DISUSUN OLEH
KELOMPOK V:
DINA AMALIA
MUTMAINNA
NURUL SAKINAH
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena atas karunia dan
rahmat-Nya, makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Adapuntujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Tealaah Kurikulum Pembelajaran
dengan judul “Kurikulum Merdeka”
Selanjutnya kami ucapkan terimakasih kepada ibu Annisa, S.Pd.,M.Pd, selaku dosen
pengampuh pada mata kuliah Telaah Kurikulum Pembelajaran karena telah memberikan
kesempatan dan kepercayaan kepada kami untuk membuat makalah ini, dan tak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada seluruh rekan kami yang membanu penyelesaian makalah ini, baik itu berupa
bantuan tenaga maupun bantuan berupa materi.
Kami sadar bahwasanya didalam makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari segi
susunan kalimat dan tata bahasanya. Karena itu, dengan hati yang terbuka kami siap menerimanya
segala saran dan kritikan dari para pembaca supaya kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga dengan adanya makalah tentang “Kurikulum Merdeka”
dapat memberikan pengetahuan yang lebih dari pembaca.
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1-2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
A. Kesimpulan .............................................................................................. 6
B. Saran ........................................................................................................ 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pandemi COVID-19 telah mengubah cara belajar siswa, di mana rata-rata pembelajaran
dilakukan secara daring di rumah dengan berbagai kebijakan yang menyertainya agar tidak
menyulitkan guru, siswa, maupun orang tua, Hal ini sangat sulit untuk efektif bila mana kala siswa
tidak dapat belajar sendiri tanpa bantuan dari guru. Peserta didik dan orang tua juga akan
merasakan kesulitan bila mana tidak mampu menguasai teknologi untuk melakukan proses
pembelajaran. Menyikapi kondisi tersebut, maka guru harus memanfaatkan lingkungan di sekitar
sekolah sebagai sumber belajar. Guru dituntut untuk lebih kreatif memanfaatkan segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
keterampilan, implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan harus memperhatikan ketercapaian
kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Satuan pendidikan pada
PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah yang berada pada daerah yang ditetapkan
sebagai daerah dalam kondisi khusus oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapat
melaksanakan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi Peserta Didik.
Selanjutnya dijelaskan bahwa Satuan Pendidikan pada Kondisi Khusus dalam pelaksanaan
pembelajaran dapat tetap mengacu pada Kurikulum Nasional disederhanakan (ditetapkan oleh
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan). Kurikulum nasional untuk
pendidikan menengah yang berbentuk sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan kompetensi inti
dan kompetensi dasar yang disederhanakan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi.
Pilihan lain untuk pelaksanaan sekolah juga dapat melakukan penyederhanaan kurikulum secara
mandiri. Hal tersebut senada dengan yang disampaikan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan
Pendidikan Dalam Kondisi Khusus. Pada dasarnya, kurikulum Darurat atau kondisi khusus
merupakan rancangan kurikulum dengan menyederhanakan Kurikulum Nasional yang
diperkirakan dapat memenuhi layanan pendidikan dalam situasi pandemi COVID-19.
Penyederhanaan tersebut terletak pada pengurangan kompetensi dasar bagi setiap mata
pelajaran, untuk mendukung keefektifan kurikulum tersebut, pemerintah telah menyiapkan
1
modul dan asesmen untuk menjadi acuan pembelajaran pada jenjang tertentu. Hal ini dilakukan
untuk mencapai keefektifan pembelajaran tanpa guru harus merasa terburu-buru untuk mengejar
target Kurikulum Nasional, sehingga siswa diharapkan paham dan menjadikannya wawasan
sekaligus syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam rangka
pemulihan pembelajaran, satuan pendidikan diberikan opsi dalam melaksanakan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta didik. Tiga opsi kurikulum tersebut salah
satunya adalah Kurikulum Merdeka, dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam lagi mengenai
Kurikulum Merdeka.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan itu salah satu faktor terpenting dalam menentukan kualitas sumber daya
manusia dan kemajuan sebuah bangsa. Proses pendidikan mampu melahirkan ide-ide yang
kreatif, inovatif dalam dinamika perkembangan zaman. Pengembangan kurikulum merupakan
instrumen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kebijakan pendidikan yang benar akan
tampak melalui implementasi kurikulum yang diterapkan karena kurikulum merupakan jantung
pendidikan yang menentukan berlangsungnya pendidikan, kurikulum merupakan seperangkat
rencana pembelajaran yang berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan
dan dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
sebuah tujuan pendidikan nasiona.
Pada saat ini hadirlah sebuah kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. Di mana
kurikulum merdeka dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai, menyenangkan, bebas stres dan bebas
tekanan, untuk menunjukkan bakat alaminya. Merdeka belajar berfokus pada kebebasan dan
pemikiran kreatif. Salah satu program yang dipaparkan oleh Kemendikbud dalam peluncuran
merdeka belajar ialah dimulainya program sekolah penggerak. Program sekolah ini dirancang
untuk mendukung setiap sekolah dalam menciptakan generasi pembelajar sepanjang hayat yang
berkepribadian sebagai siswa pelajar pancasila. Untuk keberhasilan semua itu dibutuhkan peran
3
seorang guru. Guru sebagai subjek utama yang berperan diharapkan mampu menjadi penggerak
untuk mengambil tindakan yang memberikan hal-hal positif kepada peserta didik.
Guru sebagai aktor utama dalam dunia pendidikan harus selalu siap dengan segala
perubahan kebijakan yang terjadi di dalam ranah pendidikan. Saat ini yang dibutuhkan adalah
peran nyata para pihak yang terlibat untuk terus melakukan sosialisasi mengenai kurikulum
Nasional, agar para guru benar-benar siap dalam mengimplementasikannya. Sosialisasi
kurikulum ini harus sampai pada guru-guru pelaksana dan tidak dibeda-bedakan. Artinya,
bahwa kurikulum baru bisa berjalan jika sudah dilakukan sosialisasi secara efektif dan efisien.
Selain itu ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan diseminasi, antara lain
kesiapan para guru, kondisi geografis dan penyebaran informasi. Pada pelaksanaannya
kurikulum pada setiap satuan pendidikan harus memperhatikan ketercapaian kompetensi
peserta didik dalam berbagai situasi termasuk pada masa pandemi COVID-19 di mana COVID-
19 ini termasuk ke dalam salah satu kondisi khusus yang menyebabkan learning loss pada siswa
akibat kebijakan pembelajaran dari rumah yang terpaksa diterapkan akibat pandemik. Dengan
adanya kurikulum merdeka diharapkan siswa dapat berkembang sesuai potensi dan kemampuan
yang dimiliki karena dengan kurikulum merdeka mendapatkan pembelajaran yang kritis,
berkualitas, ekspresif, aplikatif, variative dan progresif. Serta adanya perubahan kurikulum baru
ini diperlukan kerjasama, komitmen yang kuat, kesungguhan dan implementasi nyata dari
semua pihak, pancasila dapat tertanam dalam hati peserta didik.
Pengembangan kurikulum dari waktu ke waktu tidak lepas dari makna kurikulum itu
sendiri. Kurikulum yang dimaknai dalam arti sempit sebagai suatu rencana tentang pengalaman
belajar siswa di suatu lembaga pendidikan sangat berguna dalam mengembangkan kurikulum,
Pengembangan kurikulum penting untuk dilakukan sebagai landasan operasional proses
pembelajaran dengan melihat bagaimana kondisi siswa di tiap-tiap satuan pendidikan terutama
kondisi pasca dilanda pandemi COVID-19. Kondisi inilah yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum, salah satunya adalah Kurikulum Merdeka sebagai upaya
pemerintah untuk menanggulangi krisis pembelajaran pasca pandemi. Sehingga dalam
penelitian ini, peneliti mencoba mengkaji mengenai kebijakan Kurikulum Merdeka sebagai
4
bentuk pengembangan kurikulum dan respon atas adanya krisis pembelajaran akibat adanya
COVID-19.
Kedua, lebih merdeka. Pada kurikulum sebelumnya, peminatan dilakukan sejak awal saat
siswa kelas X. Namun pada kurikulum merdeka, peserta didik diberi kesempatan lebih lelusas
untuk memilih mata pelajaran yang diminatinya sesuai bakat, dan aspirasinya. Sedangkan bagi
5
guru dapat mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Selain itu sekolah
berwenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai
karakteristik peserta didik dan satuan pendidikan
Ketiga, lebih relevan dan interaktif. Dalam kurikulum ini implementasinya menggunakan
pendekatan projek dengan isu-isu yang aktual dan kontekstual untuk menopang pengembangan
karakter dan kompetensi profile Pelajar Pancasila. Siswa membentuk kelompok untuk
mengenali permasalahan yang sedang menjadi isu untuk penguatan karakter profile pelajar
pancasila, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, berkebinekaan global,
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Merdeka belajar berfokus pada kebebasan dan pemikiran kreatif. Kurikulum Merdeka
sebagai opsi pemulihan pembelajaran yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menerbitkan kebijakan mengenai
pengembangan Kurikulum Merdeka. Opsi kebijakan pengembangan Kurikulum Merdeka ini
diberikan kepada satuan pendidikan sebagai tambahan upaya untuk melakukan pemulihan krisis
pembelajaran selama 2022-2024 akibat adanya pandemi COVID-19.
B. Saran
Sejatinya berteman memang tidak harus dibatasi, namun, akan baik jika memilih teman yang
bisa memberikan pengaruh positif pada pribadi kita sendiri
Agar kiranya dapat lebih semangat lagi dalam memberikan ilmunya kepada kami, karena
guru ataupun dosen merupakan salah satu elemen utama penentu kualitas pendidikan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, R., Rosita R., Rahayuningsi, Y., Hernawan A., Prihatini.2022. Implementasi Kurikulum
Merdeka Belajar Disekolah Penggerak. Jurnal Basicedu. (6)4 6313-6319.
Barlian, U., Solekah, S., Rahayu, P.2022. Implementasi Kurikulum Merdeka Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Journal of Education and Language Research. (1)12 2105-
2118.
Hikma, N.2022. Kurikulum Merdeka Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Bait Qur’ani
Multimedia.
8
9