Anda di halaman 1dari 43

i

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DRILL TERHADAP HASIL

BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS X SMKN 1 WAWO

PROPOSAL

Oleh

NURFITASARI SYARIF

105391102417

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

2021

i
ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

ii
iii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta telah memberikan kekuatan dan

kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal yang

berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Drill Terhadap Hasil Belajar

Fisika Peserta didik Kelas X SMKN 1 Wawo”.

Selama proses penyusunan proposal ini, penulis menghadapi berbagai

hambatan dan kesulitan. Penulis menyadari bahwa melangkah untuk mencapai

suatu tujuan, hambatan dan rintangan menemani silih berganti. Namun, berkat

rahmat dan hidayah-Nya disertai usaha dan doa serta dorongan motivasi dari

teman-teman seperjuangan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak segala

hambatan dan kesulitan yang dihadapi penulis dapat teratasi.

Penulis menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya serta salam penuh hormat dengan segenap cinta ananda

haturkan kepada kedua orang tua dan keluarga yang selalu mencurahkan cinta dan

kasih sayangnya serta keikhlasan dalam mendidik penulis dengan segala jerih

payahnya serta selalu mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis.

Olehnya itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam - dalamnya serta

pengharapan yang tak ternilai kepada:

iii
iv

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Nurlina, S.Si., M.Pd. dan Bapak Ma’ruf S.Pd., M.Pd. selaku Ketua dan

Sekretaris Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makasar.

4. Ibu Nurlina, S.Si., M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan ibu Nurfadilah,

S.Pd., M.Pd selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis dengan

penuh kesabaran dan keikhlasan untuk memberi waktu serta ilmu pengetahuan

dengan penuh bijaksana sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

5. Bapak kepala sekolah dan Guru mata pelajaran fisika yang telah memberikan

waktu dan kesempatan membantu penulis dalam proses pengumpulan data

untuk penyusunan proposal ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa Angkatan 2017 Jurusan Fisika yang telah bersama-

sama penulis menjalani masa-masa perkuliahan, atas sumbang saran dan

motivasinya selama ini.

Namun, sepenuhnya penulis menyadari bahwa proposal ini tidak luput dari

kekurangan ataupun kesalahan, olehnya itu penulis sangat mengharapkan saran

dan kritik yang sifatnya membangun guna penyempurnaan proposal ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT kita memohon semoga berkat dan

rahmat serta limpahan pahala yang berlipat ganda selalu dicurahkan kepada kita

iv
v

dan semoga niat baik, suci serta usaha yang sungguh-sungguh mendapat ridho

disisi-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Makassar, Desember 2021

Penulis

v
vi

DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... vi
BAB I ...................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................................... 7
KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................................ 7
A. Kajian Teori ................................................................................................................. 7
1. Metode Pembelajaran................................................................................................ 7
2. Metode Drill ............................................................................................................. 8
3. Hasil Belajar ............................................................................................................14
B. Kerangka Pikir ............................................................................................................20
C. Hipotesis Penelitian .....................................................................................................22
BAB III ...................................................................................................................................23
METODE PENELITIAN ........................................................................................................23
A. Rancangan Penelitian...................................................................................................23
B. Populasi dan Sampel ....................................................................................................24
C. Prosedur Penelitian ......................................................................................................25
D. Definisi Operasional Variabel ......................................................................................25
E. Intrumen Penelitian .....................................................................................................26
F. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................................29
G. Tekni analisis Data ......................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................33
LAMPIRAN

vi
vii

vii
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan nasional merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa

dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia guna

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan

warganya untuk mengembangkan diri dan mempersiapkan diri dalam

menghadapai persaingan di era globalisasi. yang sesuai dengan Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.

Sistem Pendidikan di Indonesia mengalami perkembangan yang

sangat pesat. Hal ini dapat di lihat dari perubahan kurikulum yang berubah

untuk menyesuaikan pola pikir manusia yang semakian maju. Perubahan

sistem pendidikan juga membawa perubahan Besar terhadap cara

penyampaian belajar mengajar terutama pendidikan di sekolah. Didalam

1
2

keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

merupakan kegiatan yang penting, artinya berhasil atau tidaknya pencapaian

tujuan pendidikan banyak tergantung pada proses belajar yang dialami oleh

siswa sebagai anak didik. Di kalangan akademis memang sering muncul

pemikiran bahwa keberhasilan pendidikan tidak ditentukan oleh nilai siswa

yang tertera di raport atau di ijasah, akan tetapi untuk ukuran keberhasilan

bidang kognitif dapat diketahui melalui hasil belajar seorang siswa.

