SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam (S.Pd)
Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Nila Risma
NIM: 02001019
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Seminar Proposal ini
dengan judul: “Pengaruh Pengelolaan Kelas terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
Karya yang ditulis ini tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan
dari banyak pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Evan Hamzah Muchtar, ME. Sy, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam As-Syukriyyah.
Agama Islam.
5. Keluarga dan Teman-teman yang tak pernah henti untuk memberikan doa
Penulis menyadari bahwa karya iin masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran dari pembaca. Akhir
ii
kata, semoga karya ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi
Penulis
Nila Risma
NIM: 2001019
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 5
B. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 11
C. Batasan Masalah ................................................................................................... 12
D. Rumusan Masalah ................................................................................................. 12
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 12
F. Metodologi Penelitian ........................................................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 14
BAB II TINJAUAN TEORITIS .................................................................................... 15
A. Kerangka Teori ..................................................................................................... 15
B. Hasil Penelitan Yang Relevan............................................................................... 34
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 39
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 41
A. Tempat dan waktu penelitian ................................................................................ 41
B. Metode Penelitian ................................................................................................. 42
C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 43
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 48
E. Teknik Analisis Data............................................................................................. 51
F. Definisi Variabel Penelitian .................................................................................. 55
G. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 66
A. Deskripsi Tempat Penelitian ................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 71
iv
BAB I
PENDAHULUAN
manusia berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dimana saja atau pada
berbagai tempat,baik itu, sekolah, maupun dalam lingkungan masyarakat. Hal ini
Pendidikan tidak harus diperoleh pada lembaga formal saja melainkan dapat
Indonesia, untuk itu pemerintah telah mencanangkan wajib belajar 9 tahun. Hal ini
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
1
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Jakarta: Transmedia Pustaka, 2008), hlm. 5.
5
Inilah fungsi dan tujuan pendidikan yang menjadi tugas dantanggungjawab
seorang guru selama mengabdikan diri di dalam dunia pendidikan.Hal ini berkaitan
dengan pendidikan yang diterima oleh Nabi Adam as. Berupa ilmu sebagai bekal
seluruhnya.”2
ialah Allah swt yang memberi kekuatan berpikir dan memahami hakikat kepada
dilihat dari tanggung jawab dan tugas guru untuk mencerdaskan anak didiknya,
dengan demikian seorang guru dituntut untuk melengkapi dirinya dengan berbagai
keterempilan mengelola kelas ,hal itu penting dikarenakan salah satu factor
keberhasilan seorang siswa bisa di tentukan dari bagaimana kondusifitas kelas dan
Menurut M. Ngalim Purwanto yang dikutip oleh Taufik Rahmat dan Haida
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan Kitab Suci (Serang: CV Toha Putra,
1998). Hlm. 14
6
pembelajaran berlangsung.Mereka dapat menyebabkan perubahan perilaku dalam
melalui kegiatan belajar.Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang
yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif
menetapkan tujuan belajar.Peserta didik yang berhasil dalam belajar adalah yang
Hasil belajar yang dimaksud di atas adalah hasil tes yang telah dievaluasi
oleh guru sehingga ketika hasil yang peserta didik peroleh baik itu tinggi atau
rendah akan menunjukkan hasil belajar yang peserta didik peroleh baik berupa
pula hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik.Seperti yang dikemukakan
Underwood bahwa penguasaan keterampilan dasar mengajar yang baik akan sangat
pendidikan agama islam, hasil belajar siswa masih ada yang rendah. Hal ini terlihat
3
Taufik Rahmat dan Haida Fiti, “Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas X MIPA SMAN 1 Padang Gelugur”, Jurnal Pendidikan dan Konseling
(JPDK) Vol. 4, No. 6 (2022): hlm. 13262.
4
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEMI (Yogyakarta:
Pustaka Belajar, 2014), hlm. 15.
