JAKARTA
SKRIPSI
I KETUT SUDIDI
NIM : 1609.00.1102
NIK : 2017.02.1930
JAKARTA
JULI 2020
i
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA
JAKARTA
I KETUT SUDIDI
NIM : 1609.00.1102
NIK : 2017.02.1930
JAKARTA
JULI 2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
iii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
NIM : 1609.00.1102
NIK : 2017.02.1930
TIM PENGUJI
Ditetapkan di : Jakarta
iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber, baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NIM : 1609.00.1102
NIK : 2017.02.1930
Tanda Tangan :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta,
penulis yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : I Ketut Sudidi
NIM : 1609.00.1102
NIK : 2017.02.1930
Program Studi : Pendidikan Agama Hindu
Jurusan : Keguruan Dan Imu Pendidikan Agama Sekolah Tinggi Agama
Hindu Dharma Nusantara Jakarta
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non- Eksklusive Royalty-Free Right) atas karya saya yang berjudul
: Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kemampuan Psikomotorik Siswa
Melalui Praktik Yoga Sūrya Namaskāra Di Pasraman Purna Lingga beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta berhak menyimpan,
mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di :Jakarta
Pada tanggal : Juli 2020
Yang menyatakan
(I Ketut Sudidi )
vi
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau
Tuhan Yang Maha Esa, hanya atas Asungkerta WarenugrahaNya skripsi yang
berjudul “Upaya Guru Dalam Mengembangkan Kemampuan Psikomotorik
Siswa Melalui Praktik Yoga Sūrya Namaskāra Di Pasraman Purna Lingga”
dapat terselesaikan. Tersusunnya karya tulis ini bukanlah hasil pemikiran sendiri,
akan tetapi berkat dan dukungan berbagai pihak maka melalui kesmpatan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Made Kartika Dhiputra.,Dipl-Ing selaku Ketua Sekolah
Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta.
2. Bapak Ketut Budiawan, SP.d.H.,M.Fil.H selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Agama Hindu Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sekolah
Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta dan selaku dosen
pembimbing I yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
mengarahkan saya dalam menyusun skripsi ini.
3. Bapak dr. Ketut Lila Murti, S.Ag., S.pA Selaku dosen pembimbing II yang
telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya
dalam menyusun skripsi ini.
4. Bapak Made Wirawan, S.Ag., M.Fil.H Selaku dosen penguji ahli yang
telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya
dalam menyusun skripsi ini.
5. Staf pegawai perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma
Nusnatara Jakarta yang telah memberikan fasilitas pinjaman berupa buku-
buku penunjang.
6. Para dosen dan Staf pegawai di lingkungan Sekolah Tinggi Agama Hindu
Dharma Nusantara Jakarta yang telah memeberikan layanan, bimbingan
dan ilmu yang diberikan selama perkuliahan.
7. Para informan yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi
yang sangat penting dalam penulisan skripsi ini.
vii
8. Bapak Ketut Wastra dan Ibu Ni Ketut Luh Cantri Selaku kedua orang tua
penulis yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil serta
semangat yang tak henti-hentinya untuk penulis.
9. Dr. dr. Made Setiawan, Sp.A orang tua asuh dan saudara penulis yang telah
memeberikan dukungan baik moril dan materil selama perkuliahan.
10. Wayan Ranti, Made Ranta, Nyoman Kuning, Kadek Sucipta selaku sudara
dan saudara ponakan yang telah memberikan dukungan selama
perkuliahan.
11. Teman-teman seperjuangan yang senantiasa saling mendukung dan
memotivasi satu sama lain.
12. Putu Sriasih informan sekaligus sahabat penulis yang selalu memotivasi
dan mendukung penulis.
13. Tessa Ayu Wandari selaku mood boster yang selalu memeberikan motivasi
dan semangat yang tak henti-hentinya untuk penulis.
Penulis menyadari dalam penulisan ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada
penulis, sehingga kritik dan saran yang konstruktif guna kesempurnaan penelitian
ini sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap Ida Sang Hyang Widhi
Wasa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Penulis
viii
ABSTRAK
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menguraikan upaya guru dalam
mengembangkan kemampuan psikomotorik siswa melalui praktik Yoga Sūrya
Namaskāra di Pasraman Purna Lingga.
ix
guru memberikan bimbingan. sebagai instruktur, sekaligus mediator yang harus
mampu melakukan Yoga.
x
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATAPENGANTAR……………………………………………………………vii
ABSTRAK…………………………………......…………………………………ix
ABSTRACT…………………………………………………..………………...…x
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...xi
xi
2.2.1Teori Kecerdasan Majemuk.............................................................9
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................45
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah segala upaya dan semua usaha untuk membuat generasi
muda bangsa dapat mengembangkan potensi manusia agar memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan,
berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota
masyarakat dan warga negara. Di samping itu pendidikan merupakan usaha untuk
membentuk manusia yang utuh lahir dan batin cerdas, sehat, dan berbudi pekerti
luhur. Pendidikan mampu membentuk kepribadian melalui pendidikan lingkungan
yang bisa dipelajari baik secara sengaja maupun tidak. Pendidikan juga mampu
membentuk manusia itu memiliki disiplin, pantang menyerah, tidak sombong,
menghargai orang lain, berbudi luhur, dan kreatif, serta mandiri.
Dalam hal ini pendidik adalah sebagai pondasi awal dari terciptanya sebuah
proses pendidikan. Seseorang yang aktif dalam dunia pendidikan harus memiliki
kepribadian sebagai seorang pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai pendidik
kadang-kadang dirasakan lebih berat dibandingkan dengan profesi yang lain.
Karena, guru merupakan seorang yang harus bisa digugu dan ditiru. Digugu artinya
segala sesuatu yang disampaikan senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai
kebenaran oleh semua murid menjadi suri teladan dan panutan bagi muridnya, baik
cara berpikir dan cara berbicara maupun berprilaku sehari-hari (Mulyasa, 2008:48).
Tidak bisa dipungkiri, bahwa agama Hindu sangat identik dengan praktik-
praktik agama Hindu, Pada kenyataanya masih banyak siswa yang belum
memahami pentingnya kemampuan psikomotorik khusunya yang berkaitan dengan
praktik agama Hindu.
Yoga adalah salah satu praktik agama Hindu yang sudah sangat banyak
dipraktikkan oleh umat Hindu mau pun di luar umat Hindu di Indonesia atau pun
di luar Indonesia.
Terjemahanya :
“Orang – orang suci yang tekun melaksanakan yoga dapat membangun
kemampuan spiritualnya dan mampu menyadari bahwa dirinya adalah
bagian dari Tuhan Yang Maha Esa; kemampuan tersebut tersimpan di dalam
sifat-sifat(guna-nya) sendiri, setelah dapat manunggal dengan Tuhan Yang
Maha Esa, dia mampu menguasai semua unsur, yaitu unsur persembahan,
waktu, kedirian, dan unsur-unsur lainnya lagi.” (S.Up. I.3)
Sloka diatas menjelaskan bahwa Yoga menjadi sebuah jalan bagi umat
Hindu untuk mengenal Tuhan di dalam dirinya, maka dari itu sebagai umat Hindu
yang mempelajari agama Hindu secara menyeluruh, Yoga merupakan suatu
kewajiban yang harus dipelajari sedini mungkin.
Yoga adalah sebuah aktivitas yang mengarahkan seseorang untuk
berkonsentrasi, mengatur nafas, menenangkan pikiran, dengan pose-pose tertentu.
Yoga dilakukan berdasarkan rekognisi realistis dari keadaan psikologis seseorang
saat ini. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari yoga, yaitu memperbaiki postur
tubuh, melancarkan aliran darah, mengurangi stress, menambah kekuatan, dan
meningkatkan konsentrasi. Selain dapat dilakukan pada orang dewasa, Yoga juga
bisa diterapkan pada anak. Penelitian oleh Peck, Bray dan Theodore (2005),
mengungkapkan bahwa Yoga dapat menjadi alternatif yang menjamin peningkatan
perilaku positif dan pengganti intervensi medis pada anak dengan masalah
konsentrasi. Metode Yoga menjadi pilihan karena mengandung instruksi yang
mudah dipahami, tidak memerlukan banyak material, dan menyenangkan untuk
dilakukan.
Pada hakikatnya setiap manusia memiliki nilai-nilai yang baik
“kesadaran”/atman namun perlu dibangkitkan/dikembangkan, sehingga dibutuhkan
upaya guru yang maksimal di pasraman, mengingat bahwa pasraman adalah tempat
siswa belajar secara teoritis dan praktik
1.2.1 Apa upaya guru dalam mengembangkan psikomotorik siswa melalui praktik
Yoga Sūrya Namaskāra di Pasraman Purna Lingga?
1.2.2 Bagaimana efektivitas upaya guru dalam mengembangkan psikomotorik
siswa melalui praktik Yoga Sūrya Namaskāra di Pasraman Purna Lingga?
Ada pun tujuan penelitian ini ada dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENELITIAN YANG RELEVAN, LANDASAN TEORI, LANDASAN
KONSEPTUAL
2.1 Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh I Kadek Nova Wibawa Yasa (STAH DNJ)
pada tahun 2017 yang berjudul “Analisis Gerakan Sūrya Namaskāra Sebagai
Landasan Pendidikan Disiplin Siswa Dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Fisik”
penelitian ini memberikan pemahaman bahwa dengan melakukan yoga Sūrya
Namaskāra dengan takun dan teratur peserta didik dapat meningkatkan sikap
disiplin karena yoga merupakan disiplin diri. Tata cara yang dikembangkan
didalamnya merupakan ajaran etika untuk mengembangkan sikap disiplin belajar
siswa dan juga ketekunan melakukan yoga Sūrya Namaskāra yang dilandasi
kesabaran, memberikan manfaat bagi kesehatan, kontraksi dan peregangan otot
yang memijat seluruh organ tubuh dan dapat memperbaiki seluruh sistem didalam
tubuh, diantaranya sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan sistem
pencernaan. Dalam hal ini perbedaannya, penelitian ini adalah meleliti mengenai
perkembangan psikomotorik pada siswa pasraman Purna Lingga.
Penelitian yang yang dilakukan oleh I Made Sudarsana pada tahun 2018
ynag berjudul “Analisis Praktik Yoga Sūrya Namaskāra Dalam Memperkuat Nilai
Karakter Umat Hindu Di DKI Jakarta” penelitian ini memberikan pemahaman
bahwa dengan adanya kegiatan yoga yang dilakukan oleh umat hindu di DKI
Jakarta, dapat mengembangkan kesehatan fisik dan kesehatan mental serta dapat
memperkuat nilai-nilai karakter baik Umat Hindu, dengan melakukan yoga secara
tekun dan penuh kesabaran dan dengan tahapan-tahapan yang benar dan
menggabungkan antara nafas, gerak tubuh, mantra dan kosentrasi.Perbedaannya,
penelitian ini meleliti mengenai perkembangan psikomotorik dalam ranah praktik
pada siswa pasraman Purna Lingga.
Luh Arini (2017) dalam penelitianya yang berjudul “Peranan Guru Agama
Hindu Dalam Pengembangan Karakter Pada Siswa Sd Negeri 2 Semarapura
Tengah” mengungkapkan bahwa Peranan guru agama Hindu dalam
pengembangan karakter siswa di SD Negeri Semarapura Tengah sangat penting.
Guru agama Hindu mengembangkan karakter-karakter pada siswa dalam
peranannya sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, sumber
belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, motivator, dan penilai. Dalam
peranannya tersebut guru mengembangkan karakter pada siswa melalui materi yang
diberikan dalam proses pembelajaran serta didukung dengan kegiatan-kegiatan
tambahan lainnya, serta kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelajaran agama
Hindu. Dalam hal ini perbedaannya adalah penelitian ini meleliti mengenai upaya
guru dalam mengembangkan kemampuan psikomotorik dalam ranah praktik pada
siswa pasraman Purna Lingga
Ketika potensi yang dimiliki anak tersebut dirangsang dengan cara yang
tepat dan menyenangkan dan juga strategi yang bervariasi, maka potensi kecerdasan
yang dominan dapat berkembang secara optimal, bahkan tidak menutup
kemungkinan beberapa kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan
(May Lwin 2008:4)
Sesuai dengan judul penelitian ini teori ini dijadikan sebagai bahan acuan
bahwa kemampuan peserta didik perlu dikembangkan secara menyeluruh baik itu
kognitif, afektif dan psikomotorik dalam rangka menemukan bakat yang dimiliki
siswa untuk itu upaya guru dalam mengembangkan kemampuan siswa sangat
penting.
