Pokok bahasan dalam bab ini meliputi ejaan dan tanda baca. Berkenaan dengan
ejaan, hal yang dibahas adalah cara pemakaian huruf kapital, cara penulisan huruf miring,
penulisan kata ulang, penulisan gabungan kata, penulisan angka dan lambang bilangan.
Berkaitan dengan tanda baca, hal yang dibahas adalah tanda baca titik (.), tanda baca koma
(,), tanda baca titik koma (;) dan tanda baca titik dua (:).
1.1 PENDAHULUAN
Ejaan dan tanda baca ini sangat perlu diperhatikan terutama sekali pada kegiatan
menulis. Penulis hendaknya mencermati ketentuan-ketentuan yang sudah dikemukakan
dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Berkaitan
dengan pemakaian ejaan, yang perlu dicermati adalah bagaimana penulisan huruf dalam
kata atau kalimat, sedangkan yang berkaitan dengan tanda baca yang perlu dicermati adalah
bagaimana tanda-tanda baca yang seharusnya dipakai, misalnya tanda baca titik (.), titik
koma (;), tanda (seru (!) tanda garis miring (/) dan lainnya. Untuk itu, dalam uraian di bawah
ini dikemukakan penjelasan ejaan dan tanda baca beserta contohnya.
1. Huruf Kapital
1
c. huruf pertama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti
nama orang. Misalnya :
Sultan Hasanuddin, Nabi Muhammad, Lalu Srinata.
d. huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau
yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama
tempat. Misalnya:
Profesor Supomo, Sekretaris Jenderal Pendidikan Nasional, Gubernur Irian Jaya.
e. huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya : bangsa
Indonesia, suku Sasak, bahasa Jawa.
f. huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
tahun Hijriah, hari Lebaran, Agustus, Senin, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
g. huruf pertama nama geografi. Misalnya :
Asia Tenggara, Bukit Tinggi, Kali Jangkuk, Selat Lombok, Jazirah Arab, Terusan
Suez
h. huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah,
ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata sambung seperti dan, atau,
untuk. Misalnya :
Republik Indonesia, Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak.
i. huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama
badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia.
y. huruf pertama semua kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam nama
buku, majalah surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, yang,
untu yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, Sinar Pembaharuan, Lombok Post,
Asas-Asas Hukum Indonesia.
j. huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya:
Dr. . doktor
M.A. Master of Arts
S.E. Sarjana Ekonomi
Prof. Profesor
Ny. Nyonya
Sdr. Saudara
k. huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti : bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, paman yang diapakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
Surat Saudara sudah saya terima.
Besok Paman akan datang.
Para dosen mengunjungi Bapak Hasan.
l. huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya:
Surat Anda sudah kami terima.
2
2. Huruf Miring
a. menuliskan nama buku, majalah surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
majalah Basis, buku Negarakertagama, Surat Kabar Lombok Post.
b. menegaskan atau menghususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata.
Misalnya :
Huruf pertama kata abad adalah a.
Bab ini tidak membicarakan huruf kapital.
c. menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan yang asing kecuali yang
disesuaikan ejaannya. Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis ialah Garnicia mangostana.
Politik devide it impera pernah merajalela di Indonesia.
sayur-mayur
lauk-pauk
ramah-tamah
Selambat- Selambat-
Bukan
lambatnya lam-batnya
3
berhati-hatilah berhati-
hati-lah
Ada lagi gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai
satu kata yang mengandung arti penuh.
Misalnya :
nonteknis, non-Amerika, antar-SMA, antargugus
Kalau gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, penulisannya harus
serangkai.
Misalnya :
Pertanggungjawaban, diujicobakan, disalahgunakan
4
c. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata dituliskan
dengan huruf, sedangkan yang dinyatakan lebih dari dua angka dituliskan dengan angka.
Misalnya:
Panitia sudah menyediakan dua bus untuk keperluan karyawati
Calon mahasiswa sudah terdaftar tiga ribu orang. Ada 28 oang yang telah
mendaftarkan diri sebagai peserta seminar.
f. Bilangan yang ditulis dalam dokumen resmi, seperti akta, kuitansi, wesel pos, dan cek
dapat menggunakan angka dan huruf sekalian. Agar tidak terjadi tindakan kriminal dari
orang yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya:
Telah dijual tanah seluas 2000 (dua ribu) dengan harga Rp30.000.000,00 (tiga
puluh juta rupiah)
a. Tanda Koma
2) Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara berlawanan yang satu
dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi.
Misalnya:
Tini tidak pergi kuliah, tetapi mengantar ibunya ke pasar.
Ia bukan mahasiswa, melainkan pegawai bank.
5
3) Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya.
Misalnya:
Karena sakit, ia tidak mengikuti karya wisata ke Bali.
5) Tanda koma digunakan di belakang kata-kata seperti wah, ah, aduh, kasihan, O, dan
ya.
Misalnya:
Wah, lebih banyak lagi limbah yang ditimbulkan oleh manusia.
6) Tanda koma digunakan antara nama dan alamat, tempat dan tinggal, serta nama tempat
dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya :
(7) Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademikyang mengikutinya
Misalnya
Hendro, M.A.
Hendarto, S.H.
Tini Sudaryo, M.Sc.
