Anda di halaman 1dari 102

KATA DAN

KALIMAT
KELOMPOK 1

Ade Rohmat
Achmad Fajar Farizi
Dinda Crisma Julisa
Hikmah Shofiyah
Vira Pramesti
Wahyu Nirachmawati

2
KATA
KATA
Kata adalah kumpulan beberapa huruf
yang memiliki makna tertentu. Dalam
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
kata adalah unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan yang
merupakan perwujudan suatu perasaan
dan pikiran yang dapat dipakai dalam
berbahasa. Dari segi bahasa kata
diartikan sebagai kombinasi morfem
yang dianggap sebagai bagian terkecil
dari kalimat. Sedangkan morfem sendiri
adalah bagian terkecil dari kata yang
memiliki makna dan tidak dapat dibagi

lagi ke bentuk yang lebih kecil .


4
Jenis Jenis Kata
✘ Berdasarkan ciri dan
karakteristiknya kata
dikelompokan menjadi kata
kerja, kata benda, kata
sifat, kata bilangan, kata
keterangan, kata depan,
kata ganti, kata sandang,
kata ulang, kata sambung
dan kata seru.

5
a. Kata Kerja (Verba)
Ciri-ciri kata kerja adalah sebagai berikut.
✘ Umumnya menempati fungsi predikat dalam
kalimat.
✘ Dapat didahului kata keterangan akan, sedang,
dan sudah.
✘ Dapat didahului kata ingkar tidak.
✘ Dapat dipakai dalam kalimat perintah, khususnya
yang bermakna perbuatan.
✘ Tidak dapat didahului kata paling. 6
Kata kerja dapat dikelompokan menjadi beberapa
macam:
✘ Ditinjau dari bentunknya, kata kerja dibedakan
menjadi:
Kata kerja dasar bebas adalah kata kerja berupa
morfem dasar bebas.
Contoh: makan, mandi, tidur, duduk, pulang, pergi
✘ Kata kerja turunan adalah kata kerja yang telah
mengalami afiksasi, reduplikasi, atau
pemajemukan.
Contoh: kehilangan, berpelukan, menari, tolong-
menolong, makan-makan, seyum-senyum, cuci
mata, campur tangan, makan hati
7
Ditinjau dari hubungan dengan unsur lain dalam kalimat, kata kerja
dibedakan menjadi.
Kata kerja transitif adalah kata kerja yang membutuhkan kehadiran objek.
Berdasarkan jumlah objek yang mendampinginya, kata kerja transitif terbagi
menjadi:
✘ Kata kerja ekatransitif, adalah kata kerja yang di ikuti oleh satu objek.
Contoh:
Saya menulis surat.
   S        O         P
Contoh kata kerja ekatransitif adalah membawa, membuktikan,
mengerjakan, mengadili, merestui, membelanjakan, membeli, memperesar.
✘ kerja dwitansitif, adalah kata kerja yang mempunyai dua nomina, satu
sebagai objek dan satunya sebagai pelengkap.
Contoh:
Ayah membelikan kakak motor baru.
    S              P            O                        pel.
Contoh kata kerja dwitransitif adalah menugasi, mengirimi, mengambilkan,
membawakan, menyebut, menuduh, memanggil, menyerahi.
8
✘ Kata kerja semitransitif, adalah kata kerja yang
objeknya boleh ada, boleh juga tidak ada.
Contoh:
Paman sedang makan.
   S               P
✘ Contoh kata kerja semitransitif adalah makan,
menulis, menyimak, menonton ,minum, membaca.
✘ b. Kata kerja aragraphe adalah kata kerja yang tidak
memiliki objek.

9
✘ Jenis kata kerja intrasitif ini dikelompokan dalam tiga jenis:
a) Kata kerja intrasitif tak berpelengkap. Kata kerja jenis ini tidak membutuhkan
pelengkap.
Contoh:
Echa berdiri di atas panggung.
S        P                ket.
b) Kata kerja aragraphe yang berpelengkap wajib, kehadiran pelengkap aragra
c) Kata kerja ini bersifat mutlak. Bila tidak ada pelengkap, kalimat itu tidak
berterima.
Contoh:
Anak itu kedapatan merokok.
S               P             pel.
d) Kata kerja intransitive berpelengkap manasuka. Kehadiran pelengkap pada kata
kerja jenis ini boleh ada, boleh juga tidak ada.
Contoh:
Pendapatnya sangat berharga.
10
Ditinjauh dari hubungan kata kerja dengan kata
benda dalam kalimat, kata kerja dibedakan atas:
✘ Kata kerja aktif, biasanya berawalan me-, ber-, atau tanpa awalan.
Contoh: menyanyi, menulis, mencintai, berdua, berkata, makan, pergi, tidur,
datang
✘ Kata kerja pasif, biasanya berawalan di- atau ter-.
Contoh: ditinju, dimakan, dilamar, ditembak, terlena, tertawa, tersiksa,
terbawa
✘ Kata kerja anti-aktif (aragrap) adalah kata kerja pasif yang tidak dapat
diubah menjadi kata kerja aktif. Subjek pada kata kerja ini merupakan
penanggap (pihak yang merasakan, menderita, atau mengalami).
Contoh: tembus, terantuk, kecopetan, kena pukul, kena marah
✘ Kata kerja anti-pasif adalah kata kerja aktif yang tidak dapat diubah menjadi
kata kerja pasif.
Contoh: haus akan, benci terhadap, bertanam 11
Ditinjau dari hubungan antara kata benda yang
mendapinginya, kata kerja dibedakan atas:

✘ Kata kerja resiprokal adalah kata kerja yang


menyatakan perbuatan yang dilakukan oleh dua
pihak secara berbalasan. Kedua belah pihak
terlibat perbuatan.
Contoh: berkelahi, bersentuhan, berpegangan,
bermaaf-maafkan, saling memberi, saling
membenci, baku hantam
✘ Kata kerja non resiprokal adalah kata kerja yang
tidak menyatakan perbuatan yang dilakukan
oleh dua pihak dan saling berbalasan.
Contoh: menulis, menari, menyayi, memburu
12
Ditinjau dari sudut refrensi argumennya,
kata kerja dibedakan atas:
✘ Kata kerja refleksif adalah kata kerja
yang kedua referenya sama.
Contoh: bercemin, bercukur, berdadan,
berhias, berjemur, melarikan diri,
membaringkan diri
✘ Kata kerja non-refleksif adalah kata
kerja yang kedua argumennya
menpunyai referen yang berlainan.
Contoh: mengantuk, menangis, berlari,
bekerja
13

KATA SIFAT adalah kata yang menerangkan kata
benda. Berikut ini ciri-ciri kata sifat.
✘ Dapat berhubungan dengan partikel tidak, lebih, sangat, agak.
Contoh: tidak sakit, lebih sabar, sangat bagus, agak panas
✘ Dapat mendapingi kata benda.
Contoh: sepatu baru, lukisan indah, mobil kuno, rumah tua
✘ Dapat diulang dengan imbuhan se-nya
Contoh: setinggi-tingginya, sebaik-baiknya, sekurang-
kurangnya, sebodoh-bodohnya, seburuk-buruknya
✘ Dapat diawali imbuhan ter- yang bermakna paling.
Contoh: terbaik, tertinggi, tersayang, tercantik, termurah

14
atas:

Berdasarkan bentuknya, kata sifat dapat dibedakan

1. Kata sifat dasar


✘ Kata sifat dasar yang dapat diikuti kata sangat dan lebih.
Contoh: adil, ajaib, ampuh, canggung, cukup, bahaya,
gemuk, geram, jahat, kagum, lapar, lucu, pelit
✘ Kata sifat dasar yang tidak dapat diikuti kata sangat dan
lebih.
Contoh: Buntu, langsung, musnah, tentu, gaib, cacat

15


2. Kata sifat turunan
✘ Kata sifat turunan berafiks.
Contoh: termiskin, tertegun, terkesan, tercenung
Kata sifat bereduplikasi.
Contoh: cantik-cantik, marah-marah, tua-tua, berat-berat
✘ Kata sifat ke-R-an atau ke-an.
Contoh: kemerah-merahan, kemalu-maluan, kegerahan,
keramaian
✘ Kata sifat berafiks i- (atau alomorfnya).
Contoh: alami, alamiah, duniawi, gerejani, hewani, ilmiah,
jasmani, insani, rohaniah, manusiawi

16

Kata sifat yang berasal dari berbagai
kelas kata, melalui proses berikut :
✘ Deverbalisasi
✘ Denominalisasi
✘ Deadverbialisasi
✘ Denumeralisasi
✘ Deinterjeksi

17

3. Kata sifat majemuk
✘ Subordinatif
Contoh: besar mulut, buta huruf, buta warna,
busuk hati, kepala dingin, keras kepala, panjang
tangan, rendah hati
✘ Koordinatif
Contoh: aman sentosa, besar kecil, gagah berani,
lemah gemulai, letih lesu, porak poranda, sopan
santun, suka duka, tua muda, riang gembira

18
KATA BENDA
(NOMINA)
Kata benda adalah kata yang
mengacu pada manusia,
binatang, benda, dan konsep
atau pengertian. Contohnya
murid, burung, kursi, dan
kemiskinan, adalah nomina.
Ciri-ciri kata benda adalah
sebagai berikut. 19
✘ Dalam kalimat yang predikatnya berupa kata kerja, kata benda,
cendrung menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
Contoh:
Persiden SBY mengunjungi Universitas Sanata Dharma.
s/kb p/kk o/kb
✘ Kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak.
Contoh:
Ini tidak kamus melainkan ensiklopedia. (?)
✘ Kata benda dapat diingkarkan dengan kata bukan.
Contoh:
Ini bukan kamus melainkan ensiklopedia.
✘ Kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara
langsung maupun diantarai oleh kata yang.
Contoh:
naskah kuno, mobil mewah, rumah angker, naskah yang kuno, mobil
yang mewah, rumah yang angker.
20
Berdasarkan bentuknya, kata dasar dikelompokan
menjadi beberapa jenis berikut.
✘ Kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem.
Contoh: gelas, air, meja, kardus, kami, kakak, November, motor, Koran
✘ Kata benda turunan, terbagi atas:
✘ Kata benda berimbuhan
Contoh: kementrian, pelabuhan, perusahan, kemasan
✘ Kata benda bereduplikasi
Contoh: rumah-rumah, dedaunan, bocah-bocah, pepohonan
✘ Kata benda yang berasal dari berbagai kelaskarena proses:
1. Deverbalisasi
2. Deadjektivalisasi
3. Denumeralisasi
4. Deadverbialisasi
✘ Kata benda yang mengalami proses pemajemukan
Contoh: ganti rugi, tata tertip, uang muka, tata kota, kontraindiksasi,
21
semifinal,
Berdasarkan wujudnya, kata benda
dibedakan atas:

✘ Kata benda konret adalah kata benda


yang dapat dilihat wujud fisiknya.
Contoh: Helena, Alvino, ayah, dompet,
botol, kertas, roti, tas, lemari, televise
✘ Kata benda abstrak adalah kata benda
yang wujud fisiknya tidak dapat di lihat.
Contoh: kebenaran, kemajuan,
perbukuan, persatuan.

22

KATA BILANGAN kata yang dipakai untuk menghitung
banyaknya benda (orang, binatang, atau barang) dan konsep. Kata bilangan
dapat dikelompokan menjadi berikut:
a. Kata bilangan takrif adalah kata bilangan yang menyatakan jumlah.
1. Kata bilangan utama (aragrap), terbagi atas :
✘ Kata bilangan penuh adalah kata bilangan utama yang menyatakan
jumlah tertentu dan dapat berdiri sendiri tanpa bantuan kata lain.
Contoh: satu, tiga, sepuluh, seratus, lima puluh ribu, juta, triliu.
✘ Kata bilangan pecahan, yaitu kata bilangan yang terdiri atas pembilang
dan penyebut yang dibutuhi partikel per-.
Contoh: 3/4 = tiga perempat
✘ Kata bilangan gugus (sekelompok bilangan)
Contoh: lusin = 12

23

✘ kata bilangan tingkat adalah kata bilangan takrif
yang melambangkan urutan dalam jumlah dan
berstruktur ke+Num.
Contoh: kesatu, ketiga, kesepuluh, keduapuluh
lima, keseratus
b. Kata bilangan tak takrif dalah kata bilangan yang
menyatakan jumlah tak tentu.
Contoh: suatu, beberapa, berbagai, tiap-tiap,
segenap, sekalian, semua, sebagian, seluruh, segala

24
KATA GANTI PRONOMINA
Kata ganti adalah kata yang berfungsi
untuk menggantikan orang, benda, atau
sesuatu yang dibedakan. Kata ganti
dibedakan atas:

25
1. Kata ganti orang
✘ Kata ganti orang pertama, terbagi atas:
✘ Kata ganti orang pertama tunggal
Contoh: aku, saya, daku, ku, -ku
✘ Kata ganti orang pertama jamak
Contoh: kami, kita
✘ Kata ganti orang kedua, terbagi atas:
✘ Kata ganti orang kedua tunggal
Contoh: kamu, anda, engkau, kau, dikau, -mu
✘ 2)  Kata ganti orang kedua jamak
Contoh: kalian, kamu sekalian
✘ c. Kata ganti orang ketiga, terbagi atas:
✘ 1)    Kata ganti orang ketiga tunggal
Contoh: dia, beliau, ia, -nya
✘ 2)    Kata ganti orang ketiga jamak
Contoh: mereka, -nya
26
✘ 2. Kata ganti penunjuk
✘ Kata ganti penunjak umum
Contoh: ini, itu
✘ Kata ganti penunjuk tempat
Contoh: sini, situ, sana, di sini, di sana, dari situ, ke sini, dari sana, ke sini, yakni, yaitu
✘ Kata ganti penunjuk ikwal
Contoh: begini, begitu
✘ Kata ganti penanya
✘ Kata ganti penanya benda atau orang
Contoh: apa, siapa, mana, yang mana
✘ Kata ganti penanya waktu
Contoh: kapan, bilamana, apabila
✘ Kata ganti penanya tempat
Contoh: di mana, ke mana, dari mana
✘ Kata ganti penanya keadaan
Contoh: mengapa, bagaimana
✘ Kata ganti penanya jumlah
Contoh: berapa
✘ Kata ganti yang tidak menunjukan pada orang atau benda tertentu.
Contoh: Sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa, apa-apa, anu, masing-masing, sendiri
27
Kata Keterangan
(Adverbia)
Kata keterangan adalah kata yang
memberi keterangan pada kata lainnya.
Kata keterangan dapat dibedakan atas:

28
Contoh:
 Kata keterangan bentuk dasar
✘ alangkah, amat, barangkali, belum,
boleh, bukan, aragr, hanya, kerap,
masih, memang, mungkin, niscaya,
sangat, saling, selalu, senantiasa,
sudah, sungguh, telah, tidak

29
Contoh:
 Kata keterangan berimbuhan
✘ terlalu, terlampau, sekali, sebaiknya,
sebenarnya, sesungguhnya,
secepatnya, agaknya, biasanya, rasanya

30
Contoh:
 Kata keterangan bereduplikasi
✘ akhir-akhir, malam-malam, mula-mula,
pagi-pagi, tengah-tengah, pelan-pelan,
diam-diam, habis-habisan, kecil-kecilan,
mati-matian

31
Contoh:
 Kata keterangan gabungan
✘ belum boleh, tidak mungkin, belum
tentu, masih, belum lagi, tidak boleh
tidak, tidak mungkin lagi, selambat-
lambatnya, lagi pula, hanya saja, aragr
selalu

32
Berdasarkan wujudnya, kata
benda dibedakan atas:
✘ Berdasarkan perilaku semantisnya, kata
keterangan dibedakan atas:
✘ Kata keterangan kualitatif adalah kata
keterangan yang menggambarkan makna yang
berhubungan dengan tingkat, derajat, atau
mutu.
✘ Contoh: paling, sangat, lebih, kurang
✘ Kata keterangan kuantitatif adalah kata
keterangan yang maknanya berhubungan
dengan jumlah.
✘ Contoh: banyak, sedikit, kira-kira, cukup 33
Berdasarkan wujudnya, kata
benda dibedakan atas:
✘ Kata keterangan aragraph adalah kata
keterangan yang maknanya berhubungan
dengan pembatasan.
✘ Contoh: hanya, saja, sekadar
✘ Kata keterangan frekuentatif adalah kata
keterangan yang maknanya berhubungan
dengan tingkat kekerapan terjadinya suatu yang
diterapkan kata keterangan itu.
✘ Contoh: selalu, sering, jarang, kadang-kadang

34
Berdasarkan wujudnya, kata
benda dibedakan atas:
✘ Kata keterangan waktu adalah kata keterangan
yang maknanya  berhubungan dengan
keterangan waktu terjadinya peristiwa.
✘ Contoh: baru, segera, tadi, kemarin, lusa
✘ Kata keterangan cara adalah kata keterangan
yang maknanya berhubungan dengan cara
suatu peristiwa berlangsung atau terjadi.
✘ Contoh: diam-diam, secepatnya, pelan-pelan

35
Berdasarkan wujudnya, kata
benda dibedakan atas:
✘ Kata keterangan kontrasif adalah kata
keterangan yang menggambarkan pertentngan
dengan makna kata atau hal yang dinyatakan
sebelumnya.
✘ Contoh: bahkan, malahan, justru
✘ Kata keterangan keniscayaan adalah kata
keterangan yang maknanya berhubungan
dengan kepastian terjadinya suatu peristiwa.
✘ Contoh: pasti, tentu, niscaya

36
Kata Tunjuk (Demosntratif)
✘ Kata tunjuk adalah kata yang dipakai untuk
menunjuk atau menandai orang atau benda
secara khusus. Kata tunjuk dapat dibedakan
atas:
✘ Kata tunjuk dasar
✘ Contoh: itu,ini
✘ Kata tunjuk turunan
✘ Contoh: berikut, begini, sekian, sedemikian,
sebegitu
✘ Kata tunjuk gabungan
37
Kata Sandang (Artikula)
✘ Kata sandang adalah kata yang digunakan untuk
membatasi kata benda.
✘ Kata sandang dapat dikelompokan menjadi
berikut.
✘ Kata sandang yang mendampingi kata benda
dasar.
✘ Contoh: Si monyet, sang dewi, para guru, Si
boncel, sang pendekar
✘ Kata sandang yang mendampingi kata benda
yang dibentuk dari kata dasar (nomina
deverbal). 38
Kata Sandang (Artikula)
✘ Kata sandang yang mendampingi kata ganti.
✘ Contoh: si dia, sang aku
✘ Kata sandang yang mendampingi kata kerja
pasif.
✘ Contoh: kaum teraniaya, si tertuduh, si
terdakwa, kaum terpinggirkan

39
Berikut ini jenis kata sandang
dan fungsinya.
✘ Kata sandang khusus kata benda tunggal.
✘ si, digunakan untuk:
✘ Bergabubung dengan kata benda tunngal
✘ Contoh:
✘ si Feby, si Leky, gondrong, si kancil
✘ Menyatakan ejekan, keakraban, atau
personifikasi
✘ Contoh:
✘ si gendut, si botak, si lucu
✘ sang, digunakan untuk: 40
Berikut ini jenis kata sandang
dan fungsinya.
✘ Meninggikan harkat kata yang didampinginya
✘ Contoh:
✘ sang saka, sang Merah Putih
✘ Menyatakan maksud mengejek atau
menghormati
✘ Contoh:
✘ sang penaklua, sang mertua, sang maestro
✘ Sri, kata yang digunakan khusus bagi orang
yang dihormati
✘ Contoh:
41
✘ Sri Ratu, Sri Baginda, Sri Paus
Berikut ini jenis kata sandang
dan fungsinya.
✘ Kata sandang khusus kelompok.
✘ para, digunakan khusus untuk kelompok
✘ contoh:
✘ para bangsawan, para siswa, para penonton
✘ kaum, digunakan khusus untuk kelompok yang berideologi
sama
✘ contoh:
✘ kaum pinggiran, kaum pria, kaum terpojokkan
✘ umat, digunakan khusus untuk kelompok yang memiliki latar
belakang agama yang sama atau memiliki konoyasi
keagamaan
✘ contoh:
✘ umat Islam, umat Budha, umat beragama, umat manusia 42
Kata Depan (Preposisi)
✘ Kata depan adalah kata tugas yang berfungsi sebagai
unsur pembentuk frasa preposisional. Kata depan
berdasarkan bentuknya dalah sebagai berikut.
✘ Kata depan berbentuk kata
✘ Contoh: di, ke, dari, bagi, untuk, dalam, guna, pada,
oleh, dengan, tentang, karena
✘ Kata depan berbentuk gabungan kata
✘ Contoh: berbeda dengan, bertolak dari, mengingat
akan, oleh karena, sampai dengan, selain daripada,
sesuai dengan

43
Berikut ini jenis kata depan
berdasarkan fungsinya.
✘ Menandai hubungan peruntukan
✘ Contoh: untuk, guna bagi, buat
✘ Menandai hubungan tempat berada
✘ Contoh: di
✘ Menandai hubungan perkecualian
✘ Contoh: selain itu, selain dari, di samping itu
✘ Menandai hubungan kesertaan
✘ Contoh: bersama, beserta

44
Berikut ini jenis kata depan
berdasarkan fungsinya.
✘ Menadai hubungan asal, arah dari suatu tempat,
atau milik
✘ Contoh: dari
✘ Menandai hubungan ikwal atau pristiwa
✘ Contoh: tentang
✘ Menandai hubungan tempat atau waktu
✘ Contoh: pada
✘ Menandai hubungan  kesertaan atau cara
✘ Contoh: dengan

45
Berikut ini jenis kata depan
berdasarkan fungsinya.
✘ Menandai hubungan arah menuju suatu tempat
✘ Contoh: ke, menuju, kepada, terhadap
✘ Menandai hubungan pelaku
✘ Contoh: oleh
✘ Menandai hubungan waktu
✘ Contoh: sejak, sepanjang, menjelang, selama
✘ Menandai hubungan pemiripan
✘ Contoh: bagaikan, bagai, seperti, laksana

46
Berikut ini jenis kata depan
berdasarkan fungsinya.
✘ Menandai hubungan perbandingan
✘ Contoh; daripada
✘ Menanadai hubungan penyebaban
✘ Contoh: oleh karena, oleh sebab, karena, sebab
✘ Menandai hubungan batas waktu
✘ Contoh: sekeliling, sekitar

47
Berikut ini jenis kata depan
berdasarkan fungsinya.
✘ Menandai hubungan perbandingan
✘ Contoh; daripada
✘ Menanadai hubungan penyebaban
✘ Contoh: oleh karena, oleh sebab, karena, sebab
✘ Menandai hubungan batas waktu
✘ Contoh: sekeliling, sekitar

48
Kata Seru (Interjeksi)
✘ Kata seru adalah kata tugas yang mengungkapkan
rasa hati manusia.
✘ Secara garis besar, kata seru mengacu pada sikap
berikut.
✘ Bernada positif
✘ Contoh: aduhai, amboi, asyik,
✘ Bernada aragrap
✘ Contoh: cih, cis, bah, ih, idih, brengsek, sialan
✘ Bernada keheranan
✘ Contoh: ai, lo, astagfirullah
✘ Bernada netral atau campuran
✘ Contoh: ayo, nah, hai, ah, halo, eh, he 49
Kata Penghubung
(Konjungsi)
✘ Kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan
dua klausa, kalimat, atau aragraph. Kata penghubung dibagi
ke dalam lima kelompok.
✘ Kata penghubung koordinatif
✘ Kata penghubung koordinatif adalah kata penghubung yang
menggabungkan dua klausa yang memiliki kedudukan
setara. Kata penghubung koordinatif digunakan untuk
menandai:
✘ hubungan penambahan
✘ Contoh: dan
✘ hubungan pemilihan
✘ Contoh: atau
✘ hubungan perlawanan
✘ contoh: tetapi 50
Kata Penghubung
(Konjungsi)
✘ Kata penghubung subordinatif
✘ Kata penghubung subordinatif  adalah kata penghubung
yang menggabungkan dua klausa atau lebih yang memiliki
hubungan bertingkat. Kata penghubung subordinatif terdiri
atas:
✘ Hubungan waktu
✘ Contoh: sesudah, setelah, sehabis, sejak, selesai, ketika,
sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, sampai
✘ Hubungan syarat
✘ Contoh: jika, jikalau, kalau, asal(kan), bila, manakala
✘ Hubungan pengandaian
✘ Contoh: andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya
✘ Hubungan tujuan
✘ Contoh: agar, biar, supaya 51
Kata Penghubung
(Konjungsi)
✘ Hubungan konsesif
✘ Contoh: biarpun, meskipun, sekalipun, walau(pun),
kendati(pun), sungguh(pun)
✘ Hubungan pemiripan
✘ Contoh: seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti,
sebagai, lakasana
✘ Hubungan penyebaban
✘ Contoh: sebab, karena, oleh karena
✘ Hubungan pengakibatan
✘ Contoh: se(hingga), sampa(-sampai), maka(nya)
✘ Hubungan penjelasan
✘ Contoh: bahwa
✘ Hubungan cara
✘ Contoh: dengan 52
Kata Penghubung
(Konjungsi)

✘ Kata penghubung korelatif


✘ Kata penghubung korelatif adalah kata penghubung yang
menggabungkan dua kata, klausa, atau frasa, dan hubungan
kedua unsur itu memiliki derajat yang sama.
✘ Contoh:
✘ tidak hanya…..tetapi juga, tidak hanya….., bahkan,
bukanya…..melainkan….. makin….., jangankan…..,
pun…..baik….., maupun….., demikian….., sehingga, apa(kah)
….. atau….., entah…..

53
Kata Penghubung
(Konjungsi)

✘ Kata penghubung antarkalimat


✘ Contoh:
✘ biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu,
walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu,
kemudian, sesudah itu, selanjutnya, tambahan pula, lagi
pula, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahkan, akan
tetapi, namun, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu,
oleh sebab itu, sebelum itu

54
Kata Penghubung
(Konjungsi)

✘ Kata penghubung antarparagraf, terbagi atas:


✘ Kata penghubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu
yang telah disebutkan sebelumnya.
✘ Contoh: di samping itu, demikian juga, tambahan lagi
✘ Kata penghubung yang menyatakan pertentangan dengan
suatu yang telah disebutkan sebelumnya.
✘ Contoh: bagaimanapun juga, sebaliknya, namun
✘ Kata penghubung yang menyatakan perbandingan
✘ Contoh: sebagaimana, sama halnya

55
Kata Penghubung
(Konjungsi)

✘ Kata penghubung yang menyatakan akibat atau hasil


✘ Contoh: oleh karena itu, jadi, akibatnya
✘ Kata penghubung yang menyatakan tujuan
✘ Contoh: untuk itulah, untuk maksud itu
✘ Kata penghubung yang menyatakan intensifikasi
✘ Contoh: ringkasnya, pada intinya
✘ Kata penghubung yang menyatakan waktu
✘ Contoh: kemudian, sementara itu
✘ Kata penghubung yang menyatakan tempat
✘ Contoh: di sinilah, berdampingan dengan

56
Kata Ulang (Reduplikasi)

✘ Kata ulang adalah kata yang mengalami proses


pengulangan. Kata ulang terbagi ke dalam empat jenis,
yakni sebagai berikut.
✘ Kata ulang dasar (dwilingga) disebut pula perulangan utuh.
✘ Contoh:
✘ mobil-mobil, gedung-gedung, hitam-hitam
✘ Kata ulang berimbuhan adalah bentuk perulangan yang
disertai proses pengimbuhan.
✘ Contoh:
✘ padi-padian, mobil-mobilan, sebaik-baiknya, kedua-duanya,
kekanak-kanakan

57
Kata Ulang (Reduplikasi)
✘ Kata ulang berubah bunyi (salin suara) adalah bentuk
perulangan yang disertai dengan perubahan bunyi.
✘ Contoh:
✘ sayur-mayur, lauk-pauk, mondar-mandir, teka-teki, warna-
warni
✘ Kata ulang sebagian (dwipurwa) adalah bentuk perulangan
yang terjadi hanya terjadi pada sebagian bentuk dasar.
✘ Contoh:
✘ pepohonan, tali-temali, dedaunan, tetamu, melihat-lihat,
bermain-main, tolak-menolak
✘ Kata ulang semu adalah kata ulang yang bentuknya
menyerupai imbuhan, tetapi bukan kata ulang.
✘ Contoh:
✘ Laba-laba, kunang-kunang, ubur-ubur
58
Kata Ulang (Reduplikasi)
✘ Kata ulang memiliki beberapa makna berikut.
✘ Banyak tidak tertentu
✘ Contoh:
✘ rumah-rumah, pejabat-pejabat, batu-batu
✘ Banyak dan bermacam-macam
✘ Contoh:
✘ buah-buahan, sayu-mayur, warna-warni, bumbu-bumbuhan
✘ Menyerupai dan bermacam-macam
✘ Contoh:
✘ mobil-mobilan, rumah-rumahan, motor-motoran, robot-robotan,
langit-langit
✘ Agak atau melemahkan sesuatu yang disebut pada kata dasar
✘ Contoh;
✘ kebarat-baratan, keinggris-inggrisan, sakit-sakitan, tidur-tiduran,
malas-malasan
59
Kata Ulang (Reduplikasi)
✘ Intensitas kualitatif
✘ Contoh:
✘ pelan-pelan, sebaik-baiknya, seburuk-buruknya, kuat-kuat
✘ Intensitas kuantitatif
✘ Contoh:
✘ berlari-lari, mengangguk-angguk, bolak-balik, mondar-mandir,
berputar-putar, tertawa-tawa
✘ Makna kolektif
✘ Contoh:
✘ satu-satu, lima-lima, ketiga-tiganya
✘ Kesalingan
✘ Contoh:
✘ berpeluk-pelukan, bersalam-salaman, pukul-pukulan, tolong-
menolong, pandang-memandang

60
KALIMAT
KALIMA

T
Kalimat adalah satuan bahasa yang
mengandung pikiran lengkap. Sebuah
kalimat paling kurang mengandung subjek
dan predikat. Kalimat dalam wujud lisan
diucapkan dengan suara naik turun, dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan
berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.),
tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

62
Unsur Kalimat
✘ Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang biasa disebut
juga jabatan kata atau peran kata,yaitu subjek(S),
predikat(P), objek(O), pelengkap(P), danketerangan (Ket).
Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri
atas dua unsur ,yakni S dan P.Unsur yang lain (O, Pel, dan
Ket) dapat wajib hadir,atau tidak wajib hadir dalam suatu
kalimat.
✘ Hal terpenting yang perlu kita ketahui untuk dipraktikan
kelak dalam penyusunan kalimat adalah tentang satuan
bentuk yang akan mengisi S, P, O, Pel, Ket. Harap dipahami
pengisi S, P, O, Pel, Ket dalam kalimat tidak hanya berupa
kata, tetapi juga berupa frasa. Untuk menegnali "wajah" S, P,
O, pel, Ket secara sekilas, dan sebelum membahasa kalimat
fungsi sintaksis itu satu persatu, berikut ini ditampilkan lima
contoh kalimat yang memiliki S,P,O,Pel,Ket berbentuk frasa,
Mahasiswa Teknik Informatika.
63
KALIMAT
Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. KB+KK : Mahasiswa berdiskusi.
2. KB+KS : Dosen itu ramah.
: Harga buku itu sepuluh ribu
3. KB + KBIL rupiah.
4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
: Paman mencarikan saya
6. KB1 + KK + KB2 + KB3 pekerjaan.
7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti.

Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai


keterangan dan dapat pula pola-pola dasar itu digabung-gabungkan
sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.

64
Unsur Kalimat
✘ Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang biasa disebut
juga jabatan kata atau peran kata,yaitu subjek(S),
predikat(P), objek(O), pelengkap(P), danketerangan (Ket).
Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri
atas dua unsur ,yakni S dan P.Unsur yang lain (O, Pel, dan
Ket) dapat wajib hadir,atau tidak wajib hadir dalam suatu
kalimat.
✘ Hal terpenting yang perlu kita ketahui untuk dipraktikan
kelak dalam penyusunan kalimat adalah tentang satuan
bentuk yang akan mengisi S, P, O, Pel, Ket. Harap dipahami
pengisi S, P, O, Pel, Ket dalam kalimat tidak hanya berupa
kata, tetapi juga berupa frasa. Untuk menegnali "wajah" S, P,
O, pel, Ket secara sekilas, dan sebelum membahasa kalimat
fungsi sintaksis itu satu persatu, berikut ini ditampilkan lima
contoh kalimat yang memiliki S,P,O,Pel,Ket berbentuk frasa,
Mahasiswa Teknik Informatika.
65
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang biasa disebut
juga jabatan kata atau peran kata,yaitu subjek(S),
predikat(P), objek(O), pelengkap(P), danketerangan (Ket).
Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri
atas dua unsur ,yakni S dan P.Unsur yang lain (O, Pel, dan
Ket) dapat wajib hadir,atau tidak wajib hadir dalam suatu
kalimat.
✘ Hal terpenting yang perlu kita ketahui untuk dipraktikan
kelak dalam penyusunan kalimat adalah tentang satuan
bentuk yang akan mengisi S, P, O, Pel, Ket. Harap dipahami
pengisi S, P, O, Pel, Ket dalam kalimat tidak hanya berupa
kata, tetapi juga berupa frasa. Untuk menegnali "wajah" S, P,
O, pel, Ket secara sekilas, dan sebelum membahasa kalimat
fungsi sintaksis itu satu persatu, berikut ini ditampilkan lima
contoh kalimat yang memiliki S,P,O,Pel,Ket berbentuk frasa,
Mahasiswa Teknik Informatika.
66
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat dapat dibeda-bedakan menjadi beberapa jenis
menurut:
✘ Jenis Kalimat menurut Jumlah Klausanya
✘ Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat
dibentuk atas dua macam, yaitu:
✘ Kalimat Tunggal
✘ Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa
bebas. Hal itu berarti hanya ada satu P di dalam kalimat
tunggal. Unsur Padalah sebagai penanda klausa. Unsur S dan
P menang selalu wajib hadir di dalam setiap kalimat. Adapun
O,Pel,dan Ket sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat,
termasuk dalam kalimat tunggal. Jika P masih perlu
dilengkapi,barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.

67
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Berdasarkan jenis kata/frasa pengisi P-nya,kalimat tunggal
dapat dipilah menjadi empat macam yang diberi nama atau
label tambahan sesuai jenis kata atau frasanya,yaitu
nominal, adjektiva, verbal, dan numeral. Contoh :
✘ Kami mahasiswa Unindra (kalimat nominal)
✘ Jawaban anak pintar itu sangat tepat (kalimat adjektiva)
✘ Sapi-sapi sedang merumput (kalimat verbal)
✘ Mobil orang kaya itu ada delapan (kalimat numeral)

68
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat Majemuk
✘ Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan
dari dua atau lebih kalimat tunggal. Dengan kata lain kalimat
majemuk adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri
atas subjek dan dua predikat. Kalimat majemuk dibagi
menjadi dua bagian yaitu:
✘ Kalimat majemuk setara/koordinatif
✘ Kalimat majemuk setara/koordinatif yaitu gabungan dua
pokok pikiran atau lebih yang kedudukannya setara.Struktur
kalimat yang di dalamnya terdapat,sekurang-kurangnya,dua
kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri
sebagai kalimat tunggal.

69
JENIS-JENIS KALIMAT
Berikut tabel penghubung klausa dalam kalimat majemuk setara:
Jenis
Fungsi Kata Penghubung
Hubungan

Menyatakann penjumlahan atau gabungan


Penghubung dan, serta, baik, maupun
kejadian,kegiatan,peristiwa, dan proses

Bahwa hal yang dinyatakan dalam klausa


tetapi, sedangkan, bukannya
Pertentangan pertama bertentangan dengan klausa
, melainkan
kedua

Menyatakan pilihan diantara dua


Pemilihan atau
kemungkinan

Perurutan Menyatakan kejadian yang berurutan lalu, kemudian

Contoh kalimat majemuk setara/koordinatif :


•Anto gemar menulis sedangkan Anita gemar menari.
•Engkau tinggal di sini, atau ikut dengan saya.
•Sinta cantik,tetapi sombong. 70
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Ia memarkirkan mobil di lantai 3, lalu naik lift ke lantai 7.
✘ Kalimat Majemuk Bertingkat/Kompleks/Subordinatif
✘ Kalimat majemuk bertingkat/kompleks/subordinatif yaitu
kalimat tunggal yang salah satu jabatannya diperluas
membentuk kalimat baru.Dalam kalimat majemuk bertingkat
kita mengenal
✘ Induk kalimat (jabatan kalimat yang bersifat tetap atau tidak
mengalami perubahan)
✘ Anak kalimat (jabatan kalimat yang diperluas membentuk
kalimat baru.Anak kalimat ditandai pemakaian kata
penghubung dan bila mendahului induk kalimat dipisah
dengan tanda baca koma).

71
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Berikut tabel jenis hubungan antarklausa,konjungtor,dan
fungsinya dalam kalimat majemuk bertingkat:

Jenis Hubungan Kata Penghubung

sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil, sehabis,


Waktu
sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai

jika(lau), seandainya, andaikata,andaikan, asalkan, kalau, apabila,


syarat
bilamana, manakala

tujuan agar, supaya, untuk, biar

walau(pun), meski(pun), sekalipun, biar(pun), kendati(pun),


konsesif
sungguh(pun)

72
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Berikut tabel jenis hubungan antarklausa,konjungtor,dan
fungsinya dalam kalimat majemuk bertingkat:

seperti, bagaikan, laksa-na, sebagaimana, dari-pada, alih-alih,


pembandingan
ibarat

penyebaban sebab, karena, oleh karena

pengakibatan sehingga, sampai-sampai, maka

cara/alat dengan, tanpa

kemiripan seolah-olah, akan

kenyataan Padahal

penjelasan Bahwa

hasil Makanya

73
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Contoh kalimat majemuk bertingkat/kompleks/subordinatif :
✘ Agar koperasi unit desa (KUD) berkembang,perlu dipikirkan
penciptaan kader-kader yang tangguh.
✘ Ketika memberikan keterangan,saksi itu meneteskan air
mata.
✘ Pembangunan rumah susun itu memerlukan penelitian
sebab beberapa unit rumah susun belum berpenghuni.
✘ hujan turun berhari-hari sehingga banjir besar melanda kota
itu.

74
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Jenis kalimat Menurut Fungsinya
✘ Sesuai Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia (2003:337)
disebutkan berdasarkan bentuk atau kategori sintaksisnya
kalimat dibedakan atas empat macam,yaitu:
✘ Kalimat Berita (Deklaratif)
✘ Kalimat berita adalah kalimat yang dipakai untuk
menyatakan suatu berita. Ciri-ciri kalimat berita, yaitu :
bersifat bebas,boleh langsung atau tak langsung,aktif atau
pasif,tunggal atau majemuk , berintonasi menurun dan
kalimatnya diakhiri tanda titik (.). Contoh :
✘ Pembagian beras gratis di kampungku dilakukan kemarin
pagi.
✘ Perayaan HUT RI 63 berlangsung meriah.

75
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat Tanya (Introratif)
✘ Kalimat tanya adlah kalimat yang dipakai untuk memperoleh
informasi.Ciri –ciri kalimat tanya, yaitu : diakhiri tanda
tanya(?), berintonasi naik dan sering pula hadir
kataapa(kah), bagaimana, dimana, siapa, yang mana,dll.
Contoh :
✘ Apakah barang ini milikmu?
✘ Kapan adikmu kembali ke Indonesia?

76
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat Perintah (Imperatif)
✘ Kalimat perintah (imperatif) dipakai untuk menyuruh dan
melarang orang berbuat sesuatu. Kalimat perintah
berintonasi menurun dan diakhiri tanda titik (.) atau seru (!).
Kalimat perintah dapat dipilah lagi menjadi kalimat perintah
suruhan,kalimat perintah halus,kalimat perintah
permohonan,kalimat perintah ajakan dan harapan,kalimat
perintah larangan,dan kalimat perintah pembiaran. Contoh :
✘ Tolonglah bawa motor ini ke bengkel.(k.perintah halus)
✘ Buka pintu itu! (k.perintah suruhan)
✘ Jangan buang sampah di sungai itu! (k.perintah larangan)
✘ Mohon hadiah ini kamu terima. (k.perintah
permohonan/permintaan)
✘ Ayolah, kita belajar. (k.perintah ajakan dan harapan)
✘ Biarlah dia pergi bersama temannya. (k.perintah
pembiaraan) 77
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat Seru (Ekslamatif)
✘ Kalimat seru (ekslamatif) adalah kalimat yang dipakai untuk
mengungkapkan perasaan emosi yang kuat,termasuk
kejadian yang tiba-tiba dan memerlukan reaksi spontan.
Kalimat ini berintonasi naik dan diakhiri tanda seru (!).
Contoh :
✘ Hai,ini dia orang yang kita cari!
✘ Wah,pintar benar anak ini !

78
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Jenis Kalimat menurut Kelengkapan Unsurnya
✘ Dipandang dari segi kelengkapan unsurnya, kalimat
dibedakan menjadi dua yaitu :
✘ Kalimat Sempurna (Mayor)
✘ Kalimat sempurna adalah kalimat yang dasarnya terdiri dari
sebuah klausa bebas (Cook,197 : 47). Oleh karena yang
mendasari kalimat sempurna adalah suatu klausa bebas
maka kalimat sempurna ini cukup kalimat tunggal dan
kalimat majemuk. Contoh :
✘ Ayah membaca koran. (K.S. dilihat dari kalimat tunggal)
✘ Kalau saya mempunyai uang, saya akan membeli rumah itu.
(K.S. dilihat dari kalimat majemuk bertingkat.

79
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat Tak Sempurna (Minor)
✘ Kalimat tak sempurna adalah kalimat yang subjek dan predikatnya
tidak lengkap atau dengan kata lain subjek dan predikatnya tidak
ada sama sekali.. Kalimat tak sempurna ini mencakup kalimat
pertanyaan,minor,dan seruan. Contoh :
✘ “Maksudmu?”
✘ “Ayah di Sumatera Utara.”
✘ Jenis Kalimat menurut Susunan Subjek dan Predikatnya
✘ Jenis kalimat menurut susunan subjek dan predikatnya dapat dibagi
menjadi dua yuitu :
✘ Kalimat Versi
✘ Kalimat versi adalah kalimat yang berpola S-P. Kalimat ini bisa
dikatakan sama dengan kalimat tunggal tunggal yang mempunyai
satu klausa.Contoh :
✘ Dokter menangani pasien itu dengan baik.
✘ Mereka bersalaman.

80
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat Inversi
✘ Kalimat inversi adalah kalimat yang P-nya mendahului S sehingga
membentuk pola P-S.Selain merupakan variasi dari pola S-P,ternyata
kalimat berpola P-S dapat memberi penekanan atau ketegasan
makna tertentu.Memang kata atau frase yang pertama muncul
dalam tuturan bisa menjadi kata kunci yang mempengaruhi makna.
Contoh :
✘ Matikan televisi itu.
✘ Tidak terkabul permintaannya.

81
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat menurut Sifat Hubungan Aktor-Aksi
✘ Dipandang dari segi hubungan aktor-aksi, maka kalimat ini terbagi
menjadi empat yaitu:
✘ Kalimat Aktif
✘ Kalimat aktif adalah kalimat kalimat yang subjeknya sebagai pelaku
atau aktor (Cook,1971 : 49). Kalimat aktif umumnya berawalan me-
dan ber- pada P-nya. Contoh :
✘ Anto mengambil buah mangga.
✘ Adik bermain bola.
✘  
✘ Kalimat Pasif
✘ Kalimat pasif adalah kalimat kalimat yang subjeknya berperan
sebagai penderita atau dikenai pekerjaan / tindakan. Kalimat pasif
umumnya berawalan di- , ter- , ke-an. Contoh :
✘ Piring dicuci Anita.
✘ Adik terjatuh di kamar mandi.
✘ Suaranya kedengaran ke sana. 82
JENIS-JENIS KALIMAT
✘ Kalimat Medial
✘ Kalimat medial adalah kalimat yang subjeknya berperan baik
sebagai pelaku dan atau sebagai penderita (objek). Contoh :
✘ Dia menghibur dirinya.
✘ Wanita itu menggantung dirinya sendiri.
✘ Mereka menyusahkan diri sendiri.
✘ Kalimat Reiprokal
✘ Resiprokal adalah kalimat yang subjek dan objeknya
melakukan sesuatu perbuatan yang berbalas-balasan.
Contoh :
✘ Saya sering tukar-menukar buku dengan si Joni.
✘ Para pembeli ramai tawar-menawar dengan para pedagang.

83
KALIMAT INTI DAN INTI
KALIMAT
✘ Kalimat inti adalah kalimat yang terdiri atas S dan P.
Sedangkan inti kalimat adalah kalimat yang terdiri
atas inti-inti kalimat atau unsur-unsur kalimat yaitu S-
P-O.
✘ Syarat-syarat kalimat inti :
✗ Terdiri dari dua suku kata
✗ Berpola S dan P
✗ Intonasi netral
✘ Syarat-syarat inti kalimat :
✘ Terdiri dari tiga suku kata
✘ Berpola S-P-O
✘ Intonasi netral
84
KALIMAT INTI DAN INTI
KALIMAT
✘ Contoh :
✘ Adik saya yang paling bungsu sedang mempelajari
bahasa Mandarin.
✘ Kalimat inti : Adik mempelajari
✘ Inti kalimat : Adik mempelajari bahasa Mandarin
✘ Penelitian-penelitian mutakhir memusatkan perhatian
pada makanan dari soya, yang ternyata dapat
membantu mencegah kanker payudara.
✘ Kalimat inti : Penelitian - penelitian memusatkan
✘ Inti kalimat : Penelitian - penelitian memusatkan
perhatian

85
KALIMAT EFEKTIF
✘ Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan maksud penutur/ penulis secara
tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh
pendengar / pembaca secara tepat pula. Dengan kata
lain kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat
komunikasi. Kalimat efektif memiliki diksi (pilihan
kata)yang tepat, tidak mengalami kontaminasi frasa ,
sesuai ketentuan EYD, baik penulisan tanda baca dan
penulisan kata.

86
KALIMAT EFEKTIF
✘ Kesatuan
✘ Kesatuan dalam kalimat efektif adalah dengan
adanya ide pokok dalam satu kalimat. Dengan ide
kalimat boleh panjang boleh pendek,
menghunungkan lebig dari satu kesatuan dalam
mempertentangkan kesatuan yang satu sama lainnya
asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal.penutur
tidak boleh menghubungkan dua kesatuan yang tidak
mempunyai hubungan sama sekali kedalam sebuah
kalimat.

87
KALIMAT EFEKTIF
✘ Contoh kalimat yang tidak jelas susunan gagasanya :
✘ Pembangunan gedung seklah baru pihak yayasan dibantu oleh bank
memberikan kredit. ( terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal )
✘ Berdasarkan agenda menejer personalia akan memberikan
pengarahan kepada pegawai baru. ( tidak jelas saiapa yang memberi
pengarahan)
✘ Dalam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
(memakai kata depan yang salah sehingga gagasan kalimat menjadi
kacau)
✘ Contoh kalimat yang jelas gagasannya :
✘ Pihak yayasan dibantu oleh Bank yang memberi kredit untuk
membangun gedung sekolah baru
✘ Pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
✘ Berdasarkan agenda sekretaris manejer personalia akan memberi
pengarahan kepada pegawai baru. 88
KALIMAT EFEKTIF
✘ Kepaduan
✘ Kepaduan terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah
kata , frasa, tanda baca, dan fungsi sintaksis S-O-O-Pel-Ket.
Kepaduan juga menyangkut pemakaian kata tugas yang tepat.
Contoh :
✘ Kepada setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin
mengemudi .(tidak mempunyai subjek/ subjeknya tidak jelas). (salah)
✘ Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi
(subjeknya sudah jelas).(benar)
✘ Kami telah membicarakan tentang hal itu.(salah)
✘ Kami telah membicarakan hai itu. (benar)

89
KALIMAT EFEKTIF
✘ Keparalelan
✘ Keparalelan adalah pemakaian bentuk gramatikal yang sama untuk
bagian-bagian kalimat tertentu.Umpamanya alam sebuah
perincian,jika unsur pertama menggunakan verba (kata kerja) dan
seterusnya juga harus verba .Jika unsur pertamanya nomina (kata
benda), bentuk berikutnya juga harus nomina. Contoh :
✘ Kami telah merencanakan membangun pabrik, membuka hutan,
pelebaran jalan desa, dan membuat tali air. (salah)
✘ Kami telah merencanakan membangun pabrik,membuka
hutan,melebarkan jalan desa, dan membuat tali air. (benar)
✘ Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha ? (salah)
✘ Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha ? (benar)

90
KALIMAT EFEKTIF
✘ Ketepatan
✘ Ketepatan adalah kesesuain/ kecocokan pemakaian unsur- unsur
yang membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian yang
bulat dan pasti. Contoh :
✘ Karyawan teladan itu memang tekun belajar dari pagi sehingga
petang. (salah).
✘ Karyawan teladan itu memang tekun belajar dari pagi sampai
petang. (benar)

91
KALIMAT EFEKTIF
✘ Kehematan
✘ Kehematan yaitu hemat pemakaian kata atau kelompok kata.Dengan
kata lain tidak mengalami gejala bahasa pleonasme.Dengan hemat
kata, diharapkan kalimat menjadi padat berisi. Contoh :
✘ Hanya ini saja yang dapat saya berikan. (salah).
✘ Hanya ini yang dapat saya berikan.(benar)

92
KALIMAT EFEKTIF
✘ Kelogisan
✘ Kelogisan di sini adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/ masuk
akal. Supaya efektif, kata-kata dalam sebuah kalimat tidak boleh
menimbulkan makna ambigu (ganda) atau tidak boleh mengandung
dua pengertian.Contoh :
✘ Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-57.(salah) Alasan : Seolah-
olah ada 57 negara Republik Indonesia.
✘ Hari kemerdekaan ke-57 Republik Indonesia. (benar)
✘ Kepada Bapak Gubernur waktu dan tempat kami persilahkan.(salah)
Alasan : Waktu dan tempat tidak mungkin kami persilahkan.
✘ Bapak Gubernur kami persilahkan. (benar)

93
KESALAHAN DALAM
KALIMAT
✘ Kelogisan
✘ Kelogisan di sini adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/ masuk
akal. Supaya efektif, kata-kata dalam sebuah kalimat tidak boleh
menimbulkan makna ambigu (ganda) atau tidak boleh mengandung
dua pengertian.Contoh :
✘ Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-57.(salah) Alasan : Seolah-
olah ada 57 negara Republik Indonesia.
✘ Hari kemerdekaan ke-57 Republik Indonesia. (benar)
✘ Kepada Bapak Gubernur waktu dan tempat kami persilahkan.(salah)
Alasan : Waktu dan tempat tidak mungkin kami persilahkan.
✘ Bapak Gubernur kami persilahkan. (benar)

94
KESALAHAN DALAM
KALIMAT
✘ Beberapa kesalahan yang terjadi dalam kalimat, diantaranya:
✘ Kalimat Kontaminasi
✘ Kalimat kontaminasi atau kalimat rancu adalah kalimat yang kacau
susunannya , namun kekacauan susunan kata dalam kalimat itu
sifatnya khas. Dikatakan khas karena adanya pembentukan satu
kalimat yang kurang tepat dari dua kalimat yang benar sehingga
gagasan kalimatnya menjadi kabur atau tidak jelas. Contoh :
✘ Melalui kursus ini diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan
keterampilan.(salah)
✘ Bagian pertama kalimat di atas melalui kursus ini; bagian keduanya
diharapkan bermanfaat untuk… Hubungan bagian pertama dan
kedua tidak cocok.Kalau kita bertanya ,”Apa yang diharapkan
bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan?” Jawabnya bukan
“melalui kursus ini.”Jawaban yang tepat adalah “kursus ini”. Kalau
bagian pertama ingin dipertahankan seperti itu, maka bagian kedua
harus diubah menjadi : diharapkan dapat ditingkatkan keterampilan.

95
KESALAHAN DALAM
KALIMAT
✘ Ketidakjelasan Unsur Subjek dan Predikat dalam Kalimat
✘ Pada sebagian kalimat yang tidak jelas unsur S dan tidak memiliki
unsur P akan membuat ketidakefektifan dan hanya memiliki unsur
lain seperti O, Ket dan Pel. Contoh :
✘ Di antara beberapa negara Eropa Barat berupaya membuat heli
antitank untuk menekan biaya bersama.(tidak jelas unsur S)
✘ Negara Eropa Barat berupaya membuat heli antitank untuk menekan
biaya bersama. (jelas unsur S)
✘ Ayah ke kantor jam tujuh pagi.(tidak ada unsur P) 
Ayah pergi ke
kantor jam tujuh pagi. (ada unsur P)

96
KESALAHAN DALAM
KALIMAT
✘ Gejala Pleonasme dalam Kalimat
✘ Yang dimaksud dengan gejala pleonasme dalam kalimat adalah
penggunaan unsur kata atau bahasa yang berlebihan. Contoh :
✘ Para tamu-tamu mulai datang ke pesta itu. (salah).
✘ Para tamu mulai datang ke pesta itu. (benar)
✘ Tamu-tamu mulai datang ke pesta itu. (benar)
✘ Sejak dari terminal sampai pesawat, Pamella diikuti terus oleh para
wartawan asing (salah)
✘ Sejak terminal sampai pesawat, Pamella diikuti terus oleh para
wartawan asing.(benar)
✘ Dari terminal sampai pesawat, Pamella diikuti terus oleh para
wartawan asing. (benar)

97
KESALAHAN DALAM
KALIMAT
✘ Penggunaan Kata yang Salah dalam Kalimat
✘ Beberapa penggunaan kata yang salah dalam kalimat diantara:
✘ Penggunaan Kata “Kalau” yang Salah
✘ Kadang-kadang kita melihat pemakaian kata kalau yang kurang tepat
sebagai unsur penghubung antarklausa seperti yang akan
diperhatikan pada contoh di bawah ini. Kata kalau kita gunakan di
depan klausa yang bersifat kondisional (=syarat).Isinya menyatakan
sesuatu yang mungkin,namun dapat juga sesuatu yang tidak
mungkin dilaksanakan atau mungkin tercapai. Dalam halseperti yang
disebutkan terakhir itu, kata sambung kalaudapat diganti dengan
kata lain yang menyatakan ketidakmungkinan itu,

98
KESALAHAN DALAM
KALIMAT
✘ yaitu kataumpamanya, seandainya, andai kata dan sekiranya.
Contoh :
✘ Kalau engkau bersungguh-sungguh belajar, engkau akan lulus dalam
ujian nanti. (benar)
✘ Kalau engkau menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan tempatmu
bertengger.(salah)
✘ Kalimat 2 klausa bersyarat itu berisi sesuatu yang mustahil.Mana
mungkain orang akan menjelma menjadi burung.Karena isinya
mengandung ketidakmungkinan makna, kata kalau dapat diganti
dengan kata lain, misalnya andai kata, umpamanya, dan sekiranya.
Contoh :
✘ Andai kata engkau menjadi burung, biarlah aku menjadi dahan
tempatmu bertengger.(benar)

99
KESALAHAN DALAM
KALIMAT
✘ Penggunaan Kata Depan “Di” yang Salah
✘ Penggunaan kata depan “di” yang salah, di antaranya :
✘ Pakaian itu disimpannya di dalam lemari. (salah)
✘ Pakaian itu disimpannya dalam lemari.(benar karena kata depan “di”
dihilangkan)
✘ Perkara itu di atas tanggungan sayalah. (salah)
✘ Perkara itu atas tangungan sayalah.(benar karena kata depan “di”
dihilangkan)

100
KESALAHAN DALAM
KALIMAT
✘ Penggunaan Kata “Daripada” yang Salah
✘ Penggunaan kata “daripada” yang salah, di antaranya :
✘ Pukulan smash daripada Icuk menghujam tajam. (salah)
✘ Pukulan smash Icuk menghujam tajam.(benar)
✘ Hati kita sedih melihat daripada penderitaan korban bencana itu.
(salah)
✘ Hati kita sedih melihat penderitaan korban bencana itu. (benar)
✘  

✘ Pengulangan Kata
✘ Pengulangan kata yang terjadi dalam kalimat , misalnya :
✘ Setahunnya hanya menghasilkan sekitar 200 film setahun.(salah)
✘ Setahun hanya menghasilkan 200 film. (benar)

101
TERIMAKASIH
APAKAH ADA PERTANYAAN?

102

Anda mungkin juga menyukai