Konsep atau pengertian adalah unsur pokok didalam suatu penelitian jika
masalah dan kerangka teorinya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta
mengenai hal yang menjadi pokok perhatian dan suatu konsep yang sebenarnya
adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala itu, menurut Tan
(dalam Koentjaraningrat, 1997:32)
2.3.1 Catur Guru
1. Pengertian Catur Guru
Kata catur berasal dari bahasa sansekerta yang berarti empat, kata guru
berasal dari akar kata sansekerta gri yang berarti memuji dan gur yang berarti
mengangkat, gu berarti kegelapan dan ru berarti penerangan. Jadi guru adalah
seseorang yang berpengetahuan dan memberikan pencerahan serta mampu
untuk mengarahkan orang lain. Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol
bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang
guru adalah pemandu spiritual/kejiwaan siswa-siswanya. Dalam Taitiriya
Upanisad (VII:4) dikatakan bahwa seorang guru hendaknya mengajarkan
dengan sepenuh hati dan jiwanya. (Yaniasti,Jurnal Pendidikan Vol. 06 No.1
Edisi Juni 2019)
Catur Guru berarti empat Guru yang harus dihormati di dalam
mencari kesucian serta keutamaan hidup. Bagian-bagian Catur Guru adalah
sebagai berikut :
a. Guru Rupaka atau Guru Reka adalah orangtua
b. Guru Pengajian adalah guru yang mengajar di sekolah,
c. Guru Wisesa adalah pemerintah,
d. Guru Swadhyaya adalah Ida Sang Hyang Widhi
Fokus pada penelitian ini adalah membahas tentang upaya Guru di pasraman
dalam mengembangkan aspek Psikomotorik siswa, dalam agama Hindu tugas
tersebut diemban oleh Guru Pengajian yaitu guru formal disekolah/
di pasraman.
2. Guru Pengajian
Menurut (Lastini, Jurnal Pendidikan Dasar Volume. 3, No 1 April
2018:24). Guru Pengajian adalah guru yang memberikan kita pendidikan
secara formal di sekolah berdasarkan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Syarat pertama yang harus dimiliki oleh seorang guru pengajian
adalah ijazah guru. Seorang guru diwajibkan berpendidikan serendah-
rendahnya sarjana pendidikan guru, agar memiliki profesi untuk mendidik,
3. Tugas Guru
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
Pasal 1 menyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru mempunyai
kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Di sekolah, guru harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua
kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para peserta
didiknya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi
bagi peserta didiknya dalam belajar.Bila seorang guru dalam penampilannya
sudah tidak menarik, maka kegagalan pertama adalah ia tidak akan dapat
menambahkan benih pengajarannya itu kepada para peserta didiknya. Para
peserta didik akan enggan menghadapi guru yang tidak menarik. Pelajaran itu
tidak dapat diserap sehingga setiap lapisan (homoludens, homopuber, dan
hompsapiens) dapat mengerti bila menghadapi guru. (Hamid Darmadi Jurnal
Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015 )
Dapat disimpulkan bahwa guru sebagai orang amat terhormat
dilingkungannya karena mereka percaya dari seorang gurulah diharapkan
mereka mendapat ilmu pengetahuan dan Teknologi. Hal ini berarti bahwa guru
berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa menuju pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Melalui guru
pula masyarakat percaya bahwa empat pilar kebangsaan yaitu: Pancasila, UUD
1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dapat dijaga dan dilestarikan
4. Kompetensi Guru
Untuk menjadi guru yang profesional tidaklah mudah, karena harus
memiliki berbagai kompetensi keguruan. Menurut Syaiful Sagala (2009:29)
kompetensi adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh
melalui pendidikan dan latihan
Praktik
Projek
Portofolio
Penilaian lain
kejahatan. Bhakti tidak akan tumbuh dari luar diri manusia, tetapi harus tumbuh
dari dalam dengan usaha membersihkan mental (Kamajaya, gede 2000:22).
2. Karma Yoga
Karma yoga adalah kebebasan dari suka duka pahala perbuatan. Karma
yoga ini adalah jalan dimana semua pekerjaan yang dilakukan merupakan
sebuah persembahan kepada Hyang pencipta dan merupakan kewajiban yang
dibebankan oleh Tuhan kepada kita, sehingga semua hasil yang di perolah
merupakan karunia Tuhan. Pekerjaan dilakukan dengan tulus dan tanpa
pamrih. (Kamajaya, gede 2000:22).
3. Jñāna Yoga
Yang menjadi inti ajaran Jñāna yoga adalah memberikan basis pengertian
Jñāna (pengetahuan) akal atau kecerdasan (bhuddi/citta) untuk dapat mengerti
dan melihat keberadaan puruṣa, ātman yang menjiwai dari yang bersifat
materil di alam fenomenal. Hingga akhirnya dengan pengetahuan suci, ātman
dapat membebaskan dirinya dari suka dan duka akibat dari perbuatan, yang
sebenarnya tidak disebabkan oleh Tri Guna yang ada pada prakerti sebagai
manifestasi karakteristik maya/acetana. (Kamajaya, gede 2000:22).
4. Mantra Yoga
Mantra yoga dipraktekkan dengan memurnikan kesadaran melalui
pengucapan berulang-ulang suatu mantra khusus. Mantra yang efektif hanya
bisa diperoleh dari petunjuk guru sejati yang berwenang. Guru akan
memilihkan mantra yang tepat sesuai dengan karmawasana sang murid, dan
atas karunia guru mantra itu akan menjadi siddhi sakti karena dihidupkan oleh
sakti guru sendiri. Praktek dari mantra yoga adalah memurnikan kesadaran
melalui pengucapan berulang-ulang suatu mantra khusus misalnya om, om
nama sivaya ,dan lain-lain. (Kamajaya, gede 2000:22).
5. Yantra Yoga
Yantra adalah salah satu yoga yang di praktekan di India bagian utara
dan Tibet mandala yang merupakan geometris khusus yang menjadi objek
sasaran dari meditasi. Mandala di ciptakan dari kekuatan dari memurnikan
pikiran.
Aṣṭāṅga Yoga merupakan tahapan atau tangga untuk mendaki menuju Samādhi
yang merupakan puncak dari yoga itu sendiri (Sivananda, 1998: 197). Mahaṛṣi
Pātañjali mengartikan yoga sebagai citta vṛtti nirodhaḥ, yaitu penghematan
geraknya pikiran (Kamajaya, 2000: 19). Yoga Pātañjali adalah yoga dengan delapan
tahapan atau disebut juga aṣṭāṅga yoga, yang mengacu pada naskah Yoga Sutra.
Praktisnya aṣṭāṅga yoga ini melibatkan disiplin yang bersifat batiniah.
Disiplin yang bersifat lahiriah yang juga disebut hatta yoga yang merupakan
landasan atau tangga untuk mendaki puncuk yoga yaitu Samādhi (Sivananda, 1998:
197). Yama, Niyama, āsana, Prāṇāyāma, Pratyāhara, Dhārana, Dhyāna, dan
Samādhi. Dalam prakteknya, aṣṭāṅga yoga merupakan tahapan atau tangga untuk
mendaki menuju Samādhi yang merupakan puncak dari yoga itu sendiri
(Sivananda, 1998: 197).
1. Yama
Semua bagian aṣṭāṅga yoga, yama dan niyama merupakan etika dari
Yoga Yama terdiri dari lima perintah sekaligus pantangan, dan pengendalian
diri (ahimsa, satya, asteya brahmacarya, dan aparigraha) yang wajib
dilakukan dalam setiap keadaan (Sumawa dan Krisnu, 1995: 183).
Lima unsur pantangan yang terlingkup dalam yama berfungsi sebagai
kode etik yang sifatnya universal, berlaku untuk sesama, agar seorang calon
yogi yang dalam proses pelatihan dapat mencapai tujuannya yakni melangkah
ke tahapan berikutnya yang disebut nyama. Adanya unsur-unsur dari yama
adalah ahimsa, satya, asteya brahmacarya, dan aparigraha. Ke lima aspek ini
bagi mereka yang berada di jalan yoga, dipakai sebagai titik awal yang wajib
untuk melakukan pantangan dan pengendalian diri dalam setiap keadaan,
karena merupakan kode etik yang universal.
2. Nyama
Nyama adalah perintah untuk berdisiplin, beradab, dengan memupuk
kebiasaan baik. Nyama juga merupakan pengendalian diri tahap kedua setelah
yama. Lima perintah ayang di dalamnya harus dijalankan, seperti disebutkan
dalam Yoga sutra II.32:
“Sauca santosa tapah svadhyayesvarapranidhanani niyamah”
Artinya:
Melihat hal ini, seorang calon yogi harus berpijak dan bejalan
berdasarkan prinsp-prinsip moral untuk membentuk disiplin rohani. Hal ini
penting dibangun sebagai dasar moralitas, disamping adanya penekanan diri
pada penggemblengan disiplin jasmani, sehingga timbul senergitas disiplin
jasmani dengan rohani.
Esensinya niyama berfungsi sebagai dasar oralitas dalam aktivitas
spiritualnya harus bersinergi dengan yama (Madja, Jurnal Satya Widya No.1.
Mei 2012 Hal 28-29). Yama dan nyama merupakan sepuluh kode moral atau
kebajikan etika yang harus diwujudkan dalam kehidupan seorang yogi.
3. Āsana
Āsana artinya sikap duduk yang kuat dan menyenangkan. Maha Mahaṛṣi
Pātañjali tidak mengutamakan sikap-sikap tertentu. Beliau berpendapat bahwa
sikap mana pun bisa untuk menguasai buddhi, yang tidak terlalu lama memaksa
anggota badan, dan yang dapat dipertahankan cukup lama oleh seorang yogi
adalah baik baginya. Pelaksanaan āsana seperti ini disebut sukha āsana.
Sehubungan dengan kondisi ini, seorang yogi harus menentukan sendiri yang
mana cocok untuk tujuannya. Jadi tiadalah sikap yang diwajibkan dan yang
dapat diharuskan bagi semua orang sebagai aturan umum. Sikap-sikap ini
dipilih sesukanya sendiri (Madja, Jurnal Satya Widya No.1. Mei 2012 Hal 28-
29) Mahaṛṣi Pātañjali menganggap tiap āsana sebagai sukha āsana, yaitu
āsana yang menyenangkan, yang tidak memaksa dan bahkan membantu untuk
mestabilkan badan dan pikiran.
4. Prāṇāyāma
Prāṇāyāma artinya pengaturan pernapasan, terdiri atas pūraka yaitu
penarikan napas, kumbhaka artinya menahan napas, dan racaka yaitu
mengeluarkan napas secara perlahan dan teratur. Pengaturan napas berguna
untuk pengawasan pemusatan pikiran dan penguatan badan. Jenis kumbhaka
menurut Svami Satya Prakas Saraswati (1996: 159) disebutkan kalau terdapat
jenis kumbhaka yang lain yaitu pada saat terakhir orang harus menarik napas
penyatuan diri dengan Tuhan (Saraswati, 1996: 235-236). Seorang yogi adalah
sosok manusia suci yang mengalirkan segenap kesadarannya terus menerus
menuju ke arah Tuhan, menghayati Tuhan Yang Maha Esa tanpa ada rasa
keterpisahan atau perbedaan, sesungguhnya orang tersebut ada dalam meditasi
atau dhyāna.
Sebagai bagian dari aṣṭāṅga yoga, dhyāna berfungsi sebagai pelenyapan
segenap usaha diri yang rendah, terselimuti oleh ragam kepentingan duniawi
untuk menuju tercapainya Tuhan.
8. Samādhi
Samādhi dalam hubungannya dengan yoga, sasaran yang dituju dalam
Samādhi adalah Brahman yang bersemayam dalam hati (Saraswati, 1996: 241).
Manunggalnya kesadaran sadhaka dengan Tuhan menurut (Baba, 1995: 108)
disebut Samādhi.
