KURIKULUM
OLEH :
KELOMPOK I
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan Laporan Penelitian tentang
Kurikulum Di SMAS Indonesia Membangun Medan.
Laporan penelitian ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan
Penelitian ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan Penelitian ini.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan di negara Indonesia saat ini masih mengalami berbagai macam persoalan.
Persoalan tersebut tidak mudah diselesaikan, karena substansi yang ditransformasikan selama
proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita yang
masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang mengalami pergantian dari tahun ke
tahun dan membebani peserta didik tanpa ada arah pengembangan yang benar-benarl
diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan
sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan
harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut perlu
dilakukan demi menciptakan generasi masa depan yang berkarakter, yang memahami jati diri
bangsanya dan menciptakan anak yang unggul dan mampu bersaing di dunia internasional.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu
unsur yang memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai
instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu
dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, man-diri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah satu
strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Untuk itu penulis melakukan observasi untuk mengetahui kurikulum yang diterapkan
pihak SMAS Indonesia Membangun Medan dalam perencanaan penerapan kurikulum 2013
serta kendala apa saja yang dihadapi sekolah.
Manfaat yang diperoleh dari observasi adalah penulis (mahasiswa) adalah calon
pendidik mengetahui tentang pengimplementasian kurikulum di SMAS Indonesia
Membangun Medan serta bagaimana cara pengimplementasiannya sehingga kami bisa
memahami lebih dalam tentang arti kurikulum dan berharap dapat memperbaiki maupun
mengembangkan kurikulum dengan lebih baik di masa mendatang.
BAB II
KAJIAN TEORI
Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan
pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan
beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
Kurikulum 2006 yang digunakan pada saat ini merupakan kurikulum yang
memberikan otonomi kepada sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan yang puncaknya
tugas itu akan diemban oleh masing masing pengampu mata pelajaran yaitu guru. Sehingga
seorang guru disini menurut Okvina (2009) benar-benar digerakkan menjadi manusia yang
professional yang menuntuk kereatifitasan seorang guru. Kurikulum yang kita pakai sekarang
ini masih banyak kekurangan di samping kelebihan yang ada.
Kekurangannya tidak lain adalah (1) kurangnya sumber manusia yang potensial dalam
menjabarkan KTSP dengan kata lin masih rendahnya kualitas seorang guru, karena dalam
KTSP seorang guru dituntut untuk lebihh kreatif dalam menjalankan pendidikan. (2)
kurangnya sarana dan prasarana yang dimillki oleh sekolah.
METODE PENELITIAN
Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dimana salah satu
metode penelitian kualitatif adalah observasi. Yang dimaksud observasi itu sendiri yaitu
teknik pengumpulan yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang
berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa, tujuan dan perasaan.
Dalam metode observasi ini di dalamnya mencangkup metode pendukung, antara lain :
1. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih antara narasumber dan
pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang
pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh narasumber.
1. Dokumentasi
Dokumentasi merupaka metode mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil
data-data dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
Dalam hal ini peneliti mengambil dokumentasi melalui foto, video dan rekaman suara saat
pelaksanaan observasi sebagai bahan pendukung untuk menguatkan hasil observasi.
Data yang diperoleh peneliti merupakan hasil wawancara dari narasumber yang
bernama Ibu Luis selaku Wakil Ketua Kurikulum SMAS Indonesia Membangun Medan.
Waktu Penelitian
Hari/Tanggal : Senin, 30 September 2019
Tempat Penelitian
SMAS Indonesia Membangun Medan
Jl. Air Bersih No. 59, Sudirejo I, Medan Kota, Sumatera Utara 20216, Indonesia
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif, yang
dilakukan dengan memaparkan hasil analisis data-data melalui kata-kata atau kalimat-kalimat
untuk keterangan, penjelasan dan kesimpulan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
SMAS Indonesia Membangun Medan bertempatkan di JL. Air Bersih No.59, Sudirejo
I, Medan Kota, Sumatera Utara 20216. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah menengah
yang berada di Medan. Adapun nomor pokok nasional (NPSN) untuk SMAS Indonesia
Membangun Medan ini adalah 10210751.
Sekolah ini menyediakan berbagai fasilitas penunjang pendidikan bagi anak didiknya.
Terdapat guru – guru dengan kualitas terbaik yang kompeten dibidangnya, kegiatan
penunjang pembelajaran seperti ekstrakurikuler (ekskul), organisasi siswa, komunitas
belajar, tim olahraga, dan perpustakan sehingga siswa dapat belajar secara maksimal. Proses
belajar dibuat senyaman mungkin bagi murid dan siswa.
Sekolah SMAS Indonesia Membangun Medan berdiri pada tahun 1996. Sejak
berdirinya sekolah ini, kurikulum yang diterapkan adalah KTSP 2006. Di tahun 2013 ini
adalah launcing pertama dari kurikulum baru yaitu K 13 ( Kurikulum 2013 ). Pada saat itu
SMAS Indonesia Membangun Medan terpilih menjadi pilot project. Dimana di tahun 2013
menurut guru yang kami wawancarai hanya sekitar 22 sekolah di Kota Medan yang terpilih
menjadi pilot project, salah satunya adalah SMAS Indonesia Membangun Medan. Pada saat
ini, sekolah SMAS Indonesia Membangun Medan, sekolah SMAS Indonesia Membangun
Medan menerapkan kurikulum 2013 Revisi, dimana tingkat/kelas 10 dan 11 SMA, sekolah
ini menerapkan K 13 Revisi 2017 dan tingkat/ kelas 12 SMA, sekolah menerapkan K 13
Revisi 2018. Perbedaan K 13 Revisi 2017 dan 2018 menurut guru yang kami wawancarai
terletak pada sub materi yang diajarkan. Misalnya, adabpelajaran yang seharusnya dipelajari
di kelas 10 SMA, jadi diajarkan di kelas 11 SMA. Adanya revisi menurut beliau dikarena
pemerintah merasa bawa dibeberapa materi yang ada di tingkat 10 SMA kurang efektif
diajarkan di tingkat itu, maka pemerintah membuat yang namanya revisi. Dalam menerapkan
kurikulum 2013, pasti ada kelebihan dan kekurangan. Menurut beliau kelebihan dari
kurikulum ini terletak pada siswa yang dituntut untuk lebih aktif lagi dalam proses
pembelajaran. Kekurangannya ialah guru sulit menerapkan K 13 dikarenakan minat belajar
siswa sekarang berkurang jauh dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya yang minat
belajar siswanya tidak seperti sekarang. Dalam penerapan K 13, guru hanya sebagai jembatan
atau pengarah yang bertujuan agar siswa mampu mendapatkan konsep yang diinginkan pada
saat belajar. Perbandingan siswa yang menerapkan KTSP 2006 dengan K 13 di SMAS
Indonesia Membangun Medan menurut beliau adalah bahwa siswa yang menerapkan KTSP
2006 lebih berkualitas ( minat belajarnya tinggi, rasa ingin tahunya besar ) dibandingkan
siswa sekarang yang menerapkan K 13. Sebenarnya faktor utamanya adalah perkembangan
zaman sekarang semakin maju terutama dalam hal teknologi yang menyebabkan minat
belajar siswa semakin berkurang. Kita dapat melihat bahwa sekarang siswa lebih senang
bermain game online, contohnya : Mobile Legend, PUBG, dan Free Fire, dibandingkan
membaca buku. Dalam menerapkan K 13, guru di sekolah SMAS Indonesia Membangun
Medan memiliki kesulitan. Dimana kesulitan itu terletak pada siswa - siswi yang minta
belajarnya sangat kurang. Padahal sekolah ini dalam hal media pembelajaran untuk
mendukung penerapan K 13 selalu menyediakannya. Maka, menurut guru yang kami
wawancarai bahwa kunci sukses dari penerapan K 13 adalah minat belajar siswa.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Bahwa setiap kurikulum yang diterapkan baik itu KTSP 2006, Kurikulum 2013, Kurikulum
2013 Revisi 2017 dan 2018 memiliki kelebihan dan kekurangan. Tujuan dari kurikulum itu
juga sama yaitu untuk menjadikan insan - insan cendekiawan lebih berkualitas dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Hanya saja, kesulitan itu muncul pada siswa - siswi yang
semakin maju zaman minat belajarnya semakin berkurang. Maka dari itu, guru dituntut agar
mampu memanfaatkan teknologi sebaik mungkin sebagai media pembelajaran, bukan hanya
sekedar bermain game online. Karena kita dapat melihat bahwa pelajar sekarang lebih senang
bermain game online dibandingkan belajar. Maka, jika teknologi dapat digunakan dengan
sebaik mungkin, kualitas anak didik di Negara Indonesia akan semakin maju seiring
berkembangnya zaman.
5.2 Saran
Semoga dengan selalu adanya perubahan kurikulum dari tahun 1947 yang masih
disebut dengan Rencana pelajaran sampai dengan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu
Kurikulum 2013 dapat membawa perubahan baik dan mampu meningkatkan mutu
pendidikan di Inonesia.
Dan kita sebagai calon guru, semoga kedepanya kita pun dapat memenuhi tuntutan
dan melaksanakan semua prosedur pembelajaran yang di tentukan kurikulum yang berlaku
sehingga kita dapat maenjadi seorang guru yang professional. Kami berharap kurikulum
yang diterapkan disekolah dapat berjalan sesuatu dengan tujuan dan keinginan kurikulum
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
----------------------. 2007. Pengembangan dan Telaah Kurikulum PAI di SMP dan SMA.
Rafah Press : Palembang.
Ibrahim, R dan Nana Syaodih S. 2010. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta : Jakarta.
DOKUMENTASI