2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Saya Panjatkan Atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , Yang
Telah Memberikan Rahmat Dan Karunia Yang Dilimpahkan-Nya Kepada Saya
Sehingga Saya Dapat Menyelesaikan Tugas Ini.
Adapun yang menjadi pembahasan dalam tugas makalah ini ialah mengenai
pengembangan kurikulum dalam penjas serta bagaimana penjelasan mengenai
pengertian kurikulum dan perkembangan kurikulum dari tahun ke tahun yang terjadi
di dunia pendidikan. Semoga dengan adanya pembuatan tugas ini dapat
memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik dan berguna bagi penulis
maupun bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu sistem pendidikan kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus
selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti
perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian, perubahan dan
pengembanganya harus dilakukan secara sistematis, terarah, tidak asal
berubah.Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum maka perlu
untuk diketahui bagaimana perkembangan kurikulum. Karena seperti halnya
teknologi dalam suatu zaman, selalu terjadi perkembangan, begitu juga halnya
dengan perkembangan kurikulum.
1.3 Tujuan
.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi Kurikulum
Kata kurikulum (curriculum) juga terambil dari bahasa Latin yang memiliki
makna yang sama dengan kata racecourse (gelanggang perlombaan). Kata
kurikulum dalam bentuk kata kerja yang dalam bahasa latin dikenal dengan istilah
“curere” adalah mengandung arti menjalankan perlombaan. Dalam perlombaan
tersebut, ada batas start dan ada batas finish. Dan dalam lapangan pendidikan
pengertian tersebut dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditentukan secara pasti,
dari mana mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai
bahan agar dapat mencapai gelar.
Adapun pengertian kurikulum menurut para ahli terbagi menjadi dua arti yaitu
Arti Sempit dan Arti Luas.
Adapun Kesimpulan dalam arti sempit ini ialah Kurikulum adalah seperangkat
rencana pengajaran atau ide tertulis yang buat oleh sekolah dan digunakan untuk
landasan mengajar guru dalam kelas. Kurikulum juga berisi mata pelajaran yang
harus ditempuh siswa agar dapat lulus dan mendapatkan nilai atau ijazah dari
sekolah atau perguruan tinggi.
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana
Pelajaran Terurai 1952. “Silabus mata pelajarannya jelas sekali. seorang guru
mengajar satu mata pelajaran, ”kata Djauzak Ahmad, Direktur Pendidikan Dasar
Depdiknas periode 1991-1995. Ketika itu, usia 16 tahun Djauzak adalah guru SD
Tambelan dan Tanjung Pinang, Riau.
3 . Kurikulum 1968
4. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 sebagai kurikulum 1968 menekankan pada tujuan,
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan
efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh di bidang manejemen, yaitu MBO
(pengelolaan berdasarkan tujuan) yang terkenal saat itu,” kata Drs. Mudjito, Ak, MSi,
Direktur Pembinaan TK dan SD Depdiknas.
Metode, materi, dan tujuan dasar dalam Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu skenario
pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: Petunjuk
umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan
belajar-mengajar, dan evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru menulis rincian
apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
5. Kurikulum 1984
Tokoh penting dibalik lahirnya Kurikulum 1984 adalah Profesor Dr. Conny R.
Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986 yang juga Rektor
IKIP Jakarta - sekarang Universitas Negeri Jakarta - periode 1984-1992. Konsep
CBSA yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolah-sekolah yang
diujicobakan, mengalami banyak deviasi dan reduksi saat diterapkan secara
nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA. Yang
terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana-sini
ada tempelan gambar, dan yang menyolok guru tak lagi mengajar model
berceramah. Penolakan CBSA bermunculan.
Sayang, perpaduan tujuan dan proses belum berhasil. Kritik bertebaran, lantaran
beban belajar siswa server terlalu berat. Dari muatan nasional hingga lokal. Materi
muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing, misalnya
bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain. Berbagai kepentingan
kelompok masyarakat juga mendesakkan agar isu-isu tertentu masuk dalam
kurikulum. Walhasil, menjelma menjadi kurikulum super padat.Kejatuhan rezim
Soeharto pada 1998, diikuti kehadiran suplemen Kurikulum 1999.Tapi perubahannya
lebih pada menambah jumlah materi. Kurikulum 1994 dibuat sebagai
penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai undang-undang no. 2
tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem
pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem
caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun
menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk
menerima materi yang cukup.Ada ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan
kurikulum 1994, di antaranya sebagai berikut :
7. Kurikulum 2004
8. KTSP 2006
Adapun Kelebihan dan Kekurangan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut ini.
Kelebihan :
c. Dalam bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang pengembangannya lebih
tepat menggunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan
keterampilan.
Kekurangan:
a)Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama
dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013.
b)Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam
kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN)
masih diberlakukan.
BAB III
KESIMPULAN