MANAJEMEN OLAHRAGA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga saya dapat menyusun atau
menyelesaikan penyusunan Critical Book Report ini yang berjudul Pengantar
Manajemen Olahraga. Pembuatan Critical Book Report ini bertujuan sebagai tugas
individu mata kuliah Manajemen Olahraga dan sebagai bahan perkuliahan.
Critical Book Report ini saya yakini jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “Tak ada gading yang tak
retak”, baik isi maupun penyusunannya. Atas semua itu dengan rendah hati saya
mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan Critical Book Report ini, atas
perhatiannya penulis ucapkan Terimakasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2. Tujuan...................................................................................... 2
1.3. Manfaat.................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manajemen olahraga sebenarnya telah ada sejak zaman Yunani kuno yaitu
kira-kira pada 12 abad sebelum Masehi, yaitu dengan diselenggarakannya Olympiade
kuno. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia.
Manajemen olahraga dewasa ini belum berkembang secepat perkembangan olahraga
industri atau bisnis. Hal ini disebabkan oleh karena adanya pendapat umum yang
menghubungkan olahraga dengan “bermain”, sedangkan bisnis atau industri dengan
“bekerja”.
1
1.2. Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengembangkan budaya membaca
b. Mahasiswa mampu berpikir sistematis dan kritis
c. Mahasiswa mampu mengekspresikan pendapat dalam memandang suatu buku
yang akan direview.
d. Mahasiswa mampu berfikir logis
e. Mahasiswa mampu menulis karya ilmiah
f. Mahasiswa mampu menyampaikan, menggunakan dan mengaplikasikan ilmu
mereview untuk menjadi suatu sistem yang terpadu dalam pengembangan
keilmuannya.
a.2. Manfaat
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Olahraga
b. Untuk menambah pengetahuan tentang Manajemen Olahraga
2
BAB II
ISI BUKU
BAB 1
PENDAHULUAN
3
dan istrinya mengolah hasil buruannya. Mengatur tugas-tugas dalam rangka
merealisasikan hidupnya guna merealisasikan tujuan hidupnya adalah merupakan
bentuk manajemen yang dilakukan secara sederhana.
Bagaimana dengan sejarah manajemen di bidang olahraga? Salah satu contoh
yang mudah diingat adalah Olimpiade Kuno yang menurut catatan sejarah telah
diadakan sekitar abad ke-13 Sebelum Masehi di Yunani. Hal ini menunjukkan betapa
pentingnya olahraga hingga manajemen olahraga telah dilakukan pada Olimpiade
Kuno hingga berlangsung sampai penutupan dan menghasilkan juara-juara. Demikian
juga dengan olimpiade modern yang di-restore oleh Baron Pierre de Coubertin, yang
menghasilkan Olimpiade Modern yang pertama digelar pada tahun 1896 di Athena,
Yunani. Jelas bahwa penyelenggaraan tersebut telah menerapakan fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, koordinasi serta pengawasan yang baik,
sehingga olimpiade pertama dapat berjalan dengan sukses.
4
itu dapat diakui sebagai ilmu pengetahuan. Demikian juga dengan ilmu administrasi
dan manajemen.
BAB 2
FILSAFAT DAN TEORI MANAJEMEN
A. Filsafat Manajemen
Arti kata “filsafat” berasal dari Bahasa Yunani “philosophia”. Philia, philos,
philein yang berarti “cinta”, dan Sophia yang berarti “kebijaksanaan”, sehingga
philosophia berarti cinta akan kebijaksanaan. Dengan demikian, seorang filsuf adalah
pencari atau pecinta kebijaksanaan.
5
c. Merupakan sebuah kerangka dengan apa seorang manajer dapat mengembangkan
pemikirannya.
B. Teori Manajemen
Sesuai perkembangannya teori manajemen juga mengalami evolusi yang
dimulai dari teori manajemen ilmiah, teori manajemen klasik, pendekatan hubungan
manusiawi,Pendekatan manajemen modern dan pendekatan sistem manajemen
(Amirullah dan Haris budiyono, 2004).
6
Financial. kegiatan pembelanjaan, yaitu meliputi kegiatan mencari modal dan
bagaimana menggunakan modal tersebut.
Security. yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga keamanan,
keselamatan kerja dan harta benda yang dimiliki perusahaan.
Akuntansi. meliputi kegiatan yang terdiri dari mencatat, menghitung,
mengakumulasi biaya yang telah dilaksanakan, menghitung dan menentukan
Keuntungan yang diperoleh, mengetahui utang-utang perusahaan, menyajikan
neraca, laporan rugi laba, serta mengumpulkan data-data dalam bentuk
statistik.
Tugas manajerial. melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam manajemen.
7
b. Teori Kuantitatif (management science)
6. Pendekatan kontingensi
Implementasi dari pendekatan kontingensi telah banyak digunakan pada
berbagai bidang dan fungsi dalam organisasi seperti pemasaran, motivasi,
kepemimpinan, strategi keputusan keputusan keputusan-keputusan penting. Oleh
karena itu, lebih banyak memasukkan unsur lingkungan dalam melihat berbagai
permasalahan.
C. Teori Organisasi
Teori organisasi merupakan Suatu area disiplin di dalam bidang bisnis yang luas atau
studi manajemen. teori ini berkaitan dengan struktur dan desain organisasi.
mahasiswa di bidang ini mencari cara untuk dapat mengidentifikasi pola dan aturan
yang biasa terjadi pada organisasi dan mengetahui sebab sebab dan akibatnya.
8
BAB 3
LINGKUP ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN OLAHRAGA
9
2. Gerakan Olympic
a. Gerakan Olympic yang dipimpin oleh IOC dijabarkan dari paham Olympic
modern
b. Kriteria untuk dapat tergabung dalam gerakan Olympic adalah diakui oleh
IOC. organisasi dan manajemen olahraga harus dibawa kontrol organisasi
olahraga yang independen yang telah diakui oleh IOC
c. Tujuan dari gerakan Olympic adalah untuk memberikan kontribusi untuk
membangun dunia yang damai dan lebih baik dengan cara mendidik generasi
muda melalui kegiatan olahraga dengan tanpa ada diskriminasi apapun dan
dalam semangat Olympic yang mewajibkan adanya saling pengertian, dengan
semangat persahabatan, solidaritas dan fair play
10
B. Lingkup Administrasi dalam Olahraga
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas maka lingkup administrasi meliputi
ide teori dan pembuatan kebijakan. Sondang P Siagian memberikan pengertian
administrasi sebagai "keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau
lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya". (Sondang P. Siagian, 1989).
11
3. Badan/Board dengan Tanggung Jawab Operasional
Pada beberapa organisasi anggota individual dari badan menjalankan tugas
operasional seperti pelayanan pada kapasitas manajemen. Sebagai contoh seorang
anggota badan yang memiliki kualifikasi akuntan atau perbankan dapat memberi
pelayanan sebagai bendahara dalam organisasi.