(8) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan lambang dan keterangan aposisi.
Misalnya:
(1) Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Setijadi, mengatakan bahwa banyak
dosen ketinggalan pengetahuannya.
Pada bulan yang lalu, kalau tidak salah, dia pergi ke Pekan Baru.
(9) Tanda koma tidak digunakan pada kalimat yang mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
Ia terpaksa membatalkan rencananya untuk berkunjung kepada saudaranya di
Menado karena harus
Menyelesaikan pekerjaanya pada hari itu juga.
6
b. Tanda titik koma
2) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Misalnya
Kegunaan kelapa banyak sekali, yaitu daging buah;
Dapat dibuat minyak goreng; sabut kelapa dapat dibuat tali sikat, dan
permadani kasa; tempurung kelapa dapat dijadikan kayu bakar atau gayung;
pohonnya sendiri dapat dijadikan tiang rumah atau jembata
3) Tanda titik koma dapat digunakan pada rincian ke bawah yang unsur-unsurnya
berupa kelompok kata yang panjang atau berupa kalimat.
Misalnya:
a) Ia tidak dapat menyelesaikan studi pada;
Waktunya karena istrinya sakit dan sudah lama dirawat dirumah
sakit;
b) Pembimbingnya sedang bertugas keluarnegri;
c) Ada data yang tercecer pada waktu rumahnya kebanjiran;
c. Tanda Titik Dua
1) Tanda titik dua digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti rincian berupa,
kata atau frase, Misalnya:
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain adalah
sebagai berikut.
a. Warga negara Indonesia;
b. Berusia antara 18 dan 40 tahun;
c. Tidak pernah dihukum;
d. Bekelakuan baik;
e. Berbadan sehat.
2) Tanda titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat.
Misalnya:
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain, adalah :
a.warga negara Indonesia;
b. berusia antara 18 dan 40 tahun;
c.tidak pernah dihukum;
d. berkelakuan baik;
e.berbadan sehat.
3) Tanda titik diganti dengan titik satu pada kalimat lengkap, yang diikuti dengan kalimat
lengkap pula, dan tanda akhir rincian harus tanda titik.
Misalnya:
Syarat-syarat untuk dapat menjadi pegawai negeri sipil, antara lain, sebagai berikut.
a. Pelamar adalah warga negara Indonesia.
b. Pelamar harus berusia 18 dan 40 tahun.
c. Pelamar tidak pernah dihukum.
7
d. Yang bersangkutan harus berkelakuan baik.
e. Yang bersangkutan berbadan sehat.
LATIHAN
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan menyilang salah satu kode jawaban A, B, C,
D atau E yang menurut Anda benar !
3. Penulisan singkatan gelar akademik yang tidak benar di bawah ini adalah
A. doktor disingkat DR
B. sarjana ekonomi disingkat S.E.
C. sarjana pendidikan disingkat S.Pd.
D. sarjana hukum disingkat S.H.
E. master of art disingkat M.A.
4. A. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 s.d. tanggal 15 Oktober 2003.
B. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 S/D tanggal 15 Oktober 2003.
C. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 s/d tanggal 15 Oktober 2003.
D. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 sd. tanggal 15 Oktober 2003.
E. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 s.d tanggal 15 Oktober 2003.
8
6. Penulisan bilangan angka disertai huruf yang benar di bawah ini adalah
A. Telah dijual tanah seluas 2000 (dua ribu) dengan harga Rp30.000.000,- (tiga puluh
juta rupiah).
B. Telah dijual tanah seluas 2000 (dua ribu) dengan harga Rp 30.000.000,00
(tiga puluh juta rupiah)
C. Telah dijual tanah seluas 2000 (dua ribu) dengan harga Rp.30.000.000,00
(tiga puluh juta rupiah)
D. Telah dijual tanah seluas 2000 (dua ribu) dengan harga Rp30.000.000,00 (tiga
puluh juta rupiah)
E. Telah dijual tanah seluas 2000 (dua ribu) dengan harga Rp30,000,000,00 (tiga
puluh juta rupiah)
8. Penulisan nama dan gelar yang sesuai dengan EYD di bawah ini...
A. Prof. Dr. Ir. Muh. Ichsan, M.S.
B. Prof. Dr. Ir. MUH. IHSAN, M.S.
C. Prof. Dr. Ir. Muh. Ichsan M.S.
D. Prof. Dr. Ir. Muh. Ichsan, M.S
E. Prof. Dr. Ir. Muh. Ichsan, MS.
9. Penulisan alamat surat yang sesuai dengan EYD di bawah ini adalah
C. Kepada
Yth. Rektor Universitas Mataram
Jl. Majapahit, 62 Mataram
Di
Mataram
10. Penulisan huruf kapital yang betul terdapat dalam kalimat berikut :
9
A. Semua saudaranya tingga di kampung, kecuali Hamid.
B. Menurut statistik, bahasa daerah yang banyak pemakainya adalah Bahasa
Jawa.
C. Anak-anak itu memanggil-manggil ibunya, Bu, Bu, di mana Ibu ?
D. Antara Pulau Jawa dan Pulau Madura terletak sebuah Selat.
E. Ia paling senang membaca majalah BOLA.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1987a. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa .1989. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia.
Jakarta.
10