Anda di halaman 1dari 53

Kelompok 3

❑ Muhammad Raghid Hamz


❑ Shafa Ashil Haerlian
❑ Chelsye Harvil Ivani
❑ Rivaldi Langda
❑ Divka Pradya Alvaleri
BAB V

PENULISAN KATA DAN KATA SERAPAN


A . Penulisan Kata
⁕ Kata Dasar
⁕ Kata Berimbuhan
⁕ Bentuk Ulang
⁕ Gabungan kata
⁕ Pemenggalan kata
⁕ Kata Depan
⁕ Partikel
⁕ Singkatan dan Akronim
⁕ Angka dan Bilangan
⁕ Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu,
dan –nya
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya :

• Kantor pajak penuh sesak


• Saya pergi ke sekolah
• Buku itu sangat tebal
2. Kata Berimbuhan
a. Imbuhan ( awalan , sisipan, akhiran , serta
gabungan awalan dan akhiran ) ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya :

• Berjalan
• Berkelanjutan
• Mempermudah
• Gemetar
• Lukisan
2. Kata Berimbuhan
B . Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
Misalnya :

• Adibusana
• Antarkota
• Biokimia
• Aerodinamika
• Prasejarah
3.Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung ( - ) di


antara unsur – unsurnya.

Misalnya :

❖Anak – anak

❖Biri – biri

❖Cumi – cumi

❖Lauk - Pauk
4 .Gabungan Kata

A. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk termasuk istilah
khusus , ditulis terpisah.

Misalnya :

❖Duta besar model linear

❖Orang tua rumah sakit jiwa

❖Simpang empat meja tulis


B . Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis
membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya

Misalnya :

❖Anak-istri pejabat menjadi anak istri-pejabat

❖Ibu-bapak kami menjadi ibu bapak-kami

❖Buku-sejarah baru menjadi buku sejarah-baru


C . Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran.

Misalnya :

❖Bertepuk tangan

❖Garis bawahi

❖Menganak sungai

❖Sebar luaskan
D .Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
serangkai.

Misalnya :

❖Dilipatgandakan

❖Menggarisbawahi

❖Menyebarluaskan

❖Penghancurleburan

❖Pertanggungjawaban
E .Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai.

Misalnya :

❖ Apalagi

❖Adakalanya

❖Bagaimana

❖Barangkali

❖Beasiswa
5. Pemenggalan Kata

A. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.

1 . Jika di tengah kata terdapat huruf Vokal yang berurutan, pemenggalannya


dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.

Misalnya :

❖ Bu-ah

❖ Ma-in

❖ Ni-at

❖ Sa-at
2 . Huruf diftong ai, au, ei , dan oi tidak tidak dipenggal.

Misalnya :

❖ Pan-dai

❖ Au-la

❖ Sau-da-ra

❖ Sur-vei

❖ Am-boi
3 . Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan ( termasuk gabungan
huruf konsana ) di antara dua huruf vokal, pemenggalannya dilakukan
sebelum hurud kon – sonan itu.

Misalnya :

❖ Ba-pak

❖ La-wan

❖ De-ngan

❖ Ke-nyang

❖ Mu-ta-khir
4 . Jika di tengah kata dasar terdapat dua huruf konsonen yang berurutan ,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

Misalnya :

❖ Ap-ril

❖ Man-di

❖ Sang-gup

❖ Som-bong

❖ Swas-ta
5 . Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih yang
masing – masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya dilakukan di
antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua.

Misalnya :

❖ Ul-tra

❖ In-fra

❖ Ben-trok

❖ In-stru-men
B . Pemenggalan kata turutan sedapat-dapatnya dilakukan di antara bentuk
dasar dan unsur pembentuknya

Misalnya :

❖ Ber-jalan

❖ Mem-bantu

❖ Mem-pertanggungjawabkan
C . Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsurnya itu
dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya dilakukan di antara
unsur – unsur itu. Tiap unsur itu dipenggal seperti pada kata dasar

Misalnya :

❖ Biografi Bio-grafi Bi-o-gra-fi

❖ Biodata Bio-data Bi-o-da-ta

❖ Fotografi Foto-grafi Fo-to-gra-fi


D. Nama orang yang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur - unsurnya

Misalnya :

❖ Lagu --- Indonesia Raya digubah oleh Wage Rudolf Supratman

❖ Buku layar Terkembang dikarang oleh Sutan Takdir Alisjahbana


E . Singkatan nama diri dan gelar yang terdiri atas dua huruf lebih tidak
dipenggal

Misalnya :

❖ Ia bekerja di DLLAJR

❖ Pujangga terakhir Keraton Surakarta bergelar R.Ng. Rangga Warsita


6 . Kata Depan

Kata depan , seperti di , ke , dan dari , ditulis terpisah


dari kata yang mengikutinya

A. Di mana dia sekarang?


B. Kain itu disimpan di dalam lemari
C. Dia Ikut terjun ke tengah kanca
7. Partikel
Partikel dibagi menjadi 3 yaitu :

A. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan


kata yang mendahuluinya
B. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya
C. Partikel per yang berarti `demi` , `tiap` , atau `mulai`
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
8 . Singkatan dan Akronim

A . Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau


pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur
singkatan itu
B . ( 1 ) Singkata yang terdiri atas huruf awal setiap kata
namun lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,
lembaga pendidikan, badan atau orgnanisasi , serta
nama lembaga , serta nama dokumen resmi ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik
( 2 ) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata
yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
C . Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti
dengan tanda titik.
D . Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim
dipakai dalam surat – menyurat masing – masing
diikuti oleh tanda titik.
E . Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
F . Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap
kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik
G . Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata
atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
ditulis dengan huruf awal kapital
H . Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan
huruf awal dan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
9 . Angka dan Bilangan

Angka Arab atau Romawi lazim dipakai sebagai lambang


bilangan atau nomor.

❖ Angka Arab : 0 , 1 , 2 , 3 , 4 ,5 , 6 ,7 ,8 ,9
❖ Angka Romawi : I , II , III , IV , VI , VII , VIII , IX , X , L ( 50
) , C ( 100 ), D ( 500 ) , M ( 1.000 ) , V ( 5.000 ) , M (
1.000.000)
10. Kata Ganti ku-, kau-, - ku, -mu, dan –nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis dengan serangkai dengan
kata yang mengikutinya, sedangkan –ku, -mu, dan –
nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya
Misalnya :

❖ Rumah itu telah kujual


❖ Majalah ini boleh kaubaca
❖ Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di
perpustakaan
❖ Rumahnya sedang diperbaiki
11. Kata Sandang si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya

Misalnya:

❖ Surat itu dikembalikan kepada si pengirim


❖ Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik
B. Kata Serapan
Pengertian Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang berasal dari


bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke
dalam suatu bahasa dan diterima
pemakaiannya secara umum
Sejarah Kata Serapan

Perkembangan sejarah nusantara tidak terlepas dari banyaknya


kontak budaya luar. Pada abad pertama masehi, budaya India masuk
ke Indonesia. Banyak konsep keagamaan serta sistem pemerintahan
dalam bahasa Sanskerta yang diaptasi sehingga banyak kata serapan
yang menjadi bagian dari kekayaan kosakata bahasa Indonesia.
Selanjutnya, kontak budaya dengan Islam terjadi. Konsep mengenai
keagamaan dalam bahasa Arab dipinjam sehingga menambah
kekayaan khasanah kosakata di nusantara.
BAB
VI

KATA BAKU
A . PENGERTIAN KATA BAKU
Pengertian Bahasa baku perlu disajikan dengan
beberapa pengertian sebagai berikut :

• Bahasa baku atau Bahasa standar ialah ragam


Bahasa yang berkekuatan sanksi sosial dan yang
diterima masyarakat Bahasa sebagai acuan model (
Moeliono )
• Yang dimaksud dengan bahasa Indonesia baku
ialah ragam bahasa yang mengikuti kaidah bahasa
Indonesia, baik yang menyangkut ejaan, lafal,
bentuk kata, struktur kalimat, maupun penggunaan
bahasa ( Junaiyah )
• Bahasa baku ialah suatu bentuk pemakaian bahasa
yang menjadi model yang dapat dicontoh oleh
setiap pemakai bahasa yang hendak berbahasa
secara benar ( Mocljono )
• Bahasa baku atau bahasa standar ialah ragam
bahasa atau dialek yang diterima untuk dipakai
dalam situasi resmi, seperti dalam perundangan-
undangan, surat-menyurat resmi, dan berbicara di
depan umum ( Kridalaksana )
B .CIRI – CIRI KATA BAKU
A . Memiliki ejaan kata yang benar E . Kalimatnya bebas gejala
B . Memiliki fungsi yang dinyatakan kontaminasi struktur
secara nyata ( eksplisit ) yaitu F . Kalimatnya bebas gejala pleonasme
1 . Subjek G . Kalimatnya bebas kerancuan
2 . Predikat struktur karena konjungsi ganda
3 . Objek H . Kalimatnya bebas dari penggunaan
C . Memiliki struktur dan urutan kata bentuk –nya yang tidak tepat
yang benar I . Kalimatnya bebas dari kata di mana
D . Memiliki struktur kalimat bebas dari yang tidak tepat
kerancuan kelompok kata J . Kalimatnya bebas dari penggunaan
kata – kata tidak baku
Contoh Kata Baku
1 . Pelepasan Imbuhan
A. Pelepasan Awalan
Awalan sering dilesapkan yang mengakibatkan kalimat
yang berbentuk menjadi tidak baku me-/meN, ber-, dan di-,
1 ) Awalan me- dan meN-
Baku
- Iran akan meratakan Bagdad dengan rudal.
Tidak Baku
- Iran akan ratakan Bagdad dengan rudal.
2 ) Awalan ber-
Baku
- Sopir andong, Ngadiman, bertabrakan.
Tidak Baku
- Iran akan ratakan Bagdad dengan rudal.
3 ) Awalan di-
Baku
- Dua orang pemulung dihukum dua tahun
Tidak Baku
- Dua orang pemulung hukum dua tahun
B. Pelepasan Akhiran
Ada dua buah akhiran yang penggunaannya dilesapkan, yaitu
akhiran –kan dan –i. Akibatnya, kalimat kalimatnya menjadi tidak baku.
1 ) Awalan me- dan meN-
Baku
- Laporkan kejadian itu!
Tidak Baku
- Lapor kejadian itu!
2. Pemborosan Penggunaan Kata
Sesungguhnya kata – kata yang dipilih untuk menyusun
sebuah kalimat yang benar-benar diperlukan. Akan tetapi,
kenyataannya ada sejumlah kata yang sesungguhnya tidak perlu
digunakan, tetapi kenyataannya kata itu digunakan juga. Akibatnya,
kalimat-kalimatnya menjadi tidak baku.
A. Pemborosan Kata di mana
Baku
- Para pemuda mengerti apa yang harus mereka lakukan
Tidak Baku
- Para pemuda mengerti di mana apa yang harus dilakukan
B. Pemborosan Kata daripada
Baku
- Peta itu merupakan bagian Kabupaten Magelang
Tidak Baku
- Peta itu merupakan bagian daripada Kabupaten Magelang

C. Pemborosan Kata dalam dan di dalam


Baku
- Anak itu menulis karangan
Tidak Baku
- Anak itu menulis dalam karangan
D. Pemborosan Kata Kepada
Baku
- Hadirin dimohon berdiri
Tidak Baku
- Kepada hadirin dimohon berdiri

E. Pemborosan Kata dari


Baku
- Hasil penyelidikan laboratorium kriminal menunjukkan bahwa pelaku
tindak kejahatan seorang wanita
Tidak Baku
- Dari hasil penyelidikan laboratorium kriminal menunjukkan bahwa
pelaku tindak kejahatan seorang wanita
F . Pemborosan Kata maka
Baku
- Dengan ini kami sampaikan data seorang ibu dari Kelurahan
Kotabaru
Tidak Baku
- Maka dengan ini kami haturkan data seorang ibu dari
Kelurahan Kotabaru
3. Ketidaktepatan Pemilihan Kata
Dalam menyusun sebuah kalimat harus diperhatikan
ketepatan pemilihan kata. Jika pemilihan katanya sudah tepat,
bentuk yang tersusun merupakan kalimat baku. Ketidaktepatan
pemilihan kata, kalimat yang terbentuk tidak baku
A. Penggunaan Kata Bahasa jawa
Baku
- Kiranya anjurannya akan diterima oleh Baginda
Tidak Baku
- Kiranya anjurannya akan didahar oleh Baginda
B . Penggunaan Kata yang Termasuk Ragam Tidak Baku
Baku
- Ia sedang membuat rak buku
Tidak Baku
- Ia sedang membikin rak buku
C. Kesalahan Pembentukan Kata
Baku
- Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan
tuntas
Tidak Baku
- Mengenai masalah ketentuan karya perlu segera diselesaikan
dengan tuntas
D . Ketidaktepatan Penggunaan Kata di mana
Baku
- Kantor tempat ia bekerja tidak jauh dari rumahnya.
Tidak Baku
- Kantor di mana ia bekerja tidak jauh dari rumahnya
E. Ketidaktepatan Penggunaan Imbuhan meN-i
Baku
- Ia membawahkan beberapa orang
Tidak Baku
- Ia membawahi beberapa orang
F . Ketidaktepatan Penggunaan Bentuk -nya
Baku
- Atas bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih
Tidak Baku
- Atas bantuannya kami ucapakan terima kasih
G . Ketidaktepatan Penggunaan Kata-Kata Tertentu
Baku
- Pak Amat hampir mendapat hadiah mobil
Tidak Baku
- Pak Amat nyaris mendapat hadiah mobil
4. Penggunaan Konjungsi Ganda
Ketidakbakuan kalimat dapat disebabkan oleh penggunaan
konjungsi atau kata penghubung ganda. Artinya dalam sebuah
kalimat ditemukan dua buah konjungsi. Akibatnya kalimatnya menjadi
rancu
A. Konjungsi karena dan maka
Baku
- Karena nilainya kurang dari batas minimal, ia tidak dapat diterima
sebagai siswa
Tidak Baku
- Karena nilainya kurang dari batas minimal, maka ia tak dapat diterima
sebagai mahasiswa siswa
B. Konjungsi meski dan tapi
Baku
- Meskipun kita tidak berperang, kita harus waspada
Tidak Baku
- Meskipun kita tidak berperang, tetapi kita harus waspada
C. Konjungsi walaupun dan namun
Baku
- Walaupun keringat membasahi seluruh badan, ia tetap bekerja
Tidak Baku
- Walaupun keringat membasahi seluruh badan, namun ia tetap
bekerja
D . Konjungsi setelah dan maka
Baku
- Setelah berhari-hari berjalan, sampai beliau di pinggiran hutan
Merbabu
Tidak Baku
- Setelah berhari-hari berjalan maka sampailah beliau di pinggiran
hutan Merbabu
E. Konjungsi meskipun dan namun
Baku
- Negara Indonesia telah merdeka sejak tahun 1945, tetapi masih
banyak warganya yang belum berpendidikan
Tidak Baku
- Meskipun negara Indonesia telah merdeka sejak tahun 1945, namun
masih banyak warganya yang belum berpendidikan
5 .Kerancuan Bentuk

Menurut Moelion ( Sabarianto, 2000: 89 ) kata kerancuan berarti hal rancu


atau kekacauan atau kerancuan dan kata rancu berarti tidak teratur atau
campur aduk. Karena adanya kerancuan bentuk, kalimat-kalimat yang
mengandung bentuk itu menjadi tidak baku;

Kerancuan Bentuk terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

❖Rancu dalam hal Bentuk Kata

❖Rancu dalam Hal Kelompok Kata


6 . Kesalahan Ejaan

Ejaan turut menentukan kebakuan dan ketidakbakuan kalimat. Karena


ejaannya benar, sebuah kalimat dapat menjadi baku dan karena ejaannya
salah, sebuah kalimat dapat menjadi tidak baku

Kesalahan Ejaan dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

❖Penggunaan Tanda Koma Yang Salah

❖Pelepasan Tanda Koma

❖Kesalahan Penulisan Sapaan


7 . Pelepasan Salah Satu Fungsi Kalimat

Menurut Verhaar ( Sabarianto, 2000: 92 ) yang dimaksud fungsi-fungsi


kalimat ialah subjek dan predikat. Predikat dibagi menjadi predikat verbal,
objek, dan keterangan. Dalam hal ketidakbakuan kalimat, yang sering
dilesapkan ialah subjek.

Pelepasan Salah Satu Fungsi Kalimat dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

❖Pelepasan Subjek pada Induk Kalimat

❖Pelepasan Subjek Anak Kalimat

❖Pelepasan Predikat
8 . Kesalahan Struktur Kalimat

Bentuk-bentuk yang strukturnya sudah benar merupakan kalimat baku ,


sedangkan bentuk-bentuk yang strukturnya masih salah merupakan kalimat
tidak baku.
Terima Kasih
ADA YANG INGIN DITANYAKAN ?

Anda mungkin juga menyukai