Anda di halaman 1dari 87

PERAN KARANG TARUNA DALAM PEMBANGUNAN

DI DESA KALIMBUA.

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
universitras al asyariah mandar

Oleh :

IKWAN
NPM. 2019101047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVESITAS AL


ASYARIAH MANDAR

2022.
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : Peran Karang Taruna Dalam Pembangunan Di Desa


Kalimbua
Nama : IKWAN

NPM : 2019101047

Program study : Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

Setelah diperiksa dan diteliti ulang, skripsi ini telah memenuhi persyaratan
diajukan

Polewali 27 April 2022

Disetujui oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Dermawan S.Ag,,M,Pd Abdul Latif Shi,M,Pd


NIDN:09226087701 NIDN : 0902067901
Diketahui Oleh

WakilDekan Ketua Program Studi


Pendidikan PPKN

Dr. Dermawan S.Ag,, M.Pd Abdul Latif Shi,M,Pd


NIDN : 0926087701 NIDN : 0902067901
M.020675901

i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Berangkat Dengan Penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keiklasan dan


istiqama dalam menghadapi cobaan”.

bukankah hidup kalau tidak memiliki masalah, bukanlah sukses kalau tidak
memenuhi rintagan, bukankah memeng kalau tidak dengan pertarungan,
bukankah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah berhasil tidak berusaha.

PERSEMBAHAN

Syukur atas nikmat dan karunia yang diberikan ALLAH SWT,


kupersembahkan karyaku ini untuk sosok yang luar biasa dalam kehidupanku
ayahanda Baharuddin dan Ibunda ST. Rada tercinta yang tak henti hentinya
memberikan dukungan serta doa restu dan segala pegorbanan dan jerih
paya yang dicurahkan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.

untuk saudariku tercinta fitrianengsih yang selalu memberikan


motivasi, serta semagat dalam rangkah pendidikanku, semoga ALLAH SWT
selalu meridhoimu.

untuk sahabat sahabatku tercinta yang selalu menemani dalam suka


maupun duka terima kasih sahabatku atas kebersamaan dan rasa
persaudaraanya sukses buat kalian.

ii
KATA PENGANTAR

Segalah puji bagi ALLAH yang maha bijaksana yang memberikan

hikmah kepada siapa yang dikehendakinya. tiada kata yang patut penulis

ucapkan selain puji syukur kepada khadirat ALLAH SWT karna berkat

rahmat-nya sehingga penulis merampungkan proposal ini, walaupun dalam

peyusunan prposal ini penulis menemukan banyak hambatan – hambatan,

namun berkat bimbingan dari berbagai pihak akirnya proposal ini dapat

dirampungkan. Salam dan shalawat kepada Rasulullah SAW yang telah

mengantarkan ummat manuasia menuju jalan yang benar. Penulis meyadari

bahwa banyak kekuragan yang terdapat dalam proposal ini, maka penulis

bersikap positif dan menerima saran maupun kritikan yang sifatnya

membagun.

Melalui tulisan ini pula, penulis meyampaikan ucapan terima kasih

yang tulus kepada :

1. Ibu Dr. Hj. Chuduriah Sahabuddin, M.Si, selaku Rektor Unasman yang

telah memberi kesempatan kepada penulis belajar pada UNASMAN

2. Ibu Fatimah, S Si.,M,Pd selaku Dekan FKIP yang senangtiasa

memberikan arahan

3. Bapak Dr. Dermawan, S.Ag.,M.Pd. selaku wakil Dekan dan

Pembingbing I yang senangtiasa memberikan nasehat dan arahan

untuk menyeesaikan studi.

iii
4. Bapak Abdul Latif, S.Hi.,M.Pd selaku ketua jurusan PPKN dan Dosen

Pembingbing II yang selalu memberikan arahan dan semangat kepada

penulis

5. Bapak/ibu Dosen dan segenap pegawai admistrasi Fakultas keguruan

dan ilmu pendidikan Universitas Al Asyariah Mandar yang telaah

memberikan bekal ilmu pengetahuan.

6. Buat orang tuaku yang setiap waktu mendoakan kepada penulis agar

mampu menyelesaikan studinya.

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian............................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Karang Taruna.......................................................................... 9

B. Tanggung Jawab Pemuda Karang Taruna......................................... 12

C. Pembangunan Desa............................................................................25

D. Desa Wisata........................................................................................ 29

E. Kerangka Pikir..................................................................................... 31

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................................... 34

B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................. 35

C. Subjek Penelitian.................................................................................35

v
D. Fokus Penelitian..................................................................................36

E. Desain Penelitian.................................................................................36

F. Prosedur Penelitian............................................................................. 38

G. Instrumen Penelitian............................................................................40

H. Teknik Pengumpulan Data..................................................................40

I. Teknik Analisis Data............................................................................42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………………………….46

B. Visi Misi Desa Kalimbua......................................................................48

C. Tujuan Pembangunan Desa Kalimbua............................................... 50

D. Kondisi Pemerintahan Desa Kalimbua................................................51

E. Keadaan Ekonomi Desa Kalimbua..................................................... 51......

F. Demografis Desa Kalimbua.................................................................52

G. Keadaan Sosial Desa Kalimbua..........................................................53

H. Program Pembangunan Desa Kalimbua.............................................55

I. Strategi Pencapaian............................................................................ 56

J. Hasil Penelitian....................................................................................58

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................64

B. Saran................................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejarah bangsa Indonesia membuktikan bahwa peran kaum muda

sangat signifikan dalam memajukan bangsa Karang taruna adalah sebuah

organisasi kepemudaan yang ada diseluruh Indonesia dan merupakan

sebagai wadah Organisasi untuk mengembangkan potensi generasi muda

yang lebih baik. Karang taruna tumbuh atas kesadaran dan rasa tanggung

jawab sosial dari masyarakat itu sendiri (Wenti, 2013). Sebagai lembaga

atau organisasi yang bergerak di bidang pembangunan kesejahteraan sosial

dan perannya secara oftimal (Departemen RI Dirjen rehabilitasi dan pelayan

sosial, Pedoman Pembinaan Program dan kegiatan Karang Taruna).

Pemuda adalah suatu generasi yang akan mewarisi Negara Indonesia

pada masa yang akan datang. Pemuda sebagai generasi penerus, generasi

yang mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara

berkelanjutan. Sejarah mencatat, bahwa pemuda berada pada garis terdepan

dalam mengusir kolonial dan mempromosikan kemerdekaan Indonesia

(Wijaya 2013).

Hadirnya organisasi karang taruna ini bertujuan membawakan hal

yang positif bagi pemuda untuk mengubah generasi muda yang lebih baik.

1
2

Tercatat dalam beberapa estafet kesejarahan pembaharuan,kebangsaan,

sebutlah diantaranya rentetan gerakan kepemudaan pada tahun

1908,1945,1966, dan 1998. Masalahnya yang cukup serius dan tidak henti-

hentinya dibicarakan oleh berbagai kalangan adalah masalah generasi muda

sebagai generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dengan berbagai

konsekuensi yang menyertainya. Itu membuktikan bahwa masa depan

bangsa ada ditangan generasi muda selanjutnya. Melihat peran karang

taruna dalam pembangunan di Indonesia sangat penting bagi upaya

memahami eksistensi peran karang taruna

Bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaannya telah menetapkan apa

yang menjadi cita cita dan tujuan yang hendak dicapainya, sebagaimana

dinyatakan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat

yaitu: " Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ".Demi mencapai tujuan

nasional tersebut dilaksanakan berbagai upaya pembangunan dan

pemberdayaan disegala bidang, baik sumber daya alam maupun sumber

daya manusianya.

Salah satu sumber daya yang sering menjadi permasalahan yaitu

sumber daya manusia, yang berhubungan erat dengan kualitas manusia

yang pada dasarnya sumber daya manusia itu adalah bagian dan generasi
3

muda. Karena generasi muda inilah yang akan kelak meneruskan tongkat

estafet kepemimpinan dimasa yang akan datang, sehingga kita

membutuhkan generasi yang terampil, berakhlak, bermoral serta cinta tanah

air dan dapat diandalkan di tengah masyarakat terutama bangsa dan negara.

Dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda

yang menyandang permasalahan sosial seperti kenakalan remaja,

penyalahgunaan obat dan narkota, anak jalanan dan sebagainya baik yang

disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar dirinya

(eksternal). Jika hal itu tidak segera ditanggulangi akan dapat mengancam

keberadaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Penurunan peranan dan kualitas diri terjadi di kalangan generasi

muda, kreativitas, kemauan, dan kemampuan mengembangkan pemikiran

untuk membangun bangsa yang ditujukan untuk kaderisasi yang baik dan

berkompeten akan mengalami hambatan. Oleh karena itu perlu adanya

upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran

serta semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda,

masyarakat dan terutama generasi muda itu sendiri. Kondisi tersebut

menandakan bahwa semakin runtuhnya karakter dan moral bangsa ini dan

jika dibiarkan hanya akan membawa kehancuran bangsa Indonesia. Hal ini

menuntut seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama ikut berperan

aktif dalam menyelenggarakan dan meningkatkan harkat, martabat dan

persatuan Bangsa Indonesia, yang salah satunya dapat ditempuh melalui


4

berorganisasi, karena dengan berorganisasi maka dapat membentuk jiwa

generasi yang baik yang diharapkan oleh bangsa Indonesia. Dengan

berorganisasi khususnya karang taruna mempunyai banyak keunggulan, jika

dijadikan ujung tombak dalam membangun karakter bangsa. Pembangunan

karakter bangsa tidak hanya dilakukan melalui jalur pendidikan saja, tetapi

melalui organisasi masyarakat seperti karang taruna. Sejumlah aktivitas

dalam organisasi karang taruna ini dapat menjadi sarana untuk pemerolehan

sejumlah karakter dan mengembangkan kreativitas generasi muda. Namun

bagi sebagian kalangan, karang taruna dinilai sebagai wadah kaum muda

yang tak kunjung memiliki prestasi kerja. Lainnya bahkan sinis menyatakan

bahwa sebagai organisasi massa bentukan Orde Baru yang kini tak lagi

beraktifitas. Munculnya sejumlah penilaian negative tersebut memang tak

lepas dari kenyataan bahwa karang taruna lahir di waktu pemerintahan masa

lalu. Nama karang taruna sendiri masih popular di kalangan anak muda.

Karena memang lembaga ini merupakan wadah anak muda untuk berkreasi

dan membina diri. Potensi mereka sangat besar. Ini dikaitkan dengan energi

muda yang bisa menjadi kekuatan positif jika dikembangkan dan diarahkan

menuju hal yang positif. Selain itu, secara kuantitas, jumlah generasi muda

juga sangat besar di Indonesia. Maka dari itu karang taruna perlu dibina dan

diberdayakan lagi.

