Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP DASAR YANG DIPERTIMBANGKAN DAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah


Pengembangan Kurikulum PAI pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Kelompok 2

AINUR RAHMA
NIM. 19.14.31.002
MASRIADI
NIM. 19.14.31.022
RANI ANGRAINI
NIM. 19.14.31.040
NUR RAHMA
NIM. 19.14.31.052

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


AL-GAZALI SOPPENG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala karunia Allah swt. Atas izin-Nya lah kami

dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa kami kirimkan shalawat

serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw. Beserta keluarganya,

para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga akhir

zaman.

Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Risma Handayani S.Pd.I, M.Pd.

Sebagai dosen pengampu mata kuliah “Pengembangan Kurikulum PAI” yang telah

memberikan arahan materi yang sangat bermanfaat terlebih dalam penyusunan

makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu

kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah ini di

masa mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi

harapan berbagai pihak. Aamiin

Soppeng, 13 Mei 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1-2

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3-7

A. Prinsip Relevansi ........................................................................ 3


B. Prinsip Efektifitas ....................................................................... 5
C. Prinsip Efisiensi ......................................................................... 6
D. Prinsip Berorientasi Pada Tujuan ............................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 8

A. Kesimpulan ................................................................................. 8
B. Implikasi ..................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya membina dan membangun generasi muda yang tangguh

diantaranya adalah melalui pendidikan, baik yang diberikan dalam lingkungan

keluarga, melalui pendidikan formal di sekolah, maupun pendidikan dalam

lingkungan masyarakat. Oleh karena itu sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
harus ditentukan oleh adanya pelaksanaan kurikulum sekolah itu. Keberhasilan

sumber daya manusia dalam segi pendidikan sangat dipengaruhi oleh adanya

pemahaman seluruh personal di sekolah itu dalam melaksanakan kurikulum.

Kurikulum pendidikan yang selalu berubah dan berkembang sesuai dengan

kebutuhan pendidikan yang mana seluruh komponen bangsa ikut memberikan

dorongan bagi penyelenggara pendidikan untuk selalu melakukan proses perbaikan,

modifikasi, dan evaluasi pada kurikulum yang digunakan. Di dalam proses

pengendalian mutu pendidikan, kurikulum merupakan perangkat yang sangat

penting karena menjadi dasar untuk menjamin kompetensi keluaran dari proses
pendidikan. Kurikulum harus selalu diubah secara periodik untuk menyesuaikan

dengan dinamika kebutuhan pengguna dari waktu ke waktu

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup

sentral dalam seluruh kegiatan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil

pendidikan, mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan

dalam perkembangan kehidupan manusia, penyusunan kurikulum tidak dapat

dikerjakan sembarangan penyusunan kurikulum membutuhkan prinsip-prinsip yang

kuat. Mengingat pentingnya hal tersebut, maka prinsip-prinsip pengembangan

kurikulum pendidikan inilah yang akan dibahas dalam makalah ini.

1
2

B. Rumusan Masalah

Untuk terarahnya pembahasan makalah ini, maka pokok masalah tersebut di

atas akan dianalisis secara teoretis dan empiris ke dalam beberapa sub masalah,

yaitu:

1. Bagaimana prinsip Relevansi?

2. Bagaimana prinsip Efektifitas?

3. Bagaimana prinsip Efisiensi?


4. Bagaimana prinsip Berorientasi pada tujuan?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui prinsip Relevansi

2. Untuk mengetahui prinsip Efektifitas

3. Untuk mengetahui prinsip Efisiensi

4. Untuk prinsip Berorientasi pada tujuan


BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip Relevansi

Dalam Oxford Advanced Dictionary of Current English kata relevansi atau

relevant mempunyai arti (closely) connected with what is happining, yakni


mempunyai arti berhubungan dengan apa yang terjadi. Apabila dikaitkan dengan

pendidikan, maka perlu penyesuaian program pendidikan dengan tuntutan


kehidupan masyarakat (the needs of society). Pendidikan dikatakan relevan bila

hasil yang diperoleh akan berguna bagi kehidupan seseorang. Hendyat Soetopo &

Wasty Soemanto (1986) dan Subandijah (1993) mengungkapkan prinsip relevansi

sebagai berikut:

1. Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik.

Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik berarti

bahwa dalam pengembangan kurikulum atau dalam menetapkan bahan

pengajaran yang diajarkan hendaknya dipertimbangkan atau disesuaikan

dengan kehidupan nyata sehari-hari di sekitar peserta didik. Seperti kondisi


daerah antara perkotaan dengan pedesaan, daerah pegunungan atau daerah

pantai dan sebagainya. Pembealajaran yang mencoba menghubungkan dengan

lingkungan hidup peserta adalah dengan menggunakan pendekatan

pembelajarab kontekstual (contextual teaching learning).

2. Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan

datang.

Apa yang diajarkan kepada peserta didik padaa saat ini hendaknya bermanfaat

baginya untuk menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang. Karena itu

kurikulum harus bersifat anticipatory and vissioner. Sebagaimana apa yang

3
4

dikatakan oleh Nabi Muhammad Saw.”ajaralah anak-anakmu beranang dan

memanah, sebab mereka akan menghadapi suatu zaman yang berbeda dari

zaman orang tuanya”. Misalnya, cara yang dipergunakan untuk berhitung

angka, kalau dulu masih dipergunakan lidi atau jari, setelah adanya kalkulator

atau computer maka pembelajaranpun mengalami perubahan.

3. Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja.

Disamping relevansi dari segi isi pendidikan, hal yang lain yang juga perlu
dipertimbangkan relevansinya adalah berkenaan dengan relevansi dari segi

kegiatan belajar. Kurangnya relevansi segi kegiatan belajar ini sering

mengakibatkan sukarnya lulusan (output) sekolah dalam menghadapi tuntutan

dari duni kerja. Karena fungsi sekolah adalah menyiapkan peserta didik untuk

dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau harus terjun ke

masyarakat dengan bekal keterampilam kerja untuk dapat hidup mandiri.

4. Relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang dengan laju yang

berlari sangat cepat, Oleh karena itu, pendidikan harus dapat menyesuaikan
diri dan bahkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi tersebut.

Prinsip relevansi ini telah diterapkan dalam kurikulum sejak tahun 1984,

kemudian dilanjutkan dengan kurikulum 1994 dan terakhir pada kurikulum 1999

atau dengan istilah kurikulum 1994 yang disempurnakan dengan satu program yang

diberi nama “pendidikan sistem ganda” yang disingkat dengan PSG ( link and

match) yaitu program sekolah yang menyelaraskan dan mengharmoniskan antara


5

kurikulum sekolah dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat atau pemakai

lulusan.1

B. Prinsip Efektifitas

Efektif berarti pencapaian tujuan. Prinsip efektifitas dalam pengembangan

kurikulum, berarti kegiatan-kegiatan dilakukan secara sistematis, bertahap, cermat

dan selalu berorientasi pada perencanaan.

Terdapat dua sisi efektifitas dalam suatu pengembangan kurikulum.


Pertama, efektifitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas

mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas. Kedua, efektifitas kegiatan siswa

dalam melaksanakan kegiatan belajar.

Efektifitas kegiatan guru berhubungan dengan keberhasilan

mengimplementasikan program sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.

Sebagai contoh, apabila guru menetapkan dalam satu semester harus menyelesaikan

12 program pembelajaran sesuai dengan pedoman kurikulum, ternyata dalam jangka

waktu tersebut hanya dapat menyelesaikan 4 atau 5 program saja, berarti dapat

dikatakan bahwa pelaksanaan program itu tidak efektif.


Efektifitas kegiatan siswa berhubungan dengan sejauh mana siswa dapat

mencapai tujuan yang telah ditentukan sesuai dengan jangka waktu tertentu.

Sebagai contoh apabila ditetapkan dalam satu semester siswa harus dapat mencapai

sejumlah tujuan pembelajaran, ternyata hanya sebagian saja dapat dicapai siswa,

maka dapat dikatakan bahwa, proses pembelajaran siswa tidak efektif.2

1
Hamdan, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI): Teori dan Praktek
(Cet.1; Banjarmasin: Iain Antasari Press , 2014), h. 48-49
2
Ahmad Suryadi, Pengembangan Kurikulum I (Sukabumi: CV Jejak, Anggota IKAPI, 2020),
h. 88
6

C. Prinsip Efisiensi

Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat penting dan bahkan

vital dalam proses pembelajaran, ia mencakup segala hal dalam perencanaan

pembelajaran agar lebih optimal dan efektif. Dewasa ini, dunia revolusi industri

menawarkan berbagai macam perkembangan kurikulum yang dilahirkan oleh para

ahli dari dunia barat. Salah satu pengembangan kurikulum yang dipakai oleh

pemerintah Indonesia untuk mecapai sebuah cita-cita bangsa yaitu mengoptimalkan


kecerdasan anak-anak generasi penerus bangsa untuk memilki akhlak mulia dan

berbudi pekerti yang luhur. Efisiensi adalah salah satu prinsip yang perlu

diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah

direncanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika sebuah program

pembelajaran dapat diadakan satu bulan pada satu waktu dan memenuhi semua

tujuan yang ditetapkan, itu bukan halangan. Sehingga siswa dapat

mengimplementasikan program pembelajaran lain karena upaya itu diperlukan agar

dalam pengembangan kurikulum dapat memanfaatkan sumber daya pendidikan yang

ada secara optimal, cermat, dan tepat sehingga hasilnya memadai.3


Prinsip efisiensi seringkali dikonotasikan dengan prinsip ekonomi, yang

berbunyi: dengan modal atau biaya, tenaga dan waktu yang sekecil-kecilnya akan

dicapai hasil yang memuaskan. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan kurikulum

atau proses belajar-mengajar, maka proses belajar-mengajar dikatakan efesien jika

usaha, biaya dan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan program pengajaran

dapat merealisasikan hasil seoptimal mungkin, tentunya dengan pertimbangan yang

3
Arif Rahman Prasetyo dan Tasman Hamami, “Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan
Kurikulum”, Palapa 8, No 1(2020): h. 51-52
7

rasional dan wajar. Dengan kata lain, prinsip ekonomi harus diterapkan dalam

pelaksanaan kurikulum.4

D. Prinsip Berorientasi Pada Tujuan

Prinsip yang berorientasi pada tujuan berarti sebelum bahan ditentukan maka

langkah yang pertama dilakukan oleh seorang pendidik adalah menentukan tujuan

terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar semua jam dan aktifitas pembelajaran betul-

betul terarah kepada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tersebut.
Dengan adanya kejelasan tujuan, pendidik diharapkan dapat menentukan secara

tepat mengenai metode mengajar, media pengajaran, dan evaluasi.5

Komponen tujuan merupakan fokus bagi komponen-komponen lainnya

dalam pengembangan sistem tersebut. Ini berarti pengembangan kurikulum harus

berorientasi pada tujuan. Prinsip ini menegaskan bahwa tujuan merupakan arah bagi

pengembangan komponen-komponen lainnya dalam pengembangan kurikulum.

Untuk itu tujuan hurikulum harus jelas, artinya tujuan kurikulum harus dapat

dipahami dengan jelas oleh para pelaksana kurikulum untuk dapat dijabarkan

menjadi tujuan-tujuan lainnya yang lebih spesifik dan operasional. Tujuan


kurikulum juga harus komprehensif, yakni meliputi berbagai aspek domain tujuan,

baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hal ini perlu diperhatikan agar keluaran

yang dihasilkan menguasai ketiga aspek domain tujuan tersebut secara utuh.6

4
Hamdan, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI): Teori dan Praktek, h.
51
5
Hamdan, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI): Teori dan Praktek, h.
53
6
Edi Elisa, “Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum” Blog Educhanel,
https://educhannel.id/blog/artikel/prinsip-prinsip-pengembangan-kurikulum.html#:~:text=a.-
,Prinsip%20berorientasi%20pada%20tujuan,kurikulum%20harus%20berorientasi%20pada%20tujuan
(13 Mei 2022)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kata relevansi atau relevant mempunyai arti berhubungan dengan apa yang

terjadi. Apabila dikaitkan dengan pendidikan, maka perlu penyesuaian

program pendidikan dengan tuntutan kehidupan masyarakat.

2. Efektif berarti pencapaian tujuan. Prinsip efektifitas dalam pengembangan


kurikulum, berarti kegiatan-kegiatan dilakukan secara sistematis, bertahap,

cermat dan selalu berorientasi pada perencanaan.

3. Efisiensi adalah salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam

mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai

4. Prinsip yang berorientasi pada tujuan berarti sebelum bahan ditentukan maka

langkah yang pertama dilakukan oleh seorang pendidik adalah menentukan

tujuan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar semua jam dan aktifitas

pembelajaran betul-betul terarah kepada tercapainya tujuan pendidikan yang


telah ditetapkan tersebut.

B. Implikasi

Tulisan ini berusaha untuk menjelaskan tentang bagaimana prinsip-prinsip

dasar yang dipertimbangkan dan pengembangan kurikulum. Sehingga kita bisa

memahami apa-apa saja prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum. Juga

sebagai seorang calon pendidik, agar bisa mengimplementasikannya dan membawa

pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Elisa, Edi. “Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum”, Blog Educhanel.


https://educhannel.id/blog/artikel/prinsip-prinsip-pengembangan-
kurikulum.html#:~:text=a.-
,Prinsip%20berorientasi%20pada%20tujuan,kurikulum%20harus%20berorie
ntasi%20pada%20tujuan (13 Mei 2022)
Hamdan, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI): Teori dan
Praktek. Cet.1; Banjarmasin: IAIN Antasari Press , 2014.
Prasetyo, Arif Rahman dan Tasman Hamami, “Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan
Kurikulum”, Palapa 8, No 1(2020): h. 42-55.
Suryadi, Ahmad. Pengembangan Kurikulum I . Sukabumi: CV Jejak, Anggota
IKAPI, 2020.

Anda mungkin juga menyukai