Titik puncak konsep aṣṭāṅga yoga Pātañjali adalah Samādhi. Disebut
juga keadaan supra sadar transenden, Ia adalah persatuan sempurna dari
pencinta kepada yang dicintai (Tuhan), dan kecintaan, suatu keadaan yang lupa
segalanya, suatu kondisi peresapan yang lengkap, itulah yang disebut dengan
Samādhi ((Madja, Jurnal Satya Widya No.1. Mei 2012 Hal 28-29)). Hal senada
juga dikatakan oleh (Saraswati, 1996: 238) bahwa Samādhi adalah persatuan
sempurna dari yang dicintai, pencinta dan kecintaan, suatu keadaan kehampaan
segalanya, suatu keadaan peresapan sempurna, suatu keadaan pada saat
penekun yoga melupakan diri sendiri. Dalam keadaan seperti ini, seorang yogi
melupakan diri, ia ada dalam keadaan supra transenden, ia lupa tempat ia
berada, karena telah teresap sepenuhnya ke dalam Tuhan
2.3.7 Sūrya Namaskāra
Sūrya Namaskāra adalah tempat latihan yang berasal dari jaman prasejarah,
kompilasi manusia yang berasal dari kekuatan spiritual dalam diri sendiri, yang
berhasil di alam semesta materi. (Svami, terj., Dewi Paramitha, 2002:1). Kesadaran
ini merupakan dasar dari yoga. Sürya Namaskāra, yang berarti 'penghormatan
terhadap matahari, dapat dilihat sebagai pemujaan matahari, dan semuanya tampil
pada tingkat mikro maupun makrokosmis. Berikut adalah gerakan Sūrya
BAB III
1. Data Primer adalah Data Primer adalah data yang dikumpulkan atau
didapat oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data
primer disebut juga sebagai data utama atau data baru yang bersifat
up to date. Data Primer adalah suatu data yang diperoleh peneliti dari
tangan pertama atau sumber aslinya yang pertama yang belum diolah
dan diuraikan orang lain (Setiawan. 2012:8). Data primer ini akan
diperoleh berawal dari hasil wawancara peserta didik, guru pasraman,
wali murid untuk memperoleh data yang lengkap dan akurat berupa
hasil wawancara yang bersumber dari Pasraman Purna Lingga
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari kepustakaan,
yang merupakan hasil penelitian dan pengolahan orang lain, yang
sudah tersedia dalam bentuk buku-buku atau dokumentasi
(Setiawan.2012: 9). Selain memperoleh dari data primer, peneliti juga
mendapatkan data sekunder. Peneliti melakukan kegiatan
kepustakaan, yaitu dengan mencari referensi dari skripsi orang lain
yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti
berupa buku, jurnal, dan beberapa skripsi yang relevan dengan
penelitian ini.
a. Obsevasi
Susan Stainback (1998) dalam Sugiyono (2014:227)
menyatakan dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati
apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka
ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Dalam
penelitian ini peneliti mengamati, mengobservasi kegiatan
Peneliti mengobservasi dengan seksama dalam kegiatan Yoga
tersebut (observasi dilakukan peneliti sebelum adanya Covid 19)
observasi yang dilakukan pada tanggal 08 maret 2020 di Pura
Penataran Agung Kertabumi dengan mengamati seluruh
kegiatan Yoga yang dilakukan siswa dan guru di Pasraman
Purna Lingga dan sebelum itu peneliti juga melakukan observasi
pada masa PKL dipasraman Purna Lingga.
b. Wawancara
Yang dimaksud dengan wawancara mendalam, mendetail atau
intensif adalah upaya menemukan pengalaman-pengalaman
subjek informan penelitian dari topik tertentu atau situasi
spesifik yang dikaji. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
wawancara untuk mencari data digunakan pertanyaan-
pertanyaan yang memerlukan jawaban berupa informasi..
Wawancara adalah tehnik pengumpulan data yang digunakan
peneliti untuk mendapatkan keterangan- keterangan lisan
3 Pādahastāsana (Sikap
membungkuk hingga tangan
mencapai kaki)
4 Aśva Sańcalanāsana (Sikap
menunggang kuda)
5 Parvatāsana (Sikap gunung)
6 Aṣṭāńga Namaskāra
(Pemberian hormat dengan 8
anggota tubuh)
7 Bhujańgāsana (Sikap kobra)
8 Parvatāsana (Sikap gunung)
9 Aśva Sańcalanāsana (Sikap
menunggang kuda)
10 Pādahastāsana (Sikap
membungkuk hingga tangan
mencapai kaki)
11 Hasta Uttanāsana (Sikap
kedua lengan terangkat)
12 Pranamāsana (Sikap
berdoa)
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
Pada penyajian data ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan untuk
menghasilkan informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu.
Prosesnya dapat dilakukakan dengan cara menampilkan dan membuat hubungan
antar fenomena untuk memaknai apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang perlu
ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian. Penyajian data yang baik dan
jelas alur pikirnya merupakan hal yang sangat diharapkan oleh setiap peneliti.
Penyajian data yang baik merupakan satu langkah penting menuju tercapainya
analisis kualitatif yang valid dan handal.
Pemilihan lokasi penelitian ini dilatar belakangi oleh sumber daya manusia
khususnya pada peserta didik, karena sebelumnya penulis sudah pernah melakukan
PKL di lokasi ini. Saat melakukan PKL penulis meneliti menemukan beberapa
permasalahan mengenai kegiatan belajar-mengajar di Pasraman Purna Lingga
Pondok Gede. Salah satunya yaitu siswa cenderung mengabaikan aspek
psikomotorik khususnya praktik terlihat masih banyak siswa yang tidak datang
terlambat pada saat kegiatan Yoga.
BAB IV
Seniariti sebagai kepala Pasraman Purna Lingga pada tanggal 08 maret 2020.
Penjelasan yang diperoleh dari wawancara dengan pertanyaan: Apa upaya yang
dilakukan guru dalam mengembangkan kemampuan psikomotorik siswa
dipasraman Purna Lingga ?
melalui kegiatan yang diadakan di pasraman. Hal ini selaras dengan yang
disampaikan Wahyu Kristiani, S.Pd.H selaku guru di pasraman Purna Lingga pada
hasil wawancara 18 juni 2020 dengan pertanyaan : Apa tujuan dilaksanakanya
kegiatan pengembangan psikomotorik di pasraman purna lingga ?
menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang
diikutinya. Jadi kompetensi dasar kemampuan minimal yang harus dicapai peserta
didik dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas
pada jenjang pendidikan tertentu. Penilaian berbasis kompetensi, yaitu bagian dari
kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam
kesempatan wawancara dengan pertanyaan Bagaimana guru dipasramanan tetap
konsisten melaksanakan kegiatan yoga ? Ni Ketut Seniarti M.Pd selaku kepala
Pasraman Purna Lingga mengatakan :
Kegiatan yoga adalah ajaran yang bersumber dari Veda maka dari itu guru di
pasraman purna lingga mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kepada
generasi muda hindu agar kedepanya siswa dapat mempunyai keahlian
dibidang praktik agama tidak saja berfokus hanya pada materi, tetapi juga
praktiknya, karena didalam agama hindu praktik sangat penting salah satu
yang dapat kami ajarkan kepada anak-anak di pasraman purna lingga ini
adalah tentang yoga, dan untuk mencapai hal itu dibutuhkan sebuah proses
dan kesabaran dalam melaksanakanya.
Upaya guru di Pasraman Purna Lingga menyangkup tentang kewajiban dan
tahapan yang harus dilaksanakan untuk tercapainya pengembangan psikomotorik
yang maksimal terkait dengan pelaksanaan Yoga, untuk mendapatkan informasi
mengenai upaya guru dalam pengembangan psikomotorik di Pasraman Purna
Lingga, maka peneliti mengadakan beberapa wawancara dengan pihak guru kepala
sekolah, dan guru yang mengajar di Pasaraman Purna Lingga. Peneliti
menjabarkanya sebagai berikut :
Dalam proses pelaksanaan praktik setiap guru harus mempersiapkan diri secara
optimal dengan menggunakan metode yang bervariasi, dan guru dalam proses
pembelajaran harus melaksanakan dengan kreatif, aktif, menyenangkan dan
bervariasi guna menarik perhatian pada siswa.
Salah satu pemujaan tertua di dunia ini adalah pemujaan pada keberadaan
inti alam, yakni matahari. Matahari sebagai bintang besar merupakan bagian dan
pusatdari tata surya, tempat dimana manusia dan makhluk lain hidup didalamnya.
Dalam Kitab Suci Veda sebagai referensi utama memuat tentang
penyembahan atau pemujaan kepada matahari untuk mencapai kesehatan dan
kemakmuran. Banyak dari praktik-praktik dalam doa ini ditujukan kepada matahari
yang tersurat dalam Yuddha Kanda-Ramayana.
Seperti dalam bukunya Sūrya Namaskāra karangan Swami Gitananda Giri
(2011:23), menjelaskan bahwa Rama setelah pertempuran yang berlangsung lama
dan terus menerus tanpa henti dengan Rawana, menjadi bingung karena tidak
mampu membunuhnya.
Pada saat para Dewa berkumpul di langit, menyarankan agar Rama
memohon bantuan kepada Maha Rsi Agastya. Maha Rsi Agastya kemudian
mengajarkan Rama pemujaan pada matahari ini, yang pada akhirnya Rama dapat
membunuh Rawana dan menyelamatkan Sita. Simbol filosofi Rama memerangi
Rahwana demi menyelamatkan Sita merupakan simbol jalan yadnya, jalan
pengorbanan diri yang tulus ikhlas sebagai bentuk perjuangan seseorang
memerangi musuh (symbol Rahwana) dalam dirinya. Memahami ego, nafsu,
kemarahan, keserakahan dan lainya hingga dapat mengatasi dan melampauinya
demi mewujudkan kesadaran spiritual (simbol Sinta).
Sūrya Namaskāra adalah bagian pertama dari Taittiriya Aranyaka dalam
Yajur Veda. Pelaksanaan Sūrya Namaskāra ini dulu di praktik kan dihampir setiap
rumah brahmana di India Selatan sebagai pemujaan pada Dewa Matahari (Surya).
Hinggakini pemujaan Sūrya Namaskāra telah di praktik kan di hampir seluruh
belahan dunia.Matahari adalah simbol yang terlihat dari kekuatan yang tak terbatas,
sinar kasih universalnya menyinari setiap bendadan makhluk tanpa sekalipun
memandang perbedaan status, suku, jenis kelamin, ras dan golongan. Dalam Sūrya
Namaskāra terdiri dari 12 pose sikap tubuh, yaitu:
1. Pranamāsana (Sikap berdoa)
a) Pose tubuh : Berdiri tegak dengan kedua kaki merapat letakkan
kedua telapak tangan bersamaan di depan dada kendorkan seluruh
tubuh
b) Nafas: Normal
c) Konsentrasi: Pada anāhata cakra (cakra jantung)
d) Mantra: Oṁ Mitrāya Namaḥ (penghormatan kepada seluruh
makhluk)
e) Manfaatnya: Membentuk keadaan konsentrasi dan ketenangan
dalam persiapan untuk latihan yang dilakukan
2. Hasta Uttanāsana (Sikap kedua lengan terangkat)
a) Pose tubuh : Angkatlah kedua lengan di atas kepala kedua lengan
direggangkan sesuai lebar bahu tekuklah kepala dan tubuh bagian
atas ke belakang
b) Nafas: Tariklah nafas ketika mengangkat kedua lengan
c) Konsentrasi: pada viśuddhi cakra (cakra tenggorakan)
d) Mantra: Oṁ Ravaye Namaḥ (Penghormatan kepada yang bersinar
cemerlang)
e) Manfaatnya: meregangkan isi rongga perut, menghilangkan
kelebihan lemak dan memperbaiki pencernaan. Melatih otot-otot
lengan dan bahu, menyelaraskan urat-urat syaraf tulang belakang
dan membuka seluruh bilik paru-paru.
