Anda di halaman 1dari 184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BENTUK, JENIS, DAN MAKNA KATA SLANG DALAM MAJALAH HAI


EDISI JANUARI - JUNI 2017

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:
Martinus Dwi Antoro
NIM: 141224037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

BENTUK, JENIS, DAN MAKNA KATA SLANG DALAM MAJALAH HAI


EDISI JANUARI - JUNI 2017

Oleh:

Martinus Dwi Antoro

141224037

Telah Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

Dr. B. Widharyanto, M.Pd. Tanggal, 3 Mei 2018

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
BENTUK, JENIS, DAN MAKNA KATA SLANG DALAM MAJALAH HAI
EDISI JANUARI - JUNI 2017

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Martinus Dwi Antoro


NIM: 141224037

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji


Pada tanggal 25 Mei 2018
Dinyatakan memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji


Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ……………….
Sekretaris : Dr. B. Widharyanto, M.Pd. ……………….
Anggota I : Dr. B. Widharyanto, M.Pd. ……………….
Anggota II : Dr. R. Kunjana Rahardi, M. Hum. ……………….
Anggota III : Dr. Yuliana Setiyaningsih, M. Pd. ……………….

Yogyakarta, 25 Mei 2018


Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Mei 2018


Penulis,

Martinus Dwi Antoro

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Martinus Dwi Antoro


Nim : 141224037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

BENTUK, JENIS, DAN MAKNA KATA SLANG DALAM MAJALAH


HAI EDISI JANUARI - JUNI 2017
Dengan demikian, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya atau memberikan royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai pemilik.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 25 Mei 2018
Yang menyatakan,

Martinus Dwi Antoro

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Motto
“Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia
berdiri disebelah kananku, aku tidak goyah,”
(Mazmur 16:8)

“Segala angan harus diperjuangkan, maka akan datang


kebahagiaan”
(Penulis)

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Puji Tuhan penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, penulis

mempersembahkan karya tulis ini kepada:

1. Pasangan suami istri, Bapak Antonius Wakidi, dan Mamak Christiana

Ponirah skripsi ini sebagai mendalai emas. Terima kasih atas doa restu,

dukungan, dan perjuangan Bapak dan Mamak yang selalu maksimal

diberikan kepada penulis

2. Saudari perempuan saya atas nama Yohana Rini Wahyu Asih yang telah

memberikan doa, dukungan, dan motivasi yang kepada penulis.

3. Kristina Dewi Arta Setyaningrum terima kasih atas semangat, doa, dan

dukungannya kepada penulis.

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada tuhan Yesus Kristus atas berkat,

rahmat, dan mukjizat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesikan

skripsi yang berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai

Edisi Januari – Juni 2017”. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan

dan prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak yang telah

memberikan dukungannya baik secara langsung maupun tidak langsung dan

kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa

terimakasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program Studi

Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Dr. B. Widharyanto, M. Pd. terima kasih atas dukungan dan bimbingan

yang diberikan kepada penulis;

4. A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A. dan Septina Krismawati, S.S.,

M.A. yang telah berkenan menjadi dosen triangulator (validasi) penulis;

5. Segenap dosen Program Studi Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yang telah mendidik dengan sepenuh hati;

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Karyawan sekretariat Program Studi Bahasa Sastra Indonesia Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membatu dan melayani penulis

dalam berbagai macam urusan administarsi baik akademik maupun non-

akademik;

7. Seluruh teman-teman PBSI angkatan 2014 terima kasih atas dinamika

bersama, keceriaan, dukungan, motivasi dan doa yang selalu dipanjatkan

bersama. Semangat lulus.

8. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan serta doa restu kepada penulis selama penyusunan

skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

sebab itu, penulis mohon maaf apabila terjadi hal-hal yang menjadi kekurangan

baik secara teknis maupun non-teknis dalam skripsi ini. Penulis berharap skripsi

ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan terutama pada ilmu

kebahasaan.

Yogyakarta, 25 Mei 2018

Martinus Dwi Antoro

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Antoro, Martinus Dwi. 2018. Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang
dalam Majalah Hai Edisi Januari - Juni 2017. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP,
USD.

Penelitian ini membahas tetang bentuk, jenis, dan makna kata slang dalam
majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
mendeskripsikan bentuk kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari
– Juni 2017, (2) mendeskripsikan jenis kata slang yang dipakai dalam majalah
Hai edisi Januari – Juni 2017, dan (3) mendeskripsikan jenis makna slang yang
terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.
Jenis penelitian adalah penelitian deskripsi kualitatif. Sumber data yang
diambil oleh peneliti yaitu kata slang dalam kalimat yang terdapat dalam majalah
Hai Edisi Januari - Juni 2017, dengan data berupa kata slang. Total data
keseluruhan berjumlah 58 data. Metode penyediaan data menggunakan metode
baca dan teknit catat. Untuk menganalisis data menggunakan metode agih dan
teknik bagi unsur langsung, teknik sisip dan teknik ganti.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti menemukan
bentuk kata slang yaitu (1) kata dasar, (2) kata jadian, (3) kata akronim, (4) kata
singkatan, (5) kata reduplikasi, (6) kata penggalan. Kedua, peneliti menemukan
jenis kata slang yaitu (1) jenis kata benda, (2) jenis kata sifat, (3) jenis kata kerja,
dan (4) jenis kata ganti. Ketiga, peneliti menemukan jenis makna kata slang yaitu
(1) denotatif dan (2) konotatif. Peneltian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan pengetahuan mengenai bentuk, jenis, dan makna kata slang dalam
majalah Hai edisi januari - juni 2017.

Kata kunci: Slang, bentuk kata, jenis kata, dan makna kata

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Antoro, Martinus Dwi. 2018. Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang
dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017. Thesis. Yogyakarta: PBSI,FKIP,
USD.

This research explained about shapes, types, and meaning of slang words
in Hai magazine January – June 2017 edition. The aims of this research are (1)
describes the shapes of slang words that are used inside Hai magazine January –
June 2017 edition, (2) describes the types of slang words that are used inside Hai
magazine January – June 2017 edition, (3) describes the types of slang meaning
that are mentioned inside Hai magazine January – June 2017 edition.
This research uses descriptive qualitative research. The researcher took the
data sources from articles in Hai magazine January – June 2017 edition by using
slang words as the data. The total results of the data are 58 data. Data supplying
method used are literacy method and writing method. The researcher used
apportion method, direct distribution technique, implied technique, and
replacement technique as the data analysis technique.
Research results are, first, the researcher discovers the shapes of slang
words namely (1) basic words, (2) applied words, (3) acronym, (4) abbreviation,
(5) reduplication, (6) word pieces. Second, the researcher discovers the types of
slang words, namely (1) types of noun, (2) types of adjective, (3) types of verb,
(4) types of word replacement. Thirdly, the researcher discovers the types of slang
words meaning namely (1) denotative, and (2) connotative.
This research is expected to give contribution and knowledge about the
shapes, types, and meaning of slang words inside Hai magazine January – June
2017 edition.

Keywords: Slang, word shapes, word types, and types of meaning.

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................. v
MOTTO .......................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
ABSTRACT ..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
BAB II : LANDASAN TEORI ..................................................................... 9
2.1 Variasi Bahasa ...................................................................................... 9
2.2 Pengertian Slang................................................................................... 10
2.3 Tujuan Slang..................................................................................... ... 11
2.4 Linguistik................................................................................. ............ 13
2.5 Morfologi ............................................................................................. 15
2.6 Bentuk Kata ......................................................................................... 16
2.7 Jenis Kata ........................................................................................... . 18
2.8 Makna Kata ......................................................................................... 23
2.9 Majalah Hai ......................................................................................... 26

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.10 Penelitian yang Relevan Sebelumnya ................................................ 27


2.11 Kerangka Berpikir ............................................................................... 29
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................ 31
3.1 Desain Penelitian .................................................................................... 31
3.2 Sumber Data dan Data .......................................................................... . 32
3.2.1 Sumber Data ................................................................................. 32
3.2.2 Data ............................................................................................... 32
3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 32
3.4 Instrumen Penelitian .............................................................................. 34
3.4.1 Tabel Data ............................................................................... ... 35
3.4.2 Tabel Triangulasi Data ............................................................. . 36
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data ......................................................... 37
3.6 Teknik Keabsahan Data ................................................................ ........ 38
3.6.1 Ketekunan/Keajekan Pengamatan ............................................. ... 38
3.6.2 Triangulasi .................................................................................... 39
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 40
4.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 40
4.1.1 Bentuk Kata Slang ......................................................................... 41
4.1.2 Jenis Kata Slang ........................................................................... 44
4.1.3 Makna Kata Slang ........................................................................ 48
4.2 Analisis Data .......................................................................................... 50
4.2.1 Analisis Bentuk Kata Slang .......................................................... 51
4.2.2 Analisis Jenis Kata Slang .............................................................. 60
4.2.3 Analisis Makna Kata Slang ........................................................... 69

4.3 Pembahasan ............................................................................................ 73

BAB V: PENUTUP ........................................................................................ 76


5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 76
5.2 Saran-saran ............................................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 78
LAMPIRAN ................................................................................................... 81

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Kerangka Berpikir ....................................................................... 30

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Bentuk Kata Dasar ........................................................................... 41
Tabel 4.2 Bentuk Kata Jadian .......................................................................... 42
Tabel 4.3 Bentuk Kata Akronim ...................................................................... 43
Tabel 4.4 Bentuk Kata Singkatan .................................................................... 44
Tabel 4.5 Bentuk Kata Reduplikasi ................................................................. 44
Tabel 4.6 Bentuk Kata Penggalan .................................................................... 45
Tabel 4.7 Jenis Kata Benda (Nomina) ............................................................. 45
Tabel 4.8 Jenis Kata Kerja (Verb).................................................................... 47
Tabel 4.9 Jenis Kata Sifat (Adjektiva) ............................................................. 48
Tabel 4.10 Jenis Kata Ganti (Pronomina) ........................................................ 49
Tabel 4.11 Makna Kata Denotatif .................................................................... 49
Tabel 4.12 Makna Kata Konotatif .................................................................... 51

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISTILAH
BKD: Bentuk Kata Dasar
BKJ: Bentuk Kata Jadian
BKA: Bentuk Kata Akronim
BKS: Bentuk Kata Singkatan
BKR: Bentuk Kata Reduplikasi
BKP: Bentuk Kata Penggalan
JKB: Jenis Kata Benda
JKK: Jenis Kata Kerja
JKS: Jenis Kata Sifat
JKG: Jenis Kata Ganti
MD: Makna Denotatif
MK: Makna Konotatif

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi utama dalam segala hal dalam kehidupan.

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang abritrer yang digunakan oleh

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

(Kridalaksana dalam Aslinda, 2007:1). Bahasa dapat berfungsi sebagai alat

menyampaikan pendapat, informasi, dan berekspresi. Melalui bahasa,

kemampuan, dan perilaku seseorang dapat dengan mudah dilihat karena

sesungguhnya bahasa merupakan identitas dari sesesorang. Bahasa dapat

membuat seseorang berbeda dengan orang lain. Namun, bahasa juga tidak bersifat

individual. Bahasa hanya dapat berfungsi dan dipakai apabila penutur dan mitra

tutur dapat saling memahami tuturan.

Dalam berkomunikasi bahasa dapat dibagi menjadi dua yaitu bahasa lisan dan

bahasa tulis. Bahasa lisan yaitu bahasa yang yang digunakan secara lisan ketika

seseorang berbicara. Bahasa tulis yaitu bahasa yang memiliki unsur kebahasaan

yaitu kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf.

Bahasa sebagai alat komunikasi mengalami perkembangan yang cukup pesat

sehingga memunculkan berbagai variasi bahasa yang digunakan seseorang atau

kelompok dalam berkomunikasi. Variasi bahasa bisa tercipta bila terjadi

komunikasi di dalamnya. Variasi bahasa dilihat dari segi pernutur sosialnya terdiri

atas cant, argont, jargon, slang. Cant adalah slang khusus yang pada umunya

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lebih diterapkan pada ujaran merengek, dibuat-buat, atau pura-pura. Argot adalah

bahasa rahasia yang yang digunakan penjahat atau pengemis. Jargon adalah slang

khusus yang mempunyai kata teknis untuk suatu profesi. Slang diciptakan dan

digunakan oleh kelompok sosial tertentu untuk komunikasi secara internal agar

apa yang dibicarakan tidak diketahui orang lain (Chaer & Agustin, 2010: 51).

Bahasa mempunyai peran penting dalam proses perkembangan kehidupan

remaja salah satunya sebagai bentuk ekspresi remaja tersebut. Dalam

berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan teman sebayanya, remaja akan

menggunakan bahasa yang berbeda dengan seseorang yang berada di bawah atau

di atas umur dari remaja. Bahasa yang digunakan remaja tersebut adalah bahasa

gaul. Menurut KBBI, yang disebut bahasa gaul adalah dialek bahasa Indonesia

nonformal yang digunakan komunitas tertentu atau daerah tertentu untuk

pergaulan. Selain bersifat nonformal, bahasa gaul juga disinyalir tidak baku,

menggunakan kata-kata, dan istilah-istilah yang terkadang hanya dimengerti oleh

para remaja atau mereka yang kerap menggunakannya.

Pemakaian bahasa Indonesia oleh remaja cenderung lebih santai dan lebih

unik dibandingan dengan bahasa Indonesia yang memiliki kaidah kebahasaan

yang baik dan benar. Oleh sebab itu, variasi bahasa Indonesia yang sering

digunakan oleh remaja tidak diperkenankan untuk digunakan dalam acara-acara

resmi ataupun dalam tulisan-tulisan ilmiah. Namun, variasi bahasa Indonesia yang

digunakan para remaja ini tetap bisa digunakan dalam komunikasi sehari-hari

terlebih dengan teman sebayanya. Berikut merupakan contoh variasi bahasa

Indonesia yang sering digunakan oleh para remaja yaitu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(1) Gara-gara DJ snake dan Zedd nge-tweet, yang diikuti rekan mereka
sesame DJ, seperti Hardweel dan Martin Garrix, fenomena “om telolet
om” bikin heboh seantero jagat.
(2) Nah, sekarang, kami pingin ngajak kamu buat bareng-bareng ulik
keasikan yang bakal ada selama 40 tahun.
(3) Rayakan bareng-bareng kuy, biar makin rame!

(Sumber: Hai Januari 2017)

Perhatikan (1), (2), dan (3). Kata yang tercetak miring tersebut termasuk

dalam variasi bahasa yaitu variasi bahasa slang. Slang adalah suatu bentuk bahasa

dalam pemakaian umum, yang dibuat dengan adaptasi yang popular dan perluasan

makna dari kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa

memperhatikan standar-standar skolastik dan kaidah-kaidah lingusitik dalam

pembentukan kata-kata; pada umumnya terbatas pada kelompok-kelompok sosial

atau kelompok usia tertentu (Pei & Gaynor dalam Alwasilah, 1990:56). Dalam

kehidupan remaja penggunaan kata slang selalu muncul dalam proses komunikasi

baik lisan maupun tulisan.

Bertolak dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa juga dapat

digunakan sebagai sarana menyalurkan informasi. Dalam menyalurkan informasi,

bahasa memiliki dua cara yang dapat digunakan sebagai sarana penyaluran

informasi yaitu sarana penyaluran informasi secara lisan dan tulisan. Penyaluran

secara lisan yaitu dengan mengunakan mulut, sedangkan penyaluran secara

tertulis menggunakan media cetak. Penyampaian informasi dengan menggunakan

media cetak biasa berbentuk surat kabar, tabloid, dan majalah. Media cetak yang

berbentuk surat kabar mencakup permasalahan ataupun topik yang lebih kompleks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

yang terjadi dalam lingkungan masyarakat. Majalah lebih mengkhususkan

permasalahan atau topik dalam bidang tertentu saja.

Sama halnya dengan majalah remaja Hai. Majalah Hai merupakan majalah

yang secara khusus membahas tetang kehidupan remaja. Topik-topik yang

disajikan dalam majalah Hai ini sangat erat hubungannya dengan dunia remaja

mulai dari masa sekolah SMA, kisah asmara remaja, dan informasi-informasi

tentang kehidupan remaja. Dengan demikian, penggunaan bahasa dalam majalah

Hai ini pun juga menyesuaikan dengan ragam bahasa yang digunakan oleh

kelompok remaja. Ragam bahasa yang muncul dalam majalah Hai ini sangat

bervariatif dan unik. Ragam bahasa yang muncul ini biasa digunakan untuk

menyebut nama orang, kata benda, kata sifat atau sebagai sarana untuk

menyatakan sesuatu.

Perkembangan bahasa dalam majalah Hai yang mengutamakan bahasa anak

remaja seringkali memunculkan variasi-variasi bahasa. Salah satu variasi bahasa

tersebut adalah variasi bahasa slang. Bahasa slang merupakan variasi bahasa tidak

resmi, belum baku, bersifat musiman, dan biasanya digunakan oleh kelompok

remaja. Munculnya variasi bahasa slang ini menunjukkan bahwa telah terjadi

fenomena kebahasaan. Kata slang yang digunakan dalam majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017 sangat bervariatif baik dari segi bentuk maupun jenis bentuk

kata. Selain itu, kemunculan kata slang yang digunakan dalam majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017 tersebut tentunya menimbulkan makna-makna tertentu pada

setiap bentuk kata yang muncul.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kemunculan variasi bahasa slang yang menjadi fenomena kebahasaan

dalam majalah Hai inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian

lebih lanjut. Peneliti memilih majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 sebagai objek

penelitian dikarenakan di dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 ini berisi

tetang artikel-artikel yang kental kaitannya dengan dunia remaja sehingga

penggunaan bahasa dalam artikel-artikel tersebut tentunya menyesuaikan dengan

bahasa yang sedang dan atau biasa digunakan oleh kelompok remaja. Kata slang

yang terdapat di kalimat-kalimat dalam artikel majalah Hai edisi Januari – Juni

2017.

Penggunaan kata slang dalam majalah Hai edisi Januri – Juni 2017 yang

menekankan pada penggunaan kata-kata yang sebagian besar kata tersebut hanya

diketahui atau biasa digunakan oleh kelompok remaja yang menujukkan

karakteristik dari kata slang. Hal ini sebagai dasar bagi peneliti untuk melakukan

penelitian terhadap penggunaan kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni

2017 dimaksudkan supaya peneliti dapat menemukan bentuk, jenis, dan makna

kata yang menjadi kata slang dalam kalimat-kalimat majalah Hai edisi Januari –

Juni 2017.

1.2 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah

sebagai berikut.

1. Bentuk kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni

2017.

2. Jenis kata slang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Makna kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan batasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini yakni

sebagai berikut.

1. Apa saja bentuk kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari –

Juni 2017?

2. Apa saja jenis kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi Januari – Juni

2017?

3. Makna apa yang terdapat dalam kata slang yang terdapat dalam majalah Hai

edisi Januari – Juni 2017?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Mengidentifikasi bentuk kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017.

2. Mengidentifikasi jenis kata slang yang dipakai dalam majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017.

3. Mengidentifikasi makna slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari

– Juni 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5 Manfaat Penelitian


1. Teoretis
Penelitian ini dapat berguna dalam bidang linguistik. Penelitian ini

memberikan bukti fenomena kebahasaan yang terjadi pada kelompok anak berusia

remaja. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang bentuk,

jenis, dan makna variasi bahasa berbentuk kata slang yang terdapat dalam majalah

Hai edisi Januari – Juni 2017.

2.Praktis

Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi kepada mahasiswa yang

hendak melakukan penelitian tetang variasi bahasa terutama variasi bahasa slang.

Selain itu, penelitian diharapkan dapat menjadi referensi dan bermanfaat

menambah pengetahuan pembaca.

1.6 Batasan Istilah


Supaya penelitian lebih terfokus, maka perlu adanya batasan istilah, batasan

istilah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; penyelidikan bahasa secara ilmiah.

2. Morfologi adalah ilmu yang membicarakan atau yang mempelajari seluk

beluk struktur kata.

3. Jenis kata adalah kelas kata yang meliputi: kata kerja, kata sifat, kata benda,

kata ganti, kata hubung, kata depan, kata bilangan, kata seru, kata sandang,

dan kata keterangan.

4. Bentuk kata (word form) adalah ujud kata tertentu yang mengisi fungsi

tertentu dalam paradigma.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Variasi bahasa adalah keragaman bahasa yang disebabkan oleh adanya

kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang

sangat beragam.

6. Slang adalah wujud atau realisasi bahasa yang bersifat khusus dan rahasia.

Bersifat khusus berarti dipakai kalangan tertentu yang sangat terbatas.

7. Jenis Makna adalah hubungan lambang bunyi dengan acuannya.

8. Hai adalah sebuah majalah yang diterbitkan di Indonesia yang ditujukan

untuk remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Variasi Bahasa

Variasi bahasa (Chaer, 2010:62) adalah keragaman bahasa yang

disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat

atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang

tidak homogeni. Variasi bahasa adalah bentuk-bentuk bagian atau varian dalam

bahasa yang masing-masing memiliki pola-pola yang menyerupai pola umum

bahasa induknya (Poedjosoedarmo dalam Suwito, 1983:23). Dalam (Soepomo,

2002:71) variasi bahasa merupakan wujud keanekaragaman bahasa yang

disebabkan oleh faktor tertentu. Variasi bahasa terjadi akibat dari adanya ragam

sosial dan fungsi bahasa. Variasi bahasa dibedakan atas kriteria (a) latar belakang

geografi dan sosial penutur, (b) medium yang digunakan, dan (c) pembicaraan

pokok. Pada variasi penutur dibagi mejadi empat jenis, yaitu: dialek, idiolek,

kronolek, dan sosialek (Chaer, 2010:62).

Bahasa mempunyai dua aspek mendasar yaitu bentuk, baik bunyi maupun

tulisan maupun strukturnya, dan makna, baik leksikal maupun fungsional dan

strukturnya. Jika diperhatikan secara terperinci dan teliti, maka dapat akan terlihat

bahwa bahasa itu dalam bentuk dan maknanya menunjukkan perbedaan.

Perberdaan-perbedaan bentuk bahasa seperti ini dan yang lain-lain akan disebut

variasi bahasa. Jika membandingkan lafal bunyi /a/ atau perkataan/tulisan/ dalam

percakapan dua orang yang berlainan, maka akan terlihat lebih jelas perbedaan-

perbedaannya.

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Perbedaan-perbedaan yang bahasa yang disebutkan tersebut akan

menghasilkan ragam-ragam bahasa yang disebut dengan istilah-istilah yang

berlainan. Ragam bahasa yang yang berhubungan dengan daerah atau lokasi

geografis disebut dialek; ragam bahasa yang berhubungan dengan kelompok

sosial disebut sosiolek; ragam bahas yang berhubungan dengan situasi berbahasa

dan atau tingkat formalitas disebut fungsiolek; dan ragam bahasa yang dihasilkan

oleh perubahan bahasa sehubungan dengan perkembangan waktu disebut bahasa

yang lain-lain, atau jika perbedaan itu masih dapat dianggap perbedaan ragam

dalam satu bahasa, dapat disebut ragam secara analog kronolek (Nababan,

1991:14).

Variasi bahasa atau ragam bahasa terdapat dua pandangan. Pertama,

variasi atau ragam bahasa dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur

bahasa. Jadi, variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat adanya keragaman sosial dan

keragaman fungsi bahasa. Penutur bahasa itu adalah kelompok yang homogen,

baik etnis, status sosial maupun lapangan pekerjaannya, maka variasi atau

keragaman itu tidak ada, artinya bahasa itu jadi seragam. Kedua, variasi bahasa

atau ragam bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai interaksi

dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam (Chaer dan Agustina dalam

Suandi, 2014:34).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

2.2 Pengertian Slang

Slang (Alwasilah, 1985:56) adalah kata-kata baru yang memperkaya kata

bahasa dengan mengkomunikasikan kata-kata lama dengan makna baru, jarang

dengan kata yang sama sekali baru; tapi sering dengan kata lama dengan arti yang

sama sekali baru. Kata-kata slang atau frasa-frasa slang sering kali ditemukan

disesuaikan dengan gagasan dan kebiasaan yang tumbuh masyarakat. Menurut

(Pei & Gaynor, 1954:199), slang merupakan:

“Slang is a style of language in common use, produces by popular


adaptation and extension of the meaning linguistik principles for
formation of word, generally peculiar to certainclasses and social or
of axisting word and by coining a new words with disregard for
scholastic standards and age groups.”

“Slang merupakan suatu bentuk atau gaya bahasa dalam pemakaian


yang umum, dibuat dengan adaptasi popular dan perluasan makna dari
kata-kata yang ada dan dengan menyusun kata-kata baru tanpa
memeperhatikan standar skolastik kaidah-kaidah linguistik dalam
pembentukan kat-kata pada umumnya yang terbatas pada kelompok-
kelompok sosial atau kelompok tertentu.”

Dalam bagian terbesar, slang adalah hasil daya temu kebahasaan, terutama

kawula muda dan orang-orang ceria yang menginginkan istilah-istilah segar, asli,

tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasan-gagasan,

tindakkan-tindakkan, dan objek-objek yang mereka sangat gandrungi (Willis

dalam Alwasilah, 1985:57). Menurut Soeparno (2013:51), slang adalah wujud

atau realisasi bahasa yang bersifat khusus dan rahasia. Bersifat khusus berarti

dipakai kalangan tertentu yang sangat terbatas. Bersifat rahasia berarti orang di

luar kelompoknya tidak mengerti sebagai langkah untuk menjaga kerahasiaan,

slang akan selalu diubah atau berubah, jadi bersifat temporal.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Slang (Chaer dan Agustina, 2004:56) adalah kata-kata baru dengan

mengkomunikasikan kata-kata lama jadi memperkaya kosakata bahasa dengan

makna baru, jarang menggunakan kosakata yang sama sekali baru tapi sering

dengan kata lama dengan arti yang sama sekali baru. Menurut Moelyono (dalam

Pramono, 2013:16), slang adalah kata yang dapat digolongkan tidak baku yang

bersifat musiman dan dapat saja digunakan oleh kelompok remaja atau kelompok

masyarakat untuk berkomunikasi intern agar kelompok diluar mereka tidak

mengerti.

Contoh data kata slang:


(4) Pedekate sama cewek dalam konteks ngajak jadi pacar atau sekedar
temen jalan, emang nggak sesederhana chatting di LINE atau komen di
medsos-nya.

Pada kalimat (4) terdapat kata slang yaitu kata pedekate. Kata pedekate

merupakan kata slang yang digunakan oleh kaum remaja sebagai istilah untuk

menyebut pendekatan. Kata pedekate merupakan kata tidak baku, dan

memunculkan istilah baru. Hal ini sesuai dengan pendapat (Willis dalam

Alwasilah, 1985:57) yang menyatakan slang adalah hasil dayatemu kebahasaan,

terutama kawula muda dan orang-orang ceria yang menginginkan istilah-istilah

segar, asli, tajam, atau apik dengan mana mereka bisa menyebut kembali gagasan-

gagasan.

Jadi slang merupakan ragam atau variasi bahasa yang digunakan oleh

remaja atau kelompok sosial tertentu untuk melakukan komunikasi. Ragam atau

variasi bahasa bersifat tidak baku dan bersifat musiman serta hanya diketahui oleh

kelompok tertentu saja sehingga kelompok lain tidak mengerti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2.3 Tujuan Slang

Penggunaan slang memiliki beberapa tujuan. Menurut Partridge (1981:

287), tujuan slang adalah:

―(1) as an exercise either in humour, (2) to be different from others,


(3) to be picturesque, (4) to be arresting, striking, or even starling, (5)
to avoid clilches, (6) to be brief, concise, (7) to enrich the language,
(8) to impose an air of solidity and concreteness on the abstract, (9) to
talk, or to write, down to an inferior, (10) for ease of social
intercourse, (11) to induce friendliness or intimacy of a deep or
durable nature, (12) to show that one belongs to acertain, (13) to
show or prove that someone else is not, (14) to be secret.‖

“(1) digunakan untuk bercanda, (2) untuk berbeda dengan orang lain,
(3) untuk keindahan, (4) menarik perhatian, (5) menghindari kata-kata
klise, (6) untuk mempersingkat, (7) untuk memperkaya bahasa, (8)
untuk memadatkan dan memberikan gambaran konkret, (9) untuk
berbicara dan menulis, (10) untuk memudahkan berhubungan sosial,
(11) untuk keramahan dan keintiman, (12) untuk menunjukan anggota
kelompok, (13) untuk menunjukkan perbedaan kelompok, (14) untuk
kerahasiaan.”

2.4 Linguistik

Linguistik (Kridalaksana, 1982: 99) adalah ilmu tentang bahasa;

penyelidikan bahasa secara ilmiah. Chaer (2012: 13), mengatakan bahwa objek

linguistik adalah bahasa. Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan

kehidupan masayarakat sehingga subdisiplin atau cabang linguistik itu pun

menjadi banyak. Sub-subdisiplin linguistik ini memiliki suatu kriteria atau dasar

tertentu.

Dalam (Chaer, 2012: 13) sub-subdisplin linguistik tersebut dikelompokkan

berdasarkan: (a) objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya atau bahasa

tertentu, (b) objek kajiannya adalah bahasa pada masa tertentu atau bahasa

sepanjang masa, (c) objek kajiannya adalah struktur internal bahasa itu atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

bahasa itu dalam kaitannya dengan berbagai faktor di luar bahasa, (d) tujuan

pengkajiannya apakah untuk keperluan teori belaka atau untuk tujuan terapan, dan

(e) teori atau aliran yang digunakan untuk menganalisis objeknya. Berdasakan

sub-subdisplin linguistik tersebut, dapat dilakukan analisis terhadap bahasa yang

menjadi objek utama dari linguistik. Menurut Chaer (2012:13), analisis linguistik

dilakukan terhadap bahasa, atau lebih tepatnya terhadap semua tataran tingkat

bahasa, yaitu fonetik, fonemik, morfologi, sintaksis, dan semantik.

2.5 Morfologi

Secara etimologi kata morfologi bersal dari kata morf yang berarti ‗bentuk‘

dan logi yang berarti ‗ilmu‘. Jadi secara harafiah kata morfologi berarti „ilmu

mengenai bentuk‟ (Chaer, 2008:3). Morfologi adalah ilmu yang membicarakan

atau yang mempelajari struktur kata serta pengaruh perubahan struktur kata

terhadap golongan dan arti kata (Partami, 1995:9). Menurut Soeparno (2002:24),

morfologi merupakan subdisiplin linguisitik yang menelaah bentuk, proses,

prosede pembentukan kata. Baryadi (2011: 1), mengartikan morfologi sebagai

salah satu cabang linguistik atau ilmu bahasa yang mengkaji tentang morfem dan

kata. Menurut Chaer (2008: 27), alat pembentuk kata dalam proses morfologi

adalah (a) afiks dalam proses afiksasi, (b) pengulangan dalam reduplikasi, (c)

penggabungan dalam proses komposisi, (d) pemendekan atau penyingkatan dalam

proses akrominisasi, dan (e) pengubahan status dalam proses konvensi.

Dalam proses afiksasi sebuah afiks diimbuhkan pada bentuk dasar

sehingga hasilnya menjadi sebuah kata. Umpamanya pada kata dasar baca

diimbuhkan afiks me- sehingga menghasilkan kata membaca yaitu sebuah verba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

transitif aktif; pada dasar juang diimbuhkan afiks ber- sehingga menghasilkan

verba intransitif berjuang.

