Ulang


Penulisan bentuk kata ulang dpat disimpulkan bahwa bentuk ulanh harus di
tulis secara lengkap dan menggunakan tanda hubung (-)
.
D. Penulisan Gabunga Kata
Untuk penulisan gabungan kata ini ditentukan berdasarkan jenis gabungan
kata. Ada tiga jenis gabungan kata, yaitu gabungan kata yang lazim disebut kata
mejemuk atau istilah khusus, gabungan kata yang mungkin menimbulkan
kesalahan pengertian, gabungan kata yang ditulis srangkai.

E. Penulisan Kata Gant


Kata ganti yang dimaksud di sini yaitu kata ganti pelaku (ku-, kau) dan kata
ganti milik (-ku, -mu, dan nya), kata ganti tersebut ditulis serangkai dengan kata
yang mengikuti atau yang mendahului.

F. Penulisan Kata Depan


Kata depan yang dimaksud di sini adalah di, ke, dari, kepada, dan daripada.
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Adapun
kata depan kepada dan daripada sudah dianggap satu kata sehingga penulisannya
disatukan.

G. Penulisan Kata Sandang


Kata sandang yang akan dibahas pada bagian ini adalah kata sandang si dan
sang. Jika menentukan kata sandang tersebut ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, berati penulisannya salah. Penulisan yang benar yaitu dipisahkan
dan menggunakan huruf kecil.
H. Penulisan Partikel
Partikel adalah kata yang akan mempunyai arti jika disatukan dengan kata
lain. Ada tiga macam partikel yang akan diuraikan di sini.
1. Partikel lah, -kah dan tah.
2. Partikel pun.
3. Partikel per.

I. Penulisan Singkta
Bentuk yang dipendekkan terdiri ata satu huruf atau lebih. Penulisan singkatan
yang diatur dalam EYD, ada yang menggunakan tanda titik dan ada yang tidak
menggunkan tanda titik.

J. Penulisan Akronim
SIM, Puskemas, dan Pemilu adalah contoh akronim. Singkatan yang berupa
gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan antara keduanya yang
di perlakukan sebagai kata disebut akronim.

K. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan


Dalam bahasa Indonesia, angka tersebut dipaki untuk menyatakan lambang
bilangan atau nomor. Angka juga dipakai untuk menyatakan ukran panjang, berat,
luas, dan isi. Selain itu, juga dipakai untuk menyatakan satuan waktu, nilai uang,
dan kuantitas (jumlah).
BAB VII

Gunakan Tanda Baca dengan Tepat

Penggunaa tanda baca dalam sebuah kalimat sangat penting. Bayangkan saja
jika dalam sebuah kalimat tidak terdapat tanda baca.

A. Pemakaian Tanda Titik ( . )


Tanda titik dipakai diakhir kalimata berita. Selain itu, masih banyak kegunaan
tanda titik.
1. Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu dan jangka
waktu
2. Memisahkan nama penulis, judul tulisan, dan tempat terbit dalam daftar
pustaka.
3. Memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya kegunaan tanda titik

B. Pemakaian Tanda Koma ( , )


Banyak sekali kegunaan tanda koma dalam bahasa Indonesia. Jika perincian
lebi dari dua kata yang diakhiri dengan kata hubungan dan, sebelum kata dan itu
harus dicantumkan tanda koma.
1. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat, tempat
dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat langsung.

C. Pemakaian Tanda Titik Koma ( ; )


Dalam kalimat, tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis atau setara/setingkat. Dalam hal ini, tanda titik koma dipakai
sebagai pengganti kata penghubung.

D. Pemakaian Tanda Titik Dua ( : )


Tanda titik dua dipakai dalam sebuah kalimat jika dalamnya terdapat
rangkaian atau perincian. Selain itu, tanda titik dua dipakai pula di antara jilid atau
nomor dan halaman, di antara bab dan ayat dalam kita suci, di antara judul dan
anak judul dalam karangan, serta nama kota dan nama penerbit dalam daftar
pustaka.

E. Pemakaian Tanda Hubung ( - )


Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata yang terpisah
oleh pergantian baris. Biasanya keadaan seperti ini terdapat dalam paragraf.
1. Kata hubung dipakai untuk menyambung kata ulang.
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung huruf-huruf dalam sebuah kata
yang di eja satu per satu.
3. Kata hubung di pakai untuk menyambung bagian-bagian tangga.
4. Tanda hubung dipakai untuk merangkai se-dengan kata berikutnya yang
dimulai dengan huruf kapital. Misalnya, se-Indonesia, se-Kota Madya
Surabaya, dan se-Asia Tenggara.

F. Pemakaian Tanda Pisah ( - )


Tanda pisah berbeda dengan tanda hubung, bukan hanya berbeda
kegunaannya. Panjang tanda pisah adalah dua kali panjang tanda hubung. Namaun
demikian, kedua tanda itu samasam ditulis langsung setelah kata atau angka
sebelum dan sesudahnya, tanpa jarak.
1. Untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di
luar bangun kalimat.
2. Untuk menegaskan keterangan yang lain dalam sebuh kalimat sehingga
maksud kalimat menjadi jelas.

G. Pemakaian Tanda Elipsis ( ... )


Tanda elipsis dalam kalimat pertama dipakai untuk menandai kalimat yang
terputus-putus.adapun dalam kalima kedua, tanda elipsis menunjukkan bahwa
dalam suatu kalimat ada bagian yang dihilangkan.

H. Pemakaian Tanda Tanya ( ? )


Tanda tanya di pakai di akhir kalimata tanya. Kata tanya yang digunakan
untuk menandai kalimat tanya, yaitu apa, mengapa, bagaimana, siapa, kapan, dan
partikel kah. Selain itu ditanda oleh kata-kata tanya tersebut. Tanda tanyalah yang
sangat berperan dalam menandai suatu kalimat tanya.

I. Pemakaian Tanda Seru ( ! )


Dalam bahasa lisan, tanda seru dapat digambarkan dengan naiknya atau
meningginya suara. Misalnya, seseorang sedang marah, ia pasti akan meninggikan
suaranya. Ungkapan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
emosi tersebut ditandai dengan tanda seru jika dituliskan dalam bahasa tulis.
Demikian pula ungkapan yang menyatakan kesungguhan atau ketidakpercayaan,
ditandai dengan tanda seru.

J. Pemakaian Tanda Kurung ( (...) )


Ada beberapa kegunaan tanda kurung yang perlu kamu ketahui sebagai
berikut:
1. Tanda kurung dapat dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
2. Tanda kurung di pakai untuk menjelaskan bagian kalimat yang perlu
dijelaskan.
3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci suatu
urutan keterangan.
K. Pemakaian Tanda Kurung Siku ( [...] )
Tanda kurung dipakai dalam kalimat untuk mengapit keterangan dalam
kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung.

L. Pemakaian Tanda Petik ( “...” )


Dalam kalimat langsung, tanda petik dituliskan setelah tanda baca yang
mengakhiri kalimat tersebut.
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lainnya.
2. Tanda [etik dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat.
3. Tanda petik mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
4. Tanda petik dipakai untuk mengapit kata yang mempunyai arti khusus.

M. Pemakaian Tanda Petik Tunggal ( ‘...’ )


Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam
petikan lain. Tanda petik tunggal biasanya terdapat dalam kalimat langsung.

N. Pemakaian Tanda Garis miring ( / )


1. Nomor surat dan nomor pada alamat dapat menggunakan tanda garis miring.
2. Tanda garis miring dipakai untuk menandai masa satu tahun yang terbagi
dalam dua tahun.
3. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta tiap.

O. Pemakaian Tanda Penyingkat atau Apostrof ( ‘ )


Tanda penyingkat atau apostrof dipakai untuk menunjukkan penghilang
bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
BAB VIII

Kata Baku dan Tidak Baku

A. Kata Baku
Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaan kaidah bahasa indonesia
nya sudah benar serta bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Biasanya kata baku dipakai untuk penulisan ataupun
pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi.
Kata baku sering kita pergunakan apabila :
 Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
 Membuat laporan.
 Membuat karya ilmiah.
 Membuat nota dinas.
 Membuat surat lamaran kerja
 Saat musyawah atau diskusi.
 Saat berpidato dan rapat dinas.
 Surat menyurat anatar organisasi, instansi atau lembaga, dan lainnya.

B. Kata Tidak Baku


Kata tidak baku adalah kata yang dipergunakan tidak sesuai dengan kaidah
atau pedoman bahasa yang telah ditentukan. Umumnya kata tidak baku ini
seing kita gunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur.
Adapun faktor-faktor yang mengakibatkan mencuatnya kata-kata tidak
baku, adalah sebagai berikut :
1. Yang memakai bahasa tidak tahu bentuk penulisan dari kata yang dia
maksud.
2. Yang memakai bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari pemakaian
suatu kata, itulah yang mengakibatkan kata tidak baku selalu ada.
3. Yang memakai bahsa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang
terbiasa memakai kata tidak baku.
4. Yang memakai bahasa sudah terbiasa menggunakan kata tidak baku.

Anda mungkin juga menyukai