3. Pādahastāsana (Sikap membungkuk hingga tangan mencapai kaki)
a) Pose tubuh: Membungkuklah ke depan hingga jari-jari tangan atau
kedua tangan menyentuh tanah pada sisi atau depan kedua kaki
Cobalah menyentuh lutut dengan dahiJangan tegang dan tahan agar
kedua kaki tetap lurus
b) Nafas: hembuskanlah nafas selama membungkuk ke depan, cobalah
untuk mengerutkan perut untuk menghembuskan jumlah udara yang
banyak
sisi segitiga.Kedua kaki dan lengan harus lurus pada posisi akhir
Cobalah untuk menahan agar kedua tumit bersentuhan dengan tanah
pada sikap ini.
b) Nafas: hembuskanlah nafas selama meluruskan kaki kiri dan
membungkukkan tubuh
c) Konsentrasi: pada viśuddhi cakra (cakra tenggorakan)
d) Mantra: Oṁ Khagāya Namaḥ (Penghormatan kepada yang bergerak
cepat di langit)
e) Manfaatnya: menguatkan syaraf dan otot-otot pada kedua lengan dan
kaki. Melenturkan tulang belakang pada arah yang berlawanan menuju
sikap sebelumnya dan lebih jauh membantu membuatnya lemas.
Menyelaraskan urat syaraf tulang belakang dan memberikan syaraf-
syaraf tersebut aliran darah yang segar.
9. Aśva Sańcalanāsana (Sikap menunggang kuda)
a) Pose tubuh: Rentangkan kaki kanan ke belakang sejauh mungkin
pada waktu bersamaan tekuklah lutut kiri tetapi tahanlah agar kaki
kiri tetap pada posisi yang sama, kedua lengan harus tetap lurus dan
dalam posisi yang sama. Saat pose akhir, berat tubuh harus disangga
pada kedua tangan, kaki kiri, lutut kanan dan jari-jari kaki kanan.
Kepala harus dimiringkan ke belakang, punggung dilekungkan dan
pandangan ditujukan ke atas.
b) Nafas: tariklah nafas ketika merentangkan kaki kanan ke belakang
c) Konsentrasi: pada ājńā cakra (cakra mata ketiga/ditengah-tengah
dahi)
d) Mantra: Oṁ Bhanave Namaḥ (Penghormatan kepada yang
menerangi)
e) Manfaatnya: memijat organ-organ perut dan memperbaiki
fungsinya, otot-otot kaki akan diperkuat, keseimbangan urat syaraf
akan tercapai.
b) Nafas: Normal
c) Konsentrasi: Pada anāhata cakra (cakra jantung)
d) Mantra: Oṁ Mitrāya Namaḥ (penghormatan kepada seluruh
makhluk)
e) Manfaatnya: Membentuk keadaan konsentrasi dan ketenangan
dalam persiapan untuk latihan yang dilakukan
Materi diatas dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan Yoga Di Pasraman
Purna Lingga. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus diberikan fasilitas
perlengkapan sarana dan prasarana yang mendukung untuk mencapai keberhasilan
proses pembelajaran. Selanjutnya guru harus merencanakan pembelajaran yang
baik dan kondusif serta melaksanakan praktik langsung.
Salah satu aspek yang mendapat perhatian utama dari setiap administrator
pendidikan adalah mengenai sarana dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan
umumnya mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan harus sesuai dengan proses
pembelajarannya seperti gedung, ruang belajar atau kelas, alat-alat atau media
pendidikan, meja, kursi dan sebagainya.
dalam kaitanya sarana dan prasarana untuk melaksanakan Yoga ? kepada guru yang
menjarkan Yoga di pasraman Purna Lingga yaitu Putu Sriasih S.Pd pada tanggal 10
Juni 2020 penjelasan narasumber adalah sebagai berikut:
1. Siswa mempersiapkan baju olahraga baik dari rumah maupun ganti diruang
tempat yang telah disediakan
2. Mempersiapkan matras sebagai alas untuk beryoga
3. Guru bersama siswa meyiapkan alat sound system
Kerjasama dari guru dan orang tua merupakan kunci dari kesuksesan dalam
membentuk karakter disiplin siswa. Guru dan orang tua merupakan pendidik yang
diharapkan mampu bekerjasama dalam membina karakter disiplin pada siswa.
Tanpa adanya kerjasama yang dilakukan oleh orang tua dan guru, tentu karakter
disiplin tidak dapat dibentuk pada diri seorang siswa. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Suryadi (2006:73). wawancara berikutnya masih berkaitan
dengan upaya guru di pasraman purna Linngga Wahyu Kristiani, S.Pd.H pada
tanggal 18 juni 2020 dengan pertanyaan : Bagaimana kerja sama guru dipasraman
purna lingga dengan pihak orangtua Siswa ?
Bimbingan yang diberikan oleh guru di Pasraman Purna Lingga adalah untuk
menganggap bahwa kegiatan Yoga ini bukanlah sekedar keharusan,
melainkan harus didasari oleh dedikasi dan tekad/niat dari diri sendiri juga
dalam rangka memperoleh manfaat dari aspek kesehatan dan spiritual. Jika
ada keluhan baik dari kami maupun wali murid yang lain, guru - guru di
Pasraman Purna Lingga akan mendiskusikannya dengan wali murid yang
bersangkutan, kemudian atas kesepakatan bersama, mencari jalan keluar yang
tepat.
Hal selaras juga disampaikan I Nyoman Sarjana wali murid Ni Made Jovita
Maheswari pada kesempatanya beliau menyampaikan :
Layanan yang diberikan oleh para guru di Pasraman Purna Lingga sudah amat
baik dilihat dari segi kualitas dan kuantitasnya. Anak - anak diajarkan untuk
selalu berpikir kritis dalam menjawab soal, open minded, aktif dalam kegiatan
berkelompok, serta selalu mengutamakan kebersamaan keluarga besar
Pasraman Purna Lingga. Kami berterima kasih kepada bapak dan ibu guru
yang telah mendidik anak kami dengan sangat baik sampai detik ini. Saya
Mengingat keadaan dalam masa pandemic seperti ini saya tetap berusaha
untuk melaksanakan yoga bersama dari rumah masing-masing dengan cara
video call by zoom dan juga memberikan tugas terkait yoga melalui grup
whats up. Yang kemudian tugas tugas tersebut akan dikumpulkan melalui
email baik dengan foto maupun tulisan. Walaupun melalui video call anak-
anak tetap antusias mengikuti asanas per asanas yang saya berikan.
Dari hasil wawancara diatas peneliti meminta tugas yang diberikan kepada siswa
pada proses pembelajaran online, tugas yang diberikan guru adalah sebagai berikut
:
Tabel 4.1
DAFTAR HASIL NILAI TUGAS ONLINE SISWA KELAS IX PASRAMAN
PURNA LINGGA
NO NAMA SISWA NILAI
2 AA Raka Bisma P 70
8 Ni Made Jovita M 90
9 Ni Komang Trisna M 80
90
10 Pramesti Tiara P
90
11 Ni Putu Maheswari
4.2 Pembahasan
4.2.1 Tahapan Dalam Pelaksanaan Yoga Sūrya Namaskāra di Pasraman
Purna Lingga
Dalam melaksanakan pengembangan psikomotoik yoga melalui proses
atau tahapan diantaranya sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
b. Pemanasan
Sebelum masuk pada inti dari asanas guru pun terlebih dahulu selalu
mengingatkan bebrapa hal yang harus diperhatikan pada saat
sebelum memulai latihan, seperti pemanasan terlebih dahulu.
Pemanasan merupakan hal yang penting saat hendak melakukan
yoga, karena Pemanasan berfungsi untuk menyiapkan tubuh untuk
melakukan aktivitas fisik. Peneliti menanyakan dengan pertanyaan :
Mengapa siswa dipasraman Purna Lingga selalu melakukan
pemanasan sebelum melaksanakan Yoga ? Dalam kesempatanya
Putu Sriasih S.Pd selaku guru yang mengajarkan yoga mengatakan
:
Pemanasan bertujuan meningkatkan suhu tubuh, sehingga
tubuh akan mulai beradaptasi dengan peningkatan intensitas
gerakan fisik yang akan dilakukan, dam juga Pemanasan
membantu menyiapkan tubuh dengan meningkatkan
denyut jantung secara perlahan, sehingga aliran darah
menjadi lebih cepat. Hal tersebut akan memudahkan
distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh yang
memerlukan.
Pemanasan juga berfungsi untuuk menyiapkan sistem saraf
dan otak untuk membantu mengatur kapasitas gerakan
tulang dan otot sebelum melakukan yoga, sehingga risiko
cedera dapat diminimalisir..
tersebut melalui pemahaman materi yang diberikan oleh guru yaitu tentang Sūrya
Namaskāra kepada siswa kelas IX . Dimana setiap peserta didik `mempraktikan 12
gerakan tiga kali dalam seminggu, dengan rubrik penilaian sebagai berikut:
Tabel 4.2
secara
benar
4 Aśva Jika memenuhi kriteria 4-5 ; Jika hanya Jika hanya
1. Tekuk lutut kaki kanan
Sańcalanāsana 2-3 1 kriteria
(90 derajat) sambil
(Sikap menarik kaki kiri memenuhi yang
kebelakang dengan
menunggang kriteria dilakukan
lutut dan punggung
kuda) kaki kiri menyentuh secara
lantai
benar
2. Rongga dada
membuka
dibubusungkan
kedepan
3. Kepala menghadap
keatas
4. Kedua jari tangan
menyentuh lantai
5. Menarik nafas
5 Parvatāsana Jika memenuhi kriteria 4-5 ; Jika hanya Jika hanya
1. Kedua kaki sedikit
(Sikap gunung) 2-3 1 kriteria
terbuka (Kaki dibuka
selebar pinggul atau memenuhi yang
satu jengkal tangan)
kriteria dilakukan
2. Pinggul dan badan
diarahkan kebawah secara
3. Kedua tangan
benar
menopang tubuh dan
menyentuh lantai
4. Posisi kepala diletakan
diantara kedua lengan
5. Menghembuskan nafas
6 Aṣṭāńga Jika memenuhi kriteria 4 ; Jika hanya Jika hanya
1. Kedua lutut ditekuk
Namaskāra 2-3 1 kriteria
menyentuh lantai.
(Pemberian 2. Pantat (Bokong) memenuhi yang
sedikit diangkat keatas
hormat dengan 8 kriteria dilakukan
3. Tangan, dagu, dan
anggota tubuh) kedua telapak tangan secara
menyentuh lantai
benar
(Dagu, kedua tangan,
dada, kedua lutut dan
kedua bola kaki
menyentuh lantai/ 8
Titik tubuh).
4. Kedua tangan berada
disamping rusuk, siku
membentuk sudut 90
derajat.
5. Menghembuskan nafas
7 Bhujańgāsana Jika memenuhi kriteria 6-5 ; Jika hanya Jika hanya
1. Pinggul direndahkan
(Sikap kobra) memenuhi 1-2
hingga menyentuh
(Urutkan dari atas lantai 4-3 kriteria kriteria
2. Kedua ibu jadi kaki
ke bawah organ yang
menyentuh lantai
tubuh atau dari (Kedua punggung kaki dilakukan
menempel pada
bawah ke atas) secara
lantai).
3. Rongga dada benar
dibusungkan kedepan
4. Kepala mengarah ke
depan.
5. Kedua telapak tangan
menyentuh lantai
dengan siku sedikit
menekuk (60 derajat)
6. Menarik nafas
8 Parvatāsana Jika memenuhi 5 kriteria ; Jika hanya Jika hanya
1. Kedua kaki sedikit
(Sikap gunung) 2-3 1 kriteria
terbuka (Kaki dibuka
selebar pinggul atau memenuhi yang
satu jengkal tangan)
kriteria dilakukan
2. Pinggul dan badan
diarahkan kebawah secara
3. Kedua tangan
benar
menopang tubuh dan
menyentuh lantai
4. Posisi kepala diletakan
diantara kedua lengan
5. Menghembuskan nafas
9 Aśva Jika memenuhi 5 kriteria ; Jika hanya Jika hanya
1. Tekuk lutut kaki kanan
Sańcalanāsana 2-3 1 kriteria
sambil menarik kaki
(Sikap kiri kebelakang memenuhi yang
dengan jempol kaki
menunggang kriteria dilakukan
kiri dan lutut
kuda) menyentuh lantai secara
(Kaki kiri melangkah
benar
ke depan membentuk
sudut 90 Derajat).
