DI MI AL-KHUDAMAT SUMEDANG
Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar – Dasar
Manajemen Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Badrudin, M.Ag., CIIQA., CEAM.
Disusun Oleh:
Firgiawan Rangga Saputra (2220060061)
Linda Tazkiyatul Munawaroh (2220060068)
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita
nikmat jasmani dan Rohani yang talah memberikan nikmat akal sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman
kegelapan (Jahiliyah) menuju ke zaman yang terang benderang yang diterangi
dengan iman dan islam.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan Islam yang diampu oleh Prof. Dr. Badrudin,
M.Ag., CIIQA., CEAM. yang telah memberikan tugas kepada kami untuk
membahas satu topik mengenai Manajemen Kurikulum Madrasah. Serta terima
kasih kepada teman-teman dan pihak-pihak yang telah mendukung dalam
penyelesaian makalah ini .
Kami sadar bahwa makalah yang kami susun ini bukanlah merupakan
makalah yang sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini.
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................... 29
B. Saran .............................................................................................................. 30
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin pesat menjadi sebuah tantangan baru
dalam dunia Pendidikan. Semua informasi dari satu negara ke negara lain
sangatlah cepat, seseorang bisa mendapat informasi tentang sesuatu apapun
yang jauh dengan mudah melalui perkembangan teknologi yang semakin hari
semakin cepat, hal ini tentunya akan mempengaruhi pada dunia Pendidikan.
Pendidikan memiliki peran penting dalam perkembangan zaman ini,
dimana informasi apapun baik itu informasi yang mengandung kebaikan atau
keburukan semuanya bisa diakses oleh semua kalangan masyarakat dari
kalangan anak-anak sampai orangtua semuanya sudah memiliki kemampuan
dalam mengakses teknologi tersebut. Fenomena yang memprihatinkan akhir-
akhir ini adalah ketidaksiapan masyarakat Indonesia dalam menerima
perkembangan teknologi ini sehingga semua informasi baik dan buruk diterima
dan dijadikan pedoman atau kebiasaan baru.
Pergeseran nilai yang terjadi pada diri peserta didik, ini disebabkan
rendahnya akhlak anak bangsa yang disebabkan perkembangan zaman yang
tidak dibatasi dengan ilmu agama, sebagai upaya pemberian bimbingan dan
arahan yang baik dalam dunia Pendidikan maka harus menggunakan kurikulum
yang mengedepankan pembentukan karakter akhlak mulia sebagai bingkai dari
kecerdasan intelektual dan keterampilan (Rouf, 2016, p. 2).
Kurikulum merupakan jantungnya Pendidikan. Jika suatu sekolah
menginginkan kualitas lulusan memiliki hasil yang baik, maka harus melalui
perancangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum menjadi
sebuah alat untuk mewujudkan tujuan Pendidikan nasional (Mujiati, Rita, &
Handayani, 2021, p. 35). Dalam usaha untuk mewujudkan tujuan Pendidikan
tersebut perlu adanya pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan
potensi daerah suatu Lembaga belajara peserta didik.
1
2
2
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan penulis diatas,
maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan kurikulum berbasis madrasah di MI al-Khudamat
Sumedang?
2. Bagaimana pengorganisasian kurikulum berbasis madrasah di MI al-
Khudamat Sumedang?
3. Bagaimana pelaksanaan kurikulum berbasis madrasah di MI al-Khudamat
Sumedang?
4. Bagaimana evaluasi kurikulum berbasis madrasah di MI al-Khudamat
Sumedang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui perencanaan kurikulum berbasis madrasah di MI al-Khudamat
Sumedang
2. Mengetahui pengorganisasian kurikulum berbasis madrasah di MI al-
Khudamat Sumedang
3. Mengetahui pelaksanaan kurikulum berbasis madrasah di MI al-Khudamat
Sumedang
4
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada
dua ranah, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Peneilitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan
praktis, yaitu sebagai berikut :
a. Memberikan kontribusi pemikiran bagi kajian yang lebih lanjut
tentang manjamen pengembangan kurikulum madrasah
b. Menjadi tambahan khasanah keilmuan menyangkut manaejemen
kurikulum madrasah di tingkat MI
c. Menjadi tambahan sumber rujukan dalam penerapan manajemen
kurikulum madrasah di MI
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara praktis dalam
perkembangan ilmu pengetahuan sebagai berikut:
a. Sumber informasi bagi peneliti lain dan semua pihak yang
berkepentingan mengenai manajemen kurikulum madrasah
b. Memberi sumbangan keilmuan mengenai manajemen kurikulum
madrasah
c. Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis khususnya dan
pembaca secara umumnya.
BAB II
KAJIAN TEORI
5
6
dapat membantu membentuk peserta didik secara optimal sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan.
Sedangkan menurut Ronald C. Doll yang berorientasi pada penekanan
pengalaman:
“The commonly accepted definition of the curriculum has changed from
content of courses of study and list of subjects and courses to all the
experiences which are offered to learners under the auspices or direction of
the school”.
Definisi Doll tidak mempersempit pemahaman kurikulum pada proses
pembelajaran dengan pemberian materi dikelas akan tetapi dia menunjukkan
pada perubahan definisi secara luas yaitu kurikulum merupakan seperangkat
pengalaman yang diberikan kepada peserta didik yang diarahkan bukan hanya
menjadi tanggung jawab sekolah, akan tetapi dirumah, masyarakat, Bersama
guru ataupun tanpa guru, berkenaan langsung dengan pelajaran ataupun tidak.
Definisi ini menunjukkan bahwa kesusksesan sebuah kurikulum harus
seimbang dengan pengalaman lain dari luar sekolah.
Menurut Syarafudin dan Amiruddin (2017:39) mengemukakan bahwa
kurikulum adalah suatu proses mendayagunakan semua unsur yang tersedia
dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan kurikulum Pendidikan
meliputi; perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan Pendidikan yang telah ditetapkan
Manajemen kurikulum merupakan suatu sistem pengelolaan kurikulum
secara komprehensif dan sistematik dalam upaya mewujudkan ketercapaian
tujuan dari kurikulum sendiri. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis
sekolah dan kurikulum satuan tingkat Pendidikan yang diberikan dalam suatu
Lembaga Pendidikan harus memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian
sasaran dalam visi dan misi Lembaga Pendidikan dengan tidak mengabaikan
kebijakan dan tujuan nasional yang telah ditetapkan.
7
Hasil penelitian yang didapatkan dari lapangan, peneliti akan melakukan analisis data
secara deskriptif mengenai penerapan manajemen kurikulum di MI Al-Khudamat Sumedang.
Manajemen kurikulum adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
pengajaran yang dititik beratkan pada usaha pembinaan situasi belajar mengajar disekolah agar
selalu terjamin kelancarannya. Kegiatan manajemen kurikulum disekolah melalui beberapa
tahapan yaitu perencanaan kurikulum, pelaksanaan kurikulum, dan evaluasi kurikulum.
Berdasarkan penelitian dilapangan yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka berikut ini
adalah data temuan dilapangan yang diperoleh dari wawancara, observasi maupun dokumentasi
dapat disimpulkan sebagai berikut:
A. Identitas Madrasah
1 Nama Lembaga : MI Al-Khudamat
2 Alamat / desa : Legok Kaler
Kecamatan : Paseh
Kabupaten : Sumedang
Propinsi : Jawa Barat
Kode Pos : 45381
No.Telepon : 081321662542
: Yayasan Pendidikan Al-khudamat
3 Nama Yayasan
Sumedang (YPAS)
4 Status Sekolah : Swasta
5 Status Lembaga MI : Swasta
6 No SK Kelembagaan : 002/SK-KYPAS/X/2015
7 NSM : 111232110060
8 NIS / NPSN : 69956167
9 Tahun didirikan/beroperasi : 05 Juni 2014
10 Status Tanah : Wakaf
11 Luas Tanah : 3.266 m2
12 Nama Kepala Sekolah : Edah Jubaedah, S.Pd.I., M.Pd.I
13 No.SK Kepala Sekolah : 4024/Kw.10/1.2/Kp.07.1/3/2019
15
16
Dokumen KTSP pada Dokumen 1. Adapun penjelasan singkat dari mata pelajaran,
muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri adalah sebagai berikut :
a. Muatan Nasional
Muatan nasional mencakup mata pelajaran dan alokasi waktu yang ditetapkan
oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) maupun
Keputusan Menteri Agama (KMA) atau peraturan lain yang berlaku. Mata pelajaran
adalah seluruh mata pelajaran yang diajarkan di madrasah dengan tetap berpedoman
pada struktur kurikulum yang tercantum dalam KMA Nomor 184 Tahun 2019
tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Sedangkan alokasi
waktu adalah waktu yang tersedia dalam setiap mata pelajaran.
Madrasah dapat menambah beban belajar maksimal 6 jam pelajaran.
Penambahan 6 jam pelajaran tersebut sudah termasuk di dalamnya mata pelajaran
muatan lokal.Disamping itu madrasah dapat merelokasi jam pada mata pelajaran
tertentu untuk mata pelajaran lain sebanyak-banyaknya 6 JTM untuk keseluruhan
relokasi, dengan ketentuan bahwa relokasi tersebut dengan memindahkan mata
pelajaran kelompok B ke mata pelajaran kelompok A. Madrasah dapat melakukan
relokasi jam pelajaran dengan pertimbangan kebutuhan peserta didik, akademik, dan
dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Merelokasi jam pelajaran bukan
karena pertimbangan kekurangan atau kelebihan guru.
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI yang
meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut.
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan/atau
kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 Pasal 7.
Muatan KTSP meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan.
18
b. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Tim pengembangan
kurikulum madrasah memasukkan muatan lokal yang digunakan satuan
pendidikannya. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan,
tidak terbatas pada mata pelajaran ketrampilan.
Muatan lokal merupakan satu mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal atau lebih setiap semester. Muatan lokal setiap tingkatan kelas bisa
berbeda-beda jenisnya. Misalnya muatan lokal kelas 1 Bahasa daerah dan Tahfidz,
kelas 3 Tahfidz, kelas 4 Bahasa Daerah dan Robotik, dan sebagainya.
c. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Pengembangan diri merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam
mengembangkan diri dan mengekspresikan diri sesuai bakat dan minat.
Pengembangan ini disesusaikan dengan kebutuhan dan kondisi madrasah. Kegiatan
pengembangan diri ini merupakan kegiatan di luar pelajaran sebagai bagian integral
dari kurikulum sekolah atau madrasah. Tujuan khususnya adalah mengembangkan
bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemandirian,
kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar,
wawasan dan perencanaan karier juga kemampuan pemecahan masalah., seperti:
bimbingan dan konseling, kegiatan ekstrakurikuler, pembiasaan rutin, pembiasaan
terprogram, keteladanan, dan sebagainya
19
4. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang digunakan juga disesuaikan dengan silabus dan RPP
yang sudah ditentukan. Penilaian atau evaluasi pencapaian kompetensi dasar peserta
didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes
dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
20
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Penilaian (asesmen) merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:
a. Penilaian merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. Penilaian dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran;
c. Penilaian dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi
yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. Hasil Penilaian digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Secara umum penilaian atau evaluasi yang digunakan di madrasah adalah Penilaian
otentik (authentic assessment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, yang dilakukan secara
komprehensif yang meliputi ranah sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan. Secara terperinci ada empat jenis penilaian yang dilakukan, yakni:
1) Penilaian sumatif yang bertujuan untuk menentukan tingkat kemajuan peserta didik
2) Penilaian penempatan yang bertujuan untuk menempatkan siswa dalam situasi
belajar mengajar
3) Penilaian diagnosis yang bertujuan membantu siswa mengatasi kesulitan belajar
4) Penilaian formatif yang bertujuan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
21
b. Kegiatan Ko-kurikuler
Kegiatan kokurikuler dilaksanakan melalui penugasan terstruktur terkait satu
atau lebih dari muatan atau mata pelajaran. Kegiatan kokurikuler dimaksudkan
untuk lebih memahami materi pengajaran yang telah dipelajari pada kegiatan
intrakurikuler di kelas.
Kegiatan Ko-kurikuler merupakan kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk
waktu libur) yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan siswa mengenai hubungan antara berbagai jenis
pengetahuan, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan
manusia seutuhnya. Agar siswa lebih memperdalam dan lebih menghayati apa yang
dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler
Kegiatan ko-kurikuler yang dilaksanakan di MI Al-Khudamat sudah terselip
dalam kegiatan pembiasaan yang telah ditugaskan dan terjadwalkan oleh pihak
madrasah untuk menukung terhadap pemahaman dan pengamalan mata pelajaran
yang telah disampaikan pada intrakurikuler terutama pada aspek kelompok mata
25
pelajaran agama dan akhlak mulia. Adapun kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan
bisa berupa :
1) Kegiatan Rutin
Kegiatan Rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas
maupun di sekolah. Bertujuan untuk membiasakan anak mengerjakan sesuatu
dengan baik.
Adapun kegiatan rutin di MIS Al-Khudamat meliputi :
Upacara Bendera
Pembacaan Asmaul Husna dan Shalat Dhuha Berjama’ah Setiap Pagi Hari
Jum’at KBM dimulai.
Hafalan Tahfidz setiap pagi sebelum KBM dimulai.
Senam pagi setiap hari sabtu
Sholat berjamaah duhur untuk siwa kelas 1 dan 2, berjama’ah Dhuhur dan
Ashar bagi siwa kelas 3, 4 dan 5 serta mondok bagi siswa kelas 5 dan
mengikuti semua tata tertib pesantren
Pemeriksaan kesehatan
2) Kegiatan Spontan
Kegiatan Spontan adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus.
Kegiatan ini dilaksanakan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.
Bertujuan untuk membiasakan anak mengerjakan sesuatu dengan baik,
diantaranya adalah sebagai berikut :
Membuang sampah pada tempatnya, yaitu melatih kebiasaan bersih
lingkungan dan mencintai lingkungan sehingga tertanam dalam jiwanya
budaya bersih bagian dari kehidupannya.
Pemeriksaan kesehatan, biasanya pemeriksaan kesehatan oleh pihak
Puskesmas.
Pergi ke Perpustakaan, biasanya bagi anak yang pulang agak siang dan tidak
punya aktifitas tetap yang diperintahkan Guru.
Memberi dan menjawab salam.
Kontak pisik (bersalaman) menyambut kehadiran siswa.
Meminta maaf dari rasa salah terhadap sesama.
Berterima kasih.
Mengunjungi orang sakit dari mereka yang kenal atau kerabat.
26
mengajar minimal 12 jam di sekolah induk (satminkal) dan hanya boleh menambah
di luar sekolah induk sebanyak 6 jam pelajaran saja. Kekurangan dari 24 jam
dipenuhi dengan tugas tambahan dari sekolah induk.
b. Pembagian Pembina Ekstrakurikuler
Pembagian tugas sebagai pembina Ektrakurikuler dituagskan kepada Guru MI
Al-Khudamat dan guru dari luar yang memiliki bakat, kemampuan dan kesiapan di
bidangnya.
A. Kesimpulan
Manajemen kurikulum berbasis madrasah di MI Al-Khudamat meliputi,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Perencanaan kurikulum pada tahap
yang pertama yaitu dengan mengadakan rapat perencanaan kurikulum dan
membentuk tim pengembang kurikulum madrasah. Adapun dalam
perencanaan kurikulum madrasah mengacu pada komponen-komponen
kurikulum antara lain, menentukan tujuan kurikulum yang disesuaikan dengan
visi misi madrasah, menentukan isi atau materi pembelajaran, proses
pembelajaran yang berkaitan dengan metode pembelajaran yang diterapkan
oleh pendidik, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan dengan tes tulis dan
tes lisan. Pelaksanaan kurikulum sudah berjalan dengan baik meskipun dalam
prosesnya menemui kendala. Sehingga agar pelaksanaan kurikulum dapat
berjalan dengan mudah maka dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua
tingkat, yaitu pelaksanaan kurikulum di tingkat madrasah dan di tingkat kelas.
Pelaksanaan kurikulum tingkat madrasah merupakan tanggung jawab dari
kepala madrasah dan wakil kepala bidang kurikulum dalam tugasnya berkaitan
dengan administrasi kurikulum seperti penyusunan rencana tahunan, menyusul
jadwal pelaksanaan kegiatan, menyusun program kerja, penyusunan jadwal
pelajaran serta koordinasi dengan pendidik. Untuk pelaksanaan kurikulum di
tingkat kelas merupakan tugas bagi pendidik yang dibagi menjadi tiga, yaitu
pembagian tugas mengajar dan pembina ekstrakurikuler.
Evaluasi kurikulum dilakukan melalui rapat evaluasi kurikulum yang
dilakukan di akhir tahun ajaran. Rapat evaluasi kurikulum melibatkan ketua
komite, yayasan, kepala madrasah, seluruh dewan guru dan staf madrasah.
Dalam rapat evaluasi membahas keefektifitasan kurikulum terhadap tujuan
pembelajaran. Bentuk evaluasi yang dilakukan oleh kepala madrasah kepada
pendidik terkait dengan kinerja guru terhadap proses belajar mengajar peserta
didik. Selain itu pemenuhan perangkat pembelajaran juga harus dipenuhi agar
29
30
kegiatan belajar mengajar tersusun secara rapi. Untuk evaluasi hasil belajar
terhadap peserta didik oleh pendidik berkaitan dengan seberapa jauh tingkat
pemahaman peserta didik setelah proses pembelajaran dilakukan dengan
pemberian tugas baik berupa tes tulis maupun tes lisan.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa
terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak
orang.
30
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
iv