12
8. Kontrol Internal dan Management Information Sistem
Semua organisasi memerlukan kontrol atau pengawasan dan sistem informasi
yang memungkinkan organisasi mengevaluasi efektivitas dan efisiensi operasional,
sesuai dengan hukum dan peraturan, dan reliabilitas dari manajemen dan informasi
keuangannya.
13
12. Budaya Organisasi
Budaya organisasi serta badannya seringkali jalin menjalin budaya yang satu
biasanya mempengaruhi lainnya secara bersama-sama. mereka dapat memengaruhi
keefektifan organisasi dan badan keduanya titik budaya juga dapat mempengaruhi
kualitas dari tata kelola.
Organisasi yang menempatkan suatu nilai yang tinggi terhadap komunikasi
yang terbuka, memiliki komitmen terhadap Organisasi, mempunyai akuntabilitas
untuk beraktivitas dan berhasil menghormati pada hak individu dan kebebasan
pribadi, dan lain-lain.
14
15. Peran Sekretaris
Pada umumnya sekretaris bertanggung jawab untuk menyiapkan rapat, agenda,
Minutes (notula), dan administrasi umum.
Sebagai tambahan rumah sekretaris wajib mengetahui:
apa yang terjadi di organisasi
keputusan apa yang diperlukan dan pada waktu apa
urutan yang paling efektif dalam menentukan items dalam agenda
timing dari agenda untuk dibicarakan.
15
19. Rapat-rapat
Konstitusi menyebutkan bahwa organisasi harus dijalankan lewat jalur
demokrasi. dasar dari tipe organisasi yang demokratis adalah rapat dimana diskusi
diadakan dan keputusan dibuat. anggota biasanya dilapori hasil rapat dengan "catatan
pertemuan" dan catatan ini ini mengindikasikan item yang didiskusikan dalam
pertemuan seperti agenda pertemuan.
a. Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi organik dari manajemen, yaitu unsur unsur yang mutlak harus ada dan
dijalankan, kalau tidak maka akan menyebabkan matinya organisasi baik cepat
maupun lambat. Fungsi yang anorganik dari manajemen merupakan unsur pendukung
saja, seperti telepon, mobil, alat pendingin ruangan dan lain-lain.
16
b. Sumber Daya
Sumber daya adalah suatu bantuan yang dapat diambil untuk membantu Anda
guna mencapai atau melakukan sesuatu. jadi jelas bahwa salah satu keterampilan
yang sangat penting bagi seorang administrator olahraga adalah menentukan
kebutuhan-kebutuhan, mengidentifikasi sumber-sumber daya yang akan dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan kemudian memperoleh sumber-sumber daya
yang diperlukan.
c. Pemecahan Masalah
Dikatakan bahwa suatu masalah (problem) atau krisis adalah suatu
kesempatan yang berbahaya ini adalah sesuatu yang mempunyai ketegangan sendiri
tetapi ini juga mempunyai kesempatan bagi pemecahan yang kreatif dan berfaedah.
E. Manajemen Kepelatihan
Seorang pelatih harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan
berbagai lapisan kalangan yang luas yang meliputi administrator olahraga tingkat
tinggi sampai pada seorang atlet. Seorang pelatih harus sanggup untuk
menggambarkan sumber daya manusia dan keuangan yang tersedia untuk menyusun
suatu program. Sebagai tambahan pada keterampilan individu yang dimiliki seorang
pelatih harus tahu bagaimana menggunakannya dalam Kombinasi yang tepat guna
memperoleh hasil yang sebaik mungkin dalam kepelatihan.
17
2. Proses yang Mendasari Manajemen Kepelatihan
Kata proses di sini menunjuk pada planning, organizing, Leading dan
controlling, yang berlangsung untuk menyelesaikan tugas pencapaian tujuan
coaching.
Planning
Planning menentukan apa yang harus dilakukan sebelumnya, Bagaimana
melakukannya dan siapa yang akan melakukannya
Organizing
Organizing melibatkan penetapan hubungan antara aktivitas yang akan
dilaksanakan, orang-orang yang akan melakukannya, dan faktor-faktor fisik yang
diperlukan untuk mencapai tujuan.
Leading
Pada fungsi kepemimpinan, anda terutama terlibat dalam masalah pemberian
panduan dan pemberian Supervisi kepada para atlet. Sebagai seorang pemimpin
sehari-hari terlibat langsung dalam mempertahankan hubungan kerja yang efektif
dengan para sport administrator para orangtua, para atlet dan para pembantu pelatih.
Controlling
Kaitan terakhir dalam rangkaian fungsional dan manajemen coaching adalah
pengawasan. kegiatan ini melibatkan pengecekan pada semua tahap dari program
anda untuk melihat apakah semuanya berlangsung sesuai dengan perencanaan.
18
BAB 4
FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN OLAHRAGA
Pada dasarnya fungsi manajemen dapat dibagikan dalam dua bagian, yaitu
pertama, fungsi yang organik, dimana Fungsi ini harus ada dan jika tidak dijalankan
menyebabkan ambruknya manajemen itu. kedua, fungsi anorganik, yaitu fungsi
penunjang; dimana jika tersedia maka manajemen akan lebih nyaman dan efektif
misalnya alat transportasi alat komunikasi, komputer atau perabotan kerja yang
nyaman.
1. Henry Fayol
Seorang berkebangsaan Perancis yang pertama kali menulis tentang "administrasi dan
manajemen" pada tahun 1916.
Menurut Fayol fungsi tersebut ialah:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pemberian Komando (Commanding)
d. Pengordinasian (Coordinating)
e. Pengawasan (Controlling)
2. Luther M. Gullick
Adalah seorang ahli administrasi dan manajemen. dalam karyanya "on the
science of administration ", pada tahun 1930 di mana pada waktu itu pengetahuan
orang tentang ilmu administrasi dan manajemen telah mulai meningkat mengatakan
bahwa fungsi manajemen adalah:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pengadaan Staf (Staffing)
d. Pemberian Bimbingan (Directing)
e. Pengordinasian (Coordinating)
19
f. Pelaporan (Reporting)
g. Penganggaran (Budgeting)
3. John D. Millet
Teori yang dikemukakan John D. Millet senada dengan Luther M. Gullik, dan
telah disempurnakan oleh Harold Koonts dan Cyrill 0’Donnel Yang dalam buku
mereka berjudul "principles of management ".
Pendapat dan klasifikasinya itu merupakan yang paling tepat ialah:
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pengadaan Staf (Staffing)
d. Pemberian Bimbingan (Directing)
e. Pengawasan (Controlling).
