Pendahuluan
A. Susahkah Belajar Ejaan Itu?
Belajar ejaan juga sangat penting. Mengapa dikatakan demikian? Penggunaa
ejaan menurut aturan itu sangat penting sekali untuk bahasa tulis. Dalam sebuah
karangan, jika ejaan yang digunakan sudah selesai aturan,orang yang membaca
karangan tersebut akan mudah memahami isinya. Dengan demikian yang membuat
karangan tersebut telah menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
Kita mengenal ada 26 huruf abjad dalam bahasa Indonesia. Huruf tersebut
terdiri atasa huruf vokal, dan huruf konsonan. Selain 26 huruf abjad tersebut,
ada pula huruf diftong dan gabungan huruf konsonan.
A. Huruf Abjad
Huruf abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia ada 26 huruf yaitu:
a b c d e f g h i j k l m n o q r s t u p w x y z (Huruf kecil)
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U P W X Y Z
(Huruf besar)
Huruf- huruf tersebut harus ditulis dengan bena, sesuai dengan aturannya.
B. Huruf Vokal
Huruf vokal dalam kalimat tersebut ditandi sebagai huruf yang bercetang tebal. Huruf
vokal dalam bahasa Indonesia adalah huruf a, e, i, o, dan u
C. Huruf Konsonan
Huruf konsonan q, v, w, x, dan z sangat sedikit yang melekat pada kata-kata
dalam bahasa Indonesia dan biasanya digunakan khusus untuk nama dan keperluan
ilmu pengetahuan.
D. Huruf Diftong
Huruf diftong adalah gabungan dua huruf vokal dan konsonan, huruf diftong
juga ada yang terdapat di awal sebuah kata, ada pula di tengah atau di akhir.
Di awal buku ini, yaitu pada bab mengenal ejaan,kamu telah membaca sepuluh kalimat
yang menggunakan huruf kapital dengan benar. Seperti yang dijelaskan tadi, huruf-huruf
tersebut tidaklah ditulis dengan sesuka hati kita, tetapi diatur dalam pedoman EYD. Oleh
karena itu banyak yang sering melakukan kesalahan dalam menggunakan huruf kapital
A. Awal kalimat
Huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama setiap kata
pada awal kalimat.
B. Nama Orang
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang. Walaupun letaknya
di tengah kalimat, tetap ditulis dengan huruf kapital.
C. Petikan Langsung
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam petikan langsung
(kalimat langsung yang menggunakan tanda petik).
L. Nama Geografi
Nama-nama geografi maksudnya adalah nama jalan, kota, sungai, laut, danau,
gunung, pulau, samudra, teluk, selat, dan lain-;ain yang berhubungan dengan ilmu
bumi (geografi). Huruf awal nama-nama geografi tersebut ditulis dengan huruf
kapital.
O. Nama Buku, Majalah, Surat Kabar, Judul Karangan, Drama, dan Flim
Huruf awal nama majalah, surat kabar, judul buku, dan jdul karangan ditulis
dengan huruf kapital. Akan tetapi, jika di dalamnya terdapat kata di, ke, dan, yang,
juga untuk, huruf awal kata tersebut tidak ditulis dengan huruf kapital kecuali jika di
letakan di awal judul tersebut.
Dalam sebuah tulisan, baik di buku pelajaran, majalah, atau surat kabar, sering
dijimpai penulisan huruf miring, aturan penulisan huruf miring yang terdapat dalam
EYD. Hruf miring dalam kalimat digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, atau kelompok kata.penulisan huruf miring biasanya dilakukan
pada tulisan hasil cetak. Jika dalam tulisa tangan, huruf atau kata yang seharungsnya
miring diberi garis di bawahnya.
Kamu akan menganal aturan EYD tentang penulisan kata yang benar dalam
bahasa Indonesia.
I. Penulisan Singkta
Bentuk yang dipendekkan terdiri ata satu huruf atau lebih. Penulisan singkatan
yang diatur dalam EYD, ada yang menggunakan tanda titik dan ada yang tidak
menggunkan tanda titik.
J. Penulisan Akronim
SIM, Puskemas, dan Pemilu adalah contoh akronim. Singkatan yang berupa
gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan antara keduanya yang
di perlakukan sebagai kata disebut akronim.
Penggunaa tanda baca dalam sebuah kalimat sangat penting. Bayangkan saja
jika dalam sebuah kalimat tidak terdapat tanda baca.
A. Kata Baku
Kata baku adalah kata yang aturan dan ejaan kaidah bahasa indonesia
nya sudah benar serta bersumber dari bahasa baku yakni Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Biasanya kata baku dipakai untuk penulisan ataupun
pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi.
Kata baku sering kita pergunakan apabila :
Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
Membuat laporan.
Membuat karya ilmiah.
Membuat nota dinas.
Membuat surat lamaran kerja
Saat musyawah atau diskusi.
Saat berpidato dan rapat dinas.
Surat menyurat anatar organisasi, instansi atau lembaga, dan lainnya.