2. Rongga Dada
dibubusungkan
kedepan
3. Kepala menghadap ke
depan.
4. Kedua jari tangan
menyentuh lantai
5. Menarik nafas
10 Pādahastāsana Jika memenuhi kriteria 4 ; Jika hanya Jika hanya
1. Kedua kaki rapat
(Sikap 2-3 1 kriteria
2. Pinggul membungkuk
membungkuk kebawah (Kepala memenuhi yang
mencium lutut)
hingga tangan kriteria dilakukan
3. Kedua telapak tangan
mencapai kaki) menyentuh lantai secara
4. Menghembuskan nafas
benar
11 Hasta Uttanāsana Jika memenuhi kriteria 4-5 ; Jika hanya Jika hanya
1. Kaki sedikit terbuka
(Sikap kedua 2-3 1 kriteria
2. Kedua tangan diangkat
lengan terangkat) dan direnggangkan memenuhi yang
diatas kepala dengan
kriteria dilakukan
telapak tangan
menghadap keatas secara
3. Kepala menghadap ke
benar
atas
4. Punggung sedikit
dilengkungkan
kebelakang
5. Menarik nafas
12 Pranamāsana Jika memenuhi kriteria ; Jika hanya Jika hanya
1. Kaki sedikit terbuka
(Sikap berdoa) memenuhi 1 kriteria
(dibuka selebar satu
kepalan tangan). 2 kriteria yang
2. Telapak tangan
dilakukan
diletakan di dada
dengan posisi secara
dicakupkan
benar
3. Menghembuskan nafas
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Tabel 4.3
2 AA Raka Bisma P 91
8 Ni Made Jovita M 91
9 Ni Komang Trisna M 91
94
10 Pramesti Tiara P
94
11 Ni Putu Maheswari
KKM : 70
Sebuah pengetahuan yang utuh tidak hanya dinilai dari salah satu aspek saja
tetapi menyeluruh baik itu pengetahuan praktik maupun teori yang didalamnya
terdapat pemaknaan dari setiap gerakan, untuk itu peneliti juga mempersiapkan
penilaian yang bersifat pengetahuan dan pemaknaan dari gerakan Sūrya
Namaskāra. Berikut adalah kisi-kisi penilaian kognitif terkait praktik Sūrya
Namaskāra
Tabel 4.4
Rubrik Penilaian Ranah Kognitif
Sūrya Namaskāra ,
peserta didik mampu
menunjukan posisi nafas
dalam gerakan tersebut
Disajikan gambar tentang C2 7
gerakan Sūrya (Pengetahuan)
Namaskāra . Siswa dapat
memberikan jawaban
yang tepat terkait doa
pada gerakan tersebut
Disajikan gambar C3 (Penerapan) 8
gerakan Sūrya
Namaskāra . Siswa dapat
menunjukan nomor
urutan pada gerakan
tersebut
Disajikan deskripsi C3 (Penerapan) 9
mengenai Sūrya
Namaskāra , Siswa dapat
menunjukan gerakan
yang sesuai dengan
pernyataan sesuai dengan
deskripsi
Disajikan gambar C3 (Penerapan) 10
gerakan Sūrya 11
Namaskāra . Siswa dapat 12
menentukan manfaat
pada gerakan tersebut
memberikan jawaban
yang tepat terkait doa
pada gerakan tersebut
Berikut ini adalah nilai dari soal uji coba yang diberikan kepada siswa kelas
IX :
Tabel 4.5
2 AA Raka Bisma P 80
9 Ni Komang Trisna M 90
100
10 Pramesti Tiara P
90
11 Ni Putu Maheswari
KKM : 70
Soal yang diberikan menjadi salah satu upaya dalam mengukur materi yang
diberikan guru kepada siswa. Efektivitas upaya guru terkait pelaksanaan yoga
mengacu pada perubahan pengetahuan siswa terhadap apa yang mereka pelajari.
Peneliti menyimpulkan bahwa efektivitas upaya guru di pasraman Purna Lingga
menunjukan perubahan positif, baik dari segi Psikomotorik maupun dari segi teori
dari kegiatan Yoga yang dilaksanakan di pasraman Purna Lingga.
Hal ini selaras dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori
Kinestik menurut Howard Gardner dalam (Julia Jasmine 2017), kecerdasan
kinestetik adalah saat dimana kita mampu menggunakan gerakan-gerakan seperti
berlari, menari, membangun sesuatu seperti seni atau kerajinan tangan termasuk
dalam hal ini adalah beryoga. Siswa di Pasraman Purna Lingga dapat mempraktikan
gerakan yoga Surya Namaskara dengan baik sesuai dengan yang diajarkan oleh
pendidik, Itu berarti, jika memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi pada satu hal,
tidak berarti pada bidang kecerdasan lainnya juga berlaku hal yang sama.
"Pendapat dari para orang-tua, anak dan guru sama, bahwa dengan
mengajarkan latihan yoga, seperti Sūrya Namaskāra pada anak-anak
menunjukkan keberhasilan di sekolah kami, Banyak orang-tua yang
menyarankan bahwa latihan yang telah mereka saksikan itu memnberi
keseimbangan pada anak-anak mereka, sehingga harus terus di lanjutkan.
Satu-satunya pertanyaan yang muncul disini adalah tentang pelatihan lebih
banyak lagi guru-guru dalam metode ini”.
Menurut pengamatan dari peneliti bahwa peserta didik di Pasraman Purna
Lingga sudah mengembangkan psikomotoriknya dengan baik yaitu adanya sikap
semangat melaksanakan pembelajaran didalam kelas tidak terlihat lesu dan banyak
akal dalam proses pembelajaran. Selain itu berhubungan penelitian dilakukan pada
saat covid 19 ini menjadikan siswa mendapat manfaat yang lebih bagi kesehatan
tubuh seperti nyang disampaikan Putu Sriasih, SP.d dalam wawancara tanggal Tgl
10 juni 2020 dengan pertanyaan Manfaat apa yang bisa dirasakan oleh guru dan
siswa dari pelaksanaan yoga dipasraman Purna Lingga ?
Manfaat yang dirasakan dari kegiatan ini banyak sekali, seperti kesehatan
badan semua warga pasraman yang mengikuti, kerjasama antara guru dan
peserta didik menjadi lebih baik, guru dan peserta didik menjadi lebih akrab,
pembelajaran pasraman tidak membosankan, pikiran menjadi tenang, semua
warga pasraman senang. Hal ini tentu dapat membentuk energy positif di
lingkungan pasraman, sehingga perlu untuk terus dilakukan demi
terwujudnya kesehatan jasmani dan rohani semua warga pasraman.
Berdasarkan pernyataan tersebut diatas manfaat yoga dapat menumbuhkan rasa
kekeluargaan antara guru dan pihak orangtua murid, melalui yoga mereka dapat
saling memberikan energy positif. Pernyataan selaras juga disampaikan oleh siswa
dalam kesempatan wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18 juni
2020 dengan pertanyaan: Manfaat apa yang anda rasakan setelah melaksanakan
kegiatan Yoga Sūrya Namaskāra Ida Bagus Anom menyampaikan :
Manfaat yang saya peroleh tidur saya menjadi lebih nyenyak setelah
melaksanakan yoga Sūrya Namaskāra, badan saya pun menjadi lentur dan
sehat. Efek yang saya rasakan saya menjadi tidak mudah pusing saat guru
memberikan soal-soal yang rumit dan saya lebih tidak mudah marah.dan
saya merasa lebih percaya diri didalam kelas.
I Gusti Bagus Anggas P.M dalam kesempatanya menyampaikan :
Saya merasa tubuh saya menjadi lebih baik dalam hal kesehatan, apalagi
dalam kondisi cuaca hujan saya tidak mudah demam, dan tetap fit dalam
melakukan tugas-tugas yang diwajibkan untuk saya, seperti belajar dirumah,
membantu orangtua itu saya lakukan dengan senang. Dan lebih percaya diri
pada saat didalam kelas
AAA. Maheswari Harvani Saraswati dalam kesemapatanya menyampaikan :
Dulu sebelum latihan Sūrya Namaskāra saya merasa cepat pusing dan nafas
tidak beraturan, namun setelah melaksanakan Sūrya Namaskāra saya
menjadi lebih sehat dan tidak mudah pusing
I Wayan Surya Darma dalam kesemapatanya menyampaikan :
Manfaat yang saya rasakan setelah melaksanakan kegiatan yoga Sūrya
Namaskāra adalah saya menjadi merasa lebih sehat dan tidak gampang
sakit, badan saya juga menjadi lebih lentur saya pun menjadi bersemangat
dalam melakukan kegiatan olahraga lainya. Saya menjadi lebih giat belajar
dan percaya diri dikelas karena badan saya selalu fit untuk menerima
pelajaran dari guru, selain itu saya juga tidak mudah mengantuk didalam
kelas
Ida Bagus Putu Windhu Sara dalam kesemapatanya menyampaikan :
Tubuh saya menjadi lebih sehat dan bugar, saya pun menjadi tidak gampang
sakit serta lebih bahagia dibandingkan sebelum saya melakukan kegiatan
Yoga didalam kelas pun saya menjadi percaya diri
A A Raka Bisma P dalam kesemapatanya menyampaikan :
mood saya menjadi lebih terkontrol tidak mudah marah kepada teman dan
tubuh saya menjadi lebih sehat, serta otot saya tidak terasa kaku dikelas
menjadi lebih aktif dan percaya diri.
Ni Komang Putri Intan Sari dalam kesemapatanya menyampaikan :
Badan saya terasa lebih sehat dan tidak pegal, pernapasan saya menjadi
lebih lancar dan daya tahan tubuh saya meningkat. Saya merasa lebih
nyaman dan berkonsentari saat belajar didalam kelas dan saat guru
Saya menjadi bersemangat dalam belajar dan selalu berfikir positif kepada
teman-teman dan orang disekitar saya, dalam belajar saya merasa lebih
fokus dan percaya diri.
Ni Putu Maheswari dalam kesemapatanya menyampaikan :
Badan menjadi lebih bugar, pernapasan menjadi lebih lancar, otot-otot
menjadi lentur dikelas menjadi aktif dan percaya diri
Ni Made Jovita Maheswari dalam kesemapatanya menyampaikan :
Saya merasa jauh lebih baik dan sehat dari sebelumnya. Saya berpikir bahwa
kegiatan ini akan sangat menyehatkan jika dilakukan secara rutin setiap tiga
kali dalam seminggu.
Berdasarkan pernyaatan tersebut diatas peneliti menyimpulkan bahwa
manfaat dari kegiatan yoga di pasraman Purna Lingga bagi siswa dan guru adalah
sebagai pedoman untuk hidup sehat karena dengan melakukan yoga banyak
manfaat yang diperoleh dari segi kesehatan, seperti lebih berkonsentrasi dalam
menerima pembelajaran, berfikir positif, dan tubuh menjadi lebih sehat, serta yoga
juga sebagai media menjalin tali persaudaraan antara wali murid dan guru.
Tabel 4.6
2 AA Raka Bisma P
8 Ni Made Jovita M -
9 Ni Komang Trisna M
-
10 Pramesti Tiara P
11 Ni Putu Maheswari
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil data dari penelitian yang diperoleh peneliti bahwa
kesimpulan pada rumusan masalah pertama adalah sebagai berikut :
1. Guru di pasraman Purna Lingga dalam mengembangkan kemampuan
psikomotorik siswa dengan melaksanakan yoga di pura Penataran
Agung Kertabumi dan upaya yang dilakukan antara lain:
mempersiapkan materi pelaksanaan Yoga, mempersiapkan sarana dan
prasanana, melaksanakan pembelajaran online dan sampai pada tahap
pelaksanaan guru memberikan bimbingan. sebagai instruktur, sekaligus
mediator yang harus mampu melakukan Yoga. Guru harus
menginformasikan sumber dan aturan dalam beryoga. Guru juga harus
mendampingi, mengarahkan dan mau secara langsung memperbaiki
posisi/gerakan yang salah pada peserta didik.
2. Dalam hal pelaksanaan pengembangan psikomotorik tidak hanya guru
yang menjadi pembimbing siswa namun dibutuhkan kerjasama dengan
wali murid sehingga saling berkontribusi dalam pengembangan
psikomotorik peserta didik.
