Anda di halaman 1dari 109

SKRIPSI

PENGARUH MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN


AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 8 SINGARAJA

NI PUTU BUDI UTAMI


18.1.1.1.1.21

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU


JURUSAN DHARMA ACARYA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI MPU KUTURAN
SINGARAJA
2022
SKRIPSI

PENGARUH MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN


AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 8 SINGARAJA

HALAMAN JUDUL
Diajukan Kepada
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Hindu
Program Studi Pendidikan Agama Hindu

OLEH
Ni Putu Budi Utami
18.1.1.1.1.21

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU


JURUSAN DHARMA ACARYA
SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI MPU
KUTURAN SINGARAJA
2022

i
SKRIPSI

PENGARUH MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN


AGAMA HINDU UNTUK MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 8 SINGARAJA

TELAH DIPERIKSA DAN DISETUJUI UNTUK DIUJI


OLEH :

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ketut Bali Sastrawan, S.Ag.,M.Pd.H Ni Rai Vivien Pitriani, S.Pd.H.,M.Pd.H


NIP. 198108052007101002 NIP. 199002192019032014

Ketua Jurusan Dharma Acarya Ketua Program Studi


Pendidikan Agama Hindu

Dr. IG. Agung Jaya Suryawan, S.Ag., M.Ag L. Eka M.Julianingsih P.SE, S.Pd.H.,M.Pd.H
NIP. 198011052003121002 NIP.19169007222018012001

ii
SKRIPSI

TELAH DIPERTAHANKAN DI DEPAN DEWAN PENGUJI


PADA TANGGAL 9 AGUSTUS 2022
DAN DINYATAKAN TELAH LULUS SERTA MEMENUHI SYARAT UNTUK
MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN AGAMA HINDU
Susunan Dewan Penguji

PENGESAHAN PANITIA UJIAN


Ketua Ujian, Sekretaris Ujian,

Dr. Ketut Bali Sastrawan, S.Ag. M.Pd.H Ni Rai Vivien Pitriani, S.Pd.H .,M.Pd.H
NIP. 198108052007101002 NIP. 199002192019032014

HALAMAN PENGESAHAN

Anggota
Penguji I Penguji II

L. Eka M.Julianingsih P.SE, S.Pd.H.,M.Pd.H Putu Subawa, S.Pd.,M.Pd.H


NIP. 19169007222018012001 NIP.197007052007011074

Mengesahkan

Ketua Ketua Jurusan Dharma Acarya


STAH N Mpu Kuturan Singaraja

Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A Dr. IG. Agung Jaya Suryawan, S.Ag., M.Ag
NIP. 1976112920011221002 NIP. 198011052003121002

iii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis saya yang berjudul

“Pengaruh Media Visual Pada Pembelajaran Agama Hindu Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja” beserta isinya adalah

benar-benar karya sendiri, dan penulis tidak melakukan penjiplakan dan mengutip

dengan cara-cara yang tidak sesuai etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam

karya saya ni, atau ada klaim terhadap keaslian karya ini.

Singaraja, 9 Agustus 2022


Yang Membuat pernyataan ,

(Ni Putu Budi Utami)

iv
MOTTO

“ Kecerdasan Akal Dan Pikiran Merupakan Keindahan Dan

Kecantikan Yang Paling Utama Di Dunia ”

v
KATA PERSEMBAHAN

1. Ayah dan Ibu yang ketika saya kehilangan kepercayaan pada diri saya

sendiri, kalian disini untuk percaya pada saya.

2. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dukungan selama

menjalani perkuliahan.

3. Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja almamater

kebangganku.

vi
KATA PENGANTAR

Om Swastiyastu

Angayubagia penulis haturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena

atas asung kerta wara nugrah-Nya tugas skripsi dengan judul “Pengaruh Media

Visual Pada Pembelajaran Agama Hindu Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja” dapat terselesaikan.

Tersusunnya skripsi ini bukanlah hasil pemikiran sendiri, akan tetapi berkat

bimbingan dan dukungan berbagai pihak, maka melalui kesempatan ini

perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Dr. I Gede Suwindia, S.Ag., M.A, Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri

Mpu Kuturan Singaraja yang telah memberikan kesempatan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Dr. IG. Agung Jaya Suryawan, S.Ag., M.Ag, Ketua Jurusan Dharma Acarya

Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja yang telah

memberikan kesempatan menyelesaikan skripsi ini.

3. L Eka M. Julianingsih P.SE. S.Pd.H., M.Pd.H, Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Hindu atas arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan

studi sesuai dengan rencana.

4. Dr. Ketut Bali Sastrawan, S.Ag., M.Pd.H, Dosen pembimbing I yang dalam

kesibukan masih menyediakan waktu dan menyempatkan diri untuk

membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan masukan, ilmu, dan arahan

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

vii
5. Ni Rai Vivien Pitriani, S.Pd.H., M.Pd.H, Dosen pembimbing II yang dalam

kesibukan masih menyediakan waktu dan menyempatkan diri untuk

membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan masukan, ilmu, dan arahan

yang sangat bermanfaat bagi penulis.

6. Ketut Arya, S.Pd., M.Pd, Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Singaraja yang

telah memberi ijin untuk melakukan penelitian di sekolah.

7. Orang tua, keluarga, sahabat, dan teman penulis yang telah memberikan

motivasi dan dukungan dalam mengikuti berbagai kegiatan selama masa

perkuliahan.

8. Para Informan yang telah senantiasa membantu dan memberikan saran kepada

penulis.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna

karena keterbatasan kemampuan penulis miliki. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati demi kesempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi pengembangan dunia pendidikan.

Akhir kata semoga Ida Shang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

dan penyelesaian skripsi ini.

Om Santih, Santih, Santih, Om

Singaraja, 9 Agustus 2022

Peneliti

viii
ABSTRAK

Proses pembelajaran di SMP Negeri 8 Singaraja masih menggunakan model


pembelajaran konvesional maka sangat berdampak pada siswa, siswa menjadi
kurang efektif, merasa bosan dan cepat jenuh jika dalam proses pembelajaran hanya
menggunakan model konvesional. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
tentang bagaimana pengaruh media visual pada pembelajaran Agama Hindu di
SMP N 8 Singaraja. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh media
visual pada pembelajaran Agama Hindu dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif (quasi eksperimental design)
dengan menggunakan data yang diperoleh dari penyebaran pretest dan posttest dan
teknik yang digunakan untuk mengambil sampel adalah purposive sampling.
Peneliti menggunakan teori kognitif. Sedangkan sampel dalam penelitian ini
menggunakan kelas VIII 6 (kelas eksperimen) berjumlah 35 siswa dan kelas VIII 5
(kelas kontrol) berjumlah 35 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah
data Uji prasyarat melalui uji hipotesis menunjukkan nilai rata-rata posttest kelas
eksperimen (87,89) dan nilai rata rata posttest kelas kontrol (77,49) yakni pada
pembelajaran Agama Hindu menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa lebih
meningkat dibuktikan dengan analisis data (77,49>87,89) yang menyatakan nilai
rata-rata kelas eksperimen lebih besar dari pada nilai kelas kontrol. Kesimpulannya
Terdapat pengaruh penggunaan media visual dalam pembelajaran agama Hindu di
SMP N 8 Singaraja terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

Kata Kunci : Pendidikan Agama Hindu, Prestasi Belajar, Media Visual

ix
ABSTRACT

The learning process at SMP Negeri 8 Singaraja still uses the conventional
learning model so it has an impact on students, students become less effective, feel
bored and get bored quickly if the learning process only uses conventional models.
The problem in this study is about how the influence of visual media on learning
Hinduism at SMP N 8 Singaraja. The purpose of this study was to determine the
effect of visual media on learning Hinduism in improving student achievement. This
study uses a quantitative method (quasi-experimental design) using data obtained
from the distribution of pretest and posttest and the technique used to take samples
is purposive sampling. Researchers use cognitive theory. While the sample in this
study used class VIII 6 (experimental class) with 35 students and class VIII 5
(control class) with 35 students. The data analysis technique used is the prerequisite
test data through hypothesis testing showing the average posttest value of the
experimental class (87.89) and the average posttest value of the control class
(77.49), namely in Hindu religion learning shows that student learning achievement
is more proven. with data analysis (77.49> 87.89) which states the average value
of the experimental class is greater than the value of the control class. In
conclusion, there is an effect of using visual media in learning Hinduism at SMP N
8 Singaraja on increasing student achievement.

Keywords: Hindu Religious Education, Learning Achievement, Visual Media Visual

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN....................................................................... iii
PERNYATAAN ..................................................................................................... iv
MOTTO................................................................................................................... v
KATA PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................. 8
2.2 Konsep ........................................................................................................ 12
2.2.1 Pengaruh Pembelajaran Media Visual ................................................ 12
2.2.2 Pembelajaran Media Visual ................................................................ 13
2.2.3 Pembelajaran Agama Hindu ................................................................ 15
2.2.4 Prestasi Belajar .................................................................................... 16
2.3 Teori ........................................................................................................... 18
2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................ 22

xi
3.1.1 Jenis Penelitian ..................................................................................... 22
3.1.2 Pendekatan Penelitian .......................................................................... 23
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 23
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 23
3.3.1 Populasi Penelitian ................................................................................ 23
3.3.2 Sampel Penelitian .................................................................................. 24
3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel .............................................. 25
3.4.1 Variabel ................................................................................................. 25
3.4.2 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 26
3.5 Rancangan Penelitian ................................................................................. 27
3.6 Instrumen Penelitian................................................................................... 28
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................................. 30
3.7.1 Uji Normalitas ....................................................................................... 30
3.7.2 Uji Homogenitas ................................................................................... 31
3.7.3 Uji Hipotesis .......................................................................................... 31
3.7.4 Teknik Penyajian Data .......................................................................... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 33
4.1.1 Tes Awal (Pretest) ................................................................................ 34
4.1.2 Pelaksanaan Perlakuan (Treatment) ...................................................... 37
4.1.3 Tes Akhir (Posttest) .............................................................................. 39
4.1.4 Teknik Analisis Data ............................................................................. 42
4.2 Pembahasan ................................................................................................. 45
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 51
5.2 Saran ............................................................................................................ 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi populasi ......................................................................... 24


Tabel 3.2 Anggota sampel ............................................................................. 25
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen pretest ............................................................. 28
Tabel 3.4 Kisi-kisi instrument posttes............................................................ 29
Tabel 3.5 Skala Prestasi Belajar ..................................................................... 32
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Pretest............................................................... 35
Tabel 4.2 Histogram data pretest .................................................................. 36
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Posttes .............................................................. 40
Tabel 4.4 Histogram Data Posttest................................................................ 41
Tabel 4.3 Test of Normality............................................................................ 42
Tabel 4.4 Test of Homogeneity of Variance ................................................... 43
Tabel 4.5 Independent Sample Test ............................................................... 44
Tabel 4.6 Deskriptif Statistik ......................................................................... 45

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kegiatan pretest kelas eksperimen ............................................. 34


Gambar 4.2 Kegiatan pretest kelas kontrol .................................................... 35
Gambar 4.3 Kegiatan pelaksanaan perlakuan (treatment) kelas eksperimen 38
Gambar 4.4 Kegiatan pelaksanaan perlakuan (treatment) kelas kontrol ...... 38
Gambar 4.5 Kegiatan pelaksanaan posttest di kelas eksperimen .................. 39
Gambar 4.6 Kegiatan pelaksanaan kelas kontrol ........................................... 40

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.1 Jadwal Penelitian Eksperimen & Kontrol

Lampiran 1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran 1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran 1.4 Lembar Soal Pretest

Lampiran 1.5 Lembar Soal Postest

Lampiran 1.6 Hasil Nilai Ulangan Kelas Eksperimen dan Kontrol

Lampiran 1.7 Hasil Uji Kesetaraan

Lampiran 1.8 Hasil Nilai Kelas Eksperimen

Lampiran 1.9 Hasil Nilai Kelas Kontrol

Lampiran 1.10 Rekapitulasi Nilai

Lampiran 2.1 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 2.2 hasil Uji Homogenitas

Lampiran 2.3 Hasil Uji Independent

Lampiran 2.4 Hasil Deskriptif Statistik

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan dapat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan

dimaknai sebagai daya upaya yang terencana menjadikan situasi dan pelaksanaan

belajar mengajar agar peserta didik aktif meningkatkan kemampuan diri (Sutrisno,

2016:26) . Jadi pendidikan merupakan sebuah proses kemampuan serta keahlian

diri yang terus berkembang secara individual. Hal ini berkaitan dengan tujuan

pendidikan bukan hanya sebagai proses ataupun sistem transfer pengetahuan saja,

akan tetapi sebagai sebuah proses perubahan etika ataupun sikap setiap peserta

didik.

Tujuan pendidikan nasional dalam pembukuan UUD 1945 adalah

mencerdasakan kehidupan bangsa. Seperti yang tertuang dalam UU No. 20 tahun

2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 berbunyi “…bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab” (Hasbullah, 2013:140-144).

Mengacu pada Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional fungsi pendidikan yaitu Pasal 3 yang menyatakan bahwa

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

1
2

kehidupan bangsa”. Fungsi pendidikan adalah menghilangkan segala sumber

penderitaan rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan, dapat mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Sujana, 2019:29).

Pendidikan Agama Hindu adalah salah satu mata pelajaran yang wajib

diterapkan di seluruh jenjang dan jenis lembaga pendidikan formal baik negeri

maupun swasta, dari Taman Kanak Kanak hingga Perguruan Tinggi. Sama seperti

halnya dengan mata-mata pelajaran yang lain. Pendidikan Agama senantiasa

diarahkan untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional, dan pada akhirnya

untuk mewujudkan tujuan nasional Negara RI sebagaimana tercantum pada alenia

IV Pembukaan UUD 1945 yaitu : (1) Mencerdaskan kehidupan bangsa, (2)

Memajukan kesejahteraan umum, (3) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia, (4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Terkait tujuan nasional diatas,

pada Bab II Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 dijelaskan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis dan bertanggungjawab (Lasmawan, 2010:14).

Konsep pembelajaran yang diberikan kepada siswa harus memunculkan

daya tarik kepada siswa agar siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap
3

pembelajaran yang dilakukan. Oleh karena itu, guru diharapkan untuk memilih

metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, karena pemilihan

ataupun metode pembelajaran akan membawa dampak atau pengaruh yang besar

terhadap prestasi belajar siswa khususnya Pendidikan Agama Hindu menjadi salah

satu mata pelajaran yang memuat atau mencakup banyak konsep dan kebanyakan

siswa memiliki rasa bosan yang berlebih ketika menerima pembelajaran yang

membuat siswa hanya duduk terpaku tanpa melakukan aktivitas yang menarik.

Kebosanan yang dialami siswa saat melakukan pembelajaran merupakan

salah satu permasalahan yang saat ini banyak dihadapi oleh guru khususnya di SMP

Negeri 8 Singaraja. Menurut hasil observasi yang dilakukan, proses pembelajaran

Pendidikan Agama Hindu berlangsung di SMP Negeri 8 Singaraja kelas VIII masih

memfokuskan pada pemberian materi melalui metode ceramah. Dimana

penggunaan metode ceramah pada zaman sekarang kurang menarik minat siswa

untuk memperhatikan apa yang dikatakan oleh guru ketika memberikan

pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang konvesional di era sekarang

kurang efektif digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Apalagi

dengan keadaan siswa yang biasanya cepat hilang konsentrasinya atau kurang fokus

dalam mengikuti pembelajaran akan membawa dampak besar terhadap minat

belajar siswa.

Ciri-ciri guru yang efektif dalam memberikan pembelajaran dikelas adalah

: (1) guru memerintahkan berbagai kegiatan selama jam sekolah untuk siswa, yakni

mengajar yang struktur; (2) murid memiliki tanggung jawab atas tugasnya dan

bersikap mandiri selama sesi-sesi tugas tersebut; (3) setiap guru hanya mengampu
4

satu bidang kurikulum; (4) interaksi yang tinggi dengan kelas; (5) guru memberikan

banyak tugas yang menantang ; (6) keterlibatan siswa yang tinggi diberbagai tugas;

(7) atmosfer yang positif didalam kelas; (8) guru menunjukan penghargaan dan

dorongan yang tinggi kepada peserta didik. Guru memberikan metode ceramah

kepada siswa menyebabkan kurangnya interaksi yang terjadi dikelas (Mujis &

Reynolds, 2005:4).

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh guru tentang proses

pembelajaran hendaknya mencarikan solusi misalnya dengan mengganti metode

atau pembelajaran yang digunakan agar proses pembelajaran menjadi efektif

sehingga dapat menimbulkan respon siswa yang positif. Pembelajaran yang tepat

digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa menurut penulis ialah

pembelajaran visual. Selain penggunaan yang baik dalam proses pembelajaran,

peningkatan prestasi belajar siswa juga dapat dipengaruhi oleh penggunaan yang

tepat, dalam hal ini isu yang ditemukan oleh peneliti di lapangan berupa model

pembelajaran yang di gunakan masih cenderung pasif (konvesional) yang

mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. Penggunaan media juga akan

mengurangi rasa bosan siswa dalam menerima pembelajaran karena dengan adanya

media, siswa akan lebih aktif dalam menerima pembelajaran.

Seperti pada umunya pembelajaran, media visual juga membantu proses

pembelajaran di sekolah yang digunakan sebagai perantara. Yang dipelajari dari

fenomena-fenomena tampilan nyata pembelajaran media visual khususnya mampu

menampilkan apa yang seharusnya. Peserta didik tidak lagi hanya bisa

membayangkan fenomena-fenomena yang dipelajari dengan menggunakan


5

pembelajaran visual, gurupun tidak kesulitan menyampaikan dan menunjukkan apa

yang dimaksud. Ini tentu menjadi hal keunggulan sendiri dari pembelajaran media

visual yang jika diterapkan secara baik dan sesuai dalam pembelajaran dan

memiliki banyak fungsi yang penting.

Adapun Kelebihan dan Kekurangan dalam pembelajaran media visual ialah

media visual memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: Kelebihan media

visual : (a) Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan menyimpannya atau

mengelipingnya.; (b) Analisis lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar

mengerti isi berita dengan analisis yang lebih mendalam dan dapat membuat orang

berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan; (c) Dapat mengatasi keterbatasan

pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik; (d) media visual memungkinkan

adanya interaksi antara peserta didik dengan ligkungan sekitarnya; (e) Dapat

menanamkan konsep yang benar; (f) Dapat membangkitkan keinginan dan minat

baru; (g) Dapat meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Sedangkan

Kekurangan dari pembelajaran media visual ialah : (a) Tidak terdapat audio, media

visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar. Sehingga kurang jelas

materi yang disampaikan; (b) media visual ini hanya dapat memberikan berupa

gambar yang mewakili isi berita (Ega, 2016:40-41).

Dengan pemikiran tersebut, untuk meningkatkan proses pembelajaran yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Pendidikan Agama

Hindu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai Pengaruh Media Visual Pada

Pembelajaran Agama Hindu Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas

VIII SMP Negeri 8 Singaraja.


6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut : Apakah ada pengaruh media visual pada pembelajaran Agama Hindu

terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian yang akan dilaksanakan adalah untuk mengetahui

ada/tidak pengaruh media visual pada pembelajaran Agama Hindu terhadap prestasi

belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1) Hasil penelitian bermanfaat bagi pengembangan teori pendidikan khususnya

tentang metode pembelajaran guna untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

SMP Negeri 8 Singaraja dengan menggunakan media pembelajaran visual.

2) Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan khususnya

untuk mencapai prestasi belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

media visual.
7

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi guru, siswa, sekolah, dan peneliti

lain.

1) Bagi Siswa adalah siswa dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata

pelajaran Agama Hindu pada semester II Tahun pelajaran 2021/2022

2) Bagi Guru adalah dapat meningkatkan pengetahuan guru dalam memilih dan

menggunakan pembelajaran sesuai dengan bahan pengajaran.

3) Bagi Sekolah adalah penelitian ini dapat dijadikan referensi upaya untuk

meningkatkan sumber daya manusia yang diawali dengan peningkatan hasil

belajar siswa di sekolah.

4) Bagi Peneliti adalah Penelitian ini menjadi bahan pembelajaran untuk

menambah keilmuan yang berkaitan dengan profesi sebagai guru selanjutnya

dapat disumbangkan kepada masyarakat dan Negara dalam rangka

peningkatan mutu pendidikan.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka mencakup sumber-sumber pustaka yang erat kaitannya

dengan masalah yang diteliti, hasil penelitian sebelumnya yang bersifat mutakhir,

yang memuat teori-teori konsep ataupun pendekatan terbaru yang ada hubungannya

dengan peneliti yang dilakukan. Kajian pustaka memiliki tujuan sebagai dasar

untuk memperoleh dan menggali teori-teori, pandangan-pandangan maupun

inspirasi yang berhubungan dengan peneliti, sehingga diperlukan penelusuran hasil

dari penelitian terlebih dahulu, maupun bahan pustaka yang ada hubungannya

dengan penelitian ini.

Pengkaji pustaka yang dilakukan sangat bermanfaat bagi peneliti karena

dapat menambah wawasan, memahami dan memanfaatkan metode landasan teori

yang relevan ataupun untuk mempersiapkan strategi untuk mengatasi berbagai

kendala yang mungkin muncul ketika penelitian dilaksanakan. Dengan melakukan

kajian pustaka, para peneliti mempunyai pengalaman yang luas dan mendalam

terhadap masalah yang hendak diteliti. Dalam penelitian ini penulis berusaha

menemukan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penerapan media visual

untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu.

Ada beberapa pustaka yang di gunakan dalam penelitian ini diuraikan dibawah ini:

Hasil penelitian Puspitasari (2021) dalam penelitiannya berjudul

“Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata

8
9

Pelajaran Sejarah Kelas X di SMA 5 Bulukumba” Menemukan bahwa di

SMA 5 Bulukumba menemukan bahwa pembelajaran menggunakan media visual

lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah

materi teori-teori masuknya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha kelas X. hasil

peniliti menunjukan bahwa ada pengaruh media visual terhadap prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari memiliki persamaan dengan

skripsi ini, persamaannya yaitu terletak pada menggunakan media visual dan

bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Perbedaannya ialah dalam

mata pelajaran peneletiannya menggunakan mata pelajaran sejarah sedangkan mata

pelajaran penelitian ini menggunakan mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu.

Penelitian Puspitasari (2021) berkonstribusi sebagai referensi pada variable terikat

prestasi belajar yang dapat dijadikan rujukan untuk penelitian ini.

Dio Achmad Fajar (2020) dalam penelitiannya berjudul “ Penggunaan

media visual dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan” menemukan bahwa dalam

pemanfaatanya di dunia pendidikan, media visual sering digunakan pada materi

pelajaran yang membutuhkan ilustrasi tambahan agar mempermudah siswa dalam

memahami materi yang diajarkan oleh guru. Melalui pemanfaatan media visual ini

siswa dapat lebih mudah melihat bagaimana cara untuk mempraktekan ilmu

olahraga seperti teknik bermain sepak bola, bermain bola basket, atau hal lain

seperti teknik berenang yang baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada

pengaruh media visual terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

pendidikan jasmani dan rohani.


10

Penelitian yang dilakukan oleh Dio Achmad Fajar memiliki persamaan

dengan penelitian ini, persamaannya yaitu terletak pada media visual yang dapat

mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Namun perbedaannya ialah

terdapat media visual non-proyeksi dimana yang diaksud non-proyeksi ialah yang

harus menggambarkan ruangan pengamatan untuk menghilangkan salah tafsir dari

makna yang terkandung. Penelitian Dio Achmad Fajar (2020) berkonstribusi

sebagai referensi pada variable bebas media visual yang dapat dijadikan rujukan

untuk penelitian ini.

Retmi mallo Kaka (2019) dalam penelitiannya berjudul “ Pengaruh

Penggunaan media Visual Terhadap Prestasi Belajar PAI pada Siswa kelas VIII

SMP Negeri 5 Palopo”. Hasil peneliti menemukan bahwa terdapat pengaruh

penggunaan media visual terhadap prestasi belajar pendidikan Agama Islam pada

sisa kelas VIII SMP Negeri 5 Palopo didukung oleh R Square sebesar 0,233

menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara penggunaan media visual

(X) terhadap prestasi belajar PAI (Y) didukung oleh koefisien determinasi sebesar

23,6%. Hal ini berarti bahwa 23,3% aspek penggunaan media visual (X) terhadap

prestasi belajar PAI (Y) yang dijelaskan oleh variasi aspek melalui persamaan

regresi Y= 81.878+0,121.

Penelitian yang dilakuka oleh Retmi mallo Kaka memiliki persamaan

dengan penelitian ini, persamaannya ialah terdapat pengaruh pretasi belajar siswa

dengan menggunakan pembelajaran media visual. Perbedaannya yaitu terletak pada

mata pelajarannya yaitu Agama Islam sedangkan materi penelitian ini ialah Agama

Hindu dan terdapat juga variasi aspek yang digunakan. Penelitian Retmi Mallo
11

Kaka (2019) berkonstribusi sebagai referensi pada variable terikat dan variable

bebas terdapat pengaruh signifikan antara penggunaan media visual terhadap

prestasi belajar yang dapat dijadikan rujukan untuk penelitian ini.

Husnul Khotikomah, dkk (2019) dalam penelitiannya berjudul

“Meningkatkan attensi belajar siswa kelas awal melalui media visual”. Hasil

penelitian menemukan bahwa proses pemilihan informasi yang dikontrol secara

sukarela oleh subjek (sadar), atau dapat karena pengaruh beberapa peristiwa

eksternal yang ditangkap indera (tidak sadar). Proses perhatian melalui seleksi,

kesadaran dan kontrol, penggunaan pembelajaran terutama yang menekankan pada

pemanfaatan indera penglihatan atau media visual memberikan pengaruh terhadap

perhatian siswa dalam belajar yang akhirnya bermuara pada capaian hasil belajar

yang lebih baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Husnul Khotikomah, dkk, memiliki

persamaan dengan penelitian ini, persamaannya ialah media yang digunakan dan

proses pemilihan iformasi yang dikontrol secara sukarela oleh subjek (sadar), atau

dapat karena pengaruh beberapa peristiwa eksternal yang ditangkap indera (tidak

sadar). Dan Perbedaannya yaitu ia menggunakan attensi belajar siswa dimana

attensi merupakan perhatian atau pemerosesan secara sadar sejumlah kecil

informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia sedangkan penelitian ini

menggunakan proses meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian Husnul

Khotikomah (2019) berkonstribusi sebagai referensi pada dan variable bebas

penggunaan pembelajaran terutama yang menekankan pada pemanfaatan indera

penglihatan dapat dijadikan rujukan untuk penelitian ini.


12

2.2 Konsep

Secara etimologi kata “Konsep” berasal dari bahasa latin “Conceptum” yang

artinya sesuatu yang bisa dipahami. Pengertian konsep lainnya adalah serangkaian

pernyataan, ide/gagasan yang saling terkait tentang berbagai kejadian/petunjuk

dalam melakukan penelitian. Menurut Soedjadi pengertian konsep adalah ide

abstrak yang dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi atau penggolongan

yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata (lambang

bahasa) (Prawiro, 2018).

Dalam konsep akan membahas hal-hal mengenai variabel yang

dicantumkan pada judul skripsi ini antara lain pengaruh pembelajaran media visual

2.2.1 Pengaruh Pembelajaran Media Visual

Prestasi merupakan sesuatu yang dicapai oleh siswa dalam kurun waktu

tertentu selama proses belajar mengajar ialah keberhasilan siswa selama proses

pembelajaran merupakan kalimat yang menyatakan hasil pertimbangan melalui

belajar yang diwujudkan dalam bentuk angka, symbol dan abjad.

Penggunaan pembelajaran media visual merupakan alat bantu bagi guru

dalam proses pembelajaran, dengan menggunakan media visual dalam proses

pembelajaran dimungkinkan bagi peserta didik untuk menghilangkan rasa jenuh

bila dibandingkan dengan proses pembelajaran yang verbal semata, sehingga

peserta didik menjadi lebih mudah untuk menerima materi yang disampaikan oleh

guru selama proses pembelajaran berlangsung sehingga memunculkan semangat


13

belajar, kreativitas, berpikir kritis motivasi dan prestasi belajar siswa juga akan

meningkat. ( Haris Budiman, 2016:24)

Dengan penggunaan media visual dalam proses pembelajaran terdapat

pengaruh pada siswa dengan upaya meningkatkan prestasi belajar, menghilangkan

rasa jenuh di kelas pada saat jam pelajaran dan pengaruh pada guru dapat

memudahkan proses pembelajaran dikarenakan adanya bantuan media

pembelajaran yang melibatkan indera penglihatan.

2.2.2 Pembelajaran Media Visual

Pembelajaran adalah yang digunakan untuk membangun merangsang

pikiran, perasaan, kemampuan dan perhatian siswa dalam proses belajar mengajar

di kelas. tersebut berupa alat ataupun bahan mengajar. Dalam pengertian lain,

pembelajaran adalah bahan, alat atau segala sumber daya yang digunakan dalam

proses penyampaian informasi guru kepada murid. Baik berbentuk fisik ataupun

piranti lunak. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010:2) mengatakan “pembelajaran

bisa memperkuat proses belajar mengajar siswa dalam pengajaran yang kemudian

mampu mempertinggi pengaruh belajar yang diraih siswa”.

Jalinius dan Ambiyar (2016:4) menyatakan “pembelajaran merupakan

semua materi yang terkait hardware dan software yang dipakai untuk membacakan

isi materi dari mata pelajaran ke peserta didik, yang bisa mendatangkan perhatian,

pikiran, perasaan, dan minat pembelajaran sehingga teknik pembelajaran menjadi

kian efektif”.
14

Menurut penjelasan diatas bisa saya simpulkan bahwa media pembelajaran

merupakan hal yang bisa digunakan untuk merangsang pikiran siswa, menyalurkan

pesan atau informasi dari guru kepada siswa, mendukung metode pembelajaran

yang digunakan menjadi suatu alat bantu yang hanya melibatkan indera penglihatan

adalah media visual itu sendiri. Yang termasuk jenis ini adalah media visual non-

cetak, cetak-grafis, dan cetak-verbal. Pertama, media visual non-verbal tiga dimensi

adalah media visual yang memiliki tiga dimensi, berupa model, seperti specimen,

miniatur, diorama, mock up. Kedua, media visual non-verbal-grafis adalah media

visual berupa simbol-simbol media visual atau unsur-unsur grafis yang memuat

pesan non-verbal, seperti gambar (lukisan, sketsa dan foto), peta, diagram, grafik,

dan bagan. Ketiga, media visual-verbal adalah media visual yang memuat pesan

verbal (pesan linguistik berbentuk tulisan). Seperti pada umumnya pembelajaran,

media visual juga membantu proses pembelajaran di sekolah yang digunakan

sebagai perantara. Yang dipelajari dari fenomena-fenomena tampilan nyata

pembelajaran media visual khususnya mampu menampilkan apa yang seharusnya.

Peserta didik tidak lagi hanya bisa membayangkan fenomena-fenomena yang

dipelajari dengan menggunakannya pembelajaran media visual, gurupun tidak

kesulitan menyampaikan dan menunjukkan apa yang dimaksud. Ini tentu menjadi

hal keunggulan sendiri dari pembelajaran media visual yang jika diterapkan secara

baik dan sesuai dalam pembelajaran dan memiliki banyak fungsi yang penting. (Ita,

2021:12-13)

Pengertian media visual dapat disimpulkan bahwa alat bantu proses

pembelajaran dengan memanfaatkan indera penglihatan yang dipelajari dari


15

fenomena-fenomena tampilan nyata pembelajaran media visual khususnya mampu

menampilkan apa yang seharusnya. Peserta didik tidak lagi hanya bisa

membayangkan fenomena-fenomena yang dipelajari dengan menggunakannya

pembelajaran media visual, gurupun tidak kesulitan menyampaikan dan

menunjukkan apa yang dimaksud.

2.2.3 Pembelajaran Agama Hindu

Pembelajaran Agama Hindu adalah upaya membentuk manusia berbudi

luhur, susila, dan bijaksana, yaitu manusia yang dapat menghayati hakikat dari

kehidupan yang penuh dengan tantangan dan penderitaan, manusia yang benar-

benar mengetahui sebab-musibab sampai terjadinya penderitaan dan yakin bahwa

betapapun bentuk membebaskan manusia dari penderitaan. Fungsi Pendidikan

Agama Hindu adalah : (1) penanaman nilai-nilai ajaran Agama Hindu yang dapat

dijadikan pedoman hidup (Moksathan Jagadhita), (2) pengembangan Sradha dan

Bhakti kehadapan Hyang Widhi (Brahman), (3) pengajaran tentang ilmu

pengetahuan keagamaan secara umum, system dan fungsinya; (4) penyampaian

kemampuan sikap mental siswa yang ingin melanjutkan studi kejenjang yang lebih

tinggi; (5) mempersiapkan kematangan dan daya resistensi siswa dalam beradaptasi

diri terhadap lingkungan fisik dan sosial; (6) perbaikan kesalahan-kesalahan,

kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pengalaman ajaran

Agama dalam kehidupan sehari-hari; (7) pencegahan peserta didik dari hal-hal

negative yang diakibatkan oleh pergaulan di dunia luar. Pembelajaran Agama

Hindu memiliki karakteristik dalam panduan Pendidikan Agama Hindu,


16

menyatakan bahwa agama adalah petunjuk hidup yang berisi sejumlah ide nilai dan

norma yang seharusnya menjadi pedoman dalam berfikir, berbicara dan

bertingkahlaku, guna terwujudnya keharmonisan umatnya dalam segala dimensi

yakni keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, Hubungan manusia dengan

manusia, serta hubungan manusia dengan lingkungan alam sekitarnya. Dalam

konsep Hindu suasana yang diwarnai oleh terciptanya harmonisasi dalam berbagai

dimensi atas pembiasaan ber Tri Kaya Parisudha tidak dapat dilepaskan dengan

berbagai kiasan atau simbul-simbul sebagai yang berguna sebagai alat bantu untuk

mempermudah menghayati dan mengamalkan nilai dan norma-norma agama atau

perintah dan larangan tuhan (Winantara, 2019:27).

2.2.4 Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah setiap kegiatan belajar yang dilakukan siswa akan

menghasilkan suatu perubahan pada dirinya. Hasil belajar yang diperoleh siswa

diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku sebelum dan sesudah belajar dilakukan

(Ita, 2021:15).

Prestasi belajar merupakan penilaian hasil upaya aktivitas belajar yang

dinyatakan dalam bentuk angka, simbol, abjad, serta perkataan yang bisa

mengambarkan hasil dalam periode tertentu yang telah digapai oleh tiap anak.

Prestasi belajar ialah yang dicapai oleh siswa dalam kurun waktu tertentu selama

proses belajar mengajar. Keberhasilan siswa selama proses pembelajaran

merupakan kalimat yang menyatakan hasil pertimbangan melalui belajar yang

diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, abjad (Sutratinah, 2001:43).


17

Prestasi belajar merupakan program pengajaran yang telah ditetapkan untuk

mencapai tujuan sebagai tingkat keberhasilan siswa. Indikator prestasi belajar yaitu

proses belajar siswa dan sebagai akibat yang berubah pengungkapan hasil belajar

yang meliputi segenap ranah psikologis. Ranah yang dimaksud antara lain ranah

cipta, karsa dan rasa (Syah, 2010:144-145).

Bidang pendidikan prestasi belajar yaitu hasil dari pengukuran mengenai

peserta didik yang meliputi faktor kognitif, psikomotorik, dan afektif yang diukur

dengan menggunakan instrumen tes setelah mengikuti proses pembelajaran.

Prestasi belajar merupakan penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam

segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau

keterampilan yang dinyatakan sesudah hasil penelitian (Ita, 2021:16-17).

Macam-macam Prestasi Belajar pengertian menyeluruh prestasi belajar

harus meliputi 3 aspek yang siswa miliki yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik,

dan aspek efektif yang bukan hanya merupakan hasil intelektual saja.

Mengkelompokkan prestasi belajar dalam 3 bidang, yaitu: (1) Bidang kognitif,

mencakup pemahaman, analisis, keahlian pemahaman, sintesis, pelaksanaan, dan

evaluasi. (2) Bidang psikomotorik, mencakup kemampuan motorik berupa gerakan

terbimbing, gerakan kompleks, gerakan terbiasa, penyesuaian pola gerakan,

kesiapan, persepsi, dan kreativitas (3) Bidang afektif, mencakup perilaku

penerimaan, sambutan, penilaian, organisasi dan karakterisasi (Oemar, 2009:78).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik dapat

dicapai melalui perubahan perilaku sebagai usaha yang meliputi ranah kognitif,

psikomotorik, dan afektif, sehingga tercapai secara optimal tujuan yang telah
18

ditetapkan. Yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik yang diperoleh tidak

sama karena ada beberapa faktor-faktor dalam proses belajar. Banyak jenis faktor

prestasi belajar yang mempengaruhi, tetapi menjadi 2 golongan yang dapat

digolongkan, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor

inividu yang ada dalam diri yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah

faktor individu yang ada diluar. Faktor-faktor Intern ialah Faktor Fisiologis,

Intelegensi atau Kecerdasan, Bakat, Minat (interest), Perhatian, Motivasi Siswa,

Sikap Siswa Dan terdapat juga Faktor-faktor Ekstern ialah Faktor Keluarga, Faktor

Sekolah, Lingkungan Masyarakat. Ketika dalam proses belajar peserta didik tidak

memenuhi faktor tersebut dengan baik, maka hal tersebut akan berpengaruh

terhadap hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Dari penjelasan tersebut,

maka penelitian ini akan mengutamakan pada prestasi belajar pada dominan

kognitif. Pada dominan kognitif terdiri atas enam kategori yaitu pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisi, sintesis, evaluasi. Perlunya penerapan

pembelajaran ini (gambar visual) agar prestasi belajar Agama Hindu siswa kelas

VIII di SMP Negeri 8 Singaraja meningkat (Ita, 2021:15-21).

2.3 Teori

Teori belajar dan pembelajaran dalam rangka meningkatkan kemampuan

pendidik, harus memiliki dasar empiris yang kuat untuk mendukung profesi mereka

sebagai pengajar. Kenyataan yang ada, kurikulum yang selama ini diajarkan

disekolah menengah kurang mampu mempersiapkan siswa untuk masuk ke

perguruan tinggi. Kemudian kurangnya pemahaman akan pentingnya relevansi


19

pendidikan untuk mengatasi masalah masalah sosial dan budaya, serta bagaimana

bentuk pengajaran untuk siswa dengan beragam kemampuan intelektual (Nurhadi,

2018:3).

Teori merupakan seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat

digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai

organisasi. Teori merupakan salah satu landasan untuk melaksanakan suatu

kegiatan, maka teori mempunyai peranan penting berupa konsep-konsep atau teori-

teori. Penelitian ini menguraikan pokok-pokok pemikiran yang akan dijadikan

landasan berpikir, hal ini mengacu bahwa teori-teori dapat bertindak sebagai alat

dalam ilmu pengetahuan (Sugiyono, 2010:55). Terkait dengan hal tersebut

berdasarkan atas latar belakang, rumusan, serta tujuan penelitian yang dikemukakan

diatas, maka dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori belajar

Kognitif. Definisi “Cognitive” berasal dari kata “Coginition” yang mempunyai

persamaan dengan “knowing” yang berarti mengetahui. Dalam arti yang luas

cognition/kognisi ialah perolahan penataan, penggunaan pengetahuan (Muhibbin,

2005:65). Teori belajar Kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil

belajar itu sendiri. Teori ini lebih menaruh perhatian dari pada peristiwa-peristiwa

internal. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan anatara stimulus dan respon

sebagaimana dalam teori behaviorisme, lebih dari itu belajar dengan teori kognitif

melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks (Nugroho, 2015:290).

Teori belajar kognitif berbeda dengan teori belajar behavioristik, teori

belajar kognitif lebih meningkatkan proses belajar dari pada hasil belajarnya tidak

sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, tidak seperti model
20

belajar behavioristik yang mempelajari proses belajar hanya sebagai hubungan

stimulus respon, model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori belajar yang

sering disebut sebagai model perkeptual (Bahruddin, 2012:87).

Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian bahwa dari situasi

saling berhubungan dengan seluruh kontek situasi tersebut. Misah-misahkan atau

membagi-bagi situasi/materi pelajaran menjadi komponen yang kecil-kecil dan

mempelajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna. Teori ini

berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup

ingatan, retensi, emosi, dan aspek-aspek kejiawaan lainnya. Belajar merupakan

aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat komplek. Proses belajar

terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikan

dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan sudah terbentuk dalam diri

sesorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-pengalaman sebelumnya

(Budiningsih, 2015:34).

Belajar kognitif ciri khasnya terletak dalam belajar memperoleh dan

mempergunakan bentuk-bentuk representatif yang mewakili obyek-obyek itu

dipersentasikan atau dihadirkan dalam diri seseorang melalui tanggapan, gagasan

atau lambang, yang semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental (Nurhadi,

2020:83).

Teori diatas digunakan untuk membedah rumusan masalah yaitu apakah ada

pengaruh media visual pada pembelajaran Agama Hindu untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja. Teori diatas digunakan

karena di dalam teori tersebut menjelaskan bahwa dalam proses belajar perlu
21

adanya bentuk-bentuk representatif yang mewakili obyek-obyek agar pembelajaran

lebih efesien.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Setyosari (2010:110) merupakan “pernyataan yang

bersifat dugaan (conjectural) tentang hubungan antara dua variabel atau lebih”,

sedangkan Setyosari (2010:110) “pengertian hipotesis secara umum ialah jawaban

sementara terhadap masalah penelitian, yang sebenarnya masih perlu diuji secara

empiris. Berdasarkan penjelasan para ahli di atas dapat diperoleh pengertian bahwa

Hipotesis Pengaruh penggunaan aplikasi media visual Pembelajaran tanpa media

visual Berpengaruh atau tidak terhadap prestasi belajar Pembelajaran menggunakan

media visual hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara atas suatu penelitian

yang akan dilakukan untuk kemudian jawaban sementara itu diuji secara empiris.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah:

H0 : Ditolak, tidak terdapat pengaruh pada penggunaan media visual terhadap

prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Agama Hindu kelas VIII SMP

Negeri 8 Singaraja

Ha : Diterima, terdapat pengaruh pada penggunaan media visual terhadap

prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Agama Hindu kelas VIII SMP

Negeri 8 Singaraja”.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis-jenis penelitian dan Pendekatan penelitian secara garis besar

digolongkan menjadi dua macam yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian

kualitatif. Kedua pendekatan tersebut memiliki asumsi, tujuan, karakteristik, dan

prosedur yang berbeda. Namun demikian, permasalahan tidak terletak pada

keunggulan atau kelemahan setiap pendekatan, tetapi sejauh mana peneliti bersikap

responsive dengan mengembangkan desain yang tepat untuk penelitiannya.

Penelitian merupakan salah satu cara dalam bentuk usaha mengembangkan bahkan

memajukan sebuah sistem disini maksudnya adalah sebuah standar atau tatanan

bahkan pengetahuan yang telah ada. Melalui penelitian, kita dapat mengulik apa

saja variable yang nantinya dapat modifikasi agar dapat mengembangkan sistem

tersebut. Dan Pendekatan penelitian adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam

suatu penelitian yang dimulai dari perumusan masalah sampai membuat suatu

kesimpulan. (Chici,2008:16)

3.1.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian quasi

eksperimental design. Sugiyono (2007:107) mendefinisikan bahwa “penelitian

eksperimen yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Quasi eksperimental

design merupakan jenis desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen tidak dipilih secara random. Peneliti mengguunakan desain

22
23

quasi eksperimental design karena dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel

dari luar yang tidak dapat di kontrol oleh peneliti”.

3.1.2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini mengacu pada pendekatan kuantitatif. Menurut Nana S.

Sukmadinata (2010:53), “penelitian kuantitatif didasari pada filsafat positivisme

yang menekankan fenomena objektif yang dikaji secara kuantitatif atau dilakukan

dengan menggunakan angka, pengolahan statistik, struktur, dan percobaan

terkontrol”.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMP Negeri 8 Singaraja

Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng pada rentang waktu bulan April-Juli

2022 semester II (genap) Tahun pelajaran 2021/2022. Alasan dipilihnya SMP

Negeri 8 Singaraja sebagai tempat penelitian dikarenakan model pembelajaran yang

digunakan masih bersifat konvensional (ceramah) yang dimana kurang relevan

untuk peserta didik sehingga prestasi belajar siswa tidak berjalan dengan baik.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi penelitian

ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 8 Singaraja Kecamatan Buleleng

Kabupaten Buleleng pada tahun pelajaran 2021/2022. Sekolah ini memiliki 8 kelas

dari setiap jenjangnya, 8 kelas tersebut akan diambil dua kelas sebagai sampel, satu
24

kelas sebagai eksperimen satu lainnya sebagai kelas kontrol. Distribusi populasi

dalam penelitian ini dapat table berikut:

Tabel 3.1 Distribusi Populasi

No Populasi Jumlah
Siswa
1 Kelas VIII 1 31 Siswa
2 Kelas VIII 2 37 Siswa
3 Kelas VIII 3 37 Siswa
4 Kelas VIII 4 37 Siswa
5 Kelas VIII 5 35 Siswa
6 Kelas VIII 6 35 Siswa
7 Kelas VIII 7 37 Siswa
8 Kelas VIII 8 34 Siswa
Jumlah 283 Siswa
(Data : SMPN 8 Singaraja)

Untuk mengetahui kemampuan siswa yang akan digunakan sebagai kelas

eksperimen dan kelas kontrol yang terdapat di SMP Negeri 8 Singaraja. Maka

dilakukan Uji kesetaraan untuk kelas VIII 5 dan kelas VIII 6 pada penelitian ini

dilakukan dengan menganalisis nilai hasil belajar Pendidikan Agama Hindu

Semester I Siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja. Uji kesetaraan ini

menggunakan IBM SPSS 24 for windows karena dalam perhitungan uji kesetaraan

akan menguji hepotesis komparatif rata-rata k sampel secara serempak (Sugiyono,

2010:166)

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel dilaksanakan berdasarkan purposive sampling atau yang lebih

dikenal dengan sampel pertimbangan. Menurut Sugiyono (2014:85) “purposive

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.


25

Pertimbangan tersebut dilakukan dengan memperhatikan bahwa kedua kelas diajar

oleh guru yang sama dan berdasarkan kemampuan akademik siswa.

Adapun yang menjadi sampel penelitian ini adalah kelas penentuan, VIII 5

dan VIII 6. Alasan peneliti memilih kelas VIII 5 dan VIII 6 sebagai sampel

penelitian adalah karena penelitia melakukan diskusi dengan kepala sekolah dan

menyarankan penelitian dilakukan di kelas VIII 5 dan VIII 6 karena guru yang

mengajar kelas tersebut sama. Kemudian guru tersebut bersedia peneliti melakukan

penelitian di kelasnya. Selanjutnya pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol

dilakukan dengan cara di undi. Sehingga terpilih kelas VIII 5 sebagi kelas kontrol

dan VIII 6 sebagai kelas eksperimen.

Tabel 3.2 Anggota Sampel

Sekolah Kelompok Perlakuan Kelas Jumlah


Siswa

Kelas VIII 6 Eksperimen media visual VIII 35

Kelas VIII 5 Kontrol Tidak mendapat VIII 35


perlakuan penggunaan
media visual

Total anggota sampel 70

3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.4.1 Variabel

Variable adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel, yaitu variabel bebas

(independent) dan variabel terikat (dependent).


26

1) Variabel bebas

Media visual merupakan variabel bebas yang dimana juga melibatkan

indra penglihatan. Variabel bebas terdapat dua jenis pesan yang dimuat dalam

hal ini media visual (pesan verbal dan nonverbal). Letak simbol-simbol

nonverbal visual adalah selaku pengubah bahasa visual dan bahasa visual inilah

yang akhirnya menjadi perangkat lunak media visual dan secara garis besar

bagian yang tampak di media visual terdiri dari garis, bentuk, warna, dan tekstur.

Pesan verbal-visual yang terdiri dari kata-kata bahasa verbal dalam versi tulisan

maupun pesan nonverbal-visual (Ita, 2021:31).

2) Variabel Terikat

Variabel terikat adalah kemampuan-kemampuan dimiliki oleh siswa

setelah menerima pengalaman belajarnya yang di mana penelitian yang terkait

prestasi belajar siswa (Ita, 2021:31).

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Pembelajaran yang memanfaatkan pembelajaran media visual merupakan

pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan

perhatian dan kemampuan atau keterampilan siswa. Siswa berperan besar dalam

pembelajaran media visual karena siswa akan menemukan konsep untuk

memecahkan masalah yang ada. Kegiatan dalam pembelajaran media visual diawali

dengan guru memberikan gambaran atau sebuah foto yang memunculkan masalah

dibantu dengan alat yaitu proyektor dan slide Power Point (PPT). Setelah itu akan

mendefinisikan dan mengorganisasikan hal-hal yang berhubungan dengan masalah


27

tersebut. Guru memiliki peran untuk membimbing siswa dalam mengumpulkan

informasi terkait dengan masalah yang dihadapi, siswa akan menyajikan laporan

atau hasil karya yang menyangkut masalah. Sebelum pembelajaran berakhir, siswa

akan dibantu oleh guru untuk mengevaluasi penyelidikan dan proses yang

digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah.

3.5 Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

eksperimen, karena dalam penelitian ini terdapat perlakuan (treatment). Metode

penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan (Sugiyono, 2015: 107). Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini ada quasi eksperimental design. Desain ini mempunyai kelompok

kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-

variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2015: 114).

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Singaraja pada semester ganjil Tahun

Ajaran 2021/2022 pada mata pelajaran Agama Hindu. Populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja Tahun

Ajaran 20021/2022. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII 6

yang diberi perlakuan kelas Eksperimen dan VIII 5 yang tidak diberi perlakuan

kelas kontrol.
28

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data yang pada

hakekatnya adalah alat ukur untuk mengukur variable penelitian. Menurut Arikunto

(2009:101) menyatakan bahwa “Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu

yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data

agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Dalam

penelitian ini digunakan instrument berupa tes. Tes yang dilakukan oleh peneliti

adalah bentuk tes tertulis yaitu tes objektif dengan bentuk tes pilihan ganda. Materi

yang digunakan pada tes tertulis disesuaikan dengan materi pembelajaran pada saat

pelaksanaan perlakuan. Untuk menuyusun sebuah tes maka kita perlu mengacu

pada definisi konseptual dan definisi operasional. Karena aspek yang dinilai dalam

penelitian ini adalah prestasi belajar. Kisi-kisi instrumen tes yang digunakan adalah

sebagai berikut :

Tabel. 3.3 Kisi-kisi instrumen pretest

Kompetensi Indikator Nomor Soal Jumlah


Materi Dasar

Mengetahui 6
Panca Maha Konsep Memahami 1, 2, 8, 11, 24, 25
Bhuta Ajaran bentuk-
Panca Maha bentuk
Bhuta Bhuana
Agung dan
Bhuana Alit
Menyebutkan 4, 5 2
macam-
macam
Daseindriya
Menunjukan 3, 7, 9, 10 , 13 5
Unsur- Unsur
Panca Maha
Bhuta
29

Memahami 6, 12, 14, 15, 16, 12


Implementasi
ajaran Panca 17, 18, 19, 20,
Maha Bhuta
dalam 21, 22, 23
kehidupan
sehari-hari
25
Jumlah

Tabel 3.4 Kisi-kisi instrument posttes

Tabel. Kisi- Kompetensi Indikator Nomor Soal Jumlah


kisi posttes Dasar
Materi

Panca Maha Mengetahui Memahami 1,2 2


Bhuta Konsep bentuk-bentuk
Ajaran PancaBhuana Agung
Maha Bhuta dan Bhuana
Alit
Menyebutkan 3, 4, 5 ,6 4
macam-
macam
Daseindriya
Menunjukan 7,8, 11 3
Unsur- Unsur
Panca Maha
Bhuta
Memahami 9, 11, 12 3
Implementasi
ajaran Panca
Maha Bhuta
dalam
kehidupan
sehari-hari
Sejarah Menghargai Mensyukuri 13, 14 2
Perkembangan Perkembangan sejarah
Agama Hindu Sejarah perkembangan
Agama Hindu Agama Hindu
di Asia di Asia
Menumbuhkan 15,16 2
sikap
menghargai
terhadap
30

sejarah
perkembangan
Sejarah
Agama Hindu
di Asia
Menyebutkan 25, 17, 18 3
Peninggalan
Sejarah
Agama Hindu
di Asia
Menjelaskan 19, 20, 22, 23, 6
Sejarah 24, 25
perkembangan
Agama Hindu
di Indonesia
JUMLAH SOAL 25

3.7 Teknik Analisis Data

Pada penelitian eksperimen ini, teknik analisis data yang digunakan untuk

menganalisis data prestasi siswa. Untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis diantaranya : Uji

Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis. Adapun dilakukan langkah-

langkah yang dilakukan dalam analisis data adalah menghitung Rata-rata dan

Standar Deviasi dengan menggunakan aplikasi SPSS 24.00 for Windows.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis pengujian normalitas dengan

menggunakan One-Sample Kolmogrov-Smirnov. Uji normalitas dalam

penelitian ini diantaranya :


31

Perumusan Hipotesis :

Ha : Sebaran data prestasi belajar tidak berdistribusi normal.

H0 : Sebaran data prestasi belajar berdistribusi normal.

Uji normalitas dalam peneltian ini menggunakan bantuan SPSS 24.00

dengan kriteria pengujian apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data

berdistribusi normal, dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi

normal (Ghozali, 2013:164).

3.7.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian dengan melakukan perbandingan varians

terbesar dengan varians terkecil dilakukan dengan cara membandingkan dua

buah varians dari variabel penelitian. Menurut (Widiyanto, 2010:51) dasar atau

pedoman pengambilan keputusan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut:

Jika > 0,05 maka data dinyatakan tidak homogen.

Jika < 0,05 maka data dinyatakan homogen.

3.7.3 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh media visual terhadap prestasi siswa, maka

dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji-t berbantuan SPSS 24.00 for Windows sebagai berikut :

1. Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti

media visual tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa.

2. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti

media visual tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa. (Ghozali, 2013:98).


32

3.7.4 Teknik Penyajian Data

Tujuan penyajian data adalah untuk menafsirkan sebaran data prestasi

belajar pendidikan Agama Hindu pada kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol dengan skala penilaian yang telah ditentukan. Pengukuran dan skala

prestasi belajar menggunakan rumus dijabarkan sebagai berikut (Purwanto,

2010:78) :

𝐑
𝐍𝐏 = 𝐗 𝟏𝟎𝟎%
𝐒𝐌

Keterangan :

NP : Nilai presentase yang dicari atau yang diharapkan

R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimum ideal minat yang bersangkutan

100 : Bilangan tetap

Tabel 3.5 Skala Prestasi Belajar

NO KRITERIA PENILAIAN KODE

1 80-100 BAIK SEKALI

2 66-79 BAIK

3 55-65 CUKUP

4 40-55 KURANG

(Arikunto, 2006:47)

Kriteria penilaian diatas diperoleh melalui perhitungan pengukuran

prestasi belajar dengan menggunakan rumus yang tersedia.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang

telah ditetapkan sebelumnya yang dapat menguatkan sebuah hipotesis atau jawaban

sementara. Peneliti menetapkan rumusan masalah yang akan dijawab adalah

bagaimana pengaruh penerapan media pembelajaran media visual terhadap prestasi

belajar pendidikan Agama Hindu siswa SMP N 8 Singaraja tahun 2022. Penelitian

diawali dengan uji kesetaraan kedua kelas dengan cara menganalisis kemampuan

awal kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis yang digunakan yaitu uji

normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Data yang digunakan pada analisis

kemampuan awal, yaitu hasil ulangan pada materi sebelumnya. Berdasarkan

analisis awal diperoleh bahwa kedua kelas berdistribusi normal, bersifat homogen,

dan mempunyai kemampuan rata-rata awal yang sama. Jadi dapat disimpulkan

bahwa penelitian dapat dilakukan pada sampel tersebut.

Setelah dilakukan uji kesetaraan selanjutnya dilakukan pretest (test awal)

yang bertujuan untuk mengetahui nilai awal kedua sampel sebelum mendapat

perlakuan. Setelah hasil pretest dianalisis, langkah selanjutnya yaitu memberi

perlakuan kepada kedua kelas. Kelas eksperimen diberi pembelajaran media visual

dan kelas kontrol diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.

Setelah kedua sampel mendapat perlakuan maka selanjutnya dilakukan tes evaluasi

atau posttest. Langkah terakhir adalah menganalisis dan membandingkan data hasil

pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mendapatkan

kesimpulan dari hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.

33
34

4.1.1 Tes Awal (Pretest)

Peneliti membagi data siswa dibagi menjadi 2 (dua) kelas yaitu kelas VIII 6

sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 5 sebagai kelas Kontrol. Setelah itu

memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes awal dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, baik dari kelompok

kontrol maupun kelompok eksperimen. Dalam kegiatan ini, peneliti berperan

langsung dalam pembagian soal, lembar jawaban dan mengawasi situasi kelas. Hal

ini dilakukan peneliti agar siswa lebih leluasa seandainya terdapat hal- hal yang

kurang dimengerti yang terdapat pada soal tes.

Gambar 4.1 Kegiatan pretest kelas eksperimen

Pada gambar 4.1 peneliti melakukan pretest di kelas eksperimen dengan

penelitian sebelum dilakukanya suatu treatment, peneliti terlebih dahulu melakukan

pretest untuk mengumpulkan data guna mengetahui dan memastikan permasalahan

sejauh mana tingkat prestasi belajar sebelum diterapkanya pembelajaran media

visual. Siswa ditugaskan untuk mengisi instrumen berupa test objektif pilihan

ganda berisikan 25 butir pernyataan.


35

Gambar 4.2 Kegiatan pretest kelas kontrol

Pada gambar 4.2 peneliti melakukan pretest di kelas kontrol dengan

penelitian sebelum dilakukanya suatu treatment, peneliti terlebih dahulu melakukan

pretest untuk mengumpulkan data guna mengetahui dan memastikan permasalahan

sejauh mana tingkat prestasi belajar sebelum diterapkanya pembelajaran media

visual. Siswa ditugaskan untuk mengisi instrumen berupa test objektif pilihan

ganda berisikan 25 butir pernyataan.

Berikut Merupakan hasil rangkuman dari pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol :

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Pretest

Frekuensi Kelas Frekuensi Kelas


Eksperimen Nilai Kriteria Kontrol Nilai Kriteria
(orang) (orang)
1 48 kurang 2 52 kurang
2 52 kurang 5 56 kurang
5 56 cukup 6 60 cukup
3 60 cukup 7 64 cukup
5 64 cukup 6 68 baik
8 68 baik 4 72 baik
5 72 baik 5 76 baik
6 76 baik
36

Mengacu pada table distribusi frekuensi penyebaran pre test kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol maka dapat divisualkan ke dalam gambar histogram

sebagai berikut :

Tabel 4.2 Histogram data pretest

DATA PRETEST
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
48 52 56 60 64 68 72 76

Frekuensi Kelas Eksperimen (Orang) Frekuensi Kelas Kontrol (Orang)

Berdasarkan rekapitulasi data pre test kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

dapat dilihat pada garis horizontal merupakan nilai siswa dan garis vertical

merupakan jumlah frekuensi siswa. Dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai terendah

adalah 48 (empat puluh delapan) yang berada di kelas Eksperimen dan nilai

tertinggi adalah 76 (Tujuh Puluh Enam). Dari data yang disajikan dalam bentuk

tabel 4.1 pada kelas eksperimen tersebut, telihat bahwa siswa yang memperoleh

nilai 48 sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 52 sebanyak 2 orang, siswa

yang memperoleh nilai 56 sebanyak 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 60

sebanyak 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 64 sebanyak 5 orang, siswa yang

memperoleh nilai 68 sebanyak 8 orang, siswa yang memperoleh nilai 72 sebanyak

5 orang dan siswa yang memperoleh nilai 76 sebanyak 6 orang.


37

Dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai terendah adalah 52 (lima puluh dua)

yang berada di kelas Kontrol dan nilai tertinggi adalah 76 (Tujuh Puluh Enam). Dari

data yang disajikan dalam bentuk tabel 4.1 pada kelas Kontrol tersebut, telihat

bahwa siswa yang memperoleh nilai 52 sebanyak 2 orang, siswa yang memperoleh

nilai 56 sebanyak 5 orang, siswa yang memperoleh nilai 60 sebanyak 6 orang, siswa

yang memperoleh nilai 64 sebanyak 7 orang, siswa yang memperoleh nilai 68

sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 72 sebanyak 4 orang dan siswa

yang memperoleh nilai 76 sebanyak 5 orang.

4.1.2 Pelaksanaan Perlakuan (Treatment)

Pelaksanaan perlakuan hanya dilakukan pada kelompok eksperimen.

Perlakuan dalam penelitian ini adalah berupa penggunaan pembelajaran media

visual pada saat proses belajar mengajar. Hal-hal yang dilakukan sebelum

melakukan perlakuan tersebut, yang dilakukan peneliti adalah membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk materi yang akan disampaikan yang

kemudian dikonsultasikan kepada guru kelas VIII 6. Setelah itu menyiapkan hal-

hal yang akan digunakan dan menentukan waktu pelaksanaan dalam hal ini peneliti

menggunakan media visual yang lebih mengandalkan indera penglihatan. Jenis

media visual menampilan materinya dengan menggunakan alat proyeksi atau

proyektor. Pada kelompok kelas kontrol, kegiatan pembelajaran dilaksanakan

menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan pemberian tugas.


38

Gambar 4.3 Kegiatan pelaksanaan perlakuan (treatment)


kelas eksperimen

Pada gambar 4.3 peneliti melaksanakan kegiatan treatment di kelas

eksperimen setelah dilakukan pretest, selanjutnya proses pembelajaran dengan

menggunakan media visual dengan alat proyektor sebagai perangkat pembelajaran

yang digunakan guru Agama Hindu pada kelas eksperimen.

Gambar 4.4 Kegiatan pelaksanaan perlakuan (treatment)


kelas kontrol

Pada gambar 4.4 pembelajaran yang dilaksanakan di kelas kontrol yaitu

pembelajaran Agama Hindu dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional, dengan menggunakan model pembelajaran langsung seperti metode


39

ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan sehingga pembelajaran masih

terpusat pada guru (teacher centered approach).

4.1.3 Tes Akhir (Posttest)

Pada tahap ini, tes akhir kembali diberikan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan (treatment). Pelaksanaan tes akhir

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran media

visual terhadap hasil belajar siswa kelas VIII 6 SMP N 8 Singaraja. Berikut

merupakan rangkuman hasil post test.

Gambar 4.5 Kegiatan pelaksanaan posttest di


kelas eksperimen

Pada gambar 4.5 peneliti melakukan postest di kelas eksperimen dengan

penelitian sudah dilakukan treatment, peneliti melakukan postest untuk

mengumpulkan data guna mengetahui dan memastikan sejauh mana tingkat prestasi

belajar sesudah diterapkannya pembelajaran media visual. Siswa ditugaskan untuk

mengisi instrumen berupa test objektif pilihan ganda berisikan 25 butir pernyataan.
40

Gambar 4.6 Kegiatan pelaksanaan


kelas kontrol

Pada gambar 4.6 peneliti melakukan postest di kelas kontrol dengan

penelitian sudah dilakukan treatment, peneliti melakukan postest untuk

mengumpulkan data guna mengetahui dan memastikan sejauh mana tingkat prestasi

belajar sesudah diterapkannya pembelajaran model konvensional. Siswa ditugaskan

untuk mengisi instrumen berupa test objektif pilihan ganda berisikan 25 butir

pernyataan.

Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Posttes

Frekuensi Frekuensi
Kelas Nilai Kriteria Kelas Kontrol Nilai Kriteria
Eksperimen (orang)
(orang)
1 76 baik 1 60 cukup
6 80 baik sekali 4 64 cukup
6 84 baik sekali 5 68 baik
9 88 baik sekali 3 72 baik
8 92 baik sekali 5 76 baik
3 96 baik sekali 4 80 baik sekali
2 100 baik sekali 4 84 baik sekali
6 88 baik sekali
3 92 baik sekali
41

Mengacu pada table distribusi frekuensi penyebaran posttest kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol maka dapat divisualkan ke dalam gambar histogram

sebagai berikut

Tabel 4.4 Histogram Data Posttest

DATA POSTTEST
10

0
52 56 60 64 68 72 76 80 84 88 92 96 100

Frekuensi Kelas Kontrol (Orang) Frekuensi Kelas Kontrol (Orang)

Berdasarkan rekapitulasi data posttest kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol dapat

dilihat pada garis horizontal merupakan nilai siswa dan garis vertical merupakan

jumlah frekuensi siswa. Dari tabel di atas, terlihat bahwa nilai terendah adalah 60

(enam puluh) yang berada di kelas kontrol dan nilai tertinggi adalah 100 (seratus).

Dari data yang disajikan dalam bentuk tabel 4.2 pada kelas eksperimen tersebut,

telihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 76 sebanyak 1 orang, siswa yang

memperoleh nilai 80 sebanyak 6 orang, siswa yang memperoleh nilai 84 sebanyak

6 orang, siswa yang memperoleh nilai 88 sebanyak 9 orang, siswa yang

memperoleh nilai 92 sebanyak 8 orang, siswa yang memperoleh nilai 96 sebanyak

3 orang dan siswa yang memperoleh nilai 100 sebanyak 2 orang. Dari data yang
42

disajikan dalam bentuk tabel 4.2 pada kelas Kontrol tersebut, telihat bahwa siswa

yang memperoleh nilai 60 sebanyak 1 orang, siswa yang memperoleh nilai 64

sebanyak 4 orang, siswa yang memperoleh nilai 68 sebanyak 5 orang, siswa yang

memperoleh nilai 72 sebanyak 3 orang, siswa yang memperoleh nilai 76 sebanyak

5 orang, siswa yang memperoleh nilai 80 sebanyak 4 orang, siswa yang

memperoleh nilai 84 sebanyak 4 orang, siswa yang memperoleh nilai 88 sebanyak

6 orang dan siswa yang memperoleh nilai 92 sebanyak 3 orang.

4.1.4 Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel yang

diteliti tersebut didistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji normalitas ini

peneliti menggunakan bantuan program IMB SPSS 24 dengan menggunakan

metode Kolmonogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data dapat dikatakan

berdistribusi normal ialah jika nilai signifikansi >0,05.

Tabel 4.3 Test of Normality

Tests of Normality
Kelas Kolmogorov- Shapiro-Wilk
Smirnova
Stati df Sig Stati df Sig
stic . stic .
Hasil Pretest Eksperimen .140 35 .08 .939 35 .05
Belajar (PBL) 2 2
Siswa Posttest .138 35 .08 .944 35 .07
Eksperimen (PBL) 9 6
Pretest Kontrol .118 35 .20 .943 35 .06
(Konvensional) 0* 9
Posttest Kontrol .130 35 .14 .940 35 .05
(Konvensional) 4 7
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
43

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji normalitas data diatas diketahui bahwa hasil

pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa data

tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya >0,05. Berdasarkan output di

atas dikatahui nilai signifikansi (Sig.) untuk semua data baik pada uji kolmogorov-

smirnov maupun uji shapiro –wilk > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data

penelitian berdistribusi Normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya

tingkat varian data hasil kedua kelas yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Adapun kriteria pengambilan keputusan bahwa data homogenitas adalah jika

signifikansinya > 0,05. Dalam uji homogenitas ini peneliti menggunakan bantuan

program IBM SPSS 22 yaitu One Way Anova.

Tabel 4.4 Test of Homogeneity of Variance


Levene df1 df2 Sig.
Statistic
Hasil Based on Mean 11.751 1 68 .286
Belajar
Siswa Based on Median 10.669 1 68 .102
Based on Median 10.669 1 62.6 .502
and with 28
adjusted df
Based on 11.670 1 68 .361
trimmed mean

Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui bahwa

hasil dari posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol signifikansinya 0,286 maka

dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelas eksperimen dan kelas kontrol

mempunyai varians yang sama atau homogeneity karena 0,001<0,05.


44

3. Uji Hipotesis

Uji t digunakan untuk membuktikan signifikansi pengaruh variabel

pembelajaran media visual terhadap prestasi belajar Agama Hindu. Adapun

hipotesis dari hasil pengujian masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti

media visual mempengaruhi prestasi belajar siswa.

2. Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti

media visual tidak mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Dalam uji data T-test ini peneliti menggunakan program IBM SPSS 24 dengan

Independent Samples Test. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah jika sig.(2-

tailed) T-test < 0,05 Atau jika t Hitung< t Tabel maka H0 diterima berarti terdapat

pengaruh penggunaan pembelajaran media visual terhadap prestasi belajar

Agama Hindu Siswa kelas VIII.6 SMPN 8 Singaraja Sedangkan jika sig.(2-

tailed) T-Test > 0,05 maka H0 di tolak.

Tabel 4.5 Independent Sample Test

F Sig. t df Sig. (2-


tailed)
Hasil Equal 11.75 .00 5.4 68 .000
Belajar variances 1 1 67
Siswa assumed
Equal 5.4 57.4 .000
variances not 67 71
assumed

Berdasarkan tabel di atas, didapatkan perhitungan t hitung >t tabel pada taraf

signifikansi 5% (5,467 > 2,037) dan mempunyai nilai p < 0,05 (0,00 <0,05) yang

berarti dapat disimpulkan terdapat peningkatan secara signifikan pada skor hasil

belajar siswa kelompok eksperimen. sehingga dapat disimpulkan H0 diterima. Hal


45

ini juga dapat dilihat dari statistik yang disajikan pada table dibawah ini :

Tabel 4.6 Deskriptif Statistik

Statistik
Mean N Std. Std.
Deviation Error
Mean
Pair Pretest 65.54 35 7.972 1.347
1 Eksperimen
Posttest 87.89 35 6.018 1.017
Eksperimen
Pair Pretest Kontrol 64.80 35 7.182 1.214
2 Posttest Kontrol 77.49 35 9.510 1.607

Rata-rata prestasi belajar Agama Hindu siswa dengan menggunakan media

visual lebih besar dari rata-rata prestasi belajar siswa dengan model konvensional

yaitu sebesar 87,89. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh prestasi belajar

agama Hindu siswa dengan menggunakan pembelajaran media visual.

4.2 Pembahasan

1. Kelas Eksperimen

Pada awal pertemuan di kelas VIII.6 yang merupakan kelas eksperimen,

pada penelitian ini dilakukan pre-test guna untuk melihat sejauh mana tingkat

prestasi belajar terhadap proses pembelajaran sebelum diterapkannya

pembelajaran media visual menggunakan teknologi (power point). Siswa

ditugaskan untuk mengisi instrumen berupa test objektif pilihan ganda berisikan

25 butir pernyataan. Pada hasil Pretest ini rata- rata yang diperoleh siswa kelas

eksperimen adalah 65,54

Setelah dilakukan pretest lalu dilakukan proses pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran media visual dengan alat proyektor sebagai perangkat


46

pembelajaran yang digunakan guru Agama Hindu pada kelas eksperimen. Selama

proses pembelajaran berlangsung, siswa lebih aktif dan kreatif dalam

pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa mendapatkan pembelajaran yang variatif

sehingga siswa akan segar berpikir karena suasana yang berganti. Media

Pembelajaaran visual membuat kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan,

karena siswa dapat melihat materi yang lebih jelas dan realistis sehingga membuat

pikiran mereka menjadi lebih fresh dan juga lebih bersemangat. Selain itu, siswa

lebih dapat berimajinasi untuk mengkaji dan memecahkan permasalahan yang

diberikan oleh guru. Siswa saling membantu dalam menguasai materi pelajaran

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran dengan metode ini dilakukan

selama 3 kali pertemuan.

Dalam menggunakan pembelajaran teknologi (PPT) sudah terlihat

peningkatan prestasi belajar siswa. Setelah proses pembelajaran dilakukan

menggunakan pembelajaran teknologi (PPT) tersebut, peneliti melakukan posttest

pada kelas eksperimen. Posttest ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

peningkatan prestasi belajar siswa, adapun rata-rata dari hasil Posttest adalah

87,89. Hasil rata-rata dari Pretest (65,54) dan Posttest (87,89) menunjukkan bahwa

prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan pembelajaran

teknologi (PPT).

2. Kelas Kontrol

Pada awal pertemuan di kelas kontrol yaitu kelas VIII 5 siswa diberikan

pretest guna untuk melihat sejauh mana tingkat prestasi belajar terhadap proses

pembelajaran dan digunakan sebagai pembanding pada kelas eksperimen yang


47

akan mendapat perlakuan pembelajaran visual. Setelah peneliti melakukan pretest

di kelas VIII.5 yang merupakan kelas kontrol dan nilai rata-rata pretest pada kelas

kontrol yaitu 64,80. Dilanjutkan dengan proses pembelajaran seperti biasa yang

dilakukan oleh guru Agama Hindu pada kelas kontrol.

Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas kontrol yaitu pembelajaran

Agama Hindu dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu

dengan menggunakan model pembelajaran langsung seperti metode ceramah,

tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan sehingga pembelajaran masih terpusat

pada guru (teacher centered approach). Peneliti yang bertindak sebagai guru

menjelaskan tentang materi pembelajaran tentang materi di depan kelas dan

kemudian siswa mendiskusikan materi tersebut, dan bertanya apabila ada materi

yang belum dipahami. Selama proses pembelajaran, nampak siswa kurang

memahami tentang materi yang disampaikan. Masih banyak siswa yang tidak

mampu mencari informasi dari temannya yang lain terkait dengan materi

pembelajaran dan siswa kurang aktif dalam bekerja dan berpendapat. Pembelajaran

konvensional ini berlangsung selama 3 x pertemuan Pada pertemuan akhir, maka

peneliti melakukan Posttest pada kelas kontrol. Posttest ini dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar siswa, adapun nilai rata-rata

dari hasil Posttest adalah 77,49.

Perbandingan nilai posttest siswa yang diajar dengan menerapkan media

visual dengan model pembelajaran konvensional pada Pembelajaran Agama Hindu

di SMP N 8 Singaraja menunjukkan bahwa prestasi belajar pendidikan Agama

Hindu siswa yang diajar dengan menerapkan media Pembelajaaran media visual

terlihat lebih meningkat.


48

Dalam hal ini, nilai posttest siswa kelas yang diajar dengan menerapkan

media Pembelajaaran media visual lebih tinggi karena materi pembelajaran yang

disampaikan pada kelas ini lebih nyata dan lebih mudah dipahami selain itu terlihat

bahwa siswa lebih aktif dan berkomunikasi secara intensif dalam proses

pembelajaran. Sedangkan nilai posttest siswa kelas yang diajar dengan

menerapkan model pembelajaran konvensional lebih rendah karena masih

menggunakan model pembelajaran langsung yang terkesan kaku dan siswa kurang

pemahaman dalam proses pembelajaran Agama Hindu. Dengan demikian hipotesis

dalam penelitian ini diterima.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Della Sari

(2018) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Media

Visual Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa di SMA Negeri 1 Martapura Tahun

Pelajaran 2018/2019” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh model pembelajaran media visual Tujuan dari penelitian ini dapat

disimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara pembelajaran media visual

terhadap hasil belajar siswa di SMA Negeri 1 Martapura Tahun Pelajaran

2018/2019. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pada mata pelajaran

ekonomi dengan materi pendapatan nasional penggunaan pembelajaran media

visual lebih baik daripada menggunakan pembelajaran media konvesional.

Berdasarkan pendapat yang dikemukan oleh Nugroho (2015:290) Teori

belajar Kognitif mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri.

Teori ini lebih menaruh perhatian dari pada peristiwa-peristiwa internal. Belajar

tidak sekedar melibatkan hubungan anatara stimulus dan respon sebagaimana

dalam teori behaviorisme, lebih dari itu belajar dengan teori


49

kognitif melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Dalam hal ini

penerapan teori kognitif secara optimal akan mampu memberikan dampak pada

prestasi belajar terutama pada pembelajaran Agama Hindu.Teori kognitif

berdasarkan taksonomi Bloom yang telah direvisi merupakan jenjang berfikir yang

diawali dengan proses mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,

mengevaluasi, serta menciptakan. Sehingga dengan adanya penerapan teori

kognitif dalam meningkatkan prestasi belajar Agama Hindu kelas VIII, dalam

artian Agama Hindu merupakan salah satu ilmu yang dapat meningkatkan

kemampuan dalam berpikir dan beragumentasi, memberikan kontribusi dalam

penyelesaian berbagai masalah sehari hari , serta memberikan dukungan dalam

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan belajar, Agama Hindu

seseorang akan diajarkan dalam hal ini untuk bernalar, secara kritis, kreatif, dan

aktif. Hal ini berarti bahwa siswa yang dalam belajar Agama Hindu mampu

mengoptimalkan setiap materi yang diberikan oleh guru, sehingga akan dapat

meningkatkan prestasi belajarnya.

Oleh sebab itu teori Kognitif di gunakan untuk membedah permasalahan

mengenai ada/tidak pengaruh media visual pada pembelajaran Agama Hindu untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII di Smp Negeri 8 Singaraja. Media

pembelajaran ini sangat cocok digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar

siswa agar pembelajaran lebih menarik dan tidak membosankan dengan metode

yang sudah disusun sedemikian rupa mulai dari tahap penyajian materi yang

didukung oleh media visual kemudian dibarengi dengan penjelasan sesuai dengan

materi sehingga proses pembelajaran menjadih lebih aktif dan dapat memberikan

hasil yang bagus dikarenakan pemberian stimulus berupa media visual yang
50

dikemas dengan menarik sehingga membuat siswa semakin tertarik dan aktif

dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis statistik independent t test dan penelitian terdahulu

yang relevan, serta uraian teori maka peneliti menyimpulkan bahwa terbukti bahwa

prestasi belajar pendidikan Agama Hindu siswa yang diajar dengan menerapkan

media pembelajaaran visual lebih meningkatkan prestasi belajar siswa dari pada

menerapkan model pembelajaran konvensional di SMP N 8 Singaraja.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Penggunaan pembelajaran media visual dengan alat proyektor dan powerpoint

(PPT) dapat meningkatkan kemampuan prestasi belajar siswa dalam proses

pembelajaran Agama Hindu dikarenakan pada saat penerapan pembelajaran

teknologi mereka lebih aktif, dan lebih fokus ke materi yang diberikan.

2. Menampilkan slide Powerpoint dengan alat proyektor memiliki daya tarik pada

proses pembelajaran karena tidak bersifat monoton karena adanya perubahan

gambar, animasi, hingga model perpindahan slide, dan pemutaran video yang

terdapat pada slide. Hal ini sangat memungkinkan untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa

5.2 Saran

Berdasarkan temuan pada proses penelitian di SMPN 8 Singaraja maka

ada beberapa hal yang disarankan antara lain :

1. Tenaga pendidik harus mampu membuat inovasi baru dalam proses belajar

mengajar agar mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik yang salah

satunya dalam penggunaan metode pembelajaran media visual yang juga harus

disesuaikan dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik

karena pembelajaran yang sekedar dilakukan dalam bentuk konvensional itu

akan membuat peserta didik menjadi bosan untuk belajar.

51
52

2. Agar dapat lebih menekankan peserta didik dalam proses pembelajaran maka

diutamakan untuk menggunakan pembelajaran media visual

3. Dikarenakan teknologi ini berorientasi terhadap prestasi siswa sehingga

membuat peserta didik lebih aktif serta mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapinya.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Fajar Dio. 2020. Penggunaan Media Visual dalam Pendidikan Jasmani
dan Kesehatan. (Indonesia Journal Of Instruactional and Model).

Arikunto. 2009. Jurus-Jurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA. Yogyakarta:
DIVA Press.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Bahruddin, dkk. 2012. Teori belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar Ruzz
Media
Budiningsih, Asri. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT. Renika Cipta.

Chici. Kadek. 2008. Kompetensi Penelitian dan Pengembangan 05-B1. Pendidikan


dan Tenaga Kependidikan.

Drs. Haris Budiman. 2016. Penggunaan Media Visual Dalam Proses


Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Islam.

Ega Rima Wati. 2006. Ragam Pembelajaran , Yogyakarta: Kata Pena.

Edy, Sutrisno, 2016, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Group,
Jakarta

Ghozalli, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketujuh, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Husnul Kotikomah, Asep Supena, Nandang Hidayat. 2019. Meningkatkan Attensi


Belajar Siswa kelas Awal melalui Visual. Jurnal Pendidikan Anak.

Husbullah. 2013. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada


Jalinius, Nizwadi Ambiyar. 2016. Sumber Pembelajaran Edisi Pertama. Jakarta:
Kencana.

Ketut Winantara. 2019. Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu


Menghadapi Era EvolusiIndustri 4.0. Universitas Hindu Indonesia,
Denpasar.

Lasmawan, W. 2010. Menelistik pendidikan IPS dalam perspektif kontekstual


empiris. Singaraja: Mediakom Indonesia Press Bali.

Mujis, Daniel dan David Reynolds. 2005. Effektive Teaching (Avidence and
Practice Second Edition). New Delhi: Sage Publicaion Ltd.
Muhubbin Syah. 2010. Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar
Ekonomi.

Muhibbin, Shay. 2005. Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Baru. Bandung:PT


Remaja Rosdakarya.

Mcmilan, J. H. And Schumacher, S. 2001, Research in Education A Conceptual


Introduction, New York: Longman.

M.Prawiro. 2018. Pengertian Konsep secara umum Fungsi, Unsur, dan


Karakteristiknya. Maxmanmore.com

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2010. Pengajaran Penggunaan dan


Pembuatannya

Nurhadi . 2018. Teori Belajar dan Pembelajaran kognitifistik. Program Magister


Pasca Sarjana (Pps) Prodi Pendidikan Agama Hindu Islam Universitas
Islam Negeri Sutan Syarif kasim Riau Pekan Baru.
Nurhadi. 2020. Teori Kognitivisme serta Aplikasinya dalam Pembelajaran.
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) A1-A2har Pekan Baru
Nugroho, Puspo. 2015. Pandangan Kognitifisme Dan Aplikasinya Pembelajaran
Pendidikan Agana Islam Anaka Usia Dini. Thuful.A: Jurnal Inovasi
Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini.
Oemar Hamalik. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

__________2009. Psikologi Belajar dan Mengajar , Bandung : Sinar baru


Algesindo

Puspitasari Ita. 2021. Pengaruh Penggunaan Visual Terhadap Prestasi Belajar


Dalam Mata Pelajaran Sejarah Kelas X Di SMA 5 Bulukumba. Universitas
Muhammadiyah Makasar.

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Retmi Mallo Kaka. 2019. Pengaruh Penggunaan Gambar Terhadap Prestasi


Belajar PAI pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Palopo. Institut Agama
Islam Negeri.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhinya. Jakarta: Rajawali


pers.

Styosari, Punaji. 2010. Metode Peneltian dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.


Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.

______2010. Statistika untuk Pennelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.

______2007 . Statistika untuk Pennelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta. Metode


Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Widiyanto, Joko. 2010. SPSS for Windows Untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Jadwal Penelitian Eksperimen & Kontrol

Jadwal Penelitian Kelas Eksperimen


PERTEMUAN TANGGAL MATERI

1 22 APRIL 2022 PRETEST

2 25 APRIL 2022 PANCA MAHA BHUTA

3 2 MEI 2022 PANCA MAHA BHUTA


4 9 MEI 2022 SEJARAH
PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU DI
ASIA
5 16 MEI 2022 SEJARAH
PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU DI
ASIA
6 23 MEI 2022 Post Test

Jadwal Penelitian Kelas Kontrol

PERTEMUAN TANGGAL MATERI


1 25 APRIL 2022 PRETEST

2 27 APRIL 2022 PANCA MAHA BHUTA

3 4 MEI 2022 PANCA MAHA BHUTA


4 11 MEI 2022 SEJARAH
PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU DI
ASIA
5 18 MEI 2022 SEJARAH
PERKEMBANGAN
AGAMA HINDU DI
ASIA
6 25 MEI 2022 Posttest
Lampiran 1. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 8 Singaraja
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu
Kelas/Semester : VIII/II (Genap)
Materi Pokok : Panca Maha Bhuta
Alokasi Waktu : 3x Pertemuan
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembagkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,reponsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai, permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan solusi dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan Pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Membiasakan mengucapkan Salam Agama Hindu
2. Toleran terhadap sesame, keluarga, dan lingkungan dengan cara menyangi ciptaan Sang
Hyang Widhi (Ahimsa)
3. Berperilaku jujur (satya), menghargai dan menghormati (Tat Tvam Asi) makhluk
ciptaan Sang Hyang Widhi
4. Menjelaskan Ajaran Panca Maha Bhuta dalam Agama Hindu
5. Menalar ajaran Panca Maha Bhuta sebagai kehidupan sehari-hari
C. Indikator Pencapian Kompetensi
1. Menyimak dengan seksama penjelasan Panca Maha Bhuta
2. Menyimak Bentuk-bentuk unsur Bhuana Agung dan Bhuana Alit
3. Mendiskusikan perasamaan dan perbedaan pandangan Panca Maha Bhuta dalam ajaran
Agama Hindu
4. Menyampaikan dalam bentuk tulisan hakekat ajaran Panca Maha Bhuta.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami pengertian Panca Maha Bhuta dan bagian-bagiannya.
2. Siswa dapat menjelaskan Pandangan Panca Maha Bhuta pada pelajaran Agama Hindu
E. Materi Pembelajaran
 Panca Maha Bhuta
F. Metode Pembelajaran
Strategi : Media Visual
Metode : Penugasan, pengamatan, tanya jawab dan diskusi.
G. Sumber Belajar
 Buku Pendidikan Agama Hindu kelas VIII
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 15 Menit
- Guru mengaitkan materi sebelumnya dan materi yang
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik (apresepsi)
- Guru mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman
yang relevan dari siswa

Inti - Guru menyajiakan materi pembelajaran 90 Menit


- Siswa menyimak materi yang disampaikan guru
- Guru meminta siswa untuk memberikan pendapat mereka
tentang materi yang mereka amati
- Guru membimbing diskusi kelas untuk mengaitkan materi
yang siswa cermati tentang Panca Maha Bhuta dalam
kehidupan sehari-hari
- Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan diskusi yang
dipimpin oleh guru tentang unsur-unsur Bhuana Agung dan
Bhuana Alit. Siswa mengamati beberapa gambar tentang
Panca Maha Bhuta dalam kehidupan sehari-hari
- Kegiatan digunakan untuk memberikan pemahaman kepada
siswa tentang implementasi Panca Maha Bhuta
dilingkungannya
- Siswa mengolah hasil diskusi kelompoknya dalam bentuk
laporan dan menulis kesimpulan

Penutup - Siswa merangkum isi materi pembelajaran 30 Menit


- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
- Guru mengklasifikasi hasil pembelajaran
Penilaian
1. Tertulis : Pemahaman Materi
𝑅
2. Penilaian : 𝑁𝑃 = 𝑆𝑀 𝑋 100 %
Refleksi

Mengetahui Singaraja 2022


Kepala Sekolah Mahasiswa

Ketut Arya, S.Pd., M.Pd Ni Putu Budi Utami


NIP. 196606191990021003 NIM. 18.1.1.1.1.21
Lampiran 1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas Eksperimen dan Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 8 Singaraja
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu
Kelas/Semester : VIII/II (Genap)
Materi Pokok : Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Asia
Alokasi Waktu : 3x Pertemuan
I. Kompetensi Inti
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6. Mengembagkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,reponsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai, permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan solusi dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
7. Memahami dan menerapkan Pengetahuan factual, konseptual, procedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
J. Kompetensi Dasar
6. Membiasakan mengucapkan Salam Agama Hindu
7. Toleran terhadap sesame, keluarga, dan lingkungan dengan cara menyangi ciptaan Sang
Hyang Widhi (Ahimsa)
8. Berperilaku jujur (satya), menghargai dan menghormati (Tat Tvam Asi) makhluk
ciptaan Sang Hyang Widhi
9. Menguraikan sejarah perkembangann Agama Hindu di Asia
10. Menghargai peninggalan sejarah perkembangann Agama Hindu di Asia
K. Indikator Pencapian Kompetensi
5. Menyimak dengan seksama penjelasan Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Asia
6. Menyimak Bentuk-bentuk peninggalan Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Asia
7. Mendiskusikan sejarah perkembangan Agama Hindu di Asia
8. Menyampaikan dalam bentuk tulisan hakekat ajaran sejarah Agama Hindu di Asia
L. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat memahami sejarah perkembangan Agama Hindu di Asia
4. Siswa dapat menjelaskan sejarah perkembangan Agama Hindu di Asia
M. Materi Pembelajaran
 Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Asia
N. Metode Pembelajaran
Strategi : Media Visual
Metode : Penugasan, pengamatan, tanya jawab dan diskusi.
O. Sumber Belajar
 Buku Pendidikan Agama Hindu kelas VIII
P. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 15 Menit
- Guru mengaitkan materi sebelumnya dan materi yang
dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan pengalaman
peserta didik (apresepsi)
- Guru mendorong kesadaran pengetahuan dan pengalaman
yang relevan dari siswa

Inti - Guru menyajiakan materi pembelajaran 90 Menit


- Siswa menyimak materi yang disampaikan guru
- Guru meminta siswa untuk memberikan pendapat mereka
tentang materi yang mereka amati
- Guru membimbing diskusi kelas untuk mengaitkan materi
yang siswa cermati tentang sejarah perkembangan Agama
Hindu di Asia
- Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan diskusi yang
dipimpin oleh guru tentang Peninggalan-peninggalan sejarah
perkembangan Agama Hindu di Asia
- Kegiatan digunakan untuk memberikan pemahaman kepada
siswa tentang implementasi Sejarah perkembangan Agama
Hindu di Asia
- Siswa mengolah hasil diskusi kelompoknya dalam bentuk
laporan dan menulis kesimpulan

Penutup - Siswa merangkum isi materi pembelajaran 30 Menit


- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
- Guru mengklasifikasi hasil pembelajaran
Penilaian
3. Tertulis : Pemahaman Materi
𝑅
4. Penilaian : 𝑁𝑃 = 𝑆𝑀 𝑋 100 %
Refleksi

Mengetahui Singaraja 2022


Kepala Sekolah Mahasiswa

Ketut Arya, S.Pd., M.Pd Ni Putu Budi Utami


NIP. 196606191990021003 NIM. 18.1.1.1.1.21
Lampiran 1.4 Lembar Soal Pretest
SOAL PRETEST

NAMA SEKOLAH : SMP N 8 SINGARAJA


MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA HINDU
KELAS/SEMESTER : IX/II (GENAP)
ALOKASI WAKTU : 60 MENIT.

Pilihlah salah satu jawban yang paling tepat!

1. Sang Hyang Widhi menciptakan jagat raya terdiri dari dua bentuk yaitu Bhuana
Agung dan Bhuana Alit. Arti dari Bhuana Agung adalah….
A. Tumbuhan
B. Manusia
C. Binatang
D. Alam Semesta
2. Pada saat penciptaan sebelumnya tidak ada apa – apa, Tuhan bersifat Nirguna/ Acintya
yaitu kosong dan hening. Pada kondisi tersebut Tuhan disebut sebagai…
A. Siwa
B. Paramasiwa
C. Sadasiwa
D. Paramatman
3. Dalam proses penciptaan, melalui tapanya Sang Hyang Widhi Wasa membetuk dua
unsur utama penciptaan yaitu…
A. Sadasiwa – Siwa
B. Mahat – Tri Guna
C. Purusa – Pradhana
D. Panca Tan Matra – Panca Maha Bhuta
4. Lima macam indriya untuk mengetahui sesuatu disebut…
A. Panca Bhudindriya
B. Panca Kamendriya
C. Panca Maha Bhuta
D. Panca Tan Matra
5. Padendriya merupakan bagian dari Panca kamendriya. Padendriya berfungsi untuk
pada ….
A. Indriya pada Tangan
B. Indriya pada Kulit
C. Indriya pada Perut
D. Indriya pada Anus
6. Panca mahabhuta merupakan unsur yang membentuk…. dan…
A. Bhuana Agung dan Bhuana Alam
B. Bhuana Agung dan Bhuana Alit
C. Microkosmos dan microsof
D. Microkosmos dan microsuf
7. Keberadaan jagat raya terus berproses dari tidak ada menjadi ada dan kembali menjadi
tidak ada begitu seterusnya berulang – ulang. Ketika jagat raya meniada disebut…
A. Pralaya
B. Stiti
C. Utpeti
D. Pralina
8. Masa Penciptaan Alam semesta disebut dengan masa…
A. Pralaya
B. Brahma Nakta
C. Brahma Wibhuti
D. Sresti
9. Unsur Panca Maha Bhuta yaitu Bayu pada Bhuana Alit membentuk …
A. Api
B. Air
C. Udara
D. Ruang kosong

10. Pada gambar di atas unsur Apah ditujukan oleh nomor….


A. Satu
B. Tiga
C. Dua
D. Empat
11. Perhatikan Pasangan Unsur Berikut:
Panca Tan Matra Panca Maha Bhuta
1. Gandha A. Bayu
2. Rupa B. Apah
3. Rasa C. Pertiwi
4. Sparsa D. Teja

Hubungan Panca Tan Matra dan Panca Maha Bhuta yang tepat adalah…
A. 1 dan B
B. 3 dan D
C. 2 dan C
D. 4 dan A
12. Mahluk hidup sebagai ciptaan Sang Hyang Widhi terdiri dari tiga kelompok yaitu Eka
Pramana, Dwi Pramana, dan Tri Pramana. Manusia termasuk kedalam kelompok Tri
Pramana sehingga dianggap paling sempurna diantara mahluk lainnya. Unsur pramana
yang tidak dimiliki oleh mahluk lain adalah…
A. Sabda
B. Idep
C. Bayu
D. Prana
13. Panca Maha Bhuta sebagai pembentuk Bhuana Agung juga dan sebagai pembentuk
Bhuana Alit. Unsur Teja pada bhuana alit terdapat pada…
A. Nafas
B. Suhu Badan
C. Tulang
D. Tulang
14. Bencana alam kerap terjadi akibat perilaku manusia yang tidak selaras dengan alam.
Penebangan liar, pembakaran hutan, hingga pertambangan menjadi pemicu timbulnya
bencana yang sangat merugikan alam dan mahluk hidup lainnya.
Pernyataan di atas menunjukan hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit yaitu…
A. Saling melengkapi
B. Berasal dari sumber yang sama
C. Saling mempengaruhi
D. Memiliki unsur yang sama
15. Akibat ketidak seimbangan Bhuana Agung dan Bhuana Alit dapat memicu terjadinya
bencana di bumi. Jenis bencana yang diakibatkan dari unsur Apah adalah…
A. Banjir
B. Kebakaran Hutan
C. Gempa Bumi
D. Pulusi Udara
16. Bencana yang terjadi pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu karena
proses alam dan akibat kelalaian manusia. Potensi bencana yang timbul akibat
kesalahan manusia adalah…
A. Longsor
B. Gempa Bumi
C. Badai
D. Tsunami
17. Dalam menghormati alam dan lingkungan agama Hindu memiliki upacara khusus
guna menyelaraskan alam dengan manusia. Rerainan yang ditujukan untuk tumbuh –
tumbuhan adalah…
A. Tumpek Landep
B. Tumpek Wariga
C. Tumpek Uye
D. Tumpek Klurut
18. Hari Raya Galungan selain hari suci untuk memperingati menangnya Dharma
terhadap Adharma juga sebagai rerainan otonan Bumi. Rangkaian Hari Raya
Galungan yang ditujukan untuk menyucikan Bhuana Alit adalah…
A. Sugian Jawa
B. Penyajan
C. Sugihan Bali
D. Penyekeban
19. Pada saat Hari Raya Galungan umat Hindu selalu membuat penjor yang dipasang di
depan halaman sebagai simbol kemenangan. Penjor yang terbuat dari bambu, daun
kelapa muda dan perlengkapan lain merupakan simbol dari bentuk…
A. Lautan
B. Hutan
C. Angkasa
D. Gunung
20. Dalam menjaga keharmonisan dan keselarasan Bhuana Agung dan Bhuana Alit umat
Hindu mengenal ajaran Tri Hita Karana yaitu tiga bentuk hubungan yang harmonis.
Harmonisasi dengan alam dan lingkungan disebut…
A. Pawongan
B. Palemahan
C. Parahyangan
D. Pewayangan
21. Dalam menjaga alam dan lingkungan agama Hindu dapat melakukan dengan dua
bentuk yaitu secara Skala (nyata) dan Niskala (rohani). Berikut bentuk keselarasan
dengan alam dan lingkungan secara Skala (Nyata), kecuali…
A. Reboisasi
B. Restorasi
C. Konservasi
D. Reklamasi
22. Menjelang hari raya Nyepi umat Hindu melaksanakan Upacara Bhuta Yajna yang
bertujuan untuk menetralisir unsur – unsur negatif sehingga alam dan lingkungan
dalam keadaan seimbang. Upacara yang dimaksud adalah…
A. Tawur kesanga
B. Ngembak Geni
C. Melasti
D. Dharma Shanti Nyepi

23.
Gambar ilustrasi Bhuta Yajna di atas adalah upacara….
A. Mesaiban
B. Pencaruan
C. Mesegehan
D. Pemlaspasan
24. Bayu dan Sabda adalah bagian daro Dwi Pramana yang dimiliki…
A. Manusia
B. Tumbuhan
C. Hewan
D. Makhluk Hidup
25. Pertiwi dalam tubuh manusia Membentuk….
A. Tulang
B. Nafas
C. Suhu Badan
D. Darah
Lampiran 1.5 Soal Post Test Kelas Eksperimen & Kelas Kontrol

SOAL POST TEST

NAMA SEKOLAH : SMP N 8 SINGARAJA


MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA HINDU
KELAS/SEMESTER : IX/II (GENAP)
ALOKASI WAKTU : 60 MENIT.

1. Sang Hyang Widhi menciptakan jagat raya terdiri dari dua bentuk yaitu Bhuana Agung dan
Bhuana Alit. Arti dari Bhuana Agung adalah….
A. Tumbuhan
B. Manusia
C. Binatang
D. Alam Semesta

2. Pada saat penciptaan sebelumnya tidak ada apa – apa, Tuhan bersifat Nirguna/ Acintya yaitu
kosong dan hening. Pada kondisi tersebut Tuhan disebut sebagai…
A. Siwa
B. Paramasiwa
C. Sadasiwa
D. Paramatman

3. Dalam proses penciptaan, melalui tapanya Sang Hyang Widhi Wasa membetuk dua unsur
utama penciptaan yaitu…
A. Sadasiwa – Siwa
B. Mahat – Tri Guna
C. Purusa – Pradhana
D. Panca Tan Matra – Panca Maha Bhuta

4. Keberadaan jagat raya terus berproses dari tidak ada menjadi ada dan kembali menjadi tidak
ada begitu seterusnya berulang – ulang. Ketika jagat raya meniada disebut…

A. Pralaya
B. Stiti
C. Utpeti
D. Pralina
5. Akibat ketidakseimbangan kondisi Tri Guna maka munculah tiga unsur rohani yaitu Budhi,
Manah dan Ahamkara. Unsur manah terbentuk dari sifat…
A. Satwam
B. Tamas
C. Rajas
D. Citt

6. Panca Tan Matra adalah lima unsur halus dalam penciptaan bhuana agung dan bhuana
alit. Arti dari unsur Gandha adalah…

A. Bau C. Rasa
B. Sentuhan D. Ingatan

7. Pada gambar di atas unsur Apah ditujukan oleh nomor….


A. Satu
B. Tiga
C. Dua
D. Empat

8. Perhatikan Pasangan Unsur Berikut:

Hubungan Panca Tan Matra dan Panca Maha Bhuta yang tepat adalah…
A. 1 dan B
B. 3 dan D
C. 2 dan C
D. 4 dan A

9. Mahluk hidup sebagai ciptaan Sang Hyang Widhi terdiri dari tiga kelompok yaitu Eka
Pramana, Dwi Pramana, dan Tri Pramana. Manusia termasuk kedalam kelompok Tri
Pramana sehingga dianggap paling sempurna diantara mahluk lainnya. Unsur pramana
yang tidak dimiliki oleh mahluk lain adalah…
A. Sabda
B. Idep
C. Bayu
D. Prana

10. Panca Maha Bhuta sebagai pembentuk Bhuana Agung juga sebagai pembentuk Bhuana
Alit. Unsur Teja pada bhuana alit terdapat pada…
A. Nafas C. Tulang
B. Suhu Badan D. Tulang
11. Bencana alam kerap terjadi akibat perilaku manusia yag tidak selaras dengan alam.
Penebangan liar, pembakaran hutan, hingga pertambangan menjadi pemicu timbulnya
bencana yang sangat merugikan alam dan mahluk hidup lainnya.
Pernyataan di atas menunjukan hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit yaitu…
A. Saling melengkapi
B. Berasal dari sumber yang sama
C. Saling mempengaruhi
D. Memiliki unsur yang sama

12. Akibat ketidak seimbangan Bhuana Agung dan Bhuana Alit dapat memicu terjadinya
benana di bumi. Jenis bencana yang diakibatkan dari unsur Apah adalah…
A. Banjir
B. Kebakaran Hutan
C. Gempa Bumi
D. Pulusi Udara

13. Agama Hindu berkembang di India antara tahun 3102 Sebelum Masehi hingga 1300
Sebelum Masehi. Agama ini merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga
saat ini. Agama Hindu untuk pertama kalinya muncul di lembah sungai….
a. Gangga b. Yamuna
c. Sindhu d. Godavari
14. Perkembangan agama Hindu di India terbagi menjadi beberapa zaman. Zaman dengan ciri
mengutamakan ajaran filsawat dan tatwa sebagai upaya mengatasi kegelapan dalam jiwa
untuk mencapai kesadaran dan kebahagiaan, adalah zaman….
a. Weda c. Brahmana
b. Upanisad d. Tantrayana
15. Agama Hindu pada awalnya berkembang di India. Setelah itu, barulah menyebar ke
negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Teori yang mengungkapkan bahwa agama
Hindu masuk ke Nusantara dibawa oleh para pedagang dan saudagar India adalah teori….
a. Brahmana c. Waisya
b. Ksatria d. Arus Balik
16. Kerajaan ini didirikan oleh Candragupta, selama masa pemerintahannya kerajaan
berkembang dengan pesat dan menjadi kerajaan besar. Selain memiliki wilayah
kekuasaan yang luas, pemerintahan dan angkatan militernya pun sangat kuat. Kerajaan
yang dimaksud adalah….
a. Gupta c. Pallawa
b. Andara d. Maurya
17. Masuknya agama Hindu di Nusantara untuk pertama kali ditunjukan pada nomor….

a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
18. Prasasti pada gambar tersebut merupakan peninggalan dari kerajaan….

a. Galuh c. Tarumanegara
b. Padjajaran d. Mataram Kuno
19. Kerajaan Kediri dibawah kekuasaan Raja Jayabaya, bidang sastra berkembang pesat.
Pada masa ini dihasilkan karya-karya sastra, terutama dalam bentuk kakawin, yang sangat
penting dan bermutu tinggi. Berikut yang bukan karya sastra dari kerajaan kediri adalah....
a. Lubdhaka c. Smarandhana
b. Bratayudha d. Negarakertagama
20. Perhatikan data berikut!

1. Hayam Wuruk

2. Wikramawardhana

3. Raden Wujaya

4. Tribhuwana Tunggadewi

5. Jayanegara

Runtutan raja – raja yang pernah memimpin kerajaan Majapahit dimulai dari awal
berdirinya adalah….
a. 4-3-5-2-1 c. 5-1-2-3-4
b. 3-5-4-1-2 d. 1-2-3-4-5
21. Semboyan yang tertulis pada lambang Negara Republik Indonesia diambil dari karya
sastra kuno Hindu – Budha yang digubah oleh Empu….
a. Prapanca c. Tanakung
b. Panuluh d. Tantular
22. Kerajaan Bali merupakan kerajaan tertua bercorak Hindu Buddha yang terletak di Pulau
Bali. Kerajaan Bali memiliki sejarah panjang dan jejak peninggalan yang masih bisa
dilihat hingga saat ini. Kerajaan Bali berdiri sekitar abad ke-10 hingga awal abad ke-20.
Untuk pertama kali kerajaan Bali dipimpin oleh….
a. Udayana c. Anak Wungsu
b. Warmadewa d. Marakata Pangkaja
23. Kutai terletak di Pulau Kalimantan bagian Timur. Bukti sejarah perkembangan agama
Hindu di Kalimantan Timur berupa ..
a. Yupa c. Patung
b. Prasasti d. bangunan suci
24. Di Jawa Barat tepatnya di Bogor pada abad ke-5 berdasarkan bukti Prasti Ciaruteun
disebutkan sebuah nama kerajaan. Nama kerajaan dimaksud adalah Kerajaan ..
a. Tarumanegara c. Salakanegara
b. Kutai d. Sriwijaya
25. Teori yang menempatkan bangsa India sebagai pemegang peranan aktif dalam proses
masuknya pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia,yaitu teori ....
a. Brahmana
b. Waisya
c. Arus balik
d. Ksatria
Lampiran 1.6 Hasil Nilai Ulangan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

HASIL NILAI ULANGAN KELAS EKSPERIMAN DAN KELAS KONTROL


KELAS VIII 6 DAN VIII 5 SMPN 8 SINGARAJA

Nama Siswa Kelas VIII 6 Nama Siswa Kelas VIII 5


No
(Kelas Eksperimen) Nilai (Kelas Kontrol) Nilai
1 Anak Agung Ayu Intan Dwi 70 Gede Ananta Rizky P 74
2 Dewa Gede Eka Raka Satria 72 I Ketut Bayu Prasetya W 82
3 Gede Raditya Dharma P 71 I Komang Andhika P 60
4 Gede Vicky Yuga Alinzky 73 I Komang Debi Sujana 65
5 I Gede Danu Agus Pradnyana 73 I Komang Windu Arta 60
6 I Ketut Dita Widiastra 72 I Made Panji Satya K D 69
7 I Made Swarna Dwipa 83 Kadek Adi Guna W 66
8 Ida Bagus Made Sunu Khrisna 81 Kadek Agus Widiantara 66
9 Kadek Agus Yoga Widar N 71 Kadek Ardiawan 68
10 Kadek Arun Suweca 69 Kadek Ayu Sari Astuti 70
11 Kadek Deby Milantari 68 Kadek Devi Artini 87
12 Kadek Eni Rita Wardani 69 Kadek Dode Ariarta 65
13 Kadek Nia Lestari 74 Kadek Dwik Okta Pradita 64
14 Kadek Nova Indrawan 71 Kadek Eva Ryanti 72
15 Kadek Ogik Artawan 68 Kadek Meta Dwiyanti 65
16 Kadek Tiara Widiantika 68 Kadek Riki Aditya 72
17 Kadek Yulia Sukraeni 83 Kadek Wangi Cipta M 71
18 Ketut Liska Anita 72 Kadek Winda Dwi Yanti 78
19 Ketut Nora Swasti 72 Kadek Yoga Aditya 86
20 Komang Bayu Triadi 83 Ketut Mahendra 68
21 Komang Deni Sri Laksmia W 70 Komang Aditya B 68
22 Komang Dika Neva Virguna 73 Komang Angga Arista N 63
23 Komang Duta Tri Utami 68 Komang Rio Pradita 81
24 Komang Lia Rusmiati 73 Komang Risma Elviera P 67
25 Komang Purnami Dewi 68 Luh Mita Ekayanti 66
26 Komang Rian Jayana 68 Luh Rani Devianti 64
27 Komang Satya Suputra 65 Luh Winda Meriani 63
28 Komang Wisma Artama 83 Made Egi Maharani 73
29 Luh Nia Muliantari 75 Ngurah Andika Pratama 65
30 Made Galih Adnyana Putra 75 Ni Kadek Monica 73
31 Ni Komang Yeni Aprilliani 85 Ni Kadek Verra Dwi S 73
32 Ni Putu Supriani 72 Ni Luh Enggle Marita S 69
33 Putu Agus Tirta Wardana 68 Ni Putu Keysia Adinda P 79
34 Putu Andin Dwi Ayuni 70 Putu Andre Dwipayana 77
35 Putu Andre Adi Maha 70 Putu Eva Juniantari 83
Lampiran 1.7 Hasil Uji Kesetaraan

Deskriptif Statistic

Descriptives
Nilai Ulangan
95% Confidence
Interval for Mean
Mea Std. Std. Lower Upper Minim Maxim
N n Deviation Error Bound Bound um um
Nilai 35 72.7 5.254 .888 70.94 74.55 65 85
VIII6 4
Nilai 35 70.6 7.179 1.213 68.16 73.09 60 87
VIII5 3
Total 70 71.6 6.335 .757 70.18 73.20 60 87
9

Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kelas Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai Nilai .223 35 .230 .841 35 .205
Ulangan VIII6
Nilai .133 35 .124 .932 35 .133
VIII5
a. Lilliefors Significance Correction

Nilai Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance


Levene
Statistic df1 df2 Sig.
Nilai Based on Mean 4.387 1 68 .070
Ulangan Based on Median 3.600 1 68 .062
Based on Median and 3.600 1 64.982 .062
with adjusted df
Based on trimmed 4.334 1 68 .071
mean
UJi Kesetaraan

ANOVA
Nilai Ulangan
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Between 78.229 1 78.229 1.977 .164
Groups
Within Groups 2690.857 68 39.571
Total 2769.086 69
Lampiran 1.8 Hasil Nilai Kelas Eksperimen

HASIL NILAI KELAS EKSPERIMEN


KELAS VIII 6 / SMPN 8 SINGARAJA

Pre Test Kelas PostTest Kelas


No Nama Siswa Eksperimen Eksperimen
Jumlah Benar Skor Jumlah Benar Skor
1 Anak Agung Ayu Intan Dwi 14 56 22 88
2 Dewa Gede Eka Raka Satria 18 72 23 92
3 Gede Raditya Dharma P 13 52 23 92
4 Gede Vicky Yuga Alinzky 14 56 19 76
5 I Gede Danu Agus Pradnyana 17 68 23 92
6 I Ketut Dita Widiastra 17 68 22 88
7 I Made Swarna Dwipa 19 76 23 92
8 Ida Bagus Made Sunu Khrisna 18 72 22 88
9 Kadek Agus Yoga Widar N 17 68 20 80
10 Kadek Arun Suweca 12 48 21 84
11 Kadek Deby Milantari 16 64 22 88
12 Kadek Eni Rita Wardani 17 68 21 84
13 Kadek Nia Lestari 14 56 20 80
14 Kadek Nova Indrawan 16 64 22 88
15 Kadek Ogik Artawan 18 72 20 80
16 Kadek Tiara Widiantika 13 52 20 80
17 Kadek Yulia Sukraeni 19 76 21 84
18 Ketut Liska Anita 17 68 21 84
19 Ketut Nora Swasti 15 60 22 88
20 Komang Bayu Triadi 15 60 20 80
21 Komang Deni Sri Laksmia W 16 64 22 88
22 Komang Dika Neva Virguna 19 76 24 96
23 Komang Duta Tri Utami 16 64 24 96
24 Komang Lia Rusmiati 17 68 22 88
25 Komang Purnami Dewi 14 56 23 92
26 Komang Rian Jayana 19 76 22 88
27 Komang Satya Suputra 15 60 20 80
28 Komang Wisma Artama 16 64 25 100
29 Luh Nia Muliantari 14 56 21 84
30 Made Galih Adnyana Putra 17 68 25 100
31 Ni Komang Yeni Aprilliani 18 72 21 84
32 Ni Putu Supriani 19 76 23 92
33 Putu Agus Tirta Wardana 17 68 23 92
34 Putu Andin Dwi Ayuni 18 72 24 96
35 Putu Andre Adi Maha 19 76 23 92
Jumlah Nilai 573 2292 769 3076
Rata - Rata 16.37 65.49 21.97 87.89
Lampiran 1.9 Hasil Nilai Kelas Kontrol

HASIL NILAI KELAS KONTROL


KELAS VIII 5 / SMPN 8 SINGARAJA

Nama Siswa Pre Test Kelas Kontrol PostTest Kelas Kontrol


No Jumlah Benar Jumlah Benar
Skor Skor
1 Gede Ananta Rizky P 15 60 21 84
2 I Ketut Bayu Prasetya W 19 76 20 80
3 I Komang Andhika P 14 56 23 92
4 I Komang Debi Sujana 14 56 22 88
5 I Komang Windu Arta 14 56 23 92
6 I Made Panji Satya K D 18 72 22 88
7 Kadek Adi Guna W 14 56 20 80
8 Kadek Agus Widiantara 17 68 22 88
9 Kadek Ardiawan 17 68 17 68
10 Kadek Ayu Sari Astuti 14 56 18 72
11 Kadek Devi Artini 15 60 16 64
12 Kadek Dode Ariarta 15 60 17 68
13 Kadek Dwik Okta Pradita 16 64 18 72
14 Kadek Eva Ryanti 16 64 22 88
15 Kadek Meta Dwiyanti 19 76 23 92
16 Kadek Riki Aditya 17 68 19 76
17 Kadek Wangi Cipta M 16 64 20 80
18 Kadek Winda Dwi Yanti 15 60 16 64
19 Kadek Yoga Aditya 16 64 15 60
20 Ketut Mahendra 19 76 16 64
21 Komang Aditya B 17 68 19 76
22 Komang Angga Arista N 18 72 17 68
23 Komang Rio Pradita 14 56 21 84
24 Komang Risma Elviera P 19 76 22 88
25 Luh Mita Ekayanti 15 60 21 84
26 Luh Rani Devianti 16 64 20 80
27 Luh Winda Meriani 19 76 22 88
28 Made Egi Maharani 16 64 19 76
29 Ngurah Andika Pratama 16 64 16 64
30 Ni Kadek Monica 18 72 17 68
31 Ni Kadek Verra Dwi S 18 72 19 76
32 Ni Luh Enggle Marita S 13 52 17 68
33 Ni Putu Keysia Adinda P 17 68 18 72
34 Putu Andre Dwipayana 17 68 19 76
35 Putu Eva Juniantari 13 52 21 84
Jumlah Nilai 566.00 2264.00 678.00 2712.00
Rata - Rata 16.17 64.69 19.37 77.49
Lampiran 1.10 Rekapitulasi Nilai

PRE TEST PRE TEST POST TEST POST TEST


EKSPERIMEN KONTROL EKSPERIMEN KONTROL
56 60 88 84
72 76 92 80
52 56 92 92
56 56 76 88
68 56 92 92
68 72 88 88
76 56 92 80
72 68 88 88
68 68 80 68
48 56 84 72
64 60 88 64
68 60 84 68
56 64 80 72
64 64 88 88
72 76 80 92
52 68 80 76
76 64 84 80
68 60 84 64
60 64 88 60
60 76 80 64
64 68 88 76
76 72 96 68
64 56 96 84
68 76 88 88
56 60 92 84
76 64 88 80
60 76 80 88
64 64 100 76
56 64 84 64
68 72 100 68
72 72 84 76
76 52 92 68
68 68 92 72
72 68 96 76
76 52 92 84
Lampiran 2.1 Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality
Kelas Kolmogorov- Shapiro-Wilk
Smirnova
Statist df Sig. Statist df Sig.
ic ic
Hasil Pre-Test Eksperimen .140 3 .082 .939 35 .052
Belaja (PBL) 5
r Post-Test Eksperimen .138 3 .089 .944 35 .076
Siswa (PBL) 5
Pre-Test Kontrol .118 3 .200 .943 35 .069
*
(Konvensional) 5
Post-Test Kotrol .130 3 .144 .940 35 .057
(Konvensional) 5
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran 2.2 Hasil Uji homogenitas

Test of Homogeneity of Variance


Levene
Statistic df1 df2 Sig.

Hasil Based on Mean 11.751 1 68 .001


Belajar
Based on Median 10.669 1 68 .002
Siswa
Based on Median and with 10.669 1 62.628 .002
adjusted df

Based on trimmed mean 11.670 1 68 .001


Lampiran 2.3 Hasil Uji Independent

F Sig. t df Sig. (2-


tailed)

Hasil Equal variances 11.75 .00 5.46 68 .000


Belaj assumed 1 1 7
ar Equal variances 5.46 57.47 .000
Sisw not assumed 7 1
a

Lampiran 2.4 Hasil Deskriptif Statistik

Statistik
Mean N Std. Std. Error
Deviation Mean
Pair Pre-Test 65.54 35 7.972 1.347
1 Eksperimen
Post-Test 87.89 35 6.018 1.017
Eksperimen
Pair Pre-Test Kontrol 64.80 35 7.182 1.214
2 Post-Test Kontrol 77.49 35 9.510 1.607
RIWAYAT HIDUP

Ni Putu Budi Utami lahir di Tembok pada tanggal 15


Nopember 2000. Penulis lahir dari pasangan Bapak I Made
Adiarsa dan Ibu Ni Nyoman Warningsih. Penulis merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis berkebangsaan
Indonesia dan beragama Hindu. Adapun riwayat pendidikan
penulis yakni penulis menyelesaikan pendidikan Taman
Kanak-kanak di TK Widya Kumara, kemudian pada Sekolah
Dasar di SD Negeri 2 Tembok, kemudian penulis
melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 2 Tejakula, dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas
di SMK Negeri 1 Kubutambahan. Kemudian menempuh pendidikan perguruan tinggi di
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja pada Jurusan Dharma Acarya
dengan Program Studi Pendidikan Agama Hindu. Pada semester akhir tahun 2022 penulis telah
menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Media Visual Pada Pembelajaran Agama
Hindu Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Singaraja ”.
Sampai dengan penulisan skripsi ini, penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa program studi
S1 Pendidikan Agama Hindu di Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja

Anda mungkin juga menyukai