SKRIPSI
Diajukan sebagai memenuhi syarat penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi) Pada Program Studi
Pendidikan Luar Biasa FKIP UNINUS
Oleh:
AINI LATIFAH
NIM. 41032102181018
NIM : 41032102181018
Disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan oleh:
i
ii
MOTO HIDUP
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Nama : Aini Latifah
NIM : 41032102181018
Tempat/Tanggal/Lahir : Majalengka, 12 Mei 2000
Alamat : Blok Sabtu RT 001/007 Desa
Jatitengah Kec Jatitujuh Kab
Majalengka.
Agama : Islam
B. Keterangan Keluarga
Nama Ayah : Abdul Gani
Nama Ibu : Iin Sukarsih
Saudara Perempuan : Puput Siti Fatimah
C. Riwayat Pendidikan
1. TK Kartini : 2006 - 2007
2. SDN Jatitengah II : 2007 - 2012
3. MTSN Jatitujuh : 2012 - 2014
4. Persatuan Persis 92 Majalengka : 2015 – 2018
5. Universitas Islam Nusantara
Jurusan S-1 Pendidikan Luar Biasa : 2018 – Sekarang
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Puji dan sukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Bandung”
skripsi ini baik berupa bimbingan, nasehat, maupun dukungan yang sangat berarti
3. Dr. Yoga Budhi Santoso M.Pd selaku Ketua Program Luar Biasa .
4. Dr. Emay Mastiani M.Pd selaku Pembimbing I yang selalu sabar dan
motivsi yag sangat berguna bagi penulis selama penyusunan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen dan Staf Pendidikan Luar Biasa yang telah mendidik penulis
7. Marsudi S.Pd selaku Kepala Sekolah SLB Ar-Rahman Kota Bandung dan
Seluruh Staf.
vi
8. Ayahanda (Abdul Gani) dan Ibunda (Iin Sukarsih ) tercinta yang senantiasa
9. Untuk Ilham yang telah memberikan motivasi dan do’a kepada penulis
setiap saat dalam keadaan susah maupun senang, ssehingga penulis bisa
semoga sukses selalu. Serta Seluruh pihak yang telah membantu dalam
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah sempurna sehingga saran dan
kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan serta demi
Bandung
Penulis
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ii
MOTTO HIDUP.....................................................................................................iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................4
C. Batasan Masalah.................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...............................................................................................5
E. Tujuan Penelitian.................................................................................................6
F. Definisi Operasional............................................................................................7
G. Pertanyaan Penelitian..........................................................................................9
viii
D. Instrumen Penelitian..........................................................................................61
E. Subjek dan Objek Penelitian.............................................................................62
F. Prosedur Penelitian............................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................118
LAMPIRAN.........................................................................................................119
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan tidak hanya sekedar pengajaran yang dapat dikatakan sebagai suatu
negara indonesia sebagai pribadi yang tidak hanya memiliki wawasan luas
namun juga memiliki sikap-sikap yang berbudi luhur sebagaimana yang dicita-
bertujuan agar warga negara indonesia memiliki wawasan yang luas, serta
berbudi luhur.
Dapat disimpulkan bahwa hal tersebut di atas tidak hanya berlaku bagi
kelainan fisik dan intelektual, salah satunya adalah anak tunagrahita ringan
yang rendah pula akan berakibat langsung kepada kemampuan mereka dalam
bicara, pengembangan diri seperti merawat diri, menolong diri, merawat diri,
Salah satu program pengembangan diri yang harus dikuasai oleh anak
tercakar oleh teman , terpeleset,. Luka ringan akan berujung infeksi apabila
tidak ditangani dengan benar, sehingga perlu ditangani dan dirawat dengan
baik.
guru agar mereka memiliki keterampilan dalam merawat luka. Oleh karena itu
mengembangkan dirinya.
tunagrahita ringan kelas III metode Latihan di SLB ABCD Tuna kasih
menangani luka ringan yang dialami oleh dirinya sendiri maupun orang lain
secara sigap sehingga dapat memperkecil resiko terjadinya infeksi. Oleh karena
bekal untuk merawat dan menolong diri secara mandiri bagi anak tunagrahita
ringan.
tunagrahita ringan agar dapat merawat dirinya sendiri tanpa harus menunggu
merawat diri merupakan suatu pembelajaran yang perlu diberikan bagi anak
merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan. sehingga terdapat 2 anak
4
mengalami kesulitan dalam penanganan merawat luka ringan. Oleh karena itu
luka diobati, cara memberi obat pada luka, dan cara memasangkan perban pada
luka.
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi sekolah, guru dan siswa.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu solusi atau jalan bagi
b. Guru
SMALB.
c. Kepala Sekolah
SMALB.
d. Peneliti
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kota Bandung yang telah divalidasi kepada SLB Negeri Majalengka dan
F. Definisi Operasional
1. Penyusunan
sehingga dapat meningkatkan penyembuhan dari dalam tubuh atau dari luar
tubuh seperti memfasilitasi dasar luka dari adanya infeksi, benda asing, atau
8
jaringan mati menjadi merah terang dengan proses epitelisasi yang baik”.
secara baik.
hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh, keadaan ini dapat disebabkan
oleh trauma benda tajam, benda tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan,
seluruh atau sebagian fungsi organ tubuh seperti berdarah karena teriris
ringan adalah anak yang IQ nya berkisar 50-70. Anak termasuk tunagrahita
Sesuai dengan pendapat Kirk dan Gallagher dalam Astati dan Mulyati
sendiri.
G. Pertanyaan Penelitian
diteliti, yaitu :
yang telah divalidasi kepada SLB Negeri Majalengka dan SLB Gelora
Karya?
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Anak Tunagrahita
adaptive skills. This diability originates before age 18”. Yang dimaksud
dari definisi tersebut bahwa “anak retardasi mental adalah disabilitas yang
dengan pertumbuhan.
2. Klasifikasi
Tabel 2.1
ringan, anak tunagrahita sedang, anak tunagrahita berat, dan anak tunagrahita
3. Karakteristik
a. Kecerdasaan
Kapasitas belajarnya sangat terbatas terutama untuk hal-hal yang
abstrak. Mereka lebih banyak belajar dengan cara membeo (rote
learning ) bukan dengan pengertian.
b. Sosial
Disamping memiliki keterbatasan intelegensi, anak tunagrahita
juga memiliki kesulitan dalam mengurus diri sendiri dalam
masyarakat, oleh karena itu mereka memerlukan bantuan.Anak
tunagrahita cenderung berteman dengan anak yang lebih muda dari
usianya, ketergantungan kepada orang tua sangat besar,sehingga
mereka harus selalu dibimbing dan diawasi.Selain itu mereka
mempunyai kepribadian yang kurang dinamis, mudah goyah, kurang
menawan, dan tidak berpandangan luas. Mereka juga mudah
dipengaruhi dan cenderung melakukan sesuatu tanpa memikirkan
akibatnya. Namun, dibalik itu semua mereka menunjukkan ketekunan
dan rasa empati yang baik asalkan mereka mendapatkan layanan atau
perlakuan dan lingkungan yang kondusif.
c. Fungsi-fungsi Mental Lain
Anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam penguasaan bahasa.
Mereka bukannya mengalami kerusakan artikulasi, akan tetapi pusat
pengolahan (perbendarahan kata) yang kurang berfungsi sebagaimana
mestinya. Selain itu, anak tunagrahita kurang mampu untuk
mempertimbangkan sesuatu, membedakan antara yang baik dan yang
buruk, dan membedakan yang benar dan yang salah.
Anak tunagrahita memiliki keterbatasan waktu yang lama untuk
melaksanakan reaksi pada situasi yang baru dikenal.
1) Anak tunagrahita memiliki keterbatasan dalam penguasaan bahasa.
2) Anak tunagrahita kurang mampu untuk mempertimbangkan
sesuatu, membedakan antara baik dan yang buruk, dan
membedakan yang benar dengan yang salah.
