Anda di halaman 1dari 20

STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN BAGI ANAK USIA


SEKOLAH DASAR DI TPQ AR ROYYAN KELURAHAN
ROROTAN, KECAMATAN CILINCING,

KOTA JAKARTA UTARA

PROPOSAL

Dosen Pembimbing
Risky Nadia, M.Pd

Oleh: Ernie Widyastuti


NIM 19020113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
PERGURUAN TINGGI DAKWAH ISLAM INDONESIA
(STAI – PTDII) JAKARTA
TAHUN 2023 / 1444 H

Classification: Public
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tak lupa kita panjatkan
kehadirat Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita melewati zaman
kebodohan kepada zaman yang dipenuhi cahaya pengetahuan ke- islaman.

Atas berkat rahmat Allah SWT semata saya dapat menyelesaikan seminar proposal
untuk mengajukan skripsi yang berjudul, “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Membaca Al-Qur’an ” tepat waktu.

ii

Classification: Public
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah...................................................................................... 5

C. Perumusan Masalah ...................................................................................... 5

D. Pembatasan Masalah ..................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................................... 6

G. Signifikansi Penelitian ................................................................................ 10

H. Metodologi Penelitian ................................................................................. 11

I. Sistematika Pembahasan ............................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16

iii

Classification: Public
PROPOSAL PENELITIAN

STRATEGI GURU DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR


MEMBACA AL-QUR’AN ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI TPQ AR
ROYYAN KELURAHAN ROROTAN, KECAMATAN CILINCING,
KOTA JAKARTA UTARA

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia guna


melangsungkan hidupnya agar dapat bertahan dari pesatnya zaman maupun
peradapan kearah yang semakin maju. Kemajuan suatu bangsa atau Negara
sudah didukung oleh kaum-kaum terdidik. Kemajuan dibidang pendidikan akan
memicu suatu bangsa untuk berfikir dan membenahi apa yang terbaik demi
kemajuan kemajuan bangsa maupun Negara. Pelaksanaan pendidikan dari
waktu kewaktu dirasakan amat penting.karena perkembangan dalam bidang
pendidikan ditemukan keberhasilannya dari semua pelaksanaan pembangunan
fisik maupun mental spritual.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terancam untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sepanjang sejarah pendidikan dipandang sebagai suaatu proses yang
penting. Dengan adanya sejarah pendidikan, manusia dapat berkembang dari
peradapan yang primitif atau tertinggal menuju kearah kesejahteraan dan
kemajuan manusia dalam segala aspek kehidupannya.
Pendidikan juga memiliki arti dan peranan yang penting dalam
pandangan Islam. Pendidikan merupakan cara untuk meningkatkan kualitas
hidup dalam segala bidang,baik dunia maupun akhirat. Hal ini sudah tertulis
dalam Al- Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Al-Qur’an
merupakan petunjuk bagi manusia ke jalan yang benar, kebenaran tersebut

Classification: Public
tidak diragukan lagi bagi umat Islam, sebagaimana dijelaskan firman Allah SWT
di dalam surat Al-A’raaf : 204 sebagai berikut:
‫واذا قر ئ القران فا ستمعواله وانصتو العلكم تر حمون‬

Artinya: “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an ,maka dengarkanlah dan


diamlah, agar kamu mendapat rahmat” (Q.S.Al-A’raaf : 204)

Al-Qur’an bukanlah sebagai perhiasan di dalam keluarga dan


masyarakat tetapi Al-Qur’an harus dibaca, dipelajari, dihayati dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendapat segala sesuatu yang terkandung
di dalamnya. Perintah untuk membaca Al-Qur’an telah ada sejak Al-Qur’an itu
sendiri diturunkan, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai
berikut:

‫الذ ى علم با‬ ٣‫اقر أور بكا ٱﻷ كرم‬ ٢‫ خلق ٱﻹ نسن من عق‬١‫اقر أﺒاسمر ﺒك الذ ى خلق‬

٤ ‫لقلم‬

۵‫علم ٱﻹ ﻨﺴن مالم يعلم‬

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan Mu yang menciptakan. Dia


telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan Mu yang
maha mulia. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaan kalam. Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahui” (Q.S.Al-Alaq : 1-5).

Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa betapa pentingnya belajar


membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, karena Al-Qur’an merupakan suatu
pedoman, petunjuk dan sumber hukum bagi kehidupan umat manusia. Peran
Guru untuk anak merupakan suatu hal yang penting bagi pertumbuhan
pendidikan anak. Karena ia merupakan amanat yang diberikan Allah SWT
kepada Guru. Dan Guru juga berperan atas perkembangan dan pendidikan anak-
anaknya.
Anak-anak akan menjadi lebih baik, apabila mendapat bimbingan,
perhatian, dorongan atau motivasi dari Guru secara terus menerus secara
berkesinambungan dan tanggung jawab. Guru adalah orang yang paling

Classification: Public
dekat dengan anak-anaknya. Karena ialah yang membimbing dan mendidik
anaknya setiap saat sebelum menginjak dewasa. Di sini Guru sebagai daya
penggerak baik dari dalam maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian
usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang
dikehendaki itu dapat tercapai.
Pengajian Al-Qur’an yang merupakan suatu usaha meningkatkan
kemampuan baca tulis Al-Qur’an bagi umat islam dan juga merupakan salah
satu pelajaran dan pendidikan agama yang sering dilakukan di dalam keluarga.
Anak-anak harus diajarkan membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, dan
diharapkan anak terhindar dari pengaruh-pengaruh buruk yang saat ini sedang
terjadi.
Peran Guru sangat penting dalam menumbuhkan motivasi belajar anak,
terutama dalam belajar membaca Al-Qur’an. Guru sangat berperan penting
mendorong, mengarahkan, membina, memberikan petunjuk dan memberikan
nasehat kepada anak-anaknya dalam belajar Al-Qur’an.
Menjadi Guru adalah proses yang sangat kompleks. Memelihara anak
merupakan usaha keras untuk meningkatkan intelektualitas. Pada umumnya
anak mempunyai sifat yang sesuka hati, menolak perintah Guru, dan selalu
menuntut. Guru harus sabar menghadapi tingkah laku anak.
Usia pada masa anak-anak, kecenderungan mereka lebih memilih
permainan atau kegiatan yang menurut mereka menyenangkan dalam waktu
sesaat, seperti : bermain games, nonton televisi, dan bermain di luar rumah
dengan teman-teman nya. Di era masa sekarang perkembangan teknologi
semakin canggih tidak jarang kita melihat anak-anak lebih menyenangkan
bermain games online dengan menghabiskan waktu berjam-jam tanpa mereka
sadari dan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang diperoleh dengan
bermain games. Saat inilah kita sebagai Guru yang bijak dalam mendidik dan
mengarahkan anak dengan menanamkan sikap disiplin yang tinggi, khususnya
dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sangat penting
diberikan kepada anak-anak usia dini sampai mereka dewasa.

Classification: Public
Bahwasanya Al-Qur’an diturunkan agar dapat dipelajari dan menjadi
pedoman dalam kehidupan. Maka Al-Qur’an harus diajarkan kepada anak-anak
agar kelak mereka dapat memahaminya, mengerti, memaknai dan
mengamalkannya di dalam kehidupan sehari- hari. Oleh karena itu kita sebagai
umat muslim khususnya Al-Qur’an adalah pegangan dan pedoman dalam hidup
umat islam duniawi maupun akhirat.

Melalui pengamatan penelitian di tempat pengajian masih ada sebagian


Guru yang kurang memotivasi anaknya untuk mengikuti kegiatan pengajian
anak, terlihat jelas antusias anak saat pergi mengaji, Akan tetapi sesampainya
anak-anak di tempat pengajian anak-anak tidak serius dan terlalu banyak
bermain, sehingga kemampuan membaca Al-Qur’an anak masih sebagian belum
lancar dan belum benar, dilihat pada saat pengulangan membaca Al-Qur’an di
rumah. Disinilah peran Guru sangat diperlukan untuk meningkatkan motivasi
pada anak dalam belajar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

TPQ AR ROYYAN merupakan salah satu lembaga pendidikan Al-


Qur’an yang berada di Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Kota Jakarta
Utara. Merupakan lembaga yang prioritas utama dalam pembelajaran Al-Qur’an
dan Ilmu Pendidikan Agama Islam. Materi yang digunakan tidak hanya sekedar
berbentuk teori semata, akan tetapi juga diajarkan secara pratik agar nilai-nilai
Islam tertanam pada peserta didik.

TPQ AR ROYYAN adalah salah satu lembaga pendidikan Al-Qur’an


untuk anak usia dini dan anak usia sekolah dasar dimana di dalam nya terdiri
dari beberapa pengajar yang tidak hanya bertugas memberikan pengajaran
kepada anak-anak, namun juga memberikan asuhan atau pengawasan kepada
anak- anak tersebut mewakili para Guru.

TPQ AR ROYYAN mengajarkan kepada para peserta didiknya muatan


membaca Al-Qur’an dimulai dari membaca secara tartil sampai dengan
menggunakan metode tertentu untuk mengaji dengan seni, peserta didik juga
diajarkan tentang doa-doa harian, bahasa arab, hadits-hadits, praktek sholat
berjama’ah, lagu-lagu islami dan lain-lain.

Classification: Public
Berdasarkan gambaran di atas maka peneliti tertarik untuk
mengungkapkan dalam sebuah penelitian yang berjudul “Strategi Guru Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an Anak Usia Sekolah Dasar
di TPQ AR ROYYAN Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti perlu


mengidentifikasikan beberapa hal masalah yang didapat dari latar belakang di
atas, diantaranya sebagai berikut:
1. Kurangnya prestasi pembelajaran Al Qur’an
2. Siswa masih ada yang belum konsentrasi dalam pembelajaran Al Qur’an.
3. Kurangnya waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran Al-Qur’an.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikembangkan di atas,


dikemukakan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran Guru mewujudkan prestasi belajar Al Qur’an?
2. Bagaimana peran guru dalam proses pembelajaran Al Qur’an ?
3. Bagaikman permsalahan dalam proses pembeelajaran Al Qur’an ?
4. Bagaiman hasil Metode apa saja yang digunakan Guru dalam membimbing
anak membaca Al-Qur’an?

D. Pembatasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya


penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih
terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan
tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup hanya meliputi strategi pembelajaran dalam rangka mencapai
pretasi membaca membaca Al-Qur’an.
2. Obyek penelitian peserta didik di TPQ AR ROYYAN.
3. Masa penelitian dilakukan selama 3 bulan terhitung dari bulan Februari-
April.

Classification: Public
4. Masa data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data
sekunder.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian pada proposal skripsi ini
adalah untuk:
1. Mengetahui peran Guru sebagai fasilitator dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an di TPQ AR ROYYAN.
2. Mengetahui peran Guru sebagai motivator dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur’an di TPQ AR ROYYAN.
3. Mengetahui metode apa saja yang digunakan Guru dalam membimbing
anak membaca Al-Qur’an di TPQ AR ROYYAN.

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Sepanjang yang penulis ketahui tidak ada peneliti yang melakukan


penelitian mengenai Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Membaca Al-Qur’an Anak Usia Sekolah Dasar di TPQ AR ROYYAN
Kelurahan Rorotan Kecamatan Cilincing Kota Jakarta Utara. Meskipun
penelitian yang penulis demikian, sepanjang yang diketahui penulis peneliti-
peneliti terdahulu sebelum ini ada kesamaan (pendekatan) dengan judul
penelitian yang bahas ini. Penelitian terdahulu yang telah dikemukakan mereka
antara lain:

1. Winda Rizka Adriest, NIM.. STAI Al Ihsan Surabaya dalam skripsinya


yang berjudul ;

“Peran Guru Dalam Membina Pengajian Al-Qur’an Dalam Rumah Tangga


Untuk Anak Usia Dini Di Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan.”
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Guru sangat berperan dalam
memberikan pembinaan terhadap anak usia dini di dalam rumah tangga.
Peran Guru dalam membina pengajian Al-Qur’an dalam rumah tangga telah
memberikan kontribusi serta motivasi terhadap anak untuk membina dan
membimbingnya agar bisa melatih dirinya untuk bisa membaca Al- Qur’an.
Adapun kendala Guru dalam membina pengajian Al-Qur’an yaitu
6

Classification: Public
terdapatnya pada diri anak perilaku Guru terlalu keras, banyak aturan, serta
keadaan ekonomi,keadaan lingkungan, dan pergaulan yang bebas. Untuk
mengatasi anak dalam pembinaan Al-Qur’an adalah memberi waktu luang
untuk membimbing anak. Perbedaan judul skripsi ini dengan judul yang

akan diteliti adalah dimana di sini yang diteliti adalah untuk anak usia dini
sedangkan yang akan diteliti untuk anak usia 6-12 tahun.