5.2 Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan terkait judul skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi guru pasraman pengembangan psikomotorik siswa melalui
Yoga bagus untuk diterapkan, baik di pasraman maupun sekolah
umum karena dengan berlatih Yoga peserta didik bisa lebih
percaya diri serta lebih sehat secara jasmani maupun rohani. Dan
semoga penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk pasraman dan
sekolah lain untuk lebih mengembangkan kemampuan
psikomotorik siswa.
2. Bagi peserta didik agar selalu belajar dengan baik terkait hal
psikomotorik karena setiap anak memiliki kecerdasan dan bakat
yang berbeda-beda untuk itu menggali potensi dengan belajar
banyak hal sangat penting dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku :
Adiputra Rudia, Gede. Pengetahuan Dasar agama Hindu. Jakarta IPEBI Bank
Indonesia, 2009.
Chidananda, S.S. The Philosophy, Psychology And Practice Of Yoga. India: The
Divine Life Society, 1984.
Djamarah, Bahri Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Krishna, Anand. 2015. Yoga Sutra Patanjai Bagi Orang Modern. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Kolluru, V.R. Risk Assesment and Management Handbook. Mc Graw and Hill :
New York 1996.
Suryadi. Kiat Jitu dalam Mendidik Anak. Jakarta: Edsa Mahkota (2006).
Sarasvati, Svami Satyananda. Sūrya Namaskāra. Terj I.G.A Dewi Paramitha SS.
Paramitha, 2002.
Saraswati, Swami Satya Prakash. Patanjali Raja Yoga. Surabaya: Paramita,1996.
Setiawan, I Ketut. Metodelogi Penelitian, 2014.
Suryadi. Kiat Jitu dalam Mendidik Anak. Jakarta: Edsa Mahkota, 2006.
Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), Jakarta: Sinar Grafika,
2010.
Referensi Skripsi :
Referensi Jurnal :
Ari Lastini Ni Nyoman. “Bentuk Ajaran Catur Guru Di Sekolah Dasar Negeri 11
Sanur Kecamatan Denpasar Selatan Kota Denpasar” ADI WIDYA: Jurnal
Pendidikan Dasar Volume. 3, Nomor 1 April 2018
Darmadi Hamid. “Tugas, Peran, Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi Guru
Profesiona”Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015diakses 20 Mei
2020)
I Putu Ayub Darmawan. “Revisi Taksonomi Pembelajaran Benyamin S. Bloom”
Jurnal Satya Widya , Juni 2013 Hal.30-39
Windo Wiria Dinata. “Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia Melalui Senam
Yoga” Jurnal Olahraga Prestasi ,Volume 11 Nomor 2, Juli 2015 hal 84
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa saja upaya yang Untuk anak-anak pasraman purna Lingga, dalam
dilakukan gu-guru dalam mengembangkan ranah psikomotorik (praktik) kegiatan
Mengembangkan yang dilaksanakan adalah dengan melaksanakan yoga surya
kemampuan namaskaraa 3x dalam seminggu, dan untuk mewujudkan hal
psikomotorik siswa itu perlu proses dan kerjasama dengan wali murid agar
dipasraman Purna Lingga kegiatan yang diadakan pasraman dapat berjalan dengan
? baik.
6 Apa saja yang perlu Didalam kegiatan Yoga langkah pertama kami selaku pihak
guru-guru terlebih dahulu mempersiapkan materi yang akan
dipersiapkan oleh guru
diajarkan oleh anak-anak, materi tersebut berupa buku yang
dipasraman purna Lingga membahas tentang yoga lalu guru-guru dsini mempelajari
materi tersebut kemudian diajarkan/dipraktekan oleh anak-
dalam upaya
anak dan itu merupupakan upaya paling mendasar yang
mengembangkan perlu dipersiapkan oleh guru-guru dipasraman purna lingga
sebagai pengembangan aspek psikomotoriknya
kemampuan
psikomotorik siswa
dipasraman Purna Lingga
?
8 Kendala apa yang Kendala secara garis besar yang terlihat adalah lokasi
pelaksanaan Yoga yang cukup jauh dari lokasi pasraman
dihadapi guru dalam
sehingga menghambat datangnya anak-anak pada saat
pelaksanaan Yoga pelaksanaan Yoga, karena lokasi yoga berada di Pura TMII
Jakarta Timur sedangkan pasraman terletak di Bekasi, hal
dipasraman Purna Lingga
ini menjadi masalah dan memakan waktu cukup lama
? diperjalanan.
9 Apa saja kendala yang Kendala secara garis besar yang terlihat adalah lokasi
pelaksanaan Yoga yang cukup jauh dari lokasi pasraman
dihadapi siswa dan guru
sehingga menghambat datangnya anak-anak pada saat
dalam proses pelaksanaan pelaksanaan Yoga, karena lokasi yoga berada di Pura TMII
Jakarta Timur sedangkan pasraman terletak di Bekasi, hal
yoga dipasraman Purna
ini menjadi masalah dan memakan waktu cukup lama
Lingga ? diperjalanan.
1 Apa pengertian Yoga Surya Namaskara terdiri dari 12 asana atau gerakan yoga
Sūrya Namaskāra? yang harus dilakukan secara berurutan. Sūrya Namaskāra
sendiri berasal dari bahasa Sangsekerta yang berarti
penghormatan pada matahari (sun salutation). Dahulu,
rangkaian gerakan ini menjadi ritual masyarakat India kuno
untuk memberi penghormatan pada matahari. Dewa
matahari atau dewa surya adalah sumber kehidupan dan
pembangkit energi..
2 Mengapa siswa Di zaman modern ini, Sūrya Namaskāra sudah dipraktikkan
dipasraman purna lingga berbagai kalangan. Saat ini anak-anak kita duduk
wajib melaksanakan berdesakan di ruang kelas, menulis dan menekuni buku-
kegiatan Yoga Sūrya bukunya, pikiran mereka lelah karena terlalu banyak
Namaskāra? kegiatan yang memeras otaknya. Terkait juga, pendidikan
yang sebenarnya bukan hanya pemenuhan tanggung jawab
ekonomi, sosial dan eksternal saja, tetapi juga untuk
memahami batin kita dan pertumbuhan kepercayaan pada
semua tingkat, baik fisik, mental, maupun spiritual.
Sekarang ini telah menjadi panggilan para pendidik untuk
memperdalam dan memperbaharui sistem pendidikan.
Orang-orang ini meminta sisi kreatif dan kompleks dari
kepribadian anak dan pikiran yang berkembang, untuk
memperbaiki ketidak-seimbangan yang dapat menyebabkan
banyak masalah dalam kehidupan kita sekarang ini.
Berapa kali dalam Untuk mendapat hasil yang sangat baik, siswa dipasraman
seminggu siswa Purna Lingga melakukan Yoga Sūrya Namaskāra 3x dalam
melakukan gerakan yoga seminggu. Hal ini diperlukan kerja sama yang baik antara
Sūrya Namaskāra? orangtua dan guru untuk pelaksanaan tersebut.
2 Apa saja sarana dan Untuk melakukan pelaksanaan yoga di pasraman pihak guru
prasana yang perlu memberikan syarat perlengkapan bagi siswa yaitu pakaian
dipersiapkan sebelum olahraga, matras,sound system, perlengkapan tersebut wajib
melaksanakan Yoga dimiliki oleh siswa
Sūrya Namaskāra?
3 Pedoman apa yang Buku Suryanamaskara, modul, panduan dari germas, dan
dijadikan standar buku-buku yoga dari berbagai penulis. Dengan pemberian
pelaksanaan Yoga Sūrya materi terlebih dahulu siswa menjadi memahami yoga
Namaskāra dipasraman secara menyeluruh dan dapat mengerti setiap makna dan
Purna Lingga ? manfaaat dari suatu gerakan yang dipraktekan. Untuk itu
kami pihak guru dipasraman purna lingga selalu
memberikan materi sebelum praktik yoga
4 Bagaimana Bapak/Ibu Sebisa mungkin kita memberikan instruksi yang baik agar
menyelenggarakan anak-anak tidak kesulitan mengikuti, kemudian
kegiatan untuk membuat memberikan banyak variasi gerakan, dan juga membuat
siswa aktif ikut serta anak bisa bekerja sama dengan memberikan gerakan yoga
dalam kegiatan Yoga kombinasi yang dilakukan satu sampai 4 orang, dengan
Sūrya Namaskāra? begitu anak-anak menjadi berinteraksi satu lama lain dan
juga mereka senag melakukannya, tentunya juga di iringi
music yang bervariasi untuk menambah semangat anak-
anak melakukan yoga asanas.
5 Sehubungan dengan Mengingat keadaan dalam masa pandemic seperti ini saya
covid 19 bagaimana tetap berusaha untuk melaksanakan yoga bersama dari
upaya Bapak/ibu agar rumah masing-masing dengan cara video call by zoom dan
pelaksanaan Yoga Sūrya juga memberikan tugas terkait yoga melalui grup whats up.
Namaskāra tetap Yang kemudian tugas tugas tersebut akan dikumpulkan
terlaksana ? melalui email baik dengan foto maupun tulisan. Walaupun
melalui video call anak-anak tetap antusias mengikuti
asanas per asanas yang saya berikan.
6 Bagaimana keikutsertaan Seluruh siswa siswi aktif bahakan orang tua yang mengantar
siswa dalam mengikuti anak-anak pun turut serta dalam pelaksanaan yoga
kegiatan yoga Sūrya tersebut.bekerja sama dengan orang tua murid
Namaskāra dipasraman
Purna Lingga ?
7 Bagaimana Fasilitas hanya matras dan sound system, sisanya saya
perkembangan fasilitas usahakan sediri agar anak2 tetap happy saat melakukan yoga
dari awal hingga saat ini? tersebut.
8 Manfaat apa yang bisa Di tengah pandemic saat ini tentu sangat bermanfaan selain
dirasakan oleh guru dan untuk menenangkan pikiran agar kembali fresh juga dapat
siswa dari pelaksanaan menjaga sta mina tubuh, selain itu dapat membuat anak-
yoga Sūrya Namaskāra anak dari sd sampai smp saling bekerja sama dan
dipasraman Purna Lingga berinteraksi, melatif focus dan juga melatih kemampuan
? psikomotrik siswa.
9 Masalah apa yang Lokasi yang tidak terlalu luas sehigga mmbuat gerakan
menjadi kendala dalam anatar siswa terbatas.
pelaksanaan Yoga Kendala nya, selain tempat nya yang kurang luas mengingat
dipasraman Purna Lingga anak-anak dengan jumlah yang lumayan banyak belum lagi
? ada orang tua murid yang terkadang ikut latihan yoga
bersama, dan juga yang sangat menjadi kendala adalah
ketika saya sedang cuntaka (menstruasi) atau anak-anak
yang perempuan jadi tidak bias mengikuti latihan karena
latihan yoga dilakukan d utama mandala, selain dari itu so
far so good.
10 Bagaimana upaya guru Mengatur gerakan agar tetap tidak memnganggu siswa satu
dalam menghadapi sama lain pada saat melakukan asanas tertentu
kendala yang kerap Lebih banyak sharing.
dihadapi dalam
pelaksanaan Yoga ?
11 Apa tips yang diberikan Kami selaku guru dipasraman selalu memperhatikan
kepada peserta didik kesiapan siswa salah satunya selalu melakukan pemanasan
untuk menghindari hal sebelum memulai yoga, sebelum melakukan pemanasan,
yang tidak diinginkan ? kondisi otot-otot sangat kaku. Otot tidak fleksibel dan tidak
siap melakukan gerakan-gerakan yoga sehingga yoga tanpa
pemanasan dapat menyebabkan cedera. Langkah berikutnya
adalah dengan pemberian materi terlebih dahulu siswa
menjadi memahami yoga secara menyeluruh dan dapat
mengerti setiap makna dan manfaaat dari suatu gerakan
yang dipraktekan. Untuk itu kami pihak guru dipasraman
purna lingga selalu memberikan materi sebelum praktik
yoga.
No Pertanyaan Jawaban
4 Apa kewajiban dan upaya Kewajiban guru yang adalah sebagai instruktur,
pendamping sekaligus mediator harus mampu melakukan
guru yang harus
Yoga, memiliki kemampuan untuk melakukan Yoga itu
dilaksanakan untuk sendiri. Guru harus menginformasikan sumber dan aturan
dalam beryoga. Guru juga harus mendampingi,
terwujudnya kegiatan
mengarahkan dan mau secara langsung memperbaiki
yoga dipasrasman purna posisi/gerakan yang salah pada peserta didik.
Upaya yang harus dilakukan demi terwujudnya kegiatan
lingga?
Yoga yaitu menciptakan kerjasama antara guru dan peserta
didik, kedisiplinan dan konsistensi. Kerjasama antara guru
dan peserta didik ini sangat penting karena kegiatan Yoga
tidak akan terlaksana jika guru dan peserta didik tidak ada
kerjasama. Selain itu kedisiplinan, yang utama harus
disiplin adalah guru. Karena guru adalah orang yang
dicontoh dan dianut oleh peserta didik. Jika guru sudah
disiplin tentu peserta didik juga akan terbawa arus disiplin.
Bagaimana kerja sama Guru-guru dipasraman juga bekerja sama dengan wali
murid dengan memberikan arahan melalui Whatshap agar
guru dipasraman purna
para orangtua mengantarkan anaknya ke TMII karena
lingga dengan pihak pelaksanaan yoga dilaksanakan di Pura Penataran Agung
Kertabumi sehingga para murid perlu diantar menuju ke
orangtua Siswa ?
tempat kegiataan. Guru juga menyediakan pusat bantuan
keluarga berupa program konseling. Konseling ini
disediakan oleh guru untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan siswa. Apabila ada siswa yang
mempunyai masalah, wali kelas akan memanggil orang-
orang yang terlibat dengan siswa tersebut untuk
menyelesaikan masalah
5 Manfaat apa yang manfaat yang dirasakan dari kegiatan ini banyak sekali,
seperti kesehatan badan semua warga pasraman yang
dirasakan oleh guru dan
mengikuti, kerjasama antara guru dan peserta didik menjadi
siswa dari kegiatan yoga lebih baik, guru dan peserta didik menjadi lebih akrab,
pembelajaran pasraman tidak membosankan, pikiran
tersebut ?
menjadi tenang, semua warga pasraman senang. Hal ini
tentu dapat membentuk energy positif di lingkungan
pasraman, sehingga perlu untuk terus dilakukan demi
terwujudnya kesehatan jasmani dan rohani semua warga
pasraman.
6 Kendala apa yang Kendala secara umum yang dihadapi guru adalah prasarana
yang masih kurang, seperti jumlah matras yang masih lebih
dihadapi guru dalam
banyak dari pada siswanya sehingga ada beberapa siswa
pelaksanaan Yoga yang tidak menggunakan matras, sehingga hal ini
mempersulit siswa untuk melakukanm gerakan secara
dipasraman Purna Lingga
nyaman.
?
Transkrip Wawancara
Keterangan : Guru Pasraman Purna Lingga
7 Manfaat apa yang bisa Manfaatnya ialah tubuh menjadi sehat, serta dapat
dirasakan oleh guru dan meningkatkan konsentrasi siswa dan guru saat belajar, dan
siswa dari pelaksanaan dalam kondisi seperti sekarang kita senantiasa mengolah
yoga dipasraman Purna pikiran agar selalu berfikir positif
Lingga ?
8 Masalah apa yang Lokasi yang tidak terlalu luas sehigga mmbuat gerakan
menjadi kendala dalam anatar siswa terbatas. Peralatan yang masih kurang dan
pelaksanaan Yoga lokasi yang cukup jauh, serta untuk anak-anak tingkat sd
dipasraman Purna Lingga susah diatur
?
9 Bagaimana upaya guru Lebih sering berdiskusi tentang permasalahan yang dihadapi
dalam menghadapi
kendala yang kerap
dihadapi dalam
pelaksanaan Yoga ?
10 Bagaimna tahapan Pada tahapan pemebalajaran online pihak guru menyiapkan
pembelajaran online yang materi Surya Namaskar lalu dikirimkan kepada siswa
dilakukan oleh guru melalui aplikasi Whatshap dan siswa diberikan tugas untuk
dipasraman Purna Lingga mempraktekan gerakan tersebut dan didokumentasikan
? berupa foto dan dikirim kepada pihak Guru.
Transkrip Wawancara
Keterangan : Wali Murid
Nama Wali Murid : I Nyoman Sarjana
Nama Siswa : Ni Made Jovita Maheswari
Alamat : Jl. Bojong Nangka 4, no 55, RT 008 RW 08
No Pertanyaan Jawaban
Apakah ada perubahan Perubhan yang dialami anak saya adalah tentang control
dari sikap maupun cara emosi yang baik, anak saya jadi jarang mengeluh, marah-
bertindak anak-anak marah dan lebih giat dalam belajar serta lebih rajin
setelah melaksanakan berolahraga
kegiatan Yoga ?
6 Bagimana cara guru-guru Saya selaku wali murid mendiskusikan langsung masalah
dipasraman purna lingga yang kadang muncul pada anak saya dengan cara menelepon
menanggapi keluhan dari pihak kepala pasraman atau bisa dating langsung
bpk/ibu ? kepasraman bembicarakanya dan mencari solusi terbaik
untuk anak kami.
Transkrip Wawancara
Keterangan : Wali Murid
3 Apa bimbingan atau Bimbingan yang diberikan oleh guru di Pasraman Purna
arahan yang diberikan Lingga adalah untuk menganggap bahwa kegiatan Yoga ini
oleh guru kepada ibu/bpk bukanlah sekedar keharusan, melainkan harus didasari oleh
terkait dengan dedikasi dan tekad/niat dari diri sendiri juga dalam rangka
pelaksanaan Yoga di memperoleh manfaat dari aspek kesehatan dan spiritual.
pasraman Purna Lingga ?
4 Apa saja kendala yang Sejauh ini tidak ada kendala.
Bapak/Ibu temukan
dalam proses pelaksanaan
Yoga di pasraman purna
Lingga ?
5 Bagaimana cara bpk/ibu Biasanya, kami menjelaskan berbagai manfaat yang
memberi semangat agar diperoleh dari kegiatan Yoga jika dilakukan secara
anak bpk/ibu giat berkelanjutan. Namun pada dasarnya, anak kami memang
mengikuti yoga telah mengenal Yoga sedari kecil dan sudah tidak asing lagi
akan kegiatan tersebut (yoga).
6 Apakah ada perubahan Ada, intan jadi lebih dewasa dan bijaksana dalam berpikir,
dari sikap maupun cara berbicara maupun bertindak.
bertindak anak-anak
setelah melaksanakan
kegiatan Yoga ?
7 Bagimana cara guru-guru Jika ada keluhan baik dari kami maupun wali murid yang
dipasraman purna lingga lain, guru - guru di Pasraman Purna Lingga akan
menanggapi keluhan dari mendiskusikannya dengan wali murid yang bersangkutan,
bpk/ibu ? kemudian atas kesepakatan bersama, mencari jalan keluar
yang tepat.
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Tubuh saya menjadi sehat, mood saya menjadi lebih
rasakan setelah terkontrol tidak mudah marah kepada teman dan tubuh saya
melaksanakan kegiatan menjadi lebih sehat, serta otot saya tidak terasa kaku
Yoga Surya Namaskar ?
2 Kendala apa yang anda Pada awal latihan tubuh saya merasa kaku ketika mengikuti
temui ketika sedang arahan dari guru yoga, karna sebelumnya saya belom pernah
melaksanakan kegiatan melaksanakan kegiatan Yoga Surya Namaskara
tersebut ?
3 Bagaiamana perasaan Saya senang melaksanakan kegiatan Yoga Surya
anda ketika sedang Namaskara.
melaksanakan kegitan
Yoga Surya Namaskara?
4 Apa efek yang anda Saya menjadi lebih semangat dalam menerima
rasakan setelah pembelajaran didalam kelas dan tidak mudah mengantuk
melaksanakan Yoga saat guru menjelaskan materi di pasraman
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Manfaat yang saya peroleh tidur saya menjadi lebih nyenyak
rasakan setelah setelah melaksanakan yoga surya namaskara, badan saya
melaksanakan kegiatan pun menjadi lentur dan sehat.
Yoga Surya Namaskar ?
2 Kendala apa yang anda Saya pernah terkilir dan kadang nafas saya tidak beraturan
temui ketika sedang saat melaksanakan kegiatan yoga
melaksanakan kegiatan
tersebut ?
3 Bagaiamana perasaan Saya senang melaksanakan kegiatan Yoga Surya
anda ketika sedang Namaskara.
melaksanakan kegitan
Yoga Surya Namaskara?
4 Apa efek yang anda Efek yang saya rasakan saya menjadi tidak mudah pusing
rasakan setelah saat guru memberikan soal-soal yang rumit dan saya lebih
melaksanakan Yoga tidak mudah marah
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
Nama Siswa : Ni Komang Putri Intan Sari
Kelas : IX
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Badan saya terasa lebih sehat dan tidak pegal, pernapasan
rasakan setelah saya menjadi lebih lancar dan daya tahan tubuh saya
melaksanakan kegiatan meningkat.
Yoga Surya Namaskar ?
2 Kendala apa yang anda Saat pertama kali yoga saya merasa kurang memperhatikan
temui ketika sedang napas saya, sehingga saya merasa mudah lelah.
melaksanakan kegiatan
tersebut ?
3 Bagaiamana perasaan Saya senang melaksanakan kegiatan Yoga Surya
anda ketika sedang Namaskara.
melaksanakan kegitan
Yoga Surya Namaskara?
4 Apa efek yang anda Saya merasa lebih nyaman dan berkonsentari saat belajar
rasakan setelah didalam kelas dan saat guru menerangkan saya menjadi
melaksanakan Yoga lebih bersemangat mendengarkan, selain itu saya juga tidak
surya namaskara pada gampang pusing.
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
1 Manfaat apa yang anda Manfaat yang saya rasakan setelah melaksanakan kegiatan
rasakan setelah yoga surya namaskara adalah saya menjadi merasa lebih
melaksanakan kegiatan sehat dan tidak gampang sakit, badan saya juga menjadi
Yoga Surya Namaskar ? lebih lentur saya pun menjadi bersemangat dalam
melakukan kegiatan olahraga lainya
2 Kendala apa yang anda Saya tidak menemukan kendala apapun
temui ketika sedang
melaksanakan kegiatan
tersebut ?
3 Bagaiamana perasaan Saya senang melaksanakan kegiatan Yoga Surya
anda ketika sedang Namaskara.
melaksanakan kegitan
Yoga Surya Namaskara?
4 Apa efek yang anda Saya menjadi lebih giat belajar dikelas karena badan saya
rasakan setelah selalu fit untuk menerima pelajaran dari guru, selain itu saya
melaksanakan Yoga juga tidak mudah mengantuk didalam kelas
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Surya namasakara bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan
rasakan setelah saya, saya menjadi lebih sehat dan otot saya menjadi lentur
melaksanakan kegiatan dan tidak kaku, sehingga mempermudah saya melaksanakan
Yoga Surya Namaskar ? kegiatan sehari-hari seperti membantu orang tua dirumah
2 Kendala apa yang anda Saya merasakan pusing pada aawal-awal latiahann surya
temui ketika sedang namaskara
melaksanakan kegiatan
tersebut ?
3 Bagaiamana perasaan Perasaan saya senang dan bahagia ketika sedang melakukan
anda ketika sedang latihan surya nanaskara
melaksanakan kegitan
Yoga Surya Namaskara?
4 Apa efek yang anda Saya menjadi bersemangat dalam belajar dan selalu berfikir
rasakan setelah positif kepada teman-teman dan orang disekitar saya, dalam
melaksanakan Yoga belajar saya merasa lebih fokus.
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Badan menjadi lebih bugar , pernapasan menjadi lebih
rasakan setelah lancar , otot otot menjadi lentur
melaksanakan kegiatan
Yoga Surya Namaskar ?
2 Kendala apa yang anda Pertama kali melakukan yoga otot otot terasa kaku
temui ketika sedang
melaksanakan kegiatan
tersebut ?
