Oleh
Nama: Mariyani
NIM: 19.01.11.1464
i
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan manusia, karena di mana pun dan kapan pun di dunia terdapat proses
terlaksananya pendidikan dengan baik dan tepat, diperlukan suatu ilmu yang
menjadi dasar tersebut haruslah yang telah teruji kebenaran. Ilmu tersebut
adalah kebutuhan bagi manusia dan manusia tanpa pendidikan tidak akan
mengetahui arah tujuan hidup. Maka dengan adanya pendidikan bisa mengatur
pola pikir manusia dan tujuan hidup manusia yang ingin dicapai.
1
Dikutip oleh Muhammad Hasan, et al. Landasan Pendidikan, (Jawa Tengah: Tahta Media
Group, 2021), h. 1, mengutip dari N. Blake, et al. Thinking Again: Education after Postmodernism,
(London: Bergin and Garvey, 1998).
2
Rudi Ahmad Suryadi, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), Cet. Ke-
1, h. 1
1
2
diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
membentuk diri peserta didik dengan nilai-nilai agama untuk menjadikan anak
madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah
menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain
dan madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (MAK) atau bentuk
lain yang sederajat.4 Ini adalah landasan hukum secara global untuk tingkat
swasta.
3
Ibid., h. 5
4
Haidar Putra Daulay dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam Dalam Lintasan Sejarah,
(Jakarta: Kencana, 2016), h. 229
3
sekolah swasta seperti MTs mata pembelajaran PAI terpecah yang meliputi;
kokoh dan kuat. Pada kurikulum 2013 ini pendidikan agama itu difungsikan
dan diharapkan betul-betul dapat membentuk sikap beragama yang baik yang
disebutkan dengan perkataan iman dan taqwa serta berakhlak mulia.6 Maka
dari itu peran seorang guru agama sangat penting dalam pendidikan agama,
bukan hanya memberikan materi yang baik tapi juga memberikan teladan yang
baik dan akhlak mulia, terutama untuk guru mata pelajaran akidah akhlak.
5
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, Penyampaian Salinan
PMA Nomor 60 Tahun 2015, Tentang Perubahan Atas PMA Nomor 90 Tahun 2013 dan Tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah, (Jakarta, 2015), h. 4-5.
6
Haidar Putra Daulay, Pemberdayaan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Jakarta:
Kencana, 2016), Cet ke-1, h. 8
4
Akhlak, Qur’an Hadits, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam. Salah satu peran
Akidah Akhlak yakni bertujuan untuk penanaman keyakinan Islam yang kuat
moral yang baik berdasar pada agama Islam.7 Maka dalam Pendidikan Agama
Islam (PAI) Akidah Akhlak termasuk mata pelajaran yang diberikan kepada
remaja, adab (berjalan, berpakaian, makan dan minum) dan kisah keteladanan
Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.9 Akidah akhlak adalah perilaku
terpuji yang diajarkan Rasullallah Saw kepada seluruh umat Islam, bisa disebut
7
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah Akhlak, (Pamekasan: Duta Media Publishing, 2019),
h. 1
8
Ibid., h. 1
9
Tim Redaksi, Modul Akidah Akhlak Kelas 9, (Udo Brother), Tk, Tt
5
Hadis Rasullallah Saw adalah pedoman hidup bagi seluruh umat Islam
melalui hadis Rasullallah Saw. Hadis Rasullalah Saw adalah sumber kedua dari
al-qur’an yang isinya meliputi aqidah, syariah dan akhlak yang dijelaskan
Rasullallah Saw dengan berbagai cara dan metode sesuai dengan tabiat orang
Secara garis besar Islam mengatur adab makan dan minum agar
manusia khususnya umat Islam tidak menjadi orang yang tidak beradab dan
tamak. Adab makan dan minum menurut islam yaitu; Sebelum makan dan
dan minum dengan duduk, menggunakan tangan kanan, tidak berbicara saat
makan dan minum, tidak mencela makanan dan minuman, makan dari pinggir
baru tengah, tidak meniup-niup makanan dan minuman, makan dan minum
tidak terlalu kenyang serta mengakhiri makan dan minum degan bacaan
makan yang baik dan benar dari sebelum makan hingga selesai makan.
dengan syariah Islam baik itu dari segi bentuknya, pengolahannya atau cara
10
Ibid., h. 36
6
berasal dari Allah dan agar mereka bisa betul-betul beribadah semata-mata
mereka bahwa syukur itu termanifestasikan dengan ibadah dan taat serta ridho
dengan apa-apa yang dari Allah.11 Rasullallah Saw beliau juga menjelaskan
tentang adab makan dan minum dengan perkataan dan perbuatan beliau,
sehingga seluruh umat Islam di dunia ini mengerti apa yang diperintahkan
tentang adab makan dan minum. Para ulama mengatakan makruh jika makan
Rasullallah Saw memang suri tauladan yang baik dan beliau banyak
perbuatan dan segala hal-hal yang baik. Beliau tidak hanya membahas tentang
kehidupan akhirat saja, beliau juga memerhatikan tata cara dalam menjalankan
kehidupan di dunia dengan lebih rinci, misalnya dalam hal makanan, bagi
11
Sayyid Quthb, Tafsir Fi zhilalil-Qur’an dibawah naungan Al-Qur’an jilid 1-10, (Jakarta:
Gema Insani, 2006), h. 186
12
Farid Nu’man Hasan, Fiqih Praktis Sehari-hari, (Jakarta: Gema Insani, 2019), h. 222
7
seorang muslim sangatlah penting tidak hanya untuk kepentingan dunianya tapi
juga akhiratnya, seperti halnya memakan makanan atau minuman yang tidak
kerugian di Negeri akhirat dan juga dapat menjadi penghalang diterimanya doa.
sesuka hati, memakan atau meminum yang dilarang oleh syariah Islam. Tabiat
generasi muda yang cerdas tapi juga mencetak lebih banyak generasi muda
swasta yaitu MTs dan MA yang berada di lingkungan Pondok Al Falah Puteri
itu sendiri. Sekolah MTs dan MA ini juga mempunyai beberapa rumble, untuk
tingkat MTs kelas VII mempunyai 6 rumble terdiri dari kelas A, B, C, D, E dan
luas tanahnya 20000 M2, luas bangunan 14750 M2 dan ststus tanahnya hibah.
Rasullallah Saw yang sudah mereka pelajari pada mata pelajaran akidah
akhlak, khususnya materi adab makan dan minum yang berhubungan dengan
permasalahan penulis.
bidang ekstrakurikuler seperti PMR Madya dan Pramuka. MTs Al Falah Puteri
Banjarbaru juga menciptakan siswi yang beradab dan berakhlak yang mulia
kepada guru-guru di MTs Al Falah Puteri, ustadz dan ustadzah, karyawan dan
Tapi terkadang adab untuk diri sendiri mereka sedikit kesulitan untuk
setiap harinya sehingga hal itu tidak menjadi sebuah permasalahan seperti yang
terlihat itu adab makan dan minum yang sudah mereka pelajari di materi kelas
dengan hal tersebut karena faktor siswi yang sangat banyak jumlahnya.
Walaupun demikian, mereka tidak pernah mengeluh dan putus asa untuk
menegur siswi yang melakukan hal demikian.13 Terutama makan dan minum
dalam keadaan duduk sangat jarang siswi menerapkan Sunnah ini, di sekolah
banyak siswi yang makan menggunakan tangan kiri saat tangan kanan mereka
penuh dengan makanan yang baru saja mereka beli dan makannyapun dalam
Apalagi pada saat berbelanja di kantin siswi sering membeli makanan yang
salah satunya seperti telor gulung, telor ini nanti dia celupkan kesebuah
makanan lain yang mempunyai sambel atau kuah tanpa membeli. Kejadian ini
sangat jarang disadari siswi bahkan hal ini sudah menjadi lumrah atau biasa.
Penerapan seperti ini sangat sering terlihat di lingkungan sekolah.14 Pada saat
penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan tata usaha untuk
13
Pengamatan dan Observasi awal, Selasa, 14 Juni 2022
14
Pengamatan dan Observasi awal, Kamis, 23 Juni 2022
10
tangan kiri dan memakan dengan cara yang batil melalui sebuah penelitian
Materi Adab Makan Dan Minum Pada MTs Al Falah Puteri Banjarbaru.”
masyarakat atas ilmu-ilmu yang sudah mereka pelajari terutama masalah adab.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok dalam
1. Bagaimana implementasi guru dalam materi adab makan dan minum pada
materi adab makan dan minum pada MTs Al Falah Puteri Banjarbaru?
15
Wawancara awal, Kamis, 04 Agustus 2022
11
C. Definisi Operasional
memahami judul yang penulis kemukakan maka perlu penuis tegaskan maksud
judul dan yang menjadi sasaran pembahasan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
dari sebuah rencana yang disusun secara matang dan terperinci dalam
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswi yang saling bertukar
informasi.17
16
Nurdin dan Usman, Implementasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Rajawali, 2011), h. 34
17
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 2
12
Adab makan dan minum adalah tata cara yang dilakukan saat sebelum
makan dan minum dan sesudahnya menurut ajaran Rasullallah Saw. Dalam
adab makan dan minum juga merupakan tata krama dalam menghargai suatu
adalah ath’imah. Kata ath’imah adalah bentuk jamak dari kata tha’aam yang
Kata asyribah adalah bentuk jamak dari syaraab. Syaraab adalah segala
sesuatu yang diminum dari jenis apapun, baik air ataupun lainnya atau
Rasullallah Saw mengajarkan kita tentang adab makan dan minum dari
sebelum memulai hingga mengakhiri makan dan minum, beliau tidak hanya
dengan hamdalah, tapi beliau juga mengajarkan tata cara makan dan minum
18
Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2007), h. 551.
19
Ibid., h. 664.
13
makan dan minum dalam keadaan duduk, menggunakan tangan kanan dan
Jumlah siswi kelas IX pada tahun ajaran 2021/2022 semester genap kelas
A MTs ada 27 orang, kelas IX B MTs ada 27 orang, kelas IX C MTs ada 34
orang, kelas IX D MTs ada 34 orang, kelas IX E MTs ada 33 orang, kelas
IX F MTs ada 34 orang, kelas IX G MTs ada 33 orang, kelas IX H MTs ada
48 orang dan total seluruh siswi untuk kelas IX MTs berjumlah 270 orang.
Puteri Banjarbaru ada 1 orang. Berhubung materi adab makan dan minum
di kelas IX MTs semester genap, jadi siswi yang akan diambil untuk sampel
adalah siswi kelas IX MTs semester genap pada tahun ajaran 2021/2022 dan
sebaiknya seorang santri lebih menekankan adab makan dan minum dalam
cara yang halal, karena hal sepele seperti ini juga mempengaruhi wibawa
sebagai seorang santriwati, akan lebih baik kebiasaan itu dihilangkan agar
terlihat lebih sopan dan berwibawa karena seorang santri lebih banyak akan
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui implementasi guru dalam materi adab makan dan minum
implementasi materi adab makan dan minum pada MTs Al Falah Puteri
Banjarbaru.
15
F. Signifikansi Penelitian
oleh guru pada MTs Al Falah Puteri Banjarbaru. Maka signifikansi penelitian
sebagai berikut:
1. Teoritis
2. Praktis
G. Kajian Pustaka
secara kompherensif semua permasalahan yang dikaji. Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi duplikasi karya ilmiah atau pengulangan penelitian yang telah
diteliti pihak lain dengan permasalahan yang sama. Oleh karena itu, penulis
menyajikan karya ilmiah yang mirip dengan pokok permasalahan yang penulis
Humaniora pada tahun 2014 dengan skripnya yang berjudul “Hadis Tentang
menggunakan tangan kiri dan membeli makanan dengan cara yang halal)
dan Ahli Medis Kota Banjarmasin (Studi Living Hadis)”. Studi ini
ulama dan ahli medis kota Banjarmasin. Dengan studi Living Hadis yaitu
party perspektif ulama dan ahli medis, dan tempatnya di kota Banjarmasin,
(makan dan minum dalam keadaan berdiri, menggunakan tangan kiri dan
membeli makanan dengan cara yang halal) pada MTs Al Falah Puteri
Riadhusshalihin Desa Sinar Bulan Kec. Satui Kab. Tanah Bumbu”. Studi ini
membahas tentang penerapan pelajaran fiqih tentang salat dan faktor yang
penulis meneliti implementasi materi adab makan dan minum (makan dan
makanan dengan cara yang halal) pada MTs Al Falah Puteri Banjarbaru.
Dari kajian pustaka di atas, sama sama meneliti tentang makan dan minum
perbedaan dari kajian pustaka tersebut yaitu penelitiannya, ada yang meneliti
posisi makan bersandar melalui kajian fiqh al-hadits dengan jenis penelitian
literatur, meneliti makan dan minum berdiri dalam standing party persfektif
ulama dan ahli medis dengan jenis penelitian lapangan, meneliti penerapan
pelajaran fiqih tentang salat di MTs Riadhusshalihin desa Sinar Bulan Kec. Satui
Kab. Tanah Bumbu dengan jenis penelitian lapangan dan ketiga kajian pustaka
Pembelajaran Akidah Akhlak Materi Makan dan Minum Pada MTs Al Falah
hari dalam penerapan adab makan dan minum dalam keadaan duduk,
menggunakan tangan kanan dan membeli makanan dengan cara yang halal pada
H. Sistematika Penulisan
Bab III: Metode penelitian, yang berisi jenis dan pendekatan penelitian, subjek
dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
Bab IV: Hasil penelitian, berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian,
METODE PENELITIAN
fakta yang ada dan yang dihasilkan jenis penelitian deskriptif ini adalah berupa
berupa kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku yang diamati tentang
implementasi pembelajaran akidah akhlak materi adab makan dan minum pada
20
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), Cet ke-15, h. 121
21
Kholik, Menggagas Pembelajaran Sastra Indonesia Pada Era Kelimpahan, (Malang:
Unisma Press, 2021), Cet Ke-1, h. 6
20
21
akhlak materi adab makan dan minum pada MTs Al Falah Puteri Banjarbaru.
1. Data
Data yang digali dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu data pokok dan
data penunjang.
a. Data Pokok
meliputi:
22
1) Aspek Internal
a) Kesadaran diri
b) Kedisiplinan
2) Aspek Eksternal
a) Lingkungan sekolah
b) Pengawasan
c) Motivasi guru
b. Data Penunjang
siswi.
2. Sumber Data
Banjarbaru.
3. Dokumentasi, yaitu dari kepala sekolah dan tata usaha yang berupa
data yang digali terutama data penunjang dan foto ketika penelitian.
23
sebagai berikut:
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.22 Peneliti dalam
awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti
juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk
menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2020), Cet ke-2, h. 203
23
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 1994), h. 141.
24
ini akan diajukan kepada lima orang siswi kelas IX MTs untuk membantu
menggali data, namun yang lebih utama wawancara ini akan diajukan
kepada guru pemegang mata pelajaran akidah akhlak kelas IX MTs yang
3. Dokumentasi
madrasah dan sekolah baik yang tertulis, tergambar, tulisan kata bijak, arsif
foto dan film yang dijadikan data yang berfungsi untuk menguji dan
atau gambar yang akan didapatkan dari kepala sekolah dan tata usaha.
24
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), h. 180
25
Ibid, h. 141
26
Dikutip oleh Rahmat, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawasan
Multikultural, (Depok: Rajawali Pers, 2019), Cet Ke-1, h. 50, mengutip dari Sanusi Uwes,
Manajemen Pengembangan Mutu Dosen, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), h, 74
Tabel Matriks Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
25
26
1. Klasifikasi
Istilah ini menunjukkan kepada sebuah metode untuk menyusun data secara
sistematis atau menurut beberapa aturan atau kaidah yang telah ditetapkan.27
2. Editing
sendiri.28
3. Interpretasi Data
Falah Puteri Banjarbaru semester genap tahun ajaran 2021/2022, dari 270
27
Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
PT. Rineka Cipta, 2006), h. 112
28
Kun Maryati dan Juju Suryawati, Sosiologi: -Jilid 3, (Jakarta: ESIS, 2006), h. 147
27
F. Analisis Data
Adapun metode yang dipakai dalam analisis data ini adalah Kualitatif
fakta yang ada dan yang dihasilkan jenis penelitian deskriptif ini adalah berupa
uraian atau paparan bahasa yang apa adanya.29 Teknik analisis yang peneliti
adalah kualitatif.
G. Prosedur Penelitian
1. Tahapan pendahuluan
29
Kholik, Menggagas Pembelajaran Sastra Indonesia Pada Era Kelimpahan,...... h. 6
28
2. Tahapan persiapan
a. Seminar proposal.
3. Tahapan akhir
dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Redaksi, Modul Akidah Akhlak Kelas 9, Udo Brother, Tk, Tt.
Daulay, Haidar Putera dan Nurgaya Pasa, Pendidikan Islam Dalam Lintasan
Sejarah, Jakarta: Kencana, 2016.
Hasan, Farid Nu’man, Fiqih Praktis Sehari-hari, Jakarta: Gema Insani, 2019.
Hasan, Muhammad, et al. Landasan Hukum, Jawa Tengah: Tahta Media Group,
2021. Mengutip dari Blake, N, et al. Thinking Again: Education after
Postmodernism, London: Bergin and Garvey, 1998.
Kamal, Abu Malik bin As-Sayyid Salim, Shahih Fikih Sunnah, Jakarta: Pustaka
Azzam, 2007.
29
30
Maryati, Kun dan Juju Suryawati, Sosiologi: -Jilid 3, Jakarta: ESIS, 2006.
DAFTAR TERJEMAH