Berkenaan dengan jenis afiksnya, biasanya proses afiksasi itu dibedakan

atas prefiksasi, yaitu proses pembubuhan prefiks, konfiksasi yakni proses

pembubuhan konfiks, sufiksasi yaitu proses pembubuhan sufiks dan infiksasi

yakni proses pembubuhan infiks. Hanya perlu dicatat dalam bahasa Indonesia

proses infiksasi sudah tidak produktif lagi. Dalam hal ini perlu juga diperhatikan

adanya klofiksasi, yaitu kelompok afiks yang proses afiksasinya dilakukan

bertahap. Misalnya pembentukan kata menangisi, mula-mula pada kata tangis

diimbuhkan sufiks –i; setelah itu dibubuhkan prefiks me-. Proses prefiksasi

dilakukan oleh prefix ber-, me-, di-, ter-, ke, dan se-; infiksasi dilakukan oleh

infiks –el-, -me-, dan –er-; sufiksasi dilakukan sufiks –an, -kan, dan –I; konfiksasi

dilakukan oleh konfiks pe-an, per-an, ke-an, se-nya, dan ber-an. Namun, perlu

dicatat ada afiks yang sangat produktif yaitu prefiks ber- dan prefix me-; ada yang

cukup produktif, yaitu prefiks ter-, sufiks –kan, sufiks –an; dan juga ada yang

tidak produktif lagi yaitu infiks –el-, -em-, dan –er-.

Alat pembentuk kedua adalah pengulangan bentuk dasar yang digunakan

dalam proses reduplikasi. Hasil proses reduplikasi ini lazim disebut istilah kata

ulang. Secara umum dikenal adanya tiga macam pengulangan, yaitu pengulangan

secara utuh, pengulangan dengan pengubahan bunyi vokal maupun konsonan, dan

pengulangan sebagainya. Alat pembentuk ketiga adalah penggabungan sebuah

bentuk pada bentuk dasar yang ada pada proses komposisi. Penggabungan

merupakan alat yang banyak digunakan dalam pembentukan kata karena


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

banyaknya konsep yang belum ada wadahnya dalam bentuk sebuah kata. Alat

pembentuk keempat adalah abreviasi khusus yang digunakan dalam proses

akrominisasi. Disebut abreviasi khusus karena semua abreviasi menghasilkan

akronim. Alat kelima dalam pembentukkan kata adalah pengubahan status dalam

proses yang disebut konversi (Chaer, 2008:27).

2.6 Bentuk Kata

Menurut Kridalaksana (2008: 33), bentuk kata (word form) adalah ujud

kata tertentu yang mengisi fungsi tertentu dalam paradigma; misalnya bentuk

normatif dari nomina, bentuk lampau dari verba, dsb. Berdasarkan bentuknya,

kata dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi empat yaitu; kata dasar, kata

berimbuhan, kata ulang, dan kata majemuk (Suryaman, 2013:1). Menurut

tatabahasa Waridah (2008, 56), bentuk kata meliputi, penggunaan kata dasar,

proses pengimbuhan, proses pengulangan, dan penggabungan. Selain itu, bentuk

kata bahasa Indonesia juga dapat dilihat dari proses pembentukkan secara

morfologis.

Kridalaksana (1989: 161), menambahkan bentuk kata yang terbentuk

melalui proses pemendekan kata memiliki bentuk-bentuk seperti; singkatan,

penggalan, akronim, dan kontraksi. Singkatan adalah salah satu hasil pemendekan

yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf.

Penggalan adalah proses pemendekan yang mengekalkan salah satu bagian dari

leksem. Akronim adalah proses pemendekan yang ditulis dan dilafalkan sebagai

sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia.

Kontraksi adalah proses pemendekan yang meringkaskan leksem dasar atau


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

gabungan leksem (Kridalaksana, 1989:162). Menurut Baryadi (2011: 18), bentuk

kata dibedakan menjadi kata asal dan kata jadian atau bentukan. Kata turun,

misalnya, termasuk kata asal karena karena dapat menjadi asal pembentukan kata

jadian menurun, turunkan, turuni, menurun, penurunan, keturunan, dan turun-

temurun. Menurut jumlah morfem yang menjadi unsurnya, kata asal adalah kata

yang terdiri dari satu morfem atau monomorfemik. Kata jadian adalah kata yang

merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih, kata jadian juga disebut

kata polimorfemik. Sebagai contoh untuk memahami bentuk kata, perhatikan

contoh analisis bentuk kata slang berikut ini.

(5) Kalo kita kepoin sekarang, warung nagih faktanya masih ngeksis di
kawasan Tendean.

Pada contoh (5) terdapat kata slang yaitu kata kepoin. Kata kepoin

memiliki bentuk kata jadian dari kata kepo. Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah

kata yang merupakan hasil penggabungan dua morfem atau lebih. Hal ini dapat

dibuktikan dengan teknik bagi unsur langsung seperti berikut ini.

(5) Kepo + in > Kepoin

Kata kepoin memiliki sufiks -in pada kata dasar kepo sehingga membentuk

kata jadian kepoin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata kepoin

merupakan bentuk kata jadian.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

2.7 Jenis Kata

Kridalaksana (2008: 99) jenis kata merupakan kelas kata. Menurut Keraf

(1970:61), jenis kata terbagi menjadi dua yaitu jenis kata menurut tatabahasa

tradisional dan pembagian jenis kata baru. Pembagian jenis kata menurut

tatabahasa tradisional terdiri atas sepuluh jenis kata yaitu kata benda (nomina),

kata kerja (verb), kata sifat (adjectiva), kata ganti (pronomina), kata keterangan

(adverbia) kata bilangan (numeralia), kata sambung (conjunctio)- kata depan

(prepositio), kata sandang (articula) dan, kata kata seru (interjectio). Sedangkan

pembagian jenis kata baru terdiri atas, kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata

tugas. Selain itu, menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988: 76-223),

pemakaian jenis kata meliputi verba, nomina, pronominal, numeralia, adjektiva,

adverbia.

Namun, pandangan struktural jenis kata (Susanti, 2016: 233) hanya terdiri

atas, kata kerja (verb), kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), kata bilangan

(numeralia), dan kata depan (preposisi). Menurut Suryaman dkk (2013:1), jenis

kata meliputi; (1) nomina/kata benda, (2) verba/kata kerja, (3) adjectiva/kata

sifat, (4) pronomina/kata ganti, (5) numerelia/kata bilangan, (6) adverbia/kata

keterangan, (7) konjungsi/kata sambung, (8) preposisi/kata depan, (9)

artikula/kata sandang, dan interjeksi/kata seru.

Ahli-ahli linguistik modern berusaha mencari suatu kaidah untuk

menggolongkan jenis kata yang lebih struktural. Walaupun belum terdapat suatu

ketentuan yang diterima oleh segenap ahli-ahli linguistik modern namun dasar

yang digunakan untuk mengadakan penggolongan baru, dapat memberi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

kenyakinan bahwa dasar itu lebih seragam dan rasional. Untuk sementara,

berdasarkan struktur morfologisnya, kata-kata dapat dibagi menjadi empat jenis

kata yaitu; kata benda, kata kerja, kata sifat, kata tugas.

Kata benda dapat ditentukan sebagai kata benda atau tidak dapat

digunakan dua prosedur yaitu segi bentuk dan kelompok kata. Segi bentuk

meliputi penggunaan morfem terikat ke-an, pe-, -an, ke-. Sedangkan kelompok

kata meliputi perluasan bentuk kata dengan morfem yang + kata sifat. Selain itu,

bentuk kata benda dapat tentukan dengan trasposisi dan sub golongan kata benda.

transposisi yaitu proses pemindahan suatu jenis kata ke jenis kata yang lain

dengan diberikan kata sandang seperi si, sang, dan lain-lain. sub golongan kata

benda yaitu prosen penggolongan kata ganti menjadi kata benda hal ini terjadi

karena kata ganti dapat menduduki tempat-tempat kata benda dalam hubungan

atau posisi tertentu.

Kata kerja dapat ditentukan sebagai kata kerja atau tidak dapat digunakan

dua prosedur yaitu segi bentuk dan kelompok kata. Segi bentuk meliputi

penggunaan morfem terikat yaitu me-, ber-, -kan, di-, -i. Kelompok kata meliputi

perluasan bentuk kata dengan morfem dengan + kata sifat.

Kata sifat dapat ditentukan sebagai kata kerja atau tidak dapat digunakan

dua prosedur yaitu segi bentuk dan kelompok kata. Segi bentuk segala kata sifat

dalam bahasa Indonesia bisa mengambil bentuk se + reduplikasi kata dasar +

nya. Kelompok kata meliputi perluasan bentuk kata dengan paling, lebih, sekali.

Selain itu, bentuk kata benda dapat tentukan dengan trasposisi dan sub golongan

kata. Trasposisi semua kata yang tergolong kata sifat dapat berpindah jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

katanya dengan bantuan morfem terikat: pe-, ke-an, me-, -kan. Sub golongan kata

yaitu penggolongan jenis kata yang mempunyai ciri khusu denga kata sifat.

Kata tugas dapat ditentukan sebagai kata kerja atau tidak dapat digunakan

dua prosedur yaitu segi bentuk dan kelompok kata. Segi bentuk pada umumnya

kata tuga sukar untuk mengalami perombakkan bentuk. Seperti kata: dengan,

telah dan, tetapi. Tetapi disamping itu, terdapat kata tugas yang dapat mengalami

perombakkan seperti kata tidak, sudah dapat berubah menjadi menindak,

menyudah. Dari segi kelompok kata, kata tugas hanya memiliki tugas untuk

memperluas atau mentransformasi kalimat (Keraf, 1970: 83-89).

Selanjutnya, menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1988: 76-223),

jenis-jenis kata dapat diketahui atau dikenali berdasarkan ciri ataupun bentuknya.

Jenis kata verba memiliki bentuk verba asal dan verba turunan. Verba adalah

verba yang bendiri sediri tanpa afiks ada, datang, mandi, pergi, tidur, tinggal,

suka, tiba, tutur. Verba turunan yaitu verba yang mendapat afiks atau imbuhan

prefiks meng-, per-, dan ber-, disamping itu terdapat pula prefiks di-, dan ter-,

yang menggantikan meng-, pada jenis klausa atau kalimat tertentu. Jumlah sufiks

hanya dua, yakni –kan dan –i. Selain itu, juga dapat pula klofiks atau gabungan

dari prefiks dan sufiks ber--an, dan ke—an.

Jenis kata nomina dasar yaitu seperti gambar, meja, dan rumah.

Sedangkan nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefiks, sufiks,

konfiks yang dikelompokan menjadi; afiks ke- dan ke--an, afiks peng, peng--an, -

an, afiks per, per--an, afiks –el-, -er-, -em-, afiks –aw, -wati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Jenis kata pronomina yaitu pronomina persona, pronomia penunjuk, dan

penanya. Bentuk persona terdiri dari persona pertama yaitu saya, aku, daku, ku-, -

ku. Pesona orang kedua engkau, kamu, anda, dikau, kau-, -mu. Pesona ketiga ia,

dia, beliau, -nya. Bentuk pronomina penunjuk umum yaitu ini, itu, dan anu.

Pronomina penunjuk tempat di/ke/dari sini, sana, dan situ. Pronomina ihwal

dalam bahasa Indonesia begini, begitu, demikian, yakni dan yaitu. Pronomina

penanya yaitu siapa, apa, mana, mengapa, kenapa, kapan, apa (bila), bilamana,

di mana, ke mana, dari mana, bagaimana, berapa, keberapa.

Jenis numeralia yaitu memiliki bentuk numerilia pokok tentu yang

mengacu pada bilangan seperti satu, dua, tiga. Numeralia pokok tentu klitika yang

mengacu pada bahasa jawa kuno, namun numerilia itu berbentuk proklitika seperti

ekamantra, dwiwarna, triwulan. Numeralia pokok kolektif yang dibentuk dengan

prefiks ke- yang ditempatkan di muka nomina yang diterangkan seperti ketiga,

keempat. Numeralia pokok taktentu mengacu kejumlah yang tidak tentu dan pada

umumnya tidak dapat menjadi jawaban atas pertanyaan yang pertanyaan yang

memakai kata tanya berapa. Numeralia pecahan yang mengacu pada pemakaian

kata per di antara bilanagan pembagi dan penyebut seperti ½, 3/5, 1/10.

Jenis adjektiva yaitu dapat dikenali bukan dari bentuk melainkan

menggunakan ciri seperti dapat dikenali dengan kata lebih, kurang, dan paling.

Jenis adjektiva dapat diberi keterangan penguat sangat, amat, benar, sekali, dan

terlalu. Adjektiva dapat diingkari dengan kata ingkar tidak. Jenis adjektiva dapat

diulang dengan awalan se- dan akhiran –nya. Jenis adjektiva pada kata tertentu

dapat berakhiran antara lain dengan –er, - (w)i, -iah, -if, -al dan –ik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Jenis adverbia dapat dikenali melalui dua bentuk yaitu adverbial yang

terdiri dari satu morfem (monomorfemis) seperti kata sangat dan polimorfemis

seperti kata sebaiknya (se-baik-nya). Adverbia yang polimorfemis dibentuk

melalui salah satu cara berikut; (a) dengan menggunakan kata dasar, (b) dengan

mengulang kata dasar dan bahkan sufiks –an, (c) dengan mengulang kata dasar

dan menambahkan gabungan afiks se-+-nya, (d) dengan menambahkan gabungan

afiks se--nya pada kata dasar, (e) dengan menambahkan –nya pada kata dasar.

Sebagai contoh untuk memahami jenis kata, perhatikan contoh analisis

jenis kata slang berikut ini.

(6) Di pensi, ribuan anak muda ngupul dengan gaya ekspresinya masing-
masing demi demi dua tujuan: hepi dan eksis.

Pada contoh (6) terdapat kata slang yaitu kata eksis. Kata eksis dalam

konteks tersebut memiliki arti populer. Kata eksis termasuk dalam jenis kata sifat.

Hal ini dapat dilihat melalui analisis kelompok kata sisipan dalam kalimat. Kata

sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, sekali (Keraf, 1980: 87).

(6) Di pensi, ribuan anak muda ngupul dengan gaya ekspresinya masing-
masing demi demi dua tujuan: hepi dan eksis sekali.

Data (6) kata eksis disisipkan kata sekali sehingga menjadi eksis sekali.

Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat dengan teknik

kelompok kata dapat diketahui bahwa kata eksis merupakan kata sifat, dan jika

dilihat dari artinya (Kitab Bahasa Gaul) kata eksis ini memiliki arti populer yang

menunjukkan jenis kata sifat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata

eksis ini merupakan jenis kata sifat ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti

kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2.8 Makna Kata

Makna adalah kata-kata dan istilah yang membingungkan (Pateda,

2001:79). Menurut Chaer (2009: 32), hubungan kata dengan makna bersifat

arbitrer. Artinya, tidak ada hubungan wajib antara deretan fonem pembentuk kata

itu dengan maknanya. Makna adalah pertautan yang ada dalam unsur-unsur

bahasa itu sendiri (terutama kata-kata) dan dapat disejajarkan dengan konsep

(https://repository.widyatama.ac.id.pdf diakses tanggal, 6 Desember 2017 pukul

15:23 WIB). Menurut Sugiono dalam Suhardi (2015: 52), makna adalah amanat;

moral, nilai, pelajaran, signifikansi; subtansi; takwil. Maksudnya, makna adalah

sesuatu yang berkaitan dengan harga sesuatu atau umpan balik. Berikut

merupakan jenis-jenis makna.

1) Makna lesikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina

leksikon (vokabuler, kata, perbendaharaan kata). Satuan leksikon adalah

leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna. Dengan demikian,

makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon,

bersifat leksem, atau bersifat kata.

2) Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses

gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi.

3) Makna referensial yaitu sesuatu diluar bahasa yang diacu oleh kata itu

makna kata tersebut disebut kata bermakna referensial.

4) Makna nonreferensial adalah kata-kata yang tidak mempuanyai referen

makna kata itu disebut kata yang bermakna nonreferensial.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

5) Makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber dari makna

leksem. Makna ini merupaka makna yang sama dengan makna leksikal.

6) Makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti. Ketetapan dan

kepastian makna istilah itu karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang

kegiatan atau keilmuan tertentu.

7) Makna konseptual adalah makna yang sesuai dengan konsepnya, makna

yang sesuai dengan referennya, dan makna yang bebas dari asosiasi atau

hubungan apapun.

8) Makna asosiatif adalah makna yang sesungguhnya sama dengan lambang-

lambang yang digunakan oleh suatu masyarakat bahasa untuk menyatakan

suatu konsep lain.

9) Makna idiomatikal adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frasa,

maupun kalimat) yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna

leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut.

10) Makna peribahasa adalah makna yang masih bisa diramalkan karena adanya

asosiasi atau tautan antara makna leksikal dan gramatikal unsur-unsur

pembentuk peribahasa itu dengan makna lain yang menjadi tautannya

(Chaer, 2009: 60-74).

11) Makna sempit adalah makna lebih sempit dari keseluruhan ujaran. Makna

yang asalnya lebih luas dapat menyempit, karena dibatasi.

12) Makna luas adalah makna yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari

yang diperkirakan. Kata-kata yang berkonsep memiliki makna luas dapat

muncul dari makna yang sempit.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

13) Makna kognitif disebut juga makna deskriptif atau denotatif adalah makna

yang menunjukkan adanya hubungan antara konsep dengan dunia

kenyataan. Makna kognitif adalah makna luas. Makna kognitif tidak hanya

dimiliki kata-kata yang menunjuk benda-benda nyata, tetapi menekan pula

pada bentuk-bentuk yang makna kognitifnya khusus.

14) Makna konotatif adalah makna yang muncul dari makna kognitif, dalam

makna kognitif tersebut ditambahkan komponen makna lain. Makna

konotatif yang dibedakan dari makna emotif karena yang disebut pertama

bersifat negatif dan yang disebut kemudian bersifat positif. Makna konotatif

muncul sebagai akibat asosiasi perasaan kita terhadap apa yang diucapkan

atau apa yang didengar.

15) Makna emotif adalah makna yang melibatkan perasaan (pembicara dan

pendengar; penulis dan pembaca) ke arah positif. Makna ini berbeda dengan

makna kognitif yang menunjukkan adanya hubungan antara dunia konsep

dengan kenyataan, makna emotif menunjukkan sesuatu yang lain yang tidak

sepenuhnya sama dengan yang terdapat dalam dunia kenyataan

(Djajasudarma, 2013:7-12).

Sebagai contoh untuk memahami jenis makna, perhatikan contoh analisis

jenis makna kata slang berikut ini.

(7) Cowok ketahuan “belangnya” biasanya kalo kegep punya banyak


gebetan di chatroomnya.

Data nomor (7) yaitu kata kegep merupakan jenis makna denotatif. Hal ini

dapat diketahui melalui teknik ganti seperti berikut ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

(7a) Cowok ketahuan “belangnya” biasanya kalo kegep punya banyak


gebetan di chatroomnya.
(7b) Cowok ketahuan “belangnya” biasanya kalo ketahuan punya banyak
gebetan di chatroomnya.
Dengan menerapkan teknik ganti dalam kalimat diatas, dapat diketahui bahwa

kata kegep dan ketahuan mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian

dapat saling menggatikan seperti pada (7a) dan (7b). Kata kegep dalam kalimat

tersebut memliki arti ketahuan. Jadi, ketahuan ini sesuai dengan makna asli dari

kata kegep. Hal ini sesuai dengan pendapat (Chaer, 2009: 60-74) yang

mengatakan bahwa makna denotatif adalah makna asli, makna yang bersumber

dari makna leksem. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kata kegep

memiliki makna denotatif.

2.9 Majalah Hai

Hai adalah sebuah majalah yang diterbitkan di Indonesia yang ditujukan

untuk remaja. Majalah Hai ini berisi tentang segala hal yang berkenaan dengan

dunia remaja. Majalah Hai memuat tentang segala bentuk artikel yang berkenaan

dengan gaya hidup anak remaja. Mulai dari musik, film, tempat nongkrong,

fesyen, teknologi, olahraga, psikologi, pendidikan seks, cerita pendek, dan komik.

Pembaca majalah Hai biasanya duduk di bangku sekolah menengah atas

(SMA), dan di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Majalah Hai pertama

kali terbit pada 15 Januari 1977. Terbitan perdana itu menggantikan majalah

MIDI yang ada sebelumnya. Baik majalah Hai atau MIDI diasuh oleh para

personel yang sama. Majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 ini berisi tetang artikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

yang sangat bervarisi sesuai denga tema yang diangkat majalah Hai setiap

edisinya.

2.10 Penelitian yang Relevan Sebelumnya

Kajian penelitian tentang slang di internet pernah dilakukan sebelumnya.

Pertama, dilakukan oleh Setiawan Nugroho (2015) dengan judul “Pembentukan

Kata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada Akun Twitter@JakartaKeras”.

Skripsi ini membahas tentang bentuk bahasa slang, proses pembentukkan kata

slang, makna tujuan slang, dan tujuan penggunaan slang dalam komunitas

JKBOSS pada akun Twitter@JakartaKeras. Kedua, dilakukan oleh Latif Amrullah

(2013) dengan judul “Slang dalam Situs 9GAG.com: Suatu Kajian

Sosiolinguistik”. Tesis ini membahas bentuk bahasa slang, proses pembentukan

kata slang, makna tujuan slang, tujuan penggunaan slang, dan faktor-fator sosial

yang berpengaruh terhadap keberadaan slang.

Penelitian pertama dapat disimpulkan bahwa dalam komunitas JKBOSS

pada akun Twitter@JakartaKeras bentuk slang berupa kata dan frasa. Kata yang

terdapat dalam komunitas JKBOSS telah mengalami proses pembentukkan

sedangkan frasa yang terdapat dalam komunitas JKBOSS berbentuk frasa nomina.

Proses pembentukan slang dalam komunitas JKBOSS ini melalui dua cara yaitu

secara fonologis dan morfologis. Secara fonologis yaitu (1) pembalikan suku kata,

(2) pembalikan suku kata secara untuh, (3) penghilangan suku pertama, dan (4)

penggantian vokal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Secara morfologis yaitu (1) pengekalan suku pertama pada setiap

komponen, (2) pengekalan pada suku kata pertama dan suku kedua pada setiap

komponen, (3) pengekalan pada suku pertama dan suku terakhir pembentukannya,

dan (4) berupa singkatan. Makna slang yang terdapat dalam komunitas JKBOSS

meliputi dua makna yaitu makna denotatif dan konotatif. Tujuan dari penggunaan

bahasa slang dalam komunitas JKBOSS ini meliputi; sebagai ejekan, sebagai

sindiran, sebagai umpatan, keakraban, dan pernyataan.

Penelitian kedua dapat disimpulkan bahwa slang dalam slang dalam situs

9gag bentuk kata, frasa, dan kalimat. Kedua, relasi makna dan perubahan makna

berupa sinonim, homonim, polisemi, metafora, dan eaufisme. Ketiga, keberadaan

slang bukan hanya sekedar fenomena kebahasaan melainkan sebagai bagian dari

variasi bahasa yang mempunyai fungsi tersendiri dalam berkomunikasi. Keempat,

faktor sosial berperang penting dalam keberadaan slang. Kelima, pengguna situs

9gag membentuk bahasa mereka sendiri, terbuka, dan tidak dibatasi oleh faktor

geografis. Keenam, variasi bahasa slang berkembang pesat di dunia maya.

Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu

baik penelitian ini maupun penelitian yang telah disebutkan mendeskripsikan

tetang ragam bahasa slang. Perbedaan penelitian ini dengan yang disebutkan yaitu

penelitian yang disebutkan menggunakan jejaring sosial Twitter dan penelitian ini

menggunakan majalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

2.11 Kerangka Berpikir

Penelitian yang berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam

Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017” membahas tentang bentuk dan jenis kata

slang serta makna semantik dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Bentuk Kata
1. Kata Dasar
2. Kata Jadian
3. Kata
Akronim
4. Kata
Singkatan
5. Kata Ulang
6. Kata
Penggalan
Bentuk kata (Keraf, Baryadi,
Slang Kridalaksana,
Chaer)

Kata Slang
Dalam Jenis Bentuk
Majalah Slang Kata
Hai Edisi (Pei & Gaynor,
1. Nomina
Januari – Willis dalam
2. Verb
Alwasilah,
Juni 2017. Cher& 3. Adjektiva
Agustine) 4. Pronomina
(Keraf dan Tata
Bahasa Baku
Indonesia)

Jenis Makna
1. Denotatif
2. Konotatif
(Chaer dan
Jenis Djajasudarman)
Makna
Kata Slang

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitaif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan

berbagai metode yang ada (Denzin dan Lincoln dalam Moleong, 2006:5).

Menurut Muhammad (2014:14), menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

mengembangkan pengertian tentang dan kejadian dengan memperhatikan konteks

yang relefan.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskripsi.

Penelitian ini menggambarkan sebuah fenomena atau peristiwa. Dalam penelitian

kualitatif ini terdapat proses pencatatan, analisis, dan mengintepretasi sebuah

fenomena atau kejadian. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan

menentukan bentuk kata slang, jenis, dan makna dalam kata slang yang

terkandung dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Penelitian ini dilakukan

melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah pengumpulan data. Pengumpulan

data dilakukan dengan cara membaca, mengidentifikasi kata slang, dan mencatat.

Tahap kedua setelah data terkumpul data akan dianalisis untuk menentukan

bentuk kata slang. Tahap tiga yaitu proses analisis penentuan jenis kata slang.

Tahap keempat yaitu proses analisis kata untuk menentukan jenis makna kata

slang yang ditemukan tersebut dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Tehap

kelima yaitu proses triangulasi.

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Triangulasi merupakan proses pengecekan data yang dilakukan oleh dosen

trianggulator sebagai penentu keabsahan data.

3.2 Sumber Data dan Data

3.2.1 Sumber data

Sumber data yang diambil oleh peneliti yaitu artikel yang terdapat dalam

majalah Hai edisi Januari - Juni 2017.

3.2.2 Data

Penelitian ini adalah penelitian penggunaan kata slang dalam majalah Hai

edisi Januari - Juni 2017. Data pada penelitian ini berupa kalimat-kalimat yang

mengadung kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017.

Peneliti mencari majalah Hai di perpustakaan Universitas Sanata Dharma,

kemudian peneliti membaca semua isi artikel dalam majalah Hai dan mecacat dari

situ peneliti akan menemukan kata slang.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode baca.

Metode baca adalah metode yang dilakukan dengan membaca, yaitu membaca

kalimat dalam artikel di majalah Hai. Menurut Muhammad (2014:209), teknik

baca sangat mungkin dilakukan bila data penelitiannya adalah data tertulis atau

dokumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Metode baca ini diterapkan dalam penelitian dengan menggunakan teknik

catat. Menurut Muhammad (2014:214), teknik catat adalah teknik yang digunakan

dengan cara peneliti mencatat mencatat kembali data yang didapat dari metode

yang diterapkan. Pencatatan dapat dilakukan dengan kartu data yang disediakan

atau akan disediakan. Setelah pencatatan dilakukan, peneliti dapat melakukan

klasifikasi data.

Untuk mendukung pengambilan data penelitian, peneliti menggunakan

beberapa alat untuk mendukung dan mempermudah pengambilan data penelitian.

Alat tersebut berupa tabel-tabel data, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kitab

Bahasa Gaul, Kamus Bahasa Inggris. Peneliti menggunakan kajian teori

morfologi untuk menentukan bentuk dan jenis kata serta kajian teori semantik

untuk membantu menemukan jenis makna kata slang yang terdapat dalam

kalimat-kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Selanjutnya, peneliti

melakukan klasifikasi data berdasarkan bentuk kata, jenis kata, dan makna kata.

Data yang sudah diklasifikasikan kemudian diberi kode atau koding

3.4 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa human instrument.

Penelitian sekaligus merupakan perencanaan, pelaksana pengumpulan data, analis,

penafsiran data, dan pada akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil penelitian. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan tabel untuk mengumpulkan data-data dan

pengabsahan data. Berikut ini merupakan tabel-tabel yang digunakan untuk

mengumpulkan data dan keabsahan data


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

3.4.1 Tabel Data

Bentuk, Keterangan

Jenis, dan KBBI Kitab Kamus


No. Kata Slang Bahasa Bahasa
Makna Gaul Inggris

Kata Slang

1.

2.

3.

4.

Tabel data 3.4.1 merupakan tabel yang digunakan oleh peneliti untuk

mengambil data dan mengelompokan data berdasarkan bentuk, jenis, dan makna

kata slang. Tabel data ini memuat nomor, kata slang dan klasifikasi bentuk, jenis,

dan makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari - Juni 2017. Selain itu,

terdapat keterangan yang memuat tiga sumber untuk menentukan arti kata slang

tersebut yaitu; Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kitab Bahasa Gaul, dan Kamus

Bahasa Inggris. Tabel data ini digunakan untuk mengumpulkan data kata slang,

klasifikasi bentuk, jenis, dan makna kata slang serta arti dari kata slang. Dalam

prosesnya peneliti menggunakan tiga tabel dengan bentuk dan ukuran yang sama

untuk melakukan proses pengumpulan, klasifikasi bentuk, jenis kata, dan makna,

serta arti kata slang tersebut. Dengan demikian, data akan terkumpul secara jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

dan terperinci sehingga peneliti akan lebih mudah dalam menetukan bentuk, jenis,

dan makna kata slang yang terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.

3.4.2 Tabel Triangulasi Data

Data Triangulasi
Kata Deskripsi
No. Bentuk Jenis Makna Keterangan
Slang Kata
kata kata kata Ya Tidak
Dalam Slang
Kalimat

Tabel 3.4.2 merupakan tabel yang digunakan untuk analisis dan validasi

data oleh triangulator. Tabel ini memuat nomor, data kata dalam kalimat,

deskripsi kata slang, bentuk kata, jenis kata, makna kata, triangulasi (Ya atau

Tidak) dan keterangan. Tabel triangualsi ini digunakan untuk melakukan

keabsahan data yang telah melalui proses identikasi, klasifikasi, dan pembahasan.

Proses triangulasi sendiri dilakukan oleh dosen yang berkapasitas. Untuk

menggunakan kedua tabel ini, peneliti juga menggunakan kriteria-kriteria yang

digunaka sebagai parameter menyaring data. Kriteria-kriteria ini digunakan untuk

menetapkan bentuk kata, jenis, dan makna slang yang terdapat dalam majalah Hai

Edisi Januari – Juni 2017 didasarkan pada teori-teori yang menjadi landasan

untuk melakukan penelitian ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, data-data ini diklasifikasikan berdasarkan bentuk

kata, jenis kata, dan makna kata. Data yang sudah diklasifikasikan kemudian

diberi kode. Data bentuk kata diberi kode BKD (Bentuk Kata Dasar), BKJ

(Bentuk Kata Jadian), BKA (Bentuk Kata Akronim), BKS (Bentuk Kata

Singkatan), BKR (Bentuk Kata Redublikasi), dan BKP (Bentuk Kata Penggalan).

Data jenis kata diberi kode JKB (Jenis Kata Benda), JKK (Jenis Kata Kerja), JKS

(Jenis Kata Sifat), dan JKG (Jenis Kata Ganti). Data makna kata slang diberi kode

MD (Makna Denotatif), dan MK (Makna Konotatif). Selanjutnya, data yang sudah

diklasifikasikan dan diberi kode dilakukan analisis. Metode untuk analisis data

tersebut menggunakan metode agih. Metode agih adalah metode yang alat

penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 17:2015). Alat

penentu dalam rangka kerja metode agih itu, jelas, selalu berupa bagian atau unsur

dari bahasa objek sasaran penelitian itu sendiri. Peneliti menemukan kata slang,

kemudian peneliti menentukan bentuk kata, jenis kata, dan jenis makna yang

terkandung dalam kata slang pada majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.

Penentuan bentuk kata, jenis kata, dan jenis makna didasarkan kajian bentuk kata,

jenis kata, dan jenis makna. Selain itu, peneliti menggunakan teknik bagi unsur

langsung untuk menentukan bentuk kata. Menurut Mastoyo (2007:55), teknik bagi

unsur langsung adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi

menjadi beberapa bagian atau unsur dan bagian-bagian atau unsur-unsur itu

dipandang sebagai bagian atau unsur yang langsung membentuk konstruksi yang

dimaksud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Peneliti menggunakan teknik sisipan pada analisis penentuan jenis kata.

Menurut Mastoyo (2007:60), teknik sisipan adalah teknik analisis data dengan

cara menyisipkan satuan kebahasaan lain di konstruksi yang dianalisis. Pada

teknik sisipan ini peneliti menggunakan ciri-ciri penentu dari jenis kata yang

disisipkan pada kata slang yang terdapat dalam kalimat.

Peneliti menggunakan teknik ganti untuk menentukan makna. Menurut

Mastoyo (2007:55), teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara

mengganti satuan kebahasaan yang lain di luar konstruksi yang bersangkutan.

Teknik ganti itu berguna untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori

satuan kebahasaan terganti dengan satuan kebahasaan penggantinya.

3.6 Teknik Keabsahan Data

3.6.1 Ketekunan/Keajekan Pengamatan

Ketekunan pengamatan yaitu bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan

kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan

pengamatan menyediakan kedalaman.

Peneliti harus melakukan pengamatan dengan teliti dan rinci secara

berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. Peneliti akan

melakukan penelaahan secara rinci sehingga faktor yang ditelaah tersebut dapat

dipahami dengan cara yang biasa. Dengan demikian, teknik ini menuntut agar

peneliti mampu menguraikan secara rinci bagaimana proses secara tentatif dan

penelaahan secara rinci tersebut dapat dilakukan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

3.6.2 Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagi pembanding terhadap data itu (Moleong, 2005:330). Pada teknik ini

peneliti akan melakukan mengumpulkan data kata slang pada majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017. Data yang terkumpul dimasukkan pada tabel yang sudah

disediakan dan diklasifikasikan berdasarkan bentuk kata, jenis kata, dan makna

kata. Data yang sudah digolongkan tersebut kemudian akan dideskripsikan.

Selanjutnya data akan di-recheck oleh dosen triangulasi.

Sebelum melakukan triangulasi peneliti akan berkoordinasi dengan dosen

pembimbing untuk menentukan dosen triangulasi yang memiliki kapasitas. Ibu

Septina Krismawati, S.S., M.A. dan Bapak A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A.

merupakan dosen yang ditentukan untuk menjadi triangulator. Setelah ditentukan

dosen triangusi, maka triangulasi dapat dilakukan oleh dosen triangulator. Dosen

triangulator akan me-recheck dan memberikan tanda cetang pada kolom “Ya”

apabila penggolongan dan deskripsi data sudah tepat dan memberi tanda “Tidak”

apabila penggolongan dan deskripsi data belum tepat. Pada tahap akhir

triangulasi, dosen triangulasi akan memberikan tanda tangan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Data penelitian ini berupa kata slang yang terdapat dalam kalimat-kalimat

majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Data dikumpulkan selama dua bulan yaitu

dari bulan November 2017 sampai dengan bulan Desember 2017. Data

dikumpulkan menggunakan metode baca dan teknik cacat. Data yang terkumpul

sejumlah 58 kata.

Data yang sudah terkumpul diklasifikasikan berdasarkan bentuk kata, jenis

kata, dan jenis makna kata slang yang terdapat dalam kalimat-kalimat majalah Hai

Januari – Juni 2017. Dari 58 data yang dianalisis terdapat bentuk-bentuk kata

slang dalam kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017. Bentuk-bentuk kata

tersebut adalah (1) kata dasar, (2) kata jadian, (3) kata akronim, (4) kata singkatan,

(5) kata reduplikasi, (6) kata penggalan. Selain itu, dari 58 data yang dianalisis

terdapat pula jenis-jenis kata slang di kalimat dalam majalah Hai edisi Januari –

Juni 2017. Jenis-jenis kata tersebut adalah (1) jenis kata benda, (2) jenis kata sifat,

(3) jenis kata kerja, dan (4) jenis kata ganti.

Selain bentuk dan jenis kata, kata slang dalam kalimat-kalimat majalah Hai

edisi Januari – Juni 2017 memiliki makna tertentu yang terkandung dalam setiap

kata slang. Makna-makna kata tersebut adalah (1) denotatif dan (2) konotatif.

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Peneliti menyajikan data hasil penelitian berupa kata slang berdasarkan

bentuk, jenis, dan makna kata slang di kalimat dalam majalah Hai edisi Januari –

Juni 2017. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel-tabel berdasarkan

bentuk kata slang, jenis kata slang, dan makna kata slang. Berikut ini merupakan

penyajian data hasil penelitian kata slang berdasarkan bentuk, jenis, dan makna

kata slang di kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017.

4.1.1 Deskripsi bentuk kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni
2017
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kata slang yang

terdapat dalam kalimat majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, Peneliti

menemukan bentuk-bentuk kata slang berupa: (1) bentuk kata dasar, (2) kata

jadian, (3) kata akronim, (4) kata singkatan, (5) kata reduplikasi, (6) kata

penggalan. Data bentuk-bentuk kata slang disajikan dalam bentuk tabel berikut

ini.

4.1.1.1 Data Bentuk Kata Dasar

Data kata slang berbentuk kata dasar diklasifikasikan berdasarkan hasil

analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata

dasar berjumlah 29 data. Data kata slang berbentuk kata dasar disajikan dalam

Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Bentuk Kata Dasar


No. Slang Bentuk Kata Kode
1. Ulik Bentuk Kata Dasar BKD 1
2. Jiper Bentuk Kata Dasar BKD 2
3. Ciamik Bentuk Kata Dasar BKD 3
4. Eksis Bentuk Kata Dasar BKD 4
5. Orok Bentuk Kata Dasar BKD 5
6. Kudu Bentuk Kata Dasar BKD 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

7. Ngeles Bentuk Kata Dasar BKD 7


8. Basi Bentuk Kata Dasar BKD 8
9. Doi Bentuk Kata Dasar BKD 9
10. Galau Bentuk Kata Dasar BKD 10
11. Nyokap Bentuk Kata Dasar BKD 11
12. Lebay Bentuk Kata Dasar BKD 12
13. Kegep Bentuk Kata Dasar BKD 13
14. Radar Bentuk Kata Dasar BKD 14
15. Tengsin Bentuk Kata Dasar BKD 15
16. Alay Bentuk Kata Dasar BKD 16
17. Gentle Bentuk Kata Dasar BKD 17
18. Bete Bentuk Kata Dasar BKD 18
19. Taste Bentuk Kata Dasar BKD 19
20. Jokes Bentuk Kata Dasar BKD 20
21. hashtag Bentuk Kata Dasar BKD 21
22. Takis Bentuk Kata Dasar BKD 22
23. Unyu Bentuk Kata Dasar BKD 23
24. Anjir Bentuk Kata Dasar BKD 24
25. Jayus Bentuk Kata Dasar BKD 25
26. Narsis Bentuk Kata Dasar BKD 26
27. Pewe Bentuk Kata Dasar BKD 27
28. Hunting Bentuk Kata Dasar BKD 28
29. Receh Bentuk Kata Dasar BKD 29

4.1.1.2 Bentuk Kata Jadian

Data kata slang berbentuk kata jadian diklasifikasikan berdasarkan hasil

analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata

jadian berjumlah 10 data. Data kata slang yang berbentuk kata jadian disajikan

dalam Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Bentuk Kata Jadian


No. Slang Bentuk Kata Kode
30. Nge-tweet Bentuk Kata Jadian BKJ 1
31. Kepoin Bentuk Kata Jadian BKJ 2
32. Nge-hype Bentuk Kata Jadian BKJ 3
33. Nge-hits Bentuk Kata Jadian BKJ 4
34. Gebetan Bentuk Kata Jadian BKJ 5
35. Nge-read Bentuk Kata Jadian BKJ 6
36. Nge-chat Bentuk Kata Jadian BKJ 7
37. Ngedate Bentuk Kata Jadian BKJ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

38. Stalking Bentuk Kata Jadian BKJ 9


39. Nyosor Bentuk Kata Jadian BKJ 10

4.1.1.3 Data Bentuk Kata Akronim

Data kata slang berbentuk kata akronim diklasifikasikan berdasarkan hasil

analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk kata

akronim berjumlah 11 data. Data kata slang yang berbentuk kata akronim

disajikan dalam Tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Bentuk Kata Akronim

No. Slang Bentuk Kata Kode


40. Pensi Bentuk Kata Akronim BKA 1
41. Ortu Bentuk Kata Akronim BKA 2
42. Ultah Bentuk Kata Akronim BKA 3
43. Melting Bentuk Kata Akronim BKA 4
44. Baper Bentuk Kata Akronim BKA 5
45. Curhat Bentuk Kata Akronim BKA 6
46. Modus Bentuk Kata Akronim BKA 7
47. Kece Bentuk Kata Akronim BKA 8
48. Ilfeel Bentuk Kata Akronim BKA 9
49. Cemen Bentuk Kata Akronim BKA 10
50. Saltum Bentuk Kata Akronim BKA 11
4.1.1.4 Data Bentuk Kata Singkatan

Data kata slang berbentuk kata singkatan diklasifikasikan berdasarkan

hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk

kata singkatan berjumlah 5 data. Data kata slang yang berbentuk kata singkatan

disajikan dalam Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Bentuk Kata Singkatan

No. Slang Bentuk Kata Kode


51. HTS Bentuk Kata Singkatan BKS 1
52. PHP Bentuk Kata Singkatan BKS 2
53. PDKT Bentuk Kata Singkatan BKS 3
54. TP Bentuk Kata Singkatan BKS 4
55. PK Bentuk Kata Singkatan BKS 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

4.1.1.5 Data Bentuk Kata Reduplikasi

Data kata slang berbentuk kata reduplikasi diklasifikasikan berdasarkan

hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk

kata reduplikasi berjumlah 2 data. Data kata slang yang berbentuk kata reduplikasi

disajikan dalam Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Bentuk Kata Reduplikasi


No. Slang Bentuk Kata Kode
56. Kode-Kode Bentuk Kata BKR 1
Reduplikasi
57. Gep-gepan Bentuk Kata BKR 2
Reduplikasi

4.1.1.6 Data Bentuk Kata Penggalan

Data kata slang berbentuk kata penggalan diklasifikasikan berdasarkan

hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berbentuk

kata penggalan berjumlah 1 data. Data kata slang yang berbentuk kata penggalan

disajikan dalam Tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Bentuk Kata Penggalan


No. Slang Bentuk Kata Kode
58. Bro Bentuk Kata Penggalan BKP 1

4.1.2 Deskripsi jenis kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kata slang yang

terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, peneliti menemukan jenis-

jenis kata slang berupa: (1) jenis kata benda (nomina), (2) jenis kata kerja (verb),

(3) jenis kata sifat (adjektiva), dan (4) jenis kata ganti (pronomina). Data jenis-

jenis kata slang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

4.1.2.1 Data Jenis Kata Benda (Nomina)

Data kata slang berjeis kata benda (nomina) diklasifikasikan berdasarkan

hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berjenis

kata benda (nomina) berjumlah 17 data. Data kata slang yang berjenis kata benda

(nomina) disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7 Jenis Kata Benda (Nomina)


No. Slang Jenis Kata Arti Kode
1. Anjir Jenis Kata Pedekatan JKB 1
Benda
2. Radar Jenis Kata Benda Alat JKB 2
3. Orok Jenis Kata Benda Bayi JKB 3
4. Nyokap Jenis Kata Ibu JKB 4
Benda
5. Baper Jenis Kata Bawa JKB 5
Benda perasaan
6. HTS Jenis Kata Hubungan JKB 6
Benda Tanpa Status
7. PHP Jenis Kata Benda Pemberi JKB 7
Harapan Palsu
8. PDKT Jenis Kata Benda Pendekatan JKB 8

9. Ultah Jenis Kata Benda Ulang Tahun JKB 9


10. Ortu Jenis Kata Orang Tua JKB 10
Benda
11. Kode-kode Jenis Kata Benda Tanda-Tanda JKB 11
12. PK Jenis Kata Benda Penjahat JKB 12
Kelamin
13. Jokes Jenis Kata Benda Lelucon JKB 13
14. Gebetan Jenis Kata Calon pacar JKB 14
Benda
15. Hashtag Jenis Kata Benda Tanda Pagar JKB 15
16. Pensi Jenis Kata Benda Pentas seni JKB 16
17. Gep-gepan Jenis Kata Benda Geng-gengan JKB 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

4.1.2.2 Data Jenis Kata Kerja (Verb)

Data kata slang berjenis kata kerja (verb) diklasifikasikan berdasarkan

hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berjenis

kata kerja (verb) berjumlah 16 data. Data kata slang yang berjenis kata kerja

(verb) disajikan dalam Tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Jenis Kata Kerja (Verb)


No. Slang Jenis Kata Arti Kode
18. Ulik Jenis Kata Kerja Menggusut JKK 1
19. Kepoin Jenis Kata Kerja Mencari tahu JKK 2
20. Nge- tweet Jenis Kata Kerja Cuitan dalam JKK 3
twitter
21. Kegep Jenis Kata Kerja Ketahuan JKK 4
22. Ngeles Jenis Kata Kerja Menampik JKK 5
23. Nge-read Jenis Kata Kerja Membaca JKK 6
24. Nge-chat Jenis Kata Kerja Mengobrol JKK 7
25. Ngedate Jenis Kata Kerja Mengajak JKK 8
kencan pacar
26. Melting Jenis Kata Kerja Melayang JKK 9
Tinggi
27. Nyosor Jenis Kata Kerja Menyerang JKK 10
28. Curhat Jenis Kata Kerja Curahan Hati JKK 11
29. Lebay Jenis Kata Kerja Melebih- JKK 12
lebihkan
30. TP Jenis Kata Kerja Tebar Pesona JKK 13
31. Takis Jenis Kata Kerja Sikat JKK 14
32. Hunting Jenis Kata Kerja Berburu JKK 15
33. Stalking Jenis Kata Kerja Mengikuti JKK 16

4.1.2.3 Data Jenis Kata Sifat (Adjektiva)

Data kata slang berjenis kata sifat (adjektiva) diklasifikasikan berdasarkan

hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang berjenis

kata sifat (adjektiva) berjumlah 23 data. Data kata slang yang berjenis kata sifat

(adjektiva) disajikan dalam Tabel 4.9 berikut ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Tabel 4.9 Jenis Kata Sifat (Adjektiva)


No. Slang Jenis Kata Arti Kode
34. Kece Jenis Kata Sifat Bagus JKS 1
35. Jiper Jenis Kata Sifat Takut JKS 2
36. Ciamik Jenis Kata Sifat Bagus JKS 3
37. Eksis Jenis Kata Sifat Popular JKS 4
38. Nge-hype Jenis Kata Sifat Terkenal JKS 5
39. Nge-hits Jenis Kata Sifat Terkenal JKS 6
40. Galau Jenis Kata Sifat Gundah JKS 7
41. Alay Jenis Kata Sifat Berlebihan JKS 8
42. Basi Jenis Kata Sifat Tidak baru JKS 9
43. Kudu Jenis Kata Sifat Harus JKS 10
44. Unyu Jenis Kata Sifat Gundah JKS 11
45. Tengsin Jenis Kata Sifat Malu JKS 12
46. Modus Jenis Kata Sifat Modal Dusta JKS 13
47. Ilfeel Jenis Kata Sifat Ilang Feeling JKS 14
48. Bete Jenis Kata Sifat Marah, bosan JKS 15
49. Gentle Jenis Kata Sifat Pemberani JKS 16
50. Taste Jenis Kata Sifat Rasa JKS 17
51. Saltum Jenis Kata Sifat Salah kostum JKS 18
52. Cemen Jenis Kata Sifat Cetek mental JKS 19
53. Jayus Jenis Kata Sifat Takut JKS 20
54. Narsis Jenis Kata Sifat Terkenal JKS 21
55. Receh Jenis Kata Sifat Cuma murahan JKS 22
56. Pewe Jenis Kata Sifat Posisi wenak JKS 13

4.1.2.4 Data Jenis Kata Ganti (Pronomina)

Data kata slang berjenis kata ganti (pronomina) diklasifikasikan

berdasarkan hasil analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang

yang berjenis kata ganti (pronomina) berjumlah 2 data. Data kata slang yang

berjenis kata ganti (pronomina) disajikan dalam Tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.10 Jenis Kata Ganti (Pronomina)

No. Slang Jenis Kata Arti Kode


57. Doi Jenis Kata Dia JKG 1
Ganti
58. Bro Jenis Kata Teman JKG 2
Ganti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

4.1.3 Deskripsi makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni
2017

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap kata slang yang

terdapat dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, peneliti menemukan data

makna kata slang berupa: (1) makna denotatif dan (2) makna konotatif). Data

jenis-jenis kata slang disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.

4.1.3.1 Data Makna Denotatif

Data kata slang bermakna denotatif diklasifikasikan berdasarkan hasil

analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang bermakna

denotatif berjumlah 47 data. Data kata slang yang bermakna denotatif disajikan

dalam Tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11 Makna Kata Denotatif


No. Slang Jenis Makna Kode
1. Nge-tweet Jenis Makna Denotatif MD 1
2. Hashtag Jenis Makna Denotatif MD 2
3. Ulik Jenis Makna Denotatif MD 3
4. Kece Jenis Makna Denotatif MD 4
5. Jiper Jenis Makna Denotatif MD 5
6. Ciamik Jenis Makna Denotatif MD 6
7. Pensi Jenis Makna Denotatif MD 7
8. Eksis Jenis Makna Denotatif MD 8
9. Kepoin Jenis Makna Denotatif MD 9
10. Nge-hype Jenis Makna Denotatif MD 10
11. Nge- hits Jenis Makna Denotatif MD 11
12. Gep-gepan Jenis Makna Denotatif MD 12
13. Hunting Jenis Makna Denotatif MD 13
14. Alay Jenis Makna Denotatif MD 14
15. Kegep Jenis Makna Denotatif MD 15
16. Tengsin Jenis Makna Denotatif MD 16
17. Lebay Jenis Makna Denotatif MD 17
18. Baper Jenis Makna Denotatif MD 18
19. Doi Jenis Makna Denotatif MD 19
20. Bro Jenis Makna Denotatif MD 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

21. Nyokap Jenis Makna Denotatif MD 21


22. Orok Jenis Makna Denotatif MD 22
23. Ngeles Jenis Makna Denotatif MD 23
24. Kudu Jenis Makna Denotatif MD 24
25. HTS Jenis Makna Denotatif MD 25
26. PHP Jenis Makna Denotatif MD 26
27. TP Jenis Makna Denotatif MD 27
28. PDKT Jenis Makna Denotatif MD 28
29. Ilfeel Jenis Makna Denotatif MD 29
30. Ortu Jenis Makna Denotatif MD 30
31. Ultah Jenis Makna Denotatif MD 31
32. Galau Jenis Makna Denotatif MD 32
33. Curhat Jenis Makna Denotatif MD 33
34. Ngedate Jenis Makna Denotatif MD 34
35. Nge-read Jenis Makna Denotatif MD 35
36. Nge-chat Jenis Makna Denotatif MD 36
37. Stalking Jenis Makna Denotatif MD 37
38. Jokes Jenis Makna Denotatif MD 38
39. Gentle Jenis Makna Denotatif MD 39
40. Takis Jenis Makna Denotatif MD 40
41. Unyu Jenis Makna Denotatif MD 41
42. Anjir Jenis Makna Denotatif MD 42
43. Cemen Jenis Makna Denotatif MD 43
44. Jayus Jenis Makna Denotatif MD 44
45. Pewe Jenis Makna Denotatif MD 45
46. Saltum Jenis Makna Denotatif MD 46
47. Gebetan Jenis Makna Denotatif MD 47

4.1.3.2 Data Makna Konotatif

Data kata slang bermakna konotatif diklasifikasikan berdasarkan hasil

analisis dan validasi dari dosen triangulator. Data kata slang yang bermakna

konotatif berjumlah 11 data. Data kata slang yang bermakna konotatif disajikan

dalam Tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12 Makna Kata Konotatif


No. Slang Jenis Makna Kode
48. Basi Jenis Makna Konotatif MK 1
49. Modus Jenis Makna Konotatif MK 2
50. Nyosor Jenis Makna Konotatif MK 3
51. PK Jenis Makna Konotatif MK 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

52. Kode-kode Jenis Makna Konotatif MK 5


53. Melting Jenis Makna Konotatif MK 6
54. Taste Jenis Makna Konotatif MK 7
55. Radar Jenis Makna Konotatif MK 8
56. Receh Jenis Makna Konotatif MK 9
57. Narsis Jenis Makna Konotatif MK 10
58. Bete Jenis Makna Konotatif MK 11

4.2 Analisis Data

Data yang telah dipaparkan pada bagian deskripsi di atas dijalaskan secara

lebih mendalam dan sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan

sebelumnya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti

mengkategorikan bentuk, jenis, dan makna kata dalam majalah Januari – Juni

2017.

4.2.1 Bentuk Kata Slang

Peneliti menyajikan data hasil penelitian bentuk kata slang dalam majalah

Hai Edisi Januari – Juni 2017. Data ini peneliti klasifikasikan berdasarkan bentuk

kata dasar, bentuk kata jadian, bentuk kata akronim, bentuk kata singkatan, bentuk

kata reduplikasi, dan bentuk kata penggalan. Peneliti menggunakan teknik bagi

unsur langsung. Teknik bagi unsur langsung (Mastoyo, 2007: 55) adalah teknik

analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau

unsur dan bagian-bagian atau unsur-unsur itu dipandang sebagai bagian atau unsur

yang langsung membentuk kontruksi yang dimaksud.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

4.2.1.1 Bentuk Kata Dasar

Kata dasar (Keraf, 1980: 56) pada umumnya terjadi atau memiliki dua

suku kata. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang

yang berbentuk kata dasar.

(1) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia Cuma
nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah nge-
chat cewek lain. (BKD 10)

(2) Kalu kamu biasa bawa motor atau malah lagi bisa minjem mobil
nyokap, maka lakukanlah. Jemput si doi. (BKD 11)

(3) Tapi, kalau TP-nya lebay ya malesi juga. (BKD 12)

Pada kalimat (1) terdapat kata slang galau yang diberi kode (BKD 10) kata

galau merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

analisis bagi unsur langsung seperti Ga + lau > Galau.

Pada data (1) kata galau dibagi menjadi dua unsur suku kata yaitu unsur

suku kata ga sebagai unsur kata pertama dan lau menjadi unsur kata kedua

sehingga jika digabungkan menjadi kata galau. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata galau merupakan bentuk kata dasar.

Pada kalimat (2) terdapat kata slang nyokap yang diberi kode (BKD 11)

kata nyokap merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

analisis bagi unsur langsung seperti Nyo + kap > Nyokap.

Pada data (2) kata nyokap dibagi menjadi dua unsur suku kata yaitu unsur

suku kata nyo unsur kata pertama dan kap sebagai unsur kata kedua sehingga jika

digabungkan menjadi kata dasar nyokap. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa kata nyokap merupakan bentuk kata dasar.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Pada kalimat (3) terdapat kata slang lebay yang diberi kode (BKD 12) kata

galau merupakan bentuk kata dasar. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

analisis bagi unsur langsung seperti Le + bay > lebay.

Pada data (3) kata lebay dibagi menjadi dua unsur suku kata yaitu unsur

suku kata le unsur kata pertama dan bay sebagai unsur kata kedua sehingga jika

digabungkan menjadi kata dasar lebay. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa kata lebay merupakan bentuk kata dasar. Data (1) kode (BKD 10), (2)

kode (BKD 11), dan (3) kode (BKD 12) merupakan sampel analisis dari data

bentuk kata dasar yang berjumlah 29 (dua puluh sembilan) kata yang terdapat

dalam lampiran.

4.2.1.2 Bentuk Kata Jadian

Kata jadian (Baryadi, 2011:18) adalah kata yang merupakan hasil

penggabungan dua morfem atau lebih, kata jadian disebut juga kata polimorfemik.

Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang

berbentuk kata jadian.

(4) Dengan ngakat tema “Establish a Marvellous Fusion”, acara ini


menggelar tiga acara utama di hari ultah sekolah di tempat yang lagi nge-
hype pada saat itu. (BKJ 3)

(5) Awal taun 2000-an, skateboard nge-hits di kalangan anak muda. (BKJ 4)

(6) Memanfaatkan skill-nya untuk mencari gebetan atau pacar sebanyak-


banyaknya. (BKJ 5)

Pada kalimat (4) terdapat kata slang nge-hype yang diberikan kode (BKJ

3) kata Nge-hype merupakan bentuk kata jadian dari kata dasar hype. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Nge + hype >

Nge-hype.

Pada data (4) kata Nge-hype dibagi menjadi dua unsur yaitu unsur prefiks

Nge + unsur kata dasar hype sehingga menjadi kata Nge-hype. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa kata Nge-hype merupakan bentuk kata jadian.

Pada kalimat (5) terdapat kata slang Nge-hits yang diberi kode (BKJ 4)

kata Nge-hits merupakan bentuk kata jadian dari kata dasar hits. Hal ini dapat

diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Nge + hits > Nge-

hits

Pada data (5) kata nge-hits dibagi menjadi dua unsur yaitu unsur prefiks

Nge + unsur kata dasar hits sehingga menjadi kata nge-hits. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa kata nge-hits merupakan bentuk kata jadian.

Pada kalimat (6) terdapat kata slang gebetan yang diberi kode (BKJ 5)

kata gebetan merupakan bentuk kata jadian dari kata dasar gebet. Hal ini dapat

diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Gebet + an >

Gebetan.

Pada data (6) kata gebetan dibagi menjadi dua unsur yaitu unsur kata dasar

yaitu kata gebet + unsur sufiks yaitu kata – an sehingga menjadi kata gebetan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata gebetan merupakan bentuk kata

jadian. Data (4) kode (BKJ 3), (5) kode (BKJ 4), dan (6) kode (BKJ 5)

merupakan sampel analisis dari data bentuk kata jadian yang berjumlah 10

(sepuluh) kata yang terdapat dalam lampiran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

4.2.1.3 Bentuk Kata Akronim

Kata akronim (Kridalaksana, 1989:162) merupakan proses pemendekkan

yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan

dilafalkan sebagi sebuah kata yang sedikit banyak memenuhi kaidah fonotaktik

Indonesia. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang

yang berbentuk kata akronim.

(7) Beraniin diri jemput kerumahnya untuk ketemu sama ortu. (BKA 2)

(8) Lupa hobi, tanggal ultah, atau sesuatu yang di benci bisa mincing
keributan. (BKA 3)

(9) Apasih sih yang paling bikin melting? (BKA 4)

Pada kalimat (7) terdapat kata slang ortu yang diberi kode (BKA 2) kata

ortu merupakan bentuk kata akronim dari kata Orang Tua. Hal ini dapat diketahui

melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Or + tu > Ortu.

Pada data (7) kata ortu dibagi menjadi dua unsur kata yaitu unsur kata or +

unsur kata tu sehingga membentuk kata ortu. Kata ortu merupakan bentuk

akronim dari suku kata orang tua. Unsur kata dalam kata ortu mewakili satuan

lingual tertentu seperti unsur kata or yang mewakili suku kata orang dan unsur

kata tu mewakili suku kata tua. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata

ortu merupakan bentuk kata akronim.

Pada kalimat (8) terdapat kata slang ultah yang diberi kode (BKA 3) kata

ultah merupakan bentuk kata akronim dari frase Ulang Tahun. Hal ini dapat

diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Ul + tah > ultah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Pada data (8) kata ultah dibagi menjadi dua unsur kata yaitu unsur kata ul

+ unsur kata tah sehingga membentuk kata ultah. Kata ultah merupakan bentuk

akronim dari suku kata ulang tahun. Unsur kata dalam kata ultah mewakili satuan

lingual tertentu seperti unsur kata ul yang mewakili suku kata ulang dan unsur

kata tah mewakili suku kata tahun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

kata ultah merupakan bentuk kata akronim.

Pada kalimat (9) terdapat kata slang melting yang diberi kode (BKA 4)

kata melting merupakan bentuk kata akronim dari frase melayang tinggi. Hal ini

dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Mel + ting >

melting

Pada data (9) kata melting dibagi menjadi dua unsur kata yaitu unsur kata

mel + unsur kata ting sehingga membentuk kata melting. Kata melting merupakan

bentuk akronim dari suku kata melayang tinggi. Unsur kata dalam kata melting

mewakili satuan lingual tertentu seperti unsur kata mel yang mewakili suku kata

melayang dan unsur kata ting mewakili suku kata tinggi. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata melting merupakan bentuk kata akronim. Data (7) kode

(BKA 2), (8) kode (BKA 3), dan (9) kode (BKA 4) merupakan sampel analisis dari

data bentuk kata akronim yang berjumlah 11 (sebelas) kata yang terdapat dalam

lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

4.2.1.4 Bentuk Kata Singkatan

Singkatan (Kridalaksana, 1989:162) adalah salah satu hasil proses

pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi

huruf maupun yang tidak dieja huruf demi huruf. Berikut ini merupakan kalimat-

kalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata singkatan.

(10) Gimana kita ngasih sinyal naksir, terus pedekate, sampai akhirnya
nembak, bahkan kalaupun akhirnya si cowok hanya main-main alias
tebar pesona akhirnya watak playboy yang hanya doyan ngumpulin
banyak pacar atau HTS bisa ke-detect. (BKS 1)

(11) Masalahnya, kalau si cowok nggak menunjukkan keseriusan dan


kegigihannya cowok hanya iseng ngedeketin atau malah PHP dia.
(BKS 2)

(12) “Kita harus terencana, soalnya, untuk mendapatkan hati cewek, kita
harus menjadi cewek yang dia ingingkan, jangan sampai kita
mengeluarkan keburukan kita saat PDKT, itu belakangan aja, yang
penting, kita jadi pacar mereka dulu, baru nanti mereka akan
menerima keburukkan dan sifat kita sedikit demi sedikit. Sumpah,
deh!” jelas cowok kelahiran Jakarta ini. (BKS 3)

Pada kalimat (10) terdapat kata slang HTS yang diberi kode (BKS 1) kata

HTS merupakan bentuk kata singkatan. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

analisis bagi unsur langsung seperti H + T + S > Hubungan Tanpa Status

Pada data (10) kata HTS dibagi menjadi tiga unsur huruf yang setiap

hurufnya mewakili satuan lingual tertentu. Huruf “H” mewakili kata Harapan,

Huruf “T” mewakili kata Tanpa dan Huruf “S” mewakili kata Status. Huruf-huruf

yang menjadi wakil dari setiap lingual tersebut digabungkan sehingga membentuk

kata singkatan berupa kata HTS. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

kata HTS merupakan bentuk kata singkatan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Pada kalimat (11) terdapat kata slang PHP yang diberi kode (BKS 2) kata

PHP merupakan bentuk kata singkatan. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

analisis bagi unsur langsung seperti P + H + P > Pemberi Harapan Palsu

Pada data (11) kata PHP dibagi menjadi tiga unsur huruf yang setiap

hurufnya mewakili satuan lingual tertentu. Huruf “P” mewakili kata Pemberi,

Huruf “H” mewakili kata Harapan dan Huruf “P” mewakili kata Palsu. Huruf-

huruf yang menjadi wakil dari setiap lingual tersebut digabungkan sehingga

membentuk kata singkatan berupa kata PHP. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata PHP merupakan bentuk kata singkatan.

