Anda di halaman 1dari 8

Nama Magdalena

Kelas : A7

Prodi : pendidikan bahasa inggris

 Penulisan EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan )

1. Penulisan huruf kapital


Penulisan huruf kapital, atau sering disebut juga huruf besar, adalah penggunaan
huruf besar dalam penulisan. Huruf besar yang dipakai sebagai unsur pertama kata
pada awal kalimat dan kegunan lainnya. Huruf kapital atau huruf besar digunakan
pada:
a. Huruf pertama pada awal kalimat
Contoh:
Mari kita pikirkan lima tahun ke depan dan kita siapkan sekarang. Apa yang kita
perlukan lima tahun kedepan?
b. Huruf pertama kata yang berkenaan dengan agama, kitab suci, dan nama Tuhan
termasuk kata gantinya.
Contoh:
Allah Tuhan Maha Pemurah
Alquran Tuhan Yang Mahakuasa
Budda Tuhan, Engkaulah Pelindungku
c. Huruf pertama petikan kutipan langsung.
contoh:
Mahasiswa bertanya, “Mengapa hrus berubah?”
d. Huruf pertama kata yang menyatakan gelar kehormatan, gelar keagamaan, gelar
keturunan, yang diikuti dengan nama orang.
Contoh:
Mahaputra Mohamad Yamin
Nabi Muhammad
e. Huruf pertama jabatan atau pangkat yang diikuti nama orang.
Contoh:
Dokter Nugroho Iman santosa
Gubernur sutyoso
f. Huruf pertama kata yang menyatakan nama bangsa, nama suku, atau nama
bahasa.
Contoh:
bahasa Arab
bahasa Indonesia
g. Huruf pertama pada tahun, nama bulan, nama hari, nama hari raya, dan nama
peristiwa sejarah.
Contoh:
tahun Masehi hari raya Idul Fitri
bulan Oktober Perang Pederi
hari Rabu Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
h. Nama kota yang mengikuti produk ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
asinan Bogor gudeg Yogya

2. Penulisa Huruf Miring


Huruf miring digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ketikan yang
dicetak miring, diberi garis bawah tunggal. Penulisan huruf miring digunakan untuk
menyoroti atau membedakan teks tertentu dalam sebauh tulisan.
Huruf miring digunakan untuk:
a. Menuliskan nama buku, nama majalah, nama surat kabar, yang dikutip dalam
karangan.
Contoh:
Buku Bahasa Indonesia karangan Widjono Hs. Dan Sintowati.
Majalah Tempo Mei 2004
Surat kabar Kompas 18 Agustus 2003
b. Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh:
Laporan ini tidak memasalahkan dampak psikologis karyawan.
c. Meuliskan istilah ilmiah, atau ungkapan asing, kecuali yang sudah disesuaikan
ejaannyan.
Contoh:
Kata Production Centre diganti dengan Pusat Desain produksi.

3. Penulisan Kata Turunan


Kata turunan sering disebut juga dengan kata berimbuhan. Dalam KBBI kata
adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang mrupakan perwujudan
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Nah, kata
inilah yang kemudian disusun menjadi suatu kalimat atau paragraf sehingga
menghasilkan sebuah tulisan. Kata memiliki beragam jenis, salah satunya adalah kata
turunan. Menurut KBBI, kata turunan adalah kata yang berbentuk sebagai hasil
proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan, adjarian. Kata turunan merupakan
kata yang sudah berimbuhan dan mengalami perubahan makna.
Contoh kata turunan dalam bahasa Indonesia:
a. Cinta (kata dasar) = cintaan (kata turunan)
b. Baca (kata dasar) =membaca (kata turunan dengan awalan “me-“)
c. Tulis (kata dasar) = menulis (kata turunan dengan awalan “me-“)
d. Anak (kata dasar) = anak –anak (kata turunan dalam bentuk jamak)
e. Makan (kata dasar) = pemakan (kata turunan dengan awalan “pe-“)

4. Penulisan Gabungan kata


Penulisan gabungan kata adalah proses menggabungkan dua atau lebih kata
menjadi satu kata yang memiliki makna spesifik. Peulisan gabungan kata mengikuti
kaidah sebagai berikut:
a. Gabungan kata yang berupa kata mejemuk, bagian-bagiannya dituliskan berpisah.
Contoh:
Benar: jasa marga, kereta api cepat, kerja sama, tanggung jawab, tata surya, uju
coba, wesel pos.
Salah: jasamarga, keretaapi cepat, kerjasama, tanggungjawab, tatasurya, ujucoba
weselpos.
b. Gabungan kata serangkai
Gabungan kata ynag sudah padu benar, sudah senyawa, tidak dapat dikembalikan
ke bentuk dan makna asal dituliskan serangkai.
Contoh:
Benar: barangkali, bumiputra, daripada, hulubalang, padahal.
Salah: barang kali, bumi putra, dari pada, hulu balang, pada hal.
c. Gabungan kata terikat dengan kata bebas
Penggabungan kata terikat, ysitu kata yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu
kata yang bermakna penuh bersama kata bebas, ditulis serangkai. Misalnya kata:
non, tuna, sub, peri, antar, maha,
Misalnya:
Benar
antarkota
caturwarga
mahabijaksana
nonkeuangan

Salah
antar kota, antar-kota
catur warga, catur-warga
maha bijaksana, maha-bijaksana
non keuangan
5. Penulisan Partikel

a. Partikel kah, lah, dan tah, ditulis dengan serangkai dengan kata yang mendahului.
Misalnya :
Apakah yang kaubac itu?
Apatah gunanya menyesali hal itu?
Bacalah buku ini.
b. Partikel pun, per ditulis dengan kata yang mendahului.
Misalnya:
Apa pun makanannya, ia tidak pernah mengeluh.
Sekali pun ia belum pernah kerumah aku.
Kelompok kata yang sudah padu sebagai satu kata, pun ditulis serangkai,
yakni: (1) adapun, (2) andaipun, (3) bagaimanapun, (4) biarpun, (5) kalaupun, (6)
kendatipun, (7) maupun, (8) meskipun, (9) sungguhpun, (10) walaupun, (11)
sekalipun, (12) ataupun.
Contoh:
Bagaimanpun kamu harus pergi kuliah
Sekalipun sakit ia tetap belajar
Perhatikan contoh berikut ini.
Benar
Jangankan dua kali, satu kali pun saya belum pernah menerima surat itu.
Salah
Jangankan dua kali, satu kalipun saya belum pernah menerima surat itu.