3) Anak tunagrahita pelupa dan mengalami kesulitan untuk
mengungkapkan kembali suatu ingatan.
d. Dorongan dan Emosi
Perkembangan dan dorongan emosi anak tunagrahita berbeda-beda
sesuai dengan tingkat ketunagrahitaan masing-masing. Anak yang
berat dan sangat berat tingkat ketunagrahitaannya. Hampir tidak
memperlihatkan dorongan untuk mempertahankan diri. Anak yang
tidak terlalu berat ketunagrahitaanya mempunyai kehidupan emosi
13
yang hampir sama dengan anak normal tetapi kurang kaya, kurang
kuat dan kurang banyak mempunyai keragaman.
e. Organisme
Baik struktur maupun fungsi organisme pada umumnya kurang dari
anak normal. Mereka baru dapat berjalan dan berbicara pada usia yang
lebih tua dari anak normal. Sikap dan bergerak legaknya kurang indah.
Diantaranya banyak yang mengalami terhambatnya bicara, pandangan
penglihatannya berkurang. Anak yang berat dan sangat berat
ketunagrahitaanya kurang rentan terhadap penyakit, badannya relatif
kecil seperti kurang segar sehingga mata sayu dan tidak bersemangat,
tenaganya berkurang, cepat letih, daya tahan tubuh mengurang.
tunagrahita yaitu mencakup dari segi intelektual, sosial, mental, dorongan dan
emosi, dan organisme pada umumnya anak tunagrahita memiliki ciri-ciri yang
dimiliki anak tunagrahita berbeda dengan anak pada umunya, namun beberapa
dimilikinya.
4. Penyebab
Kemis & Ati yaitu pendapat dari Wantah. Wantah (2007:22) mengemukakan
a. Keturunan
Keterbelakangan mental disebabkan oleh kelainan yang diwariskan
oleh kelainan pada gen seperti fragile X syndrome. Fragile X yndrome
adalah kerusakan pada kromosom yang menentukan jenis kelamin,
biasanya mewarisi penyebab keterbelakangan mental.
b. Sebelum lahir
Berbagai faktor yang menyebabkan bayi yang ada dalam kandungan
mengalami keterbelakangan mental adalah minum alkohol,
penggunaan faktor penyebab tunagrahita selain obat terlarang, infeksi,
penyakit, ibu mengalami tekanan darah tinggi dan sebagainya.
14
memiliki kelainan tunagrahita bisa terjadi sebelum lahir atau masih dalam
dengan kekurangan dalam adaftasi tingkah laku dan berlangsung pada masa
perkembangan”.
anak yang memiliki IQ jauh di bawah rata- rata yang berkisar antara 50
pada umunya.
15
2. Karakteristik
berikut:
tunagrahita ringan secara fisik sama seperti pada anak umumnya, tetapi dengan
3. Permasalahan
dihadapi oleh anak tunagrahita ringan yang diadaptasi dari Astati dan Mulyati
lain.
mereka, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa mereka sudah tentu mengalami
terutama kepada keluarga (orang tua) dan masih sedikit sekali yang sudah
dapat hidup mandiri, inipun masih terabatas pada anak tunagrahita ringan.
tenaga kerja ini dan itu perlu dipikikan masing-masing dan secara ideal
Mereka cenderung suka bermain diri dan menjauh diri dari keramaian
sehingga hal ini dapat berakibat fatal bagi dirinya. Untuk mengimbangi
kndisi ini sangat perlu adanya imbangan kegiatan dalam waktu luang,
sehingga mereka dapat terjatuhkan dari kondisi yang berbahaya, dan pula
sendiri.
pribadinya kurang konstan atau labil, kondisi yang demikian itu dapat
terselesaikan. Maka dari itu potensi yang dimiliki anak tunagrahita dapat
4. Kebutuhan
khusus.
a. Kebutuhan Fisik
Kebutuhan ini berhubungan dengan fisik anak tunagrahita
misalnya makanan, minuman, pakaian dan perumahan. Selain itu
mereka perlu perawatan badan dan kesehatan, bahkan mereka
membutuhkan sarana untuk bergerak, bermain, bereaksi dan
sebagainya.
b. Kebutuhan Kejiwaan
Kebutuhan ini berhubungan dengan mental anak tunagrahita,
misalnya:
1) Kebutuhan Penghargaan
Anak luar biasa pun ingin diperhatikan, dipuji dan didapat
dengan baik. banyak rangtua dan guru kurang hangat kepada
anak tunagrahita, bahkan tidak pernah menyartakan
penghargaan terhadap kegiatan, sikap dan kelakuan anak.
Yang paling penting adalah memberikan dukungan dan
dorongan apabila anak menghadapi sesuatu yang
menyulitkan.
2) Kebutuhan akan Komunikasi
Sebagai manusia, anak luar biasa juga ingin mengungkapkan diri.
Mempunyai keinginan, ide dan gagasan. Walaupun itu kecil dan
tidak berarti serta mereka sangat sukar menyampaikannya.
Akibatnya mereka mengekspresikan komunikasi itu dengan
kerewelan-kerewelan dengan pola tingkah laku yang justru sulit
dimengerti orangtua maupun dilingkungannya. Apabila orangtua
19
ringan memiliki kebutuhan sama halnya dengan anak yang lainnya sehingga
dibutuhkan pada anak tersebut. Tetapi karena keadaan dan hambatan, mereka
tunagrahita ringan.
5. Pendidikan
kemampuan yang mereka miliki. Salah satu usaha untuk mencapai tujuan
Bagi anak tunagrahita mereka masih harus dibantu untuk dapat mencapai
2) Dapat melakukan kegiatan bina diri, berdiri sendiri dan berguna bagi
masyarakat
Bina diri yang dimaksud ialah anak tunagrahita berbuat untuk kepentingan
sendiri seperti: merawat diri, menolong diri, makan, minum, mandi, berias,
dilatih secara terus menerus sehingga anak tunagrahita ringan dapat terbiasa
b) Kelompok akademis
Mata pelajaran kelompok akademis pada umumnya hanya diberikan
kepada anak tunagrahita ringan yang menekankan pada
pengembangan kemampuan berpikir logis, konseptual, dan analisis
sederhana.
c) Kelompok sensorimotorik
Sensorimotorik merupakan fase dasar perkembangan manusia yang
menunjang perkembangan selanjutnya.
d) Kelompok keterampilan
Berbeda dengan pelajaran-pelajaran akademik, kebanyakan pelajaran
keterampilan tidak banyak menutut kecerdasan yang tinggi.
c. Struktur Kurikulum
Tabel 2.2
STRUKTUR KURIKULUM SMALB
KELAS DAN
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
X XI XII
KELOMPOK A (WAJIB)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 3
4 Matematika 3 3 3
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
6 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2*) 2*) 2*)
KELOMPOK B (WAJIB)
8 Seni Budaya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
KELOMPOK C (PILIHAN KEMANDIRIAN)
10 Pilihan Kemandirian 1 10 11 11
22
KELAS DAN
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
X XI XII
11 Pilihan Kemandirian 2 10 11 11
KELOMPOK D (PROGRAM KEBUTUHAN
KHUSUS)
12 Program Kebutuhan Khusus
Jumlah alokasi waktu perminggu 42 44 44
Keterangan:
tunagrahita dan autis dalam seminggu satu jam pelajaran. Satu jam
dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan
lokal.
3) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
Kemandirian)
Komunikasi.
Irama
Perilaku.
7) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh)
menit.
bersangkutan
9) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
10) Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya terdiri atas empat aspek yaitu
seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Peserta didik mengikuti salah
satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
12) Memahami jumlah jam pelajaran (alokasi waktu) dalam satu minggu untuk
mata pelajaran yang ditematikan pada setiap kelas dan satuan pendidikan
24
(SDLB, SMPLB, dan SMALB), serta mata pelajaran yang tidak ditematikan
13) Dengan menganalisis struktur kurikulum SDLB, SMPLB, dan SMALB akan
d. Tempat Pendidikan
(2011:27-33) :
b) Kelas jauh, kelas jauh adalah kelas yang dibentuk jauh dari sekolah
sekolah khusus.
25
seperti:
anak tunagrahita yang dimasukan di kelas ini adalah yang paling ringan
ketunagrahitaanya.
sama dengan anak normal di kelas biasa dan dijar oleh guru kelasnya.
e) Di kelas khusus sebagian waktu, kelas ini berada disekolah biasa dan
f) Kelas khusus, kelas ini juga berada di sekolah biasa yang berupa
tunagrahita yaitu di sekolah khsusus atau segregasi yang terdiri dari sekolah
luar biasa tunagrahita atau SLB-C, kelas jauh, guru kunjung dan lembaga
perawatan yang disediakan khusus untuk anak tunagrahita berat dan sangat
berat. Kemudian di sekolah umum atau reguler yang di sekolah umum. Anak
di kelas biasa dengan guru konsultasi, di kelas biasa dengan guru kunjung, di
kelas biasa dengan ruang sumber, di kelas khusus untuk sementara waktu dan
di kelas khusus yang di sediakan sekolah umum khusus untuk anak tunagrahita.
dan latihan yang dilakukan oleh guru yang profesional dalam pendidikan
dalam Astati (2015:7) jika ditinjau dari kata Bina menurut Kamus Besar
agar lebih baik; maka Bina Diri adalah usaha membangun diri sebagai
27
penting bagi anak tunagrahita. Menurut Sudrajat dan Rosida (2013:63) ruang
a. Merawat diri
Merawat diri merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat mendasar
seperti mengenal dan menggunakan alat-alat makan dan minum.
28
b. Mengurus diri
Mengurus diri merupakan kemampuan kegiatan sehari-hari yang
berkaitan dengan keterampilan dirinya seperti cara berpakaian
c. Menolong diri
Menolong diri merupakan kemampuan mengatasi berbagai masalah
dalam kehidupan sehri-hari seperti menghindari bahaya api.
d. Komunikasi
Komunikasi merupakan sarana yang paling penting dalam
menggunakan keinginan dan memahami apa yang disampaikan oleh
orang lain.
e. Sosialisasi
Kemampuan sosialisasi merupakan interaksi dengan lingkungan
sekitar, seperti bermain, kerjasma dengn lingkungan.
f. Keterampilan hidup
Kemampuan keterampilan hidup adalah kemampuan dalam mengatur
dan menggunakan uang belanja dan mengatur hasil pembelajaran.
g. Mengisi waktu luang adalah waktu sisa setelah menyelesaikan
kegiatan sehari-hari.
secara optimal.
1. Pengertian Luka
Luka dapat disebabkan oleh adanya trauma tumpul dan tajam, trauma
tumpul merupakan suatu rudapaksa akibat terbentur oleh benda
tumpul, trauma tumpul dapat menyebabkan luka memar (contusio),
luka lecet (abrasio) dan luka robek (vulnus laceratum). Trauma tajam
adalah suatu rudapaksa akibat kontak dengan benda tajam. Trauma
tajam dapat mengakibatkan terbentuknya luka iris atau luka sayat
(vulnus scissum), luka tusuk (vulnus punctum) dan luka bacok (vulnus
caesum).
terhadap permukaan tubuh dengan benda-benda yang lain. Seperti luka memar,
2. Tujuan
penyembuhan yang cepat dengan fungsi dan hasil estetik yang optimal. Tujuan
ini dicapai dengan pencegahan infeksi dan trauma lebih lanjut serta
3. Klasifikasi Luka
Adapun klasifikasi luka secara umum yang dikemukakan oleh para ahli
sebagai berikut:
mekanisme cideranya seperti luka sayat. Luka sayat merupakan salah satu jenis
luka terbuka atau luka bersih yang disebabkan oleh pisau bedah dengan
area luka.
(2012:12) yaitu:
30
Tugas guru dalam evaluasi luka dan pemeriksaan fisik anak tunagrahita
adalah mengkaji turgor kulit, adanya tanda-tanda inflamasi pada daerah sekitar
luka, tanda- tanda infeksi, dan kaji nyeri yang dirasakan anak tunagrahita.
b. Tindakan antiseptik
Alcohol.
c. Pembersihan luka
yang telah rusak, menumbuhkan jaringan baru dan menjaga kelembapan kulit.
cairan antiseptik
2) Bersihkan area luka dengan kasa yang diberi cairan normal saline secara
lembut untuk menghindari kerusakan jaringan kulit pada area sekitar luka
d. Penjahitan luka
Luka yang terbuka dan sangat lebar perlu tindakan penjahitan atau suture
e. Penutupan luka
dengan menyediakan lingkungan yang lembab pada area luka, melindungi kulit
dari bahaya luar yang berpotensi untuk memperburuk kondisi luka, sebagai
memberi kenyamanan
f. Pembalutan
banyak dilakukan pada operasi dengan luka yang lebar. Pembalutan luka
dengan plester agar tidak bergeser dan membuat pasien merasa nyaman
g. Pemberian antibiotik
membunuh bakteri dan fungi pada area luka insisi. Antibiotik local: Antibiotik
lokal tidak disarankan untuk luka insisi karena kurang efektif dalam
h. Pengangkatan jahitan
jahitan harus dimulai dari pengamatan luka dan pembersihan daerah luka
diantaranya:
1. Persiapan
sebagai berikut:
a. Melakukan Assesmen
belajar anak dalam merawat luka ringan dari mulai mengenal alat, mengenal
b. Menyusun Program
dihadiri oleh guru, kepala sekolah, wakasek kurikulum, dan peneliti. Langkah
b) Materi
c) Petugas
sekolah SLB Ar-Rahman Kota Bandung pada waktu dipagi hari ketika
pembelajaran berlangsung.
34
sebagai berikut:
mengenal alat (gunting medis, perlak, sarung tangan medis, pinset) dan
bahan (plaster, kain kasa, revanol, betadine) untuk merawat luka ringan.
merawat luka ringan dan guru memberikan penilaian terhadap peserta didik
dalam bentuk tes tulis, tes lisan, tanya jawab, diskusi, observasi,
kinerja/praktik.
2. Penyusunan Draf
dan mengumpulkan sumber belajar. Draf yang dimaksud dalam penlitian ini
adalah draf program pembelajaran yang akan diberikan kepada anak yang
Tabel 3.1.
Program Pembelajaran Merawat Luka Ringan
Nama :
Satuan Pendidikan :
Jenis Kekhususan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun Ajaran :
1. Metode Penelitian
masalah yang ada saat sekarang. Yang diperoleh berdasarkan fakta yang
2. Pendekatan Penelitian
bahwa :
41
bahwa:
diuraikan dalam bentuk deskriptif yang tertulis data empiris yang telah
diperoleh dan dalam pendekatan ini pun lebih menekankan makna daripada
generalisasi.
sebagai berikut :
1. Observasi
2. Wawancara
dengan maksud tertentu percakapan itu dilakukan dengan dua belah pihak yaitu
proses tanya jawab yang terjadi antara dua individu atau lebih secara
mengenai suatu hal yang diinginkan untuk mendapatkan sebuah informasi yang
program pembelajaran merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas
43
3. Studi Dokumentasi
tertulis yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu data anak, guru, dan
dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah yang ada dalam penelitian
ini.
Program pembelajaran data anak, dan dokumen yang lain, yang terkait dengan
Bandung.
satu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan diskusi yang
terpusat pada suatu masalah, hal ini sejalan dengan penjelasan Sumantri
berkaitan dengan data yang diungkapkan atau dapat juga menjawab beberapa
pertanyaan penelitian”.
FGD dalam penelitian ini merupakan pertemuan antara peneliti, guru dan
merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di SLB Ar-Rahman
Kota Bandung.
5. Validasi
instrument”. Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
suatu kegiatan dimana peneliti melakukan uji kelayakan dari hasil data
penelitian.