Pada kalimat (12) terdapat kata slang PDKT yang diberi kode (BKS 3)

kata PDKT merupakan bentuk kata singkatan. Hal ini dapat diketahui melalui

teknik analisis bagi unsur langsung seperti P + D + K + T > Pendekatan

Pada data (12) kata PDKT dibagi menjadi tiga unsur huruf yang setiap

hurufnya mewakili satuan lingual tertentu. Huruf “P” mewakili kata Pen, Huruf

“D” mewakili kata de Huruf “K” mewakili kata ka dan Huruf “T” mewakili kata

tan. Huruf-huruf yang menjadi wakil dari setiap lingual tersebut digabungkan

sehingga membentuk kata singkatan berupa kata PDKT. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata PDKT merupakan bentuk kata singkatan. Data (10) kode

(BKS 1), (11) kode (BKS 2), dan (12) kode (BKS 3) merupakan sampel analisis

dari data bentuk kata singkatan yang berjumlah 5 (lima) kata yang terdapat dalam

lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

4.2.1.5 Bentuk Kata Reduplikasi

Kata reduplikasi terdiri dari beberapa bentuk yaitu reduplikasi utuh atau

ulangan utuh (Keraf, 1980: 119) adalah ulangan atas bentuk dasar yang berupa

kata dasar dan disebut dwilingga, dan ulangan atas bentuk dasar berupa kata

jadian berimbuhan. Selain itu, terdapat pula bentuk reduplikasi berimbuhan atau

ulangan berimbuhan (Keraf, 1980: 120) adalah ulangan atas bentuk dasar dan kata

berimbuhan, baik pada lingga pertama mupun pada lingga kedua. Berikut ini

merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata

reduplikasi.

(13) Kode-kode yang dikirim cewek tuh susah dicerna. (BKR 1)

(14) Dulu musik ini masih dikenal oleh kelompok tertertentu jadi Gep-
gepan. (BKR 2)

Pada kalimat (13) terdapat kata slang kode-kode yang diberi kode (BKR 1)

kata kode-kode merupakan bentuk kata reduplikasi dari kata dasar kode. Hal ini

dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Kode + Kode >

kode-kode.

Pada data (13) dibagi menjadi dua unsur yang memiliki bentuk kata yang

sama yaitu bentuk kata dasar. Selanjutnya kedua bentuk ini digabungkan sehingga

menjadi bentuk kata reduplikasi atau kata ulang. Bentuk kata reduplikasi atau kata

ulang ini disebut ulangan utuh. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata

kode-kode merupakan bentuk kata reduplikasi atau kata ulang.

Pada kalimat (14) terdapat kata slang gap-gapan yang diberi kode (BKR

2) kata gap-gapan merupakan bentuk kata reduplikasi dari kata dasar Gap. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

dapat diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Gap + gapan >

gap-gapan.

Pada data (14) dibagi menjadi dua unsur yang memiliki bentuk kata yang

berbeda yaitu bentuk kata dasar dan kata berimbuhan. Selanjutnya kedua bentuk

ini digabungkan sehingga menjadi bentuk kata reduplikasi atau kata ulang. Bentuk

kata reduplikasi atau kata ulang ini disebut ulangan berimbuhan. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa kata gep-gepan merupakan bentuk kata

reduplikasi atau kata ulang. Data (13) kode (BKR 1), dan (14) kode (BKR 2)

merupakan sampel analisis dari data bentuk kata reduplikasi atau kata ulang yang

berjumlah 2 (dua) kata yang terdapat dalam lampiran.

4.2.1.6 Bentuk Kata Penggalan

Kata penggalan (Kridalaksana, 1989:162) adalah proses pemendekan yang

mengekalkan salah satu bagian dari leksem. Berikut ini merupakan kalimat-

kalimat yang mengandung kata slang yang berbentuk kata penggalan.

(15) Cewek juga suka tarik ulur, bro kalau di percobaan pertama dia
Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan pindah
nge-chat cewek lain. (BKP 1)

Pada kalimat (15) terdapat kata slang Bro yang diberi kode (BKP 1) kata

Bro merupakan bentuk kata penggalan dari bentuk kata brother. Hal ini dapat

diketahui melalui teknik analisis bagi unsur langsung seperti Bro – ther.

Pada data (15) kata bro yang memiliki bentuk asli brother dibagi menjadi

dua unsur kata yaitu unsur kata bro - unsur kata ther. Selanjutnya salah satu

unsurnya yaitu unsur kata ther mengalami proses pengekalan sehingga

membentuk kata penggalan berupa kata bro. Data (15) kode (BKP 1) merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

sampel analisis dari data bentuk kata penggalan yang berjumlah 1 (satu) kata yang

terdapat dalam lampiran.

4.2.2 Jenis Kata Slang

Peneliti menyajikan data hasil penelitian jenis kata slang dalam majalah

Hai Edisi Januari – Juni 2017. Data ini peneliti klasifikasikan berdasarkan jenis

kata benda, jenis kata kerja, jenis kata sifat, dan jenis kata ganti. Peneliti

menggunakan teknik sisip pada analisis penentuan jenis kata. Teknik sisip

(Mastoyo, 2007: 60) adalah teknik analisis data dengan cara menyisipkan satuan

kebahasaan lain di antara konstruksi yang dianalisis. Pada teknik sisip ini peneliti

menggunakan ciri-ciri penentu dari jenis kata yang disisipkan pada kata slang

yang terdapat dalam kalimat.

4.2.2.1 Jenis Kata Benda (Nomina)

Kata benda (nomina) merupakan kata yang digunakan untuk menyatakan

benda seperti manusia, hewan, alat atau yang dibendakan. Berikut ini merupakan

kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang berjenis kata benda (nomina).

(1) Konyol, nyeleneh, dan anjir! (JKB 1)

(2) Nah, kata Rama, begitu pedekate dilancarkan, di situlah radar si cewek
juga berfungsi. (JKB 2)

(3) Kalu udah kaya gini, kasian juga si cowok yang emang punya bawaan
gentleman dari orok. (JKB 3)

Pada kalimat (1) terdapat kata slang anjir yang diberi kode (JKB 1) kata

anjir termasuk jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan analisis sub

golongan kata benda (Keraf, 1980: 85) melalui substitusi kata-kata (nama, kata

ganti, sufiks –nya yang memiliki makna gramatikal) yang mempunyai ciri-ciri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

tertentu dan jumlahnya terbatas dapat menduduki segala macam fungsi yang dapat

diduduki oleh suatu kata benda. Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan

sisip penanda kata benda (nomina) berikut ini.

(1) Konyol, nyeleneh, dan itu anjir ! (JKB 1)

Pada data (1) kata “anjir” dalam kutipan kalimat di atas disisipkan kata itu

(kata ganti penunjuk) sehingga menjadi itu anjir. Dengan disisipkannya kata itu

sebagai kata ganti penunjuk yang berfungsi sebagai penanda kata benda melalui

analisis sub golongan kata benda maka kata “anjir” dapat diketahui sebagai kata

benda, dan jika dilihat dari artinya (Kitab Bahasa Gaul), kata anjir ini memiliki

arti anjing yang menunjukkan jenis kata benda (nomina). Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa kata anjir ini merupakan jenis kata benda (nomina)

ditinjau dari analisis sub golongan kata benda dan arti kata.

Pada kalimat (2) terdapat kata slang radar yang diberi kode (JKB 2) kata

radar termasuk jenis kata benda (nomina). Hal ini dapat dilihat dengan analisis

sub golongan kata benda (Keraf, 1980: 85) melalui substitusi kata-kata (nama,

kata ganti, sufiks –nya yang memiliki makna gramatikal) yang mempunyai ciri-

ciri tertentu dan jumlahnya terbatas dapat menduduki segala macam fungsi yang

dapat diduduki oleh suatu kata benda. Perhatikan konteks kalimat yang sudah

diberikan sisip penanda kata benda (nomina) berikut ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

(2) Nah, kata Rama, begitu pedekate dilancarkan, di situlah radarnya si


cewek juga berfungsi. (JKB 2)

Pada data (2) kata radar disisipkan sufiks -nya sehingga menjadi

radarnya. Dengan disisipkan sufiks -nya sebagai ciri penentu kata benda, maka

dapat diketahui bahwa kata radar ini berjenis kata benda, dan jika dilihat dari

artinya (KBBI) kata radar ini memiliki arti alat yang menunjukkan jenis kata

benda. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata radar ini merupakan

jenis kata benda (nomina) ditinjau dari analisis sub golongan kata benda dan arti

kata.

Pada kalimat (3) terdapat kata slang orok yang diberi kode (JKB 3) kata

orok termasuk jenis kata benda. Hal ini dapat dilihat dengan analisis transposisi si,

sang (Keraf, 1980: 85). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip

penanda kata benda (nomina) berikut ini.

(3) Kalu udah kaya gini, kasian juga si cowok yang emang punya bawaan
gentleman dari si orok. (JKB 3)

Pada data (3) kata orok di transposisi dengan disisipkan kata si sehingga

menjadi si orok. Dengan disisipkan kata si sebagai ciri penentu kata benda, maka

dapat diketahui bahwa kata orok ini berjenis kata benda, dan jika dilihat dari

artinya (KBBI) kata orok ini memiliki arti bayi yang menunjukkan jenis kata

benda. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata orok ini merupakan jenis

kata benda (nomina) ditinjau dari analisis transposisi dan arti kata. Data (1) kode

(JKB 1), (2) kode (JKB 2), dan (3) kode (JKB 3) merupakan sampel analisis dari

data jenis kata benda (nomina) yang berjumlah 16 (enam belas) kata yang terdapat

dalam lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

4.2.2.2 Jenis Kata Kerja (Verba)

Kata kerja (verba) merupakan kata yang berfungsi menjelaskan kegiatan

atau aktivitas. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata

slang yang berjenis kata kerja (verba).

(4) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia
Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan
pindah nge-chat cewek lain. (JKK 6)

(5) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia
Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan
pindah nge-chat cewek lain. (JKK 7)

(6) Ketika si gebetan B udah nolak, baru deh ngajak ngedate si A.


(JKK 8)

Pada kalimat (4) terdapat kata slang nge-read yang diberi kode (JKK 6)

kata Nge-read merupakan jenis kata kerja (verba). Melalui teknik bentuk (Keraf,

1980: 85) kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, -kan, di-, -i.

Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata kerja (verba)

berikut ini.

(4) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia
Cuma me-nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan
pindah nge-chat cewek lain. (JKK 6)
Pada data (4) bentuk kata nge-read disisipkan kata me- sehingga menjadi

me-nge-read. Dengan disisipkan kata me sebagai ciri penentu kata kerja, maka

dapat diketahui bahwa kata nge-chat ini berjenis kata kerja, dan jika dilihat dari

artinya (Kitab Bahasa Gaul) kata nge-read ini memiliki arti membaca yang

menunjukkan jenis kata kerja (verba). Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa kata nge-read ini merupakan jenis kata kerja (verba) ditinjau dari analisis

bentuk dan arti kata.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Pada kalimat (5) terdapat kata slang nge-chat yang diberi kode (JKK 7)

kata nge-chat merupakan jenis kata kerja (verba). Hal ini dapat dilihat dengan

analisis kelompok kata. Melalui analisis kelompok kata kata kerja dapat

diterangkan oleh kata dengan (Keraf, 1980: 85). Perhatikan konteks kalimat yang

sudah diberikan sisip penanda kata kerja (verba) berikut ini.

(5) Cewek juga suka tarik ulur, bro. kalau di percobaan pertama dia
Cuma nge-read LINE lo maka jangan langsung galau dulu dan
pindah dengan nge-chat cewek lain. (JKK 7)
Pada data (5) kata nge-chat disisipkan kata dengan sehingga menjadi

dengan nge-chat. Dengan disisipkan kata dengan sebagai ciri penentu kata kerja,

maka dapat diketahui bahwa kata nge-chat ini berjenis kata kerja, dan jika dilihat

dari artinya (Kitab Bahasa Gaul) kata nge-chat ini memiliki arti menghubungi

sesorang yang menunjukkan jenis kata kerja. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata nge-chat ini merupakan jenis kata kerja (verba) ditinjau

dari analisis kelompok kata dan arti kata.

Pada kalimat (6) terdapat kata slang ngedate yang diberi kode (JKK 8)

kata ngedate merupakan jenis kata kerja (verba). Melalui analisis bentuk (Keraf,

1980: 85) kata kerja dapat diterangkan oleh imbuhan me-, ber-, -kan, di-, -i.

Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda kata kerja (verba)

berikut ini.

(6) Ketika si gebetan B udah nolak, baru deh ngajak me-ngedate si A.


(JKK 8)
Pada data (6) kata ngedate disisipkan kata me- sehingga menjadi me-

ngedate. Dengan disisipkan kata me- sebagai ciri penentu kata kerja, maka dapat

diketahui bahwa kata ngedate ini berjenis kata kerja, dan jika dilihat dari artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

(Kitab Bahasa Gaul) kata ngedate ini memiliki arti mengajak kencan pacar yang

menunjukkan jenis kata kerja. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata

ngedate ini merupakan jenis kata kerja (verba) ditinjau dari analisis bentuk dan

arti kata. Data (4) kode (JKK 6), (5) kode (JKK 7), dan (6) kode (JKK 8)

merupakan sampel analisis dari data jenis kata kerja (verba) yang berjumlah 17

(tujuh belas) kata yang terdapat dalam lampiran.

4.2.2.3 Jenis Kata Sifat (Adjektiva)

Kata sifat (adjektiva) merupakan kata yang digunakan untuk

menggambarkan sifat atupun keadaan. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat

yang mengandung kata slang yang berjenis kata sifat (adjektiva).

(7) Ini hukum pasti sih, ketika ngobrol sama orang baru, maka kita kudu
kasih tau siapa kita. (JKS 10)

(8) Tatan, bayi, eh, bayi lucu yang nurut kalo diminta bergaya unyu.
(JKS 11)

(9) Tengsin dong, kalau ketika lo nge-chat si Icha, misalnya, tapi lo


nyapnya pake nama “Put”. (JKS 12)
Pada kalimat (7) terdapat kata slang kudu yang diberi kode (JKS 10) kata

kudu merupakan jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis

kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, dan sekali

(Keraf, 1980: 87). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda

kata sifat (adjektiva) berikut ini.

(7) Ini hukum pasti sih, ketika ngobrol sama orang baru, maka kita kudu
sekali kasih tau siapa kita. (JKS 10)
Pada data (7) kata kudu disisipkan kata sekali sehingga menjadi kudu

sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat, maka dapat

diketahui bahwa kata kudu ini berjenis kata sifat, dan jika dilihat dari artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

(Kitab Bahasa Gaul) kata kudu ini memiliki arti harus yang menunjukkan jenis

kata sifat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata kudu ini merupakan

jenis kata sifat (adjektiva) ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti kata.

Pada kalimat (8) terdapat kata slang kudu yang diberi kode (JKS 11) kata

unyu merupakan jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan analisis

kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, dan sekali

(Keraf, 1980: 87). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda

kata sifat (adjektiva) berikut ini.

(8) Tatan, bayi, eh, bayi lucu yang nurut kalo diminta bergaya unyu
sekali. (JKS 11)
Pada data (8) Bentuk kata unyu disisipkan kata sekali sehingga menjadi

unyu sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat, maka

dapat diketahui bahwa kata unyu ini berjenis kata sifat, dan jika dilihat dari artinya

(Kitab Bahasa Gaul) kata unyu ini memiliki arti menggemaskan yang

menunjukkan jenis kata sifat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata

kudu ini merupakan jenis kata sifat (adjektiva) ditinjau dari analisis kelompok kata

dan arti kata.

Pada kalimat (9) terdapat kata slang kudu yang diberi kode (JKS 12) kata

tengsin merupakan jenis kata sifat (adjektiva). Hal ini dapat dilihat dengan teknik

kelompok kata. Kata sifat dapat diterangkan oleh kata paling, lebih, dan sekali

(Keraf, 1980: 87). Perhatikan konteks kalimat yang sudah diberikan sisip penanda

kata sifat (adjektiva) berikut ini.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

(9) Tengsin sekali dong, kalau ketika lo nge-chat si Icha, misalnya, tapi
lo nyapnya pake nama “Put”. (JKS 12)
Pada data (9) kata tengsin disisipkan kata sekali sehingga menjadi tengsin

sekali. Dengan disisipkan kata sekali sebagai ciri penentu kata sifat, maka dapat

diketahui bahwa kata tengsin ini berjenis kata sifat. dan jika dilihat dari artinya

(Kitab Bahasa Gaul) kata tengsin ini memiliki arti malu yang menunjukkan jenis

kata sifat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata tengsin ini

merupakan jenis kata sifat (adjektiva) ditinjau dari analisis kelompok kata dan arti

kata. Data (7) kode (JKS 10), (8) kode (JKS 11), dan (9) kode (JKS 11)

merupakan sampel analisis dari data jenis kata sifat (adjektiva) yang berjumlah 23

(dua puluh tiga) kata yang terdapat dalam lampiran.

4.2.2.4 Jenis Kata Ganti (Pronomina)

Kata ganti (pronomina) merupakan kata yang menggantikan kata benda

(nomina). Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang

yang berjenis kata ganti (pronomina).

(10) Usaha sendiri bro! kalau gitu mah, temen lo yang berpotensi disukai
sama si doi. (JKG 1)

Data (1) kata doi dalam konteks tersebut memiliki arti dia. Menurut

(Keraf, 1980: 65) kata ganti orang yang asli dalam bahasa Indonesia, adalah:

Tunggal Jamak

Orang I : aku kami, kita


Orang II : engkau kamu
Orang III: dia mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Dari identifikasi ini, dapat diketahui bahwa doi yang memiliki arti dia

merupakan kata ganti orang ketiga tunggal. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa kata doi ini merupakan jenis kata ganti (pronomina) ditinjau dari analisis

kelompok kata dan arti kata. Data (1) kode (JKG 1) merupakan sampel analisis

dari data jenis kata ganti (pronomina) yang berjumlah 2 (dua) kata yang terdapat

dalam lampiran.

4.2.3 Makna Slang


Peneliti menyajikan data hasil penelitian makna kata slang dalam majalah

Hai Edisi Januari – Juni 2017. Data ini peneliti klasifikasikan berdasarkan makna

denotatif dan makna konotatif. Peneliti menggunakan teknik ganti untuk

menentukan makna. Teknik ganti (Mastoyo, 2007: 55) adalah teknik analisis data

dengan cara mengganti satuan kebahasaan yang lain di luar konstruksi yang

bersangkutan.

4.2.3.1 Data Makna Denotatif

Makna denotatif (Chaer, 2009: 60-74) bahwa makna denotatif adalah

makna asli, makna yang bersumber dari makna leksem. Berikut ini merupakan

kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang mengandung makna denotatif.

(1) “Waktu itu yang saya tau palingan cuma kripik sinjai (keripik
sanjai….. ahahaaha sorry jayus)” (MD 44)

(2) Area ini bisa dibilang area paling pewe yang ada di sana. (MD 45

(3) Tapi kita juga jangan mengabaikan sisi keren diri kita saat nonton
gigs. Jangan sampai saltum ya! (MD 46)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Pada kalimat (1) terdapat kata slang jayus yang diberi kode (MD 44) kata

jayus merupakan jenis makna denotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

ganti seperti berikut ini.

(1a) “Waktu itu yang saya tau palingan cuma kripik sinjai (keripik
sanjai….. ahahaaha sorry jayus)” (MD 44)

(1b) “Waktu itu yang saya tau palingan cuma kripik sinjai (keripik
sanjai….. ahahaaha sorry kurang lucu)” (MD 44)
Dengan menerapkan teknik ganti dalam kalimat di atas, dapat diketahui

bahwa kata jayus dan kurang lucu mempunyai kesamaan kelas karena dalam

pemakaian dapat saling menggantikan seperti pada (1a) dan (1b). Selain itu, Kata

jayus dalam kalimat tersebut memliki arti kurang lucu (Kitab Bahasa Gaul). Jadi,

kurang lucu merupakan makna asli kata jayus. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata jayus memiliki makna denotatif.

Pada kalimat (2) terdapat kata slang pewe yang diberi kode (MD 45). Kata

pewe merupakan jenis makna denotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

ganti seperti berikut ini.

(2a) Area ini bisa dibilang area paling pewe yang ada disana. (MD 45)

(2b) Area ini bisa dibilang area paling posisi wenak yang ada disana. (MD
45)
Dengan menerapkan teknik ganti dalam kalimat di atas, dapat diketahui

bahwa kata pewe dan posisi wenak mempunyai kesamaan kelas karena dalam

pemakaian dapat saling menggantikan seperti pada (2a) dan (2b). Selain itu, Kata

pewe dalam kalimat tersebut memliki arti posisi wenak (Kitab Bahasa Gaul). Jadi,

posisi wenak merupakan makna asli kata pewe. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata pewe memiliki makna denotatif.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Pada kalimat (3) terdapat kata slang saltum yang diberi kode (MD 46) kata

saltum merupakan jenis makna denotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

ganti seperti berikut ini.

(3a) Tapi kita juga jangan mengabaikan sisi keren diri kita saat nonton
gigs. Jangan sampai saltum ya! (MD 46)

(3b) Tapi kita juga jangan mengabaikan sisi keren diri kita saat nonton
gigs. Jangan sampai salah kostum ya! (MD 46)

Dengan menerapkan teknik ganti dalam kalimat di atas, dapat diketahui

bahwa kata saltum dan salah kostum mempunyai kesamaan kelas karena dalam

pemakaian dapat saling menggantikan seperti pada (3a) dan (3b). Selain itu, Kata

saltum dalam kalimat tersebut memliki arti salah kostum (Kitab Bahasa Gaul).

Jadi, salah kostum merupakan makna asli kata saltum. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kata saltum memiliki makna denotatif. Data (1) kode (MD

44), (2) kode (MD 45), dan (3) kode (MD 46) merupakan sampel analisis dari data

jenis makna denotatif yang berjumlah 47 (empat puluh tujuh) kata yang terdapat

dalam lampiran.

4.2.3.2 Data Makna Konotatif

Makna konotatif (Chaer, 2009: 60-74) adalah makna yang muncul dari

makna kognitif, ke dalam makna kognitif tersebut ditambahkan komponen makna

lain. Berikut ini merupakan kalimat-kalimat yang mengandung kata slang yang

mengadung makna konotatif.

(4) Mau kenalan sama cewek lewat line? Bisa kok, asalkan obrolan lo

nggak basi (MK 1).

(5) Tukang modus bisa bikin baper juga. (MK 2)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

(6) So pinter-pinter liat situasi dulu, bro! jangan asal nyosor. (MK 3)

Pada kalimat (6) terdapat kata slang basi yang diberi kode (MK 1) kata

basi merupakan jenis makna konotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

ganti seperti berikut ini.

(6a) Mau kenalan sama cewek lewat line? Bisa kok, asalkan obrolan lo
nggak basi. (MK 1)

(6b) Mau kenalan sama cewek lewat line? Bisa kok, asalkan obrolan lo
nggak busuk. (MK 1)
Dengan menerapkan teknik ganti dalam konteks kalimat di atas, dapat

diketahui bahwa kata basi dan busuk tidak mempunyai kesamaan kelas karena

dalam pemakaian tidak saling menggantikan seperti pada (6a) dan (6b). Hal ini

disebabkan kata basi mempunyai berbagai arti sehingga untuk mengetahui jenis

maknanya perlu pemahaman konteks dan arti dari kata basi itu sendiri. Kata basi

memiliki beberapa arti yaitu busuk (KBBI) dan tidak baru lagi (Kitab Bahasa

Gaul). Jadi, secara semantik kata basi ini memiliki makna konotatif.

Pada kalimat (7) terdapat kata slang modus yang diberi kode (MK 2) kata

modus merupakan jenis makna konotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

ganti seperti berikut ini.

(7a) Tukang modus bisa bikin baper juga. (MK 2)

(7b) Tukang cara bisa bikin baper juga. (MK 2)


Dengan menerapkan teknik ganti dalam konteks kalimat di atas, dapat

diketahui bahwa kata modus dan cara tidak mempunyai kesamaan kelas karena

dalam pemakaian tidak saling menggantikan seperti pada (2a) dan (2b). Hal ini

disebabkan kata modus mempunyai berbagai arti sehingga untuk mengetahui jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

maknanya perlu pemahaman konteks dan arti dari kata basi itu sendiri. Dalam

konteks kalimat tersebut, kata modus memiliki arti modal dusta (Kitab Bahasa

Gaul). Namun, kata modus sendiri sebenarnya memliki beberapa arti yaitu modal

dusta, pengalihan supaya tidak ketahuan, punya niat lain di balik pekerjaan yang

dilakukan, cara yang digunakan seseorang (Kitab Bahasa Gaul). Modus (KBBI)

memiliki arti cara, nilai yang paling besar, angka statistik. Sehingga secara

semantik kata modus ini memiliki makna konotatif.

Pada kalimat (8) terdapat kata slang nyosor yang diberi kode (MK 3) kata

nyosor merupakan jenis makna konotatif. Hal ini dapat diketahui melalui teknik

ganti seperti berikut ini.

(8a) So pinter-pinter liat situasi dulu, bro! jangan asal nyosor. (MK 3)

(8b) So pinter-pinter liat situasi dulu, bro! jangan asal menyerang dengan
paruh (MK 3)
Dengan menerapkan teknik ganti dalam konteks kalimat di atas, dapat

diketahui bahwa kata nyosor dan meneyerang dengan paruh (KBBI) tidak

mempunyai kesamaan kelas karena dalam pemakaian tidak saling menggantikan

seperti pada (3a) dan (3b). Oleh karena itu, untuk mengetahui jenis makna kata

nyosor perlu pemahaman bahwa secara kognitif menyerang dengan paruh tidak

mungkin dilakukan oleh manusia dan hanya dilakukan oleh hewan. Jadi, secara

semantik kata basi ini memiliki makna konotatif.

Data (6) kode (MK 1), (7) kode (MK 2), dan (8) kode (MK 3) merupakan

sampel analisis dari data jenis makna konotatif yang berjumlah 11 (sebelas) kata

yang terdapat dalam lampiran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

4.3 Pembahasan

Setelah peneliti mengklasifikasikan data dan melakukan analisis data

bentuk, jenis kata, dan makna kata slang dalam majalah Hai Edisi Januari – Juni

2017. Data yang telah dilakukan analisis dibahas untuk mengetahui bentuk, jenis

kata dan makna kata slang apasaja yang terdapat majalah Hai edisi Januari – Juni

2017. Pada pembahasan ini, peneliti menunjukkan bentuk kata, jenis kata dan

makna kata slang berdasarkan data yang telah dianalisis. Hasil penelitian dan

analisis data bentuk kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017,

peneliti menemukan bentuk kata kata dasar, kata jadian, kata akronim, kata

singkatan, kata reduplikasi, kata penggalan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti membandingkan dengan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Setiawan Nugroho (2015)

dengan judul “Pembentukkan Kosakata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada

Akun Twitter@JakartaKeras” ditinjau dari teori proses bentukan kata secara

morfologis mengahasilkan data berupa bentuk kata slang yaitu akronim dan

singkatan. Hasil perbandingan data hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil

penelitian bentuk kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017

memiliki bentuk yang lebih bervariatif yaitu kata dasar, kata jadian, kata akronim,

kata singkatan, kata reduplikasi, kata penggalan. Hasil penelitian “Pembentukkan

Kosakata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada Akun Twitter@JakartaKeras”

hanya kata akronim dan singkatan.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian bentuk

kata slang kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 lebih bervariasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

tidak hanya kata akronim dan singkatan melainkan juga kata dasar, kata jadian,

kata akronim, kata singkatan, kata reduplikasi, kata penggalan sehingga hasil

penelitian bentuk kata ini bersifat menambahkan.

Peneliti mengklasifikasikan dan menganalisis kata slang berdasarkan jenis

kata. Menurut Keraf (1970:61), jenis kata terbagi menjadi dua yaitu jenis kata

menurut tatabahasa tradisional dan pembagian jenis kata baru. Pembagian jenis

kata menurut tatabahasa tradisional terdiri atas sepuluh jenis kata yaitu kata benda

(nomina), kata kerja (verb), kata sifat (ajectiva), kata ganti (pronomina), kata

keterangan (adverbia) kata bilangan (numeralia), kata sambung (conjunctio)- kata

depan (prepositio), kata sandang (articula) dan, kata kata seru (interjectio).

Sedangkan pembagian jenis kata baru terdiri atas, kata benda, kata kerja, kata

sifat, dan kata tugas. Selain itu, menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

(1988: 76-223), jenis kata terbagi menjadi verba, nomina, pronominal, numeralia,

adjektiva, adverbia.

Berdasarkan teori Keraf dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia tersebut,

peneliti behasil mengklasifikasikan dan menganalisis data kata slang yang

mempunyai jenis kata jenis kata benda, jenis kata sifat, jenis kata kerja, dan jenis

kata ganti. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kata yang terdapat

dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017 hanya mucul beberapa jenis kata

yaitu jenis kata benda (nomina), jenis kata sifat (adjektiva), jenis kata kerja

(verba), dan jenis kata ganti (pronominal) sehingga hasil penelitian jenis kata ini

bersifat membahas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Selain bentuk kata dan jenis kata, peneliti melakukan penelitian terhadap

makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017. Hasil penelitian

dan analisis data terhadap jenis makna kata slang yaitu jenis makna denotatif dan

jenis makna konotatif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti

membandingkan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh

Setiawan Nugroho (2015) dengan judul “Pembentukkan Kosakata Slang dalam

Komunitas JKBOSS pada Akun Twitter@JakartaKeras”. Penelitian tersebut

berhasil menemukan jenis makna denotatif dan konotatif.

Hasil perbandingan data hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil

penelitian jenis makna kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017

memiliki dua jenis makna yaitu jenis makna denotatif dan jenis makna konotatif.

Hasil penelitian “Pembentukkan Kosakata Slang dalam Komunitas JKBOSS pada

Akun Twitter@JakartaKeras” juga dua jenis makna yaitu denotatif dan konotatif.

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian jenis makna

kata slang dalam majalah Hai edisi Januari – Juni 2017, sama-sama hanya

memunculkan jenis makna denotatif dan jenis makna konotatif sehingga hasil

penelitian jenis makna ini bersifat mengkonfirmasi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam

Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017” membahas tiga masalah yaitu (1) bentuk

kata slang di kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017, (2) jenis kata slang di

kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017, (3) makna kata slang di kalimat-

kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017. Data yang diteliti berjumlah 58 kata. Data

tersebut telah dilakukan klasifikasi, analisis, pembahasan, dan triangulasi sehingga

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat bentuk-bentuk kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai

edisi Januari – Juni 2017 yaitu bentuk kata dasar, bentuk kata jadian, bentuk

kata akronim, bentuk kata singkatan, bentuk kata reduplikasi, dan bentuk kata

penggalan.

2. Terdapat jenis-jenis kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017 yaitu jenis kata benda, jenis kata sifat, jenis kata kerja,

dan jenis kata ganti.

3. Terdapat makna kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017 yaitu denotatif dan konotatif.

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

5.2 Saran

Setelah permasalahan dalam penelitian ini terjawab, peneliti memiliki

beberapa saran yang ingin diajukan. Adapun saran tersebut yaitu:

1. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab

itu peneliti memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik secara teknis

maupun non-teknis dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, peneliti juga

memerlukan kritik dan saran yang membangun supaya peneliti dapat lebih

baik lagi.

2. Peneliti berharap penelitian ini dapat membantu pendidik dalam proses

pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi kebahasaan. Selain itu, peneliti

berharap dengan hasil penelitian ini dapat membantu pendidik untuk dapat

membandingkan dan menjelaskan kata-kata baku bahasa Indonesia dengan

kata-kata tidak baku dalam bahasa Indonesia.

3. Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai

kata slang. Hal ini disebabkan perkembangan bahasa sangat pesat terutama

bahasa slang di kalangan remaja maupun di kalangan yang lainnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam

Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017” membahas tiga masalah yaitu (1) bentuk

kata slang di kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017, (2) jenis kata slang di

kalimat-kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017, (3) makna kata slang di kalimat-

kalimat majalah Hai Januari – Juni 2017. Data yang diteliti berjumlah 58 kata. Data

tersebut telah dilakukan klasifikasi, analisis, pembahasan, dan triangulasi sehingga

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Terdapat bentuk-bentuk kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai

edisi Januari – Juni 2017 yaitu bentuk kata dasar, bentuk kata jadian, bentuk

kata akronim, bentuk kata singkatan, bentuk kata reduplikasi, dan bentuk kata

penggalan.

2. Terdapat jenis-jenis kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017 yaitu jenis kata benda, jenis kata sifat, jenis kata kerja,

dan jenis kata ganti.

3. Terdapat makna kata slang pada kalimat-kalimat dalam majalah Hai edisi

Januari – Juni 2017 yaitu denotatif dan konotatif.

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

5.2 Saran

Setelah permasalahan dalam penelitian ini terjawab, peneliti memiliki

beberapa saran yang ingin diajukan. Adapun saran tersebut yaitu:

1. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab

itu peneliti memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik secara teknis

maupun non-teknis dalam penulisan skripsi ini. Selain itu, peneliti juga

memerlukan kritik dan saran yang membangun supaya peneliti dapat lebih

baik lagi.

2. Peneliti berharap penelitian ini dapat membantu pendidik dalam proses

pembelajaran bahasa Indonesia dalam materi kebahasaan. Selain itu, peneliti

berharap dengan hasil penelitian ini dapat membantu pendidik untuk dapat

membandingkan dan menjelaskan kata-kata baku bahasa Indonesia dengan

kata-kata tidak baku dalam bahasa Indonesia.

3. Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai

kata slang. Hal ini disebabkan perkembangan bahasa sangat pesat terutama

bahasa slang di kalangan remaja maupun di kalangan yang lainnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, Chaedar. 1990. Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.

Aslinda & Leni Syafyahya. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika


Aditama.

Chaer, Abdul & Leoni Agustina. 2010. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:
Renika Cipta.

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, Fatimah. 2013. Semantik 2. Bandung: Refika Aditama


.
Hikmayana, Dian. 2013. Meningkatkan Kata dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Melalui Pembelajaran Anak Tangga. Tesis: Unisma.

Keraf, Gorys. 1970. Tatabahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Kridalaksana, Harimurti. 1989. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:


Gramedia.

Mastoyo, Tri Jati Kesuma. 2007. Pengantar Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta:
Carasvatibooks.

Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Muhammad. 2014. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Nababan 1991. Sosiolinguistik: Suatu Pengatar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka


Utama.

Nugroho, Setiawan. 2015. Pembentukan Kata Slang dalam Komunitas Jkboss pada
Akun Twitter @Jakartakeras. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.

Partami, Ni Luh dkk. 1995. Morfologi Bahasa Kolo. Jakarta: Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.

Partridge, Eric. 1981. Abusage & Usage. New York: Penguin Books.

Pateda. Mansoer. 2001. Sematik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.

Pei, Mario & Gaynor Frank. 1954. Dictionary of Linguistics. United States of
America: Rowman & Littlefield.

Pranomo, Dwi. 2013. Penggunaan Kata Gaul pada Komunitas Tari Modern Remaja
Kota Bengkulu. Skripsi: Universitas Bengkulu.

Soeparno. 2013. Linguistik Umum. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:


Universitas Sanata Dharma.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.

Suhardi. 2015. Dasar-Dasar Ilmu Semantik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Suryaman, Maman dkk. 2013. Modul BIPA Tata Bahasa. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.

Susanti, Elvi. 2016. Glosarium Kosakata Bahasa Indonesia dalam Ragam Media
Sosial. Tesis: Dialektika.

Waridah, Ernawati. 2008. Seputar Bahasa Indonesia. Jakarta: Kawan Pustaka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Zoraya, Elizabeth Paskarini. 2008. Penggunaan Istilah-Literatur. Skripsi. Jakarta:


Universitas Indonesia.

. 2017. Hai. Jakarta: PT Penerbitan Sarana Bobo.

.1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

http://eprints.uny.ac.id/8145/2/BAB%202-08205244049.pdf (diakses 2 Desember


2017).

https://kitabgaul.com/words/d (diakses November 2017 sampai dengan Maret 2018).

Www.Kbbi-Online.Com (diakses November 2017 sampai dengan Maret 2018).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Riwayat Hidup

Martinus Dwi Antoro, Dilahirkan di Purworejo, 22 Maret 1996.


Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Antonius Wakidi
dan Christiana Ponirah. Peneliti menyelesaikan pendidikan sekolah
dasar (SD) di SD Negeri 3 Tlogoguwo, Kecamatan Kaligesing,
Kabupaten Purworejo pada tahun 2008. Selanjutnya, peneliti
melanjutkan pendidikan di SMP Bruderan Purworejo dan
dinyatakan lulus pada tahun 2011. Pada tahun yang sama peneliti
melanjutkan pendidikan di SMA Bruderan Purworejo dan lulus pada tahun 2014.
Setelah itu, pada tahun 2014 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi
swasta yaitu Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia. Peneliti berhasil
menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada tahun 2018 dengan tugas akhir
berjudul “Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah HAI Edisi Januari –
Juni 2017”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN I
DATA HASIL
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN II
HASIL
TRIANGULASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.1 Bentuk- Bentuk Kata Slang


Bentuk Kata
No. Kata Slang Kode
Dasar Jadian Akronim Singkatan Redublikasi Penggalan
1. Ulik  BKD 1
2. Jiper  BKD 2
3. Ciamik  BKD 3
4. Eksis  BKD 4
5. Orok  BKD 5
6. Kudu  BKD 6
7. Ngeles  BKD 7
8. Basi  BKD 8
9. Doi  BKD 9
10. Galau  BKD 10
11. Nyokap  BKD 11
12. Lebay  BKD 12
13. Kegep  BKD 13
14. Radar  BKD 14
15. Tengsin  BKD 15
16. Alay  BKD 16
17. Gentle  BKD 17
18. Bete  BKD 18
19. Taste  BKD 19
20. Jokes  BKD 20
21. hashtag  BKD 21
22. Takis  BKD 22
23. Unyu  BKD 23
24. Anjir  BKD 24
25. Jayus  BKD 25
26. Narsis  BKD 26
27. Pewe  BKD 27
28. Hunting  BKD 28
29. Receh  BKD 29
30. Nge-tweet  BKJ 1
31. Kepoin  BKJ 2
32. Nge-hype  BKJ 3
33. Nge-hits  BKJ 4
34. Gebetan  BKJ 5
35. Nge-read  BKJ 6
36. Nge-chat  BKJ 7
37. Ngedate  BKJ 8
38. Stalking  BKJ 9
39. Nyosor  BKJ 10
40. Pensi  BKA 1
41. Ortu  BKA 2
42. Ultah  BKA 3
43. Melting  BKA 4
44. Baper  BKA 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bentuk Kata
No. Kata Slang Kode
Dasar Jadian Akronim Singkatan Redublikasi Penggalan
45. Curhat  BKA 6
46. Modus  BKA 7
47. Kece  BKA 8
48. Ilfeel  BKA 9
49. Cemen  BKA 10
50. Saltum  BKA 11
51. HTS  BKS 1
52. PHP  BKS 2
53. PDKT  BKS 3
54. TP  BKS 4
55. PK  BKS 5
56. Kode-Kode  BKR 1
57. Gep-gepan  BKR 2
58. Bro  BKP 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.2 Jenis-Jenis Kata Slang


Jenis Kata Arti
Kata
No. Benda Kerja Sifat Ganti Kode
Slang
(Nomina) (Verb) (Ajektiva) (Pronomina)
1. Anjir  Anjing JKB 1
2. Radar  Alat JKB 2
3. Orok  Bayi JKB 3
4. Nyokap  Ibu JKB 4
5. Baper  Bawa perasaan JKB 5
6. HTS  Hubungan Tanpa JKB 6
Status
7. PHP  Pemberi Harapan JKB 7
Palsu
8. PDKT  Pendekatan JKB 8
9. Ultah  Ulang Tahun JKB 9
10. Ortu  Orang Tua JKB 10
11. Kode-  Tanda-Tanda JKB 11
kode
12. PK  Penjahat Kelamin JKB 12
13. Jokes  Lelucon JKB 13
14. Gebetan  Calon pacar JKB 14
15. Hashtag  Tanda Pagar JKB 15
16. Pensi  Pentas seni JKB 16
17 Gep-  Geng-gengan JKB 17
gepan
18. Ulik  Menggusut JKK 1
19. Kepoin  Mencari tahu JKK 2
20. Nge-  Cuitan dalam JKK 3
tweet twitter
21. Kegep  Ketahuan JKK 4
22. Ngeles  Menampik JKK 5
23. Nge-read  Membaca JKK 6
24. Nge-chat  Mengobrol JKK 7
25. Ngedate  Mengajak kencan JKK 8
pacar
26. Melting  Melayang Tinggi JKK 9
27. Nyosor  Menyerang JKK 10
28. Curhat  Curahan Hati JKK 11
29. Lebay  Melebih-lebihkan JKK 12
30. TP  Tebar Pesona JKK 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Jenis Kata Arti


Kata
No. Benda Kerja Sifat Ganti Kode
Slang
(Nomina) (Verb) (Ajektiva) (Pronomina)
31. Takis  Sikat JKK 14
32. Hunting  Berburu JKK 15
33. Stalking  Mengikuti JKK 16
34. Kece  Bagus JKS 1
35. Jiper  Takut JKS 2
36. Ciamik  Bagus JKS 3
37. Eksis  Popular JKS 4
38. Nge-hype  Terkenal JKS 5
39. Nge-hits  Terkenal JKS 6
40. Galau  Gundah JKS 7
41. Alay  Berlebihan JKS 8
42. Basi  Tidak baru JKS 9
43. Kudu  Harus JKS 10
44. Unyu  Menggemaskan JKS 11
45. Tengsin  Malu JKS 12
46. Modus  Modal Dusta JKS 13
47. Ilfeel  Ilang Feeling JKS 14
48. Bete  Marah, bosan JKS 15
49. Gentle  Pemberani JKS 16
50. Taste  Rasa JKS 17
51. Saltum  Salah kostum JKS 18
52. Cemen  Cetek mental JKS 19
53. Jayus  Takut JKS 20
54. Narsis  Terkenal JKS 21
55. Receh  Cuma murahan JKS 22
56. Pewe  Posisi wenak JKS 13
57. Doi  Dia JKG 1
58. Bro  Teman JKG 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.3 Makna Kata Slang


Makna
No. Kata Slang Kode
Denotatif Konotatif
1. Nge-tweet  MD 1
2. Hashtag  MD 2
3. Ulik  MD 3
4. Kece  MD 4
5. Jiper  MD 5
6. Ciamik  MD 6
7. Pensi  MD 7
8. Eksis  MD 8
9. Kepoin  MD 9
10. Nge-hype  MD 10
11. Nge- hits  MD 11
12. Gep-gepan  MD 12
13. Hunting  MD 13
14. Alay  MD 14
15. Kegep  MD 15
16. Tengsin  MD 16
17. Lebay  MD 17
18. Baper  MD 18
19. Doi  MD 19
20. Bro  MD 20
21. Nyokap  MD 21
22. Orok  MD 22
23. Ngeles  MD 23
24. Kudu  MD 24
25. HTS  MD 25
26. PHP  MD 26
27. TP  MD 27
28. PDKT  MD 28
29. Ilfeel  MD 29
30. Ortu  MD 30
31. Ultah  MD 31
32. Galau  MD 32
33. Curhat  MD 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Makna
No. Kata Slang Kode
Denotatif Konotatif
34. Ngedate  MD 34
35. Nge-read  MD 35
36. Nge-chat  MD 36
37. Stalking  MD 37
38. Jokes  MD 38
39. Gentle  MD 39
40. Takis  MD 40
41. Unyu  MD 41
42. Anjir  MD 42
43. Cemen  MD 43
44. Jayus  MD 44
45. Pewe  MD 45
46. Saltum  MD 46
47. Gebetan  MD 47
48. Basi  MK 1
49. Modus  MK 2
50. Nyosor  MK 3
51. PK  MK 4
52. Kode-kode  MK 5
53. Melting  MK 6
54. Taste  MK 7
55. Radar  MK 8
56. Receh  MK 9
57. Narsis  MK 10
58. Bete  MK 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Yogyakarta, 12 Maret 2018

Yth. A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A.

Dosen Pendidikan dan Bahasa Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Dengan Hormat,

Saya, Martinus Dwi Antoro, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Sanata Dharma sedang menyusun skripsi yang berjudul “Bentuk, Jenis
dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017”. Saya membutuhkan
triangulator untuk mengecek keabsahan data penelitian saya.
Sehubungan dengan hal itu, saya mohon kesedian Bapak untuk berkenan menjadi
triangulator dalam penelitian saya.
Demikian surat ini saya buat, atas dan kesediaan kerjasama Bapak saya ucapkan
terima kasih.

Mengetahui, Hormat Saya,


Dosen Pembimbing

Dr. B. Widharyanto, M.Pd. Martinus Dwi Antoro


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Triangulasi Data
Data kata dan hasil penelitian skripsi dengan judul Bentuk, Jenis, dan Makna Kata Slang dalam Majalah Hai Edisi Januari – Juni 2017
Oleh: Martinus Dwi Antoro (141224037)
Pembimbing I : Dr. B. Widharyanto, M.Pd.

Petunjuk Trianggulasi:
1. Trianggulator memberikan tanda centang (√) pada kolom Ya/Tidak yang menggambarkan penilaian anda.
2. Berikan catatan pada kolom keterangan yang dapat membantu kebenaran hasil analisis bentuk, jenis, dan makna kata slang.
3. Setelah mengisi tabulasi data, trianggulator membubuhi tanda tangan pada akhir.

Data Kata Trianggulasi


Deskripsi Kata
No. Slang dalam Bentuk Kata Jenis Kata Makna Kata Jenis Makna
Slang Bentuk Kata
Kalimat Kata Kata
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1. Gara-gara DJ Kata nge- Kata nge- Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
snake dan tweet tweet (verb). Hal ini nge-tweet dalam
Zedd nge- merupakan memiliki dapat dilihat kalimat tersebut
tweet, yang kata slang bentuk kata dengan analisis memliki arti
diikuti rekan yang di jadian dari kata bentuk. posting atau
mereka adaptasi dari tweet. Hal ini Melalui teknik postingan di
sesame DJ, bahasa dapat bentuk kata twitter (Kitab
seperti Inggris dan dibuktikan kerja dapat Bahasa Gaul).
Hardweel dan populer dengan teknik diterangkan Arti tersebut
Martin Garrix, digunakan bagi unsur oleh imbuhan merupakan arti
fenomena “om oleh kaum langsung. Kata me-, ber-, - aslin dari kata
telolet om” remaja untuk nge-tweet kan, di-, -i nge-tweet. Jadi,

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bikin heboh menyebut memiliki (Keraf, 1980: posting atau


seantero jagat. posting atau prefiks nge 85). Bentuk postingan di
Kode: BKJ 1/ postingan di pada kata dasar kata nge-tweet twitter makna asli
JKK 3/MD 1
twitter tweet sehingga akan dari kata nge-
(Kamus Kitab membentuk disisipkan kata tweet. Hal ini
Bahasa Gaul). kata jadian me- sehingga sesuai dengan
Hal ini sesuai nge-tweet.Kata menjadi me- pendapat (Chaer,
dengan jadian nge-tweet. 2009: 60-74)
pendapat (Pei (Baryadi, Dengan yang mengatakan
& Gaynor 2011:18) disisipkan kata bahwa makna
1954:199) adalah kata me- sebagai denotatif adalah
yang yang ciri penentu makna asli,
mengatakan merupakan kata kerja makna yang
Slang hasil (verb), maka bersumber dari
merupakan penggabungan dapat di makna leksem.
suatu bentuk dua morfem ketahui bahwa
atau gaya atau lebih. kata nge-tweet
bahasa dalam ini berjenis
pemakaian kata kerja
yang umum, (verb).
dibuat dengan
adaptasi
popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

an standar
skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
2. Di dunia Kata hashtag Bentuk kata Kata hashtag Denotatif. Kata   
digital, seleb merupakan dasar dalam tergolong hashtag dalam
papan atas kata slang bahasa Inggris dalam jenis kalimat tersebut
rame-rame yang (Kamus kata benda memliki arti
buat material diadaptasi Bahasa (nomina). tanda pagar
sosial media dari bahasa Inggris) (Kamus (Kamus Bahasa
yang bisa Inggris dan Bahasa Inggris). Jadi,
dikasih populer Inggris) tanda pagar
hashtag terkait digunakan makna asli dari
telolet. oleh kaum kata hashtag. Hal
Kode: BKD 21/ remaja untuk ini sesuai dengan
JKB 15/ MD 2
menyatakan pendapat (Chaer,
tanda pagar 2009: 60-74)
(Kamus yang mengatakan
Bahasa bahwa makna
Inggris). Hal denotatif adalah
ini sesuai makna asli,

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan makna yang


pendapat (Pei bersumber dari
& Gaynor makna leksem.
1954:199)
yang
mengatakan
Slang
merupakan
suatu bentuk
atau gaya
bahasa dalam
pemakaian
yang umum,
dibuat dengan
adaptasi
popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar
skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
3. Nah, sekarang, Kata ulik Kata ulik Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
kami pingin merupakan kata memiliki (verb). Hal ini ulik dalam
ngajak kamu slang yang bentuk kada dapat dilihat kalimat tersebut
buat bareng- diadaptasi dari dasar. Hal ini dengan memliki arti
bareng ulik bahasa sunda dan dapat dikehui analisis mengusut
keasikan yang digunakan dengan teknik bentuk. (KBBI). Jadi,
bakal ada sebagai istilah bagi unsur Melalui mengusut makna
selama 40 atau kata lain langsung analisis bentuk asli dari kata
tahun. untuk menyebut Seperti kata kata kerja ngulik. Hal ini
Kode: BKD 1/ kata mengusut ulik yaitu dapat sesuai dengan
JKK 1/ MD 3
(KBBI). kata ulik teridiri dari diterangkan pendapat (Chaer,
merupakan kata dua suku kata oleh imbuhan 2009: 60-74)
yang tidak baku. u + lik me-, ber-, - yang mengatakan
Hal ini sesuai sehingga kan, di-, -i bahwa makna
dengan pendapat menjadi kata (Keraf, 1980: denotatif adalah
(Willis dalam dasar ulik. 85). Bentuk makna asli,
Alwasilah, Kata dasar kata ngulik makna yang
1985:57) yang pada umumnya akan bersumber dari
menyatakan terjadi atau disisipkan kata makna leksem.
slang adalah memiliki dua me- sehingga
hasil dayatemu suku kata menjadi
kebahasaan, (Keraf, 1980: meulik.
terutama kawula 56). Dengan
muda dan orang- disisipkan kata

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

orang ceria yang me- sebagai


menginginkan ciri penentu
istilah-istilah kata kerja
segar, asli, tajam, (verb), maka
atau apik dengan dapat di
mana mereka ketahui bahwa
bisa menyebut kata ulik ini
kembali gagasan- berjenis kata
gagasan. kerja (verb).
4. Selain Kata kece Kata kece Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
dipenuhi foto- merupakan kata merupakan (adjektiva). kece dalam
foto dirinya slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
yang berparas digunakan oleh akronim dari dilihat dengan memliki arti
cantik dan kaum remaja kata keren analisis keren cekali
berbodi kece sebagai istilah cekali. Hal ini kelompok kata. (Kitab Bahasa
itu, kita bisa untuk menyebut dapat Kata sifat Gaul) Jadi, keren
menikmati kata keren cekali dibuktikan dapat cekali makna asli
banyak banget (Kitab Bahasa dengan teknik diterangkan dari kata kece.
pemandangan Gaul). Kata kece bagi unsur oleh kata Hal ini sesuai
pantai. merupakan kata langsung paling, lebih, dengan pendapat
Kode: BKA 8/ tidak baku, dan setiap suku sekali (Keraf, (Chaer, 2009: 60-
JKS 1/ MD 4
memunculkan kata dapat 1980: 87). 74) yang
istilah baru. Hal mewakili Bentuk kata mengatakan
ini sesuai dengan satuan lingual kece akan bahwa makna
pendapat (Willis tertentu. disisipkan kata denotatif adalah
dalam Alwasilah, Seperti kece sekali makna asli,
1985:57) yang kata “Ke” sehinggamenja makna yang
menyatakan mewakili suku di kece sekali. bersumber dari
slang adalah kata Keren, Dengan makna leksem.
hasil dayatemu dan kata “Ce” disisipkan kata
kebahasaan, mewakili suku sekali sebagai
terutama kawula kata cekali. ciri penentu

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

muda dan orang- Akronim kata sifat


orang ceria yang (Kridalaksana, (adjektiva),
menginginkan 1989:162) maka dapat di
istilah-istilah adalah proses ketahui bahwa
segar, asli, tajam, pemendekan kata kece ini
atau apik dengan yang ditulis berjenis kata
mana mereka dan dilafalkan sifat
bisa menyebut sebagai sebuah (adjektiva).
kembali gagasan- kata yang
gagasan. sedikit banyak
memenuhi
kaidah
fonotaktik
Indonesia.
5. Duh, jadi jiper Kata jiper Kata jiper Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
nih! merupakan kata merupakan (adjektiva). jiper dalam
Kode: BKD 2/ slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
JKS 2/ MD 5
digunakan oleh dasar. Hal ini dilihat dengan memliki arti takut
kaum remaja dapat diketui analisis (Kitab Bahasa
sebagai istilah dengan teknik kelompok kata. Gaul). Jadi, takut
untuk menyebut bagi unsur Kata sifat makna asli dari
kata takut (Kitab langsung dapat kata jiper. Hal ini
Bahasa Gaul). Seperti kata diterangkan sesuai dengan
Kata jiper jiper yaitu oleh kata pendapat (Chaer,
merupakan kata teridiri dari paling, lebih, 2009: 60-74)
tidak baku, dan dua suku kata sekali (Keraf, yang mengatakan
memunculkan ji + per 1980: 87). bahwa makna
istilah baru. Hal sehingga Bentuk kata denotatif adalah
ini sesuai dengan menjadi kata jiper akan makna asli,
pendapat (Willis dasar jiper. disisipkan kata makna yang
dalam Alwasilah, Kata dasar sekali sehingga bersumber dari
1985:57) yang pada umumnya menjadi jiper makna leksem.

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menyatakan terjadi atau sekali. Dengan


slang adalah memiliki dua disisipkan kata
hasil dayatemu suku kata sekali sebagai
kebahasaan, (Keraf, 1980: ciri penentu
terutama kawula 56). kata sifat
muda dan orang- (adjektiva),
orang ceria yang maka dapat di
menginginkan ketahui bahwa
istilah-istilah kata jiper ini
segar, asli, tajam, berjenis kata
atau apik dengan sifat(adjektiva)
mana mereka .
bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan.
6. Sekarang Kata ciamik Kata ciamik Denotatif. Kata   
waktunya merupakan kata merupakan Jenis kata sifat ciamik dalam
kamu ikut hai slang yang bentuk kata (adjektiva). kalimat tersebut
buat ngerayain digunakan oleh dasar. Hal ini Hal ini dapat memliki arti
millennial kaum remaja dapat diketui dilihat dengan bagus (Kitab
baru yang sebagai istilah dengan teknik analisis Bahasa Gaul).
bakal penuh untuk menyebut bagi unsur kelompok kata. Jadi, bagus
warna dan kata bagus langsung Kata sifat makna asli dari
visual keren (Kitab Bahasa Seperti kata dapat kata ciamik. Hal
nan ciamik. Gaul). Kata ciamik yaitu diterangkan ini sesuai dengan
Kode: BKD 3/ ciamik teridiri dari oleh kata pendapat (Chaer,
JKS 3/ MD 6 paling, lebih,
merupakan kata dua suku kata 2009: 60-74)
tidak baku, dan cia + mik sekali (Keraf, yang mengatakan
memunculkan sehingga 1980: 87). bahwa makna
istilah baru. Hal menjadi kata Bentuk kata denotatif adalah
ini sesuai dengan dasar ciamik. ciamik akan makna asli,
pendapat (Willis Kata dasar disisipkan kata makna yang

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam Alwasilah, pada umumnya sekali bersumber dari


1985:57) yang terjadi atau sehinggamenja makna leksem.
menyatakan memiliki dua di ciamik
slang adalah suku kata sekali. Dengan
hasil dayatemu (Keraf, 1980: disisipkan kata
kebahasaan, 56). sekali sebagai
terutama kawula ciri penentu
muda dan orang- kata sifat
orang ceria yang (adjektiva),
menginginkan maka dapat di
istilah-istilah ketahui bahwa
segar, asli, tajam, kata ciamik ini
atau apik dengan berjenis kata
mana mereka sifat
bisa menyebut (adjektiva).
kembali gagasan-
gagasan.
7. Ada yang Kata pensi Bentuk kata Kata pensi Denotatif. Kata   
bilang, pensi merupakan kata pensi adalah tergolong pensi dalam
Cuma ajang slang yang akronim dari dalam jenis kalimat tersebut
adu gengsi. digunakan oleh kata pentas kata benda memliki arti
Kode: BKA 1/ kaum remaja seni. Hal ini (nomina). Hal pentas seni (Kitab
JKB 15/ MD 7
sebagai istilah dapat ini dapat Bahasa Gaul).
untuk menyebut dibuktikan dilihat dengan Jadi, pentas seni
pentas seni dengan teknik teknik bentuk. makna asli dari
(Kitab Bahasa bagi unsur Yaitu ke-an, kata pensi. Hal ini
Gaul). Kata pesi langsung pe-an, pe-,-an, sesuai dengan
merupakan kata setiap suku ke- (Keraf, pendapat (Chaer,
tidak baku, dan kata dapat 1980: 85). 2009: 60-74)
memunculkan mewakili Bentuk kata yang mengatakan
istilah baru. Hal satuan lingual pensi akan bahwa makna
ini sesuai dengan tertentu. disisipkan kata denotatif adalah

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pendapat (Willis Seperti pensi ke- sehingga makna asli,


dalam Alwasilah, kata “Pen” menjadi ke- makna yang
1985:57) yang mewakili suku pensi. Dengan bersumber dari
menyatakan kata Pentas, disisipkan kata makna leksem.
slang adalah dan kata “Si” ke- sebagai ciri
hasil dayatemu mewakili suku penentu kata
kebahasaan, kata Seni. benda
terutama kawula Akronim (nomina),
muda dan orang- (Kridalaksana, maka dapat
orang ceria yang 1989:162) diketahu
menginginkan adalah proses bahwa kata
istilah-istilah pemendekan pensi
segar, asli, tajam, yang ditulis merupakan
atau apik dengan dan dilafalkan kata benda
mana mereka sebagai sebuah (nomina).
bisa menyebut kata yang
kembali gagasan- sedikit banyak
gagasan. memenuhi
kaidah
fonotaktik
Indonesia.
8. Di pensi, Kata eksis Kata eksis Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
ribuan anak merupakan kata merupakan (adjektiva). eksis dalam
muda ngupul slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
dengan gaya digunakan oleh dasar. Hal ini dilihat dengan memliki arti
ekspresinya kaum remaja dapat dikehui analisis popular (Kitab
masing- sebagai istilah dengan teknik kelompok kata. Bahasa Gaul).
masing demi untuk menyebut bagi unsur Kata sifat Jadi, populer
demi dua kata popular langsung dapat makna asli dari
tujuan: hepi (Kitab Bahasa Seperti kata diterangkan kata eksis. Hal ini
dan eksis. Gaul). Kata eksis eksis yaitu oleh kata sesuai dengan
merupakan kata teridiri dari paling, lebih, pendapat (Chaer,

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kode: BKD 4/ tidak baku, dan dua suku kata sekali (Keraf, 2009: 60-74)
JKS 4/ MD 8
memunculkan ek + sis 1980: 87). yang mengatakan
istilah baru. Hal sebingga Bentuk kata bahwa makna
ini sesuai dengan menjadi kata eksis akan denotatif adalah
pendapat (Willis dasar eksis disisipkan kata makna asli,
dalam Alwasilah, Kata dasar sekali makna yang
1985:57) yang pada umumnya sehinggamenja bersumber dari
menyatakan terjadi atau di eksis sekali. makna leksem.
slang adalah memiliki dua Dengan
hasil dayatemu suku kata disisipkan kata
kebahasaan, (Keraf, 1980: sekali sebagai
terutama kawula 56). ciri penentu
muda dan orang- kata sifat
orang ceria yang (adjektiva)
menginginkan dengan teknik
istilah-istilah kelompok kata
segar, asli, tajam, dapat diketahui
atau apik dengan bahwa kata
mana mereka eksis
bisa menyebut merupakan
kembali gagasan- kata sifat
gagasan. (adjektiva).
9. Dengan ngakat Kata nge- Kata nge-hype Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
tema hype memiliki (adjektiva). nge-hype dalam
“Establish a merupakan bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
Marvellous kata slang jadian dari kata dilihat dengan memliki arti
Fusion”, acara yang hype. Hal ini analisis terkenal (Kitab
ini menggelar diadaptasi dapat kelompok kata. Bahasa Gaul).
tiga acara dari bahasa dibuktikan Kata sifat Jadi, terkenal
utama di hari Inggris dan dengan teknik dapat makna asli dari
ultah sekolah populer bagi unsur diterangkan kata nge-hype.
di tempat yang digunakan langsung. Kata oleh kata Hal ini sesuai

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lagi nge-hype oleh kaum nge-hype paling, lebih, dengan pendapat


pada saat itu. remaja untuk memiliki sekali (Keraf, (Chaer, 2009: 60-
Kode: BKJ 3/ JKS menyatakan prefiks nge 1980: 87). 74) yang
5/ MD 10
terkenal pada kata dasar Bentuk nge- mengatakan
(Kitab Bahasa hype sehingga hype. kata bahwa makna
Gaul). Hal ini membentuk akan denotatif adalah
sesuai dengan kata jadian disisipkan kata makna asli,
pendapat (Pei nge-hype. Kata sekali sehingga makna yang
& Gaynor jadian menjadi nge- bersumber dari
1954:199) (Baryadi, hype sekali. makna leksem.
yang 2011:18) Dengan
mengatakan adalah kata disisipkan kata
Slang yang sekali sebagai
merupakan merupakan ciri penentu
suatu bentuk hasil kata sifat
atau gaya penggabungan (adjektiva)
bahasa dalam dua morfem dengan teknik
pemakaian atau lebih. kelompok kata
yang umum, nge-hype dapat
dibuat dengan diketahui
adaptasi bahwa kata
popular dan merupakan
perluasan kata sifat
makna dari (adjektiva).
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
10. Kalo kita Kata kepoin Kata kepoin Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
kepoin merupakan kata memiliki (verb). Hal ini kepoin dalam
sekarang, slang yang bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut
warung nagih digunakan oleh jadian dari kata dengan analisis memliki arti
faktanya kaum remaja kepo. Hal ini kelompok kata. mecari tahu
masih ngeksis sebagai istilah dapat Melalui (Kitab Bahasa
di kawasan untuk menyebut dibuktikan analisis Gaul). Jadi,
Tendean. kata mencari dengan teknik kelompok kata, mencari tahu
Kode: BKJ tahu atau ingin bagi unsur kata kerja makna asli dari
2/JKK2/ MD 9
tahu (Kitab langsung. Kata dapat kata kepoin. Hal
Bahasa Gaul). kepoin diterangkan ini sesuai dengan
Kata kepoin memiliki oleh dengan + pendapat (Chaer,
merupakan kata sufiks -in pada kata kerja 2009: 60-74)
tidak baku, dan kata dasar kepo (Keraf, 1980: yang mengatakan
memunculkan sehingga 87). Bentuk bahwa makna
istilah baru. Hal membentuk kata kepoin denotatif adalah
ini sesuai dengan kata jadian akan makna asli,
pendapat (Willis kepoin. Kata disisipkan kata makna yang

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dalam Alwasilah, jadian dengan cepat bersumber dari


1985:57) yang (Baryadi, sehingga makna leksem.
menyatakan 2011:18) menjadi kepoin
slang adalah adalah kata dengan cepat.
hasil dayatemu yang Dengan
kebahasaan, merupakan disisipkan kata
terutama kawula hasil dengan cepat
muda dan orang- penggabungan sebagai ciri
orang ceria yang dua morfem penentu kata
menginginkan atau lebih. kerja (verb),
istilah-istilah maka dapat di
segar, asli, tajam, ketahui bahwa
atau apik dengan kata kepoin ini
mana mereka berjenis kata
bisa menyebut kerja (verb).
kembali gagasan-
gagasan.
11. Awal taun Kata nge-hits Kata nge-hits Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
2000-an, merupakan kata memiliki (adjektiva). nge-hits dalam
skateboard slang digunakan bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
nge-hits di oleh kaum jadian kata dilihat dengan memliki arti
kalangan anak remaja sebagai hits. Hal ini analisis terkenal (Kitab
muda. istilah untuk dapat kelompok kata. Bahasa Gaul).
Kode: BKJ 4/ menyebut kata dibuktikan Kata sifat Jadi, terkenal
JKS 6/MD 11 terkenal (Kitab dengan teknik dapat makna asli dari
Bahasa Gaul). bagi unsur diterangkan kata nge-hits. Hal
Kata nge-hits langsung. Kata oleh kata ini sesuai dengan
merupakan kata nge-hits paling, lebih, pendapat (Chaer,
tidak baku, dan memiliki sekali (Keraf, 2009: 60-74)
memunculkan prefiks nge 1980: 87). yang mengatakan
istilah baru. Hal pada kata dasar Bentuk nge- bahwa makna
ini sesuai dengan hits sehingga hits. kata akan denotatif adalah

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pendapat (Willis membentuk disisipkan kata makna asli,


dalam Alwasilah, kata jadian sekali sehingga makna yang
1985:57) yang nge-hits. Kata menjadi nge- bersumber dari
menyatakan jadian hits sekali. makna leksem.
slang adalah (Baryadi, Dengan
hasil dayatemu 2011:18) disisipkan kata
kebahasaan, adalah kata sekali sebagai
terutama kawula yang ciri penentu
muda dan orang- merupakan kata sifat
orang ceria yang hasil (adjektiva)den
menginginkan penggabungan gan teknik
istilah-istilah dua morfem kelompok kata
segar, asli, tajam, atau lebih. nge-hits dapat
atau apik dengan diketahui
mana mereka bahwa kata
bisa menyebut merupakan
kembali gagasan- kata sifat
gagasan. (adjektiva).
12. “Kita harus Kata PDKT Kata PDKT Kata PDKT Denotatif. Kata   
terencana, merupakan kata merupakan sebagai kata PDKT. dalam
soalnya, untuk slang yang bentuk benda kalimat tersebut
mendapatkan digunakan singkatan. Hal (nomina) dapat memliki arti
hati cewek, sebagai istilah ini dapat diketakui pedekatan (Kitab
kita harus untuk menyebut dibuktikan melalui Bahasa Gaul).
menjadi cewek kata pedekatan dengan teknik analisis Jadi, Pedekatan
yang dia (Kitab Bahasa bagi unsur bentuk sebagai ini sesuai dengan
ingingkan, Gaul). Kata langsung. prosedur makna asli dari
jangan sampai PDKT Setiap huruf pencalonan kata PDKT. Hal
kita merupakan kata mewakili (Keraf, 1980: ini sesuai dengan
mengeluarkan tidak baku, dan satuan lingual 84) melalui pendapat (Chaer,
keburukan kita memunculkan tertentu. sisipan sufiks - 2009: 60-74)
saat PDKT, itu istilah baru. Hal Seperti kata an. Kata yang mengatakan

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

belakangan ini sesuai dengan PDKT, Huruf PDKT bahwa makna


aja, yang pendapat (Willis “P” mewakili mendapat denotatif adalah
penting, kita dalam Alwasilah, kata Pe, Huruf sisipan sufiks – makna asli,
jadi pacar 1985:57) yang “D” mewakili an menjadi makna yang
mereka dulu, menyatakan kata De, Huruf PDKTan. bersumber dari
baru nanti slang adalah “K” mewakili Dengan makna leksem.
mereka akan hasil dayatemu kata Ka, dan disisipkan kata
menerima kebahasaan, hurut “T” -an sebagai ciri
keburukkan terutama kawula mewakili kata penentu kata
dan sifat kita muda dan orang- “Tan” benda
sedikit demi orang ceria yang sehingga jika (nomina),
sedikit. menginginkan digabungkan dengan analisis
Sumpah, deh!” istilah-istilah menjadi bentuk kata
jelas cowok segar, asli, tajam, pendekatan. PDKT
kelahiran atau apik dengan Singkatan merupakan
Jakarta ini. mana mereka (Kridalaksana, kata benda
Kode: BKS 3/ bisa menyebut 1989:162) (nomina).
JKB 8/ MD 28 kembali gagasan- adalah salah
gagasan. satu hasil
pemendekan
yang berupa
huruf atau
gabungan
huruf, baik
yang dieja
huruf demi
huruf.
13. Cowok Kata kegep Kata kegep Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
ketahuan merupakan kata merupakan (verb). Hal ini kegep. dalam
“belangnya” slang digunakan bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut
biasanya kalo oleh sebagai dasar. Hal ini dengan analisis memliki arti
kegep punya istilah untuk dapat dikehui bentuk. ketahuan (Kitab

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

banyak menyebut kata dengan teknik Melalui Bahasa Gaul).


gebetan di ketahuan (Kitab bagi unsur analisis bentuk Jadi, ketahuan ini
chatroomnya. Bahasa Gaul). langsung kata kerja sesuai dengan
Kode: BKD 13/ Kata kegep Seperti kata dapat makna asli dari
JKK 4/ MD 15
merupakan kata kegep yaitu diterangkan kata kegep. Hal
tidak baku, dan teridiri dari oleh imbuhan ini sesuai dengan
memunculkan dua suku kata me-, ber-, - pendapat (Chaer,
istilah baru. Hal ke + gep kan, di-, -i 2009: 60-74)
ini sesuai dengan sehingga (Keraf, 1980: yang mengatakan
pendapat (Willis menjadi kata 85). Bentuk bahwa makna
dalam Alwasilah, dasar kegep. kata kegep denotatif adalah
1985:57) yang Kata dasar akan makna asli,
menyatakan pada umumnya disisipkan kata makna yang
slang adalah terjadi atau di sehingga bersumber dari
hasil dayatemu memiliki dua menjadi di makna leksem.
kebahasaan, suku kata kegep. Dengan
terutama kawula (Keraf, 1980: disisipkan kata
muda dan orang- 56). di- sebagai
orang ceria yang ciri penentu
menginginkan kata kerja
istilah-istilah (verb), maka
segar, asli, tajam, dapat di
atau apik dengan ketahui bahwa
mana mereka kata kegep ini
bisa menyebut berjenis kata
kembali gagasan- kerja (verb).
gagasan.
14. Kalu udah Kata orok Kata orok Kata orok Denotatif. Kata   
kaya gini, merupakan kata merupakan tergolong orok dalam
kasian juga si slang yang bentuk kata dalam jenis kalimat tersebut
cowok yang digunakan orok. Hal ini kata benda memliki arti bayi
emang punya sebagai istilah dapat diketui (nomina). Hal (KBBI). Jadi,

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bawaan untuk menyebut dengan teknik ini dapat Bayi merupan


gentleman dari kata lain dari bagi unsur dilihat dengan makna asli dari
orok. kata bayi langsung analisis kata orok Hal ini
Kode: BKD 5/ (KBBI). Hal ini Seperti kata Transposisi si, sesuai dengan
JKB 3/ MD 22
sesuai dengan orok yaitu sang (Keraf, pendapat (Chaer,
pendapat (Willis teridiri dari 1980: 85). 2009: 60-74)
dalam Alwasilah, dua suku kata Bentuk kata yang menyatkan
1985:57) yang o + rok orok yang bahwa makna
menyatakan sehingga memiliki arti denotatif adalah
slang adalah menjadi kata bayi akan di makna asli,
hasil dayatemu dasar orok. transposisi makna yang
kebahasaan, Kata dasar dengan bersumber dari
terutama kawula pada umumnya disisipkan kata makna leksem.
muda dan orang- terjadi atau si sehingga
orang ceria yang memiliki dua menjadi si
menginginkan suku kata orok. Dengan
istilah-istilah (Keraf, 1980: disisipkan kata
segar, asli, tajam, 56). si sebagai ciri
atau apik dengan penentu kata
mana mereka benda
bisa menyebut (nomina),
kembali gagasan- maka dapat di
gagasan. ketahui bahwa
kata orok ini
berjenis kata
benda
(nomina).
15. Memanfaatkan Kata gebetan Kata gebetan Jenis kata Denotatif. Kata   
skill-nya untuk merupakan kata memiliki benda gebetan dalam
mencari slang yang bentuk kata (nomina). Hal kalimat tersebut
gebetan atau digunakan jadian dari kata ini dapat memliki arti
pacar sebagai istilah gebet. Hal ini dilihat dengan calon pacar

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sebanyak- untuk menyebut dapat analisisTransp (Kitab Bahasa


banyaknya. calon pacar dibuktikan osisi yaitu si, Gaul). Jadi, Calon
Kode: BKJ 5/ JKB (Kitab Bahasa dengan teknik sang (Keraf, pacar merupakan
14/ MD 47
Gaul). Kata bagi unsur 1980: 85). makna asli dari
gebetan langsung. Kata Bentuk kata kata gebetan.Hal
merupakan kata gebetan gebetan akan ini sesuai dengan
tidak baku, dan memiliki di transposisi pendapat (Chaer,
memunculkan sufiks an pada dengan 2009: 60-74)
istilah baru. Hal kata dasar disisipkan kata yang mengatakan
ini sesuai dengan gebet sehingga si sehingga bahwa makna
pendapat (Willis membentuk menjadi si denotatif adalah
dalam Alwasilah, kata jadian gebetan. makna asli,
1985:57) yang gebetan. Kata Dengan makna yang
menyatakan jadian disisipkan kata bersumber dari
slang adalah (Baryadi, si sebagai ciri makna leksem.
hasil dayatemu 2011:18) penentu kata
kebahasaan, adalah kata benda
terutama kawula yang (nomina),
muda dan orang- merupakan maka dapat di
orang ceria yang hasil ketahui bahwa
menginginkan penggabungan kata gebetan
istilah-istilah dua morfem ini berjenis
segar, asli, tajam, atau lebih. kata benda
atau apik dengan (nomina).
mana mereka
bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan.
16. Ini hukum Kata kudu Kata kudu Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
pasti sih, merupakan kata merupakan (adjektiva). kudu dalam
ketika ngobrol slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
sama orang digunakan dasar. Hal ini dilihat dengan memliki arti

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

baru, maka sebagai istilah dapat diketui teknik wajib (Kitab


kita kudu untuk menyebut dengan teknik kelompok kata. Bahasa Gaul).
kasih tau siapa kata lain dari bagi unsur Kata sifat Jadi, wajib
kita. kata wajib (Kitab langsung dapat merupakan makna
Kode: BKD 6/ Bahasa Gaul). Seperti kata diterangkan asli kata kudu.
JKS 10/ MD 24
Kata kudu kudu yaitu oleh kata Hal ini sesuai
merupakan kata teridiri dari paling, lebih, dengan pendapat
tidak baku, dan dua suku kata sekali (Keraf, (Chaer, 2009: 60-
memunculkan ku + du 1980: 87). 74) Makna
istilah baru. Hal sehingga Bentuk kata denotatif adalah
ini sesuai dengan menjadi kata kudu akan makna asli,
pendapat (Willis dasar kudu. disisipkan kata makna yang
dalam Alwasilah, Kata dasar sekali bersumber dari
1985:57) yang pada umumnya sehinggamenja makna leksem.
menyatakan terjadi atau di kudu sekali.
slang adalah memiliki dua Dengan
hasil dayatemu suku kata disisipkan kata
kebahasaan, (Keraf, 1980: sekali sebagai
terutama kawula 56). ciri penentu
muda dan orang- kata sifat
orang ceria yang (adjektiva),
menginginkan maka dapat di
istilah-istilah ketahui bahwa
segar, asli, tajam, kata kudu ini
atau apik dengan berjenis kata
mana mereka sifat
bisa menyebut (adjektiva).
kembali gagasan-
gagasan.
17. Mau kenalan Kata basi Kata basi Jenis kata sifat Konotatif. Kata   
sama cewek merupakan kata merupakan (adjektiva). basi dalam
lewat line? slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Bisa kok, digunakan dasar. Hal ini dilihat dengan memliki arti tidak
asalkan sebagai istilah dapat diketui teknik membosankan
obrolan lo untuk menyebut dengan teknik kelompok kata. (Kitab Bahasa
nggak basi. tidak bagi unsur Kata sifat Gaul). Kata basi
Kode: BKD 8/ membosankan langsung dapat memiliki
JKS 9/ MK 1
(Kitab Bahasa Seperti kata diterangkan beberapa arti
Gaul). Kata basi basi yaitu oleh kata yaitu busuk, tidak
merupakan kata teridiri dari paling, lebih, baru lagi (KBBI),
tidak baku, dan dua suku kata sekali (Keraf, sedangkan
memunculkan ba + si 1980: 87). menurut (Kitab
istilah baru. Hal sehingga Bentuk kata Bahasa Gaul) kata
ini sesuai dengan menjadi kata basi akan basi memliki arti
pendapat (Willis dasar basi. disisipkan kata tidak
dalam Alwasilah, Kata dasar sekali membosankan.
1985:57) yang pada umumnya sehinggamenja oleh karena itu
menyatakan terjadi atau di basi sekali. untuk memhami
slang adalah memiliki dua Dengan makna kata basi
hasil dayatemu suku kata disisipkan kata ini harus
kebahasaan, (Keraf, 1980: sekali sebagai diperlukan
terutama kawula 56). ciri penentu pemahaman
muda dan orang- kata sifat kognitif dan
orang ceria yang (adjektiva), konteks. Hal ini
menginginkan maka dapat di sesuai dengan
istilah-istilah ketahui bahwa pendapat (Chaer,
segar, asli, tajam, kata basi ini 2009: 60-74)
atau apik dengan berjenis kata yang menyatkan
mana mereka sifat bahwa makna
bisa menyebut (adjektiva). konotatif adalah
kembali gagasan- makna yang dari
gagasan. makna kognitif,
kedalam kognitif
tersebut dapat

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ditambahkan
komponen makna
lain.
18. Kenalin nama, Kata ngeles Kata ngeles Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
panggilan, dan merupakan kata merupakan (verb). Hal ini ngeles dalam
sekolah slang. Hal ini bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut
dimana. ini dapat diketahui dasar. Hal ini dengan teknik memliki arti
penting, kasih dari pemakinya dapat diketui bentuk. menampik (Kitab
tau lo bias yaitu kaum dengan teknik Melalui teknik Bahasa Gaul).
dapet remaja, termasuk bagi unsur bentuk kata Jadi menampik
kontaknya dia dalam kata dan langsung kerja dapat merupakan makna
darimana. tidak baku. Hal Seperti kata diterangkan asli kata ngeles.
Kalupun mau ini sesuai dengan ngeles yaitu oleh imbuhan Hal ini sesuai
ngeles, ya pendapat teridiri dari me-, ber-, - dengan pendapat
ngelesnya (Moelyono dua suku kata kan, di-, -i (Chaer, 2009: 60-
yang alus lah. dalam Pramono, nge + les (Keraf, 1980: 74) yang
Kode: BKD 7/ 2013:16) yang sehingga 85). Bentuk menyatakan
JKK 5/ MD 23
mengatakan menjadi kata kata ngeles bahwa makna
bahwa slang dasar ngeles. akan denotatif adalah
adalah kata yang Kata dasar disisipkan kata makna asli,
dapat pada umumnya me- makna yang
digolongkan terjadi atau sehinggamenja bersumber dari
tidak baku yang memiliki dua di me-ngeles. makna leksem.
bersifat musiman suku kata Dengan
dan dapat saja (Keraf, 1980: disisipkan kata
digunakan oleh 56). me- sebagai
kelompok remaja ciri penentu
atau kelompok kata kerja
masyarakat (verb), maka
untuk dapat di
berkomunikasi ketahui bahwa
intern agar kata ngeles ini

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kelompok diluar berjenis kata


mereka tidak kerja (verb).
mengerti.

19. Usaha sendiri Kata doi Kata doi Jenis kata ganti Denotatif. Kata   
bro! kalau gitu merupakan kata merupakan orang ketiga doi dalam kalimat
mah, temen lo slang digunakan bentuk kata (pronomina). tersebut memliki
yang sebagai istilah dasar. Hal ini arti dia (Kitab
berpotensi untuk menyebut dapat diketui Bahasa Gaul).
disukai sama kata dia (Kitab dengan teknik Jadi, Dia
si doi. Bahasa Gaul). bagi unsur merupakan makna
Kode: BKD 9/ Kata doi langsung asli kata doi. Hal
JKG 1/ MD 19
merupakan kata Seperti kata ini sesuai dengan
tidak baku, dan doi yaitu pendapat (Chaer,
memunculkan teridiri dari 2009: 60-74)
istilah baru. Hal dua suku kata yang menyatkan
ini sesuai dengan atau satu suku bahwa makna
pendapat (Willis kata + vocal denotatif adalah
dalam Alwasilah, do + i menjadi makna asli,
1985:57) yang kata doi. Kata makna yang
menyatakan dasar pada bersumber dari
slang adalah umumnya makna leksem.
hasil dayatemu terjadi atau
kebahasaan, memiliki dua
terutama kawula suku kata
muda dan orang- (Keraf, 1980:
orang ceria yang 56).
menginginkan
istilah-istilah
segar, asli, tajam,
atau apik dengan
mana mereka

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan,
20. Cewek juga Kata galau Kata galau Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
suka tarik merupakan kata merupakan (adjektiva). galau dalam
ulur, bro. slang digunakan bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
kalau di oleh istilah dasar. Hal ini dilihat dengan memliki arti
percobaan untuk menyebut dapat diketui teknik gundah (KBBI).
pertama dia gundah (KBBI). dengan teknik kelompok kata. Jadi gundah
Cuma nge- Hal ini sesuai bagi unsur Kata sifat merupakan makna
read LINE lo dengan pendapat langsung dapat asli kata galau.
maka jangan (Willis dalam Seperti kata diterangkan Hal ini sesuai
langsung Alwasilah, galau yaitu oleh kata dengan pendapat
galau dulu dan 1985:57) yang teridiri dari paling, lebih, (Chaer, 2009: 60-
pindah nge- menyatakan dua suku kata sekali (Keraf, 74) yang
chat cewek slang adalah ga + lau 1980: 87). menyatakan
lain. hasil dayatemu menjadi kata Bentuk kata bahwa makna
Kode: BKD 10/ kebahasaan, galau. Kata galau akan denotatif adalah
JKS 7/ MD 32
terutama kawula dasar pada disisipkan kata makna asli,
muda dan orang- umumnya sekali sehingga makna yang
orang ceria yang terjadi atau menjadi galau bersumber dari
menginginkan memiliki dua sekali. Dengan makna leksem.
istilah-istilah suku kata disisipkan kata
segar, asli, tajam, (Keraf, 1980: sekali sebagai
atau apik dengan 56). ciri penentu
mana mereka kata sifat
bisa menyebut (adjektiva),
kembali gagasan- maka dapat di
gagasan, ketahui bahwa
kata galau ini
berjenis kata
sifat

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(adjektiva).
21. Cewek juga Kata nge- Kata nge-read Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
suka tarik read memiliki (verb). Hal ini nge-read dalam
ulur, bro. merupakan bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut
kalau di kata slang jadian dari kata dengan analisis memliki arti
percobaan yang read. Hal ini bentuk. membaca (Kitab
pertama dia diadaptasi dapat Melalui Bahasa Gaul).
Cuma nge- dari bahasa dibuktikan analisis bentuk Jadi, Membaca
read LINE lo Inggris dengan teknik kata kerja merupakan makna
maka jangan digunakan bagi unsur dapat asli kata nge-
langsung galau oleh kaum langsung. Kata diterangkan read. Hal ini
dulu dan remaja untuk nge-read oleh imbuhan sesuai dengan
pindah nge- untuk memiliki me-, ber-, - pendapat (Chaer,
chat cewek menyatakan prefiks nge kan, di-, -i 2009: 60-74)
lain. kata pada kata dasar (Keraf, 1980: yang mentkan
Kode: JKK 6/ membaca read sehingga 85). Bentuk bahwa makna
JKK 6/ MD 35
(Kitab Bahasa membentuk kata nge-read denotatif adalah
Gaul). Kata kata jadian akan makna asli,
nge-read nge-read. Kata disisipkan kata makna yang
tergolong jadian me- sehingga bersumber dari
dalam kata (Baryadi, menjadi me- makna leksem.
tidak baku. 2011:18) nge-read.
Hal ini sesuai adalah kata Dengan
dengan yang disisipkan kata
pendapat (Pei merupakan me sebagai
& Gaynor hasil ciri penentu
1954:199) penggabungan kata kerja
yang dua morfem (verb), maka
mengatakan atau lebih. dapat di
Slang ketahui bahwa
merupakan kata nge-chat
suatu bentuk ini berjenis

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

atau gaya kata kerja


bahasa dalam (verb).
pemakaian
yang umum,
dibuat dengan
adaptasi
popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar
skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
22. Cewek juga Kata nge-chat Kata nge-chat Jenis kata kerja Denotatif. Kata   

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

suka tarik ulur, merupakan memiliki (verb). Hal ini nge- chat dalam
bro. kalau di kata slang bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut
percobaan yang jadian dari kata dengan analisis memliki arti
pertama dia diadaptasi chat. Hal ini kelompo kata. oboralan (Kitab
Cuma nge- dari bahasa dapat Melalui Bahasa Gaul).
read LINE lo Inggris dan dibuktikan analisis Jadi, Oboralan
maka jangan populer dengan teknik kelompok kata merupakan makna
langsung galau digunakan bagi unsur kata kerja asli kata nge-
dulu dan oleh kaum langsung. Kata dapat read. Hal ini
pindah nge- remaja untuk nge-chat diterangkan sesuai dengan
chat cewek menghubungi memiliki oleh kata pendapat (Chaer,
lain. sesorang prefiks nge dengan (Keraf, 2009: 60-74)
Kode: BKJ 7/ (Kitab Bahasa pada kata dasar 1980: 85). yang mengatakan
JKK 7/ MD 36
Gaul). Hal chat sehingga Bentuk kata bahwa makna
ini sesuai membentuk nge-chat akan denotatif adalah
dengan kata jadian disisipkan kata makna asli,
pendapat (Pei nge-chat. Kata dengan makna yang
& Gaynor jadian sehingga bersumber dari
1954:199) (Baryadi, menjadi makna leksem.
yang 2011:18) dengan nge-
mengatakan adalah kata chat. Dengan
Slang yang disisipkan kata
merupakan merupakan dengan
suatu bentuk hasil sebagai ciri
atau gaya penggabungan penentu kata
bahasa dalam dua morfem kerja (verb),
pemakaian atau lebih. maka dapat di
yang umum, ketahui bahwa
dibuat dengan kata nge-chat
adaptasi ini berjenis
popular dan kata kerja
perluasan (verb).

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar
skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
23. Cewek juga Kata bro Kata bro Jenis kata ganti Denotatif. Kata   
suka tarik merupakan memiliki orang ketiga bro dalam kalimat
ulur, bro. kata slang bentuk kata (pronomina). tersebut memiliki
kalau di serapan dari penggalan dari arti teman (Kitab
percobaan bahasa kata brother. Bahasa Gaul).
pertama dia Inggris dan Kata bro Jadi, Teman
Cuma nge- populer berasal dari merupakan makna
read LINE lo digunakan kata brother asli kata bro. Hal
maka jangan oleh kaum yang salah satu ini sesuai dengan

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

langsung galau remaja untuk leksemnya pendapat (Chaer,


dulu dan memanggil yaitu ther 2009: 60-74)
pindah nge- teman (Kitab mengalami yang menyatakan
chat cewek Bahasa Gaul). pengekalan bahwa makna
lain. Hal ini sesuai sehingga denotatif adalah
Kode: BKP 1/ dengan membentuk makna asli,
JKG 2/ MD 20
pendapat (Pei kata bro. makna yang
& Gaynor Penggalang bersumber dari
1954:199) (Kridalaksana, makna leksem.
yang 1989:162)
mengatakan adalah proses
Slang pemendekan
merupakan yang
suatu bentuk mengekalkan
atau gaya salah satu
bahasa dalam bagian dari
pemakaian leksem.
yang umum,
dibuat dengan
adaptasi
popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar
skolastik

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
24. Gimana kita Kata HTS Kata HTS Jenis kata Denotatif. Kata   
ngasih sinyal merupakan kata merupakan benda HTS dalam
naksir, terus slang yang bentuk kata (nomina). Hal kalimat tersebut
pedekate, digunakan singkatan dari ini dapat memliki arti
sampai sebagai istilah frase dilihat dengan Hubungan Tanpa
akhirnya untuk menyebut Hubungan analisis Status (Kitab
nembak, Hubungan Tanpa Tanpa Status. kelompok kata Bahasa Gaul).
bahkan Status (Kitab Hal ini dapat yaitu kata yang Jadi, Hubungan
kalaupun Bahasa Gaul). dibuktikan (Keraf, 1980: Tanpa Status
akhirnya si Kata HTS dengan teknik 85). Bentuk merupakan makna
cowok hanya merupakan kata bagi unsur kata HTS yang asli kata HTS. Hal
main-main tidak baku, dan langsung. memiliki arti ini sesuai dengan
alias tebar memunculkan Setiap huruf Hubungan pendapat (Chaer,
pesona istilah baru. Hal mewakili Tanpa Status 2009: 60-74)
akhirnya ini sesuai dengan satuan lingual akan yang menyatkan
watak playboy pendapat (Willis tertentu. disisipkan kata bahwa makna
yang hanya dalam Alwasilah, Seperti kata yang sehingga denotatif adalah
doyan 1985:57) yang HTS , Huruf menjadi yang makna asli,
ngumpulin menyatakan “H” mewakili HTS . Dengan makna yang

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

banyak pacar slang adalah kata harapan, disisipkan kata bersumber dari
atau HTS an hasil dayatemu Huruf “T” yang sebagai makna leksem.
bisa ke-detect. kebahasaan, mewakili kata ciri penentu
Kode: BKS 1/ terutama kawula Tanpa dan kata benda
JKB 6/ MD 25
muda dan orang- Huruf “S” (nomina),
orang ceria yang mewakili kata maka dapat di
menginginkan Status. ketahui bahwa
istilah-istilah Singkatan kata HTS ini
segar, asli, tajam, (Kridalaksana, berjenis kata
atau apik dengan 1989:162) benda
mana mereka adalah salah (nomina).
bisa menyebut satu hasil
kembali gagasan- pemendekan
gagasan, yang berupa
tindakkan- huruf atau
tindakkan, dan gabungan
objek-objek yang huruf, baik
mereka sangat yang dieja
gandrungi. huruf demi
huruf.
25. Masalahnya, Kata PHP Kata PHP Jenis kata Denotatif. Kata   
kalau si cowok merupakan kata merupakan benda PHP dalam
nggak slang yang bentuk kata (nomina). Hal kalimat tersebut
menunjukkan digunakan oleh singkatan dari ini dapat memliki arti
keseriusan dan kaum remaja frase Pemberi dilihat dengan Pemberi Harapan
kegigihannya sebagai istilah Harapan analisis Palsu (Kitab
cowok hanya untuk menyebut Palsu. Hal ini kelompok kata Bahasa Gaul).
iseng sesorang dapat yaitu kata yang Jadi, Pemberi
ngedeketin Pemberi dibuktikan (Keraf, 1980: Harapan Palsu
atau malah Harapan Palsu dengan teknik 85). Bentuk merupakan makna
PHP dia. (Kitab Bahasa bagi unsur kata PHP yang asli kata PHP.
Kode: BKS 2/ Gaul). Kata PHP langsung. memiliki arti Hal ini sesuai
JKB 7/ MD 26

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan kata Setiap huruf Pemberi dengan pendapat


tidak baku, dan mewakili Harapan Palsu (Chaer, 2009: 60-
memunculkan satuan lingual akan 74) yang
istilah baru. Hal tertentu. disisipkan kata menyatakan
ini sesuai dengan Seperti kata, yang sehingga bahwa makna
pendapat (Willis PHP Huruf menjadi yang denotatif adalah
dalam Alwasilah, “P” mewakili PHP. Dengan makna asli,
1985:57) yang kata Pemberi, disisipkan kata makna yang
menyatakan Huruf “H” yang sebagai bersumber dari
slang adalah mewakili kata ciri penentu makna leksem.
hasil dayatemu Harapan, kata benda
kebahasaan, Huruf “P” (nomina),
terutama kawula mewakili kata maka dapat di
muda dan orang- Palsu. ketahui bahwa
orang ceria yang Singkatan kata PHP ini
menginginkan (Kridalaksana, berjenis kata
istilah-istilah 1989:162) benda
segar, asli, tajam, adalah salah (nomina).
atau apik dengan satu hasil
mana mereka pemendekan
bisa menyebut yang berupa
kembali gagasan- huruf atau
gagasan, gabungan
tindakkan- huruf, baik
tindakkan, dan yang dieja
objek-objek yang huruf demi
mereka sangat huruf.
gandrungi.
26. Beraniin diri Kata ortu Bentuk kata Jenis kata Denotatif. Kata   
jemput merupakan kata ortu adalah benda ortu dalam
kerumahnya slang yang akronim kata (nomina). Hal kalimat tersebut
untuk ketemu digunakan oleh orang tua. Hal ini dapat memliki arti

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sama ortu. kaum remaja ini dapat dilihat dengan orang tua (Kitab
Kode: BKA 2/ sebagai istilah dibuktikan analisis Bahasa Gaul).
JKB 10/ MD 30
untuk menyebut dengan teknik Transposisi Jadi, Orang tua
orang tua (Kitab bagi unsur (Keraf, 1980: merupakan makna
Bahasa Gaul). langsung 85). Bentuk asli kata ortu. Hal
Kata ortu setiap suku kata ortu yang ini sesuai dengan
merupakan kata kata dapat memiliki arti pendapat (Chaer,
tidak baku, dan mewakili orang tua akan 2009: 60-74)
memunculkan satuan lingual di transposisi yang mengatkan
istilah baru. Hal tertentu. dengan bahwa makna
ini sesuai dengan Seperti ortu disisipkan kata denotatif adalah
pendapat (Willis kata “Or” si makna asli,
dalam Alwasilah, mewakili suku sehinggamenja makna yang
1985:57) yang kata Orang, di si ortu. bersumber dari
menyatakan dan kata “Tu” Dengan makna leksem.
slang adalah mewakili suku disisipkan kata
hasil dayatemu kata Tua. si- sebagai ciri
kebahasaan, Akronim penentu kata
terutama kawula (Kridalaksana, benda
muda dan orang- 1989:162) (nomina),
orang ceria yang adalah proses maka dapat di
menginginkan pemendekan ketahui bahwa
istilah-istilah yang ditulis kata ortu ini
segar, asli, tajam, dan dilafalkan berjenis kata
atau apik dengan sebagai sebuah benda
mana mereka kata yang (nomina).
bisa menyebut sedikit banyak
kembali gagasan- memenuhi
gagasan, kaidah
tindakkan- fonotaktik
tindakkan, dan Indonesia.
objek-objek yang

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mereka sangat
gandrungi.
27. Minta izin Kata gentle Kata gentle Jenis kata sifat Konotatif. Kata   
untuk ngajak merupakan memiliki (adjektiva). gentle dalam
main. asli ini kata slang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
membuat yang dasar. (dalam dilihat dengan memiliki arti
cewek ngerasa diadaptasi bahasa Inggris) analisis berani (Kitab
kita gentle. dari bahasa kelompok kata. Bahasa Gaul).
Kode: BKD 17/ Inggris Kata sifat Namun, kata
JKS 16/ MD 39
digunakan dapat gentle bisa
oleh kaum diterangkan diartikan sebagai
remaja untuk oleh kata kata ramah
untuk paling, lebih, (Kamus Bahasa
menyatakan sekali (Keraf, Inggris) sesuai
kata berani 1980: 87). dengan konteks
(Kitab Bahasa Bentuk kata tersebut kata
Gaul). Hal ini gentle akan gentle memiliki
sesuai dengan disisipkan kata arti berani. Hal ini
pendapat (Pei sekali sehingga sesuai dengan
& Gaynor menjadi gentle pendapat (Chaer,
1954:199) sekali. Dengan 2009: 60-74)
yang disisipkan kata yang mengatakan
mengatakan sekali sebagai makna konotatif
Slang ciri penentu adalah makna
merupakan kata sifat yang dari makna
suatu bentuk (adjektiva), kognitif, kedalam
atau gaya maka dapat di kognitif tersebut
bahasa dalam ketahui bahwa dapat
pemakaian kata gentle ini ditambahkan
yang umum, berjenis kata komponen makna
dibuat dengan sifat lain.
adaptasi (adjektiva).