Kata sekali pun yang bermakna satu kali pun, ditulis berpisah, sedangkan
sekalipun yang bermakna sungguhpun ditulis serangkai.
a. Sekali pun saya belum pernah kerumahnya, saya tidak kesulitan
menemukannya.

6. Penulisan Singkatan
Singkatan adalah bentuk pendek yang di ambil dari huruf-huruf peertama suatu frasa.
Singkatan dieja huruf demi huruf. Penulisannya menggunakan huruf kapital semua
tapa titik.
Misalnya:
APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja)
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
CSIS (Centre for Strategic and International Studies)
7. Penulisan Akronim
Akronim adalah bentuk pendek yang diambil dari sebuah frasa. Susunan akronim
bervariasi. Ada akronim yang dibentuk dari 1) suku kata pertama, seperti orba, pelita
dan raker. 2) suku kata pertama ditambah tiga huruf berikutnya, seperti kancap,
kodamar, dan koramil, 3) suku pertama ditambah suku kata berikutnya seperti deplu
dan muspia.
Penulisan: 1) nama diri dituliskan dengan huruf awal kapital, seperti Depkes, Pemuda
DKI, dan Pusdiknes, 2) nama mekanis/ teknis, dengan huruf kecil, seperti tilang,
radar, dan siskambling.

8. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan

Penulisan lambang bilangan ada tiga cara, yaitu 1) angka arab 2) angka romawi, dan
3) huruf. Kesalahan terjadi karena mempertukarkan kedua cara ini. Lambang bilangan
yang seharusnya ditulis dengan angka dituliskan dengan huruf, atau sebaliknya.
Perbedakan kedua cara tersebut adalah sebagai berikut:
a. Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berfungsi sebagai: ukuran
(panjang, luas, isi, berat), satuan waktu, nilai uang, nomor (nama) jalan, rumah,
kamar, alamat yang bukan dokumen resmi.
Contoh:
Benar
5 sentimeter
10 meter persegi 25 liter
30 kilogram
1 jam 15 menit
Rp. 5.000,00
Jalan Wijayakusuma III
Kamar 14

Salah
Lima sentimeter
sepuluh meter persegi
dua puluh lima liter
Tiga puluh kilogram
Satu jam lima belas menit
lima ribu rupiah
Jalan wijayakusuma tiga
kamar empat belas

b. Bilangan dalam perincian dituliskan dengan angka.


c. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata dituliskan
dengan huruf, sedangkan yang dinyatakan lebih dari dua kata dituliskan dengan
angka.
Benar
1) Panitia menyediakan delapan bus ber-AC bagi mahasiswa dan dosen yang
megikuti studi lapangan di Bayat Provinsi Banten.
2) Sekali berputar pada porosnya bumi memerlukan waktu kira-kira 24 jam

Salah

1) Panitia menyediakan 8 bus ber-AC bagi mahasiswa dan dosen yang mengikuti
studi lapangan di Bayat Provinsi Banten.
2) Sekali berputar pada porosnya bumi memerlukan waktu kira-kira dua puluh
empat jam.

Lambang bilangan pada awal kalimat dituliskan dengan huruf, jika perlu,
susunan kalimat diubah sehingga tidak menempatkan angka pada awal kalimat.

Benar

(1) Ada 25 kendaraan yang diamankan oleh polisi karena tidak dilengkapi
dengan surat-surat lengkap.
(2) Sebanyak 23 orang ditahan dalam perkelahian antara pelajar itu, sedangkan
sisanya diizinkan pulang.

Salah

(1) 100.000 orang dibantai di serbia


(2) 23 orang ditahan ditahan dalam perkelahian itu, sedangkan sisanya diizinkan
pulang.

Bilangan dalam dokumen resmi seperti akta, kuitansi, wesel pos, dan cek
ditulis dengan angka dan huruf sekaligus. Cara ini bertujuan untuk mencegah
tindakan kriminal dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk
dokumen tidak remi, penulisan dengan huruf tidak diperlukan.
1) Telah dijuan sebidang tanah seluas 2.000 (dua ribu) meter dengan harga
Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). (benar)
2) Jumlah karyawan kantor kami ada 200 (dua ratus) orang. (salah)

d. Lambang Bilangan Tingkat


Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan sebagai berikut:
1) Hari Pendidikan Nasional ke-56
2) Hari Ulang Tahun ke-47 Republik Indonesia
3) Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ( tanpa bilangan )
4) Dirgahayu RI (tanpa bilangan)
DAFTAR PUSTAKA

hs, W. (2007). bahasa indonesia mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi. jakarta: PT
Grasindo.

adlani, n. (n.d.).

Adlani, N. (2022, mei 13). penulisan kata turunan dalam bahasa indonesia. Retrieved mei 13, 2022, from
adjar.grid.id: https://adjar.grid.id

hs, W. (2007). bahasa indonesia mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi. jakarta: PT
Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai