(STUDY KASUS)
PROPOSAL
OLEH :
RIZKY ADE KURNIAWAN
A1D118051
(STUDY KASUS)
PROPOSAL
OLEH :
RIZKY ADE KURNIAWAN
A1D118051
i
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Jambi, 2023
Pembimbing I
Dr.Yantoro, M. Pd
NIP. 196612191994121001
Jambi, 2023
Pembimbing II
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan
Halaman Persetujuan...............................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................5
1.3 Tujua Penelitian.....................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................6
1.4.1 Manfaat Teoritis..........................................................................6
1.4.2 Manfaat Praktis...........................................................................6
Bab II Kajian Teori..................................................................................................7
2.1.1 Pengertian Bullying.........................................................................7
2.1.2. Karakteristik Perilaku Bullying....................................................10
2.1.3 Penyebab Perilaku Bullying..........................................................11
2.1.4 Dampak Perilaku Bullying............................................................12
2.1.5 Pengaruh Perilaku Bullying...........................................................12
2.2 Penelitian Relevan...........................................................................14
2.3 Kerangka Berfikir...................................................................................15
Bab III Metode Penelitian......................................................................................16
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian................................................................16
3.1 Pendekatan Dan Jenis Penelitian............................................................16
3.3 Data Dan Sumber Data...........................................................................17
3.4 Teknik Pengumpulan Data.....................................................................18
3.4.1 Observasi.......................................................................................18
3.4.2 Wawancara....................................................................................19
3.4.3 Dokumentasi.................................................................................20
3.5 Uji Validitas Data...................................................................................21
3.6 Teknik Analisis Data..............................................................................22
3.7 Prosedur Penelitian.................................................................................22
Daftar Pustaka........................................................................................................23
v
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatkan kualitas suatu bangsa. Hal ini dapat diartikan dan dikatakan bahwa
yang sedang berlangsung. Menurut Keputusan No. 57 Tahun 2021, Pasal 1 (1)
disiplin diri. Ini adalah upaya sadar dan disengaja untuk berhasil. Peserta didik
dapat memiliki individualitas, akal budi, akhlak mulia, serta keterampilan yang
sebagai aset yang sangat penting. Sebagai warga negara Indonesia, meskipun
Pendidikan adalah usaha sadar oleh keluarga, masyarakat, dan negara untuk
membimbing, mendidik, dan melatih peserta didik dalam kegiatan seumur hidup
di dalam dan di luar sekolah, serta mempersiapkan mereka untuk peran masa
depan dalam lingkungan yang beragam. Ini sebuah usaha. Anda sekarang siap
1
2
untuk pergi. Pendidikan membawa tujuan hidup yang baik, mulia, layak, benar
dan indah.
dan Menengah Tahun 2022, standar proses bagi peserta didik adalah jumlah
kualifikasi standar pendidikan. Sedang belajar. itu normal. Peserta didik adalah
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu. Instruktur adalah istilah yang cocok untuk guru, pendidik, inspektur, atau
dasar, dan menengah melalui jalur formal dan informal. Siswa sekolah dasar
merupakan siswa yang melewati tahap perkembangan anak usia dini dan
bakatnya. Anak yang lahir dengan segala kelemahan dan ketidak berdayaannya
tidak dapat mencapai tingkat kemanusiaan yang normal. Pendidikan adalah hak
anak, namun tidak semua ketakutan dan kekerasan membatasinya. bukan. Dunia
anak-anak yang rentan. Harus menjadi tempat belajar yang nyaman dan aman bagi
3
anak sesuai UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah
dengan Pasal 54 UU No. 35 Tahun 2014. dari kekerasan fisik. oleh pendidik.
baik dengan masyarakat”. Hal itu juga tercantum dalam Keputusan Menteri
sekolah yang berlaku di atas merupakan kebutuhan semua sekolah. Namun, dalam
Bentuk intimidasi ini mungkin Anda jumpai di sekolah. Di sini, peran guru sangat
di lingkungan sekolah. ”
Dari hasil studi pendahuluan guru kelas 5 SD Negeri 34/I Teratai dan
Menghina atau melecehkan teman sekelas atau siswa SMA dengan julukan,
remajanya di depan teman lain pelecehan, kekerasan, atau berada di antara siswa
di klub olahraga. Terimalah dari teman Anda yang di-bully. Faktor penyebab
terjadinya bullying verbal antara lain faktor keluarga seperti tipe tubuh korban
yang tidak ideal (gemuk), kekerasan orang tua, dan latar belakang keluarga.
Faktor yang dirasakan adalah pekerjaan orang tua korban. Menurut hasil
4
wawancara, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan adalah bullying. B.
Peningkatan upaya guru untuk mengatasi perilaku bullying, kekerasan fisik, dan
hinaan teman sekelas, atau peningkatan sanksi terhadap bullying agar tidak terjadi
lagi. Datang dan bicarakan masalah Anda di sekolah. Peneliti yang mewawancarai
guru kelas 5 SD Neguri 34/I Terata juga mewawancarai siswa kelas 5 SD Neguri
Ia mengaku pernah di-bully oleh teman-temannya karena hal-hal kecil, dan para
siswa mengatakan ada beberapa kejadian bullying akhir-akhir ini. Ada kejadian
tidak akan terancam jika dia melakukan kekerasan atau mengatakan hal-hal yang
seharusnya tidak dia katakan dengan benar. Sebagai orang dewasa, pelaku
dan penjahat lainnya, menyebabkan masalah dalam hubungan sosial (Amnda, dkk,
2020). Selain itu, perilaku acak yang berulang dapat membahayakan korban
anak dan korban bullying ke sekolah, menyemangati anak dengan SD Negeri 34/I
Teratai, serta membimbing dan menghukum baik pelaku bullying maupun korban.
Tujuan dari metode ini adalah untuk membantu anak memahami kesalahannya
sendiri dan menerima serta menghargai pendapat orang lain. Dorong mereka
untuk melakukan sesuatu yang baik atau bermanfaat yang dapat mereka lakukan.
5
(Study Kasus) ”.
sebagai berikut:
Dari rumusan masalah yang sudah diutarakan oleh penulis di atas maka
fenomena bullying. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau
bahan pemikiran bagi sekolah dasar, guru dan warga sekolah yang peduli untuk
a. Untuk sekolah, diharapkan penelitian ini bisa berguna untuk bahan masukan
Sekolah Dasar
6
KAJIAN TEORI
Bullying adalah perilaku agresif yang disengaja dan berulang dari target
atau korban yang lemah, rentan terhadap penghinaan, dan tidak mampu membela
diri (Aini, 2018). Bullying juga didefinisikan sebagai kekerasan fisik dan
yang tidak mampu membela diri dalam situasi di mana mereka ingin disakiti atau
kekuasaan untuk membuat orang lain merasa tidak nyaman, takut, atau terluka.
Hal ini seringkali disebabkan oleh perbedaan penampilan, budaya, ras, agama,
orientasi seksual dan identitas gender. Ingat (Rohman, 2016; Sobba, 2017). Elliot
bullying sebagai perilaku negatif satu orang atau lebih terhadap korban bullying.
kekuasaan dan korban tidak dapat membela diri secara efektif terhadap perlakuan
negatif
7
8
a. Perilaku ofensif yang memberi rasa puas bagi pelaku untuk menyakiti
korban
c. Tindakan diulangi.
kiasan dan literal. Dia tidak memiliki ego besar (berlawanan dengan ego
yang kuat).
2) penindas sosial
mengintimidasi ketika jauh dari keramaian dan tidak ada orang yang bisa
tapi main-main dan sok di depan orang lain, paling utama adalah orang
dewasa.
4) Penindasan sensitif
oleh hampir segala kalangan usia, dia menindas orang supaya merasa
6) Kelompok penindas
yang akan di singkirkan atau fitnah. Mereka tahu pembullyan itu salah,
7) Gerombolan penindas
dari keluarga, merasa dihargai dan dilindungi, serta terikat satu sama lain.
3) Sangat sulit untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain
10
5) Suka menyakiti anak lain ketika orang tua atau orang dewasa lainnya
tidak ada
6) Melihat saudara dan rekan kerja yang lebih lemah sebagai mangsa
kelemahan pada target Anda. Saya tidak ingin bertanggung jawab atas
tindakan saya
jangka pendek, jangka panjang, dan yang tidak diinginkan dari perilaku
meliputi:
(c) sikap keluarga yang merugikan anak melalui pengembangan kepribadian yang
matang.
1. Faktor keluarga
2. Faktor sekolah
meliputi:
a) ciri-ciri kepribadian
matang.
a) lingkungan dan
b) Budaya
1. Faktor keluarga
itu tetap merupakan perkembangan sosial yang sangat besar dan, terutama
2. Faktor sekolah
pengawasan guru, terutama siswa yang terasing atau jauh dari pengawasan
guru. Bullying dapat disebabkan oleh kondisi sekolah karena anak banyak
karena tindakan tersebut dapat menakuti anak. Kedua, dia sering takut. Melihat
orang lain di-bully biasanya membuatnya cemas atau was-was. Ia cenderung takut
bahwa mereka pasti akan menjadi korban. Ketiga, bullying dan rendah diri
(Priyatna, 2010:5).
13
Menjadi perilaku negatif, bullying tentu memiliki dampak negatif yang lebih
besar, baik secara fisik maupun psikologis. Ken Rigby (2008:19) Efek bullying
sangat meresahkan, antara lain sakit kepala, pusing, muntah, gangguan makan,
insomnia, depresi berat, perilaku antisosial, sering marah, menyakiti diri sendiri
dan pikiran untuk bunuh diri. Pengaruhnya antara lain (Muhammad, 2009:235):
1) Efek fisik seperti memar, cedera tangan, pusing, sering kelelahan atau
absen, lecet, cedera dahi, nyeri dada, cedera kepala, perjalanan sekolah. .
2) Contoh efek bahasa seperti: tidak masuk kelas, suasana kelas buruk,
tetapi perbedaannya hanyalah metode dan metode yang digunakan oleh para
peneliti ini, dan apa yang dipikirkan dan dilakukan oleh para peneliti ini. Dan
studi independen
lapangan. Untuk pembelajaran ini didirikan pada kelas atas yaitu Kelas 6
dalam studi peneliti adalah bentuk lanjutan dari bullying dan metode
penelitian ini.
Ada perbedaan terhadap penelitian ini yaitu Variabel dan tempat penelitian,
langkah untuk mencegah bullying dan menangani kekerasan oleh siswa yang
kurang beruntung. Selain itu, guru harus terbuka tentang isu kekerasan terhadap
siswa yang rentan. Karena semakin terbuka guru tentang kekerasan, semakin
mudah untuk mencegah dan mengatasi kekerasan semacam ini. Guru juga harus
15
tidak dapat mengatasinya, guru harus turun tangan dan menyelesaikannya. Jika
perilaku bullying terus berlanjut, sekolah harus melibatkan orang tua siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
situasi tertentu melalui deskripsi verbal hasil yang akurat dan realistis berdasarkan
terkait. Stydi kasus ini sangat unik diteliti dikarenakan lebih mengetahui dan
mendalami serta memberikan masukan lagi pihak yang akan diteliti atau diamati.
Dalam Studi kasus ini berupa fenomena bullying verbal di sekolah dasar.
sekunder. Sumber data adalah seseorang yang dapat memberikan informasi atau
berita tentang data yang Anda teliti atau peroleh. Sumber data primer adalah
sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya oleh peneliti tanpa
perantara. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri 34/I
Teratai. Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak memberikan data secara
17
langsung kepada peneliti. Misalnya berupa dokumen sejarah sekolah, status guru,
visi misi, status siswa, status sarana dan prasarana, SDN 34/I Teratai.
Sumber adalah topik yang peneliti pilih untuk mendapatkan informasi yang
2) Sumber data adalah suasana dan kondisi sekolah pada saat istirahat dan
1) Observasi
2) Wawancara
3) Dokumentasi
3.4.1 Observasi
memperoleh data dengan cara mengamati dan mencatat kegiatan yang dilakukan
berlangsung
18
Kisi-kisi Observasi :
peneliti perlu memahami proses yang terjadi di wilayah ini. Tetapi Anda tidak
bawah ini adalah pedoman observasi yang peneliti gunakan untuk memperoleh
3.4.2 Wawancara
dengan cara bertanya dan menjawab pertanyaan secara langsung dengan tatap
masalah yang perlu dipelajari oleh peneliti agar dapat membuat dan menggunakan
guru SD Negeri 34/I Terathai tentang peran guru dalam mengatasi bullying di
Kisi-Kisi Wawancara :
3.4.3 Dokumentasi
kegiatan.
20
data penelitian secara realistis dari berbagai sudut pandang sehingga data lebih
membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Seperti diketahui,
kualitatif.
tentang peran guru dalam mengatasi bullying di sekolah dasar. Data yang
diperoleh digabungkan dengan dokumen dalam format video. Periksa data yang
terkumpul.
Reduksi data adalah proses dimana peneliti memilih yang paling penting
atau fokus pada data penting untuk meringkas dan melacak yang tidak perlu
data. Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat berupa uraian atau uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya. Penyajian data dalam
investigasi bersifat sementara atau belum diperbaiki dan oleh karena itu tidak
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten yang sesuai dengan data yang diperoleh
implementasi dengan penentuan topik penelitian yang akan dilakukan di SDN 34/I
berkonsentrasi pada penelitian Anda. Fokus penelitian ini adalah peran guru
instrumental dan wawancara dari studi yang relevan. Selama tahap implementasi,
dan dokumentasi. Setelah menerima data, peneliti menggunakan model Miles dan
akhir pembuatan laporan didasarkan pada data yang diterima, berdasarkan situasi
Aini, D. F. N. (2018). Self esteem pada anak usia sekolah dasar untuk pencegahan
Amnda, V., Wulandari, S., Wulandari, S., Syah, S. N., Restari, Y. A., Atikah,
S., ... & Arifin, Z. (2020). Bentuk Dan Dampak Perilaku Bullying
Asrial, A., Syahrial, S., Kurniawan, D. A., & Zulkhi, M. D. (2021). The
23
24
Hertinjung, W. S., & Karyani, U. (2015). Profil pelaku dan korban bullying di
sekolah dasar.
Ika Indawati,2016. Upaya Guru Kelas Untuk Mengatasi Perilaku Bullying Kelas
Lestari, S., Yusmansyah, Y., & Mayasari, S. (2018). Bentuk dan Faktor Penyebab
Mandiri, J. A., & Saring Marsudi, S. H. (2017). Peran Guru Dalam Mengatasi
Mart Aidhin, 2019. Studi Kasus Perilaku Bullying Verbal Kelas XI SMAN 3
Rosdakarya
Aksara.
25
6167
Pratiwi, N., & Sugito, S. (2021). Pola Penanganan Guru dalam Menghadapi
Rosdakarya
Perilaku Bullying pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Pakem Tahun
Sudirjo, E., Susilawati, D., Lengkana, A. S., & Alif, M. N. (2019). Pendampingan
101.
Sufriani, S., & Sari, E. P. (2017). Faktor yang mempengaruhi bullying pada anak
usia sekolah di sekolah dasar Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Idea
Bandung:Alfabeta
bullying yang tak berujung. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 9(2), 93-100.
Pendidikan Nasional
Anak.
Menengah.
Nasional Pendidikan.
27