45
atau menganalisis data. Menurut Suyanto dan Sutinah (2006: 173) bahwa
lapangan”.
penelitian.
lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, semakin kompleks dan
rumit. Oleh karena itu, reduksi data perlu dilakukan sehingga data tidak
selanjutnya”.
kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
adalah menyajikan data yang telah terkumpul dari lapangan untuk dapat
luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di SLB Ar-Rahman Kota
Bandung.
Tahap ini merupakan tahap penarikan kesimpulan dari semua data yang
bahwa:
47
D. Instrumen Penelitian
data atau dalam kata lain yang menjadi instrumen dalam penelitian kualitatif
1. Subjek Penlitian
dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana
Maka subjek dari penelitian ini adalah 1 (Satu) orang guru SLB Ar-Rahman
Kota Bandung, 2 (Dua) orang anak tunagrahita ringan kelas XI SLB Ar-
Rahman Kota Bandung untuk lebih jelasnya subjek penelitian dapat dilihat
Tabel 3.1
Subjek Penelitian
No Nama/ Inisial Jenis Usia Keterangan
Kelamin
1. PN Perempuan 18 Tahun Anak Tunagrahita
2. NER Perempuan 17 Tahun Anak Tunagrahita
3. TD Perempuan 28 Tahun Guru Kelas
4. SS Perempuan 31 Tahun Guru Validasi
5. DL Perempuan 36 Tahun Guru Validasi
2. Objek Penelitian
merawat luka ringan bagi anak tnagrahita ringan kelas XI di SLB Ar-
telah divalidasi kepada SLB Negeri Majalengka dan SLB Gelora Karya.
F. Prosedur Penelitian
Secara garis besar, ada tiga tahap yang dapat dilakukukan penelitian
1. Tahap Persiapan
peneliti dalam memulai penelitian. Dalam hal ini peneliti mencari masalah
merumuskan masalah.
b. Studi Pendahuluan
terjadi di sekolah, baik masalah yang dihadapi oleh kepala sekolah ,maslah
belajar mengajar.
topik dan judul yang dianggap menarik untuk diteliti. Kemudian peneliti
d. Menyusun proposal
(Satu) guru SLB Gelora Karya yang bertindak sebagai validator. Validasi
dilakukan:
a. Pengumpulan Data
1) Observasi
visual anak tunagrahita ringan kelas XI. Pelaksanaan observasi dilakukan pada
2) Wawancara
peneleitian tentang kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memperoleh data
atau waktu luang guru. Wawancara dilakukan di dalam kelas sesuai dengan
dilapangan.
3) Studi Dokumentasi
ringan untuk anak tunagrahita dan modul tata cara merawat luka ringan.
Rahman Kota Bandung dihadiri oleh peneliti, guru, dan staf bidang kurikulum
bagi anak tunagrahita ringan kelas XI dengan tujuan dapat menjadi pedoman
5) Validasi
tunagrahita ringan yang disusun oleh guru dan peneliti SLB Ar-Rahman
Kota Bnadung.
b. Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
dilakukan analisis secara kritis dan menarik kesimpulan secara bertahap serta
berikut:
1) Reduksi Data
2) Penyajian Data
Peneliti menarik kesimpulan dari awal sampai akhir data yang telah
Bandung.
c. Kesimpulan
3. Tahap Pelapor
A. Latar Penelitian
subjek yang diteliti adalah 1 (Satu) orang guru dan 2 (Dua) anak tunagrahita
1. Profil Lembaga
Bandung yang beralamat di Jalan Terusan GBI (Griya Bandung Indah) atau
Kota Bandung, Kode Pos 40286. Merupakan Sekolah swasta yang berdiri
sejak tanggal 2 September 2002, mulai didirikan dan telah Terdata di Dinas
08 M2.
a. Ruangan kelas terdapat sarana seperti: meja guru, meja belajar peserta
didik, kursi guru, kursi peserta didik, jam dinding, rak hasil karya peserta
b. Ruangan aula terdapat sarana seperti: lemari, rak hasil karya peserta
suara, dan tape recorder, WC siswa L/P dan WC guru L/P terdapat
c. Ruang tata usaha (TU) terdapat sarana seperti: meja TU, kursi TU,
computer TU, Printer TU. Ruangan guru dan Kepala sekolah terdapat
sarana seperti lemari, jam dinding, kursi kerja, meja kerja/sirkulasi, kursi
pada pagi hari dan diakhiri di siang hari dari pukul 07.00-12.00 WIB.
kurikulum 2013.
Sebagai Berikut :
a. Kegiatan Kesenian
b. Kegiatan Olahraga
c. Kegiatan Pramuka.
2. Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah 1 (satu orang) guru dan 2 (dua
Responden memiliki sikap yang baik, penyayang, tegas, dan sabar dalam
perempuan, anak ketiga dari tiga bersaudara, anak dari bapak berinisial
Kecamatan Bojongsoang.
kemampuan dalam bersosialisasi NER cukup baik, selain itu NER juga
pendapatnya.
perempuan, anak kedua dari tiga bersaudara, anak dari bapak berinisial R
bekerja sebagai buruh dan ibu bernisial A bekerja sebagai ibu rumah
3. Aspek Penelitian
Bandung.
Bandung.
1. Hasil Observasi
1) Mengenal Alat
a) Menyebutkan Alat
tangan medis.
dahulu
b) Menunjukkan Alat
Responden masih perlu bantuan secara fisik dengan cara memegang pinset
mandiri..
c) Membedakan Alat
dengan ciri khas perlak yaitu besar, berwarna coklat, sehingga dapat
tangan kain.
pencabut bulu rambut, karena ciri khas pinset medis yaitu panjang
2) Mengenal bahan
a) Menyebutkan bahan
b) Menunjukkan bahan
langsung.
c) Membedakan bahan
perban,
a) Menyiapkan alat
b) Menyebutkan bahan
menyebutkan kain kasa dan revanol responden masih perlu bantuan dalam
menyebutkannya.
Responden dapat menyiapkan semua alat dan bahan sesuai intruksi dari
mandiri.
mandiri
pinset
(f) Membersihkan area sekitar luka bagian luar sampai bersih dari kotoran
(g) Membasahi kasa dengan cairan Revanol (NaCI 0,9% ) kemudian dengan
menggunakan pinset.
Revanol.
(h) Membersihkan kembali area luka bagian dalam (Menggunakan teknik usapan
(i) Mengeringkan daerah luka dan pastikan area daerah luka bersih dari kotoran
yang panjang.
(k) Memasang kain kasa pada area luka sampai tepi luka.
betadine.
betadine.
duduk.
menggunakan sabun.
d) Memelihara Alat
4) Memelihara bahan
a) Merapikan plaster
Responden mampu merapihkan kain kasa yang tercecer dimeja, dengan cara
c) Merapikan revanol
d) Merapikan Betadine
5) Memelihara hasil
Menjaga agar penutup luka tidak terbuka serta menjaga agar luka tidak kena
benturan.
Menjaga agar luka tidak terkena air, dan perban tidak terlepas sehingga
68
1) Mengenal Alat
a) Menyebutkan Alat
dahulu
perlak masih perlu dibantu dengan memberikan klu. Agar responden dapat
menunjukkannya.
benar.
Responden masih perlu bantuan secara fisik dengan cara memegang pinset
mandiri..
c) Membedakan Alat
kertas.
nya.
tangan kain.
2) Mengenal bahan
a) Menyebutkan bahan
b) Menunjukkan bahan
c) Membedakan bahan
a) Menyiapkan alat
b) Menyebutkan bahan
72
plaster, kain kasa dan revanol responden masih perlu bantuan dalam
menyebutkannya.
Responden dapat menyiapkan semua alat dan bahan sesuai intruksi dari
mandiri.
menggunakan pinset
(f) Membersihkan area sekitar luka bagian luar sampai bersih dari kotoran
(g) Membasahi kasa dengan cairan Revanol (NaCI 0,9% ) kemudian dengan
menggunakan pinset.
(h) Membersihkan kembali area luka bagian dalam (Menggunakan teknik usapan
(i) Mengeringkan daerah luka dan pastikan area daerah luka bersih dari kotoran.
yang panjang.
terluka
(k) Memasang kain kasa pada area luka sampai tepi luka.
menggunakan sabun.
4) Memelihara Alat
menggunakan sabun.
b) Membersihkan perlak
secara mandiri.
d) Membersihkan pinset
5) Memelihara bahan
a) Merapikan plaster
c) Merapikan revanol
d) Merapikan Betadine
6) Memelihara hasil
Menjaga agar penutup luka tidak terbuka serta menjaga agar luka tidak
kena benturan.
Menjaga agar luka tidak terkena air, dan perban tidak terlepas sehingga
2. Hasil Wawancara
a. Persiapan
sebagai berikut:
1) Melakukan Assesmen
76
didik dalam merawat luka ringan dari mulai mengenal alat, mengenal bahan,
bahan, dan memelihara hasil yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi
2) Menyusun Program
yaitu :
Tujuan pembelajaran merawat luka ringan yang dimaksud yaitu anak dapat
terluka.
alat (gunting medis, perlak, sarung tangan medis, pinset) dan bahan (plaster,
peserta didik dalam bentuk tes tulis, tes lisan, tanya jawab, diskusi,
observasi, kinerja/praktik.
3. Studi Dokumentasi
Tabel 3.1.
Program Pembelajaran Merawat Luka Ringan
Kegiatan Penutup
1. Membuat
simpulan akhir
bersama peserta
didik dengan:
Bertanya
kepada peserta
didik:
“Anak-anak tadi
kita belajar
apa?”
“Mengapa kita
harus merawat
luka?”
“Kapan kita
harus merawat
luka?
2. Anak mampu
memberikan
jawaban dari
pertanyaan guru
(evaluasi tes
lisan)
3. Anak dan guru
berdoa bersama-
sama dipimpin
oleh salah satu
siswa.
Bandung yang diikuti oleh peneliti, guru, dan bagian kurikulum untuk
a. Dasar penyusunan
luka ringan.
b. Komponen-komponen program
1) Tujuan pembelajaran
2) Materi pembelajaran
3) Media pembelajaran
4) Metode pembelajaran
5) Sumber belajar
6) Penilaian pembelajaran
5. Responden Validasi
berikut:
sudah cukup baik, akan tetapi perlu ada yang ditambahakan di salah satu
point yang telah dibuat yaitu merawat luka ringan bagi anak tunagrahita
ringan.
penyesuaian diri pada anak tunagrahita ringan telah tersusun dengan baik.
C. Analisis Data
Analisis data dilakukan semua data diperoleh, yang terdiri dari hasil
1. Hasil Observasi
dalam merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan sebagai berikut:
menunjukan apa yang dimaksud dengan alat dan bahan merawat luka
betadine).
84
disaat terluka dengan cara meluruskan kaki dan tangan, memiringkan kaki dan
membuka peralatan yang ada di P3K, membuka kotak P3K dan mengambil
peralatan yang ada didalamnya., memakai sarung tangan, membasahi kain kasa
agar steril. membersihkan area sekitar luka bagian luar sampai bersih dari
kotoran (Gunakan teknik memutar searah jarum jam), membasahi kasa dengan
mengeringkan daerah luka dan pastikan area daerah luka bersih dari kotoran,
memberikan obat luka sesuai kebutuhan jika perlu, memasang kain kasa pada
area luka sampai tepi luka, membalut menggunakan plester sesuai dengan
yang dimaksud dengan alat dan bahan merawat luka ringan serta kegunaan dan
85
perlak, sarung tangan, plaster, kain kasa, betadine, akan tetapi tidak
mampu mengatur posisinya disaat terluka dengan cara meluruskan kaki dan
karet di bawah daerah luka responden mampu memasangkan perlak diatas meja
membuka kotak P3K dan mengambil peralatan yang ada didalamnya, memakai
agar steril, membersihkan area sekitar luka bagian luar sampai bersih dari
kembali area luka bagian dalam (Menggunakan teknik usapan dari atas ke
86
bawah) responden mampu membersihkan luka bagian luar dan bagian dalam
mengeringkan daerah luka dan pastikan area daerah luka bersih dari kotoran,
yang panjang, memberikan obat luka sesuai kebutuhan jika perlu, responden
mampu mengobati obat luka dan merawatnya ketika terluka, memasang kain
kasa pada area luka sampai tepi luka responden mampu memasangkan kain
kasa yang telah diberi betadine, membalut menggunakan plester sesuai dengan
betadine
2. Hasil Wawancara
memiliki kesadaran untuk mengobati luka serta dapat menangani luka ringan
yang dialami oleh dirinya sendiri maupun orang lain secara sigap sehingga
merawat dan menolong diri secara mandiri bagi anak tunagrahita ringan.
luka ringan dengan media pembelajaran P3K, poster, dan youtube. Ketika
belajar dari buku guru, dan buku siswa. Sumber belajar tersebut menjadi
luka ringan adalah langkah-langkah cara merawat luka ringan agar tidak
terjadinya infeksi.
guru kelas, dan bidang kurikulum bertempat diruang kantor guru membahas
88
luka ringan adalah belum tecapainya penguasaan anak terhadap materi pada
luka ringan diinformasikan kepada pihak sekolah dan orang tua, responden
terjadinya infeksi.
5. Hasil Validasi
dengan 2 orang sebagai validator yaitu guru SLBN Majalengka, dan guru SLB
Gelora Karya. Adapun hasil validasi yang telah dilakukan kepada guru yang
cukup baik hanya saja ada beberapa hal yang perlu ditambahkan
khususnya pada program tersebut harus ada gambar merawat luka ringan
anak tunagrahita secara keseluruhan sudah disusun dengan baik hanya saja ada
anak belum mengenal alat dan bahan yang digunakan ketika luka, seiring
perlak,sarung tangan, pinset) tetapi ada anak yang tidak mengenal perlak
mampu mengenal bahan (plaster, kain kasa, revanol, betadine) ada anak
luka. Maka perlu adanya mengobati luka secara teratur dan mengganti
besar anak mampu melakukan tindakan yang benar ketika berada di dalam
menyebutkan alat dan bahan sehingga guru harus memberikan klu terlebih
berikut:
: Bentuk bahan ajar program pembelajaran merawat luka ringan adalah RPP,
Modul, buku guru, buku siswa, poster, dan analisis tugas yang disusun oleh
peneliti.
Table 4.1
Program Pembelajaran Merawat Luka Ringan
Nama :
Satuan Pendidikan :
Jenis Kekhususan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun Ajaran :
Kegiatan Penutup
1. Membuat
simpulan akhir
bersama peserta
didik dengan:
97
Berdasarkan validasi yang dilakukan di dua sekolah dan dua guru yang
luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI, hasilnya sebagai berikut:
merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI, Adapun kritik
kurang banyak) yang tidak tercantum dan belum fokus kepada pembelajaran
merawat luka ringan. Saran dari kedua validator yaitu materi dipermudah
dan program pembelajaran akan lebih baik apabila disusun dalam bentuk
E. Pembahasan
Mumpuniarti (2010:64)
Lebih lanjut menurut definisi yang diterima secara luas dan menjadi
Deficiency ) yang dikutip Grossman (Krik dan Gallagher, 1986) dalam Astati
diri dengan lingkungan dan mereka kurang cakap dalam hal- hal yang abstrak.
99
sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya, akan tetapi memiliki potensi yang
tercantum dalam buku milik Astati (2015:7) jika ditinjau dari kata Bina
proses penyempurnaan agar lebih baik; maka Bina Diri adalah usaha
memadai”.
pengembangan diri bagi anak tunagrahita merupakan hal yang sangat penting
yang berupa kegiatan pembelajaran. Dalam hal merawat diri, mengurus diri,
pengembangan diri khususnya dalam merawat luka ringan, oleh karena itu
hasil program pembelajaran yang sudah di FGD kan dan divalidasikan kedua
A. Simpulan
1. Simpulan Umum
akademis oleh karena itu program pendidikan bagi mereka lebih diarahkan
Salah satu program pengembangan diri yang harus dikuasai oleh anak
untuk merawat luka ringan ketika tersenyat pisau, terjatuh dari sepeda,
ringan sudah mampu dalam merawat luka ringan, akan tetapi masih ada
2. Simpulan Khusus
anak belum mengenal alat dan bahan yang digunakan ketika luka,
perlak,sarung tangan, pinset) tetapi ada anak yang tidak mengenal perlak dan
mampu mengenal bahan (plaster, kain kasa, revanol, betadine) ada anak yang
tidak mengenal revanol dan kain kasa sehingga memerlukan pengulangan dan
mencegah dan mengurangi infeksi pada luka. Maka perlu adanya mengobati
besar anak mampu melakukan tindakan yang benar ketika berada di dalam
klu terlebih dahulu agar anak dapat menyebutkan alat dan bahan
tersebut.
ringan kelas XI di SLB Ar-Rahman Kota Bandung yang disusun oleh peneliti
dan guru. Bahwa berdasarkan hasil FGD dan studi dokumentasi diperoleh
berikut:
ringan adalah RPP, Modul, buku guru, buku siswa, poster, dan analisis
merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI, hasilnya
sebagai berikut:
pembelajaran merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI,
B. Rekomendasi
1. Bagi Guru
ringan.
2. Kepala Sekolah
kondusif.
pembelajaran.
C. Penutup
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
kemampuan yang dimilii oleh peneliti. Oleh karena itu kritik dan saran peneliti
pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, semoga Allah SWT selalu
AC, S., & Criminales K. (2006). Aspek Medikolegal Luka Pada Forensik Klinik.
Majalah Kedokteran Nusantara, 39:(4):430:2.
American Psychiatric Association . (2013). Arlington , 33.
Apriyanto . (2012). Seluk Beluk Tunagrahita Dan Strategi Pembelajarannya .
Yogyakarta.
Aproditta. (2012). Klasifikasi Anak Tunagrahita . 45.
Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka
Cipta.
Astati , & Mulyati. (2015). Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah
Offset Jl. Kalipah Apo Gg. Wireja No.14 Bandung Anggota IKAPI Jawa
Barat.
Astati. (2001). Persiapan Pekerjaan Penyandang Cacat Tunagrahita. Bandung:
CV. Pendawa.
Astati, & Mulyati. (2015). Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung.
Dumville. (2013 ). Preoperative Skin Antiseptics For Preventing Surgical Wound
Infections After Clean Surgery :Intervention Review Issue . Inggris :
Willey.
Effendi. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Bandung: Bumi
Aksara.
Fathoni. (2011). Metodologi Penelitian Dan Teknik Pengumpulan Dan Teknik
Penyusunan Skripsi . Jakarta: Rineka Cipta.
Gunahardi, & Dan Maryadi . (2011). Modul PLPG Pendidikan Luar Biasa
Pendalaman Materi. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.
Hallahan,D.P, Kauffman J,M, & Pullen PC. (2009). Exceptional Learners An
Introduction To Sprcial Education. Een Ratnengsih , 147.
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar. (2013). Arisanty, 35.
Kemis , & Rosnawati . (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Tunagrahita (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Dengan Hambatan
Kecerdasan. Jakarta : PT. Luxima Metro Media.
Kemis, & Rosnawati. (2013). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Tunagrahita . Jakarta: Luxima Metro Media.
Mair. (2013). Equine Medicine Surgery And Reproduction. Inggris: Elsevier.
Moh, A. (2006, Juni 23). Hubungan Orang Tua Dalam Pelatihan Bina Diri
Sebagai Upaya Kemandirian Pada Siswa Tunagrahita Kelas D3 Dan D4
Di SLB-C AKW II Surabaya. Retrieved From Skripsi Pendidikan Luar
Biasa Unesa : Https://Digilib.Uinsby.Ac.Id/8638/3/BAB%20II.Pdf
Moleong. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Narbuko, & Achmad. (2012). Metodologi Penelitian . Jakarta: Bumi Aksara.
Pahlevi, & Reza, M. (2012). Konsep Dasar Perawatan Luka. Jakarta.
Penyusunan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (2019, January 1). Retrieved
From Penyusunan : Https://Typoonline.Com/Kbbi/Penyusunan
107
Status
No Nama NUPTK JK NIP Kepegawaian Jenis PTK
Ahmad Mugni
1 Almarogi L GTY/PTY Guru Kelas
2 Arien Fitriani P GTY/PTY Guru Kelas
19631222200701100
3 Asep Juhana 8554741643200033 L 5 PNS Diperbantukan Guru Kelas
4 Enjang 5450745649200013 L GTY/PTY Guru Kelas
5 Gunawan 4548768670120003 L GTY/PTY Guru Kelas
6 Nursyamsiah 5845742646300012 P GTY/PTY Guru Kelas
7 Ryan Permana 0852772673130072 L GTY/PTY Guru Kelas
19620806198603200
8 Tati Karyati 1138740641300053 P 6 PNS Guru Kelas
9 Tryash Destryanawati 3535772673130003 P GTY/PTY Guru Kelas
19661120200701100
10 Tukiyo 4452744648200023 L 3 PNS Guru Kelas
Daftar Tenaga Kependidikan
SLB ARRAHMAN
Kecamatan Kec. Rancasari, Kabupaten Kota Bandung, Provinsi Prov. Jawa Barat
Status
No Nama NUPTK JK Tempat Lahir Tanggal Lahir Kepegawaian Jenis PTK
255374865120002
1 Marsudi 3 L Garut 1970-12-21 GTY/PTY Kepala Sekolah
2 Rahmat Gustian L BANDUNG 1993-06-22 GTY/PTY Penjaga Sekolah
Daftar Peserta Didik
SLB ARRAHMAN
Kecamatan Kec. Rancasari, Kabupaten Kota Bandung, Provinsi Prov. Jawa Barat
Tanggal
No Nama NIPD JK NISN Tempat Lahir NIK
Lahir
1 AFDIL SYAFA'AT 21118 L 2077300977 Kota Bumi 2007-02-04 3204080402070003
2 ANDRIYANTO 1073 L 0006446342 Cilacap 2002-11-11 3301101111020003
3 Astri Apriliana 20113 P 0038525300 Garut 2003-08-05 3204084508030009
4 BIMA PRATAMA 21115 L 3138450326 Bandung 2013-12-11 3273221112130005
5 DAFFINA DELAILAH SARI 15103 P 0096523519 BANDUNG 2009-08-31 3273227108090001
6 FADILA EGA PERMANA 1283 L 0054804567 Bandung 2005-11-03 3204080411050002
7 Fariz Ridha Mubarrak 1397 L 0056523952 Bandung 2005-09-14 3204081409050003
8 FIFIN NUR AJIJAH 1070 P 0016992661 Bandung 2001-08-24 3204086408010005
9 Fitra Septiani Nugraha 19109 L 3095640909 Bandung 2009-10-05 3273220510090002
10 ILHAM RAMADANI PUTRA 1179 L 0053242715 Bandung 2005-05-10 3273230101000002
11 KELVIN KURNIAWAN 1789 L 0093843157 Bandung 2009-09-21 3273272109090001
12 KHANSA AALIYAH 1392 P 0035971265 Bandung 2003-03-02 3273234203030001
13 MAMANG DADI 1893 L 0099760168 Bandung 2009-09-09 3204080909090017
MARSYA AGUSTINA
14 RAMADHANI 1395 P 0092155601 Bandung 2009-08-24 3204086408090003
15 MAULANA HAMDANI 1396 L 0071906830 Bandung 2007-11-21 3204082111070001
16 MIPTAHUDDIN 21117 L 0125478653 Sumedang 2012-07-05 3211180507120001
MOCHAMAD FARIS
17 FATHURRAHMAN 16108 L 0115004789 Bandung 2011-06-06 3273220606110002
MOCHAMAD IQBAL
18 FIRMANSYAH 15100 L 0073605684 BANDUNG 2007-04-09 3273230904070001
19 Mochamad Rifki Dwi Hermawan 19111 L 3121422997 Bandung 2012-04-16 3273231604120001
20 MUHAMAD WISNU 1394 L 0077657506 Bandung 2007-05-03 3273270305070002
21 NAJIB GUSDITYA 1286 L 0047183453 Bandung 2004-12-15 3273231512040002
NAJRIN ZULFA MISDATUL
22 HASANAH P 0112527863 BANDUNG 2011-02-12 3273165202110002
23 NATHANIA EAVAN RUSNADI 1175 P 0036861399 Bandung 2003-12-01 3204084112030001
24 Putri Nabila 1068 P 0035703735 Bandung 2003-05-04 3273234405030001
25 Rangga Pria Hutama 17110 L 0029488451 Metro Lampung 2002-09-15 3204081509020004
26 RIDHO RAIHAN NUGRAHA 16105 L 0069637788 BANDUNG 2006-02-14 3273131402060001
27 RIZAL FAHREZI 1387 L 0054564221 Bandung 2005-08-24 3273232408050001
SALSABILA MAULIDINA
28 AFRILIA 1285 P 0075923090 Bandung 2007-04-01 3204084104070001
29 SUTISNA 20114 L 0096869889 Sumedang 2009-04-16 3211181604090004
30 TANJI NUR HALIM 16106 L 0077101905 Bandung 2007-01-24 3273232401070004
31 VINA YUNIARSAH 21116 P 3119153831 Bandung 2011-01-29 3204086901110003
WHILDAN KHOLID AL
32 WARDANI 15101 L 0085669805 Bandung 2008-07-13 3273221307080005
33 Wiski Nugraha 19112 L 3121116141 Bandung 2012-08-16 3204081608120001
34 WULAN NURAINI 16107 P 0119830808 Bandung 2011-11-08 3273234511110002
35 ZAHRA AHSANU AULIA 16109 P 0068708944 Bandung 2006-01-21 3273236101060001
36 Zahra Kirania Riskia Juliani 1493 P 0063979651 Bandung 2006-07-01 3273234107060006
37 Zaky Ramadhan 18105 L 0083305322 Bandung 2008-09-29 3205062909080001
KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI
PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN MERAWAT LUKA RINGAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
KELAS XI DI SLB AR-RAHMAN KOTA BANDUNG
INSTRUMEN OBSERVASI
PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN MERAWAT LUKA RINGAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
KELAS XI DI SLB AR-RAHMAN KOTA BANDUNG
1. Bagaimana kemampuan dalam belajar merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di SLB Ar-Rahman Kota Bandung?
PENILAIAN
N
ASPEK SUB ASPEK URAIAN Butuh
O Belum
Mampu Bantua
Mampu
n
1.1. Mengenal Alat 1.1.1. Menyebutkan 1.1.1.1. Menyebutkan gunting medis
Alat 1.1.1.2. Menyebutkan perlak karet
1.1.1.3. Menyebutkan sarung tangan medis
1.1.1.4. Menyebutkan pinset
1.2.1. Menunjukan 1.1.2.1. Menunjukan gunting medis
Alat 1.1.2.2. Menunjukann perlak karet
1.1.2.3. Menunjukan sarung tangan medis
1.1.2.4. Menunjukan pinset
1.1.3. Membedakan 1.1.3.1. Membebedakan gunting medis dengan gunting
Alat kertas
1.1.3.2. Membedakan perlak karet dengan perlak
plastik
1.1.3.3. Membedakan sarung tangan medis dengan
sarung tangan kain
1.1.3.4. Membedakan pinset dengan pinset pencabut
bulu rambut
PENILAIAN
N
ASPEK SUB ASPEK URAIAN Butuh
O Belum
Mampu Bantua
Mampu
n
2.1 Mengenal Bahan 2.1.1. Menyebutkan 2.1.1.1. Menyebutkan plaster
. Bahan 2.1.1.2. Menyebutkan kain kasa
2.1.1.3. Menyebutkan revanol
2.1.1.4..Menyebutkan betadine
2.1.2. Menunjukan 2.1.2.1. Menunjukan plaster
Bahan 2.1.2.2. Menunjukan kain kasa
2.1.2.3. Menunjukan revanol
2.1.2.4..Menunjukan betadine
2.4 Memelihara Alat 2.4.1. Membersihkan 2.4.1.1. Membersihkan gunting medis dengan
PENILAIAN
N
ASPEK SUB ASPEK URAIAN Butuh
O Belum
Mampu Bantua
Mampu
n
. Alat mencucinya
2.4.1.2. Membersihkan perlak
2.4.1.3. Membuang sarung tangan medis
2.4.1.4. Membersihkan pinset
2.5 Memelihara Bahan 2.5.1. Merapihkan 2.5.1.1. Merapihkan plaster
. Bahan 2.5.1.2. Merapihkan kain kasa
2.5.1.3. Merapihkan revanol
2.5.1.4..Merapihkan betadine
2.6 Memelihara Hasil 2.6.1. Mencegah 2.6.1.1. Menceghah masuknya kuman dan kotoran ke
. infeksi pada luka dalam luka
2.6.2. Mempercepat 2.6.1.2. Memberikan rasa aman dan nyaman terhadap
penyembuhan luk luka
2.6.2.1. Memberi pengobatan pada luka
2.6.2.1. Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka
KISI KISI WAWANCARA
PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN MERAWAT LUKA RINGAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
KELAS XI DI SLB AR-RAHMAN KOTA BANDUNG
2. Bagaimana bentuk program pembelajaran merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di SLB Ar-Rahman Kota
Bandung yang disusun oleh peneliti dan guru?
N ASPEK SUB ASPEK KENYATAAN
O
1. Tujuan Pembelajaran 1.1. Kognitif
1.2. Afektif
1.3. Psikomotorik
2. Materi Pembelajaran 2.1. Merawat luka ringan
PEDOMAN WAWANCARA
PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN MERAWAT LUKA RINGAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
KELAS XI DI SLB AR-RAHMAN KOTA BANDUNG
2. Bagaimana bentuk program pembelajaran merawat luka ringan bagi anak tunagrahita ringan kelas XI di SLB Ar-Rahman Kota
Bandung yang disusun oleh peneliti dan guru?
Apek Sub Aspek Indikator Item Ket
2.1 Persiapan 2.1.1 Persiapan Tim 2.1.1.1 Moderator 2.1.1.1.1 Memimpin acara
2.1.1.2 Notulen 2.1.1.2.1 Mencatat hal penting saat diskusi
2.1.2 Persiapan Kelompok 2.1.2.1 Observer 2.1.2.1.1 Pemaparan materi
2.1.2.2 Humas 2.1.2.2.1 Perijinan
2.1.3 Pesiapan Sebelum 2.1.3.1 Humas 2.1.3.1.1 Pengecakan kesiapan tempat dan
Kegiatan peralatan
2.2 Kegiatan 2.2.1 Sambutan 2.2.1.1 Moderator 2.2.1.1.1 Sambutan kepada para hadirin
Awal 2.2.1.1.2 Sambutan dari hadirin
2.2.2 Pemaparan Tujuan 2.2.2.1 Moderator 2.2.2.1.1 Penyusunan program pembelajaran
Pertemuan merawat luka ringan yang
didiskusikan
2.2.2.1.2 Masalah yang terdapat di lapangan
2.2.2.1.3 Pemaparan hasil di lapangan
2.2.3 Prosedur Pertemuan 2.2.3.1 Moderator 2.2.3.1.1 Alur diskusi
2.2.3.1.2 Peraturan diskusi
2.2.4 Perkenalan 2.2.4.1 Moderator 2.2.4.1.1 Perkenalan anggota
2.3 Kegiatan Inti 2.3.1 Diskusi 2.3.1.1 Observer 2.3.1.1.1 Memaparkan masalah di lapangan
2.3.1.1.2 Memaparkan bentuk program
pembelajaran merawat luka ringan
2.3.2 Mengajukan Pertanyaan 2.3.2.1 Penilai 2.3.2.1.1 Pertanyaan seputar topik dan masalah
yang didiskusikan
2.3.3 Penampungan Pendapat 2.3.3.1 Notulen 2.3.3.1.1 Saran dan masukan mengenai bentuk
program pembelajaran merawat luka
ringan
2.4 Kegiatan 2.4.1 Kesimpulan 2.4.1.1 Moderator 2.4.1.1.1 Menyampaikan kesimpulan dari
Akhir semua catatan selama diskusi
2.4.2 Verifikasi 2.4.2.1 Moderator 2.4.2.1.1 Verifikasi kesimpulan atau perbaikan
hasil kesimpulan
2.4.3 Ucapan Terimakasih 2.4.3.1 Observer 2.4.3.1.1 Ucapan terimakasih atas kehadiran
dan partisipasi dalam diskusi
Nama :
Satuan Pendidikan :
Jenis Kekhususan :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun Ajaran :
Kegiatan Penutup
1. Membuat simpulan akhir
bersama peserta didik
dengan:
Bertanya kepada peserta
didik:
“Anak-anak tadi kita belajar
apa?”
“Mengapa kita harus
merawat luka?”
“Kapan kita harus merawat
luka?
2. Anak mampu memberikan
Kompetensi Materi Indikator Alokasi
No Kegiatan Pembelajaran Jenis Tes Sumber
Dasar Pokok Pencapain Waktu
jawaban dari pertanyaan
guru (evaluasi tes lisan)
3. Anak dan guru berdoa
bersama-sama dipimpin
oleh salah satu siswa.
Wawancara bersama wali kelas
Disusun :
AINI LATIFAH
NIM. 41032102181018
A. Standar Kompetensi
1. Mampu merawat luka ringan dengan cara yang benar
B. Kompetensi Dasar
3.4. Menerapkan prosedur merawat luka ringan
4.4. Melakukan merawat luka ringan ketika terluka
C. Indikator
3.4.1. Mengenal alat merawat luka ringan
3.4.2. Mengenal bahan merawat luka ringan
3.4.3. Memahami proses merawat luka ringan
3.4.4. Memahami cara memelihara alat dan bahan merawat luka ringan
3.4.5. Memahami cara memelihara hasil merawat luka ringan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah ditunjukkan alat dan bahan untuk merawat luka ringan, peserta didik dapat menyebutkan
alat dan bahan untuk merawat luka ringan dengan baik dan benar
2. Setelah ditunjukan alat dan bahan untuk merawat luka ringan, peserta didik dapat menunjukan
kembali alat dan bahan untuk merawat luka ringan dengan baik dan benar
3. Peserta didik diharapkan mampu merawat luka ringan secara mandiri
E. Materi Pokok
1. Mengenal alat
Gunting medis
Perlak karet
Sarung tangan medis
Pinset
2. Mengenal bahan
Plaster
Kain kasa
Revanol
Betadine
3. Proses merawat luka ringan
Mengatur posisi pesesrta didik sesuai kebutuhan
Memasangkan perlak karet di bawah daerah luka
Membuka peralatan yang ada di P3K
Memakai sarung tangan
Membasahi kasa dengan betadine, kemudian dengan menggunakan pinset
Membersihkan area sekitar luka bagian luar sampai bersih dari kotoran (Gunakan teknik
memutar searah jarum jam)
Basahi kasa dengan cairan Revanol (NaCI 0,9% ) kemudian dengan menggunakan pinset.
Lalu bersihkan kembali area luka bagian dalam (Menggunakan teknik usapan dari atas ke
bawah)
Keringkan daerah luka dan pastikan area daerah luka bersih dari kotoran
Memberikan obat luka sesuai kebutuhan jika perlu
Memsangkan kasa steril pada area luka sampai tepi luka.
Fiksasi balutan menggunakan plester sesuai dengan kebutuhan
Mengatur posisi peserta didik seperti semula
Lalu membuka sarung tangan, kemudian mencuci tangan agar steril.
Simpanlah alat-alat pada tempatnya
4. Memelihara hasil
Menceghah masuknya kuman dan kotoran ke dalam luka
Memberikan rasa aman dan nyaman terhadap luka
Memberi pengobatan pada luka
Mengevaluasi tingkat kesembuhan luka
G. Media Pembelajaran
Gambar anak yang sedang merawat luka
Alat dan bahan untuk kegiatan “merawat luka ringan dengan baik dan benar”
Alat P3K
Poster
H. Sumber Belajar
Buku siswa “Pengembangan Diri”. Buku Tematik terpadu kurikulum 2013
Buku guru “Pengembangan Diri”. Buku tematik terpadu kurikulum 2013
Tutorial merawat luka ringan
I. Kegiatan Pembelajaran
Hasil
No Aktivitas yang Diamati
Ya Tidak
1. Cermat mengamati demonstrasi guru
2. Percaya diri menjawab pertanyaan tentang
demonstasi
3. Disiplin melakukan kegiatan merawat luka
4. Mengikuti langkah-langkah kegiatan merawat luka
5. Tertib merapikan alat dan bahan
Jumlah
Kriteria Penskoran :
Hasil Penilaian
No Nama Siswa
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
b. Penilaian Pengetahuan :
Nama Siswa :
Tujuan : Anak mampu menjawab pertanyaan mengenai topik merawat luka
ringan dengan benar
Beri tanda ceklis cek list (√ ) pada kolom Ya atau Tidak !
Jawab
No Pertanyaan
Benar Salah
1. Apa alat untuk merawat luka ringan?
2. Sebutkan bahan untuk merawat luka
ringan?
3. Kapan kita harus merawat luka ringan?
4. Mengapa kita harus merawat luka ringan?
Jumlah
Kunci Jawaban :
1. Gunting
2. Hansaplast, Kain kasa, revanol, betadine
3. Ketika terluka saat terjatuh, tersenyat pisau, dan lain-lain
4. Agar tidak infeksi
Kriteria Penskoran
N= Jumlah jawaban benar x 25
Nilai Maksimal (N Mak) = 4 x 25 = 100
Hasil
No Aktivitas yang Diamati
Ya Tidak
1. Menyiapkan alat P3K
2. Mengatur posisi pesesrta didik sesuai kebutuhan
3. Memasangkan perlak karet di bawah daerah luka
4. Membuka peralatan yang ada di P3K
5. Memakai sarung tangan
6. Membasahi kasa dengan betadine, kemudian
dengan menggunakan pinset
7. Membersihkan area sekitar luka bagian luar
sampai bersih dari kotoran (Gunakan teknik
memutar searah jarum jam)
8. Basahi kasa dengan cairan Revanol (NaCI 0,9% )
kemudian dengan menggunakan pinset.
9. Lalu bersihkan kembali area luka bagian dalam
(Menggunakan teknik usapan dari atas ke bawah)
10. Keringkan daerah luka dan pastikan area daerah
luka bersih dari kotoran
11. Memberikan obat luka sesuai kebutuhan jika perlu
12. Memsangkan kasa steril pada area luka sampai
tepi luka.
13. Fiksasi balutan menggunakan plester sesuai
dengan kebutuhan
14. Mengatur posisi peserta didik seperti semula
15. Lalu membuka sarung tangan, kemudian mencuci
tangan agar steril.
16. Simpanlah alat-alat pada tempatnya
17. Mengatur posisi pesesrta didik sesuai kebutuhan
Jumlah
Kriteria Penskoran:
Hasil Penilaian
No Nama Siswa
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
Aini Latifah
Nim. 41032102181018