4 Apa efek yang anda Yg saya rasakan , badan saya menjadi lebih segar dan tidak
rasakan setelah gampang capek dan lelah ketika guru menerangkan didalam
melaksanakan Yoga kelas
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Saya merasa jauh lebih baik dan sehat dari sebelumnya.
rasakan setelah Saya berpikir bahwa kegiatan ini akan sangat menyehatkan
melaksanakan kegiatan jika dilakukan secara rutin setiap hari/minggu.
Yoga Surya Namaskar ?
2 Kendala apa yang anda Setelah mencoba melakukan surya namaskar untuk pertama
temui ketika sedang kalinya, sangat wajar apabila sesudahnya badan akan terasa
melaksanakan kegiatan pegal - pegal, tetapi jika dilakukan dengan rutin, badan akan
tersebut ? terasa lebih segar, lentur dan sehat.
3 Bagaiamana perasaan Saat melakukan Yoga Surya Namaskar, saya merasa lebih
anda ketika sedang tenang, lebih mudah untuk mengatur emosi, serta menjadi
melaksanakan kegitan lebih bersemangat untuk melakukan aktivitas-aktivitas saya
Yoga Surya Namaskara? lainnya.
4 Apa efek yang anda Setelah melaksanakan Yoga Surya Namaskara, badan saya
rasakan setelah terasa lebih segar dan lentur, saya berniat untuk melakukan
melaksanakan Yoga Yoga Surya Namaskara secara rutin dirumah untuk
surya namaskara pada kebugaran jasmani berkelanjutan, serta agar lebih mudah
saat menerima dalam mengatur emosi dan pernafasan.
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Dulu sebelum latihan surya namaskara saya merasa cepat
rasakan setelah pusing dan nafas tidak beraturan, namun setelah
melaksanakan kegiatan melaksanakan surya namaskara saya menjadi lebih sehat
Yoga Surya Namaskar ? dan tidak mudah pusing
2 Kendala apa yang anda Saya terkadang merasa terkilir pada otot-otot saya namun itu
temui ketika sedang sangat jarang saya rasakan
melaksanakan kegiatan
tersebut ?
3 Bagaiamana perasaan Senang
anda ketika sedang
melaksanakan kegitan
Yoga Surya Namaskara?
4 Apa efek yang anda Ketika dikelas saya lebih bersemangat dalam menerima
rasakan setelah materi yang diberikan oleh guru
melaksanakan Yoga
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Saya merasa tubuh saya menjadi lebih baik dalam hal
rasakan setelah kesehatan, apalagi dalam kondisi cuaca hujan saya tidak
melaksanakan kegiatan mudah demam, dan tetap fit dalam melakukan tugas-tugas
Yoga Surya Namaskar ? yang diwajibkan untuk saya, seperti belajar dirumah,
membantu orangtua itu saya lakukan dengan senang
2 Kendala apa yang anda Kendalanya tidak ada mungkin hanya sempat terkilir saat
temui ketika sedang melakukan beberapa gerakan, namun itu sangat jarang saya
melaksanakan kegiatan alami
tersebut ?
4 Apa efek yang anda Saya menjadi lebih semangat dalam menerima
rasakan setelah pembelajaran didalam kelas dan tidak mudah mengantuk
melaksanakan Yoga saat guru menjelaskan materi di pasraman
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
1 Manfaat apa yang anda Tubuh saya menjadi lebih sehat dan bugar, saya pun menjadi
rasakan setelah tidak gampang sakit serta lebih bahagia dibandingkan
melaksanakan kegiatan sebelum saya melakukan kegiatan Yoga
Yoga Surya Namaskar ?
2 Kendala apa yang anda Pada awal melakukan latihan saya sering lupa nama
temui ketika sedang geraknya karena berbahasa sanskerta
melaksanakan kegiatan
tersebut ?
3 Bagaiamana perasaan Perasaan saya bahagia
anda ketika sedang
melaksanakan kegitan
Yoga Surya Namaskara?
4 Apa efek yang anda Saya menjadi merasa bahagia ketika menerima tugas-tugas
rasakan setelah dari guru dan tidak merasakan beban ketika diberikan tugas
melaksanakan Yoga oleh guru dikelas
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Transkrip Wawancara
Keterangan : Siswa Kelas IX Pasraman Purna Lingga
No Pertanyaan Jawaban
4 Apa efek yang anda Tubuh sedikit pegal namun tak lama kemudian menjadi
rasakan setelah segar dan tidak pegal lagi.
melaksanakan Yoga
surya namaskara pada
saat menerima
pembelajaran dikelas
Daftar Informan
1. Nama : Ni Ketut Seniariti M.Pd
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Guru
Alamat : Bekasi
1. Sūrya Namaskāra adalah suatu latihan yang berasal dari jaman prasejarah, Sūrya
Namaskāra dapat membangkitkan aspek kesadaran yang lebih tinggi. Berikut ini
yang sesuai dengan definisi Sūrya Namaskāra adalah …….
3. Perhatikan gambar berikut. Yang termasuk gerakan Sūrya Namaskāra adalah …..
a b c. d.
4. Perhatikan gambar dibawah ini, gerakan ini menyerupai bentuk menunggang kuda
dalam Bahasa sanskerta gerakan tersebut adalah….
a. Aswa Sancalanasana
b. Padahastasana
c. Hasta Uttanasana
d. Pranamasana
5. Gerakan Hasta Uttanasana bermanfaat meregangkan isi rongga perut, menghilangkan
kelebihan lemak dan memperbaiki pencernaan. Melatih otot-otot lengan dan bahu,
menyelaraskan urat-urat syaraf tulang belakang dan membuka seluruh bilik paru-paru.
Gerakan yang tepat untuk Hasta Uttanasana dibawah ini adalah
a. Angkatlah kedua lengan di atas kepala, kedua lengan direggangkan sesuai lebar bahu
tekuklah kepala dan tubuh bagian atas ke belakang
b. Membungkuklah ke depan hingga tangan menyentuh tanah
c. Berdiri tegak dengan kedua kaki merapat letakkan kedua telapak tangan bersamaan
di depan dada
d. Rendahkan tubuhke tanah, pinggul dan perut sedikit diangkat ke atas.
a. Normal
b. Menarik nafas
c. Menahan nafas
d. Nafas disimpan diperut
7. Perhatikan gambar dibawah ini. Pada saat melakukan gerakan Hasta Uttanasana
mantram yang diucapkan adalah ….
10. Perhatikan gambar dibawah ini berikut adalah gerakan ke- 2 dari Sūrya Namaskāra (
Hasta Uttanasana) Manfaat dari melakukan gerakan tersebut adalah……
12. Perhatikan gambar dibawah Bujangasana merupakan gerakan posisi ke-7 dari Sūrya
Namaskāra yang menyerupai posisi ular, manfaat dari gerakan tersebut dapat
menghilangkan berbagai penyakit diantaranya adalah….
a. Memperbaiki flek hitam diwajah
b. Menghilangkan kutu air
c. Menyembuhkan asma, dan memperbaiki sistem pencernaan
d. Menyembuhkan demam
13. Perhatikan gambar dibawah ini, berikut adalah gerakan Padahastasana ( posisi tangan
menyentuh kaki, ketika sedang melakukan gerakan tersebut keadaan nafas adalah
a. Menarik nafas
b. Menahan nafas
c. Normal
d. Menghembuskan nafas
14. Sūrya Namaskāra merupakan yoga asana yang berkaitan dengan fisik, oleh karena itu
sebelum melaksanakan yoga sebaiknya melakukan pemanasan terlebih dahulu hal ini
dilakukan agar …..
a. Agar suhu tubuh panas
b. Mencegah adanya cidera pada otot
c. Agar tidak mengantuk
d. Supaya tidak malas
15. Setelah melakukan gerakan Sūrya Namaskāra sebaiknya dilanjutkan dengan gerakan
Savasana hal ini bertujuan untuk…….
a. Agar tidak lupa dengan gerakan Sūrya Namaskāra
b. Agar tubuh menjadi segar dan menghilangkan ketegangan otot
c. Agar tidak lemas
d. Agar tubuh menjadi tidak berkeringat
16. Pranamasana merupakan gerakan pembuka dan penutup dalam Sūrya Namaskāra ,
Posisi kedua tangan saat melakukan gerakan tersebut adalah ……
a. Posisi tangan dicakupkan dan berada di dada
b. Posisi tangan sejajar
c. Posisi tangan diangkat kebelakang
d. Posisi tangan menyentuh lantai
17. Asva Sancalanasana merupakan gerakan ke-4 dari Sūrya Namaskāra yang
bermanfaat untuk peregangan otot pinggul, posisi kepala saat melakukan gerakan
tersebut adalah …….
a. Menunduk kebawah
b. Mendongak keatas
c. Lurus kedepan
d. Berputar-putar
18. Sūrya Namaskāra adalah suatu latihan yang diwariskan dari para orang bijak pada
jaman Veda, dan juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendekatan yoga.
Siapa maharasi pertama yang mengajarkan atau menciptakan Yoga ………
a. Maharsi Patanjali
b. Maharsi Visvamitra
c. Maharsi Vasistha
d. Maharsi Grtsamada
19. Didalam melakukan gerakan Sūrya Namaskāra kita harus bersungguh-sungguh dan
berkonsentrasi, perhatikan gambar dibawah ini, berikut adalah gerakan Astanga
Namaskara didalam Sūrya Namaskāra , Konsentrasi yang dipusatkan pada saat
melakukan gerakan tersebut adalah
a. Belakang pusar ( Manipura )
b. Pusat leher ( visuddhi )
c. Pusat alis mata ( Ajna)
d. Akar tulang belakang ( Svadhisthana)
20. Setiap gerakan Sūrya Namaskāra memiliki makna yang ada kaitanya dengan ajaran
Veda, dan didalam setiap gerakanya harus diingiri dengan mantram, perhatikan
gambar dibawah ini, saat melakukan gerakan tersebut mantram yang diucapkan
adalah..
a. Om suryaya Namah
b. Om bhanave namah
c. Om puspa namah
d. Om Mitraya namah
PENILAIAN PRAKTIK GERAKAN SŪRYA NAMASKĀRA SISWA KELAS IX
PASRAMAN PURNA LINGGA
Nama Siswa : I Gusti Bagus Anggas
Kelas : IX
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
(33 : 36 )X 100 = 91
PENILAIAN PRAKTIK GERAKAN SŪRYA NAMASKĀRA SISWA KELAS IX
PASRAMAN PURNA LINGGA
Nama Siswa : I Wayan Surya Darma
Kelas : IX
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
(32 : 36 )X 100 = 88
PENILAIAN PRAKTIK GERAKAN SŪRYA NAMASKĀRA SISWA KELAS IX
PASRAMAN PURNA LINGGA
Nama Siswa : Ida Bagus Anom S
Kelas : IX
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
(34 : 36 )X 100 = 94
PENILAIAN PRAKTIK GERAKAN SŪRYA NAMASKĀRA SISWA KELAS IX
PASRAMAN PURNA LINGGA
Nama Siswa : Ni Komang Puti Intan Sari
Kelas : IX
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
(34 : 36 )X 100 = 94
PENILAIAN PRAKTIK GERAKAN SŪRYA NAMASKĀRA SISWA KELAS IX
PASRAMAN PURNA LINGGA
Nama Siswa : Ni Komang Trisna S
Kelas : IX
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
(33 : 36 )X 100 = 91
PENILAIAN PRAKTIK GERAKAN SŪRYA NAMASKĀRA SISWA KELAS IX
PASRAMAN PURNA LINGGA
Nama Siswa : Ni Made Jovita Maheswari
Kelas : IX
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
(33 : 36 )X 100 = 91
PENILAIAN PRAKTIK GERAKAN SŪRYA NAMASKĀRA SISWA KELAS IX
PASRAMAN PURNA LINGGA
Nama Siswa : Ni Putu Maheswari
Kelas : IX
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
(34 : 36 )X 100 = 94
PENILAIAN PRAKTIK GERAKAN SŪRYA NAMASKĀRA SISWA KELAS IX
PASRAMAN PURNA LINGGA
Nama Siswa : Pramesti Tiara Putri
Kelas : IX
Penilaian
A = Sangat baik (skor 3)
B= Baik (skor 2)
C= Cukup (skor 1)
Nilai = Skor Perolehan : Skor maksimal X 100 =
(34 : 36 )X 100 = 94