(Sondang P. Siagian, 1989)
4. George R. Terry
Dalam bukunya "principles of management", mengklasifikasi fungsi-fungsi tersebut
dalam 4 bagian sebagai berikut.
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Penggerakan (Actuating)
d. Pengawasan (Controlling)
(Girls R. Terry, 1977).
20
5. John F. Mee
Menurut Mee, seorang guru besar dalam Ilmu manajemen pada Universitas
Indiana, USA, dalam karya ilmiahnya menyampaikan pendapatnya bahwa fungsi-
fungsi manajemen adalah sebagai berikut.
a. Perencanaan (Planning)
b. Pengorganisasian (Organizing)
c. Pemberian Motivasi (Motivating),
d. Pengawasan (Controlling).
5. Dubrin, Ireland dan Williams
Memberikan definisi manajemen sebagai "proses integrasi dan koordinasi dari
penggunaan sumber daya organisasi (seperti manusia, uang, sarana dan prasarana,
informasi atau teknologi, teknik) guna mencapai tujuan khusus melalui fungsi-fungsi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan
(Leading), pengawasan (controlling), dan penyusunan staf (Staffing)”.
21
BAB 5
FUNGSI PERENCANAAN DAN MANAJEMEN STRATEJIK
A. Fungsi perencanaan
Teri mengartikan perencanaan yang pada dasarnya adalah penyusunan sebuah
pola tentang aktivitas-aktivitas masa yang akan datang yang terintegrasi dan
dipredeterminasi. Hal tersebut mengharuskan adanya kemampuan untuk
meramalkan, memvisualisasikan, dan melihat kedepan yang dilandasi dengan tujuan-
tujuan tertentu. Sehingga fungsi perencanaan yang merupakan suatu fungsi yang
fundamental dari manajemen sangat diperlukan. (Terry, 1986). Selanjutnya dikatakan
oleh teori bahwa perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-
fakta dan membuat serta menggunakan asumsi asumsi mengenai masa yang akan
datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang
diusulkan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil hasil yang diinginkan.
1. Ragam Perencanaan
a. Perencanaan jangka pendek (SR = short range) yang biasanya mencakup
waktu kurang dari 1 tahun.
b. Perencanaan jangka menengah (IR = intermediate range) yang meliputi waktu
1 tahun lebih namun kurang dari 5 tahun.
c. Perencanaan jangka panjang (LR = long range) yang meliputi waktu lebih dari
5 tahun.
2. Keuntungan Perencanaan
Perencanaan dapat menimbulkan berbagai hal sebagai berikut.
a. Timbulnya aktivitas-aktivitas teratur yang dituju ke arah pencapaian sasaran.
b. Adanya perencanaan dapat menunjukkan perlunya perubahan di masa yang
akan datang
c. Perencanaan menjawab pertanyaan-pertanyaan: "apakah yang akan terjadi
apabila...?".
22
d. Perencanaan memberikan suatu dasar atau landasan untuk melakukan
pengawasan.
e. Perencanaan mendorong orang memberikan prestasi sebaik mungkin.
f. Perencanaan memaksakan orang untuk memandang perusahaan secara
menyeluruh.
g. Perencanaan memperbesar dan menyeimbangkan pemanfaatan fasilitas-
fasilitas.
h. Perencanaan membantu seorang manajer mencapai status.
23
Proses
1. Susunlah waktu yang tepat untuk menyelesaikan rencana.
2. Lakukan analisis pemangku kepentingan (stakeholders), misalnya melakukan
konsultasi dengan setiap orang/ yang di institusi yang memiliki sumber daya
atau dipengaruhi oleh keputusan-keputusan, antara lain yaitu penyandang
dana, anggota, organisasi olahraga nasional, pemerintah, masyarakat untuk
kesehatan pendidikan yang berbadan hukum serta agen internasional.
3. Rancangan pernyataan misi.
4. Membuat perkiraan eksternal.
24
D. Perencanaan Stratejik: Beberapa Pandangan
1. Pengertian Visi Dan Misi
Berikut ini adalah definisi menurut Lewis dan Smith (1994).
Visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik
yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh di masa yang akan datang. Banyak
interpretasi yang dapat keluar dari pernyataan keadaan ideal yang ingin dicapai
lembaga tersebut. visi itu sendiri tidak dapat dituliskan secara lebih jelas
menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, oleh kemungkinan kemajuan
dan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang
tersebut.
25
BAB 6
PENGORGANISASIAN
Perorganisasian adalah Salah satu fungsi yang organik dari administrasi dan
manajemen. definisi yang dapat dikemukakan ialah sebagai berikut.
"keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggung
jawab dan wewenang sedemikian rupa, sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan " (Sondang P. Siagian, 1989).
Dengan demikian, kalau diikuti pendapat di atas, maka
perorganisasian administratif adalah proses pembentukan organisasi sebagai
keseluruhan. Sedangkan pengorganisasian manajerial merupakan pengorganisasian
yang bersifat departemental dalam rangka keseluruhan dan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
A. Arti Pengorganisasian
Pengorganisasian berarti mempersatukan sumber-sumber daya pokok dengan
cara yang teratur mengatur orang-orang dalam pola yang sedemikian rupa hingga
mereka dapat melaksanakan aktivitas aktivitas guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Pengorganisasi juga berarti mempersatukan orang-orang pada tugas yang
saling berkaitan. istilah pengorganisasian berasal dari perkataan "organism", yang
merupakan sebuah entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa
sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka
terhadap keseluruhan.
26
B. Pentingnya Pengorganisasian
Pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi yang
dapat dianggap sebagai sebuah rangka yang merupakan titik pusat sehingga manusia
dapat menggabungkan usaha-usaha mereka dengan baik.
Dengan kata lain, Salah satu bagian penting tugas pengorganisasian adalah
mengharmoniskan suatu kelompok orang-orang yang berbeda, mempertemukan
berbagai macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan kemampuan yang
kesemuanya itu menuju ke suatu arah tertentu.
D. Budaya Organisasi
Kita mengetahui bahwa setiap individu mempunyai kepribadian yang unik
yaitu serangkaian ciri-ciri yang relatif permanen dan stabil yang mempengaruhi cara
kita bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. ketika kita menggambarkan
seseorang sebagai contoh yang hangat, terbuka, santai, pemalu, atau agresif, kita
menggambarkan ciri-ciri kepribadian. suatu organisasi juga mempunyai kepribadian
yang kita sebut sebagai budaya. (Stephen B. Robbins/Mary Coulter, 2009)
27
BAB 7
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Manusia merupakan titik Sentral dari pembahasan tentang proses, pola, dan
teknik pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Setiap orang dalam organisasi
tentu akan membuat keputusan, tetapi paling utama dalam pengambilan keputusan
adalah oleh seorang pemimpin atau disebut seorang manajer dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa sukses tidaknya seseorang menjalankan perannya sebagai pemimpin
akan sangat tergantung bukan pada keterampilannya melakukan kegiatan-kegiatan
operasional, melainkan akan dinilai dari kemampuannya mengambil keputusan.
28
2. Keputusan Yang Tak Terprogram (Nonprogrammed Decision)
Keputusan yang tak terprogram termasuk hal baru dan unik. tidak terdapat
pedoman yang baku atau prosedural untuk mengarahkan jalan bagi tipe ini. seringkali
organisasi olahraga belum pernah menghadapi tipe keputusan ini sebelumnya tentang
bagaimana situasi yang sebenarnya.
Pada bagian ini akan dibicarakan 2 buah model dasar dari pembuatan keputusan
individual, yaitu:
29
2. Model Administratif (Administrative Model) Atau Model Rasional Terbatas
(Bounded Rationality Model)
30
D. Asumsi-Asumsi Rasionalitas
E. Peran Intuisi
31
BAB 8
1. Pendahuluan
"Jika kita menggunakan sumber daya manusia dengan lebih baik, maka peluang
untuk meningkatkan produktivitas akan semakin besar. manajemen manusia harus
menjadi perhatian pertama dan utama dari pelaksanaan manajemen, bukannya
manajemen barang atau teknik (Craig L. Pearce dkk, 2010).
32
33
B. Manajemen Stratejik Sumber Daya Manusia
34
terampil di tempat kerjanya, dan mengembangkan sistem hadiah yang
menggabungkan karyawan dengan tujuan stratejik organisasi.
Beberapa masalah penting yang perlu dibahas dalam hubungan dengan proses
manajemen sumber daya manusia ialah mengenai:
35
F. Proses Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Seleksi
36
setiap macam teks, kecuali hal ini dapat menciptakan bahwa teks tersebut adalah
suatu indikator kinerja yang valid di dalam jabatan.
4. Orientasi
5. Pelatihan (Training)
6. Tenaga Keolahragaan
1. pelatih 8. pemandu
2. guru atau dosen 9. penyuluh
3. wasit 10. instruktur
4. juri 11. tenaga medis atau paramedis
5. Manager 12. ahli gizi
6. promotor 13. ahli biomekanika
7. administrator 14. psikolog.
37
38
39
BAB 9
MANAJEMEN FASILITAS OLAHRAGA
Manajemen fasilitas olahraga ialah suatu proses perencanaan,
pengadministrasian, koordinasi dan penilaian pelaksanaan harian dari fasilitas
olahraga. tugas-tugas ini meliputi suatu aturan pertanggungjawaban yang luas
termasuk memasarkan fasilitas, mempromosikan event yang menggunakan fasilitas
tersebut, pemeliharaan fasilitas dan pekerjaan dan memecat karyawannya. Fasilitas
olahraga tidak hanya sangat mahal harganya, apakah itu fasilitas terbuka
(outdoors) ataukah fasilitas tertutup (indoors). Pembangunan fasilitas tersebut juga
tidak murah harganya, demikian juga biaya pemeliharaannya.
A. Macam-macam Fasilitas Olahraga
37
4. Fasilitas olahraga yang besar, tidak hanya menyediakan ruangan untuk
berpraktik olahraga saja, tetapi juga menyediakan ruangan untuk para
penonton. misalnya stadion utama Gelora Bung Karno mempunyai kapasitas
tempat duduk untuk 100000 orang, Sedangkan istana olahraga memiliki
tempat duduk 10000 orang, sedangkan hall basket di Senayan berkapasitas
tempat duduk 3000 orang.
5. Universitas Negeri Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, UPI
Bandung, mempunyai fasilitas indoors maupun outdoors yang
lumayan, Meskipun tidak dapat dibandingkan dengan fasilitas olahraga di
universitas universitas di Amerika Serikat.
38
C. Faktor Yang Terkait Fasilitas Olahraga
1. Tuntunan atau keinginan pengguna adalah faktor fisis pada tahap pertama,
yang dipakai sebagai dasar keputusan penyediaan fasilitas.
a. Terlalu sedikit fasilitas membuat frustasi masyarakat pengguna, sehingga
mereka meninggalkannya.
b. Terlalu banyak fasilitas mengakibatkan beratnya biaya operasional.
D. Manajemen Risiko
39
E. Pertimbangan Lingkungan
Dengan naiknya biaya operasional, terutama di tengah tingginya harga bahan
bakar minyak dan berkurangnya sumber daya alam, fasilitas harus dapat dioperasikan
dengan biaya yang ekonomis.
Berikut ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
F. Manajemen Fasilitas
Jumlah manajer dalam suatu fasilitas olahraga, seperti halnya tugas maupun
jabatannya, nya akan beragam tergantung pada besar dan maksud dari fasilitas.
sebagai akibatnya, jika anda tertarik untuk bekerja pada manajemen fasilitas, anda
perlu untuk membaca deskripsi tugas secara teliti guna menentukan tugas yang tepat
terkait dengan gelar jabatan yang khusus.
Berikut akan diuraikan beberapa posisi manajemen yang diiringi dengan
tanggung jawab dan peringatan bahwa situasi khusus mungkin berbeda titik secara
umum, 3 posisi yang terdapat dalam manajemen fasilitas umumnya terdiri dari:
direktur fasilitas,
manajer koperasi,
koordinator event.
40
Pada permulaannya, terutama kalau fasilitas itu digunakan untuk
pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga, maka dua prinsip yang berhubungan
dengan manajemen fasilitas, haruslah mendapat perhatian yang utama dari para
pembina, ialah:
41
BAB 10
MANAJEMEN PEMASARAN OLAHRAGA
A. Pendahuluan
Pembahasan pada bagian ini akan mengkhususkan pada manajemen
pemasaran olahraga. Manajemen Pemasaran olahraga akan diuraikan secara singkat
mencakup beberapa aspek penting antara lain pengertian, ruang
lingkup, perkembangan pemasaran olahraga, proses perencanaan pemasaran serta
pengertian akan Marketing Mix. Uraian tersebut akan dicoba untuk mengambil
contoh dari kejadian di tanah air serta dikomparasikan dengan apa yang telah
dilakukan oleh komite Olimpiade internasional.
B. Sejarah Singkat Pemasaran Olahraga
Untuk sementara penulis mengartikan olahraga sebagai bentuk bentuk
kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan, dan kegiatan
jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh rekreasi, kemenangan dan prestasi
yang optimal, sedangkan pendidikan jasmani ialah suatu proses pendidikan
seseorang sebagai perorangan maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara
sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh
peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan, kecerdasan dan
pembentukan watak (kantor Menpora, 1984).
Penggunaan pemasaran akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki status
pendidikan jasmani dalam pikiran para siswa, parah orang tua, para pejabat
sekolah, dan masyarakat pada umumnya (AAHPER S & D, JOPERD, 1990). Jadi,
para ahli pendidikan jasmani harus menyadari bahwa memiliki program pendidikan
jasmani yang hebat saja tidaklah cukup, mereka harus memasarkan program untuk
mengubah sikap masyarakat terhadap pendidikan jasmani di sekolah.
C. Pengertian dan Definisi
Kesulitan yang sering dihadapi adalah bahwa banyak orang menyamakan
antara penjualan dengan pemasaran. Penjualan bukan satu-satunya aspek dari
pemasaran, dan bukan pula yang terpenting dari pemasaran. Penekanan pada
42
pendekatan pemasaran adalah pada penentuan apa yang diinginkan dan dibutuhkan
oleh pelanggan dan kemudian memenuhinya. (Kotter & Andreasen, 1987). Fokus dari
pemasaran adalah pada kebutuhan pelanggan dan bukan kebutuhan si pelaku
pemasaran. pada penjualan penekanan ada pada kebutuhan penjual, dan fokus dari
penjualan adalah produk. Ahli manajemen Peter Drucker menyatakan bahwa suatu
program pemasaran yang tepat dapat membuat penjualan berlebih. Dengan demikian,
menurutnya tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan mengerti pelanggan
dengan baik, sehingga produk atau pelayanan (service) terjual dengan sendirinya.
(Dracker, 1973).
D. Ruang Lingkup dan Pentingnya Pemasaran Olahraga
Dalam berbagai usaha bisnis yang berkembang yang saat ini, baik yang
menghasilkan barang maupun jasa, peran pemasaran sangatlah penting karena
merupakan salah satu faktor kunci penentu keberhasilan bisnis. Dengan kata lain,
pemasaran merupakan inti dari Seluruh aktivitas bisnis (Lingga Purnama, 2002).
Perkembangan selanjutnya terhadap definisi dan konsep pemasaran adalah
bagaimana memahami pemasaran sebagai budaya, yaitu seperangkat nilai dan
kepercayaan mendasar tentang pentingnya pelanggan bagi institusi bisnis. Hal ini
penting untuk mengembangkan strategi pemasaran yang menyangkut strategi bisnis
dan keunggulan kompetitif perusahaan. Craven mendefinisikan strategi pemasaran
sebagai analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi
penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis, penetapan tujuan
pemasaran, serta pengembangan, pelaksanaan, dan pengelolaan strategi program
pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan
pelanggan pasar (Cravens, 1994).
E. Mengembangkan Suatu Perencanaan Pemasaran Olahraga
Empat unsur utama yang terlibat di dalam pemasaran dinamakan "Marketing
Mix". Untuk seterusnya istilah Marketing Mix tidak akan diterjemahkan, karena
penulis mendapat kesulitan dalam menerjemahkan dengan arti kata yang tepat.
Marketing Mix terdiri dari product (produk), Price (harga), Place (tempat),
dan promotion (promosi).
43
1. Product (produk) adalah suatu barang yang nyata (a tangible or object), suatu
servis, atau suatu kualitas barang yang tidak nyata (intangible) yang
memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan.
2. Price (harga) mewakili nilai dari produk dan harga dan pelanggan harus
menerima untuk mendapatkan produk tersebut. Pelanggan menentukan nilai
dari suatu produk dengan menyeimbangkan manfaat yang diharapkan dari
pembelian produk tersebut terhadap harga yang diharapkan dari produk.
3. Place (tempat) mewakili alur distribusi dimana pelanggan dapat memperoleh
suatu produk.
4. Promotion (promosi) melibatkan penggunaan teknik untuk
mengkomunikasikan kesan dan pesan tentang suatu produk, guna memotivasi
pelanggan agar membeli produk tersebut. (Parks dkk., 1998).
44
Kenyataannya adalah bahwa anda tidak mengetahui. Konsekuensi, langkah
pertama untuk pelaku Pemasaran adalah menciptakan suatu gagasan mula tentang
apakah konsep produk atau program atau posisi produk yang unik itu.
2. Konsep Produk atau Posisi
Dalam mendefinisikan konsep produk mungkin akan tampak bahwa
pendekatan optimistis akan mengidentifikasi suatu definisi yang ketat dari segmen
pasar di mana suatu produk yang sangat spesifik ditargetkan. Ini adalah kasus di
beberapa pasar dan tanpa kecuali kasus untuk suatu produk baru yang berusaha
menembus suatu pasar yang sudah ada. Sebaliknya, banyak organisasi telah
menyadari manfaat akan pendefinisian konsep produknya secara luas dan
memberikan lebih dari suatu produk pilihan agar dapat menarik beberapa segmen
pasar.
45
3. Pelanggan Olahraga (Penonton Dan Peserta)
Barangkali salah satu dari faktor kunci pelaksanaan pemasaran harus
mengenalnya adalah bahwa pasar penonton dan peserta olahraga tidak pernah lebih
berubah pendirian dari pada keadaan sekarang ini. Dalam waktu bersamaan,
kompetisi untuk memperoleh dollar pelanggan olahraga jarang lebih diintensifkan.
Tidak hanya karena pilihan pelanggan berubah, tetapi barangkali yang lebih
penting lagi adalah struktur dan komposisi esensial pasar juga sedang berubah.
Masyarakat menunjukkan minat yang kurang sebagai penonton dan lebih tertarik
menjadi peserta olahraga.
G. Komite Olahraga Internasional (IOC) Dan Komisi Pemasaran Olahraga
1. Komisi Pemasaran Olahraga dari IOC
Pada tahun-tahun awal IOC beroperasi, belum ada ketentuan khusus yang
dibuat untuk sumber-sumber penghasilannya. Kesemuanya itu diserahkan pada
panitia penyelenggara Olimpiade setempat dan anggota lain dari keluarga Olympic
(Olympic family) untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan guna menopang
kegiatannya.
2. Sponsor Yang Mempunyai Lingkup Dunia dari Gerakan Olympic
pembiayaan Mitra bisnis Olympic, pengalaman, produk dan teknologi memberikan
support langsung pada panitia penyelenggara Olimpiade, komite Olimpiade
nasional, Federasi Internasional, dan IOC.
46
3. Strategi Pemasaran Olympic
a. Tujuan
47
Suatu kantor liga olahraga profesional mencari individu yang dapat
memotivasi diri dengan sedikitnya telah berpengalaman 3 tahun bekerja pada kantor
hubungan masyarakat pada sebuah regu olahraga profesional. Seorang sarjana S1
komunikasi atau manajemen olahraga atau komunikasi sangat dihendaki. Si calon
juga harus dapat mendemonstrasikan keterampilan menulis yang baik dan
mengoperasikan komputer dengan baik pula.
4. Koordinator Pengembangan Bisnis Baru
"Florida Fleet”, liga hoki es wanita profesional baru, Sedang mencari seorang
individu dengan pengalaman manajemen sedikitnya 5 tahun bekerja pada kantor Liga
atau regu olahraga profesional. Seorang sarjana S1 dalam manajemen
olahraga, manajemen atau pemasaran lebih diutamakan. Yang memiliki keterampilan
dalam perencanaan manajemen strategik, Pemasaran dan hubungan masyarakat
sangat dihendaki.
5. Manajer Operasi Tournament
Suatu perusahaan manajemen olahraga yang bertanggung jawab untuk
pemasaran suatu turnamen tenis wanita profesional sedang mencari seorang individu
dengan pengalaman 1 sampai 3 tahun dalam pengoperasian turnamen olahraga
profesional. Seorang sarjana S1 di bidang manajemen olahraga lebih diutamakan.
tanggung jawab kerja meliputi membantu turnamen direktur Dalam mengoperasikan
minuman dan makanan, manajemen fasilitas dan mengkoordinasikan serta pelayanan
operasi bagi pengaturan loket-loket makanan dan minuman untuk para sponsor yang
berbadan hukum.
48
6. Direktur Pemasaran
Suatu Universitas Besar sedang mencari individu dengan pengalaman 3
sampai 5 tahun dalam bidang pemasaran atau pemasaran olahraga. Sarjana S1 di
bidang pemasaran atau manajemen olahraga lebih diutamakan. Tanggung jawab kerja
meliputi penjualan karcis dan promosi, mempromosikan regu
olahraga, mengamankan sponsor yang berbadan hukum, penjualan ruang
advertensi di stadion dan program pengiklanan serta pengembangan dan pelaksanaan
pemasaran lain dan strategi promosi.
7. Direktur Hubungan Masyarakat
Suatu regu perluasan yang baru dari liga hoki es sedang mencari individu
yang kreatif dan dapat memotivasi diri guna mengembangkan dan melaksanakan
suatu program hubungan masyarakat. Seorang sarjana S1 di dalam manajemen
olahraga lebih diutamakan. Tanggung jawab kerja meliputi pengaturan perjanjian
bicara bagi pelatih dan pemain, pengorganisasian penataran hoki es bagi remaja,
Pengorganisasian penampilan pelatih dan pemain dengan organisasi masyarakat,
pengembangan strategi yang lain guna melibatkan para pelatih dan para pemain
dalam kegiatan masyarakat dan dalam event.
8. Direktur Pemasaran dan Promosi
"Santa Fe Blade runners” sedang mencari seorang individu guna memimpin
pemasaran dan promosi. Posisi ini melibatkan strategi mempertinggi kesadaran dan
minat dalam suatu olahraga yang tidak pernah dimainkan secara profesional dibidang
ini. Pelamar harus mempunyai pengalaman sedikitnya 5 tahun dalam bidang promosi
atau pemasaran; lebih disukai calon mempunyai pengalaman di bidang promosi atau
pemasaran olahraga profesional.
49
BAB 11
KOMUNIKASI OLAHRAGA
Komunikasi dalam arti umum adalah suatu rantai kejadian di mana hubungan
yang signifikan adalah message (pesan). Proses tersebut juga melibatkan message
untuk produksi, transmisi dan penerimaan. Dalam pengertian kemanusiaan yang luas,
komunikasi adalah suatu sumber dan perluasan dari imajinasi dalam bentuk yang
dapat dipelajari dan dibagi bersama. Ini adalah produksi, persepsi dan pengertian
tentang pesan yang mengemban gagasan manusia tentang apakah itu, apa yang
penting dan apa yang benar dan apa yang berkaitan dengan yang lain.
Message adalah kejadian yang menandakan kejadian yang lain. Bagaimana
mereka menyelesaikan, itu adalah pokok pertentangan baik secara filosofi maupun
secara psikologi. Tetapi secara umum disepakati bahwa keberartian akar kata
pesan, dari bentuk, pola atau struktur dari hubungan sebab akibat lain atau secara
alamiah menentukan koneksi dengan event lain.
A. Model Proses Komunikasi
Sebelum komunikasi dapat berlangsung, suatu maksud, yang dinyatakan
sebagai suatu pesan yang akan disampaikan sangat diperlukan. urutan ini melewati
suatu sumber (pengirim) dan penerima (receiver). Pesan tersebut diberikan sandi atau
"encoded " (mengganti suatu ide atau pikiran dalam bentuk simbolik) dan melewati
jalan beberapa media (channel) kepada penerima (receiver), yang menerjemahkan
(Decodes) pesan yang digagas oleh pengirim (sender).
50
B. Ruang lingkup komunikasi
51
Kebanyakan dari kita kenal baik dengan wahana tradisional guna
memancarkan informasi tertulis berupa, surat, memo, laporan kebijakan, prosedur,
peraturan dan isi kotak saran, papan buletin dan buku petunjuk, yang semuanya
adalah kelas yang besar tentang komunikasi tertulis dalam organisasi.
Sebagai tambahan, kebanyakan dari kita sadar akan percakapan seorang
dengan seorang, komunikasi telepon atau konferensi sebagai metode tentang
penyelenggaraan komunikasi lisan. sebaliknya, seringnya kita memandang ke bawah
sebagai bentuk besar dari komunikasi adalah pesan diam atau nonverbal.
D. Hambatan pada Komunikasi yang Efektif
Di bawah ini adalah sejumlah faktor-faktor yang menghambat komunikasi yang
efektif, beberapa di antaranya ialah:
52
Konsep umpan balik adalah sama pentingnya dalam penyiaran dengan
komunikasi, komunikasi tertulis dan juga lisan. terlalu sering dalam pengaturan
Organisasi, diduga bahwa komunikasi yang efektif mengambil tempat terutama oleh
pengeluaran dari dokumen tertulis: "tentu saja semestinya ia tahu tentang perubahan
kebijakan; kita telah mengirim suatu memo tentang masalah itu akhir bulan lalu ".
Penggunaan umpan balik memperbaiki proses komunikasi dan mengurangi
kesempatan akan adanya perbedaan besar antara informasi atau ide yang diterima dan
info yang dimaksud.
F. Jaringan dalam komunikasi
Sangat penting mengenali dengan sahabat kita berkomunikasi guna meningkatkan
Efisiensi dan efektivitas komunikasi, dengan mempertimbangkan kelompok luas
sebagai berikut.
53
dengan masing-masing kelompok baik secara langsung atau melalui jaringan
hierarki.
G. Tipe Komunikasi
1. Satu Jalur
Administratur memberikan informasi dan pengarahan. umpan balik langsung
tidak diminta dan diperlukan. komunikasi Pada kategori ini termasuk
pengumuman, siaran berita, informasi program, dan lain-lain.
2. Dua Jalur
Administrator mengirimkan informasi, Tetapi meminta umpan balik segera.
komunikasi dalam kategori ini termasuk kontak tatap muka (misalnya dalam rapat
atau konferensi); dan pengumuman resmi tertulis yang menghendaki reaksi.
54
H. Metode Komunikasi
1. Tertulis
Metode ini merupakan hal yang paling efektif dan mudah dilaksanakan.
Memorandum
Surat
Newsletter, bulletin
Siaran pers
Email
2. Presentasi Visual
Komunikasi yang sangat efektif, namun membutuhkan sumber daya yang cukup.
Poster
Peragaan
Slide atau tape
Overhead projector
TV, video, film.
3. Temu Muka
Paling sering digunakan karena mudah mendapatkan feedback dan dapat
memperjelas rincian yang dibutuhkan.
Rapat
Konferensi, Lokakarya, Seminar.
BAB 12
KEPEMIMPINAN
55
A. Pendahuluan
Membicarakan masalah kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat
menarik karena topik ini banyak didiskusikan secara luas, namun dalam waktu yang
sama juga merupakan hal yang sulit ditangkap dan dimengerti. Betapa tidak, hampir
semua bangsa sejak zaman dahulu selalu memiliki pemimpin mereka masing-masing.
Apa itu merupakan kepala suku, kelompok, pulau, wilayah atau daerah, bahkan dalam
setiap negara selalu mempunyai pemimpinnya masing-masing Apakah itu kepala
negara (Raja atau Presiden) maupun kepala pemerintah (Perdana
Menteri, Kanselir). Pada dasarnya kepemimpinan itu terdapat dalam tiga sektor
besar, yaitu pemerintahan, bisnis, dan organisasi nirlaba (nonprofit organization).
B. Pengertian dan Definisi
Definisi yang akan dianut di sini adalah definisi yang diberikan oleh
IOC yaitu "kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain". (IOC, Olympic Solidarity, 2000). Seorang
pemimpin adalah seorang yang memberi motivasi, memberikan pengarahan atau
bimbingan, dan melimpahkan kewenangan dan tanggung jawab kepada anggotanya.
1. Pemimpin Versus Administrator
Administrator biasanya ditunjuk atau diangkat. mereka mempunyai dasar
kekuasaan yang sah dan dapat menghukum (punish) ataupun memberi pujian
(reward). Kemampuan untuk memberi pengaruh didasarkan pada otoritas formal
melekat (inherent) dalam posisi (jabatan) mereka. Sebaliknya, pemimpin dapat
ditunjuk atau diangkat atau timbul dari kelompok itu sendiri.
2. Timbulnya Seorang Pemimpin
Terdapat banyak teori tentang timbulnya kepemimpinan. Misalnya alih
kepemimpinan Peter F. Dracker (1996) yang berpendapat bahwa "pemimpin
dilahirkan (born leaders) atau pemimpin dibentuk (leaders are made)”.
C. Tipe Kepemimpinan
Para pemimpin dari dahulu hingga sekarang ini dapat digolongkan dalam tipe-
tipe kepemimpinan, yang meskipun dewasa ini telah jarang ada pemimpin yang betul-
56
betul dapat dikelompokkan dalam tipe ini. Melainkan ada kalanya bersifat gabungan
antara satu tipe dengan tipe lainnya atau bahkan lebih dari 2 tipu saja.
Adapun tipologi dari pemimpin dapat dibagikan dalam 6 tipe yaitu:
1. Tipe Otokratik
2. Tipe Demokratik
3. Tipe Paternalistik
4. Tipe Karismatik
5. Tipe Militeristik
6. Tipe Laissez Faire (Sondang P. Siagian, 1989).
57
2. Nilai-nilai yang Dianut
Nilai sangat bersifat filosofis, terkait dengan pandangan "baik" dan "buruk". Bidang
filsafat yang lain adalah logika yang membahas "benar" dan "salah", serta bidang
estetika yang membahas tentang "indah" dan "jelek".
3. Sikap
Sikap dapat bersifat positif dan bersifat negatif. orang yang berkata: "Saya
mengagumi Anda", maka orang tersebut telah menyatakan sikapnya yang
positif. Sebaliknya, jika ia mencela temannya, maka dapat dikatakan bahwa ia
bersifat negatif. Menurut penelitian, sikap seseorang sudah terbentuk sejak masa
kecil, sebagai pengaruh dari orang tua, guru dan teman-temannya.
4. Perilaku dalam Memimpin
Cara seseorang berinteraksi dengan orang lain khususnya dalam bidang organisasi
disebut perilaku dari orang itu. Semula pandangan perilaku seseorang terhadap orang
lain didasarkan pada intuisi dan bukan fakta. Berkas studi keperilakuan seperti
pedagogik psikologi, maupun sosiologi, kini dimungkinkan memahami perilaku
seseorang sedemikian rupa, sehingga perilaku tertentu dapat dijelaskan dan dapat
diduga sebelumnya.
5. Tipe Kepemimpinan yang Dominan
a. Tipe Otokratik
umumnya para ilmuwan menyatakan bahwa seorang pemimpin yang
mempunyai tipologi kepemimpinan yang otokratik, mempunyai serangkaian
karakteristik yang dapat dikatakan sebagai karakteristik yang negatif.
Dari sudut persepsinya, umumnya seorang pemimpin yang memiliki tipe yang
otokratis adalah seorang yang egois. Egoisme nya yang besar mendorong untuk
memutarbalikkan kenyataan yang sebenarnya sehingga sesuai dengan apa yang secara
subjektif diinterpretasikan nya sebagai kenyataan.
b. Tipe Demokratis
Pada umumnya tipe kepemimpinan yang demokratif dikatakan sebagai tipe pemimpin
yang paling ideal dan paling disenangi dan didambakan. Memang diakui bahwa tipe
58
ini tidak selalu merupakan tipe pemimpin yang paling efektif dalam kehidupan
organisasi, karena ada kalanya dalam hal pengambilan keputusan, bisa terjadi
kelambatan sebagai konsekuensi keterlibatan bawahan dalam proses pengambilan
keputusan tersebut. Namun dengan berbagai kelemahannya, tipe pemimpin yang
demokratis tetap dipandang sebagai pemimpin terbaik, karena kelebihan-
kelebihannya mengalahkan kekurangan-kekurangannya.
c. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin yang paternalistik banyak terdapat di lingkungan masyarakat yang
masih bersifat tradisional, umumnya pada masyarakat yang agraris. Popularitas
pemimpin yang paternalistik di lingkungan masyarakat yang demikian mungkin
sekali disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
d. Tipe Karismatik
Bacaan akan kemimpinan yang karismatik ternyata kurang mencukupi untuk
membuat analisis berdasarkan instrumen yang disusun oleh Siagian, yang meliputi
persepsi, nilai, sikap, perilaku dan kepemimpinan. (Sondang P. Siagian, 1989). Ada
ciri khusus pada kepemimpinan yang bertipe karismatik, daya tarik yang sangat
memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar jumlahnya.
e. Tipe Militeristik
Pertama-tama perlu dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan tipe kepemimpinan
yang ada militeristik itu sama sekali berbeda dengan seorang pemimpin organisasi
59
militer. tentunya di bidang non militer ada kemungkinan juga terdapat
kepemimpinan yang tipenya militeristik.
F. Tipe Laissez Faire (NonInterfering; Tolerant)
Sebagaimana hal kepemimpinan yang berarti pologi karismatik dan militeristik, tipe
kepemimpinan laissez-faire ini tidak banyak dijumpai dalam literatur. namun dapat
diupayakan kan untuk menggunakan kriteria, seperti persepsi tentang peranan, nilai-
nilai yang dianut, sikap terhadap bawahan, perilaku organisasi, dan gaya
kepemimpinannya.
D. Teori Kepemimpinan
1. Teori Sifat (Trait Theories)
Teori ini adalah salah satu teori yang mula-mula digunakan untuk penelitian
kepemimpinan. Premis dasarnya adalah "pemimpin yang baik adalah
dilahirkan", artinya pemimpin itu tidak dibuat, dibentuk atau pendidik. Keadaan ini
adalah, pemimpin memiliki kualitas diri tertentu yang membedakan mereka dari
anggota lain suatu organisasi.
2. Teori Perilaku (Behavioral Theories)
a. Pemusatan Pekerjaan Versus Pemusatan Karyawan (Job-Centered Versus
Employee-Centered)
Renses Likert membuat studi tentang kepemimpinan dan klasifikasinya dalam
pemusatan pekerjaan ataupun pemusatan karyawan. pemusatan pekerjaan
menetapkan supervisi khusus dan pemusatan karyawan menetapkan supervisi umum.
b. Berorientasi Pada Produksi Lawan Berorientasi Pada Orang (Production-
Oriented Versus People- Oriented)
Blake dan mouton mengembangkan suatu kisi-kisi manajerial (Manajerial
Grid) dengan menggunakan terminologi yang sama dengan kemampuan
Likert. Sumbu vertikal mewakili "kepedulian pada orang", sedangkan sumbu
horizontal "peduli kepada produksi ".
C. "Mengambil Prakarsa Struktur "Dan "Pertimbangan"
Yang sangat komprehensif dari " teori perilaku " adalah hasil penelitian
kepemimpinan yang dilakukan di Universitas Ohiyo, Amerika Serikat. Penelitian
60
tersebut mengembangkan dua dimensi yang memungkinkan pemimpin itu dapat
bercermin: pengambilan prakarsa struktur dan perilaku pertimbangan.
Pertimbangan digambarkan sebagai keperluan pada mana seseorang
dimungkinkan mendapat hubungan pekerjaan yang dicirikan oleh yang saling
percaya, format pada gagasan bawahan dan hormat pada perasaan mereka.
sebaliknya, pengambilan prakarsa struktur, mencerminkan perluasan pada mana
seseorang itu mungkin mendefinisikan dan membangun peranannya serta
bawahannya dalam penyelidikan untuk pencapaian.
61
antara gaya kepemimpinan dan interaksinya dengan bawahannya dan derajat di mana
situasi memberikan pengawasan dari pengaruh kepada pemimpin.
Fielder Menyatakan bahwa semakin positif hubungan pemimpin- anggota, atau lebih
besar posisi power; dan semakin tinggi struktur aktivitas kerja, akan semakin besar
pengaruh pimpinan. sebagai misal, suatu situasi yang sangat disenangi, adalah di
mana tiga variabel adalah posisi- mungkin sebaik seorang administrator pembelian
yang dihormati. Sebaliknya, pada situasi yang tidak menyenangkan mungkin akan
terjadi pada tidak kesenangannya kepada ketua kelompok dari pengumpul dana yang
berstatus relawan ( volunteer).
62
BAB III
KELEBIHAN & KEKURANGAN BUKU
3.1. Kelebihan Buku:
Pengantar Manajemen Olahraga
1. Cover buku sangat menarik sehingga dapat membuat orang lain tertarik untuk
membaca buku tersebut.
2. Penulis memaparkan pendapat menurut para ahli
3. Penulis mencantumkan berupa gambar-gambar, tabel-tabel, grafik dalam buku
4. Penulis menjelaskan materi secara detail dan terperinci
5. Penulis menambahkan daftar pustaka disetiap akhir bab dalam buku
6. Penulis memberikan biodata diakhir buku
7. Penulis mencantumkan ISBN pada buku yang merupakan salah satu syarat
sah pembuatan buku.
1. Cover buku sangat menarik sehingga dapat membuat orang lain tertarik untuk
membaca buku tersebut.
2. Penulis memaparkan pendapat menurut para ahli
3. Penulis mencantumkan berupa tabel-tabel dan grafik-grafik dalam buku.
4. Penulis menjelaskan materi secara detail dan terperinci
5. Penulis menambahkan kesimpulan disetiap akhir bab dalam buku
6. Penulis memberikan biodata diakhir buku
7. Penulis mencantumkan ISBN pada buku yang merupakan salah satu syarat
sah pembuatan buku.
63
3.2. Kekurangan Buku:
Pengantar Manajemen Olahraga
64
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan :
Sejalan dengan hal diatas tujuan manajemen pendidikan jasmani dan olahraga
secara umum karena para peserta didik tidak menutup kemungkinan ketika terjun di
masyarakat nanti akan menjadi kepala sekolah, Kepala bagian, Kepala Biro,
menjadi pemimpin sebuah klub atau perkumpulan olahraga, manajer perkumpulan
olahraga, ketua panitia pertandingan/kompetisi, dan lain sebagainya. Semua itu jika
ingin berhasil dalam memimpinnya dan melaksanakan tugas yang diamanahkan harus
menggunakan manajemen.
4.2. Saran :
Apa bila terdapat kesalahan dalam pengetikan terlebih dahulu saya minta
maaf serta beri lah kritikan dan saran terhadap Critical Book Report ini agar bisa jadi
pengalaman bagi saya dalam membuat Critical Book Report selanjutnnya serta bisa
membuat Critical Book Report yang lebih baik dari Critical Book Report yang
sebelumya dan semoga Critical Book Report ini bisa bermanfaat bagi orang lain, atas
kritikan dan sarannya saya mengucapkan banyak terimakasih.
65
DAFTAR PUSTAKA
Harsuki. 2012. Pengantar Manajemen Olahraga. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Paturusi, Achmad. 2012. Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
66