Hasil belajar siswa merupakan prestasi yang dicapai siswa secara

akademis melalui ujian dan tugas, keaktifan bertanya dan menjawab

pertanyaan yang mendukung perolehan hasil belajar tersebut. Menurut

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam Supardi (2013), untuk

mengetahui indikator keberhasilan belajar dapat dilihat dari “ daya serap

siswa dan perilaku yang tampak pada siswa. Hasil belajar yang dimaksudkan

adalah pencapaian prestasi belajar yang dicapai siswa dengan kriteria, atau

nilai yang telah ditetapkan”. Sedangkan menurut Nana Sudjana bahwa ranah

kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam

aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi.

Fisika merupakan salah satu di antara mata pelajaran sains. Mata

pelajaran fisika sering kali dianggap sulit oleh peserta didik. Peserta didik

memandang bahwa mata pelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sulit

karena terdapat banyaknya persamaan sehingga siswa sulit memahami,

mengingat dan menghafal persamaan- persamaan fisika. Belajar fisika pada

2
3

dasarnya merupakan hasil belajar konsep, dalam proses belajar mengajar

fisika yang terpenting adalah bagaimana guru dapat mengajarkan konsep itu.

Berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap aktivitas siswa dan

nilai yang diperoleh peserta didik kelas X SMKN 1 Wawo dinyatakan

belum memuaskan. Hal ini, dapat dilihat pada nilai rata-rata kelas yang

rendah berada dibawah nilai kriteria kelulusan maksimal (KKM) . Kondisi

ini dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu seperti metode pembelajaran

yang digunakan guru belum tepat, pemahaman soal fisika yang masih

kurang serta aktivitas pembelajaran siswa belum optimal.

Untuk meningkatkan hasil belajar pemilihan metode mengajar yang

tepat akan mempunyai andil yang besar didalam meningkatkan hasil belajar

fisika. Metode pengajaran yang baik adalah metode yang mampu

mengantarkan siswa dalam berbagai macam kegiatan, dalam hal ini siswa

harus diberi kesempatan untuk melatih kemampuannya, misalnya

menyelesaikan tugas-tugas dan latihan-latihan yang diberikan guru.

Ada beberapa macam metode pembelajaran yang dapat digunakan

oleh guru. Salah satu metode yang digunakan guru dalam pembelajaran

fisika adalah metode drill. Metode drill merupakan suatu teknik yang dapat

diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan

kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan

yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah, 2015). Drill atau

latihan merupakan metode mengajar yang dapat digunakan untuk

mengaktifkan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung, karena

3
4

metode drill menuntut siswa untuk selalu belajar dan mengerjakan latihan

yang diberikan oleh guru.

Metode drill sangat cocok untuk mata pelajaran fisika, karena belajar

fisika pada dasarnya merupakan hasil belajar konsep. Penguasaan terhadap

konsep fisika memerlukan latihan dan pengulangan sehingga metode drill

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Latihan yang teratur dengan

frekuensi yang sering serta runut sesuai dengan pokok bahasan akan mampu

meningkatkan ketuntasan belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dilakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Drill Terhadap Hasil

Belajar Fisika Peserta didik Kelas X SMKN 1 Wawo”

B. Rumusan Masalah
1. Seberapa besar hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode

belajar Drill?

2. Seberapa besar hasil belajar peserta didik yang menggunakan metode

belajar secara konvensional?

3. Apakah terdapat pengaruh metode belajar Drill terhadap hasil belajar

peserta didik?

4
5

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang menggunakan

metode belajar Drill

2. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yang menggunakan

metode belajar secara konvensional

3. Menganalisis pengaruh metode belajar Drill terhadap hasil belajar

peserta didik

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini diharapkan agar hasil penelitian dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. sebagai bahan masukan bagi instansi pendidikan dalam

rangka meningkatkan kualitas pendidikan

b. sebagai motivasi guru dalam meningkatkan kreativitas

pembelajaran

c. untuk memperluas wawasan kepada kepala sekolah dan

guru untuk mempertimbangkan faktor pendukung dan

keberhasilan proses belajar mengajar

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas proses pembelajaran

dalam menghadapi kondisi yang terjadi saat ini

5
6

b. Bagi peserta didik

Meningakatkan prestasi dan hasil belajar peserta didik

c. Bagi Guru dan kepala sekolah

1) Sebagai acuan bagi guru untuk meningkatkan kreativitas

pembelajaran

2) Memberikan kontribusi atau bahan masukan khususnya

guru bidang studi pendidikan fisika dan penerapan

metode metode pembelajaran khususnya yang berkaitan

dengan pelajaran fisika

3) Sebagai bahan masukan dan informasi dalam upaya

meningkatkan sumber daya manusia dalam bentuk

perbaikan proses pembelajaran dan mutu pendidikan

6
7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Metode Pembelajaran

Secara etimologis istilah metode berasal dari bahasa Yunani yaitu

metodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti

melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik

untuk mencapai maksud.

Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara

siswa menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam

bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Metode pembelajaran yang

tepat diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa,dengan kata lain

terciptalah interaksi pembelajaran yang baik antara guru dengan siswa.

Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing,

sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses

interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif dibandingkan

dengan gurunya. Oleh karena itu metode mengajar yang baik adalah

metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai

dengan materi pembelajaran. Berdasarkan uraian definisi metode

mengajar, dapat disimpulkan bahwa metode mengajaradalah suatu cara

7
8

mengajar. siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki

ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari

2. Metode Drill

a. Pengertian Metode Drill

Metode Drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan

kegiatan-kegiatan latihan,agar siswa memiliki ketangkasan atau

ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Sedangkan

menurut Sudjana (2011) Metode Drill digunakan pada umunya untuk

memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah

dipelajari. Dan untuk memperoleh kecakapan motoric.

Selain itu menurut Roestiyah (2008) “Metode Drill adalah

suatu pembelajaran dimana peserta didik melaksanakan kegiatan-

kegiatan latihan, agar peserta didik memiliki ketangkasan atau

ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-

latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh

suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa

sesuatu atu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimana dengan situasi

belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan

berusaha melatih keterampilan lainnya. Bila situasi belajar itu diubah-

ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah maka

keterampilan akan lebih disempurnakan. Dari uraian di atas, dapat

disimpulkan bahwa metode drill adalah latihan dengan praktek yang

8
9

dilakukan berulang kalisecara kontinyu untuk mendapatkan

keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang

dipelajari.Dari segi pelaksanaannya siswa teriebih dahulu telah

dibekali dengan pengetahuan secara teori. Kemudian dengan tetap

dibimbing oleh guru, siswa diminta mempraktikkannya sehingga

menjadi mahir dan terampil.

b. Macam-macam Metode Pembelajaran Drill

Bentuk-bentuk metode drill dapat direalisasikan dalam berbagai

bentuk teknik, yaitu sebagai berikut:

1) Teknik kerja kelompok, Teknik ini dilakukan dengan cara

mengajar sekelompok siswa untukbekerja sama dalam

memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugasyang

diberikan.

2) Teknik Micro Teaching, Teknik ini digunakan untuk

mempersiapkan diri siswa sebagai calon guru

untukmenghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan

memperoleh nilaipengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai

guru.

3) Teknik Modul Belajar Digunakan dengan cara mengajar siswa

melalui paket belajar.

4) Teknik Belajar Mandiri Dilakukan dengan cara meminta siswa

agar belajar sendiri dan tetapdalam bimbingan guru, baik

dalam kelas maupun di luar kelas.

9
10

c. Langkah-langkah Penerapan Metode Drill

Pada penerapan pembelajaran metode drill diperlukan langkah-

langkah yang efektif agar proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan baik. Adapun langkahlangkah penerapan metode drill yaitu :

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, guru melakukan persiapan

berdasarkan penerapan metode drill. Guru mempersiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen penelitian,

daftar kehadiran siswa, dan soal latihan siswa untuk setiap

pertemuan. Pada saat membuat latihan, guru harus

mempertimbangkan: tujuan yang akan dicapai, jenis latihan

yang jelas dan tepat sehingga siswa mengerti apa yang

diberikan, sesuai dengan kemampuan siswa, ada

petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa, dan

sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan latihan

tersebut.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan harus berdasarkan rencana pelaksanaan

pembelajaran menggunakan penerapan metode drill. Kegiatan

awal dimulai dengan menyampaikan kompetensi dasar,

standar kompetensi, indikator dan tujuan pembelajaran.

Selanjutnya kegiatan inti, dimulai dengan menyampaikan

materi pembelajaran sesuai indikator pembelajaran. Pokok

bahasan yang dijelaskan oleh guru adalah Integral. Kegiatan

10
11

selanjutnya adalah pelaksanaan latihan. Langkah ini meliputi:

diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru, diberikan

dorongan sehingga siswa mau bekerja, diusahakan/dikerjakan

oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain, dan dianjurkan

agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik

dan sistematik.