2. Teddy Choirul Basyir dalam skripsi yang berjudul “Upaya Guru PAI Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Siswi SD
Muhammadiyah Sapen di Nitikan Yogyakarta.” Permasalahan yang
diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana upaya guru pai dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an Siswa Siswi SD
Muhammadiyah Sapen Di Nitikan Yogyakarta,upaya guru PAI dalam
meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an serta faktor pendukung dan
penghambatanya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan siswa
SD Muhammadiyah Sapen di Nitikan Yogyakarta perlu ditingkatkan. Karena
masih ada beberapa siswa yang kurang memahami adanya tanda waqof
dalam Al-Qur’an, kurang betul dalam menyebutkan ma’rojul hurufnya.
Maka upaya guru PAI dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-
Qur’an, siswa tertuang dalam beberapa hal, yaitu melakukan penerapan
metode menyimak, penerapan metode belajar privat (face to

face), tadarus Al-Qur’an setiap hari, bersikap sabar dan telaten, pemanfaatan
sumber belajar, dan memberikan motivasi.

3. Ganiwati dalam skripsinya yang berjudul “Peran Guru Terhadap Motivasi


Belajar Siswa Kelas XI SMALB Tunagrahita Ringan SLB PGRI Minggir
Seleman 2015.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran
bimbingan Guru terhadap motivasi belajar siswa kelas XI SMALB
Tunagrahita Ringan SLB PGRI Minggir, Seleman 2015.Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa dalam menumbuhkan semangat belajar bagi anak
sehingga anak dapat melakukan kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh
sangat memerlukan motivasi dari Guru.

Classification: Public
4. Nesia Riski dalam skripsinya pada tahun 2021 yang berjudul “Strategi Guru
Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak di Kelurahan
Aek Tampang LK III Kecamatan Padangsidimpuan Selatan Kota
Padangsidimpuan.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Guru
dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak: (1)
memberikan pendidikan Al-Qur’an anak di rumah; (2) memberikan nasihat
dan arahan bimbingan bahwa belajar Al-Qur’an sangat penting bagi setiap
muslim; (3) masukkan ke sekolah MDA atau mengaji; (4) memberikan
hadiah; (5) membuat membingan tahsin online, memasukkan les Al- Qur’an,
menyediakan tingkah laku Guru sesuai Al-Qur’an. Selain itu kendala yang
didapatkan dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an anak
diantaranya: (a) kurangnya waktu Guru bersama anak karna Guru berkerja,
sehingga sedikit waktu mengaji bersama anak secara langsung membaca Al-
Qur’an, (b) adanya perhatian khusus yang diberikan oppung anak sehingga
tidak boleh paksa dalam mengajarinya karna masih kecil, (c) kurangnya
pengetahuan Guru terhadap tahsin, tajwid dalam mengaji anak-anak nya
membaca Al-Qur’an, (d) kendala dari anak, anak-anak asik bermain,
menonton, dan main handphone sehingga ada kendala tidak mau membaca
Al-Qur’an.

5. Ahmad Hariandi pada tahun 2019 menerbitkan artikel yang berjudul


“Strategi Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Al-Qur’an
Siswa Di SDIT Aulia Batanghari.” Dalam penelitian tersebut didapatkan
hasil bahwa terdapat beberapa strategi guru dalam meningkatkan
keterampilan membaca Al-Qur'an diantaranya: penerapan metode
pembelajaran Al-Qur'an di kelas, pendampingan, kerjasama guru dengan
teman sebaya, kerjasama dengan sekolah dengan Guru, kerjasama sekolah
dengan masyarakat dan penyediaan sarana dan prasarana. Selain itu, faktor
yang mendukung strategi guru PAI dalam meningkatkan keterampilan
membaca Al-Qur'an antara lain: siswa sudah memiliki kemampuan
membaca Al-Qur'an, sekeluarga lingkungan yang dapat menjadi panutan
dan mengajarkan anak membaca Alquran, guru PAI kompeten dan
berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur'an
kepada anak didiknya, komunitas lingkungan islam, serta sarana dan
8

Classification: Public
prasarana di sekolah sudah memadai.
6. Nur Atikah dalam skripsinya yang berjudul “Peran Guru Untuk
Meningkatkan Motivasi Anak Dalam Belajar Membaca Al-Qur'an di TPQ
Baitussalam Desa Babalan Lor Bojong Pekalongan.” Hasil penelitian
didapatkan yaitu peran Guru untuk meningkatkan motivasi anak dalam
belajar membaca Al Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qurán (TPQ)
Baitussalam Babalan Lor Bojong Kabupaten Pekalongan adalah dengan
menggunakan metode pembiasaan, nasihat dan cerita, keteladanan,
pemeliharaan, partisipasi, disiplin, hiwarnabawi, ibrah dan mauizzah dan
metode targhib. Solusi yang dilakukan Guru menghadapi kendala dalam
membimbing anak untuk memotivasi belaja ranak membaca Al Qur’an didik
Taman Pendidikan Al-Qurán (TPQ) Baitussalam Babalan Lor Bojong
Kabupaten Pekalongan yakni dengan menyempatkan waktu untuk
mendampingi dan mengantar anak ke Taman Pendidikan Al-Qurán (TPQ)
Baitussalam Babalan Lor Bojong Kabupaten Pekalongan.

7. Nur Arfan dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh Guru Dan Lingkungan
Belajar Terhadap Motivasi Belajar Membaca Al-Qur'an.” Hasil penelitian
didapatkan bahwa variabel peran Guru (X1) sebesar 0,008< probabilitas
0,05 dan thitung variabel peran Guru (X1) sebesar 5,160 > ttabel 2,017, jadi
t thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima, yang
berarti bahwa terdapat pengaruh positif dan sangat signifikan peran Guru
terhadap motivasi belajar. Adapun besarnya pengaruh R2(R square) =
0,152 atau sebesar 15,2 % dan sisanya 84,8 % ditentukan oleh faktor
lainnya. Variabel lingkungan belajar (X2) sebesar 0,003< probabilitas 0,05
dan thitung variabel lingkungan belajar (X2) sebesar 3,413 > ttabel 2,017,
jadi t thitung > ttabel dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima,
yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif dan sangat signifikan
lingkungan belajar terhadap motivasi belajar. Adapun besarnya pengaruh
R2(R square) = 0,184 atau sebesar 18,4% dan sisanya 81,6 % ditentukan
oleh faktor lainnya. X1 dan X2 atas Y sebesar 0,000 < probabilitas 0,05 dan
fhitung X1 dan X2 sebesar 10,276 > ftabel 3.22, jadi terhitung
> tabel dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima, yang berarti

Classification: Public
bahwa terdapat pengaruh positif dan sangat signifikan peran Guru dan
lingkungan belajar secara bersama-sama terhadap motivasi belajar.

G. Signifikansi Penelitian

Melihat dan mengkaji penelitian relevan di atas maka signifikasi penelitian


ini terletak pada manfaat yang dapat kita gunakan dalam mengembangka peran
Guru sebagai motivator anak dalam meningkatkan membaca Al- Qur’an.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai penelitian ini, signifikansi yang
dapat diambil dalam penelitian ini yaitu:
a. Signifikansi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam


pengembangan khazanah pengetahuan yang berkaitan dengan kemajuan
pendidikan melalui taman pembelajaran quran dalam meningkatkan
kemampuan anak dalam membaca Al-Quran melalui strategi Guru
sebagai motivator.
b. Signifikansi Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau informasi bagi
para Guru tentang bagaimana pentingnya dalam membimbing anak
dalam membaca Al-Qur’an. Serta memberikan informasi kepada Guru
tentang pendekatan, metode,dan model yang bisa digunakan untuk
membimbing anak membaca Al-Qur’an. Sedangkan untuk para
pendidik dapat dijadikan bahan informasi dalammenangani
permasalahan di kelas dengan memilih metode strategi yang cocok
dalam pembelajaran.
c. Signifikansi Sosial

Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada peneliti untuk


menambah wawasan peneliti terhadap bagaimana peran Guru dalam
membimbing anak membaca Al-Qur’an. Selain itu, melatih diri peneliti
mengembangkan pemahaman kemampuan berpikir penulis melalui
penulisan karya ilmiah mengenai “Strategi Guru Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an Anak Usia Sekolah Dasar di
TPQ AR ROYYAN.”

10

Classification: Public
peran Guru sebagai motivator anak dalam meningkatkan membaca Al- Qur’an.
Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai penelitian ini, signifikansi yang
dapat diambil dalam penelitian ini yaitu:
d. Signifikansi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam


pengembangan khazanah pengetahuan yang berkaitan dengan kemajuan
pendidikan melalui taman pembelajaran quran dalam meningkatkan
kemampuan anak dalam membaca Al-Quran melalui strategi Guru
sebagai motivator.
e. Signifikansi Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau informasi bagi
para Guru tentang bagaimana pentingnya dalam membimbing anak
dalam membaca Al-Qur’an. Serta memberikan informasi kepada Guru
tentang pendekatan, metode,dan model yang bisa digunakan untuk
membimbing anak membaca Al-Qur’an. Sedangkan untuk para
pendidik dapat dijadikan bahan informasi dalammenangani
permasalahan di kelas dengan memilih metode strategi yang cocok
dalam pembelajaran.
f. Signifikansi Sosial

Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada peneliti untuk


menambah wawasan peneliti terhadap bagaimana peran Guru dalam
membimbing anak membaca Al-Qur’an. Selain itu, melatih diri peneliti
mengembangkan pemahaman kemampuan berpikir penulis melalui
penulisan karya ilmiah mengenai “Strategi Guru Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Membaca Al-Qur’an Anak Usia Sekolah Dasar di TPQ
AR ROYYAN.”

H. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian lapangan


(field research) dan studi pustaka (library research). Jenis penelitian
lapangan
11

Classification: Public
(field research) merupakan jenis penelitian dimana peneliti terjun
langsung ke lapangan terlebih dahulu untuk mengindentifikasi masalah
yang akan diteliti. Penelitian lapangan ini dilakukan di TK AR
ROYYAN. Sedangkan studi pustaka (library research) yang dilakukan
adalah dengan mengkaji teks buku-buku, dan naskah yang bersumber dari
naskah-naskah kepustakaan yang relevan dengan permasalahan yang
dijadikan topik penelitian ini.

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini yang mengkaji tentang peran Guru sebagai


motivator dalam meningkatkan membaca Al-Qur’an anak, digunakan
jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang dilakukan
secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga
tertentu. Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi
daerah atau subjek yang sangat sempit tetapi dari sifat penelitian,
penelitian kasus lebih mendalam.8 Kemudian data yang dikumpulkan
juga bukan berupa angket, melainkan data yang berasal dari wawancara,
catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen lainnya.

3. Metode Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini juga menggunakan pendekatan analisis deskriptif


kualitatif. Dikatakan kualitatif karena sebagai upaya untuk memberikan
jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena sifatnya
menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain penelitian
ini berupaya menggambarkan, menguraikan suaatu keadaan yang sedang
berlangsung. Kemudian nantinya juga peneliti diharapkan dapat
memberikan jawaban atas persoalan yang dirumuskan terkait peran Guru
sebagai motivator anak dalam meningkatkan membaca Al-Quran secara
efektif dan efisien

12

Classification: Public
4. Sumber Data

Sumber data di dalam penelitian juga harus disesuaikan dengan


fokus penelitian dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, peneliti
membagi menjadi dua sumber data yaitu:

Data primer, adalah sebuah data yang diperoleh atau diambil secara
langsung dari sumber data penelitian yang diambil melalui wawancara
dan observasi. Dalam sumber primer diperoleh dari ustadz dan ustadzah
TPQ Al Hijrah.
a) Data sekunder, adalah sumber data yang diperoleh dari data sumber
tertulis. Jadi, data sekunder merupakan data pelengkap atau
tambahan yang berupa buku-buku, tulisan ilmiah, dokumen pribadi
maupun dokumen resmi.

5. Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan


dengan jalan pengamatan dan pencatatan sistematis, logis, objektif,
dan rasional mengenal fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam
observasi ini, pengamat langsung terjun kelapangan untuk mengamati
langsung kondisi dan situasi yang terjadi. Adapun observasi yang
dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran
Guru sebagai motivator anak dalam meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an di TPQ AR ROYYAN.
b) Wawancara, adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Pertanyaan-pertanyaan
yang ada dalam wawancara terstruktur yang disampaikan peneliti
untuk memperoleh data utama dalam penelitian ini akan berkembang
dengan sendirinya sesuai dengan kondisi yang ada. Adapun yang
akan diwawancarai adalah kepala sekolah, guru PAI, dan siswa.
c) Dokumentasi, adalah sejumlah besar fakta dan data yang tersimpan

13

Classification: Public
dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang
tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata,
laporan, artefak, foto dan sebagainya. Dalam metode dokumentasi
ini peneliti mengumpulkan data-data yang dimiliki lembaga dan
peneliti memformulasikan dan menyusunnya dalam bentuk laporan.
Sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan yaitu seperti sarana
prasarana, siswa, guru, dan hasil wawancara.

6. Teknik Analisa Data

Menurut Miles dan Humberman, analisis data kualitatif adalah suatu


proses analisis yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan
atau verifikasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai di
lapangan. Nasution menyatakan bahwa analisis dimulai sejak
merumuskan dan menjelaskan masalah sebelum terjun ke lapangan dan
berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data lebih
di fokuskan selama di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.
Dalam proses analisis data, terdapat tiga komponen didalamnya:

a. Reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup


banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data
yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
b. Penyajian data, dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar
kategori dan sejenisnya. Menurut Miles dan Huberman, yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

14

Classification: Public
c. Verifikasi, langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut

Miles dan Humberman adalah penarikan kesimpulan dan


verifikasi. Kesimpulan awal dikemukakan bukti-bukti yang kuat
dalam mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

I. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah peneliti dan pemahaman menyeluruh terkait pola


pikir peneliti yang tertuang dalam skripsi ini, maka peneliti menyusun
sistematika pembahasan menjadi 6 sub bahasan sebagai berikut:
Bab pertama, pendahuluan, bab ini berfungsi sebagai gambaran umum
untuk melihat secara gamblang permasalahan yang ada. Meliputi latar belakang
masalah yang berisikan tentang kegelisahan peneliti. Fokus penelitian sebagai
batasan masalah yang akan dikaji. Rumusan masalah merupakan pertanyaan
yang akan menjawab permasalahan yang menjadi kegelisahan peneliti. Tujuan
penelitian merupakan tujuan dari pemecahan masalah. Manfaat penelitian,
dengan adanya manfaat penelitian diharapkan bisa memberikan manfaat secara
umum. Yang terakhir adalah sistematka pembahasan yang mana dalam
sistematika pembahasan memaparkan seluruh gambaran isi skripsi.
Bab kedua, Kajian teori bab ini berisi tentang deskriptif telaah terdahulu
dan landasan teori, sehingga antara data dan teori saling melengkapi dan
menguatkan, teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini yaitu
tentang Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Membaca Al-
Qur’an Anak Usia Sekolah Dasar di TPQ AR ROYYAN Kelurahan Rorotan
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.
Bab ketiga, motode penelitian, bab ini merupakan metode penelitian yang
terdiri dari komponen-komponen penelitian yang berisi pendekatan dan jenis
penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data, prosedur
pengumpulan data, teknik analisis data, pengecekan keabsahan temuan, serta
tahap-tahap penelitian.
15

Classification: Public
Bab keempat, Hasil Penelitian dalam bab ini berisi tentang paparan data,
yang berisi tentang hasil penelitian di lapangan yang terdiri atas gambaran
umum lokasi penelitian. Menjelaskan kondisi geografis, keadaan sarana
prasarana di TPQ AR ROYYAN. Sedangkan deskripsi data khusus mengenai
strategi Guru sebagai motivator anak dalam meningkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an.
Bab kelima, Kesimpulan dan Saran

16

Classification: Public
DAFTAR PUSTAKA

Arfan, Nur. “Pengaruh Guru Dan Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar
Membaca Al-Qur’an.” Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, 2019.

Atikah, Nur. “Peran Guru Untuk Meningkatkan Motivasi Anak Dalam Belajar
Membaca Al-Qur’an Di TPQ Baitussalam Desa Babalan Lor Bojong
Pekalongan.” IAIN Pekalongan, 2019.

Hariandi, Ahmad. “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca


Alquran Siswa Di SDIT Aulia Batanghari.” Jurnal Gentala Pendidikan Dasar
4, no. 1 (2019): 10–21.

Hidayat, Syarif. Teori Dan Prinsip Pendidikan. Edited by Asroi. Tangerang:


Pustaka Mandiri, 2013.

Departemen Agama RI. Al-Quran Dan Terjemahannya. Surakarta: Media Insani,


2007.

Riski, Nesia. “Strategi Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-


Qur’an Anak Di Kelurahan Aek Tampang LK III Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan.” Institut Agama Islam
Negeri Padangsidimpuan, 2021.

Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta, 2002.

17

Classification: Public

Anda mungkin juga menyukai