Partisipasi para anggota karang taruna masih sangat kurang pada

setiap kegiatan/aktivitas dan terlebih masalah pembangunan yang ada di


5

Desa Kalimbua Kec,Tapango Kabupaten Polewali Mandar selama awal

terbentuk sampai sekarang dapat dikategorikan masih sangat kurang aktif.

Hal tersebut dapat dibuktikan pada data dilapangan, bahwa hampir semua

anggota karang taruna tidak melaksanakan Undang-Undang No 40 Tahun

2009 bahwa organisasi kepemudaan dibentuk oleh pemuda dan berfungsi

untuk mendukung kepentingan nasional,memberdayakan potensi, serta

mengembangkan kepemimpinan kewirausahaan dan kepeloporan.

Dalam mengemukakan gagasan atau ide masih sedikit yang

berpartisipasi. Sehingga proses-proses karang taruna masih tidak berjalan

baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa para anggota karang taruna masih

kurang kreatif dalam hal mengemukakan gagasan dan juga belum mengerti

benar mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai anggota yang tentunya

akan menghambat kinerja dan program kerja yang menjadi kurang produktif

dari organisasi karang taruna itu sendiri.

Serta Penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Makassar Prodi Pendidikan Agama Islam yang bernama,

Ma’rifah rahim pada tahun 2019 dengan judul “ Peranan pemuda karang

taruna dalam meningkatkan kepedulian sosial masyarakat di desa

maradekaya kecematan bajeng kabupaten gowa. Hasil penelitian peranan

pemuda karang taruna yaitu membantu masyarakat dalam menunjukkan

kepada masyarakat bahwa kehidupan itu saling membutuhkan agar


6

menimbulkan kesan yang baik kepada masayarakat dan dapat termotivasi

untuk saling membantu antar sesama.

Penelitian yang dilakukan oleh Andi Putra mahasiswa Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Hasil dari penelitian partisipasi

pemuda dalam pembangunan di desa Sepunggur aktif, terlihat dari berbagai

kegiatan-kegiatan yang telah dilaksankan oleh pemuda desa Sepunggur yaitu

partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, partisipasi dalam

implementasi program, partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi hasil-hasil

program dan partisipasi dalam penerimaan manfaat/keuntungan yang

diperoleh dari program.

Peneliti yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas islam negeri

sunan ampel Surabaya 2020 dengan judul skripsi “ Peran karang taruna

dalam pembangunan desa wisata desa sumberrejo kecematan purwosari

kabupaten pasuruan dalam tinjauan teori solidaritas emile durkheim. Hasil

penelitian Bumdes sebagai pilar ekonomi pedesaan, pembangunan ekonomi

desa tentunya harus dikelola secara baik dan berkualitas.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti di Desa Kalimbua

Kecematan Tapango Kabupaten Polewali Mandar bahwa akar permasalahan

disebabkan karena kurangnya kesadaran pemuda, kurangnya komunikasi

dan kurangnya ketersedian dan. Berdasarkan latar belakang masalah diatas,

maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam suatu karya ilmiah yang

penulis tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul:


7

PERAN KARANG TARUNA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA

KALIMBUA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah diatas, maka

dapat dirumuskan mengenai permasalahn yang penulis angkat dalam skripsi

ini adalah sebagai berikut:

Bagaimanakah Peran Karang Taruna dalam pembangunan di Desa

Kalimbua Kecematan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang igin dicapai adalah

.Untuk mengetahui Peran Karang Taruna dalam pembangunan di

Desa Kalimbua Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar

D. Manfaat penelitian

Beberapa kegunaan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut.

1. Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi penulis dalam rangka

mengembangkan keilmuan yang telah didapat di bangku perkuliahan

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kritikan

terhadap organisasi Karang Taruna Desa Kalimbua agar lebih

memperhatikan sistem admistrasi seta manajemen dalam organisasi dan

lebih giat dalam melakukakn kegiatan yang bermanfaat bagi proses

kemajuan Desa Kalimbua


8

3. Sebagai sumbangan pemikiran penulis terhadap para pembaca khusunya

dan masyarakat luas paa umumnya tentang peran karang taruna dalam

pembangunan di desa kalimbua


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Peran Karang Taruna

Peranan berasal dari kata “peran” Peran memiliki makna seperangkat

tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007:845 “peranan adalah bagian dari

tugas utama yang harus dilaksankan”. Istilah “peran” sering diucapkan

banyak orang kata peran sering dikaitkan dengan apa yang dimainkan

dengan aktor dalam suatu drama, lebih jelasnya kata “peran” atau role

dalam kamus oxford dictionary di artikan :Actor’s part; one’s on function.

Yang berarti aktor ;tugas seseorang atau fungsi .Istilah “peran” dalam

kamus besar bahasa Indonesia mempunyai arti pemain sandiwara atau film,

tukang lawak, perangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

berkedudukan di peserta didik.Dalam teori sosial Person,Peran di

definisikan sebagai harapan-harapan yang di organisasi terkait dengan

konteks interaksi tertentu yang membentuk orientasi motivasional individu

terhadap yang lain. Melalui pola-pola kultural,cetak biru, atau contoh

perilaku ini orang belajar siapa mereka di hadapan orang lain dan

bagaimana mereka harus bertindak terhadap orang lain (John Scott,

2011:228). Didalam kamus umum bahasa Indonesia, peran adalah sesuatu

yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terutama. Peran

9
10

adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi

sosial tertetu. Bila yang diartikan dengan peran adalah perilaku yang

diharapkan dari seseorang dalam suatu status tertentu, maka perilaku

peran adalah perilaku sesungguhnya dari orang yang melakukan peran

tersebut, hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu

rangkaian perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.

Peran Karang Taruna yaitu Sebagai agen perubahan dan pilar

utama dalam pembangunan kesejahteraan sosial terutama di di desa/

kelurahan, Karang Taruna memiliki (dua) peran pendukung sebagai

berikut:

a. Peran Fasilitasi (Facilitative Roles). Dari oeran ini setidaknya dapat

dijabarkan kembali 5 (Lima) dimensi peran yakni:

1.) Animasi Sosial (Social Animation), yakni kemmampuan Karang

Taruna sebagai agen perubah (pemberdaya masyarakat untuk

membangkitkan energy, ispirasi, antusiasme masyarakat,

termasuk mengaktifkan menstimuasi dan mengembangkan

motivasi warga untuk bertindak).

2.) Mediasi dan Negosiasi (Mediation and negotiation), yakni

kemampuan Karang Taruna sebagai pemberdaya masyarakat

unttuk menjalankan fungsi mediasi guna menghubungkan

kelompok-kelompok yang sedang berkomflik agar tercapai

sinergi dalam komunitas tersebut.


11

3.) Membentuk Konsensus (Building Consesus), yakni

menegmbangkan setiap upaya untuk “melawan” pendekatan

konflik yang seringkali bersifat taken for granted pada beragam

interaksi politik ekonomi dan sosial di masyarakat.

4.) Fasilitasi kelompok (Group Facilitation), yakni kemampuan

memfasilitasi kelompok-kelompok warga masyarakat agar mau

bertindak konstuktif dan bersinergi untuk meningkatkan

kesejahteraan secara lebih utuh, bukan sekedar membangun

satu atau dua kelompok saja.

5.) Mengorganisir (Organizing), Yakni kemampuan untuk berfikir

dan melakukakn hal-hal apa saja yang perlu dilakukan, hal yang

tidak perlu dilakukan sendiri, dan memastikan bahwa semua

mungkin diwujudkan.

b. Peran edukasional (Educational Roles) dari peran ini setidaknya

dapat dijabarkan kembali (empat) dimensi peran yakni:

1.) Membangkitkan kesadaran masayarakat (Consciousness

Raising), yakni peran Karang Taruna dalam membantu

masyarakat untuk daapat melihat beberapa alternative solusi

serta menyadarkan masyarakat tentang struktur dan strategi

perubahan sosial serta dimensi multicultural sebagai modal

partisipasi dan bertindak secara efektif.


12

2.) Menyampaikan Informasi (Informing), yakni peran memberikan

informasi yang relevan tentang suatu masalah yang sedang

dihadapi atau program pembangunan yang sedang dijalankan.

3.) Mengkonfrontasi (Controling), yakni peran yang suatu waktu

dibutuhkan dalam kasusu tertentu untuk mengatasi

permasalahan yang ada setelah adanya pertimbangan bahwa

kalau kondisi yang sekarang terjadi tetap dibiarkan maka

keadaan akan dapat semakin mememburuk.

4.) Pelatihan (Training), yakni peran spesifik yang seacara

mendasar berfokus pada pengajaran masayarakat cara untuk

melakukakn sesuatu.

B. Karang Taruna

1. Pengertian Karang Taruna

Dalam peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 25

tahun 2019 bab 1 keetentun umum menjelaskan karang taruna

adalah organisasi yang dbentuk oleh masyarakat sebagai wadah

generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, berkembang

atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan

untuk generas muda, yang berorientasi pada tercapainya

kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Menurut kementrian Sosial

RI, Karang Taruna adalah organisasi social wadah pengembangan

generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar


13

kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk

masyarakat terutama generasi muda di desa kelurahan atau

komunitas adat sederajat yang bergerak dibidang usaha

kesejahteraan sosial. Selain itu, Karang Taruna merupakan

Organisasi wadah pengembangan generasi muda yang

menampilkan karakternya melalui cipta, rasa, karsa dan karya

dibidang kesejahteraan social sekaligus sebagai modal sosial

strategis untuk mewujudkan keserasian, keharmonisan,

keselarasan dalam kerangka memperkuat kesetiakawanan social

kebersamaan kejuangan dan pengabdia terutama dibidang

kesejahteraan sosial.

Dalam pedoman Dasar dan Rumah Tangga Karang

Taruna Indonesia, di atur keangggotaanya mulai dari pemuda /I

berusia mulai 17-35 tahun. Jadi, Karang Taruna merupakan

organisasi fungsional kepemudaan yang berkedudukan di

Desa/Kelurahan.Sebagai wahana bagi upaya pembinaan dan

pengembangan kesejahteraan sosial.

Karang taruna adalah organisasi kepemudaan di

Indonesia.Karang Taruna merupakan wadah pengembangan

generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran

dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat

khusunya generasi muda di wilayah Desa/ Kelurahan atau


14

komunitas sosial.Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang

Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta

pemberdayaan dalam upaya pengembangan kegiatan ekonomi

produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia di

lingkungan sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang

telah ada.

Sebagai organisasi kepemudaan, karang taruna

berpedoman Dasar dan pedoman rumah tangga dimana telah pula

diatur tentang struktur pengurus dan masa jabatan di masing-

masing wilayah mulai dari Desa/ Kelurahan sampai pada tingkat

Nasional. Semua ini wujud dari pada regenarasi organisasi demi

kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna

baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Karang

Taruna beranggotakan pemuda-pemudi (dalam AD/ART nya diatur

keanggotaan mulai dari pemuda /berusia mulai dari 11- 45 tahun)

dan batasan sebagai pengurus adalah berusia mulai 17- 35 tahun.

Karang Taruna didirikandengan tujuan memberikan pembinaan dan

pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang

keorganisasian,ekonomi olahraga, keterampilan, advokasi

keagamaan dan kesenian

2. Pengertian Pemuda
15

Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang

mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami

perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya

manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon

generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara

internasional, WHO menyebut sebagai “young people” dengan batas usia

10-24 tahun, sedqangkan usia 10-19 tahun disebut “adolescenea” atau

remaja. Internasional Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985,

mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.

Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan

bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang

stabil, pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupu kultural.

Sedangkan menurut draf RUU kepemudaan, pemuda adalah mereka yang

berusia antara 18 hinga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda

merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh

karnanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi

masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang

berbeda ini disebut dengan semangat pembeharu. Dalam kosakata

bahasa Indonesia, pemuda juga dikenal dengan sebutan generasi muda

dan kaum muda. Seringkali terminologi pemuda, generasi muda, atau

kaum muda memiliki definisi beragam.


16

Pemuda dikatakan sebagai generasi penerus yang harus dibina dan

diarahkan peranannya dalam masa peralihan menuju suatu kedudukan

yang bertanggung jawab dalam tatanan masyarakat sehingga pemuda

selalu diharapkan menjadi tumpuan Bangsa dan Negara

Pemuda atau generasi muda adalah konsep-konsep yang diberi

nilai-nilai, karena keduanya bukanlah semata-mata istilah ilmiah belaka.

Tetapi sering lebih merupakan pengertian ideologis dan kultural. Dari

sudut kependudukannya, yang terpantul pula dalam statistik dan ekonomi,

penggologan pemuda lebih ditekankan pada pembagian umur 15-25

tahun.

Masalah kesejahteraan sosial yang dihadapi pemuda sekarang

lebih kepaada masalah fakir miskin dan pengangguran. Karang Taruna

merupakan jung tombak bagi dalam menghadapi masalah kesejateraan

sosial dan Karang Taruna juga sebagai tenaga penggerak pembangunan

sosial, memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan

kesejahteraan sosial masyarakat. Inji juga bertujuan agar Karang Taruna

bermanfaat terutama pada pembentukan jiwa sosial dalam meningkatkan

pembangunan menuju kesejahteraan sosial masyarakat. Selain itu karang

taruna dapat meningkatkan segala potensi dan berperan serta melalui

koordinasi, kolaborasi, komunikasi, serta bekerjasama dan bersinergi

dengan seluruh organisasi kepemudaan di desa tersebut.


17

3. Peranan Tanggung Jawab Pemuda

a. Agent of Change

Peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa Indonesia

yang pertama dilihat dari peran pemuda sebagai agent of change

atau agen perubahan. Artinya bahwa pemuda Indonesia

sebenarnya memilki peranan untuk menjadi pusat dari kemajuan

bangsa indonesia itu sendiri. Dalam hal ini dapat dilakukan melalui

pengadaan perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat,

baik secara nasional maupun daerah, menuju kepada arah yang

lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa ada pertanyaan

seperti peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa, karena

yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia dimasa depan

adalah para generasi mudanya melalui keberhasilan perubahan-

perubahan positif yang dapat dilakukan

b. Agent of Develoment

Selain menjadi agen perubahan peran pemuda juga sebagai

agentt of develoment atau agen pembangunan sebagai penerus bangsa.

Artinya bahwa para pemuda Indonesia memiliki peran dan tanggung

jawab dalam upaya melancarkan atau melaksanakan berbagai macam

pembangunan di berbagai macam bidang baik pembangunan nasional

maupun daerah.
18

Peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 25 tahun 2019

tentang karang taruna:

- Bahwa peraturan menteri sosial Nomor 77/HUK/2010 tentang

pedoman dasar karang taruna dan peraturan menteri sosial nomor

23 tahun 2013 tentang pemberdayaan karang taruna sudah tidak

sesuai degan kebutuhan dan kondisi saat ini, sehingga perlu

diganti

- Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan peratura menteri sosial tentang karang

taruna

- Undang-Undang nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan

sosial (lembaran negara republik indonesia nomor 5235)

- Peraturan pemerintah nomor 39 tahun 2012 tentang

penyelenggaraan kesajahteraan sosial (lembaran negara republik

indonesia tahun 2012 nomor 68 tambahan lembaran negara

republik indonesia nomor 5294);

- Peraturan presiden nomor 46 tahun 2015 tentang kementrian

sosial (lembaran negara republik indonesia tahun 2015 nomor

860);

- Peraturan presiden nomor 16 tahun 2017 tentang organisasi

kemasyrakatan (lembaran negara republik indonesia tahun 2017

nomor 239);
19

- Peraturan presiden nomor 68 tahun 2019 tentang organisasi

kementriaan negara (lembaran negara republik indonesia tahun

3019 nomor 2003);

- Peraturan menteri sosial nomor 20 tahun 2015 tentang organisasi

dan tata kerja kementrian sosial (Berita negara republik indonesia

tahun 2015 nomor 1845) sebagaimana telah beberapakali diubah,

terakhir dengan peraturan menteri sosial nomor 22 taahun 2018

tentang perubahan kedua atas peraturan menteri sosial nomor 20

tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja kementrian sosial

(berita negara republik indonesia tahun 2018 nomor 1517);

Visi Misi Karang Taruna Desa Kalimbua

Terwujudnya pemuda yang kreatif, inovatif, dan Enterpreunership

dengan mengedepankan Nilai-Nilai spritual serta karakter budaya

bangsa. Sebagai wadah pengenjawantahan para generasi penerus

bangsa yang kreatif dan inovatif, selalu beriorentasi pada nilai-nilai

karakter budaya bangsa yang berpegang teguh pada nilai-nilai

luhur pancasila dan UUD 1945 sehingga tercipta pemuda yag

berdikari dan berjiwa enterpreuner

Tujuan Karang Taruna Desa Kalimbua

Mewadahi setiap remaja dan pemuda yang peduli dalam

penanganan permasalahan sosial, serta meningkatkan kerjasama antar

sesama generasi muda dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan


20

kesejahteraan sosial, serta membantu lingkungan pemerintah desa

terhadap pembangunan yang ada di Desa Kalimbua. Dan menyiapkan

kader yang beriman, bermoral, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab

untuk siap mengabdi kepada masyarakatnya dan menjadi calon-calon

pemimpin dimasa yang akan datang

4. Tujuan Karang Taruna pasal 4 peraturan menteri sosial republik

indonesia nomor 25 tahun 2019

a. Mewujudkan kesadaran tanggung jawab sosial setiap generasi

muda dalam mengantisipasi, mencegah, dan menangkal

berbagai permasalahan sosial khususnya dikalangan generasi

muda.

b. Mengembangkan kemampuan generasi muda dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui rahbilitasi sosial,

jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial..

c. Membangun karakter generasi muda yang berpengetahuan,

berkepribadian, terampil, cerdas, inovatif, dan berkarya.

d. Mengembangkan potensi dan kemampuan generasi muda.

e. Mengembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan sosial

generasi muda menuju kemandirian dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan sosial.
21

f. Memotivasi generasi muda agar menjadi perekat persatuan

dalam keberagaman kehidupan bermasayarakat, berbangsa,

dan bernegara.

g. Menjalin sinergi dan kerja sama kemitraan antara generasi

muda dengan berbagi pihak dalam mewujudkan peningkatan

kesejahteraan sosial.

5. Fungsi Karang Taruna pasal 7 dalam peraturan menteri sosial

republik indonesia nomor 25 tahun 2019

a. Admistrasi dan manajerial

b. Fasilitasi

c. Mediasi

d. Komunikasi, informasi, dan edukasi

e. Pemanfaatan dan pengembangan teknologi

f. Advokasi sosial

g. Motivasi

h. Pendampingan

i. Pelopor

Pasal 8

Admistrasi dan manajerial sebagaimana dimaksud dalam pasal

7 haruf a merupakan penyelenggaraan keorganisasian dan

admistrasi kesejateraan sosial Karang Taruna.

Pasal 9
22

Fasilitasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf b

merupakan upaya mengembangkan organisasi, meningkatkan

kapasitas generasi muda, pemberian kemudahan, dan

pendampingan untuk generasi muda dan masyarakat.

Pasal 10

Mediasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c

merupakan upaya menegahi penyelesaian permasalahan sosial

yang ada di masyarakat.

Pasal 11

Komunikasi, informasi dan edukasi sebagaimana dimaksud

dalam paasal 7 huruf d merupakan upaya melakukan

komunikasi dan memberikan informasi untuk sosialisasi

kebijakan, program, dan kegiatan pemerintah, pemerintah

daerah, Karang Taruna, badan usaha, dan mitra kerja

Pasal 12

Pemanfaatan dan pengembaangan teknologi sebagaimana

dimaaksud daalam pasal 7 huruf e merupakan upaya

mengoptimalkan penyelenggaraan organisasi dan program kerja

melalu metode dan teknologi sesuai dengan kebutuhan

masyarakat dan perkembangan teknologi.

Pasal 13
23

Advokasi sosial sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf f

merupaka upaya untuk melindungi dan membela generas muda

dan masyarakat yang dilanggar haknya

Pasal 14

Motivasi sebagaimana dimaksud dalam paasal 7 huruf g

merupakan upaya memberikan semangat dan memacu

pencapaian prestasi generasi muda.

Pasal 15

Pendampingan sebagaimana dmaksud dalam paal 7 huruf h

merupakan upaaya untuk menjalin relasi sosial dengan

kelompok yang diberdayakan menggunakan berbagai sumber

dan potensi guna meningkatkan kesejahteraan sosial

Pasal 16

Pelopor sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf i

merupakan upaya untuk merintis dan menggerakan inovasi dan

kreativitas dalam penyelenggaraan keseejaateraan sosial dan

pengembangan generasi muda.

6. Sejarah Karang Taruna

Karang Taruna lahir pada tanggal 26 September 1960 di kampung

melayu, jakarta melalui proses exprimental project karang taruna,

kerja sama masyarakat kampung melayu Yayasan perawatan anak

yatim dengan jawatan pekerjaan sosial. Pembentukan karang


24

taruna dilatarbelakangi oleh oleh banyaknya anak-anak yang

menyandang masalah sosial antar lain seperti anak yatim, putus

sekolah, mencari nafkahmembantu orang tua. Masalah tersebut

tidak terlepas dari kemiskinan yang dialami sebagi9an masyarakat

kala itu.

Perkembangan karang taruna tahun 2005 – sekarang

Banten merupakan salah satu provinsi yang ikut menorehkan

sejarah ke- karang taru-an pada tanggal 9-12 april 2005 digelar

temu karya nasional v Karang Taruna Indonesia. Pemilihan

pengurus nasional Karang Taruna (PNKT) periode 2005 – 2010.

Pada tanggal 29 juni – 1 juli 2005 diselenggarakan rapat kerja

nasional karang taruna (rakernas karang taruna) di jakarta dalam

rangka menyusun program kerja. Pada tahun yang sama, menteri

sosial mengeluarkan peraturan menteri sosial ri nomor

83/HUK/2005 tentang pedoman dasar karang taruna.

7. Filosofi Dan Makna Karang Taruna

a. Sekuntum bunga teratai yang mulai mekar melambangkan

atau memaknai unsur generasi muda (remaja) yang dijiwai

semangat kemasyarakatan (kesejahteraan sosial). Bunga

teratai yang mulai mekar terdiri dari 7 (tujuh) kuntum bunga

yang melambangkan

1. Taat : Takwa kepada tuhan yang maha esa


25

2. Tanggap : Penuh perhatian dan peka terhadap masalah

3. Tanggon : Kuat daya tahan fisik dan mental

4. Tandas : Tegas, pasti, tidak ragu, dan teguh pendirian

5. Tangkas : Sigap, gesit, cepat bergerak, dan dinamis

6. Terampil : Mampu berkreasi, berdayaguna dan berkarya

7. Tulus : Sederhana, ikhlas, rela memberi, dan jujur

8. Moto Karang Taruna

1. Pengertian

Moto Karang Taruna adalah semboyan atau salam yang

menunjjukan jati dirinya, sebagaimana tertuang dalam

lambang Karang Taruna

2. Bentuk

Moto/salam Karang Taruna berbentuk atau berbunyi adhitya

karya mahatva yodha

Bab III Tentang keanggotaan dan kepengurusan

Pasal 18

Keanggotaan Karang Taruna sebagaimana dimaaksud pada

ayat (1) berasal dari generasi muda ditingkat desa atau

kelurahan
26

Ketentuan mengenal keanggotaan Karang Taruna

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Karang Taruna

C. Pembangunan Desa

Pembangunan adalah suatu proses perubahan kearah yang

lebih baik. Pembangunan selalu bergerak dari hari ke hari, bulan ke

bulan dari tahun ke tahun dan selalu meningkat baik kualitas dan

kuantitasnya.Pengertian pembangunan teori pembangunan dalam

ilmu sosial dapat dibagi kedalam dua paradigm besar, moderenisasi

dan ketergantungan (Lewwelen 1995,, Larrin 1994, 1995 dalam

Tikson 2005). Paradigma modernisasi mencakup teori-teori icro

tentang nilai-nilai individu yang menunjang proses perubahan.

Paradigm ketergantungan mencakup teori-teori keterbelakngan (under

devloment). Sedangkan Tikson 2005 Membaginya kedalam tiga

klasifikasi teori pembangunan, yaitu modernisasi,keterbelakangan dan

ketergantungan. Dari berbagai paradigm tersebut itulah kemudian

muncul berbagi versi tentang pengertian pembangunan.Pengertian

pembangunan mungkin menjadi hal paling menarik untuk

diperdebatkan.Mungkin saja tidak ada satu disiplin ilmu yang paling

tepat mengartikan kata pembangunan. Sejauh ini serangkain

pemikiran tentang pembangunan telah berkembang, mulai dari

perspektif sosiologi klasik (Durkheim, weber dan Marx ) pandangan


27

marx is, modernisasi memperkaya ulasan pendahuluan pembangunan

sosial, hingga pembangunan berkelanjutan. Namun, ada tema-tema

pokok yang menjadi pesan didalamnya, dalam hal ini pembangunan

dapat diartikan sebagai suatu upaya terkoordinasi untuk mrnciptakan

alternative yang lebih banyak secara sah kepada setiap warga Negara

untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi

(Nugroho dan Rochim Dahuri , 2004 ) Pembangunan adalah suatu

proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki aspek

kehidupan masyarakat. Menurut Dedy t. tikson 2005 bahwa

pembangunan nasional dapat pula diartikan sebagai transformasi

ekonomi.

Perpres nomor 18 tahun 2020 tentaang rencana pembangunan

jangka menengah nasional tahun 2020-2024.

Bahwaa melaksanakan ketentuan paasal 19 aayat (1) undang-

undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan

pembangunan nasional, dipandang perlu menetapkan peraturan

presiden tentaang rencana pembangunan jangka menengah

nasionaal tahun 2020-2024. Dasar hukum -pasal 4 ayat (1) undang

dasar negara republik indonesia tahun 1945. Undang-undang nomor

17 tahun 2007 tentang rencana pembangunan jangka panjang

nasional tahun 2005-2025 (lembaran negara republik indonesia tahun


28

2004 nomor 2007, tambahan lembaran negara republik indonesia

nomor 4700);

a. Todaro (2000) menyatakan pembangunan merupakan suatu proses

multideminsional yang melibatkan perubahan-perubahan besar

dalam struktur sosial, sikap mental yang sudah terbiasa dan

lembaga-lembaga nasional termasuk pula percepatan/akselerasi

pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan dan

pemberantasan kemiskinan yang absolute.

b. Siagian (1994) mengartikan pembangunan sebagai suatu usaha

atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang

berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, Negara

dan pemerintah, menuju modernitas dalam rangka pembinaan

bangsa (Nation Building).

Menurut UU Nomor 6 Tahun 2014 (UU Desa), Definisi Desa

adalah kesatuan masayarakat yang memiliki batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat setempat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang

diakui dan di hormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI). Sebagai wakil Negara desa wajib

melakukan pembangunan baik pembangunan fisik maupun

pembangunan sumber daya manusia, sebagai upaya peningkatan


29

kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesahjeteran

masyarakat desa.

Pembagunan Desa di Indonesia dewasa ini memasuki saat-

saat sulit karena desa.Kondisi ini berbeda dengan keadaan pada

awal pelaksanaan pembangunan di era Orde Baru. Banyak factor

yang dapat menjadi gerakan masayarakat desa, terutama karena

masyarakat berada pada kondisi yang relative hampir sama dan

menghadapi masalah yang sama untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Belajar dari keberhasilannya gerakan pembangunan

pedesaan di beberapa Negara Asia, terutama Cina dan Korea

Selatan, diperlukan suatu kebersamaan gerakan dan dukungan

menyeluruh dari pemerintah dan pihak lain yang terkait dalam

pembangunan desa. Korea Selatan yang menghadapi kondisi sulit

setelah perang Korea (1950-1953), dapat bangkit untuk

membangun pedesaan melalui gerakan Saemaul Undong atau

gerakan Desa baru Indonesia pada awal Orde Baru mencanangkan

rencana pembangunan Lima tahun (Repelita),dan sebenarnya

berada dalam momentum yang baik untuk membangun pedesaan.

Bonanza minyak pada era tujuh merupakan peluang yang sangat

baik untuk memacu pembangunan pedesaan relative tidak banyak

mengalami kemajuan dan tetap menjadi wilayah tertinggal dan

kantong-Kantong kemiskinan hingga kini (Siregar


30

2005).Berdasarkan pembelajaran dari keberhasilan Negara lain

dalam pembangunan pedesaan, maka dibutuhkan adanya

keseimbangan dalam pengembangan sumber daya manusia

sebagai individu untuk mengatasi suatu komunitas, terutama untuk

mengatasi keterbatasan pemerintah dalam pembangunan

pedesaan. Dalam situasi masyarakat pedesaan yang makin

heterogen dalam berbagai dimensi kehidupan, baik dari sudut

pandang ekonomi, sosial maupun budaya, dibutuhkan pendekatan

baru untuk menumbuhkan momentum baru bagi gerakan

pembangunan pedesaan di Indonesa.

D. Desa Wisata

Pariwisata merupakan salah satu industri yang mampu

menyediakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam hal

penyedian lapangan kerja, pendapatan hidup, dan dalam

mengaftifkan sektor produksi lain di dalam negara penerima

wisatawan. Potensi pariwisata di indonesia sangat besar

pengaruhnya terhadap devisa negara, oleh sebab itu perluasan

destinasi pariwisata mulai semakin dikembangkan.

Menurut H. Kodyat definisi pariwisata dalam arti luas adalah

sebuah perjalanan dari satu tempat ketempat lain, bersipat

sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai

usaha mencari keseimbangan atau kesetaraan dan kebehagiaan


31

dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan

ilmu.

Sedangka kata wisata (tour) secara harfiah dalam kamus

berarti perjalanan dimana si pelaku kembali ke tempat awalnya:

perjalanan dilakukakn untuk berbisnis, bersenang-senang, atau

pendidikan, pada mana berbagi tempat dikunjungi dan biasanya

menggunakan jadwal perjalanan yang terencana.

Adapun orang yang melakukan perjalanan wisata disebut

wisatawan atau tourist. Batasan terhadap wisatawan juga sangat

bervariasi, mulai dari yang umum sampai pada dengan yang

sangat teknis spesifik United Nation Conference on travel and

tourism di roma (1963) memberikan batasan yang lebih umum,

tetapi dengan menggunakan istilah “visitor”(pengunjung) , yaitu:

“setiap orang yang mengunjungi negara yang bukan merupaakan

tempat tinggalnya, untuk berbagai tujuan, tetapi bukan untuk

mencari pekerjaan atau penghidupan dari negara yang dikunjungi”.

Dapat disimpulkan bahwa pengembangan pariwisata adalah

suatu usaha untuk menigkatkan pengetahuan dalam objek

pariwisata, guna memanfaatkan atau melestarikan potensi alam

berupa pariwisata, yang tujuan memberikan kesan nyaman

terhadap para wisatawan. Yang tujuannya memberikan kesan

nyaman terhadap para wisatawan. Bukan hanya itu, bisa dijadikan


32

nilai plus bagi daerah yang memilki objek wisata, salah stunya

adalah meningkatkan ekonomi masyarakat serta mengahrumkan

nama suatu daerah yang dijadikan objek wisata.

E. Kerangka Pikir

Kerangka merupakan penjelasan sementara terhadap gejala

yang menjadi objek permasalahan. Mantra (2004) kerangka

pemikiran dapat berbentuk kualitatif, model matematis, diagram

atau persamaan-persamaan yang langsung bidang ilmu yang

diteliti.

Berdasarkan tinjauan pustaka yang diuraikan diatas, maka

peneliti dapat menyimpulkan kerangka berfikir sebagai berikut.

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti melakukan observasi

terhadap masyarakat di desa kalimbua kecematan tapango

kabupaten poleawli mandar. Melalui pengamta tesebut, maka

peneliti mengetahui permasalahan yang ada. Maka peneliti tertarik

mengkaji “Peran Karang Taruna Dalam Pembangunan Di Desa

Kalimbua”. Kerangka berfikir dalam penelitian ini ditunjukkan dalam

gambar.1
33

Pemuda
34

Peran Karang Taruna

a. Kurangnya Kesadaran
Pemuda.
Permasalahan : b. Kurangnnya Komunikasi .
c. Kurangnya Ketersiaan
Dana.

Analisis Data

Kerangka Pikir

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian survey

(lapangan) dengan pendekatan kualitatif.Penelitiian kualitatif adalah suatu

yang ditujukan untuk mendekskripsikan dan menganalisis fenomena,

peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi pemikiran orang

secara individual maupun kelompok. Dengan menggunakan penelitian

kualitatif diharapkan peneliti dapat menghasilkan uraian mendalam

tentang ucapan, tulisan dan perilaku yang dapat diamati oleh suatu

indivdu, kelompok maupun masyarakat yang dikaji dari sudut pandang

yang utuh dan holistic dengan keadaan yang alamiah.Jenis penelitian

kkualitatif dipandang paling tepat untuk menjelaskan, memetakan

mengetahui dan mendeksprisikan peran Karang Taruna Maradekaya

untuk meningkatkan kepedulian sosial dikalangan pemuda yang semakin

banyaknya perilaku patologis yang mereka lakukan. Dari hal ini peneliti

ingin mendekspripsikan mengenai peran Karang Taruna dalam

meningkatkan kepedulian sosial masyarakat tersebut.

34
35

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun penentuan lokasI penelitian dilakukan di Desa Kalimbua

Kec, Tapngo Kabupaten Polewali Mandar. Peneliti memilih lokasi

tersebut karena di Desa tersebut terdapat organisasi pemuda yaitu

Karang Taruna yang bergerak dalam pemberdayaan pemuda, selain

itu peneliti merasa mudah dalam mendapatkan data-data dari para

anggota Karang Taruna dapat dijangkau dengan muda peneliti. Desa

Kalimbua Kec, Tapango Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini

dilaksanakan pada semester pada semester genap tahun ajaran

2021/2022 pada bulan februari sampai bulan maret.

C. Subjek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait

dengan proses pembentukan sikap kepemimpinan pemuda melalui

program yang ada di Karang Taruna Desa Kalimbua. Suharsimi

Arikunto (2013) menerangkan bahwa subyek penelitian itulah data

tentang kategori yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Pihak-

pihak yang bisa dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

No Nama Keterangan

1. Kamaluddin Kepala Desa

2. Mustakim,S.IP Sekertaris Desa

3. Sapri Kasi Pemerintahan


36

4. Yeyen Ketua Karang Taruna

5 Muslimin Tokoh Masyarakat

D. Fokus Penelitian

Pokus penelitian ini terletak pada perang karang taruna dalam

pembangunan di desa kalimbua. Maka yang diteliti didefinisi dan

dikonsepkan sebagai berikut:

NO Dimensi Sumber Instrumen Indikator

1 Kinerja Pemuda Wawancara Kualitas kerja

2 Pembangunan Pemerintah Observasi Berkontribusi

Desa Wisata Desa terhadap

kesejahteraan

sosial

3. Motivasi Masyarakat Observasi Kemauan

dan

pemuda

E. Desain Penelitian
37

Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan

pedekatang deskriftif. Artinya data yang dikumpulkan berupa data angka,

melainkan data yang berasal dari wadah wawancara, catatan lapangan,

dokumen pribadi catatan memo peneliti dan dokumen resmi lain yang

mendukung. Tujuan menggunakan pedekatan kualitatif adalah agar

peneliti dapat menggambarkan realita empiris dibalik fenomena yang

terjadi terkait peran karang taruna dalam pembangunan di desa kalimbua

secara mendalam dan tuntas.

Dalam penelitian ini peneliti mencocokan antara realita empiris

dengan teori yang berlaku menggunakan metode deskriftif.Menurut Keirl

dan Miller dalam Moleog (2010:11) yang dimaksud dengan penelitian

kualitatif adalah “tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan, manusia kawasannya

sendirindan hubungan orang-orang tersebut dalam bahasa dan

peristlahannya “. Dalam peneliti meneliti beberapa obyek kepala desa,

sekertaris desa,kas pembangunan,ketua karang taruna desa, dan tokoh

masyarakat. Dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari

pada generilisasi. Pertimbangan peneliti menggunakan penelitia kualitatif

ini sebagaimana yang diiungkapkan oleh Lexy Moleong (2010: 138)

1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih muda apabila berhadapan

dengan kenyataan ganda

2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara

peneliti dan responden


38

3. Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen

penngaruh bersama pola-pola nilai yang dihadapi

F. Prosedur Penelitian

a. Tahap Pra Lapangan

1) Menyusun rancangan penelitian berangkat dari permasalahan yang

diangkat dalam lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung

dan bisa diamati dan diverifikasi secara nyata.

2) Memilih lapangan penelitian. Yaitu dengan mempelajari serta

mendalami focus serta rumusan masalah penelitian. Keterbatasan

geografis dan praktis seperti waktu, biaya tenaga, perlu

dipertimbangkan dalam penentuan lokasi penelitian. Karena peneliti

mengambil judul “ Peran Karang Taruna Dalam Pembangunan

Desa Kalimbua” maka lapangan penelitian dalam peneliti ini adalah

Desa Kalimbua Kecematan Tapango Kabupaten Polewali Mandar.

3) Mengurus perizinan. Mengurus berbagi hal ini yang akan

diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian, dengan perizinan

yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan

lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti. Peneliti mengajukan

permohonan kepada Kepala Desa Kalimbua di tempat penelitian

berlangsung.

b. Tahap pekerjaan lapangan

1) Pembatasan latar dan peneliti


39

Peneliti hendaknya mengerti adanya latar terbuka dan latar

tertutup, itu peneliti hendaknya tahu menempatkan diri, apakah

sebagai peneliti yang dikenal atau yang tidak dikenal

2) Penampilan

Peneliti hendaknya menyesuaikan penampilannya dengan

kebiasaan,adat dan cara kultur latar penelitian.

3) Pada tahap ini, peneliti menjajaki dan menilai kondisi lapangan dan

disini peneliti telah membekali diri tentang gambaran umum

keadaan desa kalimbua dalam proses penellitian berlangsung.

Ditahap ini pula, peneliti melakukan pengumpulan data dari fakta-

fakta yang peneliti lihat dilapangan dengan mengginakan

observasi, wawancara, dan dokumentasi sebab disini peneliti

menggunakan observasi berperan serta yang mengharuuskan

peneliti untuk mempunyai hubungan sedekat mungkin.

c. Memasuki lapangan

1) Mempelajari bahasa

Jika penelitian dari latar yang lain, baik baginya jika mempelajari

bahasa yang digunakan oleh orang-orang kalimbua pada

penelitian. Peneliti sebaiknya tidak hanya mempelajri bahasa, tetapi

juga simbol-simbol yang digunakan oleh orang-orang yang menjadi

subjek.
40

2) Pada tahap ini, peneliti melakukakn analisis data dari hasil praktek

lapangan. Mengumpulkan,mengklasifikasikan dan menganalisis

secara induktif

G. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat Peneliti merupakan salah satu instrumen dalam

penelitian ini untuk memperoleh fakta-fakta di lapangan, peneliti

melengkapi diri dengan pedoman observasi, wawancara dan

dokumentasi.

1. Observasi, metode observasi dilakukan untuk memperoleh

gambaran lebih jelas tentang obyek penelitian

2. Wawancara metode wawancara dilakukan dengan maksud untuk

mendapatkan data secara lebih akurat dari narasumber yang dinilai

mengetahui peran kaarang taruna dalam pembangunan di desa

kalimbua.

3. Dokumentasi metode dokumentasi yang digunakan untuk

memperkuat data. Sehingga data yang diperoleh peneliti dari peran

karang taruna.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah alat yang diggunakan untuk

mengumpulkan data dan fakta penelitian. Adapun alat yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


41

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu

utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman,

dan kulit. Jadi metode observasi adalah metode pengumpulan data

yang digunakan untuk mengimpun data penelitian melalui

pengamatan dan pengindraan.

b. Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam satu topic tertentu. Susan dalam

Sugiono mengemukakan bahwa dengan wawancara, maka peneliti

akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang Peran Karang

Taruna Dalam Pembangunan Di Desa Kalimbua dalam

menginterpretasikan situasi dan phenomena yang terjadi, dimana hal

ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Tujuan dari wawancara ini

adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana

pihak yang adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih

terbuaka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan

ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakn

informan.
42

Adapun orang yang dipilih untuk dijadikan sebagi informan dalam

penelitian ini yaitu:

1. Kamaluddin (Kepala Desa Kalimbua

2. Sekertaris (Desa Kalimbua)

3. Ketua karang Taruna (Desa Kalimbua)

4. Kasi pembangunan (Desa Kalimbua)

5. Kasi Pemerintahan (Desa Kalimbua)

6. Tokoh Masyarakat (Desa Kalimbua)

Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik

Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya

orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita

harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial yang diteliti jadi

semua infoman dipilih karena dianggap mereka dapat memberikan dan

menjawab permasalahn yang diangkat dalam penelitian ini.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang. Dokument yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian sejarah kehidupan, biografi. Dokument yang

berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup sketsa dan lain-

lain.Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat


43

berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. studi document merupakan

pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data adalah mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,

menyusun ke dalam pola, memilh mana yang penting dan yang akan

dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

diri sendiri dan tentunya dapat di infomassikan kepada orang lain.

Analisi data yang digunakan adalah teknik analisa data mode induktif

yaitu analisa yang dimulai dari pengumpulan data , reduksi data,

penyajian data dan verifikasi data.

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari

lapangan baik berupa arsip-arisp, dokumen, gambar-gambar dan

lainnya.Kemudian diperiksa kembali dan diatur dan diurutkan.Data

yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi

dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu

deskriptip dan refletif. Catatan deskriptif adalah catatan

alami( catatan apa yang dilihat tentang apa yang dilihat, didengar,
44

disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat

dan penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami.

b. Reduksi Data

Reduksi data adalah merupakan suatu proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan data yang didapatkan

dari catatan tertulis dilapangan. Data yang diperoleh dari lapangan

jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti

dan rinci. Seperti telah dikemukakan semakin lama peneliti ke

lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks dan

rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisi data melalui rduksi

data.Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti

untuk melakukakn pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya

bila diperlukan.Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat reduksi

data, guna memilih data yang relevan dan bermakna,

memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan masalah,

penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan

penelitian. Kemudian mennyerdehankan dan menyusun secara

sistematis dan menjabarkan hal-hal penting tentang hasil temuan

dan maknanya..
45

c. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Penyajian data bisa dilakukakn dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya.

Dalam hal ini Miles and Huberman menyatakan bahwa yang paling

sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendipslaykan

data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjaid,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami

tersebut.Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan

informasi sehingga dapat menggambarkan keadaan yang terjadi.

Hal ini dilakukan karena data yang terpencar-pencar dan kurang

tersusun dengan baik dapat mempengaruhi peneliti dalam

bertindak secara ceroboh dan mengambil kesimpulan yang

memihak.

d. Verifikasi data

Langkah selanjutnya dalam penelitian kualitatif menurut

Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi .

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan

akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakn merupakan kesimpulan yang

kredibel. Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian


46

berlangsung seperti halnya proses reduksi data, setelah data

terkumpul cukup memadai maka selanjutnya diambil kesimpulan

sementara, dan setelah data benar-benar lengkap maka diambil

kesimpulan akhir. Sejak awal penelitian, peneliti selalu berusaha

mencaro makna data yang terkumpul


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum lokasi Penelitian

1. Profil Desa

Gambar 4.1 dena sekolah variabel. Pembahasa

46
47

Desa kalimbua merupakan salah satu desa dari 14 desa yang ada

diwilayah Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar yang

merupakan desa pemekaran dari Desa Riso .berawal dari keinginan

masyarakat yang mengharapakan kualitas pelayanan public mengingat

pusat pemerintahan desa induk (RISO) Jaraknya cukup jauh sekitar 2 km

dari Dusun Saluran Bassi Dan Dusun Kurrak Riso.atas dasar itulah para

tokoh masyarakat Dusun Saluran Bassi dan Kurrak Riso melakukan

rembuk merencanakan pemekaran wilayah atau terpisah dari Desa

Riso,bagia gayung bersambut setelah dilakukan musyawarah bersama

dengan Pemerintah Desa Riso ketika itu Kepala Desa dijabat oleh Bpk.

H.MOH HATTA T.

Dapat disetujui dan diajukan pemekaran menjadi Desa KALIMBUA

kepada Pemerintah Daerah.Kata Kalimbua berasal dari kata Toraja

( KALIMBUANG ) yang berarti mata air yang muncul ditengah kampung

dalam bentuk mengelembung sehingga masyarakat dikampung

menamainya kalimbuang atau Kalimbua Dan sebagai tindak lanjut respon

dari Pemerintah Daerah, pada tanggal 25 juli 2008 pada masa

BPK .DRS ALI BAAL MASDAR sebagai Bupati Polewali Mandar yang

diwakili oleh Camat Tapango meresmikan desa persiapan kalimbua dan

selaku pejabat sementara kepala desa persiapan Kalimbua BPK

H.UMBAR dengan SK Bupati No. 327 Tahun 2008.disamping itu Desa

Kalimbua sudah 2 kali mengadakan Pemiihan Kepala Desa dan yang

terpilih Bapak KAMALUDDIN.Periode pertama beliau 2010- 2014


48

kemudian dijabat sementara oleh PJS ABD KARIM yang di tunjuk oleh

Bapak Bupati Polewali Mandar ANDI IBRAHIM MASDAR. Sebelum

dilakukan Pemilihan Kepala desa periode kedua untuk tahun 2019 –

2024, dimana terpilih Kembali Bapak KAMALUDDIN dan beliau juga

kepala adat ( Tomakaka) di Desa Kalimbua

B. Visi Misi Desa Kalimbua

a. Visi

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan

bagaimana Desa Kalimbua harus dibawa dan berkarya agar konsisten

dan dapat eksis, aspiratif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu

gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita

dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan

proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh

komponen stakeholder’s.

b. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu

gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen

penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang

diberikannya.

Hakikat misi merupakan turunan dari visi yang akan menunjang

keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi merupakan


49

penjabaran lebih operatif dari Visi. Penjabaran dari visi ini diharapkan

dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap perubahan situasi dan kondisi

lingkungandi masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi

desa selama masa enam tahun.

Untuk meraih Visi Kepala Desa kalimbua seperti yang sudah

dijabarkan di atas, dengan mempertimbangan potensi dan hambatan baik

internal maupun eksternal, maka disusunlah Misi desa kalimbua sebagai

berikut:

1. Meningkatkan SDM aparatur Desa,

2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang lebih baik,

3. Memberdayakan kelembagaan masyarakat,

4. Meningkatkan sarana dan prasarana umum

5. Meningkatkan sarana dan prasarana pertanian

6. Memberdayakan dan meningkatkan swadaya masyarakat

7. Memanfaatkan sumberdaya alam dan pemanfaatannya

8. Memelihara sarana dan prasarana pendidikan dan Kesehatan

9. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pembinaaan usaha

kecil

10. Memberdayakan lembaga kemasyarakatan Desa

11. Membentuk dan mengembangkan BUMDesa serta penguatan

permodalan BUMDesa dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang

ada
50

12. Mengoptimalisasikan sektor pertanian baik tahap produksi maupun

tahap pengolahan hasilnya.

C. Tujuan pembangunan desa Kalimbua

a. Mewujudkan masyarakat yang berpengetahuan dan terampil yang

mampu melaksanakan pembangunan di Desa kalimbua melalui

pemberdayaan dan pelatihan – pelatihan.

b. Menyediakan dan memberikan pelayanan publik yang efektif, efisie

danakuntabel serta berkeadilan.

c. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pembinaaan usaha

kecil dan penguatan bantuan modal.

d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berwawasan

lingkungan.

e. Mewujudkan kualitas masyarakat sebagai sumber daya pembangunan

yang beriman dan bertaqwa.

f. Meningkatkan pelayanan Administrasi, pelayanan sosial,

kesehatan,pendidikan dan karang taruna.

g. Membentuk dan mengembangkan BUMDesa serta penguatan modal

BUMDES dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada

h. Mengoptimalakan sektor pertanian dan industri rumah tangga baik

tahap produksi maupun tahap pengolahan hasilnya.


51

i. Meningkatkan pelayanan sosial dasar

j. Meningkat pelayanan kesehatan masyarakat.

k. Kebijakan Pembangunan perlu ada strategi Pembangunan baik

Internal maupun eksternal

D. Kondisi Pemerintahan Desa Kalimbua

Secara administrasi Desa kalimbua Kecamatan Tapango

terbagi dalam4 dusun, dengan luas wilayah desa ± 8 Km 2. Pembagian

Wilayah administrasi Desa kalimbua sebagai berikut :

Banyaknya
N Jumlah
Dusun Pendud Luas Km2
o Laki-
uk Wanita
laki
1 I Saluran Bassi 459 235 224 2,5 Km2

2 II Kalimbua 415 208 207 1,5 Km2

3 III Tappan 245 111 134 1 Km2

IV Salu Kanan 417 181 236 3 Km2

Total 1.536 735 801 8 Km2

E. Keadaan Ekonomi Desa Kalimbua

Desa kalimbua merupakan desa yang sebagian besar penduduknya

masih bergantung dari hasil pertanian, perdagangan,tukang

bangunan,buruh bangunan,tuakang kayu,pegawai negeri,TNI/POLRI,dan

peternakan. selebihnya adalah sebagai buruh .Sebahagian masyarakat

masih tergolong masyarakat miskin ditandai dengan kehidupan yang


52

masih seadanya dan kebanyakan menggunakan Jamkesmas,KIS dan

BPJS dalam pelayanan kesehatan serta surat keterangan miskin untuk

mendapatkan rekomendasi pembebasan dari biaya di Rumah Sakit atau

untuk pendidikan anaknya.

No Pekerjaan Jumlah ( Jiwa )

1 Petani 773
2 Buru tani 33
3 Pegawai negeri sipil 2

4 Pegawai swasta 3

5 17
Perdagangan

6 Tukang kayu 9
7 Tukang bangunan 16

8 Buruh bangunan 23

9 TNI/POLRI 2

10 Peternak 4

F. Demografis Desa Kalimbua

Secara Demogratis wilayah Desa Kalimbua kecamatan tapango

terletak + 7 Km terletak dari ibu kota Kecamatan dengan jarak + 227 Km

dari Pusat Ibukota Propinsi Sulawesi Barat (Mamuju), sekitar 25 Km dari

pusat Ibukota Kabupaten Polewali Mandar. Kawasan ini dapat dicapai

dengan menggunakan roda dua maupun roda empat dengan waktu


53

tempuh + 6 jam dari Mamuju dan 1 jam dari Ibukota Kabupaten Polewali

Mandar.

Luas wilayah Desa kalimbua secara keseluruhan 8 Km 2 yang terdiri

dari areal perkebunan. Persawahan ,.pemukiman dan lain- lain Desa

kalimbua dihuni oleh 1,535 Jiwa.dengan rincian Laki-laki 801 jiwa dan

perempuan 735 jiwa dengan jumlah 394 kk

G. Keadaan sosial Desa Kalimbua

1. Sumber Daya Alam

Potensi sumberdaya alam di Desa kalimbua meliputi Sumberdaya

alam non hayati yaitu : air, lahan dan udara, sedangkan sumberdaya

alam hayati yaitu perkebunan, flora dan fauna.Khususnya tataguna

dan intesifikasi lahan yang ada di Desa Kalimbua sbb :

 Permukiman seluas : + 200 Ha

 Perkebunan seluas : + 150 Ha

 Persawahan seluas : + 20 Ha

 Perkantoran/Fasilitas Umum + 1 Ha

Sumber daya air di Desa kalimbua terdiri dari air tanah (akifer)

termasuk mata air. Air sungai,air perpipahan,,air sumur gali .

Berdasarkan atas besaran curah hujan pertahun, hujan lebih dan

evapotranspirasi tahunan yang akan berpengaruh terhadap air

meteorologis sesuai dengan gradasi sebaran curah hujan

2. Sumber Daya Manusia


54

Desa kalimbua terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusun I Saluran Bassi,

Dusun II Kalimbua, Dusun III Tappan dan Dusun Ivsalukanan. Adapun

kondisi sumber daya manusia secara umum menurut latar belakang

pendidikan masih sangat rendah sesuai dengan pendataan tahun

2018. Bahwa angka buta aksara dari usia sekolah sampai usia 50

tahun keatas tercatat Jiwa yang tidak mampu membaca dan menulis

dan kondisi tersebut rata-rata disemua dusun yang ada di Desa

kalimbua untuk lebih akuratnya kondisi potensi sumber daya manusia

(SDM) yang dimiliki oleh Desa kalimbua adalah sebagai berikut :

Jumlah Penduduk : 1.536 Jiwa

- Laki-laki : 801 Jiwa

- Perempuan : 735 Jiwa

1. Penduduk Menurut Strata Pendidikan

- Sarjana (S1,S2,S3) : 25 Orang

- Diploma (D1,D2,D3) : 2 Orang

- SLTA / Sederajat : 121 Orang

- SMP / Sederajat : 171 Orang

- SD / Sederajat : 569 Orang

- Buta Aksara

- Usia 7-15 Thn : 4 Orang

- Usia 15-45 Thn : 175 Orang

- Usia 45 Thn ke atas : 248 Orang

3 Sarana dan Prasana


55

- Prasarana Pendidikan

- Gedung TPK/TK : 1 Unit

- Pus PAUD : 1 Unit

- Gedung Madrasah : 1 Unit

H. Program Pembangunan Desa Kalimbua

Untuk mengatasi berbagai masalah yang berkembang sampai 6

tahun mendatang perlu dipertegas dengan langkah-langkah sebagai

tindakan yang diprioritaskan untuk mengatasi hal tersebut berdasarkan

hasil pengkajian pemecahan masalah sesuai dengan sub-sub urusan

wajib dan beberapa program / urusan pilihan sbb :

1. Pembangunan sarana dan prasarana bidang pertania.dan

perkebunan

2. Pembangunan sarana dan prasarana pelayanan publik

3. Pembangunan sarana dan prasarana dibidang kegiatan masyarakat

4. Pembangunan sarana dan prasarana penangulangna bencana

5. Pembangunan dan dan prasarana peningkatan pendapatan

masyarakat.

Program pembangunan bidang pendidikan

1. Pembangunan dan peningkatan sarana penddikan

2. Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya

penddikan usia dini TK,Pendidiakn dasar dan

menengah ,perguruan tinggi


56

3. Pemberantasan putus sekolah pada masyarakat

4. Peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga didik

5. Meningkatkan fasilitas guru MI serta menunjang program

pendidikan bidang keagamaan

Program pembangunan bidang kesehatan

1. Meningkatkan kondisi dan derajat kesehatan masyarakat

2. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tengtang

pola sehat dan bersih

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat

4. Pembanguan sarana dan prasarana kesehatan

5. Menjaga dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan limgkungan

Program pembangunan bidang ekonomi

 Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat melalui

peningkatanpengetahuan,permodalan.pembangunan sarana penun

jangkegiatan ekonomi serta memeperluas akses pemasaran hasil

pertanian dan usaha industri. Pemamfaatan sumber

daya alam tanpa merusaknya.

I. Strategis pencapaian Desa Kalimbua

Dari kegiatan proritas yang direncanakan setiap tahun menjadi

fokus pelaksanaan pembangunan didesa kalimbua sesuai dengan tahun

anggaran yang ada melalui bidang penyelengaraan pemerintahn

desa,pelaksanaan pembangunan desa ,pembinaan kenmasyrarakatan


57

dan pemberdayaan masyarakatmemamfaatkan beberapa sumber

pendanaan baik pemerintahan pusat,daerah maupun desa,bagi hasil

pajak dan retribusi daerah,damn alokasi dana desa,bantuan keuangan

dan hibah dari pemerintah pusat (APBN),Pemerintah Provinsi (APBD

Provinsi) pemerintah daerah ( APBD Kabupaten).CSR swadaya

masyarakat maupun bantuan pihak ketiga serta dana lainnya.target

capaian pembangunan diupayakan secara bertahap dengan mendahulkan

kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat pada berbagai bidang yang

ada,namun pelaksanaan kegiatan juga akan disesuaikan denagn

perolehan anggaran yang mampu diakses oleh desa.untuk kegiatan

dalam skala pembiayan yang besar,seperti sarana prasarana dasar dan

lain-lain,maka pembiayaan diupayakan dari APBN,APBD Provinsi,APBD

Kabupaten,ditambah swadaya ketersediaan masyarakat.sedangkan

kegiatan skala kecil pemenuhannya lebih diarahkan berasal dari

swadaya,kas Desa.ADD,Bagi hasil pajak dan retribusi daerah dan dana

desa serta kerja sama dengan swasta.

Pelaksana dan koordinator setiap kegiatan agar disesuaikan

dengan tupoksi masing-masing kelembagaan yang ada, namun tetap

melibatkan masyarakat. Untuk kegiatan yang terkait sarana prasarana

umum akan dikelola oleh LPMD, kegiatan yang terkait bidang kesehatan

dikoordinir oleh Poskesdes dan Posyandu, bidang pendidikan dikoordinir

oleh Komite Sekolah, bidang pertanian dikoordinir oleh Gapoktan dan

kegiatan ekonomi dan usaha masyarakat dikelola oleh PKK, bidang


58

kepemudaan akan dikoordinir oleh organisasi kepemudaan desa seperti

Karang Taruna dan Remaja Masjid.

Seluruh kegiatan pembangunan beserta capaian tujuan akan

senantiasa dievaluasi secara rutin serta melibatkan masyarakat

(partisipatif). Pemantauan, evaluasi dan pertanggungjawaban dimaksud

dilaksanakan dengan pendekatan sebagai berikut :

1. Mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan baik fisik, biaya

maupun administrasi.

2. Mengevaluasi capaian kegiatan secara fisik (volume dan kualitas)

3. Mengevaluasi capaian sasaran dan dampak

4. Mengevaluasi pelestarian dan keberlanjutan kegiatan

Sedangkan bentuk pemantauan dan evaluasi yang dapat diterapkan

nantinya, adalah sebagai berikut

1. Pemantauan bersama oleh masyarakat dan BPD

2. Musyawarah Pertanggungjawaban oleh setiap lembaga

berdasarkan program dan pelaksanaannya

3. Musyawarah evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap capaian-

capaian kegiatan RPJM Desa, dilakukan rutin setiap tahun

bersamaan dengan Musrenbangdes.

4. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Desa

dalam setiap akhir tahun anggaran.

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan


59

Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu peneliti berusaha untuk

mengetahui peran karang taruna dalam pembangunan di desa kalimbua

kecamatan tapango kabupaten polewali mandar.

Hasil observasi dan wawancara pada saat penelitian ini bahwa

kondisi kaum muda di desa Kalimbua sebelum dibentuknya organisasi

Karang Taruna sangat memprihatinkan. Mereka tidak dianggap sebagai

salah satu potensi penggerak yang dimiliki oleh desa Kalimbua. Selain itu

mereka juga cenderung melakukan tindakan-tindakan yang negatif seperti

minum mirass dan pergaulan bebas. Semangat nasionalisme dan

patriorisme yang seharusnya dimiliki tidak lagi tertanam dalam jiwa kaum

muda. Namun semua itu terjai bukan karna lahir dari kaum muda itu

sendiri melainkan kurangnya perhatian dari pihak pemerintah terhadap

kondisi dan perkembangan yang dimiliki oleh kaum muda desa Kalimbua

Kondisi seperti inilah yang menjadi salah satu landasan sebagian

pemuda di desa Kalimbua untuk mendirikan sebuah organisasi yang

dapat dijadikan sebagai waadah persatuan dan pemberdayaan bagi kaum

muda desa Kalimbua. Kehadiran organisasi Karang Taruna merupakan

bentuk mengankat kembali semangat kaum muda di desa Kalimbua

seperti yang disampaikan oleh saudara Yeyen selaku ketua Karang

Taruna di Desa Kalimbua.

“Kehadiran organisasi pemuda ini untuk menjawab kebutuhan dan

tantangan dari zaman yang berubah. Jadi saya melihat hadirnya

Organisasi pemuda ini memberikan semangat baru dan mengankat


60

kembali citra positif kaum muda, dan Organisasi pemuda ini didirikan

untuk dijadikan sebagai salah satu tempat berkumpulnya para pemuda ini

didirikan untuk dijadikan sebagai salah satu tempat berkumpulnya para

pemuda, meningkatkan kreatifitas mempererat silatuhrahmi, persatuan

pemuda dalam wadah organisasi ini pemuda diberdayakan.”.

(wawancara.05 April 2022). Ketua Karang Taruna Desa Kalimbua. Hal ini

juga diperkuat oleh Tiana Nirmalasari IKIP Siliwangi tentang pemuda

adalah salah satu mesin penggerak dan pemuda harus memiliki jiwa

sosial tinggi. Namun dengan berkembangnya zaman pemuda harus

menjawab tantangan zaman.

Dari wawancara diatas dapaat dicermati bahwa hadirnya organisasi

kepemudaan selain untuk membangkitkan kembali semangat

pembaharuan bagi para pemuda di desa Kalimbua.

Selanjutnya untuk lebih memperjelas data yang dimiliki maka

dilakukan juga wawancara bersama salah satu tokoh masyarakat yaitu

saudara bapak Akbar.

“kehadiran karang taruna desa Kalimbua masih sangat kurang

mebantu dalam hal bekerja sama dengan pemerintahan desa Kalimbua

seharusnya karang taruna mampu bersinergi dengan pemerintahan desa

untuk bagaimana nantinya desa Kalimbua dapat menjadi desa

percontohan yang ada di kabupaten Polman Khususnya” (wawancara, 05

April 2022) Tokoh masyarakat desa Kalimbua. Hal ini juga disampaikan

Dewi kurniasari Prof. Dr Suyahmo, Puji Lestari, S.Pd, M.Si untuk


61

mencapai visi misi dan Organisasi Karang Taruna, maka diperlukan upaya

dan peranan Organisasi Karang Taruna dalam mengembangkan

kreativitas generasi muda (Ahmadi 2007; 156) mengumkapkan bahwa

dalam perkembangan suatu sikap banyak dipengaruhi oleh lingkungan

sosial.

Peranan pemuda dalam hal pembangunan merupakan suatu hal

yang penting setiap pemimpin dalam bidang apapun , mulai dari tingkat

atas sampai tingkat paling bawah, harus mampu meningkatkan peranan

sebagai pemuda penggerak. Artinya pemuda harus menjadi sosok yang

mampu memenuhi harapan tersebut hal ini yang sama diungkapkan oleh

bapak Kamaluddin selaku kepala Desa Kalimbua..

“Salah satu faktor kurannya peran pemuda ialah faktor pendidikan

yang tingkat pendidikan menunjjukan kualitas sumber daya manusia yang

masih rendah di desa Kalimbua khususnya pemudaa yang lulus SD atau

SMP, bahkan juga banyak yang putus sekolah, memicu kurannya

pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam hal pentingnya peran

pemuda dalam pembangunan desa Kalimbua. Kelemahan dalam

Organisasi Karang Taruna desa Kalimbua diantaranya yaitu kurangnnya

koordinasi antara pemuda dengan pemerintahan desa, sehingga banyak

kegiatan atau program tidak berjalan dengan semestinya. Selanjutnya

sumber Daya Manusia yang kurang memahami tugas pokok dan fungsi

dari karang taruna itu sendiri dan banyak putus sekolah sehingga yang

aktif dalam pemuda hanya orang itu-itu saja pemuda yang kurang
62

responsif, minimnya fasilitas serta kebatasan sumber daya manusia untuk

mendukung program dari karang taruna. Jelas ini juga berdampak pada

pengelolaan pembangunan air terjun limbong miala sebenanya sebagai

pemuda seharusnya mampu membantu pemerintahan desa dan

bersinergi untuk pengelolaan wisata air terjun limbong miala dan ini juga

bapak kamaluddin menambahkan bahwa ini juga murni kesalahan

pemerintahan desa tidak terlalu memperhatikan wisata air terjun limbong

miala desa Kalimbua.” (wawancara, 12 April 2022) bapak Kamaluddin

Kepala Desa Kalimbua. Hal ini juga diperkuat data oleh Diar Indah Arum

ambarsari dan Sjafiatul Mardilyah, S.Sos.,MA. 2019 ada beberapa

langkah penunjang pembangunan adanya sarana prasarana yang

memadai karang taruna sudah disediakan, Adanya dukungan dari

masyarakat dalam setiap kegiatan dan agenda karang taruna yang harus

selalu didukung oleh warga setempat dan semangat pemuda dalam

perubahan yang tinggi.

Faktor ekonomi yang dihadapi masyarakat desa kalimbua yang

membuat menjadi penyebab besar kurangnnya peran karang taruna

dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan kebanyakan dari pemuda

bekerja dalam ikut membantu keluarganya yang diungkapkan oleh

sekertaris desa

“Saya beranggapan bahwa Pemuda desa Kalimbua tidak aktif

dalam hal bekerja sama dengan pemerintahan desa Kalimbua baik

program dari pemerintah desa maupun program yang dibuat oleh karang
63

taruna. Banyak hambatan yang dirasa yaitu masih banyak terjadi miss

komunikasi serta kurang koordinasi antara pemuda dan pemerintahan

desa, selanjutnya transaparan penyelenggaraan pembangunan

kepemudaan dalam hal sosialisasi tidak cukup baik. Dalam hal miss

komunikasi yaitu kecemburuan sosial antar pemuda karna tidak semua

pembangunan bisa disamakan mengingat dana yang terbatas. Hambatan

selanjutnya yaitu tingginya angka pernikahan dini sehingga mengurangi

sumber daya” (wawancara, 12 April 2022) Mustakim Sekertaris Desa

Kalimbua Hal ini juga disampaikan Andi Putra, Miftah, Fuhaidah ulya

(2019) Faktor penyebab kurangnya peran dari pemuda atau kurang

partisipasi salah satunya adalah faktor ekonomi karna sebagian besar

pemuda sibu dengan pekerjaanya dan kuranngya koordinasi antara

pemuda dan pemerintah desa dalam berbagai kegiatan

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa Kalimbua yaitu

meninkatkan fasilitas sarana dan prasarana yang diharapkan dapat

mendukung program atau kegiatan pemuda karang taruna itu sendiri.

Sesuai dengan hasil wawancara bersama bapak rahmat selaku kasi

pembangunan.

“Kami dari pihak desa kalimbua untuk mendukung setiap kegiataan

yang dilakukan Karang Taruna desa Kalimbua tapi itu tidak sejalan apa

yang diinginkan pemerintah desa itu sendiri bahwa karang taruna

seharusnya mampu melakukan koordinasi dengan pemerintah desa untuk

memperhatikan masalah pembangunan yang ada di desa Kalimbua.”


64

(wawancara 12 April 2022) bapak Rahmat Kasi Pembangunan. Hal ini

juga disampaikan oleh Yohana Prima, Yuli Ilfana Sari dan Dwi Fausiah

Putra 2021 Keberadaan Organisasi krang Taruna pada dasarnya untuk

mengubah generasi muda agar lebih baik dalam meneruskan

pembangunan namun permasalahan dalam organisasi karang taruna yaitu

kurangnya kesadaran pemuda terhadap organisasi.

Peran Karang Taruna adalah salah satu penggerak laju perubahan

dalam lingkungan masyarakat, terutama dalam masalah perekonomian,

tentang pengelolaan pembangunan wisata air terjun Limbong Miala. Hasil

dari lapangan yang peneliti lakukan, rata-rata Karang Taruna desa

Kalimbua tidak memiliki jiwa semangat melakukan perubahan dalam

masyarakat.Inisiatif dalam pembangunan dan pemanfaatan sumber

potensi lokal yang ada di desa Kalimbua memiliki sebuah motivasi yang

berdampak pada pencapaian minimal, mendapat respond positif dari

banyak kalangan, sehingga tempat pembangunan dan pemanfaatan

potensi lokal yang ada di desa Kalimbua tersebut beralih pada usaha

pariwisata yang dikenal dengan wisata air terjun Limbong Miala. Dampak

terhadap masyarakat masih sangat rendah, akan tetapi dengan wisata

alam tersebut sudah menyita sebagian masyarakat untuk melakukan

wirausaha dengan tujuan memperbaki pendapataan ekonomi bagi

masyarakat sekitar.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang berjudul, Peran Karang Taruna dalam

pembangunan di desa Kalimbua dapat di tarik kesimpulan bahwa peran

Karang Taruna dalam pembangunan di desa Kalimbua tidak aktif terlihat

kurangnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan Karang Taruna Desa

Kalimbua, Permasalahan karang Taruna desa Kalimbua adalah faktor

Pendidikan, banyak pemuda desa Kalimbua putus sekolah sehingga

sumber daya manusia rendah dan kurang memahami tugas pokok dan

fungsi Karang Taruna. Faktor ekonomi yaitu dikarenakan sebagian besar

dari karang Taruna dan pemerintah desa kalimbua dalam berbagai

kegiatan. Upaya pemerintah desa dalam meningkatkan peran karang

taruna dalam pembangunan di desa kalimbua adalah dengan

pengorganisasian kembali organisasi kepemudaan, meingkatkan

kerjasama dengan pemuda, meningkatkan alokasi dana dan

meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana. Peran Karang Taruna

dalam pembangunan wisata air terjun Limbong Miala Desa Kalimbua

sejak awal tidak memilki ide kreatif untuk berperan pada proses

pembangunan wisata air terjun

64
B. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan yaitu temuan yang

dapat dijadikan bahan masukkan bagi pemerintah desa kalimbua dan

tentunya Karang Taruna agar meningkatkan potensi wisata pemandian

airt terjun Limbong Miala ke arah yang lebih baik. Terutama dalam

penyedian sarana ataupun prasarana. Sehingga para wisatawan bukan

hanya dapat menikmati pesona dan keindahan alam, melaainkan dapat

menikmati fasilitas yang telah disediakaan.

Disarankan kepada pihak pemerintah desa, karang taruna dan

masyarakat melakukakn kerja sama, agar wisata pemandian air terjun

dapat dikembangkan secara cepat, dan menjadi wisata yang banyak dilirik

orang untuk berwisata ke air terjun limbong miala.

Saran untuk kepada Karang Taruna Desa Kalimbua untuk

berpartisipasi, inofasi, dan kreatifitas secara aktif.memperhatikan

implementasi pembelajaran daring di sekolah smp negeri 7 campalagian

yang telah dipaparkan dalam membentuk karakter selama melaksanakan

pembelajaran daring. Peneliti menyadari bahwa banyak kekurangan

dalam penelitian ini harapnya dapat memberikan masukan pada

pembacanya.

Penulis benar-benar menyadari bahwa setiap karya tulisan tidaklah

akan sesempurna mungkin dari sini penulis berharap akan adanya

masukan dan kritikan terhadap pembecanya, peneliti juga akan


66

menjadikan kritikan dan masukan tersebut sebagian pembelajaran bagi

penulis
66

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Abercombie, Nicholas Stephen Hill, Bryan S. Tumer, 2010 Kamus

Sosiologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Aida Vitayala S Hubeis 2010. Pemberdayaan Perempuan dari masa ke

masa. IPB Press, Bogor.

Syamhudi, Kholid. 2003. Syarh AlArba’in An Nawawiyyah. Jakarta: Ats

Tsuraya.

Surachman, Winarno. 1990 Penantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode,

dan Teknik. Bandung Tarsita.

Buchari,Alma,.2010. Pembeljaran Studi Sosial. Bandung: Alfabeta.

Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Arends, Richard I 2008. Learning To Teaching (Belajar Untuk Mengajar),T

ej. Helly Prajitno Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Pengelolaan Kelas Sebuah Pendekatan

Evaluatif, Jakarta: Cv Rajawali

Adisasmita, Rahardjo (2006). Pembangunan pedesaan dan perkotaan

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Agusyanto, Ruddy. 2007 Jaringan Sosial dalam organisasi Jakarta:Raja

Damayanty, Divy, 2012, Peran Karang Taruna dalam membina dan

mengembangkan sikap kepemimpinan remaja. Bandung :

Universitas Pendidikan Indonesia.

66
67

Arikunto, Suhaarsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Munandar, Utami.2002. Kreativitas dan keberkatan Strategi mewujudkan

Potensi Kreatif dan Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kementrian Sosial RI. 2010. Pedoman Dasar Karang Taruna. Jakarta:

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan Penanggulangan

Kemiskinan.

Permensos RI 2010,Pedoman Dasar Karang Taruna. Jakarta Menteri

sosial.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Observasi

No Hal yang diamati Keterangan

1. Keterangan geografis dan demografis Berdasarkan


lokasi penelitian yaitu desa kalibua pengamatan
wawancara

2 Keadaan yang ada dilokasi penelitian Berdasarkan


mengenai peran karang taruna dalam pengamatan peneliti di
pembangunan. lapangan ditambah
dengan dokumentasi

3. Tanggapan pemerintah desa dan Berdasarkan


masyrakat mengenai peran karang taruna dilapangan ditambah
dalam pembangunan di desa kalimbua dengan wawancara
LAMPIRAN

Pedoman Wawancaraa

Nama Bapak/Ibu :

Umur :

1. Apa yang anda ketahui mengenai Karang Taruna?

2. Apa yang anda ketahui mengenai Pembangunan?

3. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu mengenai Faktor-Faktor


penyebab kurangnya pembangunan di desa kalimbua?

4. Bgaimanakah langkah selanjutnya untuk memperbaiki desa


disektor pembangunan?
5. Menurut Ibu/Bapak bagaimana hubungan ataara karang dengan
pemerintah desa?

6. Bagaimana kinerja karang taruna terhadap desa

7. Menurut Bapak/Ibu apa pentingnya pembangunan di desa?

8. Menurut bapak/ibu bagaimana cara kita untuk memeperkenalkan


desa kalimbua?

9. Menurut bapak/ibu apakah destinasi wisata di desa kalimbua


diperhatikan?

10. Menurut Bapak/Ibu apakah pemerintah desa dan karang taruna


memikirkan wisata yang ada di desa kalimbua?
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Kegiatan Karang Taruna bekerja sama dengan Organisasi Limata “REFLEKSI AKHIR
TAHUN”
Kegiatan Karang Taruna penyerahan bantuan korban gempa Majene-Mamuju

Kegiatan Olahraga yang diadakan Karang Taruna Desa Kalimbua

Kegiatan Karang Taruna membantu Masyarakat korbang longsor Di Desa Kalimbua


Wawancara bersama Kepala Desa Kalimbua

Wawancara Bersama ketua Karang Taruna/Anggota Karang Taruna


Wawancara bersama Sekretaris Desa Kalimbua
Wawancara bersama Aparat Desa Bidang Pembangunan

Wawancara Bersama Tokoh Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai