i
KATA PENGANTAR
Puji syukur keadirat Allah Subḥānahu Wataʿālā yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya bagi kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Dalam makalah ini kami membahas tentang “KONSEP STRATEGI
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM”.
ii
DAFTAR ISI
MAKALAH..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Srategi Pembelajaran.................................................................................3
2.2 Pendidikan Karakter..................................................................................3
2.3 Model Strategi Pembelajaran....................................................................4
2.3.1 Materi kajian Strategi pembelajaran........................................................4
2.3.2 Strategi pembelajaran kontekstual...........................................................5
2.3.3 Strategi pembelajaran Kooperatif beserta implementasinya....................6
2.3.4 Strategi pembelajaran inquery beserta implementasinya........................7
2.3.5 Strategi pembelajaran brain base teaching beserta implementasinya.....9
2.3.6 Strategi pembelajaran Quantum Teaching and Learning beserta
implementasinya..................................................................................................10
2.3.7 Strategi pembelajaran Afectif Learning..................................................11
2.3.8 Strategi pembelajaran Accelerated Learning (SPA)..............................12
BAB III KESIMPULAN.......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Pada Tahun 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 81 A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013 dilaksanakan secara
bertahap. Dalam menyikapi hal ini Departemen Agama RI mengeluarkan Permenag
RI No. 000912 tentang kurikulum Madrasah 2013 pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab. Dalam kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam di
jenjang pendidikan dasar dan menengah digabung dengan Pendidikan Budi Pekerti.
Penekanan pada Budi Pekerti dalam bahasa agama mirip dengan pendidikan Akhlak
yaitu prilaku yang baik, dan benar kepada siapa pun menurut Kitab Suci Al-Quran.1
Ketika di telaah penggabungan pendidikan agama Islam dan budi pekerti
menampakkan bahwa pendidikan budi pekerti dalam kontek pendidikan agama Islam
menjadi suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Penting dan bahkan sangat
penting yang dirasakan sangat mendesak untuk segera di implementasikan.
Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti ini juga dikenal dengan sebutan pendidikan
berkarakter. Dalam Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (2011) menyatakan
bahwa pendidikan karakter pada intinya membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong-royong, berjiwa patriotik,
berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila. 2
Pendidikan Agama Islam mempunyai peran penting dalam membentuk mental
anak didik. Dalam materi pendidikan agama Islam baik itu dalam pendidikan dasar
maupun menengah meliputi materi akhlak, aqidah, fiqih, sejarah Islam, al-quran dan
hadits. Semua materi ini bermuara pada satu yaitu pembentukan Aqidah dan akhlak
yang kuat pada anak-anak muslim. Materi akhlak secara umum bermuatan moral
kebaikan, sikap-sikap baik kepada manusia, Allah dan lingkungan. Fiqih secara
umum bermuatan sikap dan tatacara beribadah kepada Allah, Aqidah bermuatan
kekuatan fundamental terhadap Allah dan rasulnya, penguatan batin dan ruh akan
dasar kebaikan yang berkaitan erat dengan sikap-sikap baik. Sejarah Islam bermuatan
tokoh-tokoh Islam yang nyata dan heroik dalam memperjuangkan kebenaran. Al
Quran Hadist bermuatan pada penguatan secara fundamental akan kenyakinan anak
didik terhadap Allah swt, dan rasulnya. Kelima kandungan materi Pendidikan Agama
Islam jika dilihat dari muatan materinya akan memberikan dampak yang positif pada
perkembangan anak didik. Ada tujuan yang sama antara komponen materi pendidikan
Agama Islam dan UU No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II
Pasal 3 dinyatakan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangnya peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab. 3
1
Proses pendidikan mempunyai panduan yang senantiasa disesuaikan dengan
perubahan zaman. Saat ini kita insan pendidik mengalami perubahan zaman millineal
dan era pasar 4.0. Dimana semua fasilitas dan kebutuhan terlayani dengan digital.
Begitu juga dengan panduan pendidikan kita yang biasa disebut dengan kurikulum.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kurikulum adalah panduan seorang guru
dalam mempelajari materi-materi yang akan disampaikan kepada siswa. Kurikulum
2013 yang telah disempurnakan pada tahun 2017 menjadi panduan insan guru
pendidikan agama Islam dalam menjalan tugasnya.
Peran guru pendidikan agama Islam menjadi sorotan yang tidak berkesudahan
jika dikaitkan dengan akhlak bangsa ini. Guru Agama memegang peranan penting
dalam pembentukan Akhlak siswa. Oleh karena itu Sekolah Tinggi Agama Islam
Muhammadiyah Bandung sebagai satu institusi pendidikan yang mencetak lulusan
guru Pendidikan Agama Islam ikut bertanggung jawab terhadap pembentukan akhlak
baik siswa, melalui kualitas baik para lulusan.
Serangkaian mata kuliah di sampaikan secara bertahap dan saling terkait dan
menguatkan, sehingga diharapkan dengan menerima semua mata kuliah tersebut
mahasiswa bisa menjadi seorang guru pendidikan Agama yang berstandar baik. Satu
diantara mata kuliah yang menentukan keberhasilan seorang guru dalam membentuk
akhlak siswa adalah Strategi Pembelajaran.
Dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran guru adalah seorang designer yang
mendesain diri, materi, siswa dan kelas senyaman dan menyenangkan.Kemampuan
mendesain adalah kemampuan tingkat tinggi. Mahasiswa sebelum mendapatkan mata
kuliah ini harus lulus mata kuliah dasar dan psikologi umum dan perkembangan.
Materi PAI kurang bermakna tanpa desain yang tepat. Diharapakan mahasiswa yang
mampu dan terampil mendesain kelas, bisa merespon perubahan sesuai dengan
kurikulum yang sudah menjadi ketetapan pemerintah. Tanpa menguasai Strategi
pembelajaran seorang guru tidak akan bisa mendesain diri, materi, siswa dan kelas.
Pemaparan di atas memperkuat institusi ini untuk membekali membekali
mahasiswa dengan mata kuliah Strategi Pembelajaran. Alasan ini juga sebagai respon
dari kenyataan sekarang yaitu adanya keprihatianan bangsa terhadap mental dan
moral manusia Indonesia, artinya moral yang bobrok dan mental yang lembek. Disisi
lain kemajuan teknologi yang pesat dalam hitungan detik dunia bisa berubah, dunia
melahirkan hal-hal baru yang dampak nya banyak negatif dan banyak positif.
I.2 Rumusan Masalah
1 Apa yang dimaksud strategi pendidikan karakter pada mata pelajaran
pendidikan agama Islam
2 Apa jenis Strategi Pembelajaran yang di pandang tepat untuk mata pelajaran
PAI
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Secara umum isi kurikulum di Indonesia sudah bisa dikatakan sempurna dan
sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam kurikulum 2013 edisi revisi 2017
dinyatakan bahwa mata pelajaran PAI dan PKN menjadi mata pelajaran yang
memiliki muatan KD yang dijabarkan kedalam indikator untuk komponen sikap
spriritual dan sikap sosial. KD-KD untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
diatur dalam Keputusan Menteri Agama No 165 tahun 2014 namun dalam
implementasi pembelajaran mengikuti ketentuan standar proses yang terbaru dan
berlaku sesuai Permendikbud no. 22, 2014 yang memprasyaratkan adanya
pengintegrasian 4C (Creative, Critical hinking, Communicative, dan Collaborative);
Mengintegrasikan HOTS (Higher Order Thinking Skill); Gerakan literasi sekolah. 8
II.3 Model Strategi Pembelajaran
II.3.1 Materi kajian Strategi pembelajaran.
Pandangan umum strategi pembelajaran merupakan tema umum saat
perkuliahan di mulai. Kesepakatan akan perencanaan pembelajaran satu semester
kedepan ditentukan pada pertemuan ini. Materia secara umum yaitu
a. Difinisi strategi dan pembelajaran
1. Menurut Kemp (1995) Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
2. Dick and Carey (1985) strategi pembelajaran adalah satu set dengan materi
dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.
3. Pembelajaran adalah Adalah proses penambahan informasi dan
kemampuan baru. 9
b. Persamaan Istilah
Strategi sering disebut berbeda dikalangan ahli pendidikan. Kata lain dari
stregi adalah Pendekatan (approach), teknik pembelajaran, teknik dan taktik
mengajar
c. Perbedaan Metode dan Strategi
Menurut Wina Sanjaya Metode adalah cara yang digunakan untuk
merealisasikan strategi. Dalam satu strategi bisa menggunakan
beberapa metoda.
Strategi lebih menekankan pada tujuan dan perencaaan.
Metoda adalah cara mencapai sesuatu, ( a way in achieving something)
d. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam memilih strategi
1. Pertimbangan berhubungan tujuan
Misalnya apakah tujuan yang akan di capai berkenaan dengan kognitif,
afektif, psikomotorik.
Bagaimana tingkat kesulitan tujuan yang akan di capai: mudah, sedang,
atau sulit
Apakah siswa/guru membutuhkan keterampilan akademis untuk
mencapai tujuan pembelajaran
2. Pertimbangan berhubungan dengan materi
4
Apakah materi itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori tertentu?
Apakah siswa membutuhkan syarat tertentu sebelum mempelajari
materi tersebut.
Apakah tersedia sumber bacaan untuk mempelajari materi tersebut
3. Pertimbangan berhubungan dengan siswa
Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa
Apakah SP sesuai dengan minat bakat dan kondisi siswa
Apakah SP sesuai dengan gaya belajar siswa
4. Pertimbangan berhubungan dengan ketepatan strategi dan metode
Apakah cukup menggunakan satu strategi saja untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Apakah strategi yang kita pilih memiliki nilai efektivitas dan efisiensi
e. Prinsip Umum Penggunaan Strategi Pembelajaran
Wina Sanjaya mengatakan Tidak semua strategi pembelajaran cucok
digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
Killen (1998) mengatakan No teaching strategy is better than others in all
circumstances, so you have to be able to use a variety of teaching strategies,
and make rational decisions about when each of teaching strategies is likely
to most effective.
f. Prinsip Memilih Strategy Pembelajaran
beorientasi pada tujuan
berorientasi pada proses/aktivitas
berorientasi pada siswa
integritas: interaktif, inspiratif, meyenangkan dan menantang
5
7 Asas yang menjadi landasan filosofis CTL
1. kontruktivisme:
2. inkuiri
3. bertanya
4. masyarakat pembelajar
5. pemodelan
6. refleksi
7. penilaian nyata
Nilai-Nilai karakter dalam CTL
1. Kerja keras
2. Rasa ingin tahu yang tinggi
3. Kreatif
4. Mandiri
5. Tanggung jawab
6. Peduli lingkungan sosial
Implementasi CTL
1. pendahuluan
2. inti yaitu kegiatan inti siswa
3. penutup
Keunggulan dan kelemahan CTL
Keunggulan
Memotivasi siswa untuk menemukan hubungan materi dan realitas sehari-hari
Memoitivasi siswa untuk menerapkan materi yang sudah diterima
KeKurangannya
membutuhkan waktu yang lama.
Guru lebih intensif dalam membimbing anak
6
1. Kepedulian sosial
2. Tanggung jawab
3. tolerensi
4. Kerja keras
5. komunikatif
Konsep SPK
4 unsur
1. adanya peserta dalam kelompok
2. adanya aturan kelompok
3. adanya upaya belajar pada setiap anggota kelompok
4. adanya tujuan yang harus dicapai bersama
2 komponen SPK
Struktur Tugas koperatif
Terkait dengan tugas yang menyebabkan siswa belajar bekerjasama dalam
kelompok
Struktur Insentif koperatif
Terkait dengan motivasi siswa untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan
Pelaksanaan Strategy Cooperative Learning
1. Penyampaian Materi
2. Siswa belajar kelompok
3. Penilaian (diri dan kelompok melalui kuis)
4. Pengakuan tim (tim terbaik)
Kapan SPK di gunakan
Ketika siswa dan guru
a. Guru ingin memprioritaskan pada kerja kolektif, disamping siswa belajar
sendiri.
b. Guru ingin menanamkan bahwa tiap siswa bisa belajar pada orang lain
c. Guru ingin semua siswa memahami pelajaran yang sudah disampaikan
d. Guru ingin semua siswa mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
a. e.Guru ingin motivasi siswa meningkat
e. Guru ingin meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan
menemukan solusi yang baik.
Keunggulan dan kelemahan SPK
Keunggulan
a. Siswa belajar mandiri
b. Siswa bisa mengungkapkan pendapatnya
Keterbatasan SPK
a. Membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Siswa yang mempunyai kelebihan akan merasa terhambat, karena harus
menunggu siswa lain.
c. Penilaian yang diberikan penilaian kelompok, bukan individu.
7
Difinisi
Strategi Pembelajaran Inquery (SPI)
Inqueri artinya mencari makna
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir kritis dan analitik untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari permasalahan.
Teori yang mendasari SPI
Piaget mengatakan pengetahuan akan bermakna, manakala dicari dan
ditemukan.
Kurt Lewin mengatakan belajar itu pada dasarnya adalah proses perubahan
kognitif. Hadiah atau reward penting sebagai motivasi.
Gestalt mengatakan perubahan prilaku pada siswa karena ada insight.
Konsep SPI
Manusia memiliki rasa ingin tahu pada lingkungan sekitar.
Setiap manusia memiliki dorongan untuk mencari dan menemukan sesuatu/
makna dalam kehidupannya. (Wina Sanjaya, 196, 2014)
Kapan SPI digunakan
Ketika Guru/siswa/materi
siswa menemukan makna dari materi ajar
materi yang akan diajarkan dalam bentuk kesimpulan. Sehingga perlu
pembuktian.
materi berangkat dari rasa ingin tahu siswa
siswa di kelas mempunyai kemampuan berfikir dan kemauan yang kuat.
jumlah siswa di kelas relatif cukup.
FGuru mempunyai waktu yang cukup.
Pelaksanaan SPI
1. Orientasi. Guru mengorientasikan siswa dengan mengajukan permasalahan,
sehingga memotivasi siswa untuk berfikir, mencari, dan menemukan
jawabannya.
2. Merumuskan masalah. Hal yang harus diperhatikan;
a. Berupa pertanyaan yang dirumuskan oleh siswa. Guru hanya memberikan
topik yang akan dipelajari.
b. Masalah yang dikaji merupakan teka teki bagi siswa. sebelumnya Guru
sudah memprediksikan jawaban yang benar yang bisa ditemukan siswa.
c. Konsep dalam masalah, sudah diketahui oleh siswa.
3. Merumuskan hipotesa
4. Mengumpulkan data. peran guru mengajukan pertanyaan pada siswa untuk
berfikir dan mencari informasi yang sesuai.
5. Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap paling
sesuai. Guru menguji keyakinan siswa terhadap hasil temuanya.
6. Merumuskan kesimpulan; proses mendeskripsikan temuan berdasarkan
pengujian hipotesis.
Prinsip Penggunaan SPI
8
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual.
2. Interaksi sesama siswa, dan guru siswa
3. Bertanya. Guru sebagai penanya.
4. Berfikir. Mengembangkan seluruh potensi otak kiri dan kanan.
5. Keterbukaan. Terbuka terhadap berbagai kemungkinan.
9
a. Guru mengharap materi bisa di aplikasikan dalam semua aspek kehidupan
siswa.
b. Target pencapaian materi yang maksimal
c. Guru ingin berperan lebih produktif, bukan guru sebagai pemilik pengetahuan.
Manfaat Strategi Brain Based Teaching (BBT)
a. mengaktifkan semua potensi siswa sosial, emotional, kognitif, kinestetik, dan
reflektif (5 sistem pembelajaran utama)
b. b.memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
b. menjaga emosi siswa, dengan kerjasama kelompok yang saling menghargai dan
menghormati.
c. Meningkatkan pemahaman siswa
Cara menggunakan BBT
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut.
1. Pra Pemaparan (guru menyampaikan tujuan mempelajari materi, &
menunjukkan gambar)
2. Persiapan (guru mengaitkan materi dengan kejadian sehari-hari)
3. Guru memberikan permasalahan pada kelompok siswa
4. Elaborasi (siswa menyortir, menyelidiki, menguji, mendiskusikan,
menganalisis)
5. Inkubasi dan formasi memori (istirahat otak, guru memperdengarkan musik
relak)
6. Verifikasi atau pengecekan keyakinan (guru mengecek pemahaman dengan
memberikan soal yang lebih sulit) diringi musik
7. perayaan (siswa dan guru menyimpulkan materi) (Yulvinamaesari,
11
Douglas Graham, 2005 (Gulo) mengatakan Nilai bisa diketahui dari penampilan,
Nilai afektif berkaitan erat dengan psikomotorik, dan kognitif
Nilai berkaitan dengan emosional oleh karena itu bisa berubah, berkembang, dibina
Nilai terjadi secara bertahap.(tdk sekaligus)
Jhon Broadus Watson dalam bukunya Psychology as the Behaviorist Views it
mengatakan kebiasaan (conditioning) hal penting dalam pembentukan/perubahan
sikap seseorang.
Pembentukan Sikap/Nilai
Paling manjur melalui:
a. Pola kebiasaan
b. Modeling/uswah/keteladanan
Prosedur Penerapan Strategi Afektif
1. Proses pembentukan karakter
Pembiasaan
Model/Contoh
2. Model Afektik yang bermuatan berkarakter
1. Berdasarkan Konsiderasi: hadapi siswa dengan
a. Konflik,
b. Dilema,
c. Tulis sikap,
d. Observasi,
e. Rumuskan/simpulkan
2. Berdasarkan Pengembangan kognisi:
a. Kepatuhan pada aturan,
b. Kepatuhan pada lingkungan,
c. Kepatuhan pada prinsip pribadi.
3. Berdasarkan klarifikasi nilai VCT (volume clarification technique)
a. Moral kognitif; siswa bisa mempertimbangkan nilai yang ada
b. Non deriktif; siswa mengungkapkan permasalah sendiri
Keunggulan & kelemahan
Keunggulan
Mengembangkan pemikiran siswa kearah kematangan mental
Menyeimbangkan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
Kelemahan
guru sulit memantau perubahan sikap siswa
membutuhkan waktu & proses yang lama
terkadang nilai sekolah bertolak belakang dengan nilai di rumah
12
Dave Meier mengatakan bahwa SPA adalah strategi pembelajaran yang
didasarkan pada cara orang belajar yaitu belajar dengan seluruh pikiran dan
tubuh, yang berorientasi hasil yang dicapai (2000)
Tujuan SPA adalah menggugah sepenuhnya kemampuan belajar siswa, dengan
menyenangkan siswa, memuaskan siswa, dan memberikan sepenuhnya pada
kebahagiaan, kecerdasaan, kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia
Konsep aktivitas SAVI
SOMATIS : belajar dengan bergerak dan berbuat
AUDITORY: Belajar dengan berbicara dan mendengar
VISUAL: Belajar dengan mengamati dan menggambarkan
INTELEKTUAL: Belajar dengan problem solving dan merenungkan
Latar Belakang SPA
Boring lectures – ceramah yang membosankan
Pour and snore – menyuapi dan siswa tertidur
Closed system – sistem tertutup
Competition between learners – kompetisi diantara siswa
Joylessness – tidak menyenangkan
University – seragam
Dogmatic – dogmatik
Passive learners – siswa pasif
Reptilian brain approach – menakut-nakuti atau mengancam
Prinsip yang mendasari SPA
Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh
Belajar proses aktif menciptakan pengetahuam
Kolaborasi diantara siswa akan meningkatkan hasil belajar.
Belajar yang berpusat pada aktivitas jauh lebih baik dari pada aktivitas
presentasi semata.
Belajar harus mempunyai emosi yang positif
Otak lebih mudah menangkap gambar dibanding kata-kata.
Karakteristik Pelaksanaan SPA
Flexible – luwes
Joyful – menyenangkan
Multi-pathed – multi jalur
Ends-centered – berpusat pada tujuan
Collaborative – kolaboratif
Humanistic – manusiawi
Multi-sensory – multi sensor
Nurturing – menumbuhkan
Activity-centered – berpusat pada aktivitas
Mental/emotional – menggunakan mental emosional
Result based – berdasar pada hasil
13
Untuk lebih meningkatkan pemahaman mahasiswa akan setiap jenis strategi
pembelajaran, penulis memberikan contoh pelaksanaan strategi pembelajaran,
menanyangkan slide materi tertulis dan video yang menayangkan contoh aktivitas
pelaksanaan setiap strategi pembelajaran. Dengan melihat video, diharapkan
mahasiswa bisa berdiskusi dan mempunyai gambaran yang jelas tentang proses
penyampaian stretegi pembelajaran.
Memahami konsep dan implementasi pendidikan berkarakter kaitannya dengan
strategi pembelajaran reading dan diskusi skill. Saepullah (2012) yang mengatakan
ada beberapa metode dan strategi pembelajaran yang bisa diterapkan dalam proses
pembelajaran Agama Islam di sekolah atau madarasah di antaranya: (1) Student
Centered Instruction, yaitu pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, seperti
diskusi dalam berbagai variasi, demonstrasi dan games. Dituntut peran aktif siswa,
dan guru sebagai fasilitator, (2) Collaborative Learning, yaitu pembelajaran aktif
dimana siswa dan guru berkolaborasi atau dengan warga sekolah lainnya, (3)
Cooperative learning, yaitu proses pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran secara berkelompok dalam
mengerjakan tugas yang diberikan guru, (4) Self discovery learning, yaitu belajar
melalui penemuan mereka sendiri, melalui observasi dan pengamatan terhadap
masalah yang harus mereka pecahkan, (5) Quantum learning, yaitu strategi
pembelajaran yang melibatkan seluruh komponen diri siswa, dengan pendekatan
individu dan kelompok dan (6) Contextual Teaching and Learning (CTL), yaitu
strategi yang digunakan untuk untuk membantu peserta didik untuk memahami makna
dan materi pelajaran dengan mengaitkan mata pelajaran tersebut dengan konteks
kehidupan mereka. 10
14
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan pembahaan di atas dapat
ditarik satu kesimpulan
1. Pendidikan Agama Islam disatukan dengan pendidikan budi pekerti dalam
kurikulum 2013 yang disempurnakan pada tahun 2017. Oleh karena itu pendidikan
Agama Islam mendapatkan perhatian sebagai mata pelajaran yang menekankan pada
pengetahuan, nilai dan kesadaran akan prilaku baik. Dengan demikian orientasi
pembelajarn pendidikan Agama Islam pada perubahan karakter baik maka di sebut
2. Strategi Pembelajaran Pendidikan Berkarakter adalah strategi berorientasi pada
perubahan prilaku, pengetahuan dan nilai anak didik.
3. Ketujuah Strategi pembelajaran yang dipaparkan adalah strategi yang sesuai
dengan harapan kurikulum 2013, yang mengutamakan siswa sebagai pusat belajar dan
menempatkan guru sebagai fasilitator.
4. Tujuan dari pentingnya penyampaian mata kuliah Strategi pembelajaran kepada
mahasiswa dilatarbelakangi pentingnya seorang guru pendidikan agama Islam sebagai
desainer materi siswa dan kelas.
.
15
DAFTAR PUSTAKA
1
Ahmad, J. (2017). Problematika Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Kurikulum
2013 dan Revisi 2013. Retrieved from
https://ahmadbinhanbal.wordpress.com/2017/10/31/problematika-pendidikan-agama-
islam-pai-dalam-kurikulum-2013-dan-revisi-2013/
2
Muchlas Samani dan Heryanto, MS.,Konsep dan Model Pendidikan Berkarakter,
Bandung, Rosdakarya, 2017, hal 9
3
UU no 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, Pasal 3
4
Suyudi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Berkarakter, Bandung Rosda, 2015, hal
14
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
( Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006) hal 126
6
Suyudi , Strategi Pembelajaran Pendidikan Berkarakter, hal 15
7
Lili Hidayati, Kurikulum 2013 dan Arah Baru Pendidikan Agama Islam, Insania
Volume Vol. 19, No. 1, Januari - Juni 2014
8
Ani Nurhidayati, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi 2017 Pada Pendidikan
Agama Islam, Balai Diklat Kamenag, Juli 2017
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan
( Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006) hal 126
10
Ani Nurhidayati, Implementasi Kurikulum 2013 Revisi 2017 Pada Pendidikan
Agama Islam, Balai Diklat Kamenag, Juli 2017
16