Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN WALI MURID DI MI ROUDLOTUS

SHOLIHIN PENANTIAN BANDING AGUNG

KABUPATEN OKU SELATAN

HALAMAN JUDUL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh:

MUASANAH

NIM: 5419030024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-HIKMAH

BUMI AGUNG – WAY KANAN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang

berjudul “Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kepercayaan Wali

Murid Di MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding Agung Kabupaten

OKU Selatan”.

Shalawat serta salam disampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW, semoga mendapatkan syafa’at-Nya di hari akhir nanti. Penyelesaian skripsi

ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak H. Ali Kuswadi, S.HI., M.Pd.I. Ketua STIT Al-Hikmah Bumi Agung

Way Kanan.

2. Bapak Slamet Pujiono, M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah.

3. Bapak dan Ibu dosen STIT Al-Hikmah Bumi Agung Way Kanan yang telah

memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis selama menempuh

pendidikan.

4. Seluruh rekan-rekan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam angkatan

2018 yang telah berjuang bersama selama kuliah.

Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya

tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan berdoa

atas segala bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan, dan do’a yang

ii
telah diberikan menjadi pintu datangnya Ridho dan Kasih Sayang Allah SWT di

dunia dan akhirat. Aamiin ya Rabball ‘alamiin.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat yang

sebesar-besarnya khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

OKU Selatan, 16 November 2022

Penulis

MUASANAH

NIM : 5419030024

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN WALI MURID DI MI ROUDLOTUS SHOLIHIN

PENANTIAN BANDING AGUNG KABUPATEN OKU SELATAN..................1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................5

C. Tujuan Penelitian..............................................................................................6

D. Kegunaan Penelitian.........................................................................................6

E. Kajian Pustaka..................................................................................................6

1. Strategi.......................................................................................................6

2. Kepala Madrasah.......................................................................................7

3. Kepercayaan...............................................................................................8

4. Orang Tua/Wali Murid..............................................................................8

5. Penelitian Terdahulu yang Relevan...........................................................9

F. Definisi Operasional Variabel...........................................................................9

1. Strategi Madrasah Dalam Meningkatkan Kepercayaan Wali Murid.........9

2. Strategi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kepercayaan

Wali Murid...............................................................................................11

G. Metodologi Penelitian.....................................................................................12

iv
1. Jenis Penelitian........................................................................................12

2. Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................13

3. Subyek dan Obyek Penelitian..................................................................13

4. Sumber Data Penelitian...........................................................................13

5. Teknik Pengumpul Data..........................................................................14

6. Teknik Analisis Data...............................................................................16

7. Uji Keabsahan Data.................................................................................17

H. Sistematika Pembahasan.................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

v
STRATEGI KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN

KEPERCAYAAN WALI MURID DI MI ROUDLOTUS

SHOLIHIN PENANTIAN BANDING AGUNG

KABUPATEN OKU SELATAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu hal yang tidak bisa kita pisahkan dalam

kehidupan manusia mulai dari manusia masih di dalam kandungan ibunya

sampai akhir hayatnya tidak bisa terlepas dari pendidikan.

Dalam buku karangan Chairul Anwar dijelaskan pendidikan merupakan


masalah penting dalam kehidupan karena pendidikan tidak terlepas dari
berbagai aktivitas yang terjadi dalam kehidupan. Baik dalam kehidupan
agama, bangsa dan negara. Penting untuk kita ketahui bahwa pendidikan
adalah unsur yang menentukan maju mundurnya suatu negara.1

Terkait masalah pendidikan tentu peran orang tua sangatlah penting,

karena orang tua adalah guru pertama bagi anak-anaknya baik buruknya

seorang onak tergantung orang tuanya. Anak bagaikan kertas putih yang

bersih dan orang tualah mau melukis apa di atas kertas tersebut.

Dalam dunia pendidikan ada yang disebut dengan pendidik dan ada

yang disebut peserta didik. Peserta didik adalah seseorang yang sedang

menempuh pendidikan formal mulai dari TK sampai jenjang perguruan

tinggi. Adapun pendidik adalah sesorang yg berpengetahuan dan

menyampaikan ilmunya kepada peserta didik, dalam belajar mengajar peran

orang tua sangat penting dalam suatu pendidikan karena anak adalah amanah

Chairul Anwar, Hakikat Manusia Dalam Pendidikan Sebuah Tinjauan Filosofis (Yogyakarta:
1

SUKA-Press, 2014), h. 72
2

terbesar dari Allah SWT bagi kedua orang tuanya untuk dibesarkan dan

mendidiknya dengan memberikan bekal ilmu pengetahuan agama dan

pengetahuan umum. Anak juga adalah buah hati belahan jantung kedua orang

tuanya agar harapan kelak anaknya menjadi anak yang saleh dan salehah dan

berbakti kepada orang tuanya, untuk itu anak harus di didik dengan

mengenalkan dia dengan sang penciptanya.

Beruner dalam buku teori-teori pendidikan berpendapat bahwa kegiatan


belajar baik dan kreatif jika peserta didik dapat menemukan sendiri suatu
aturan atau kesimpulan tertentu. Dalam hal ini bruner membedakan proses
kognitif menjadi tiga bagian tahap sebagai berikut:
1. Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh pengetahuan atau
pengalaman baru.
2. Tahap transpormasi, yaitu tahap memahami, mencerna, dan menganalisis
pengetahuan baru serta ditransformasikan dalam bentuk baru yang
mungkin bermanfaat untuk hal-hal yang lain.
3. Evaluasi, yaitu untuk mengetahui hasil transformasi pada tahap kedua
tadi benar atau salah.2

Dari pendapat di atas pendidikan merupakan tahap awal untuk

memperoleh pengetahuan dan pengalaman, selanjutnya menganalilisis

pengetahun dan terakhir adalah evaluasi. Begitupun pendidikan pondok

pesantren adalah tempat memperoleh ilmu pengetahuan terutama ilmu

pengetahuan agama dan sudah kewajiban kedua orang tuanyalah yang

mengajarkan pendidikan sejak dari kecil.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Luqman ayat 13 dan 14

١٣ ‫يم‬ٞ ‫ك لَظُ ۡل ٌم َع ِظ‬ َ ‫ي اَل تُ ۡش ِر ۡك بِٱهَّلل ۖ ِ ِإ َّن ٱل ِّش ۡر‬ ۡ ُ‫َوِإ ۡذ قَا َل لُ ۡق ٰ َمن‬
َّ َ‫ٱِلبنِِۦه َوهُ َو يَ ِعظُ ۥهُ ٰيَبُن‬
‫ ُك ۡر لِي‬tt‫ٱش‬ َ ٰ ِ‫ا َعلَ ٰى َو ۡه ٖن َوف‬ttً‫ هُ ُأ ُّم ۥهُ َو ۡهن‬t‫ ِه َح َملَ ۡت‬t‫نَ بِ ٰ َولِد َۡي‬t ‫نس‬
ۡ ‫ا َم ۡي ِن َأ ِن‬ttَ‫لُهۥُ فِي ع‬tt‫ص‬ َ ٰ ‫ ٱِإۡل‬t‫ ۡينَا‬tt‫ص‬ َّ ‫َو َو‬
١٤ ‫صي ُر‬ ِ ‫ي ۡٱل َم‬
َّ َ‫ك ِإل‬ tَ ‫َولِ ٰ َولِد َۡي‬
2
Chairul Anwar, Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Konteporer, ( Yogyakarta: IRCiSoD,
2017), h. 163
3

Artinya : Dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya, ketika


dia memberi pelajaran kepada anaknya, “wahai anakku! Janganlah kamu
mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar 13. Dan kami perintahkan kepada
manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada
kedua orang tuamu. Hanya kepada aku kembalimu 14.3

Dari ayat tersebut dapatlah diartikan bahwa pendidikan anak itu

sangatlah penting untuk kelak sebagai pedoman dan pegangan hidupnya.

Agar kelak dia tau siapa Tuhannya dan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam sebuah sekolah mempunyai

tugas dan fungsi dalam mengembangkan madrasah. Profesionalitas kepala

madrasah dalam memimpin sebuah madrasah memengaruhi berbagai sebab

dan akibat dari permasalahan yang ada di madrasah.

Kepala madrasah merupakan salah satu komponen pendidikan yang

paling penting peranannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Sebagaimana diungkapkan Supadi yang dikutip oleh Enco Mulyasa bahwa

“erat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek

kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah dan

menurunnya perilaku nakal peserta didik”. Dalam hal itu, kepala sekolah

bertanggung jawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara

langsung berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah (Enco Mulyasa,

2004: 98).

Kepala madrasah sangat berperan terhadap perkembangan dan

peningkatan kualitas madrasah sehingga keberadaannya dapat menjawab

3
Dapartemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung, 2006, h. 413
4

tantangan dan kebutuhan masyarakat sehingga kepercayaan masyarakat

bertambah terhadap lembaga pendidikan yang dipimpinnya.

Strategi dapat diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan,atau kaidah-

kaidah untuk mencapai tujuan dengan menggunakan tenaga, waktu,

sertakemudahan secara optimal.4 Namun dalam hal ini peneliti akan

mengupas masalah strategi kepala sekolah dalam meningkatkan kepercayaan

masyarakat, karena saat ini masyarakat luas memandang lembaga pendidikan

Islam atau madrasah sebagai suatu lembaga pendidikan kelas “dua” sehingga

melahirkan suatu pandangan negatif terhadap lembaga pendidikan Islam.

Untuk menyikapi hal tersebut maka kepala madrasah harus ada strategi

khusus atau taktik dan cara agar biasa menjadi pilihan masyarakat untuk

menitipkan anaknya di lembaga pendidikan madrasah.

Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang mengakar pada

masyarakat, tentunya memiliki peranan yang cukup besar dalam pelayanan

kehidupan beragama dan banteng umat dalam bidang akhlaq. Di era modern

ini madrasah menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk menyekolahakan

anak dengan harapan kelak anaknya menjadi insan yang beriman, bertaqwa,

berakhlak mulia, dan memiliki keterampilan yang tinggi. Keberadaan

madrasah di Indonesia sebagai salah satu lembaga pendidikan agama sangat

penting karena dalam era reformasi ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat

arus informasi pembangunan.

Banyak tokoh-tokoh masyarakat terkemuka yang dihasilkan dari

lembaga pendidikan agama dan sebab itulah tidak berlebihan apabila berharap
4
Syaiful Sagala, Ibid.
5

kelak para para santri yang telah menamatkan pendidikan dari madrasah

dapat bertindak sebagai pembaharu (change agent of development).5

Untuk itu kepala madrasah harus memiliki strategi atau cara bagaimana

santri yang menempuh pendidikan di madrasah menjadi manusia yang

beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia dan biasa berguna ketika dia selesai

menempuh pendidikan di madrasah tersebut. Maka dari itu peneliti tertarik

untuk meneliti tentang Strategi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan

Kepercayaan Wali Murid di MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding

Agung Kabupaten OKU Selatan.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam

penelitian ini antara lain:

1. Bagaimana Strategik kepala MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding

Agung Kabupaten OKU Selatan dalam meningkatkan kepercayaan wali

murid?

2. Apa Tujuan Strategik kepala MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding

Agung Kabupaten OKU Selatan dalam meningkatkan kepercayaan wali

murid?

3. Siapa saja yang melaksanakan strategik kepala MI Roudlotus Sholihin

Penantian Banding Agung Kabupaten OKU Selatan dalam meningkatkan

kepercayaan wali murid?

Departemen Agama RI, Perbaikan Kualitas Air di Lembaga Pendidikan Agama/Pondok


5

Pesantren, ( Jakarta : 2003). h. 1


6

4. Berapa lama evaluasi strategik kepala MI Roudlotus Sholihin Penantian

Banding Agung Kabupaten OKU Selatan dalam meningkatkan

kepercayaan wali murid?

3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui strategi kepala madrasah dalam meningkatkan kepercayaan wali

murid di MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding Agung Kabupaten OKU

Selatan.

4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan

sumbangan pemikiran dalam bidang pendidikan Islam, serta dapat dijadikan

sebagai sumbangan pemikiran bagi kepala madrasah untuk meningkatkan

kepercayaan wali murid.

5. Kajian Pustaka

6. Strategi

Startegi dapat diartikan sebagai suatu susunan, pendekatan, atau

kaidah-kaidah untuk mencapai suatu tujuan dengan menggunakan tenaga,

waktu, serta kemudahan secara optimal.6 Pada awalnya konsep srategi

(strategy) didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai tujuan

(ways to achieve ends) konsep generik ini terutama sesuai dengan


6
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, ( Jakarta : Erlangga, 2012), h. 24
7

perkembangan awal penggunaan konsep strategi yang digunakan pada

dunia militer. Strategi dalam dunia militer adalah berbagai cara yang

digunakan oleh panglima perang untuk mengalahakan musuh dalam

suatu peperangan. Sedangkan cara yang digunakan pasukan untuk

memenangkan pertempuran disebut juga dengan istilah taktik. Sejalan

dengan perkembagan konsep strategi, strategi tidak didefinisikan hanya

semata-mata sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam

konsep manajeman strategi juga menetapkan berbagai tujuan itu sendiri.

7. Kepala Madrasah

Kata “Kepala” dapat diartikan sebagai ketua atau pimpinan dalam

suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan madrasah adalah

sebuah lembaga yang menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran.

Dengan demikian secara sederhana kepala madrasah dapat didefinisikan

sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi fungsi untuk

memimpin suatu madrasah yang menyelenggarakan proses belajar

mengajar sesuai dengan Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 59 yang berbunyi

sebagai berikut :

‫زَ ۡعتُمۡ فِي‬ttَ‫ِإن تَ ٰن‬t َ‫ ِر ِمن ُكمۡۖ ف‬tۡ‫ل َوُأوْ لِي ٱَأۡلم‬tَ ‫و‬t‫َّس‬ ُ ‫ُوا ٱلر‬ ْ ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا َأ ِطيع‬
tْ ‫ُوا ٱهَّلل َ َوَأ ِطيع‬
ُ‫ن‬t ‫ر َوَأ ۡح َس‬ٞ t‫خَي‬ۡ َ‫م ٱأۡل ٓ ِخ ۚ ِر ٰ َذلِك‬tِ‫َش ۡي ٖء فَ ُر ُّدوهُ ِإلَى ٱهَّلل ِ َوٱل َّرسُو ِل ِإن ُكنتُمۡ تُ ۡؤ ِمنُونَ بِٱهَّلل ِ َو ۡٱليَ ۡو‬
٥٩ ‫ت َۡأ ِوياًل‬
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah
Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-
Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.”7
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang, CV. Asy-Syifa, 1968) h.
8

8. Kepercayaan

Kepercayaan artinya mengakui akan kejujuran dan kemampuan

seseorang benar-benar dapat memenuhi harapan. Dengan demikian,

kepercayaan adalah keyakinan pada seseorang untuk menduduki jabatan

tertentu karena diakui dia memiliki kemampuan dan kejujuran memikul

jabatan tersebut sehingga benar-benar dapat memenuhi harapan.

9. Orang Tua/Wali Murid

Orang Tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan

ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang

dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab

untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk

mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam

kehidupan bermasyarakat. Sedangkan pengertian orang tua di atas, tidak

terlepas dari pengertian keluarga, karena orang tua merupakan bagian

keluarga besar yang sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti

yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.

10. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini sebelumnya pernah

dilakukan oleh Dadang Saputra, mahasiswa Fakultas Tarbiyah Dan

Keguruan UIN Raden Intan Lampung pada tahun 2019 dengan judul

skripsi “Strategi Kyai Dalam Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat

Terhadap Podok Pesantren Raudlatul Muta’allimin Kasui Kabupaten

Waykanan”. Dalam penelitiannya adalah bagaimana upaya dan strategi


69.
9

Kyai dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk memasukkan

anaknya ke Pondok Pesantren Raudlatul Muta’allimin. Perbedaan dari

penelitian yang akan peneliti lakukan adalah strategi kepala madrasah

dalam meningkatkan kepercayaan wali murid di MI Roudlotus Sholihin

Penantian Banding Agung Kabupaten OKU Selatan.

11. Definisi Operasional Variabel

1. Strategi Madrasah Dalam Meningkatkan Kepercayaan Wali Murid

Menurut Hadari Nawawi pengertian Manajemen Strategik ada

empat :

a. Manajemen strategik adalah, proses atau rangkaian kegiatan

pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh,

disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh

manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran

didalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya.

b. Manajemen strategik adalah, usaha menejerial menumbuh-

kembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang

yang muncul guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai

dengan misi yang telah ditentukan.

c. Manajemen strategik adalah, arus keputusan dan tindakan yang

mengarah pada pengembangan strategi yang efektif membantu

mencapai tujuan organisasi

d. Manajemen strategik adalah, perencanaan bersekala besar (disebut


10

perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan

yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan

manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan

prinsipiel) agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif

(disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan

operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi

pencapaian tujuan (disebut tujuan strategik) dan berbagai sasaran

(tujuan operasional) organisasi.8

Berdasarkan pengertian di atas maka menunjukan bahwa

manajemen strategi adalah kegiatan pengambilan keputusan oleh

menejemen puncak, dalah hal ini sudah barang tentu manajemen puncak

dalam suatu lembaga pendidikan adalah seorang kepala madrasah. Dan di

implementasiakan oleh seluruh jajaran yaitu ustadz dan ustadzah yang

ada di dalam madrasah tersebut.

Untuk menarik kepercayaan masyarakat maka madrasah harus

memiliki syarat-syarat pendidikan berbasis masyarakat antara lain

menurut Tri Winarti sebagai berikut:

e. Teknolgi yang digunakan haris sesuai dengan kondisi dan situasi

nyata yang ada dalam masyarakat.

f. Memiliki lembaga atau wadah yang statusnya jelas dimiliki,

dipinjam, dikelola, dan dikembangkan oleh masyarakat.

g. Program belajar yang akan dikembangkan harus bernilai agama,

sosial dan bermakna bagi kehidupan peserta didik.


8
Kompri, Ibid. h. 81-82
11

h. Program pemerintah harus menjadi milik masyarakat bukan

pemerintah.

i. Aparat pendidikan luar madrasah tidak menangani sendiri

programnya, tetapi bisa bermitra dengan organisasi-organisasi

kemasyarakatan.

2. Strategi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kepercayaan Wali

Murid

Setiap strategi yang dilaksanakan maka harus memiliki yang

namanya tujuan agar tau apa yng akan dicapai kedepan. Setelah

menetapkan tujuan langkah selanjutnya yaitu pelaksanaan dan terakhir

yaitu evaluasi.

a. Tujuan Strategi

Tujuan strategi adalah sesuatu yang ingin di capai dalam strategi

yang telah ditetapakan, dalam tujuan strategi madrasah sudah barang

tentu memiliki tujuan yang mulia. Karena inigin merubah sesuatu

yang tidak baik menjadi baik dari akhlak yang buruk menuju ke

akhlak yang terpuji.

b. Pelaksanaan Strategi

Satelah strategi dirumuskan dan sudah ditentukan tujuan maka harus

dilaksanakan, dalam pelaksanaan sudah barang tentu tidak bisa

dilakukan seorang diri dan harus dibutuhkan rekan kerja untuk

melaksanakan strategi agar strategi berjalan dengan lancar.

c. Evaluasi Strategi
12

Evaluasi adalah langkah terakhir yang harus dilakukan oleh suatu

organisasi atau manajemen. Evaluasi ini berfungsi sebagai langkah

untuk mengetahui apakan strategi yang telah dijalankan sudah sesuai

dengan apa yang telah di rencanakan atau masih ada hambatan.

3. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dilihat dari jenis lokasi penelitian, penelitian ini adalah penelitian

lapangan (field research) adalah mengadakan atau pengamatan tentang

suatu fenomena dalam suatu keadaan alamia. Penelitian lapangan

biasanya membuat catatan-catatan lapangan secara ekstensif yang

kemudian dibuat kodenya dan di analisis dalam berbagai cara. Dimana

yang menjadi objek adalah strategi kepala madrasah dalam meningkatkan

kepercayaan wali murid di MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding

Agung Kabupaten OKU Selatan.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1 bulan yaitu pada tanggal 1

sampai dengan 31 Desember 2022.

b. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Roudlotus Sholihin Penantian

Banding Agung Kabupaten OKU Selatan.


13

3. Subyek dan Obyek Penelitian

a. Subyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, staf tata usaha, dan

wali murid MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding Agung

Kabupaten OKU Selatan.

b. Obyek Penelitian

Objek penelitian ini adalah strategi yang dilakukan kepala madrasah

dalam meningkatkan kepercayaan wali murid di MI Roudlotus

Sholihin Penantian Banding Agung Kabupaten OKU Selatan.

4. Sumber Data Penelitian

Untuk memperoleh data tersebut penulis mendapatkannya dari

sumber-sumber berikut:

a. Responden

Responden adalah orang yang memberikan informasi secara

langsung dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru, staf tata

usaha, dan wali murid MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding

Agung Kabupaten OKU Selatan.

b. Informan

Informan adalah orang yang memberikan informasi tambahan

sebagai data pelengkap, yaitu tata usaha dan guru MI Roudlotus

Sholihin Penantian Banding Agung Kabupaten OKU Selatan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah informasi mengenai data-data atau arsip-arsip


14

berupa catatan yang erat kaitannya dengan penelitian ini, yaitu dari

tata usaha MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding Agung

Kabupaten OKU Selatan.

5. Teknik Pengumpul Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini digunakan beberapa

metode antara lain:

6. Observasi

Medode observasi merupakan metode pengamatan secara langsung

untuk memperoleh data-data yang diperlukan di lapangan. Secara

luas observasi atau pengamatan berarti kegiatan untuk melakukan

pengukuran. Akan tetapi obsrvasi atau pengamatan disini diartikan

lebih sempit, yaitu pengamatan indera penglihatan.9

Data yang hendak diperoleh dalam kegiatan observasi ini seperti data

profil MI Roudlotus Sholihin Penantian Banding Agung Kabupaten

OKU Selatan.

7. Wawancara (Interview)

Metode interview atau yang dikenal dengan wawancara yaitu metode

pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada sumber

utama data. Pewawancara dapat bertanya langsung kepada informan

yang memiliki data untuk memperoleh data yang diperlukan.

Adapun wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara yang

terstruktur.10

9
Soehartono Irawan, Metode Penelititan Sosial, ( Bandung: Rosdakarya, 2008). hal. 69.
10
Ibid, h. 140
15

Diamana peneliti menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanaya,

pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan kepada sampel penelitian.

Dalam pengambilan data tersebut peneliti tidak mengambil secara

keseluruhan, akan tetapi data yang diambil hanya data yang pokok

yang dianggap perlu dan penting dianalisa. Data dalam kegiatan

wawancara ini menjawab permasalahan mengenai upaya strategi

kepala sekolah dalam meningkatkan kepercayaan wali murid di MI

Roudlotus Sholihin Penantian Banding Agung Kabupaten OKU

Selatan.

8. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan pengumpulan data yang tidak

langsung kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat

berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi. Dokumen

dapat berupa buku harian, surat ribadi, laporan, notulen rapat, catatan

khusus dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lainnya.11

Data yang diperoleh seperti foto madrasah, kegiatan siswa, dan lain

sebagainya.

9. Teknik Analisis Data

Penelitian dengan pendekatan kualitatif, teknik analisa data

dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data.12 Sedikitnya ada


11
Ibid, h. 71
12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&B,
(Bandung: Alfabeta, 2006), Cet. II, hal. 275.
16

tiga prosedur analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman

yang dilakukan secara interaktif, yaitu:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Upaya peneliti mereduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema

dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya.

2. Penyajian data (Data Display)

Pada langkah ini peneliti menyajikan data yang telah direduksi ke

dalam bentuk tabel, grafik, pie chart, pictogram dan sejenisnya.

Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan,

tersusun dalam pola, sehingga akan semakin mudah dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verification)

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan

akan berubah bila ditemukan bukti-bukti baru yang kuat pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi bila ternyata kesimpulan

pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang kuat, valid dan

konsisten pada saat peneliti melakukan tahap pengumpulan data

selanjutnya, maka kesimpulan itu merupakan yang kredibel.13

4. Uji Keabsahan Data

Agar hasil penelitian dapat di pertanggungjawabkan maka

dikembangakan tata cara untuk mempertanggung jawabkan keabsahan


13
Ibid, 338.
17

hasil penelitian, karena tidak mungkin melakukan pengecekan terhadap

instrumen penelitiana yang di perankan oleh peneliti itu sendiri, maka

yang akan di periksa keabsahan datanya.

Triangulasi merupakan teknik untuk memeriksa keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain, diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau perbandingan terhdap data tersebut.

5. Sistematika Pembahasan

BAB I. PENDAHULUAN; bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, pembatasan masalah,

definis istilah atau definisi operasional, metodologi penelitian, dan

teknik analisis data.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA; Memuat uraian tentang kajian landasan teori

dan kerangka teori relevan dan terkait dengan tema skripsi.

BAB III. LAPORAN HASIL PENELITIAN; Memuat secara rinci metode

penelitian-penelitian yang digunakan peneliti beserta

justifikasi/alasannya, jenis penelitian, desain, lokasi, populasi dan

sampel, metode pengumpulan data, definisi konsep dan variable,

serta analisis data yang digunakan.

BAB IV. ANALISIS DATA; Berisi : (1) Hasil Penelitian, klasifikasi bahasan

disesuaikan dengan pendekatan, sifat penelitian, dan rumusan

masalah atau fokus penelitiannya, (2) Pembahasan, Sub bahasan (1)

dan (2) dapat digabung menjadi satu kesatuan, atau dipisah menjadi
18

sub bahasan tersendiri.

BAB V. PENUTUP; Bab terakhir berisi kesimpulan, saran-saran atau

rekomendasi.Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh

penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan maslah

penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan

interpretasi data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian

mengenai langkah-kangkah apa yang perlu diambil oleh pihak-

pihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan. Saran

diarahkan pada dua hal, yaitu : 1) Saran dalam usaha memperluas

hasil penelitian, misalnya disarankan perlunya diadakan penelitian

lanjutan. 2) Saran untuk menentukan kebijakan di bidang-bidang

terkait dengan masalah atau fokus penelitian.


DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 2009

Ali Anwar, Pembaruan Pendidikan di Pesantren Lirboyo Kediri, Yogyakarta:


Pustaka pelajar, 2011

Anwar Chairul , Hakikat Manusia Dalam Pendidikan, Yogyakarta, SUKA-Press,


2014

Anwar Chairul , Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Konteporer, Yogyakarta,


IRCiSoD, 2017

Departemen Agama RI, Perbaikan Kualitas Air di Lembaga Pendidikan


Agama/Pondok Pesantren, Jakarta : 2003

Hamdani. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Ismail Solihin, Manajemen Strategik, Jakarta : Erlangga, 2012

Soehartono Irawan, Metode Penelititan Sosial, Bandung: Rosdakarya, 2008

Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik, Jakarta: BUMI AKSARA, 1995

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,


Bandung: Alfabeta, 2008

Suharsemi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Renika cipta, 2002

Syaiful Sagala, Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,


Bandung, Alfabta CV, 2013

Umiarso dan Nur Zazin, Pesantren di Tengah Arus Mutu Pendidikan Menjawab
Problematika Kontporer Manajemen Mutu Pesantren, Semarang: RaSAIL
Media Group, 2011

Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian, Yogyakarta:


PUSTAKABARUPRESS, 2014

Anda mungkin juga menyukai