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar
skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
28. Cari tau Kata taste Kata taste Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
tentang taste si merupakan berbentuk (adjektiva). taste dalam
cewek. kata slang dasar (dalam (dalam bahasa kalimat tersebut
Kode: BKD 19/ yang bahasa Inggris) Inggris) memliki arti rasa
JKS 17/ MK 7 diadaptasi (Kitab Bahasa
dari bahasa Gaul). Jadi, rasa
Inggris merupakan makna

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

digunakan asli kata taste.


oleh kaum Hal ini sesuai
remaja untuk dengan pendapat
untuk (Chaer, 2009: 60-
menyatakan 74) Makna
kata rasa denotatif adalah
(Kamus makna asli,
Bahasa makna yang
Inggris). Hal bersumber dari
ini sesuai makna leksem.
dengan
pendapat (Pei
& Gaynor
1954:199)
yang
mengatakan
Slang
merupakan
suatu bentuk
atau gaya
bahasa dalam
pemakaian
yang umum,
dibuat dengan
adaptasi
popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar
skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
29. Nah, kata Kata radar Kata radar Jenis kata Konotatif. Kata   
Rama, begitu merupakan kata merupakan benda radar dalam
pedekate slang yang bentuk kata (nomina). Hal kalimat tersebut
dilancarkan, di digunakan oleh dasar. Hal ini ini dapat memliki arti alat
situlah radar kaum remaja dapat diketui diketahu pendeteksi.
si cewek juga sebagai istilah dengan teknik melalui sub- Dalam konteks ini
berfungsi. untuk menyebut bagi unsur golongan kata kata radar adalah
Kode: BKD 14/ alat pedekteksi langsung benda. (Keraf, kiasan dari
JKB 2/ MK 7
(Kitab Bahasa Seperti kata 1980:85) perempuan untuk
Gaul). Hal ini radar yaitu melalui mendeteksi. Jadi,
sesuai dengan teridiri dari subtitusi kata- Alat pedeteksi
pendapat (Willis dua suku kata kata (nama, merupakan makna
dalam Alwasilah, ra + dar kata ganti, kias dari kata
1985:57) yang menjadi kata sufiks nya radar. Hal ini

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menyatakan radar. Kata bermakna sesuai dengan


slang adalah dasar pada gramatikal) pendapat (Chaer,
hasil dayatemu umumnya yang 2009: 60-74)
kebahasaan, terjadi atau mempunyai yang menyatkan
terutama kawula memiliki dua ciri-ciri bahwa makna
muda dan orang- suku kata tertentu dan konotatif adalah
orang ceria yang (Keraf, 1980: jumlahnya makna yang dari
menginginkan 56). terbatas dapat makna kognitif,
istilah-istilah menduduki kedalam kognitif
segar, asli, tajam, segala macam tersebut dapat
atau apik dengan fungsi yang ditambahkan
mana mereka dapat diduduki komponen makna
bisa menyebut oleh suatu kata lain.
kembali gagasan- benda. Seperti
gagasan. kata radar
akan
disisipkan
sufiks nya
sehingga
menjadi
radarnya.
Dengan
disisipkannya
kata nya
sebagai
penanda kata
benda
(nomina)
melalui
analisis sub
golongan kata
benda maka

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kata radar
dapat diketahui
sebagai kata
benda
(nomina).
30. Tengsin dong, Kata tengsin Kata tengsin Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
kalau ketika lo merupakan kata merupakan (adjektiva). tengsin dalam
nge-chat si slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
Icha, digunakan oleh dasar. Hal ini dilihat dengan memliki arti malu
misalnya, tapi kaum remaja dapat diketui analisis (Kitab Bahasa
lo nyapnya sebagai istilah dengan teknik kelompok kata. Gaul). Jadi,malu
pake nama untuk kata malu bagi unsur Kata sifat merupakan makna
“Put”. (Kitab Bahasa langsung dapat asli kata tengsin.
Kode: BKD 15/ Gaul). Kata Seperti kata diterangkan Hal ini sesuai
JKS 12/ MD 16
Tangsin tengsin yaitu oleh kata dengan pendapat
merupakan kata teridiri dari paling, lebih, (Chaer, 2009: 60-
tidak baku, dan dua suku kata sekali (Keraf, 74) Makna
memunculkan teng + sin 1980: 87). denotatif adalah
istilah baru. Hal menjadi kata Bentuk kata makna asli,
ini sesuai dengan tengsin. Kata tengsin akan makna yang
pendapat (Willis dasar pada disisipkan kata bersumber dari
dalam Alwasilah, umumnya sekali sehingga makna leksem.
1985:57) yang terjadi atau menjadi
menyatakan memiliki dua tengsin sekali.
slang adalah suku kata Dengan
hasil dayatemu (Keraf, 1980: disisipkan kata
kebahasaan, 56). sekali sebagai
terutama kawula ciri penentu
muda dan orang- kata sifat
orang ceria yang (adjektiva),
menginginkan maka dapat di
istilah-istilah ketahui bahwa

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

segar, asli, tajam, kata tengsin ini


atau apik dengan berjenis kata
mana mereka sifat
bisa menyebut (adjektiva).
kembali gagasan-
gagasan,
31. Ketika si Kata ngedate Kata ngedate Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
gebetan B merupakan memiliki (verb). Hal ini ngedate dalam
udah nolak, kata slang bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut
baru deh yang adaptasi jadian darikata dengan analisis memliki arti
ngajak dari bahasa date. Hal ini bentuk. mengajak kencan
ngedate si A. Inggris dapat Melalui pacar (Kitab
Kode: BKJ 8/ JKB digunakan dibuktikan analisis bentuk Bahasa Gaul).
14/ MD 34
oleh kaum dengan teknik kata kerja Jadi, mengajak
remaja untuk bagi unsur dapat kencan pacar
untuk langsung. Kata diterangkan merupakan makna
menyatakan ngedate oleh imbuhan asli kata ngedate.
kata memiliki me-, ber-, - Hal ini sesuai
mengajak prefiks nge kan, di-, -i dengan pendapat
kencan pacar pada kata dasar (Keraf, 1980: (Chaer, 2009: 60-
(Kamus date sehingga 85). Bentuk 74) yang
Bahasa membentuk kata ngedate menyatakan
Inggris). Hal kata jadian akan bahwa makna
ini sesuai nge-date. Kata disisipkan kata denotatif adalah
dengan jadian me- sehingga makna asli,
pendapat (Pei (Baryadi, menjadi me- makna yang
& Gaynor 2011:18) ngedate. bersumber dari
1954:199) adalah kata Dengan makna leksem.
yang yang disisipkan kata
mengatakan merupakan me- sebagai
Slang hasil ciri penentu
merupakan penggabungan kata kerja

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

suatu bentuk dua morfem (verb), maka


atau gaya atau lebih. dapat di
bahasa dalam ketahui bahwa
pemakaian kata ngedate
yang umum, ini berjenis
dibuat dengan kata kerja
adaptasi (verb).
popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar
skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32. Lupa hobi, Kata ultah Kata ultah Jenis kata Denotatif. Kata   
tanggal ultah, merupakan kata memiliki benda ultah dalam
atau sesuatu slang yang bentuk kata (nomina). Hal kalimat tersebut
yang di benci digunakan oleh akronim kata ini dapat memliki arti
bisa mincing kaum remaja ulang tahun. diketahui ulang tahun
keributan. sebagai istilah Hal ini dapat melalui (Kitab Bahasa
Kode: BKA 3/ untuk menyebut dibuktikan analisis bentuk Gaul). Ulang
JKB 9/ MD 31
hari ulang tahun dengan teknik yang tahun merupakan
(Kitab Bahasa bagi unsur mengadung makna asli kata
Gaul). Kata ultah langsung morfem ke-an, ultah. Hal ini
merupakan kata setiap suku pe-an, pe-, -an, sesuai dengan
tidak baku, dan kata mewakili ke- (Keraf, pendapat (Chaer,
memunculkan satuan lingual. 1980: 84) 2009: 60-74)
istilah baru. Hal Seperti kata Bentuk kata yang menyatkan
ini sesuai dengan ultah, suku ultah akan bahwa makna
pendapat (Willis kata “Ul” disisipkan kata denotatif adalah
dalam Alwasilah, mewakili ke- sebingga makna asli,
1985:57) yang satauan kata menjadi ke- makna yang
menyatakan Ulang, dan ultah. Dengan bersumber dari
slang adalah suku kata disisipkan kata makna leksem.
hasil dayatemu “Tah”, ke- sebagai
kebahasaan, mewakili kata ciri penentu
terutama kawula Tahun. kata benda
muda dan orang- Akronim (nomina),
orang ceria yang (Kridalaksana, maka dapat di
menginginkan 1989:162) ketahui bahwa
istilah-istilah adalah proses kata ultah ini
segar, asli, tajam, pemendekan berjenis kata
atau apik dengan yang ditulis benda
mana mereka dan dilafalkan (nomina).
bisa menyebut sebagai sebuah
kembali gagasan- kata yang

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

gagasan, sedikit banyak


tindakkan- memenuhi
tindakkan, dan kaidah
objek-objek yang fonotaktik
mereka sangat Indonesia.
gandrungi.
33. Kode-kode Kata kode-kode Kata kode- Jenis kata Denotatif. Kata   
yang dikirim merupakan kata kode memiliki benda kode-kode dalam
cewek tuh slang yang bentuk (nomina). Hal kalimat tersebut
susah dicerna. digunakan oleh redublikasi ini dapat memliki arti
Kode: BKR 1/ kaum remaja atau kata diketahui tanda-tanda
JKB 11/ MK 5
sebagai istilah ulang. melalui (Kitab Bahasa
untuk menyebut Redublikasi analisis bentuk Gaul). Jadi,
tanda-tanda adalah yang Tanda-tanda
(Kitab Bahasa pengulangan mengadung merupakan makna
Gaul). Kata bentuk satuan morfem ke-an, asli kata kode-
kode-kode kebahasaan. pe-an, pe-, -an, kode . Hal ini
memunculkan Kata ulang ini ke- (Keraf, sesuai dengan
istilah baru disebut 1980: 84) pendapat (Chaer,
dalam konteks ulangan utuh. Bentuk kata 2009: 60-74)
tertentu. Hal ini (Keraf, 1980: kode-kode yang menyatakan
sesuai dengan 119) akan bahwa makna
pendapat (Willis disisipkan kata denotatif adalah
dalam Alwasilah, -an sehingga makna asli,
1985:57) yang menjadi kode- makna yang
menyatakan kode-an. bersumber dari
slang adalah Dengan makna leksem.
hasil dayatemu disisipkan kata
kebahasaan, -an sebagai
terutama kawula ciri penentu
muda dan orang- kata benda
orang ceria yang (nomina),

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menginginkan maka dapat di


istilah-istilah ketahui bahwa
segar, asli, tajam, kata kode-kode
atau apik dengan ini berjenis
mana mereka kata benda
bisa menyebut (nomina).
kembali gagasan-
gagasan,
tindakkan-
tindakkan, dan
objek-objek yang
mereka sangat
gandrungi.
34. Kita uda usaha Kata jokes Kata jokes Jenis kata Denotatif. Kata   
bikin video termasuk memiliki benda jokes dalam
nyanyi lagu dalam kata bentuk dasar. (nomina). Hal kalimat tersebut
romantis, eh slang yang (dalam bahasa ini dapat memliki arti
ternyata yang adaptasi dari Inggris) diketahui lelucon (Kitab
lebih bikin doi bahasa melalui Bahasa Gaul).
klepek-klepek Inggris analisis bentuk Jadi, Lelucon
adalah kalau digunakan yang merupakan makna
kita jago oleh kaum mengadung asli kata jokes.
ngobrol dan remaja untuk morfem ke-an, Hal ini sesuai
bikin jokes untuk pe-an, pe-, -an, dengan pendapat
receh. menyatakan ke- (Keraf, (Chaer, 2009: 60-
Kode: BKD 20/ kata lelucon 1980: 84) 74) yang
JKB 13/ MD 38
(Kamus Bentuk kata menyatkan bahwa
Bahasa jokes akan makna denotatif
Inggris). Hal disisipkan kata adalah makna
ini sesuai -an sehingga asli, makna yang
dengan menjadi jokes- bersumber dari
pendapat (Pei an. Dengan makna leksem.

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

& Gaynor disisipkan kata


1954:199) -an sebagai
yang ciri penentu
mengatakan kata benda
Slang (nomina),
merupakan maka dapat di
suatu bentuk ketahui bahwa
atau gaya kata jokes ini
bahasa dalam berjenis kata
pemakaian benda
yang umum, (nomina).
dibuat dengan
adaptasi
popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar
skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada
kelompok-
kelompok
sosial atau
kelompok
tertentu.
35. Kita uda usaha Kata receh Kata receh Jenis kata sifat Konotatif. Dalam   
bikin video adalah kata slang merupakan (adjektiva). konteks kalimat
nyanyi lagu yang digunakan bentuk kata Hal ini dapat tersebut, kata
romantis, eh oleh kaum dasar. Hal ini dilihat dengan receh memiliki
ternyata yang remaja sebagai dapat diketui analisis arti cuma
lebih bikin doi istilah Cuma dengan teknik kelompok kata. murahan (Kitab
klepek-klepek murahan (Kitab bagi unsur Kata sifat Bahasa
adalah kalau Bahasa Gaul). langsung dapat Gaul).namun
kita jago Kata receh Seperti kata diterangkan disisi lain kata
ngobrol dan merupakan kata receh yaitu oleh kata receh juga
bikin jokes tidak baku, dan teridiri dari paling, lebih, memiliki arti
receh. memunculkan dua suku kata sekali (Keraf, uang (KBBI).
Kode: BKD 29/ istilah baru. Hal re + ceh 1980: 87). Oleh karena itu
JKS 22/ MK 8
ini sesuai dengan menjadi kata Bentuk kata untuk memahami
pendapat (Willis receh. Kata receh akan makna dari kata
dalam Alwasilah, dasar pada disisipkan kata tersebut, perlu
1985:57) yang umumnya sekali dipahami arti dan
menyatakan terjadi atau sehinggamenja kaitan konteksnya
slang adalah memiliki dua di receh sekali. secara kognitif.
hasil dayatemu suku kata Dengan Sehingga secara
kebahasaan, (Keraf, 1980: disisipkan kata semantik kata
terutama kawula 56). sekali sebagai receh ini
muda dan orang- ciri penentu memiliki makna
orang ceria yang kata sifat konotatif. Hal ini
menginginkan (adjektiva), sesuai dengan
istilah-istilah maka dapat di pendapat (Chaer,

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

segar, asli, tajam, ketahui bahwa 2009: 60-74)


atau apik dengan kata receh ini yang menyatkan
mana mereka berjenis kata bahwa makna
bisa menyebut sifat konotatif adalah
kembali gagasan- (adjektiva). makna yang dari
gagasan, makna kognitif,
tindakkan- kedalam kognitif
tindakkan, dan tersebut dapat
objek-objek yang ditambahkan
mereka sangat komponen makna
gandrungi. lain.
36. Apasih sih Kata melting Kata melting Jenis kata kerja Konotatif. Kata   
yang paling adalah kata slang merupakan (verb). Hal ini melting memiliki
bikin melting? yang digunakan bentuk kata dapat dilihat arti melayang
Kode: BKA 4/ oleh kaum akronim dari dengan analisis tinggi. Kata
JKK 9/ MK 6
remaja sebagai kata melayang bentuk. melayang tinggi
istilah melayang tinggi. Hal ini Melalui dapat diartikan
tinggi (Kitab dapat analisis bentuk melayang tinggi
Bahasa Gaul). dibuktikan kata kerja dengan secara
Kata melting dengan teknik dapat fisik, dapat pula
merupakan kata bagi unsur diterangkan diartikan
tidak baku, dan langsung oleh imbuhan melayang tinggi
memunculkan setiap suku me-, ber-, - fikirannya
istilah baru. Hal kata mewakili kan, di-, -i sehingga untuk
ini sesuai dengan satuan lingual. (Keraf, 1980: memahami
pendapat (Willis Seperti kata 85). Bentuk maknanya perlu
dalam Alwasilah, melting,suku kata melting pemahaman
1985:57) yang kata “Mel” akan kognitif dan
menyatakan mewakili kata disisipkan kata konteks. Hal ini
slang adalah Melayang, dan me- sehingga sesuai dengan
hasil dayatemu suku kata menjadi me- pendapat (Chaer,
kebahasaan, “Ting” melting. 2009: 60-74)

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terutama kawula mewakili kata Dengan yang menyatkan


muda dan orang- Tinggi. disisipkan kata bahwa makna
orang ceria yang Akronim me- sebagai konotatif adalah
menginginkan (Kridalaksana, ciri penentu makna yang dari
istilah-istilah 1989:162) kata kerja makna kognitif,
segar, asli, tajam, adalah proses (verb), maka kedalam kognitif
atau apik dengan pemendekan dapat di tersebut dapat
mana mereka yang ditulis ketahui bahwa ditambahkan
bisa menyebut dan dilafalkan kata melting komponen makna
kembali gagasan- sebagai sebuah ini berjenis lain.
gagasan, kata yang kata kerja
tindakkan- sedikit banyak (verb).
tindakkan, dan memenuhi
objek-objek yang kaidah
mereka sangat fonotaktik
gandrungi. Indonesia.
37. Di sekolahnya Kata baper Kata baper Jenis kata Denotatif. Kata   
sendiri, dia adalah kata slang memiliki benda baper memiliki
sudah sukses yang digunakan bentuk (nomina). Hal arti bawa
bikin baper oleh kaum akronim dari ini dapat perasaan (Kitab
dua adek remaja sebagai kata bawa diketahui Bahasa Gaul).
kelasnya dan istilah bawa perasaan. Hal melalui Jadi, bawa
bikin patah perasaan (Kitab ini dapat analisis bentuk perasaan adalah
hati satu Bahasa Gaul). dibuktikan yang makna asli dari
cewek teman Kata baper dengan teknik mengadung kata baper. Hal
seangkatannya merupakan kata bagi unsur morfem ke-an, ini sesuai dengan
. tidak baku, dan langsung pe-an, pe-, -an, pendapat Chaer,
Kode: BKA 5/ memunculkan setiap suku ke- (Keraf, 2009: 60-74)
JKB 5/ MD 18
istilah baru. Hal mewakili 1980: 84) yang menyatkan
ini sesuai dengan satuan lingual. Bentuk kata bahwa makna
pendapat (Willis Seperti pada baper akan denotatif adalah
dalam Alwasilah, kata baper, disisipkan kata makna asli,

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1985:57) yang suku kata “Ba” ke-an sebingga makna yang


menyatakan mewakili kata menjadi ke- bersumber dari
slang adalah Bawa, dan baper- an. makna leksem.
hasil dayatemu suku kata Dengan
kebahasaan, “Per” disisipkan kata
terutama kawula mewakili kata ke - an
muda dan orang- Perasaan. sebagai ciri
orang ceria yang Akronim penentu kata
menginginkan (Kridalaksana, benda
istilah-istilah 1989:162) (nomina),
segar, asli, tajam, adalah proses maka dapat di
atau apik dengan pemendekan ketahui bahwa
mana mereka yang ditulis kata baper ini
bisa menyebut dan dilafalkan berjenis kata
kembali gagasan- sebagai sebuah benda
gagasan, kata yang (nomina).
tindakkan- sedikit banyak
tindakkan, dan memenuhi
objek-objek yang kaidah
mereka sangat fonotaktik
gandrungi. Indonesia.
38. Kalu belum Kata stalking Kata stalking Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
tau akun si doi adalah kata memiliki (verb). (dalam stalking dalam
bisa cari tahu slang yang bentuk kata bahasa Inggris) kalimat tersebut
dengan diadaptasi jadian. (dalam memliki arti
stalking segala dari bahasa bahasa Inggris) mengikuti (kamus
medsosnya. Inggris bahasa Inggris)
Kode: BKJ 9 digunakan Jadi mengikuti
/JKK 16/ MD 37
oleh kaum merupakan makna
remaja untuk asli kata stalking.
untuk Hal ini sesuai
menyatakan dengan pendapat

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kata (Chaer, 2009: 60-


mengikuti 74) yang
(Kamus menyatakan
Bahasa bahwa makna
Inggris). Hal denotatif adalah
ini sesuai makna asli,
dengan makna yang
pendapat (Pei bersumber dari
& Gaynor makna leksem.
1954:199)
yang
mengatakan
Slang
merupakan
suatu bentuk
atau gaya
bahasa dalam
pemakaian
yang umum,
dibuat dengan
adaptasi
popular dan
perluasan
makna dari
kata-kata
yang ada dan
dengan
menyusun
kata-kata baru
tanpa
memeperhatik
an standar

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

skolastik
kaidah-kaidah
linguistik
dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya
yang terbatas
pada
kelompok-
kelompok
social atau
kelompok
tertentu.
39. Kalu kamu Kata nyokap Kata nyokap Jenis kata Denotatif. Kata   
biasa bawa adalah kata slang merupakan benda nyokap dalam
motor atau yang digunakan bentuk kata (nomina). Hal kalimat tersebut
malah lagi oleh kaum dasar. Hal ini ini dapat memliki arti ibu
bisa minjem remaja sebagai dapat diketui dilihat dengan (Kitab Bahasa
mobil nyokap, istilah untuk dengan teknik analisis Gaul). Jadi, Ibu
maka menyebut Ibu bagi unsur Transposisi merupakan makna
lakukanlah. (Kitab Bahasa langsung (Keraf, 1980: asli kata nyokap.
Jemput si doi. Gaul). Kata Seperti kata 85). Bentuk Hal ini sesuai
Kode: BKD 11/ Nyokap nyokap yaitu kata nyokap dengan pendapat
JKB 4/ MD 21
merupakan kata teridiri dari yang memiliki (Chaer, 2009: 60-
tidak baku, dan dua suku kata arti ibu akan di 74) yang
memunculkan nyo + kap transposisi menyatkan bahwa
istilah baru. Hal menjadi kata dengan makna denotatif
ini sesuai dengan nyokap. Kata disisipkan kata adalah makna
pendapat (Willis dasar pada si asli, makna yang
dalam Alwasilah, umumnya sehinggamenja bersumber dari
1985:57) yang terjadi atau di si nyokap makna leksem.

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menyatakan memiliki dua Dengan


slang adalah suku kata disisipkan kata
hasil dayatemu (Keraf, 1980: si sebagai ciri
kebahasaan, 56). penentu kata
terutama kawula benda
muda dan orang- (nomina),
orang ceria yang maka dapat di
menginginkan ketahui bahwa
istilah-istilah kata nyokap ini
segar, asli, tajam, berjenis kata
atau apik dengan benda
mana mereka (nomina).
bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan,
40. So pinter- Kata nyosor kata Kata nyosor Jenis kata kerja Konotatif. Dalam   
pinter liat slang yang memiliki (verb). Hal ini konteks kalimat
situasi dulu, digunakan oleh bentuk kata dapat dilihat tersebut, kata
bro! jangan kaum remaja jadian. Hal ini dengan analisis nyosor memiliki
asal nyosor. sebagai istilah dapat bentuk. arti menyerang
Kode: BKJ 10/ menyerang dibuktikan Melalui dengan paruh.
JKK 10/ MK 3
(Kitab Bahasa bahwa kata analisis bentuk Secara kognitif
Gaul). Kata nyosor berasal kata kerja dapat dipahami
nyosor dari bentuk dapat bahwa menyerang
merupakan kata kata dasar diterangkan dengan paru tidak
tidak baku, dan sosor yang oleh imbuhan mungkin
memunculkan mendapat me-, ber-, - dilakukan oleh
istilah baru. Hal simulfiks N- kan, di-, -i manusia dan
ini sesuai dengan sehingga (Keraf, 1980: hanya dilakukan
pendapat (Willis membentuk 85). Bentuk oleh hewan.
dalam Alwasilah, kata nyosor. kata nyosor Sehingga secara
1985:57) yang Simultif yaitu akan semantik kata

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menyatakan afiks yang disisipkan kata nyosor ini


slang adalah dimanifestasik me- memiliki makna
hasil dayatemu an dengan ciri sehinggamenja konotatif. Hal ini
kebahasaan, segmental di me-nyosor. sesuai dengan
terutama kawula yang dilebur Dengan pendapat (Chaer,
muda dan orang- pada kata dasar disisipkan kata 2009: 60-74)
orang ceria yang (Kridalaksana, me- sebagai yang menyatkan
menginginkan 1989: 29) ciri penentu bahwa makna
istilah-istilah kata kerja konotatif adalah
segar, asli, tajam, (verb), maka makna yang dari
atau apik dengan dapat di makna kognitif,
mana mereka ketahui bahwa kedalam kognitif
bisa menyebut kata nyosor ini tersebut dapat
kembali gagasan- berjenis kata ditambahkan
gagasan, kerja. komponen makna
lain.
41. Cewek tuh, Kata curhat Kata curhat Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
kalu uda adalah kata slang mempunyai (verb). Hal ini curhat dalam
nyaman yang digunakan bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut
curhat, itu oleh kaum akronim dari dengan teknik memliki arti
tandanya dia remaja sebagai kata curahan kelompokata. curahan hati
uda percaya istilah curahan hati. Hal ini Melalui teknik (KBBI). Curahan
sama kamu, hati (KBBI dapat kelompok kata hati merupakan
bro! bahasa gaul). dibuktikan kata kerja makna asli kata
Kode: BKA 6/ Kata curhat dengan teknik dapat curhat. Hal ini
JKK 11/ MD 33
merupakan kata bagi unsur diterangkan sesuai dengan
tidak baku, dan langsung oleh kata pendapat (Chaer,
memunculkan setiap suku dengan (Keraf, 2009: 60-74)
istilah baru. Hal kata mewakili 1980: 85). yang menyatakan
ini sesuai dengan satuan lingual. Bentuk kata Makna denotatif
pendapat (Willis Seperti kata curhat akan adalah makna
dalam Alwasilah, curhat, suka disisipkan kata asli, makna yang

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1985:57) yang kata “Cur” dengan bersumber dari


menyatakan mewakili kata sehinggamenja makna leksem.
slang adalah Curhan, dan di dengan
hasil dayatemu suku kata curhat.
kebahasaan, “Hat” Dengan
terutama kawula mewakili kata disisipkan kata
muda dan orang- Hati. Akronim dengan
orang ceria yang (Kridalaksana, sebagai ciri
menginginkan 1989:162) penentu kata
istilah-istilah adalah proses kerja (verb),
segar, asli, tajam, pemendekan maka dapat di
atau apik dengan yang ditulis ketahui bahwa
mana mereka dan dilafalkan kata curhat ini
bisa menyebut sebagai sebuah berjenis kata
kembali gagasan- kata yang kerja (verb).
gagasan, sedikit banyak
memenuhi
kaidah
fonotaktik
Indonesia.
42. Tukang modus Kata modus Memiliki Kata sifat Konotatif. Dalam   
bisa bikin adalah kata slang bentuk (adjektiva). konteks kalimat
baper juga. yang digunakan akronim dari Hal ini dapat tersebut, kata
Kode: BKA 7/ oleh kaum kata modal dilihat dengan modus memiliki
JKS 13/ MK 2
remaja sebagai dusta. Hal ini analisis arti modal dusta.
istilah modal dapat kelompok kata. Namun, kata
dusta (Kitab dibuktikan Kata sifat modus sendiri
Bahasa Gaul). dengan teknik dapat sebenarnya
Kata modus bagi unsur diterangkan memliki beberapa
merupakan kata langsung oleh kata arti yaitu cara,
tidak baku, dan setiap suku paling, lebih, angka paling
memunculkan kata mewakili sekali (Keraf, besar, angka

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

istilah baru. Hal satuan lingual. 1980: 87). statistik, (KBBI).


ini sesuai dengan Seperti kata Bentuk kata sedangkan
pendapat (Willis modus, suku modus akan menurut (Kitab
dalam Alwasilah, kata “Mo” disisipkan kata Bahasa Gaul) kata
1985:57) yang mewakili kata sekali sehingga modus memiliki
menyatakan Modal, dan menjadi modus arti modal dusta,
slang adalah suku kata sekali. Dengan pengalihan
hasil dayatemu “Dus” disisipkan kata supaya tidak
kebahasaan, mewakili kata sekali sebagai ketahuan, punya
terutama kawula Dusta. ciri penentu niat lain di balik
muda dan orang- Akronim kata sifat pekerjaan yang
orang ceria yang (Kridalaksana, (adjektiva), dilakukan, cara
menginginkan 1989:162) maka dapat di yang digunakan
istilah-istilah adalah proses ketahui bahwa seseorang.
segar, asli, tajam, pemendekan kata modus ini Sehingga untuk
atau apik dengan yang ditulis berjenis kata memahmi kata
mana mereka dan dilafalkan sifat modus harus
bisa menyebut sebagai sebuah (adjektiva). memahami secara
kembali gagasan- kata yang kognitif dan
gagasan. sedikit banyak konteks. Oleh
memenuhi karena itu, secara
kaidah semantik kata
fonotaktik modus ini
Indonesia. memiliki makna
konotatif. Hal ini
sesuai dengan
pendapat (Chaer,
2009: 60-74)
yang menyatkan
bahwa makna
konotatif adalah
makna yang dari

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

makna kognitif,
kedalam kognitif
tersebut dapat
ditambahkan
komponen makna
lain.
43. Tipe cowok Kata ilfeel adalah Kata ilfeel Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
yang paling kata slang yang memiliki (adjektiva). ilfeel dalam
bikin ilfeel digunakan oleh bentuk Hal ini dapat kalimat tersebut
cewek. kaum remaja akronim dari dilihat dengan memliki arti ilang
Kode: BKA 9/ sebagai istilah kata ilang analisis feeling (Kitab
JKS 14/ MD 29
untuk menyebut feeling. Hal ini kelompok kata. Bahasa Gaul).
ilang feeling dapat Kata sifat Jadi, Ilang
(Kitab Bahasa dibuktikan dapat feeling
Gaul). Kata ilfeel dengan teknik diterangkan merupakan makna
merupakan kata bagi unsur oleh kata asli kata ilang
tidak baku, dan langsung paling, lebih, feeling. Hal ini
memunculkan setiap suku sekali (Keraf, sesuai dengan
istilah baru. Hal kata mewakili 1980: 87). pendapat (Chaer,
ini sesuai dengan satuan lingual. Bentuk kata 2009: 60-74)
pendapat (Willis Seperti kata ilfeel akan yang menyatkan
dalam Alwasilah, ilfeel, suku disisipkan kata bahwa makna
1985:57) yang kata “Il” sekali denotatif adalah
menyatakan mewakili kata sehinggamenja makna asli,
slang adalah Ilang, dan suku di ilfeel sekali. makna yang
hasil dayatemu kata “Feel” Dengan bersumber dari
kebahasaan, mewakili kata disisipkan kata makna leksem.
terutama kawula Feeling. sekali sebagai
muda dan orang- Akronim ciri penentu
orang ceria yang (Kridalaksana, kata sifat
menginginkan 1989:162) (adjektiva),
istilah-istilah adalah proses maka dapat di

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

segar, asli, tajam,


pemendekan ketahui bahwa
atau apik dengan yang ditulis kata ilfeel ini
mana mereka dan dilafalkan berjenis kata
bisa menyebut sebagai sebuah sifat
kembali gagasan- kata yang (adjektiva).
gagasan. sedikit banyak
memenuhi
kaidah
fonotaktik
Indonesia.
44. PK Kata PK adalah Kata PK Jenis kata Denotatif. Kata   
Kode: BKS 5/ slang yang memiliki benda PK dalam kalimat
JKB 12/ MK 4
digunakan oleh bentuk (nomina). Hal tersebut memliki
kaum remaja singkatan dari ini dapat arti Penjahat
sebagai istilah kata penjahat dilihat dengan Kelamin (Kitab
untuk menyebut kelamin. Hal analisis Bahasa Gaul).
penjahat kelamin ini dapat Transposisi Jadi, Penjahat
(Kitab Bahasa dibuktikan (Keraf, 1980: Kelamin
Gaul). Kata PK dengan teknik 85). Bentuk merupakan makna
merupakan kata bagi unsur kata PK yang asli kata PK. Hal
tidak baku, dan langsung. merupakan ini sesuai dengan
memunculkan Setiap huruf singkatan dari pendapat (Chaer,
istilah baru. Hal mewakili kata Penjahat 2009: 60-74)
ini sesuai dengan satuan lingual. Kelamin yang menyatkan
pendapat (Willis Seperti, kata dengan teknik bahwa makna
dalam Alwasilah, PK huruf “P” transposisi denotatif adalah
1985:57) yang mewakili akan makna asli,
menyatakan satuan kata disisipkan kata makna yang
slang adalah Penjahat, dan si sehingga bersumber dari
hasil dayatemu huruf “K” menjadi si makna leksem.
kebahasaan, mewakili (PK) Penjahat
terutama kawula satuan kata Kelamin.

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

muda dan orang- Kelamin. Dengan


orang ceria yang Singkatan disisipkan kata
menginginkan (Kridalaksana, si sebagai ciri
istilah-istilah 1989:162) penentu kata
segar, asli, tajam, adalah salah benda
atau apik dengan satu hasil (nomina),
mana mereka pemendekan maka dapat di
bisa menyebut yang berupa ketahui bahwa
kembali gagasan- huruf atau kata PK ini
gagasan, gabungan berjenis kata
tindakkan- huruf, baik sifat (nomina).
tindakkan, dan yang dieja
objek-objek yang huruf demi
mereka sangat huruf.
gandrungi.
45. Tapi, kalau Kata lebay Kata lebay Jenis kata kerja Denotatif. Kata   
TP-nya lebay adalah kata slang merupakan (verb). Hal ini lebay dalam
ya malesi juga. yang digunakan bentuk kata dapat dilihat kalimat tersebut
Kode: BKD 12/ oleh kaum dasar. Hal ini dengan analisis memliki arti
JKK 12/ MD 17
remaja sebagai dapat diketui kelompok kata. melebih-lebikan
istilah untuk dengan teknik Melalui sesuatu (Kitab
menyebut bagi unsur analisis Bahasa Gaul).
sesuatu yang langsung kelompok kata Jadi, melebih-
dilebih-lebihkan Seperti kata kata kerja lebihkan sesuatu
(Kitab Bahasa lebay yaitu dapat merupakan makna
Gaul). Kata teridiri dari diterangkan asli kata lebay.
lebay merupakan dua suku kata oleh kata Hal ini sesuai
kata tidak baku, le + bay dengan (Keraf, dengan pendapat
dan menjadi kata 1980: 85). (Chaer, 2009: 60-
memunculkan lebay. Kata Bentuk kata 74) yang
istilah baru. Hal dasar pada lebay akan menyatkan bahwa
ini sesuai dengan umumnya disisipkan kata akna denotatif

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pendapat (Willis terjadi atau dengan adalah makna


dalam Alwasilah, memiliki dua sehingga asli, makna yang
1985:57) yang suku kata menjadi bersumber dari
menyatakan (Keraf, 1980: dengan lebay. makna leksem.
slang adalah 56). Dengan
hasil dayatemu disisipkan kata
kebahasaan, dengan
terutama kawula sebagai ciri
muda dan orang- penentu kata
orang ceria yang kerja (verb),
menginginkan maka dapat di
istilah-istilah ketahui bahwa
segar, asli, tajam, kata lebay ini
atau apik dengan berjenis kata
mana mereka kerja verb).
bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan,
46. Terus, TP nya Kata TP kata Kata TP Jenis kata Denotatif. Kata   
pun nggak slang. Hal ini memiliki benda TP dalam kalimat
Cuma ke satu dapat diketaui bentuk kata (nomina). Hal tersebut memliki
dua cewek. bahwa Kata TP singkatan dari ini dapat arti Tebar Pesona
Kode: BKS 4/ digunakan oleh kata tebar dilihat dengan (Kitab Bahasa
JKK 13/ MD 27
kaum remaja pesona. Hal ini teknik Gaul). Jadi, Tebar
sebagai istilah dapat Transposisi Pesona
untuk menyebut dibuktikan (Keraf, 1980: merupakan makna
sesorang yang dengan teknik 85). Bentuk asli kata TP. Hal
tebar pesona bagi unsur kata TP yang ini sesuai dengan
(Kitab Bahasa langsung. merupakan pendapat (Chaer,
Gaul). Kata TP Setiap unsur singkatan dari 2009: 60-74)
merupakan kata huruf mewakili kata Tebar yang menyatakan
tidak baku, dan satuan lingual. Pesona dengan bahwa makna

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memunculkan Seperti kata transposisi denotatif adalah


istilah baru. Hal TP, huruf “T” akan makna asli,
ini sesuai dengan mewakili kata disisipkan kata makna yang
pendapat (Willis Tebar, dan si sehingga bersumber dari
dalam Alwasilah, huruf “P” menjadi si makna leksem.
1985:57) yang mewakili (TP) Tenebar
menyatakan Pesona. Pesona.
slang adalah Singkatan Dengan
hasil dayatemu (Kridalaksana, disisipkan kata
kebahasaan, 1989:162) si sebagai ciri
terutama kawula adalah salah penentu kata
muda dan orang- satu hasil benda
orang ceria yang pemendekan (nomina).,
menginginkan yang berupa maka dapat di
istilah-istilah huruf atau ketahui bahwa
segar, asli, tajam, gabungan kata TP ini
atau apik dengan huruf, baik berjenis kata
mana mereka yang dieja benda
bisa menyebut huruf demi (nomina).
kembali gagasan- huruf.
gagasan,
tindakkan-
tindakkan, dan
objek-objek yang
mereka sangat
gandrungi.
47. “cewek gue Kata bete adalah Kata bete Jenis kata sifat Konotatif. Dalam   
ngeliat, anis kata slang yang merupakan (adjektiva). konteks kalimat
itu dia bête digunakan oleh bentuk kata Hal ini dapat tersebut, kata bete
dan diemin kaum remaja dasar. Hal ini diterangkan memiliki arti
gue selama sebagai istilah dapat diketui oleh analsis marah. Namun,
tiga hari!” untuk menyebut dengan teknik kelompok kata kata bete sendiri

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

katanya sesorang yang bagi unsur paling, lebih, sebenarnya


menyesal” kebosanan, langsung sekali (Keraf, memliki beberapa
belum tenar, Seperti kata 1980: 87). arti (Kitab Bahasa
Kode: BKD 18/ marah. Kata bete bete yaitu Bentuk kata Gaul) yaitu
JKS 15/ MK 11
merupakan kata teridiri dari bete akan kebosanan, belum
tidak baku, dan dua suku kata disisipkan kata tenar, marah
memunculkan be + te sekali sehingga Sehingga secara
istilah baru. Hal menjadi kata menjadi bete semantik kata
ini sesuai dengan bete. Kata sekali. Dengan bete ini memiliki
pendapat (Willis dasar pada disisipkan kata makna konotatif.
dalam Alwasilah, umumnya sekali sebagai Hal ini sesuai
1985:57) yang terjadi atau ciri penentu dengan pendapat
menyatakan memiliki dua kata sifat (Chaer, 2009: 60-
slang adalah suku kata (adjektiva), 74) yang
hasil dayatemu (Keraf, 1980: maka dapat di menyatkan bahwa
kebahasaan, 56). ketahui bahwa makna konotatif
terutama kawula kata bete ini adalah makna
muda dan orang- berjenis kata yang dari makna
orang ceria yang sifat kognitif, kedalam
menginginkan (adjektiva). kognitif tersebut
istilah-istilah dapat
segar, asli, tajam, ditambahkan
atau apik dengan komponen makna
mana mereka lain.
bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan,
tindakkan-
tindakkan, dan
objek-objek yang
mereka sangat
gandrungi.

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48. Tau ada Kata takis Kata takis Jenis kata kerja Konotatif. Dalam   
gebetan yang merupakan kata merupakan (verb). Hal ini konteks kalimat
kece yang slang yang bentuk kata dapat dilihat tersebut, kata
lewat depan digunakan oleh dasar. Hal ini dengan analisis takis memiliki arti
tongkrongan kaum remaja dapat diketui bentuk. sikat. Kata sikat
sekolah udah sebagai istilah dengan teknik Melalui sendiri
pasti takis untuk menyebut bagi unsur analisis bentuk sebenarnya dapat
dong. kata sikat (Kitab langsung kata kerja dipahami sebagi
Kode: BKD 22/ Bahasa Gaul). Seperti kata dapat kata benda yaitu
JKK 14/ MD 40
Kata takis takis yaitu diterangkan sikat sebagai alat
merupakan kata teridiri dari oleh imbuhan untuk
tidak baku, dan dua suku kata me-, ber-, - menyikat.namun,
memunculkan ta + kis kan, di-, -i dalam konteks ini
istilah baru. Hal menjadi kata (Keraf, 1980: kata takis yang
ini sesuai dengan takis. Kata 85). Bentuk berarti sikat
pendapat (Willis dasar pada kata takis akan memiliki makud
dalam Alwasilah, umumnya disisipkan kata kata kerja yaitu
1985:57) yang terjadi atau di- sehingga dikati atau
menyatakan memiliki dua menjadi mendekati.
slang adalah suku kata ditakis. Sehingga secara
hasil dayatemu (Keraf, 1980: Dengan semantik kata
kebahasaan, 56). disisipkan kata takis atu sikat ini
terutama kawula di- sebagai memiliki makna
muda dan orang- ciri penentu konotatif. Hal ini
orang ceria yang kata kerja sesuai dengan
menginginkan (verb), maka pendapat (Chaer,
istilah-istilah dapat di 2009: 60-74)
segar, asli, tajam, ketahui bahwa yang menyatkan
atau apik dengan kata takis ini bahwa makna
mana mereka berjenis kata konotatif adalah
bisa menyebut kerja (verb). makna yang dari
kembali gagasan- makna kognitif,

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

gagasan. kedalam kognitif


tersebut dapat
ditambahkan
komponen makna
lain.
49. Tatan, bayi, Kata unyu Kata unyu Jenis kata sifat Denotatif (Kitab   
eh, bayi lucu merupakan kata merupakan (adjektiva). Bahasa Gaul).
yang nurut slang yang bentuk kata Hal ini dapat Kata unyu dalam
kalo diminta digunakan oleh dasar. Hal ini dilihat dengan kalimat tersebut
bergaya unyu. kaum remaja dapat diketui analisis memiliki arti
Kode: BKD 23/ sebagai istilah dengan teknik kelompok kata. menggemaskan.
JKS 11/ MD 41
untuk menyebut bagi unsur Kata sifat Jadi,
kata langsung dapat menggemaskan
menggemaskan Seperti kata diterangkan merupakan makna
(Kitab Bahasa unyu yaitu oleh kata asli kata unyu.
Gaul). kata unyu teridiri dari paling, lebih, Hal ini sesuai
merupakan kata dua suku kata sekali (Keraf, dengan pendapat
tidak baku, dan u + nyu 1980: 87). (Chaer, 2009: 60-
memunculkan menjadi kata Bentuk kata 74) yang
istilah baru. Hal unyu. Kata unyu akan mengatakan
ini sesuai dengan dasar pada disisipkan kata bahwa makna
pendapat (Willis umumnya sekali denotatif adalah
dalam Alwasilah, terjadi atau sehinggamenja makna asli,
1985:57) yang memiliki dua di unyu sekali. makna yang
menyatakan suku kata Dengan bersumber dari
slang adalah (Keraf, 1980: disisipkan kata makna leksem.
hasil dayatemu 56). sekali sebagai
kebahasaan, ciri penentu
terutama kawula kata sifat
muda dan orang- (adjektiva),
orang ceria yang maka dapat di
menginginkan ketahui bahwa

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

istilah-istilah kata unyu ini


segar, asli, tajam, berjenis kata
atau apik dengan sifat
mana mereka (adjektiva).
bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan.
50. Biasanya Kata cemen Kata cemen Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
mereka merupakan kata memiliki (adjektiva). cemen dalam
bermodal slang yang bentuk Hal ini dapat kalimat tersebut
kepepet, tapi digunakan oleh akronim dari dilihat dengan memiliki arti
punya ide kaum remaja kata cetek analisis cetek mental
yang ciamik, sebagai istilah mental. Hal ini kelompok kata. (Kitab Bahasa
hasilnya lebih untuk menyebut dapat Kata sifat Gaul). Jadi, cetek
keren daripada kata cetek mental dibuktikan dapat mental
mereka yang (Kitab Bahasa dengan teknik diterangkan merupakan makna
punya modal Gaul). kata bagi unsur oleh kata asli kata cemen.
gede, tapi cemen langsung paling, lebih, Hal ini sesuai
idenya cemen. merupakan kata setiap suku sekali (Keraf, dengan pendapat
Kode: BKA 10/ tidak baku, dan kata mewakili 1980: 87). (Chaer, 2009: 60-
JKS 19/ MD 43
memunculkan satuan lingual. Bentuk kata 74) yang
istilah baru. Hal Seperti kata cemen akan mengatakan
ini sesuai dengan cemen, suku disisipkan kata bahwa makna
pendapat (Willis kata “Ce” sekali sehingga denotatif adalah
dalam Alwasilah, mewakili kata menjadi cemen makna asli,
1985:57) yang Cetak, dan sekali. Dengan makna yang
menyatakan suku kata disisipkan kata bersumber dari
slang adalah “Men” sekali sebagai makna leksem.
hasil dayatemu mewakili kata ciri penentu
kebahasaan, Mental kata sifat
terutama kawula Akronim (adjektiva),
muda dan orang- (Kridalaksana, maka dapat di

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

orang ceria yang 1989:162) ketahui bahwa


menginginkan adalah proses kata cemen ini
istilah-istilah pemendekan berjenis kata
segar, asli, tajam, yang ditulis sifat
atau apik dengan dan dilafalkan (adjektiva).
mana mereka sebagai sebuah
bisa menyebut kata yang
kembali gagasan- sedikit banyak
gagasan. memenuhi
kaidah
fonotaktik
Indonesia.
51. Konyol, Kata anjir Kata anjir Kata benda Denotatif. Kata   
nyeleneh, dan merupakan kata merupakan (nomina). Hal anjir dalam
“anjir!” slang yang bentuk kata ini dapat kalimat tersebut
Kode: BKD 24/ digunakan oleh dasar. Hal ini diketahu memiliki arti
JKB 1/ MD 42
kaum remaja dapat diketui melalui sub- anjing (Kitab
sebagai istilah dengan teknik golongan kata Bahasa Gaul).
untuk menyebut bagi unsur benda. (Keraf, Jadi, anjing
kata anjing langsung 1980:85) merupakan makna
(Kitab Bahasa Seperti kata melalui asli kata anjir.
Gaul). Kata anjir anjir yaitu subtitusi kata- Hal ini sesuai
merupakan kata teridiri dari kata (nama, dengan pendapat
tidak baku, dan dua suku kata kata ganti, (Chaer, 2009: 60-
memunculkan an + jir sufiks -nya) 74) yang
istilah baru. Hal menjadi kata yang mengatakan
ini sesuai dengan anjir. Kata mempunyai bahwa makna
pendapat (Willis dasar pada ciri-ciri denotatif adalah
dalam Alwasilah, umumnya tertentu dan makna asli,
1985:57) yang terjadi atau jumlahnya makna yang
menyatakan memiliki dua terbatas dapat bersumber dari
slang adalah suku kata menduduki makna leksem.

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

hasil dayatemu (Keraf, 1980: segala macam


kebahasaan, 56). fungsi yang
terutama kawula dapat diduduki
muda dan orang- oleh suatu kata
orang ceria yang benda. Seperti
menginginkan kata “anjir”
istilah-istilah akan
segar, asli, tajam, disisipkan kata
atau apik dengan itu sehingga
mana mereka menjadi itu
bisa menyebut anjir. Dengan
kembali gagasan- disisipkannya
gagasan. kata itu
sebagai sebagi
penanda kata
benda
(nomina)
melalui
analisis sub
golongan kata
benda maka
kata “anjir”
dapat diketahui
sebagai kata
benda
(nomina).
52. “Waktu itu Kata jayus Kata jayus Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
yang saya tau merupakan kata merupakan (adjektiva). jayus dalam
palingan cuma slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
kripik sinjai digunakan oleh dasar. Hal ini dilihat dengan memiliki arti
(keripik kaum remaja dapat diketui analisis kurang lucu
sanjai….. sebagai istilah dengan teknik kelompok kata. (Kitab Bahasa

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ahahaaha sorry untuk menyebut bagi unsur Kata sifat Gaul). Jadi,
jayus)” kata kurang lucu langsung dapat kurang lucu
(Kitab Bahasa Seperti kata diterangkan merupakan makna
Kode: BKD 25/ Gaul). Kata jayus jayus yaitu oleh kata asli kata jayus.
JKS 20/ MD 44
merupakan kata teridiri dari paling, lebih, Hal ini sesuai
tidak baku, dan dua suku kata sekali (Keraf, dengan pendapat
memunculkan ja + yus 1980: 87). (Chaer, 2009: 60-
istilah baru. Hal menjadi kata Bentuk kata 74) yang
ini sesuai dengan jayus. Kata jayus akan mengatakan
pendapat (Willis dasar pada disisipkan kata bahwa makna
dalam Alwasilah, umumnya sekali sehingga denotatif adalah
1985:57) yang terjadi atau menjadi jayus makna asli,
menyatakan memiliki dua sekali. Dengan makna yang
slang adalah suku kata disisipkan kata bersumber dari
hasil dayatemu (Keraf, 1980: sekali sebagai makna leksem.
kebahasaan, 56). ciri penentu
terutama kawula kata sifat
muda dan orang- (adjektiva),
orang ceria yang maka dapat di
menginginkan ketahui bahwa
istilah-istilah kata jayus ini
segar, asli, tajam, berjenis kata
atau apik dengan sifat
mana mereka (adjektiva).
bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan.
53. Di saat Kata narsis Kata narsis Jenis kata sifat Konotatif. Dalam   
youtube dan merupakan kata merupakan (adjektiva). konteks kalimat
content creator slang yang bentuk kata Hal ini dapat tersebut, kata
berlomba- digunakan oleh dasar. Hal ini dilihat dengan narsis memiliki
lomba bikin kaum remaja dapat diketui analisis arti terkenal. Kata

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

video narsis sebagai istilah dengan teknik kelompok kata. naris sendiri
dan lawak, untuk menyebut bagi unsur Kata sifat sebenarnya
yang bikin kata terkenal langsung dapat memiliki
penonton haus (Kitab Bahasa Seperti kata diterangkan beberapa arti
hiburan, dua Gaul). Kata narsis yaitu oleh kata (Kitab Bahasa
cowok kreatif narsis teridiri dari paling, lebih, Gaul) yaitu norak
ini justru bikin merupakan kata dua suku kata sekali (Keraf, abis, tumbuhan,
kita haus akan tidak baku, dan nar + sis 1980: 87). terkenal. Namun
ilmu memunculkan menjadi kata Bentuk kata dalam konteks ini
pengetahuan istilah baru. Hal narsis. Kata narsis akan kata narsis yang
lewat konten ini sesuai dengan dasar pada disisipkan kata makud yaitu
youtube-nya. pendapat (Willis umumnya sekali sehingga terkenal.
Kode: BKD 26/ dalam Alwasilah, terjadi atau menjadi narsis Sehingga secara
JKS 21/ MK 10
1985:57) yang memiliki dua sekali. Dengan semantik kata
menyatakan suku kata disisipkan kata takis atu sikat ini
slang adalah (Keraf, 1980: sekali ebagai memiliki makna
hasil dayatemu 56). ciri penentu konotatif. Hal ini
kebahasaan, kata sifat sesuai dengan
terutama kawula (adjektiva), pendapat (Chaer,
muda dan orang- maka dapat di 2009: 60-74)
orang ceria yang ketahui bahwa yang menyatkan
menginginkan kata narsis ini bahwa makna
istilah-istilah berjenis kata konotatif adalah
segar, asli, tajam, sifat makna yang dari
atau apik dengan (adjektiva). makna kognitif,
mana mereka kedalam kognitif
bisa menyebut tersebut dapat
kembali gagasan- ditambahkan
gagasan. komponen makna
lain.
54. “Saat SMA, Kata hunting Bentuk kata Jenis kata Denotatif. Kata   
gue bisa adalah kata slang dasar dalam kerja dalam hunting dalam

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

seminggu dua yangg diadaptasi (Kamus (kamus Bahasa kalimat tersebut


kali, pergi dari bahasa Bahasa Inggris) memiliki arti
hunting foto Inggris Inggris) berburu (Kamus
pake analog” digunakan oleh Bahasa Inggris).
Kode: BKD 28/ kelompok remaja Jadi, berburu
JKK 15/ MD 13
dalam merupakan makna
berkomunikasi asli kata hunting.
untuk Hal ini sesuai
menyebutkan dengan pendapat
kata berburu (Chaer, 2009: 60-
(Kamus Bahasa 74) yang
Inggris) sehingga mengatakan
lebih terlihat bahwa makna
popular. selain denotatif adalah
itu kata hunting makna asli,
juga bukan kata makna yang
baku dan hanya bersumber dari
digunakan oleh makna leksem.
kelompok usia
tertentu. Hal ini
sesuai dengan
pendapat (Pei &
Gaynor
1954:199) yang
mengatakan
Slang merupakan
suatu bentuk atau
gaya bahasa
dalam pemakaian
yang umum,
dibuat dengan
adaptasi popular

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan perluasan
makna dari kata-
kata yang ada
dan dengan
menyusun kata-
kata baru tanpa
memeperhatikan
standar skolastik
kaidah-kaidah
linguistik dalam
pembentukan
kat-kata pada
umumnya yang
terbatas pada
kelompok-
kelompok social
atau kelompok
tertentu.

55. Dulu musik ini Kata gep-gepan Kata gep- Kata benda Denotatif. Kata   
masih dikenal merupakan kata gepan (nomina). Hal gep-gepan dalam
oleh kelompok slang yang merupakan ini dapat kalimat tersebut
tertertentu jadi digunakan oleh bentuk kata diketahu memiliki arti
Gep-gepan. kaum remaja redublikasi melalui sub- geng-gengan atau
Kode: BKR 2/ sebagai istilah atau kata ulang golongan kata kelompok-
JKB 17/ MD 12
untuk menyebut berimbuhan. benda. (Keraf, kelompok. Jadi,
kata geng- Kata gep- 1980:85) geng-gengan atau
gengan atau gepan dibagi melalui kelompok-
kelompok- menjadi dua subtitusi kata- kelompok
kelompok (Kitab unsur yang kata (nama, merupakan makna
Bahasa Gaul). memiliki kata ganti) asli kata gep-
Kata gep-gepan bentuk kata yang gepan. Hal ini

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

merupakan kata yang berbeda mempunyai sesuai dengan


tidak baku, dan yaitu bentuk ciri-ciri pendapat (Chaer,
memunculkan kata dasar dan tertentu dan 2009: 60-74)
istilah baru. Hal kata jumlahnya yang mengatakan
ini sesuai dengan berimbuhan. terbatas dapat bahwa makna
pendapat (Willis Selanjutnya menduduki denotatif adalah
dalam Alwasilah, kedua bentuk segala macam makna asli,
1985:57) yang ini fungsi yang makna yang
menyatakan digabungkan dapat diduduki bersumber dari
slang adalah sehingga oleh suatu kata makna leksem.
hasil dayatemu menjadi benda. Seperti
kebahasaan, bentuk kata kata “gep-
terutama kawula redublikasi gepan” akan
muda dan orang- atau kata disisipkan kata
orang ceria yang ulang. Bentuk itu sehingga
menginginkan kata menjadi itu
istilah-istilah redublikasi gep-gepan.
segar, asli, tajam, atau kata ulang Dengan
atau apik dengan ini disebut disisipkannya
mana mereka ulangan kata itu
bisa menyebut berimbuhan. sebagai sebagi
kembali gagasan- Ulangan penanda kata
gagasan. berimbuhan benda
(Keraf, 1980: (nomina),
120) adalah melalui
ulangan atas analisis sub
bentuk dasar golongan kata
dan kata benda maka
berimbuhan, kata gep-gepan
baik pada dapat diketahui
lingga pertama sebagai kata
mupun pada benda

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

lingga kedua (nomina).


56. Justru terlihat Kata alay Kata alay Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
Alay jika tidak merupakan kata merupakan (adjektiva). alay dalam
bisa slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
menghargai digunakan oleh dasar. Kata dilihat dengan memiliki arti
dan menerima kaum remaja dasar pada analisis berlebihan . Jadi,
setiap sebagai istilah umumnya kelompok kata. berlebihan
perbedaan untuk menyebut terjadi atau Kata sifat merupakan makna
aliran musik. kata berlebihan memiliki dua dapat asli kata gep-
Kode: BKD 16/ (Kitab Bahasa suku kata diterangkan gepan. Hal ini
JKS 8/ MD 14
Gaul). Kata alay (Keraf, 1980: oleh kata sesuai dengan
merupakan kata 56). Hal ini paling, lebih, pendapat (Chaer,
tidak baku, dan dapat diketui sekali (Keraf, 2009: 60-74)
memunculkan dengan teknik 1980: 87). yang mengatakan
istilah baru. Hal bagi unsur Bentuk kata bahwa makna
ini sesuai dengan langsung alay akan denotatif adalah
pendapat (Willis Seperti kata disisipkan kata makna asli,
dalam Alwasilah, alay yaitu sekali sehingga makna yang
1985:57) yang teridiri dari menjadi alay bersumber dari
menyatakan dua suku kata sekali. Dengan makna leksem.
slang adalah a + lay disisipkan kata
hasil dayatemu menjadi kata sekali sebagai
kebahasaan, alay.. ciri penentu
terutama kawula kata sifat
muda dan orang- (adjektiva),
orang ceria yang maka dapat di
menginginkan ketahui bahwa
istilah-istilah kata alay ini
segar, asli, tajam, berjenis kata
atau apik dengan sifat
mana mereka (adjektiva).
bisa menyebut

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kembali gagasan-
gagasan.
57. Area ini bisa Kata pewe Kata pewe Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
dibilang area merupakan kata merupakan (adjektiva). pewe dalam
paling pewe slang yang bentuk kata Hal ini dapat kalimat tersebut
yang ada digunakan oleh dasar. Kata dilihat dengan memiliki arti
disana. kaum remaja dasar pada analisis posisi wenak
Kode: BKD 27/ sebagai istilah umumnya kelompok kata. (Kitab Bahasa
JKS 13/ MD 45
untuk menyebut terjadi atau Kata sifat Gaul).. Jadi,
kata posisi memiliki dua dapat posisi wenak
wenak (Kitab suku kata diterangkan merupakan makna
Bahasa Gaul). (Keraf, 1980: oleh kata asli kata pewe.
Kata pewe 56). Hal ini paling, lebih, Hal ini sesuai
merupakan kata dapat diketui sekali (Keraf, dengan pendapat
tidak baku, dan dengan teknik 1980: 87). (Chaer, 2009: 60-
memunculkan bagi unsur Bentuk kata 74) yang
istilah baru. Hal langsung pewe akan mengatakan
ini sesuai dengan Seperti kata disisipkan kata bahwa makna
pendapat (Willis pewe yaitu sekali denotatif adalah
dalam Alwasilah, teridiri dari sehinggamenja makna asli,
1985:57) yang dua suku kata di pewe sekali. makna yang
menyatakan pe + we Dengan bersumber dari
slang adalah menjadi kata disisipkan kata makna leksem.
hasil dayatemu pewe. sekali sebagai
kebahasaan, ciri penentu
terutama kawula kata sifat
muda dan orang- (adjektiva),
orang ceria yang maka dapat di
menginginkan ketahui bahwa
istilah-istilah kata pewe ini
segar, asli, tajam, berjenis kata
atau apik dengan sifat

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mana mereka (adjektiva).


bisa menyebut
kembali gagasan-
gagasan.
58. Tapi kita juga Kata saltum Kata saltum Jenis kata sifat Denotatif. Kata   
jangan merupakan kata Memiliki (adjektiva). saltum dalam
mengabaikan slang yang bentuk Hal ini dapat kalimat tersebut
sisi keren diri digunakan oleh akronim dari dilihat dengan memiliki arti
kita saat kaum remaja kata salah analisis salah kostum
nonton gigs. sebagai istilah kostum. Hal ini kelompok kata. (Kitab Bahasa
jangan sampai untuk menyebut dapat Kata sifat Gaul). Jadi, salah
saltum ya! kata salah dibuktikan dapat kostum
Kode: BKA 11/ kostum (Kitab dengan teknik diterangkan merupakan makna
JKS 18/ MD 46
Bahasa Gaul). bagi unsur oleh kata asli kata saltum.
Kata saltum langsung paling, lebih, Hal ini sesuai
merupakan kata setiap suku sekali (Keraf, dengan pendapat
tidak baku, dan kata mewakili 1980: 87). (Chaer, 2009: 60-
memunculkan satuan lingual. Bentuk kata 74) yang
istilah baru. Hal Seperti kata saltum akan mengatakan
ini sesuai dengan saltum, suku disisipkan kata bahwa makna
pendapat (Willis kata “Sal” sekali denotatif adalah
dalam Alwasilah, mewakili kata sehinggamenja makna asli,
1985:57) yang Salah, dan di saltum makna yang
menyatakan suku kata sekali. Dengan bersumber dari
slang adalah “Tum” disisipkan kata makna leksem.
hasil dayatemu mewakili sekali sebagai
kebahasaan, katakostum ciri penentu
terutama kawula Akronim kata sifat
muda dan orang- (Kridalaksana, (adjektiva),
orang ceria yang 1989:162) maka dapat di
menginginkan adalah proses ketahui bahwa
istilah-istilah pemendekan kata saltum ini

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

segar, asli, tajam, yang ditulis berjenis kata


atau apik dengan dan dilafalkan sifat
mana mereka sebagai sebuah (adjektiva).
bisa menyebut kata yang
kembali gagasan- sedikit banyak
gagasan. memenuhi
kaidah
fonotaktik
Indonesia.

No. Keterangan
1. Perbaiki beberapa bagian analisis yang kurang tepat, misalnya penulisan kata sifat seperti adjektiva.
2. Pertimbangkan untuk menggunakan data yang berwujud kata-kata upatan; apakah perlu dipakai?

*) Keterangan.

BKD: Bentuk Kata Dasar


BKJ: Bentuk Kata Jadian
BKA: Bentuk Kata Akronim
BKS: Bentuk Kata Singkatan
BKR: Bentuk Kata Redublikasi
BKP: Bentuk Kata Penggalan
JKB: Jenis Kata Benda
JKK: Jenis Kata Kerja
JKS: Jenis Kata Sifat

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

JKG: Jenis Kata Ganti


MD: Makna Denotatif
MK: Makna Konotatif
Mengetahui

Dosen Pembibing, Dosen Triangulator,

Dr. B. Widharyanto, M.Pd. A. Danang Satria Nugraha, S.S., M.A.

76

Anda mungkin juga menyukai