Anda di halaman 1dari 12

1

FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN


Makalah ini disusun Memenuhi Tugas Mata KuliahAdministrasi Pendidikan
DosenPengampu :Khodijah, M.Pd.I

OLEH :

Aniyatul Latifah (1901061004)


Dyah Avisha Astuti (1901060007)
Rizal Baihaqi (1901062009)

Kelas : A
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 2020

1
2

KATA PENGANTAR
َّ ‫ٱلر َٰم ِن‬
‫ٱلرحِ ِيم‬ َّ ‫بِسمِ ٱللَّ ِه‬
“Dengan Menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Administrasi/Manajemen Pendidikan” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah in idisusun untuk dapa tmenyelesaikan Mata Kuliah.Administrasi Pendidikan.
Adapun dalam menyelesaikan makalah, makalah ini tidak terlepas dari petunjuk/refrensi dari
dosen, oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya sampaikan
ucapan terimakasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya, kepada yang terhormat:
1. IbuKhodijah, M.Pd.I. yang telah membimbing penulis sekaligus Dosen pada Mata
KuliahAdministrasi Pendidikan.
2. Rekan-rekan Mahasiswa IAIN METRO yang mana untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi pembaca, Insya’allah Aamiin Allahumma Aamiin.

Metro, 19 Oktober2020

Penulis

DAFTAR ISI

2
3

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 5
A. fungsi Administrasi /Manajemen Pendidikan ....................................................... 5
1. fungsi perencanaan ( planning ) .............................................................. 6
2. fungsi pengorganisasian ( organizing ) .................................................... 7
3. fungsi pengawasan ( controlling ) ............................................................ 8
4. fungsi pelaksanaan ( actuating ) .............................................................. 8
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 11
A. Kesimpulan .........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................12

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin
yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”.
Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek
formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau
magang.
Fungsi pendidikan yang sering disebutkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Fungsi
tersebut adalah fungsi umum yang sesui dengan tujuan nasional. Pendidikan, selain harus jelas
pengertiannya, harus jelas pula faktor-faktornya. Pada postingan sebelumnya saya telah
mendefinisikan pengertian pendidikan menurut para ahli. Postingan ini akan membahas tentang
tujuan sebagai faktor pendidikan dan fungsinya secara ringkas, ada beberapa fungsi pendidikan
seperti : fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, fungsi
pengawasan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi adminispendidikan?
2. Tujuan klasifikasi fungsi pendidikan?
3. Penerapan fungsi pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui fungsi pendidikan
2. Mengetahui tujuan klasifikasi pendidikan
3. Mengetahui penerapan fungsi pendidikan

4
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi- fungsi Administrasi /Manajemen Pendidikan

Malayu, S.P. Hasibuan berpendapat bahwa tujuan adanya pembagian fungsi manajemen
adalah pertama supaya sistematika urutan pembahasan suatu kegiatan organisasi lebih teratur,
kedua, supaya analisis pembahasannya lebih mudah dan mendalam sehingga arahannya jelas
dan lebih terinci, dan ketiga, supaya bisa menjadi pedoman pelaksanaan manajemen bagi
manajer.
Aneka ragam klasifikasi fungsi manajemen yang ada harus dipandang sebagai hal yang
positif dalam arti dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam
tentang apa saja yang harus dilakukan oleh para manajer agar kemampuan organisasi
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya semakin meningkat. Merupakan kenyataan bahwa
cara dan gaya seseorang ilmuan membuat klasifikasi fungsi- fungsi manajemen di pengarui oleh
beberapa faktor, antara lain filsafat hidup yang dianut, perkembangan pengetahuan yang telah
dicapai, perkembangan teknologi dan pemanfaatannya, serta kondisi organisasi dimana fungsi
itu di selenggarakan. Aneka ragam fungsi manajemen itu akan menambah khazanah bagi
perkembangan ilmu manajemen sesuai dengan kondisi dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Fungsi- fungsi manajemen dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu fungsi organik dan
fungsi penunjang. Fungsi organik adalah keseluruhan fungsi yang mutlak perlu dilakukan oleh
para manajer dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sedangkan fungsi penunjang adalah berbagai kegiatan yang di selenggarakan
oleh satuan kerja dalam sebah organisasi yang dimaksudkan untuk mendukung semua fungsi-
fungsi organik.
Kegiatan manajemen mencakup pengkajian yang sangat luas, sebuah aktivitas manajemen
dimulai dari bagaimana menentukan arah organisasi di masa depan, menciptakan kegiatan-
kegiatan organisasi, mendorong terbinanya kerjasama antara sesama anggota organisasi, serta
mengawasi kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.Proses manajemen adalah kegiatan di mana
organisasi membuat sumber daya manusiawi dan materi tersedia dan efektif untuk mencapai