3) Tahap Pelaksanaan Pengamatan (Observasi) dan Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan proses observasi selama kegiatan

pembelajaran berlangsung. Pada akhir siklus diadakan tes

tertulis untuk mengukur hasil belajar. Langkah ini meliputi

laporan siswa secara tertulis dari apa yang telah

dikerjakannya, ada tanya jawab/diskusi kelas, penilaian hasil

pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes atau cara

lainnya. Siswa akan mendalami dan mengalami sendiri

pengetahuan yang dicarinya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya tinggal lama dalam pikiran atau jiwanya. Jika

siswa dalam melaksanakan latihannya ditunjang dengan minat

dan perhatian serta kejelasan tujuan belajarnya, maka latihan

tersebut dapat mengembangkan daya berpikir inisiatif, kreatif

dan melatih siswa bertanggung jawab.

4) Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi,

selanjutnya dianalisis. Dari hasil tersebut, peneliti akan

merefleksi diri tentang keberhasilan kegiatan pembelajaran

11
12

yang telah dilakukan pada setiap siklus. Data yang

dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai

acuan untuk melaksanakan siklus selanjutnya.

d. Kelebihan dan Kekurangan Metode Drill

1) Kelebihan MetodeDrill

Sebagai suatu metode yang diakui banyak mempunyai

kelebihan, juga tidak dapat dipungkiri bahwa metode drill juga

mempunyai beberapa kelemahan. Menurut Bahri (2010)

Menyatakan bahwa adapun kelebihan dan kelemahan dari

metode ini adalah sebagai berikut:

a) Untuk mencari kecerdasan atau kecakapan motoric,

seperti menulis, melafalkan huruf, katakata,

menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atlentik)

b) Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam

perkalian, menjumlahkan, pembagian tandatanda atau

simbol-simbol dan sebagainya.

c) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi,

yang dibuat seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan,

penggunakan simbul, membaca peta dan sebagainya.

d) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan

menambah ketetapan serta kecepatan pelaksanaan.

e) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-

gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.

12
13

2) Kelemahan Metode Drill

Di samping kelebihan yang telah diuraikan di atas, terdapat

pula beberapa kelemahan dan sekaligus hal ini menjadi

perhatian yang perlu dihindari oleh guru

a) peserta didik cenderung belajar secara mekanis

peserta didik hanyalah mengikuti pembelajaran sesuai

dengan teori-teori yang ada. Membentuk kebiasaan

yang kaku. Kebiasaan yang kaku artinya seolah-olah

peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis,

dalam dalam memberikan stimulus peserta didik

bertindak secara otomatis

b) Dapat menyebabkan kebosanan

Penggunaan metode drill bila kurang dapat dikuasai

oleh guru akan membuat peserta didik merasa bosan

dalam pembelajaran, karena bentuknya hanya itu-itu

saja

c) dapat mematikan kreasi peserta didik

Penggunaan metode dengan drill bagi guru yang

kurang mampu dapat membuat peserta didik kurang

senang karena drill hanya akan mengulangi pelajaran

dengan tugastugas yang telah ditentukan oleh guru.

Peserta didik kurang dapat mengembangkan

kreativitasnya akibat dari bentuk pembelajaran atau

13
14

materi yang diajarkan hanya dapat dilakukan dengan

latihan saja.

d) menimbulkan verbalisme.

Metode drill yang dipergunakan dalam pembelajaran

dapat saja membuat peserta didik cenderung bersikap

verbalisme. Bersikap verbalisme dalam makna peserta

didik mengetahui kata-kata atau secara lisan akan

tetapi tidak mengetahui makna atau arti dari pelajaran

yang diterimanya

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Noviyana (2016) Hasil belajar merupakan

interaksi atau hubungan timbal balik antara peserta didik dengan

pendidik dan antara peserta didik dengan peserta didik dalam proses

pembelajaran. Istilah belajar berarti mempelajari suatu materi dari

yang tidak tahu menjadi tahu, dan dari yang tidak bisa menjadi bisa.

Hasil belajar disebut juga dengan prestasi belajar. Prestasi

belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni

”prestasi” dan ”belajar”. Antara kata ”prestasi” dan ”belajar”

mempunyai arti yang berbeda. ”prestasi” adalah hasil dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual

maupun kelompok sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang

dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan

yang telah dipelajari.

14
15

Tingkat kemampuan juga dapat dilihat melalui hasil

belajar. hasil belajar siswa akan mengukur penguasa Siswa

terhadap materi pelajaran. hal ini tidak terlepas dari

kemauan dan kesempatan siswa untuk mempelajari materi

pelajaran yang diberikan kepadanya. siswa harus aktif dan tekun

belajar apabila ingin mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan.

siswa dapat memanfaatkan waktu yang tersedia untuk memahami

dan mempelajari pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena

itu guru juga memegang peranan penting dalam proses

pembelajaran, dengan merancang dan melaksanakan pembelajaran

yang baik agar hasil yang didapat siswa juga memuaskan.

Hasil belajar merupakan bagian terpenting berubahnya

tingkah laku. seperti yang dikemukakan oleh sudjana (2009) bahwa

hasil belajar siswa pada hakikatnya nya adalah perubahan tingkah

laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor

Hasil belajar juga merupakan hasil dari sebuah interaksi.

seperti yang dikemukakan oleh Dimayanti dan Mudjiono (2006)

Bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar. dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri

dengan proses evaluasi hasil belajar. dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Hasil belajar tampak sebagai terjadi perubahan tingkah laku

pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk

15
16

perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan

tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan

yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, Misalnya

dari tidak tahu menjadi tahu, sikap Kurang sopan menjadi sopan

dan sebagainya (Hamalik, 2007)

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari adanya interaksi, proses dan evaluasi

belajar. interaksi antara siswa dan guru untuk melakukan proses

pembelajaran dan evaluasi belajar agar hasilnya memuaskan.

Berkaitan dengan kemampuan hasil belajar Klasifikasi hasil

belajar dari Bloom dibagi dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif,

ranah afektif, dan ranah psikomotorik (Arikunto, 2010). Pada

penelitian ini, peneliti hanya akan mengukur hasil belajar pada

ranah kognitif. Ranah kognitif menggambarkan perilaku yang

berhubungan dengan aspek intelektual, seperti kemampuan berpikir,

pengetahuan, dan pengertian terhadap suatu hal yang meliputi

mengetahui, pemahaman, mengaplikasi, menganalisis, seintesis,

dan evaluasi (Wilson: 2006).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

berhasil atau berhasil atau tidak seseorang dalam belajar

disebabkan beberapa faktor. faktor yang mempengaruhi pencapaian

hasil belajar yaitu yang berasal Dari dalam peserta didik yang

16
17

belajar ( faktor internal ) dan ada pula yang berasal dari luar peserta

didik yang belajar ( faktor eksternal )

menurut Slameto (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar yaitu:

1) faktor internal terdiri dari:

a) faktor jasmaniah

b) faktor psikologis

2) Faktor eksternal terdiri dari:

a) faktor keluarga

b) faktor sekolah

c) faktor masyarakat

Menurut Muhibbin Syah (2008) Faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar peserta didik yaitu:

1) faktor internal meliputi dua aspek yaitu:

a) Aspek fisiologis

b) Aspek psikologis

2) faktor eksternal meliputi:

a) Faktor lingkungan social

c. Bentuk dan Tipe hasil belajar

Tipe hasil belajar yang dharapkan dapat dicapai peserta didik

penting diketahui guru, agar guru dapat merancang pengajaran

secara tepat dan penuh arti. Setiap proses belajar

17
18

mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil

belajar yang dicapai peserta didik, dari segi prosesnya. Artinya sebe

rapa jauh tipe hasil belajar yang dimiliki peserta didik. Tipe

hasil belajar harus tampak dalam tujuan pengajaran (tujuan itruksio

nal), sebab tujuan itulah yang akan dicapai oleh proses belajar meng

ajar.

Menurut Nana Sudjana tipe belajar di bagi menjadi tiga bidang

yaitu:

1) Bidang kognitif (penguasaan internal)

2) Bidang afektif (sikap dan nilai)

3) Bidang psikomotor (keterampilan dan perilaku)

Demikian dari hasil belajar diatas dapat disampaikan bahwa

bentuk dan tipe hasil belajar adalah aspek-aspek yang ingin dicapai

dalam proses pembelajaran. Adapun aspek-aspek tersebut adalah

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga aspek ini saling

berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Kata lain, rumusan tujuan

pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai peserta

didik yang mencakup tiga aspek tersebut.

4. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian

ini adalah dapat diuraikan pada tabel sebagai berikut :

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


1 Pera Purwati Pengaruh Penerapan Ada hubungan metode

18
19

Metode Drill/Latihan latihan/drill terhadap minat


Terhadap Minat belajar siswa. Hasil analisis
Belajar Siswa Pada data menunjukan bahwa
Mata Pelajaran Fiqih diperoleh hasil perhitungan
sebesar 0,72, berada pada
rentang 0,61-0,80 yang
menunjukkan hubungan yang
cukup tinggi. Dari
perhitungan uji signifikansi
yang meyakinkan, sebab t
hitung sebesar 5,63 > dari t
tabel 2,05. Ini berarti ada
hubungan metode driil
terhadap minat belajar siswa.
2 Noviyana Sari Pengaruh Berdasarkan hasil analisis
dan Maryatun penggunaan metode hipotesis yang diajukan, maka
drill terhadap hasil hipotesis diterima, sebab
belajar akuntansi thitung (thit) = 13.08 lebih
kelas x semester besar daripada ttabel (ttab) =
genap smk negeri 1 1.70 dan 2.47. Dengan
metro tahun pelajaran demikian menunjukkan bahwa
2015/2016 “ada pengaruh yang positif
penggunaan Metode Drill
terhadap hasil belajar
Akuntansi kelas X semester
genap SMK Negeri 1 Metro
tahun pelajaran 2015/2016.”
3 Durrul pengaruh Berdasarkan hasil penelitian
Jauhariyah penggunaan metode dapat disimpulkan bahwa
dan Dardiri drill pada materi terdapat perbedaan hasil
kalor terhadap hasil belajar kognitif siswa yang
belajar fisika siswa diajar menggunakan metode
drill dengan siswa yang
menggunakan metode
ceramah yang ditunjukkan
oleh nilai signifikansi pada uji
t sebesar 0,033 dan
terdapat pengaruh penggunaan
metode drill terhadap hasil
belajar kognitif siswa kelas X
MAN 1 Bandar Lampung
yang ditunjukkan oleh
koefisien regresi positif
sebesar 0,758

19
20

B. Kerangka Pikir

Fisika merupakan pembelajaran yang didalamnya mengkaji fenomena

alam. Ilmu yang mempelajari didalamnya juga dibuktikan dengan berbagai

persamaan rumus yang matematis untuk membuktikan dan menerjemahkan

segala fenomena yang terjadi di alam ini. Pembelajaran fisika tidak akan

terlepas dari berbagai macam rumus dalam penyelesaian soalnya. Dengan

demikian untuk dapat menguasai pelajaran fisika sangat dibutuhkan adanya

metode pembelajaran yang diterapkan dikelas yang dapat membantu siswa

untuk lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan. siswa memerlukan

suatu upaya yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar fisika, sebab

metode pembelajaran konvensional (ceramah) yang sering kali digunakan oleh

guru-guru di sekolah kurang efektif. Salah satu upaya yang dilakukan dan

dirasa mampu untuk meningkatkan hasil belajar siswa yakni dengan metode

pembelajaran drill atau latihan. Oleh Karena Itu dapat dibuat kerangka pikir

sebaga berikut:

20
21

Observasi Awal

Rendahnya hasil belajar


peserta didik

Metode Drill : Metode Konvensional :


1. Menyampaikan tujuan 1. Menyampaikan
yang hendak dicapai tujuan yang
2. Menyampaikan materi hendak dicapai
3. Melakukan latihan 2. Menyampaikan
soal dengan pengulang materi
an secara bertahap

Terdapat perbedaan hasil


belajar peserta didik setelah
menggunakan metode Drill

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

21
22

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori-teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan,

maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian, yaitu: “Metode pembelajaran

Drill berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa”.

22
23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data

yang akan diperoleh merupakan data numerikal (angka) atau kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya

menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari

suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti

berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi

permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang

diajukan untuk memperoleh pembenaran (verivikasi) atau penolakan

dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

2. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu true ekperimen. Desain

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control Group

pretest-Posttest Design. Pada penelitian ini melibatkan dua kelompok

subjek, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan rincian

(Sugiyono, 2012) :

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E 𝑶𝟏 𝑿 𝑶𝟐

23
24

K 𝑶𝟑 - 𝑶𝟒

Keterangan :

E = Kelompok Eksperimen

K = Kelompok Kontrol

O1 = Pretest Kelompok eksperimen

O2 = Posttest Kelompok eksperimen

O3 = Pretest Kelompok Kontrol

O4 = Posttest Kelompok Kontrol

X = Perlakuan berupa metode belajar Drill

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Ridwan

(2018).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMKN

1 Wawo

2. Sampel

Menurut Ridwan (2018) sampel adalah bagian dari populasi yang

tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau

benda akan diteliti melanikan cukup dengan menggunakan sampel yang

24
25

mewakilinya. Teknik pengambilan Sampel yang digunakan untuk

kelompok eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol adalah random

sampling.

C. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam Penelitian ini adalah sbb :

1. Tahap Persiapan, meliputi : menentukan rumusan masalah, menentukan

dan observasi sekolah tujuan penelitian, mendesain penelitian True

eksperimen yang akan diujikan, menguji coba dan menganalisis

instrument.

2. Tahap Pelaksanaan, meliputi : memberikan tes awal (pretest),

menentukan subjek Adapun langkah-langkah dalam Penelitian ini adalah

sbb penelitian, melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol

dan eksperimen, memberikan tes akhir (posttest).

3. Tahap Akhir, meliputi : mengolah dan menganalisis data hasil penelitian,

kemudian menguji hipotesis penelitian, yaitu : terdapat pengaruh Metode

Drill terhadap hasil belajar fisika siswa

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan

variabel terikat (dependend). Definisi operasional variable penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran drill adalah suatu metode yang digunakan guru

dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan dalam hal ini

25
26

latihan soal agar siswa memiliki keterampilan dan pemahaman yang

lebih baik

2. Hasil Belajar Fisika adalah hasil akhir atau skor hasil belajar fisika

peserta didik setelah pembelajaran berlangsung yang terdiri dari C1-

C4

E. Intrumen Penelitian

Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan

mutu suatu penelitian, karena validitas atau kesahihan data yang diperoleh

akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang digunakan.

Hal ini mudah dipahami karena instrumen berfungsi mengungkapkan fakta

menjadi data, sehingga jika instrumen yang digunakan mempunyai kualitas

yang memadai dalam arti valid dan reliabel. Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes

Instrumen tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa berupa

tes objektif berbentuk pilihan ganda yang terdiri dari 5 alternatif jawaban dan

disusun berdasarkan indikator yang sesuai dengan kurikulum yang digunakan.

Soal yang diberikan merupakan soal yang telah di uji oleh dosen ahli,

diujicobakan, serta diuji validitas dan reliabilitasnya agar diperoleh soal yang

benar-benar dapat mengukur hasil belajar siswa.

1. Uji Validitas

Validitas soal digunakan untuk mengetahui valid tidaknya soal

yang akan diujikan. Sehingga hanya soal yang dinyatakan valid yang

26
27

layak untuk diujikan. Dalam menguji validitas soal diperlukan suatu

rumus, yaitu menggunakan rumus korelasi point biserial

Uji validitas butir pilihan ganda menggunakan korelasi point

biserial sebagai berikut :

𝑀𝑝 −𝑀𝑡 𝑝
𝑟𝑝𝑏𝑖 = √𝑞 (3.1)
𝑆𝑡

Keterangan:

𝑟𝑝𝑏𝑖 = koefisien korelasi point biserial

𝑀𝑝 = mean skor dari testee yang menjawab benar item


yang dicari korelasinya dengan test

𝑀𝑡 = mean skor total

𝑆𝑡 = standar deviasi dari skor total

𝑝 = proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir


item yang sedang diuji validitas itemnya. (𝑝=
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑞 = proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir


item yang sedang diuji validitas itemnya.( 𝑞 = 1 − 𝑝 )

Koefisien korelasi selalu terdapat antara -1,00 sampai +1,00.

Namun karena dalam menghitung sering dilakukan pembulatan angka-

angka, sangat mungkin diperoleh koefisien lebih dari 1,00. Koefisien

menunjukkan hubungan kebalikan, sedangkan koefisien positif

27
28

menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi

mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kategori Validitas

Rentang nilai 𝑟𝑝𝑏𝑖 Kategori


0,81 ≤ 𝑟𝑝𝑏𝑖 ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 ≤ 𝑟𝑝𝑏𝑖 ≤ 0,80 Tinggi
0,41 ≤ 𝑟𝑝𝑏𝑖 ≤ 0,60 Cukup
0,21 ≤ 𝑟𝑝𝑏𝑖 ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≤ 𝑟𝑝𝑏𝑖 ≤ 0,20 Sangat Rendah
2. Uji Reliabilitas

Selain kevalidan, instrumen juga harus dilakukan uji reliabilitas. Uji

reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut

dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas instrumen uji coba hasil

belajar dihitung dengan menggunakan rumus KR-20, yaitu:

𝑛 𝑠 2−∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = (𝑛−1) ( ) (3.2)
𝑠2

Dimana :

𝑟11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

𝑝 = proporsi subjek menjawab item dengan benar

𝑞 = proporsi subjek menjawab item dengan salah

(𝑞 = 1−𝑝)

∑ 𝑝𝑞 = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = Banyaknya item

28
29

s = Standar deviasi dari tes

Penentuan kriteria reliabilitas suatu instrumen didasarkan pada

Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Kategori Reliabilitas

Rentang nilai 𝑟11 Kategori


0,71 ≤ 𝑟11 ≤ 1,00 Tinggi
0,51 ≤ 𝑟11 ≤ 0,70 Sedang
0,00 ≤ 𝑟11 ≤ 0,50 Rendah

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk

memperoleh data. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui tes.

Teknik tes berupa soal pilihan ganda sebanyak 20 butir soal, digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa, yang terdiri dari pretest dan posttest. Pretest

diberikan kepada semua kelas sebelum diberikan perlakuan khusus, sedangkan

posttest diberikan kepada semua kelas setelah diberikan perlakuan khusus

kepada kelas eksperimen.

G. Tekni analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif akan menjawab rumusan masalah pertama dan

kedua pada penelitian ini. Analisis deskriptif ini dimaksudkan untuk

melihat hasil belajar peserta didik setelah dan sebelum mengikuti

pembelajaran fisika menggunakan metode drill Adapun hasilnya

ditampilkan dalam bentuk:

29
30

a. Skor Rata-rata

Skor rata-rata diperoleh dari persamaan yang dikemukakan oleh

Spiegel dan Stephens (2007) yaitu sebagai berikut:

∑𝑥
𝑋̅ = 𝑛 𝑖 (3.3)

Dengan :

𝑋̅ = Skor rata-rata

∑ 𝑥𝑖 = Jumlah skor keseluruhan

𝑛 = Banyaknya subjek penelitian

b. Standar Deviasi menentukan standar deviasi menggunakan rumus

yang dikemukakan oleh sugiyono (2010) sebagai berikut :

∑(𝒙𝒊 −𝒙
̅)
𝑺=√ (3.4)
𝒏−𝟏

Dengan :

𝑆 = Standar deviasi

Xi = Skor

X̅ = Skor rata-rata

𝑛 =Banyaknya subjek penelitian

2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial akan menjawab rumusan masalah ketiga pada

30
31

penelitian ini. Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian. Sebelum dilakukan pengujian, maka terlebih dahulu dilakukan

uji normalitas

a. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui homogen atau

tidaknya distribusi dua kelompok data. Pengujian homogenitas varians

digunakan uji F dengan rumus :

𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐫𝐛𝐞𝐬𝐚𝐫
𝐅= (3.5)
𝐕𝐚𝐫𝐢𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐫𝐤𝐞𝐜𝐢𝐥

(Sugiyono, 2012)

Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka varian tidak homogen.

b. Uji Hipotesis

Menurut sugiyono (2012) Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian,dimana rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan.Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan

penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternative.

𝐻0 ∶ 𝜇1 = 𝜇2

𝐻𝑎 ∶ 𝜇1 ≠ 𝜇2

𝐻𝑜 = (Tidak ada pengaruh Metode Belajar drill terhadap hasil

belajar peseta didik).

31
32

𝐻𝑎 = (Terdapat pengaruh Metode Belajar drill terhadap hasil

belajar peseta didik)

hipotesis akan diuji menggunakan uji statistik t.

√𝑛−2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟 (3.6)
√1−𝑟2

Dimana :

t = nilai uji t

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

32
33

DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah, Syaiful. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ch, S. N. S., Suherman, A., & Wiharna, O. Penerapan Metode Pembelajaran Drill

untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Gambar

Teknik. Journal of Mechanical Engineering Education, 4(2), 247-255.

Edy syahputra. (2020). Snowball Throwing Tingkatkan Minat Dan Hasil Belajar.
Sukabumi. Haura Publishing

Hamalik, Oemar, 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Jauhariyah, D., & Dardiri, D. (2017). Pengaruh Penggunaan Metode Drill pada

Materi Kalor

terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-

Biruni, 6(1), 37-45.

Muhibbin, Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Panggabean, S., & Sumardi, H. (2018). Pengaruh Metode Drill Terhadap Hasil

Belajar Matematika Siswa SMP Pertiwi Medan. Jurnal MathEducation

Nusantara, 1(1), 89-96.

Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2008), h. 6-7.

Ridwan. (2018). Dasar – Dasar Statistika . Bandung : Alfabeta

Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

33
34

Sari, N., & Maryatun, M. (2016). Pengaruh Penggunaan Metode Drill Terhadap

Hasil Belajar Akuntansi Kelas X Semester Genap Smk Negeri 1 Metro

Tahun Pelajaran 2015/2016. PROMOSI: Jurnal Program Studi Pendidikan

Ekonomi, 4(2).

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Spiegel,Murray R dan stephens,larry J. 2007. Teori dan soal soal statistic Edisi

ketiga.jakarta : PT Erlangga.

Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: CV.

Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Susanto, J. (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Lesson

Study Dengan Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Untuk

Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ipa Di SD . Journal of Primary

Educational

Susilowati, E., Santosa, S., & Hamidi, N. (2013). Pengunaan Metode

Pembelajaran Drill Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Akuntansi. Jupe-Jurnal Pendidikan Ekonomi, 1(3).

Supardi, 2013. Sekolah Efektif, Konsep Dasar dan Praktiknya. PT RajaGrafindo

Persada. Jakarta: Cetakan ke1

34
35

Tambak, S. (2016). Metode Drill dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu Pengetahuan, 13(2), 110-127.

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Bandung: Citra Utama

Wahyuni, N. (2016). Penggunaan Metode Drill Dalam Pembelajaran Matematika.

Prosiding, 2(1).

35
1

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai