WATHAN BINTAN
PROPOSAL
(S.Pd)
Oleh
MARLIN
BP/NIMKO : 1.18.4831 / 1204.18.4800
dari pihak eksternal agar proposal ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami
proposal ini terdapat paduan yang kata yang terkesan menyinggung bagi para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
PENGARUH PENERAPAN METODE DRILL TERHADAP
KEMAMPUAN SANTRI/SANTRIWATI DALAM MEMBACA
AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN IBNU KASIM NAHDLATUL
WATHAN BINTAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan
tertentu. Oleh karena itu perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis.
tidak mereka ketahui. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 tahun
1
Nurkholis. Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal
Kependidikan. Vol. 1, No 1, Nopember 2013, hlm 25
1
2
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis dan tanggung
jawab.”2
lebih dari 780 kali. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada
Artinya :
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, Tuhanmu lah yang
paling pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalian. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahuinya”3 (QS. Al-„Alaq-
96: 1-5)
Pada ayat pertama dalam surah Al-„Alaq terdapat kata iqra‟, dimana
2
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, https://pusdiklat.perpusnas.go.id/regulasi/download/6. 08 Juli 2003,
hlm 3
3
Kementrian Agama Republik Indonesia. Mushaf Besar Al-Qur‟an.(Jakarta :
CV Aneka Ilmu, 2013), hlm 537.
3
mengetahui ciri-ciri sesuatu, dan membaca, baik teks tertulis maupun tidak.
Berbagai makna yang muncul dari kata iqra‟ tersebut sebenarnya secara
merupakan hal yang luar biasa. Segala sesuatu yang berupa kejadian,
berupa tempat, nama, dan waktu merupakan peristiwa luar biasa yang penting
melingkupinya pasti menjadi hal luar biasa. Termasuk, bagi mereka yang
tesendiri.5
Islam. Al-Qur‟an sebagai dasar kaidah Islam yang mencakup dari seluruh
4
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013)
hlm 2
5
Yusuf, Muhammad. Kisah-kisah Balita Penghafal Al-Qur‟an. (Yogyakarta:
Laksana, 2018), 15
4
sejarah dan sosial. Maka dari itu wajib hukumnya belajar Al-Qur‟an bagi
membaca. 6
bentuk huruf dan tata bahasa serta kemampuan memperoleh dan memahami
isi ide/gagasan yang baik tersurat, tersirat, bahkan tersorot dalam suatu
bacaan. Setiap tindakan dan kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar,
tentunya memiliki arah, fungsi, dan tujuan. Begitu pula halnya kegiatan
mulai dari huruf-huruf dasar. Lebih utama lagi, apabila seseorang bisa baca
Al-Qur‟an dengan pelan dan tartil sehingga langsung dapat memahami tajwid
yang di baca. Maksud dari potensi baca Al-Qur‟an murid yaitu murid bisa
6
Mutiah, Niswatul. Persepsi Metode Yanbu‟a dan Pengaruh Terhadap Hasil
Belajar Membaca Al-Qur‟an di TPQ Raudhatul Mubtadi-ien Kediri.
Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences. Vol. 1, No 3,
November 2020, hlm 155
7
Muhsyanur. Membaca Suatu Keterampilan Berbahasa Reseptif. (Yogyakarta:
Buginese Art), hlm 13-14
5
dalam ketepatan lisan dan suara dalam membaca sesuai dengan kaidah tajwid
yang ada. Tentu saja dalam hal tuntutan pemahaman dapat saja dilakukan
dengan jarak jauh atau dilakukan melalui internet atau dengan kata lain
dilakukan satu arah atau secara mandiri oleh siswa tersebut. Namun untuk
keterampilan tentu siswa membutuhkan seorang guru atau pun yang ahli di
sebagai pembelajaran yang masih kuno dan terkesan tidak modern, akan
bahkan akan berbahaya jika dilakukan secara daring ataupun satu arah dengan
bukanlah kemampuan yang bekalnya hanya untuk satu atau beberapa hari
seseorang. Sebab seseorang membaca Al- Qur‟an bukan untuk sehari atau
beberapa hari saja, akan tetapi untuk selamanya, karena membaca terhitung
8
Mutiah, Niswatul. Persepsi Metode Yanbu‟a dan Pengaruh Terhadap Hasil
Belajar Membaca Al-Qur‟an di TPQ Raudhatul Mubtadi-ien Kediri....hlm 155
6
ibadah, dan membacanya merupakan keharusan bagi umat Islam, karena Al-
melihat secara langsung sejauh mana fashih atau tidaknya peserta didik dalam
berhadapan secara langsung face to face dan mengikuti apa yang diucapkan
huruf).
guru. Mengenai pengertian menurut bahasa, kata talaqqi berasal dari kosa
kata “laqia” yang artinya berjumpa. Makna berjumpa di sini adalah bertemu
9
Suriyansyah, Muhammad Arsyad. Implementasi Metode Talaqqi Dan
Musyafahah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Di
Sd Swasta Salsa. Fitrah : Journal of Islamic Education. Vol. 1, No 2, Desember
2020, hlm 217-218
7
temukan siswa yang kurang hafal huruf hijaiyah , 4) Masih ada siswa yang
Masih di temukan siswa yang belum terampil dalam menulis huruf hijaiyah.
B. Penegasan Istilah
1. Pengaruh
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang ada atau
2. Penerapan
3. Metode Talaqqi
Kata talaqqi berasal dari bahasa arab “talaqqa-yatalaqqa” asal dari kata
10
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm 1150
11
Ibid. Hlm 1689
8
kata talaqqi berasal dari kosa kata “laqia” yang artinya berjumpa. Makna
berjumpa di sini adalah bertemu secara langsung antara peserta didik dan
pendidik.12
4. Kemampuan
5. Membaca
mata bagi orang yang normal, alat peraba bagi yang tunanetra. Setelah
12
Suriyansyah, Muhammad Arsyad. Implementasi Metode Talaqqi Dan
Musyafahah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Di
Sd Swasta Salsa. Fitrah : Journal of Islamic Education. Vol. 1, No 2, Desember
2020, hlm 220
13
Mahdali, Fitriyah. Analisis Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Dalam
Perspektif Sosiologi Pengetahuan. Mashdar : Jurnal Studi al-Quran dan Hadis,
Vol. 2 No. 2 2020, hlm 147
9
6. Al-Qur‟an
Secara etimologi kata Al-Qur‟an bentuk masdar dari qara‟ah yang berarti
()تال. Talaa berasal dari bahasa aramiyah kemudian masuk dalam bahasa
arab sebelum datangnya Islam. Seandainya pun pendapat ini benar, namun
14
Muhsyanur. Membaca Suatu Keterampilan Berbahasa Reseptif...., hlm 10
10
penelitian.
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
a) Masih ada sebagian santri/santriwati masih kurang dalam penguasaan
ilmu tajwid.
berbeda-beda.
hijaiyah.
f) Masih ada murid yang belum mahir dalam menulis huruf hijaiyah
2. Batasan Masalah
Dari Latar Belakang permasalahan yang telah dipaparkan, maka
masalah dalam penelitian ini akan peneliti batasi pada Pengaruh Penerapan
15
Hamid, Abdul. Pengantar Studi Al-Qur‟an. (Jakarta: Pranamedia Group, Cet.1,
2016), hlm 7-8
11
3. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
d. Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi ustadz dan ustadzah
1. Pengertian Pengaruh
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
16
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia...., hlm
1150
13
yang membentuk atau mengubah sesuatu yang lain dan tunduk atau
2. Metode Talaqqi
berasal dari kosa kata “laqia” yang artinya berjumpa. Makna berjumpa
disini adalah bertemu secara langsung antara peserta didik dan pendidik.
menerima.18
dalam membaca Al-Qur‟an. Metode talaqqi adalah suatu cara belajar dan
17
Indrawan, Bisma dan Triaelsa, Widiani. Pengaruh Liabilitas Terhadap
Penghasilan Bersih Pada Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan 2013-2017. Jurnal E-BIS Vol. 3 No. 1 , 1 November 2019,
hlm 67
18
Suriyansyah, Muhammad Arsyad. Implementasi Metode Talaqqi Dan
Musyafahah Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Siswa Di
Sd Swasta Salsa. Fitrah : Journal of Islamic Education. Vol. 1, No 2, Desember
2020, hlm 220
14
bahkan pada zaman sekarang terutama untuk daerah Arab seperti Mekkah,
oleh semua kalangan. Metode ini menjadi bukti historis keaslian Al-
segi bahasa yaitu belajar secara berhadapan dengan guru. Sering pula
pengucapan makhraj yang benar). (Hasan, 2008: 20). Hal ini menunjukkan
adalah orang-orang Arab yang lisannya fasih, bahkan mereka adalah umat
lain kecuali karena bacaan Al-Qur‟an khusus dan tidak bisa dibuat-buat.19
19
Amaliah, Nur Indah., Nuroni, Enoh., dan Pamungkas, M. Imam. Pembelajaran
Tahfidz Al-Qur‟an Dengan Metode Talaqqi (Studi Kasus Di Madrasah
Ibtidaiyah Asih Putera Kota Cimahi). Proseding Pendidikan Agama Islam. Vol.
1, No 2 , 2018, hlm 232-233
15
generasi, dari seorang guru yang mengajarkan secara langsung dari mulut
al-Qur‟an guru langsung bisa membenarkan dan pada saat itu juga seorang
metode Talaqqi adalah metode yang paling tepat dan Allah Subhanallahhu
Wa Ta‟ala telah menyebut cara ini dalam al-Qur‟an al-Karim secara jelas
atau Musyafahah yang secara bahasa dapat diartikan “adu lambe” atau
20
Asy-Syahida, Salma Nadhifa, dan Rasyid, A.Mujahid. Studi Komparasi Metode
Talaqqi dan Metode Tilawati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-
qur‟an. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia. Vol. 4, No 2 , April 2020, hlm 187
16
ulang. Dalam metode ini diperlukan kerjasama yang maksimal antara guru
dan murid, karena proses hafalan dilakukan secara bertatap muka dengan
1. Terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara guru dan murid.
cukup lama.
yang ada di muka bumi sebab Bahasa Arab berkembang mulai Nabi
Adam AS dan Siti Hawa, Bahasa Arab merupakan bahasa yang paling
banyak memiliki kosa kata yang jarang ditemui pada bahasa lainnya,
agar tidak tersesat pada akhirnya. Agar tidak terbawa oleh bujuk rayu
istiqomah dalam membacanya. Hal ini sesuai dengan hadist Nabi yang
artinya :
dipahami isinya.
menurut para ahli adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi
disebutkan diatas.
untuk membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah
yang berlaku. Untuk memahami isi dari suatu maksud, maka seseorang
21
Kementrian Agama Republik Indonesia. Keutamaan Membaca Al-Qur‟an.
https://kemenag.go.id/read/keutamaan-membaca-al-qur-an-9n4na. Di akses
pada hari Selasa, 31 Agustus 2021.
20
dengan baik dan benar sesuai kaidah yang berlaku yakni apabila
berikut :
1) Tajwid
Oleh sebab itu, menjadi wajib bagi setiap umat muslim untuk
terutama kepada anak yang masih kecil. Berkenaan dengan ini ruang
bacaan-bacaan yang ada dalam ilmu tajwid, tanda waqaf serta yang
lainnya.
2) Makharijul Huruf
surat tersebut jika dibaca “Wa at-Thin” yang artinya demi buah tiin,
secara terus menerus, maka bukan nilai ibadah yang didapatkan akan
22
lidah kanan dan kiri sampai ujung lidah dengan gusi atas ( )ل,
ujung lidah dengan gusi atas ( )ى, ujung lidah dengan gusi atas
gigi seri atas ( ط دdan )ت, ujung lidah dengan pangkal gigi seri
yang atas ( ص سdan )ز, dan ujung lidah dengan ujung dua buah
atas ,( )فbibir atas dan bawah dengan rapat,( )م بdan bibir atas
ya‟dan wawu
ba‟.
3) Shifatul Huruf
hukum bacaan mim mati, bacaan iamalah, bacaan naql dan lain
Sebagainya.
4) Kelancaran/At-Tartil
artinya :
“...atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan
perlahan-lahan...” (QS. Al Muzammil : 04)
Berdasarkan firman Allah yang termaktub dalam Al-Qur‟an surat
perlahan, tidak terburu-buru dan benar sesuai aturan tajwid dan ilmu
Al-Qur‟an lainnya.
dengan adab yang harus digunakan oleh seorang muslim. Seperti ketika
2) Pakaian dan tempat membaca Al- Qur‟an suci dari hadast dan najis
sejenisnya
adzim
25
Allah semata
pembacanya
sekedar belajar saja tanpa ada target untuk lancar, dan juga ada yang
1) Faktor Internal.
masing. Faktor ini terdiri atas faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a) Faktor Fisiologis
fisik yang lemah dan sering sakit sakitan juga akan berpengaruh
b) Faktor Psikologis
2) Faktor Eksternal
maka dia akan tumbuh menjadi seorang siswa yang agamis, jika
tersebut juga tumbuh sebagai siswa yang tidak terlalu agamis dan
bocor di saat hujan dan banyak hal lainnya. Letak sekolah yang
F. Konsep Operasional
Indikatornya adalah :
Variabel Indikator
tepat waktu
tajwid
secara tartil
2. Hukum Qalqalah
3. Rongga mulut
4. Tenggorokan
5. Lidah
6. 2 bibir
22
Haryani, Leni Dwi., dan Sholeh, Muhtar Arifin. Efektivitas Metode Talaqqi
dalam Meningkatkan Hafalan Al-Qur‟an Peserta Didik di SDIT Ulul Al-Bab
Weleri. Ta‟dibuna: Jurnal Pendidikan Islam Indonesia. Vol. 2, No 2 ,
November 2019, hlm 49
31
perlahan
dan najis
1. Asumsi
23
Sa‟adah. Ilmu Tajwid. (Surabaya: Khazanah Media Ilmu, 2006), hlm 10-58
24
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2020), hlm.
104
32
2. Hipotesis
Wathan Bintan.
25
Ibid. Hlm. 110
33
1. Waktu Penelitian
2. Tempat Penelitian
1. Subjek
2. Objek
1. Populasi
ditarik kesimpulannya.26
2. Sampel
penentuan pengambilan sampel adalah apabila kurang dari 100 lebih baik
jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
26
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. (Bandung:
Alfabeta, 2020), hlm. 126.
27
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian,…, hlm. 173.
28
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,…, hlm. 127.
29
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian,…, hlm 177
35
1. Observasi
yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara
Wathan Bintan.
2. Wawancara/Interview
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
30
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,…, hlm. 203.
36
pengumpulan data ini mendasarkan dari pada laporan tentang diri sendiri
keyakinan pribadi.31
Bintan.
3. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
31
Ibid. Hlm 195
32
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian,…, hlm. 193
33
Salamah, Umi. Penjaminan Mutu Penilaian Pendidikan. Jurnal Evaluasi. Vol.2,
No. 1, Maret 2018, hlm 284
37
4. Angket (Kuesioner)
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan
Bintan.
5. Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat
34
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D...hlm. 199.
35
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian,…, hlm. 201 dan 274
38
Keterangan :
P = Angka Persentase
F = Frekuensi
N = Banyak Individu
b. 61 % - 80 % = dikategorikan baik
Keterangan
∑x2 :
Jumlah dari kuadrat nilai x
(∑x)2 :
Jumlah nilai x kemudian dikuadratkan
(∑y)2 :
Jumlah nilai y kemudian dikuadratkan
N : Jumlah responden37
Df = n-n.r38
36
Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 193.
37
Ibid, hlm 193
38
Soemanto. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. (Bandung: Aksara,
1987), hlm. 74.
40
Jika harga r hitung lebih kecil dari “r” Product Moment, maka korelasi
39
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta,
1994), hlm. 23.
40
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: Raja Grafindi
Persada, 2008), hlm. 180.
DAFTAR PUSTAKA
Haryani, Leni Dwi., dan Sholeh, Muhtar Arifin. Efektivitas Metode Talaqqi dalam
Meningkatkan Hafalan Al-Qur‟an Peserta Didik di SDIT Ulul Al-Bab
Weleri. Ta‟dibuna: Jurnal Pendidikan Islam Indonesia. Vol. 2, No 2 ,
November 2019
Syaikh Manna Al-Qaththan. Pengantar Studi Ilmu Al-Qur‟an. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2015
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa, 2008