5
Selvi Marali, “Upaya Pengawas untuk meningkatkan Keterampilan mengajar Guru
melalui Supervisi Klinis di MTs Muhammadiyah Kabila”, IDEAS: Jurnal Pendidikan, Sosial dan
Budaya, Vol. 5 No. 4 (November 2019), hlm. 439.
7
dari daftar nilai ulangan sekolah dan harian yang diberikan oleh guru mata pelajaran
perhatian guru terhadap penataan tempat duduk siswa, kurangnya fasilitas kelas,
minat dan motivasi peserta didik untuk mempelajari mata pelajaran pai, dan
dilakukan oleh guru dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi dalam proses
pembelajaran agar berlangsung efektif dan teratasi serta dapat memotivasi siswa
proses pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang aktif dan efesien demi
Beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru yakni
menutup pelajaran.6
6
Didi Supriadie Deni Darmawan, Komunikasi Pembelajaran (Bandung: remaja
Rosdakarya, 2012), Hlm. 154.
8
Kegiatan pengelolaan kelas meliputi bagaimana pengaturan siswa,
nkepada siswa. Pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru bisa menyangkut
guru,serta bisa dilihat juga dari aspek pengelolaan lingkungan fisik kelas misalnya
untuk diorganisasikan dan dikelola secara profesional oleh guru. Lingkungan ini
harus diawasi, agar kegiatan belajar mengajar dapat terarah tepat pada sasaran
sebagai sekelompok peserta didik yang berada pada waktu sama, menerima
kelas dapat dilihat dari dua perspektif yaitu; (1) Kelas dalam perspektif sempit
berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar, (2) Kelas dalam perspektif
luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat
sekolah. Kelas merupakan suatu kesatuan organisasi yang menjadi unit kerja,
7
Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm.
5.
9
Berdasarkan fakta dan data di atas, perlu dilakukan penelitian tentang
pembelajaran yang akan dicapai, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor
antara lain: faktor kurikulum, faktor gedung dan sarana kelas, faktor pendidik,
Peneliti perlu untuk meneliti hal tersebut agar peserta didik dapat memiliki
yaitu bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.9
pengelolaan kelas terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam di SMA Al-
8
Tim Dosen Administrasi Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen Pendidikan,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 114-115.
9
Syaiful Bhari Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2000), hlm. 47.
10
Husna Kota Tangerang maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh pengelolaan kelas Terhadap Hasil Belajar PAI di SMA Al-Husna
Kota Tangerang.
B. Identifikasi Masalah
kedewasaan.
6. Hasil belajar yang dimaksud di atas adalah hasil tes yang telah dievaluasi
oleh guru sehingga ketika hasil yang peserta didik peroleh baik itu tinggi
atau rendah.
yang kondusif.
11
C. Batasan Masalah
UUD 1945.
yang kondusif.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama islam di SMA Al-
12
2. Secara praktis kegunaan dari penelitian ini adalah:
b. Orang Tua Sebagai salah satu masukan terhadap para orangtua dan
yang penting bagi para peserta didik tentang pentingnya Hasil Belajar
berharga dan penting bagi saya sebagai peneliti untuk dimasa yang akan
pengelolaan kelas dengan Hasil belajar, maka penelitian ini bisa saya
F. Metodologi Penelitian
10
Azwar, S. (2018), Metode Penelitian Psikologi Edisi III. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
13
Penelitian ini menggunakan kuesioner dan hasil test PAI sebagai alat
hubungan timal balik yang terjadi antara keterampilan guru mengelola elas terhadap
G. Sistematika Penulisan
penelitian.
penelitian, termasuk tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan
membahas hasil penelitian dan analisis dalam bentuk deskripsi dan ilutrasi.
14
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kerangka Teori
1. Hasil Belajar
berasal dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil (product) merupakan
adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
proses kognitif.12
Perubhan tingkah laku dalam hal ini sepertinya tingkah laku yang
diakibatkan oleh proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah dan jenuh
11
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 14
12
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hlm. 64.
15
baik prilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan
belajar. 14
lakunya.16
pembelajaran.
13
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses pendidikan, (Bandung: PT
Remaja Rosda karya, 2005), hlm. 102.
14
Rosma Hartiny Sam’s, Model PTK Teknik Bermain Konstruktif untuk Peningkatan Hasil
Belajar Matematika, (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm 33.
15
Asep Jihad, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009), hlm 14.
16
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm 45
16
dalam tiga domain yaitu:
1) Ranah Kognitif
a) Pengetahuan
b) Pemahaman
17
Http://file.upi.edu/irektori/FMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196406061990031
17
c) Penerapan
d) Analisis
e) Sintesis
mobil mainan.
f) Evaluasi
mempertahankan pendapat.
18
2) Ranah Afektif
respons berpartisipasi.
lain.
3) Ranah Psikomotorik
18
Http://bernandohutajulu.blogspot.com/2012/10/pengertian-penilaian-
kognitifafektif.html
19
Simpson terdiri atas enam tingkatan yaitu19:
lari,dangerakan sholat.
19
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm 45
20
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007), hlm. 148.
20
dan kondisi panca indra yang baik akan memudahkan anak
siswa.
siswa.
21
2. Pendidikan Agama Islam
agama Islam secara lebih rinci dan jelas, tertera dalam kurikulum
pendidikan agama Islam ialah sebagai upaya sadar dan terencana dalam
ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur‟an dan Hadits,
pengalaman.21
lingkungan keluarga.
21
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, hlm. 201
22
2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari
lingkungannya baik.
kehidupan sehari-hari.
seutuhnya.
bukan hanya sekedar sebuah mata pelajaran saja , tetapi sebuah upaya
22
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 134-135.
23
yang dilakukan seorang pendidik untuk membuat peserta didik
peserta didik untuk mengenal, dan memahami ajaran tentang agama Islam
secara meyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu
dan ketakwaan peserta didik kepada allah swt., penanaman nilai sebagai
23
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 135.
24
ajaran agama islam, memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang
Islam agar bakat terseubt dapat berkembang secara optimal sehingga dapat
tinggi.
3. Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni pengelolaan dan kelas.
kedua kata tersebut. Kata pengelolaan memiliki makna yang sama dengan
25
menjadi manajemen.
tujuan.24
yang sama menerima pelajaran yang sama dari pendidik yang sama pula.25
fisik kelas jika dikaitkan dengan Hasil belajar.Hasil belajar tidak selalu
model pembelajaran.
24
Saiful Sagala, Manajemen Srategi dalam Pengelolaan Mutu Pendidikan (Bandung:
Alfabeta,2010), hlm 52.
25
Djamarah, Seri Pembaharuan Pendidikan Membangun Kelas Aktif dan Inspiratif
(CetakanPertama; Yogyakarta: Deepublish, 2020), hlm. 131.
26
dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi
edukatif. Yang dimaksud dalam hal ini misalnya penghentian tingkah laku
kelompok produktif.26
26
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta: Rineka
Cipta,2000), hlm. 145.
27
Hayati, Manajemen Kelas di Sekolah Dasar (Jawa Timur: Qiara Media, 2020), hlm. 3.
28
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007), hlm. 91
27
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
dalam belajar.
oleh pendidik bukan tanpa tujuan.Karena ada tujuan itulah pendidik selalu
29
Hayati, Manajemen Kelas di Sekolah Dasar, hlm. 5
28
maka akan menghambat kegiatan pembelajaran. Itu sama saja membiarkan
peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
peserta didik31
kelas.32
30
Djamarah dan Aswan, Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis (Cet 1;
Yogyakarta:Deepublish, 2018), hlm 72
31
Sudirman, Pengelolaan Pendidikan (Cetakan Ke-1; Sumedang: UPI Sumedang Press,
2017),hlm. 16.
32
Nurhasnawati, Strategi Pengajaran Micro (Pekanbaru: Suska Press, 2002), hlm. 31
29
tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap peserta didik di kelas dapat
efektif dan efisien. Indikator kelas yang tertib adalah sebagai berikut:
tugasnya.
kepadanya.33
setiap hari bahkan dari waktu ke waktu tingkah laku peserta didik selalu
berubah.Hari ini peserta didik dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi
33
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa (Jakarta: rajawali pers, 2000), hlm. 69
30
perilaku, perbuatan, sikap, mental, dan emosional peserta didik. Oleh
agar dapat mengelola kelas dengan baik, ruang lingkup pengelolaan kelas
31
3) Pengelolaan Perilaku Peserta Didik Perilaku peserta didik
34
Carolyn M Evertson dan Edmund T. Emmer, Manajemen Kelas Untuk Guru SD (Jakarta:
kencana, 2011), hlm. 186
32
belajar dan perabot kelas (meja, kursi, lemari, papan tulis, dan
pembelajaran.35
35
Supriyanto, Cerdas Pengelolaan Kelas (Cetakan Pertama; Yogyakarta: DIVA Press,
2018), hlm.14-15
33
lainnya secara individual.Perbedaan secara individual ini dilihat dari segi
kelas. Semakin banyak jumlah peserta didik di kelas, misalnya dua puluh
semakin sedikit peserta didik di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.
akan berbeda pula tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola kelas.
Pendidik kelas dan wali kelas lebih banyak memiliki kewenangan dalam
beberapa buku dan jurnal skripsi yang sekiranya bisa dijadikan bahan acuan dan
34
menunjukkan bahwa pengelolaan kelas oleh dilakukan dengan
pengaturan posisi tempat duduk siswa dan guru serta pencegahan dalam
dan dokumentasi serta teknis analisis data yaitu reduksi data, penyajian
data dan verifikasi data. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa
35
pembelajaran meliputi: pengelolaan fisik seperti kebersihan kelas dan
pengelolaan kelas dan subyek penelitian adalah guru PAI. Dari hasil
36
Mubarak Pondok Aren Tangerang Selatan". Penelitian ini ditujukan
bulan januari 2011, yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah
berdasarkan angket yang diisi oleh siswa SMP, metode yang digunakan
pembelajaran.
hasil belajar .Disamping itu juga perbedaan dari penelitian ini dapat
37
lakukan. Diharapkan peneliian ini dapat mengembangkan tentang
pengelolaan kelas oleh guru Fiqih terhadap motivasi belajar siswa pada
kelas oleh guru dengan motivasi belajar siswa terdapat korelasi yang
belajar siswa akan menjadi sedang. Dilihat dari segi statistic bahwa
38
C. Kerangka Berpikir
anara dua variabel atau lebih dalam rangka memberikan jawaban sementara
39
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa variable terikat
hasil belajar (Y) berhubungan dengan variable bebas pengelolaan kelas (X)
D. Hipotesis Penelitian
sementara, karena hipotesis sebenarnya akan tampil dalam hasil sesudah dalam
bentuk penelitian.
Untuk itu menguji kebenaran suatu hipotesis digunakan pengujian yang disebut
pengujian hipotesis.
36
Husaini Usman dan Purnomo Setiyadi Akbar, Pengantar statistika, (Jakarta: Bumi
Aksara ,2012), hal.119.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
pihak sekolah, kaena merupakan tempat PPL peneliti dan letaknya yang cukup
strategis.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Oktober 2023 – Februari 2024.
melakukan penelitian.
41
c. Pelaporan, tahap akhir yang dilakukan peneliti berupa mengolah data,
B. Metode Penelitian
Penelitian korelasional adalah untuk mengetahui kekuatan dan arah hubungan yang
ada diantara variabel. Penelitian ini menggunakan kuesioner dan hasil test PAI
sebagai alat pengumpulan data. Dengan penelitian ini, peneliti ingin memperoleh
kelas terhadap hasil belajar PAI di SMA Al Husna Kota Tangerang. Adapun
X Y
yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang di pelajari
adalah data dari sampel yang di ambil dari populasi tersebut, sehingga di temukan
37
Azwar, S. (2018). Metode Penelitian Psikologi edisi II. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
42
menggunakan kuesioner. Umumnya pengertian survey dibatassi pada penelitian
yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh
populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya di kumpulkan dari seluruh
sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan
1. Populasi
terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X,XI, Dan XII
SMA Al Husna kota Tangerang yang jumlah peserta didiknya sebanyak 126
siswa.
38
Agung Widhi K,Zahra P, Metode Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta:PandivaBuku,2016)
Cetakan 1, hlm 81
39
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan (Cet 1; Jakarta: Pt Fajar Interpratama Mandiri,
2013), hlm.228.
40
Sulaiman Saat, Sitti Maia, Metodologi Penelitian (Gowa Sulawesi Selatan: Pusaka
Almaida,2019), hlm. 65.
43
Jumlah peserta didik / Populasi target di SMA Al-Husna Kota Tangerang
X 31
XI 58
XII 37
Jumlah 126
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
dana,41 tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi. Apa yang dari sampel, kesimpulannya akan dapat
untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
jenuh dimana jumlah sampel adalah keseluruhan jumlah populasi yaitu seluruh
siswa kelas X, XI dan kelas XII yang berada di SMA Al-Husna Kota Tangerang,
yang berjumlah 126 orang siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
ini akandilakukan yang namanya generalisasi, yaitu hasil penelitian pada sampel
41
Singgih Santoso, SPSS20, Pengolah Data Statistik di Era Informasi (Jakarta: PT Elex
MediaKomputindo, 2015), hlm. 5
44
dapat diberlakukan ke populasi, dimana kelas X, XI, XII yang menjadi populasi
siswa yang memiliki kecerdasan tinggi dengan siswa yang memiliki kecerdasan
rendah, yang nantinya dilakukan pengacakan dengan cara undian maka akan
terpilih kelas yang akan dijadikan sebagai sampel penelitian. Sampel dalam
penelitian ini adalah perwakilan dari setiap kelas X Dan XI , , jumlah sampel
acak tanpa memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel pada
NO KELAS JUMLAH
1 X IPS 15
2 VIII B 25
40
TOTAL
Menurut Arikunto Suhasimi penelitian ini menggunakan teknik
penarikan Sampel total dari populasi yang ada yaitu 100 orang siswa dengan
100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau 15-30% atau juga
lebih. Sedangkan apabila ternyata subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik
penelitian populasi.42
42
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rineka
Cipta,2006), hlm. 134.
45
Tekhnik pengambilan sampel dengan menggunakan probability
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
dengan populasi43
No Nama Siswa
1 Abilian Herlindra
2 Anisa Shafira
11 Husnul Mar’iyah
43
Sugiyono. (2015). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
46
13 Vitarahayu Agustina Shahab
16 Nisrina Al Habsyi
17 Olan Caesar
18 Putri Lestari
21 Rajwa Iklima
22 Riska Puspitasari
23 Safitri Handayani
26 Siti Nopitasari
27 Retno Wulan
28 Nita Sari
31 Adinda Fitria
32 Febby Astuti
33 Sulistia Asri
34 Sakinah Hamzah
47
35 Haura Zhafirah
37 Anggi Puspaninggrum
38 Uswatun Hasanah
39 Trisca Miranda
40 Dian Islamiyati
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Agar diperolah data yang benar
1. Observasi
kondisi yang terjadi. Metode observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah
secara langsung oleh peneliti. peneliti secara langsung terlibat dalam kegiataan
dan lokasi penelitian. Pengamatan ini sangat berguna sekali untuk mengetahui
44
Agung Widhi K,Zahra P, Metode Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta:PandivaBuku,2016)
Cetakan 1, hlm 102
48
populasi yang akan menjadi objek sampel penelitian.
penelitian.45
3. Angket
antara lain:
hubungan dengan peneliti atau penilai, dan waktu yang relatif lama,
45
Sutrisno Hadi. Metode Reseach II. (Yogyakarta: Andi Offset, 2000), hlm.197
46
Arizal, Metodologi penelitian kualitatif sebuah upaya mendukung penggunaan kualitatif
dalamberbagai disiplin ilmu.(Cet. IV: Depok: Rajawali Press. 2017). hlm. 137
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, hlm. 134.
49
b. Informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya
homogen.
4. Dokumentasi
Yaitu sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang
bersifat dokumentatif, misalnya arsip, surat, catatan penting dan laporan dari
5. Tes Tertulis
berbagai pertanyaan atau serangkaian tugas yang harus di kerjakan atau dijawab
oleh responden . bentuk tes yang penulis pakai untuk variable X dan Y Adalah
dalam bentuk pilihan ganda yang berhubungan dengan mata pelajaran yang
ingin di jadikan objek penelitian . dalam penelitian ini mata pelajaran nya adalah
48
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skipsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiyah,
(Jakarta:Kencana, 2011), hlm.141
50
pendidikan agama islam , maka bentuk tes pilihan ganda nya berhubungan
informasi dikumpulkan dari semua responden atau sumber informasi lainnya untuk
tabel, grafik atau diagram dan lainnya. Tabel atau diagram tersebut
51
2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
informasi yang tepat dan tepat sehubungan dengan variabel yang dimaksud.
N-2 untuk mengetahui nilai r tabel, angka N yang akan digunakan dalam hal
b. Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
0,60.
52
3. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
akan diuji yaitu dengan regresi linieritas dan korelasi. Distribusi normal dari
data diperlukan untuk statistik parametrik yang akan digunakan pada setiap
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat ditarik
b. Uji Homogenitas
kesamaan varians. Tujuan nya adalah agar melihat suatu hasil dari
analisis statistik.
informasi dalam ulasan ini adalah uji Bartlett. Hipotesis nol diterima,
53
dan data ditolak jika p-value kurang dari tingkat signifikansi hingga
dianggap heterogen.
4. Uji Hipotesis
Selain itu, uji t, yang juga disebut uji parsial, digunakan untukmenguji
sangat mungkin beralasan bahwa ada pengaruh yang sangat besar antara
faktor bebas dan variabel dependen. Bergantian, jika nilai t yang ditentukan
tidak persis dengan nilai t tabel, spekulasi yang tidak valid diakui, sehingga
54
dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh masif antara faktor otonom
untuk menentukan tingkat hubungan atau hubungan yang ada antara dua
nilai +1 menunjukkan hubungan yang sangat pasti antara kedua faktor, dan
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Uji signifikansi koefisien
55
penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas , dan
tegas.49 Berikut ini adalah definisi konseptual dari masing masing variable:
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dan juga kondusif. Guru juga
49
Febri Endra .Pengantar Metodologi Penelitian ( Statistika Praktis ) ( Sidoarjo:Zifatma
Jawara,2017) hlm.123.
50
Carolyn M Evertson dan Edmund T. Emmer, Manajemen Kelas Untuk Guru SD (Jakarta:
kencana, 2011), hlm. 186
56
b. Hasil Belajar PAI (Variabel Y)
belajar ada dua yaitu: factor internal yang berasal dari dalam diri peserta
didik dan factor eksternal yang berasal dari luar diri peserta didik seperti
lingkungan dll.
Definisi pendidikan agama Islam secara lebih rinci dan jelas, tertera
dalam kurikulum pendidikan agama Islam ialah sebagai upaya sadar dan
mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-
penggunaan pengalaman.51
51
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, hlm. 201.
57
2. Definisi Operasional Variabel
tersebut bersifat spesifik dan terukur. Berikut ini asalah definisi operasional
seorang guru akan berdampak negatif maupun positif dalam hasil belajar
siswa. terutama hasil belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama
islam. Pengelolaan kelas ini dilihat dari penyebaran angket atau kuisioner
pernyataan positif, yakni: Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Ragu (R)
pernyataan negative yakni: Sangat Setuju (SS) = 1, Setuju (S) = 2, Ragu (R)
52
Ismail Nurdin dan Sri Hartati.Metodologi Penelitian Sosial ( Surabaya: Media Sahabat
Cendakia,2009) hlm.122
53
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan ( Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya,2010)
58
b. Hasil Belajar PAI (Variabel Y)
tertentu yang hasil akhirnya di tunjukan dengan nilai yang diberikan oleh
guru di dalam buku raport, yang didalamnya terdapat nilai mata pelajaran
pendidikan agama islam secara keseluruhan, baik nilai kognitif, afektif , dan
psikomotorik.
G. Instrumen Penelitian
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik dalam suatu
penelitian.54
adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam menggumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap,
dan sistematik.
Salah satu hal atau komponen yang paling penting dalam metode penelitian
adalah instrument yang mana dapat membantu kerja dan kinerja peneliti dalam
54
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (
Bandung:Alfabeta, 2008),hlm.148
59
dapat terukur segala fenomena yang diinginkan dengan jelas. Oleh karena itu,
mengukur dalam penelitian variabel haruslah memiliki alat ukur yang baik
Penelitian kali ini terdapat dua data yang berbeda yang saling terkait, yaitu data yang
berkenaan dengan pengelolaan kelas (X), dan data yang berkenaan dengan Hasil
tersebut.
1. Kisi-Kisi Instrumen
diukur, dilengkapi dengan semua kemungkinan sumber data, semua metode dan
disusun sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh setiap responden. adapun
skala pengukuran yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial55 dengan alternative jawaban
sebagai berikut :
Setuju (S) =4
Ragu-Ragu (R) =3
55
Ridwan,2007.Metode dan Teknik Penyusunan Tesis.Bandung:Alfabeta
60
Pemberian skor tersebut dengan pertimbangan, jawaban tertinggi diberi
skor 5, karena ada 5 alternatif jawaban. kemudian setiap item jawaban disusun
kelas
Djamarah 2. Memperakte
8
(2020 : hlm kan
131 ) keterampilan
pengelolaan
kelas
9
3. Mempraktek
an
pendekatan
pengelolaan
kelas
4. Mempraktekan 10,11,12
aspek-aspek
pengelolaan
kelas
61
Mengatur 1. Pengaturan 13,14,15,16
siswa
cahaya ruangan
kelas
3. Pengaturan 20,21
penyimpanan
barang-barang
4. Pengaturan 22, 23
kebersihan
kelas
interaksi 2. Pengaturan
mengajar kelas
3. Keterampilan 29, 30
membimbing
diskusi
2 Hasil
Syah, 2007
62
2. Kaliberaasi Instrumen
a. Uji Validitas
mengukur apa yang seharusnya, untuk mengetahui validias alat ukur yang
korelasi antara skor item dengan skor total item. bahwa korelasi akan
dikatakan valid jika nilai koefisien korelasinya sama dengan 0,3 atau lebih
𝑛 (Σxy) − (Σx)(Σy)
r
[(nΣx ) - (Σ𝑥) ] [(nΣy ) - (Σy) ]
Keterangan:
b. Uji Reliabilitas
ukuran yang konstan atau tidak (Sugiyono, 2017). Penguji reliabilitas dalam
56
Sugiyono. (2015). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
63
penelitian ini menggunakan teknik internal consistency. Alasan peneliti
dan efesien yang tinggi (Azwar, 2015). Adapun teknik yang digunakan
Dalam penelitian ini alat ukur dikatakan reliabel jika ≥ 0,70 (Sugiyono,
Keterangan :
64
c. Instrument
apakah instrument yang dimaksudkan untuk mengukur sesuatu dalam hal ini
adalah pengelolaan kelas dapat mengukur dengan tepat sesuatu yang hendak
65
BAB IV
NPSN : 206065551
RT / RW : 002 / 015
Kelurahan : Sukarasa
Kecamatan : Tangerang
Provinsi : Banten
Negara : Indonesia
Pendiri Yayasan Al-Husna Tangerang adalah KH. Soleh Ali (tokoh ulama/
66
Pendidikan mulai dari Tingkat Madrasah Diniyah sampai tingkat Perguruan
Visi:
Misi:
a. Mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berbudi pekerti
yang luhur.
didik, masyarakat, instansi dan lembaga dalam rangka pencapaian visi yang
optimal.
67
3. Data Siswa dan Guru SMA Al-Husna Kota Tangerang
Jumlah siswa yang berada di SMA Al-Husna Kota Tangerang adalah 126 siswa
yang terbagi menjadi 6 kelas yaitu kelas X MIPA, X IPS, XI MIPA, XI IPS, XII MIPA,
XII IPS. Berikut dijelaskan lebih detail dalam tabel data siswa SMA Al- Husna Kota
Tangerang.
NO KELAS JUMLAH
1 X MIPA 17 SISWA
2 X IPS 14 SISWA
3 XI MIPA 31 SISWA
4 XI IPS 27 SISWA
Guru yang mengajar di SMA Al-Husna Kota Tangerang dari kelas Xhingga
kelas XII berjumlah 18 guru. Struktur organisasi sekolah merupakan pembagian tugas
dan jabatan di dalam satu sekolah yang digunakan untuk memudahkan administrasi
dan tercapai nya suatutujuan dalam Pendidikan. Berikut ini adalah data guru SMA Al-
68
5 Abdurrohim, S.Pd.I L Akidah Akhlak / Fiqih
JUMLAH 18
1) Jumlah sarana
2 Masjid 1 Ruang
69
5 Lab Komputer 1 Ruang
7 Ruang TU 1 Ruang
8 WC Guru 1 Ruang
2) Jumlah Prasarana
6 Infocus 7 Buah
7 AC 11 Buah
9 Lemari 8 Buah
10 Komputer 22 Set
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004) (Cet. I; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2004), hlm 134-135
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), hlm. 135.
Agung Widhi K,Zahra P, METODE PENELITIAN KUANTITATIF
(Yogyakarta:Pandiva Buku,2016) Cetakan 1, hlm 81
Departemenagamari,AlQur’andanTerjemahanKitabSuci(Semarang:C.V.tohaputra,
1998),h. 14.
71
hlm. 91.
Euis Karwati, Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas (Classroom Management),
(Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 5.
Febri Endra .Pengantar Metodologi Penelitian ( Statistika Praktis ) (
Sidoarjo:Zifatma Jawara,2017) hlm.123.
Hayati, Manajemen Kelas di Sekolah Dasar (Jawa Timur: Qiara Media, 2020), hlm.
3.
Hayati, Manajemen Kelas di Sekolah Dasar, hlm. 5
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, hlm. 201
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, hlm. 201.
Http://bernandohutajulu.blogspot.com/2012/10/pengertian-penilaian-
kognitifafektif.html
Http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/196406061990031
Husaini Usman dan Purnomo Setiyadi Akbar, Pengantar statistika, (Jakarta: Bumi
Aksara , 2012), hal.119.
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skipsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiyah,
(Jakarta: Kencana, 2011), hlm.141
72
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,hlm 45.
Ridwan,2007.Metode dan Teknik Penyusunan Tesis.Bandung:Alfabeta
Ridwan,2007.Metode dan Teknik Penyusunan Tesis.Bandung:Alfabeta
Rosma Hartiny Sam’s, Model PTK Teknik Bermain Konstruktif untuk Peningkatan
Hasil Belajar Matematika, (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm 33.
Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa (Jakarta: rajawali pers, 2000),
hlm. 69
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), hlm. 145
73
Syaiful Bhari Djamarah,Gurudan Anak Didikdalam Interaksi Edukatif
(Jakarta:rinekacipta,2000),hlm.47.
Taufik Rahmat and Haida Fitri, “Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas X MIPA SMAN 1 Padang Gelugur,”
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) 4, no. 6 (2022): hlm. 13262
74