Sebelum semakin jauh membahas tentang pola kalimat aktif dan pasif, alangkah
lebih bijak jika kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian keduanya.
Hemat kata, sebenarnya perbedaan dan definisi kalimat aktif dan pasif terletak pada
subjeknya. Yang dikategorikan sebagai kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya
menjadi pelaku dari sebuah pekerjaan ataupun kejadian. Sementara itu, pada
kalimat pasif, subjek justru dikenai sebuah pekerjaan.
Contoh:
Kalimat Aktif:
Kalimat Pasif:
Kedua kalimat di atas memiliki pola yang sama, yaitu S-P-O. Akan tetapi, kamu bisa melihat
ada perbedaan subjek dan objek di kedua jenis kalimat tersebut. Pada kalimat aktif, subjek
menjadi pelaku yang melakukan pekerjaan atau predikat. Sementara itu, pada kalimat pasif,
rantai sepeda milik adik yang menjadi subjek justru menjadi sesuatu yang dikenai predikat
atau bisa dibilang menjadi bahan pekerjaannya.
Contoh di atas merupakan satu keadaan yang digambarkan dalam dua model kalimat, baik
aktif maupun pasif. Ini menunjukkan bahwa kedua jenis kalimat tersebut sama-sama bisa
diubah ke dalam bentuk yang berbeda. Model kalimat tersebut kerap disebut kalimat aktif
ataupun pasif transitif. Akan tetapi, ada juga kalimat aktif maupun pasif yang tidak dapat
diubah ke bentuk kebalikannya. Kalimat dengan keadaan demikian disebut sebagai kalimat
aktif intrasitif maupun kalimat pasif intrasitif. Model kalimat intransitif tersebut terjadi karena
di dalamnya tidak mengandung objek ataupun pelengkap.
taupun ber-
1. Predikatnya Cenderung Memiliki Imbuhan me- a
Jika masih kerap kesulitan membedakan subjek yang melakukan pekerjaan atau dikenai
pekerjaan, kamu juga bisa mendeteksi kalimat aktif dari imbuhan yang membentuk
predikatnya. Pada kalimat aktif, imbuhan me- ataupun ber- c enderung mengikat predikat
yang menggambarkan suatu tindakan ataupun pekerjaan dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Contoh:
Koruptor tersebut dibekuk oleh penyidik KPK melalui operasi tangkap tangan.
S P O Ket. Cara
Pada kalimat aktif jenis ini, keberadaan objek tidak diperlukan. Dengan kata lain, kalimat ini
bisa berdiri dengan subjek dan predikat saja, tanpa adanya objek.
– Adi berlari.
– Hasan berjalan.
– Farhan tidur.
– Ia menangis.
– Amin bermain.
– Adik menangis.
– Ayah bekerja.
– Amir datang.
– Ria pergi.
– Udin bertanya.
Kalimat ini merupakan kalimat yang mempunyai objek. Untuk lebih jelasnya, silakan
perhatikan pada contoh kalimat.
2. Kalimat Pasif
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa subjek dalam kalimat ini dikenai pekerjaan.
Kalimat pasif juga dibagi menjadi dua macam, yaitu pasif transitif dan pasif intransitif.
Seperti halnya pada pengertian kalimat aktif transitif, kalimat pasif transitif berarti kalimat
pasif yang memiliki objek. Silakan lihat pada contoh kalimat.
– Mobil yang tadinya milik Pak Rudi itu sudah dibeli oleh Pak Rusli.
– Adi diberi uang oleh ayahnya.
Jenis kalimat pasif ini merupakan kalimat pasif yang tidak mempunyai objek. Ada subjek
yang dikenai pekerjaan, tetapi tidak ada objeknya. Selain subjeknya dikenai pekerjaan,
predikat pada kalimat ini memiliki imbuhan di-, ter-, atau ter-kan.
– Ia terkejut.
– Tisna terluka.
– Bajunya tertukar.