5
6

tujuan organisasi. Jadi suatu organisasi tidak mungkin bekerja dengan baik tanpa ada proses
manajemen yang baik pula.
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif itulah, manajemen harus
difungsikan sepenuhnya pada setiap organisasi, industri, perbankan, maupun pendidikan.
Fungsi-fungsi manajemen dan manajemen tediri dari perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Adapun fungsi- fungsi manajemen yang dimaksud adalah:
1. Fungsi perencanaan (planning)

Perencanaan sebagai langkah awal sebelum melaksanakan fungsi- fungsi manajemen


lainnya adalah menetapkan pekerjaan yang harus di laksanakan oleh sekelompok orang
untuk mencapai tujuan yang digariskan oleh lembaga/ organisasi. Sedangkan Husaini
Usman berpendapat bahwa perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang telah di tentukan
sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu (masa yang akan datang)
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Senada dengan Husain, Malayu S.P. Hasibuan berpendapat bahwa perencanaan adalah
sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan itu. Dari setiap perencanaan mengandung dua unsur, yaitu: tujuan
dan pedoman. Sedangkan Azhar Arsyad berpendapat bahwa perencanaan adalah proses
penyusunan dan penetapan tujuan dan bagaimana menempuhnya atau proses identifikasi
kemana akan dan menuju dan bagaimana cara menempuh tujuan tersebut.Perencanaan
merupakan tindakan yang akan dilakuakan pada masa yang akan datang berdasarkan pada
asumsi.
Dari pendapat beberapa para ahli manajemen tersebut, dapat dipahami bahwa perencanaan
merupakan proses awal untuk menyusun dan menetapkan tujuan organisasi yang akan
dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Sehingga esensi perencanaan sebagai fungsi
manajemen adalah pengambilan keputusan dengan memilih alternatif kegiatan yang akan
atau tidak dilaksaakan agar usaha untuk menempuh tujuan organisasi berlangsung dengan
efektif dan efisien. Tujuan dan manfaat perencanaan
Adapun tujuan diadakan perencanaan adalah;
a. Standar pengawasan, yaitu dengan mencocokkan pelaksanaan dengan
perencanaannya.
b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan yang telah
direncanakan

6
7

c. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya


maupun kuantitasnya
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga,
dan waktu
f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
g. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan
h. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Adapun manfaat dari perencanaan adalah


a. Standar pelaksanaan dan pengawasan
b. Pemilihan berbagai alternatif terbaik
c. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
d. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
e. Membantu menejer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
f. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait dan
g. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti

2. Fungsi pengorganisasian (organizing)

Setelah mennyusun rencana, selanjutnya diperlukan penyusunan/ pengelompokan


kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka usaha kerja sama. Perlunya
pengorganisasian, pengelompokkan tanggung jawab, penyusunan tugas, tugas bagi setiap
individu yang mempunyai tanggung jawab.
Pengorganisasian adalah pengelompokan dan menentukan berbagai kegiatan penting
dan memberikan kekuasaan untuk melasanakan kegiatan kegiatan tersebut Siswanto
berpendapat bahwa pengorganisasian adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk
diselesaikan anggota kesatuan pekerja, penetapan hubungan antar pekerja yang efektif
diantara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang Wajar sehingga
mereka bekerja secara efisien.

7
8

Ahmad Ibrahim berpendapat bahwa pengorganisasian adalah proses penetapan struktur


peran, melalui penentuan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi. Pengelompokan aktivitas-aktivitas, penugasan kelompok-kelompok aktivitas
kepada manajer-manajer, pendelegasian wewenang untuk melaksanakannya, dan
pengoordinasian hubungan wewenang.
Pengorganisasian dalam organisasi berarti keseluruhan proses pembagian tugas dan
tanggung jawab serta wewenang termasuk pengalokasian sumber daya dan dana kepada
mereka yang berhak sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing tanpa
campur tangan manajer.
Dalam proses pengorganisasian ada 4 hal yang harus diperhatikan:
1) Pembagian kerja
2) Pengelompokan pekerjaan
3) Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi.
4) Penentuan mekanisme untuk mengintegrasikan aktivitas antar bagian dalam
organisasi atau koordinasi.

3. Fungsi Pelaksanaan (actuating)

Rangkaian tindakan atau program kerja yang telah ditentukan pada tahap perencanaan
kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pelaksanaan. Menggerakkan adalah sama
artinya dengan pelaksanaan.Pelaksanaan adalah proses dilakukan dan digerakkannya
perencanaan. Fungsi pelaksanaan merupakan proses manajemen untuk merealisasikan hal-
hal yang telah disusun dalam fungsi perencanaan. Menurut Terry (2011: 20), actuating
adalah usaha untuk menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga
mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam penyelenggaraan disekolah guru adalah pelaku utama dalam pelopor penggerak
dalam proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru dituntut untuk bersikap objektif dalam
penentuan dan penggunaannya. Menngerakkan menimbulkan tantangan dan daya pikat luar
biasa. Walaupun memang harus diakui bahwa sulit sekali untuk menggrakkan diri sendiri
untuk mencapai sukses terbesar dalam (actuating), untuk itu sumber daya manusia sangat
berhubungan erat dengan hal ini yang pada akhirnya manusialah yang akhirnya menjai
pusat aktifitas- aktifitas jalannya menejemen.

8
9

4. Fungsi Pengawasan (controlling)


Fungsi terakhir yang dijalankan oleh para manajer adalah controlling. Setelah tujuan-
tujuan ditetapkan, rencana-rencana dirumuskan, pengaturan struktural digambarkan, dan
orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan dimotivasi masih ada kemungkinan bahwa ada
sesuatu yang keliru. Untuk memastikan bahwa semua urusan berjalan seperti seharusnya,
manajemen harus memantau kinerja organisasi.Kinerja yang sebenarnya harus
dibandingkan dengan tujuantujuan yang ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat
penyimpangan yang cukupberarti, tugas manajemen untuk mengembalikan organisasi itu
pada jalurnya. Pemantauan, pembandingan, dan kemungkinan mengoreksi inilah yang
diartikan dengan fungsi controlling/ pengawasan (Robbin, 2001: 3). Pengawasan adalah
fungsi terakhir dari proses manajemen yang sangat menentukan pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen yang lain, karena peranan pengawasan sangat menentukan baik buruknya
pelaksanaan suatu rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Sondang P. Siagian
berpendapat bahwa pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan
kegiatan operasional guna menjamin bahwa berbagai kegiatan tersebut sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan merupakan fungsi manajemen
yang bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas manajemen berjalan sesuai dengan
tujuan yang direncanakan dengan penampilan sebaik mungkin dan untuk menyingkap
kesalahan dan penyelewengan kemudian memberikan tindakan korektif. Senada dengan
kedua pendapat diatas, A. Sihotang berpendapat bahwa pengawasan merupakan proses
pengamatan dan pengaturan pelaksanaan sebuah kegiatan, apakah kegiatan telah berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya atau tidak. Dengan demikian
pengawasan berarti satu tindakan untuk mengontrol aktivitas-aktivitas organisasi dan
sekaligus sebagai koreksi terhadap rencana yang telah ditetapkan sebelumnya untuk
mencegah terjadinya penyimpangan. Sedangkan menurut Manulang dalam Robbin (2001:5)
menyatakan bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa
yang sudah dilakukan, menilainya, mengoreksi, apabila perlu dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Oleh Handoko (1998) dijelaskan
bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi tercapai
atau tidak. Berikutnya, Terry (2011:20) mendiskripsikan bahwa pengawasan dapat dianggap
sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan dalam hasil
yang dicapai dari aktivitas yang dilaksanakan dan yang telah direncanakan. Dalam
penelitian ini teori G.R Terry dipakai untuk mengetahui apakah manajemen pengembangan
profesionalisme guru di sekolah sudah sesuai dengan perencanaan sehingga tujuan dari

9
10

pembinaan kemampuan profesional guru telah tercapai. Pada fungsi pengawasan ini akan
diketahui apakah terjadi Sedangkan menurut Manulang dalam Robbin (2001:5) menyatakan
bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilakukan, menilainya, mengoreksi, apabila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Oleh Handoko (1998) dijelaskan bahwa
pengawasan adalah suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi tercapai atau
tidak. Berikutnya, Terry (2011:20) mendiskripsikan bahwa pengawasan dapat dianggap
sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan dalam hasil
yang dicapai dari aktivitas yang dilaksanakan dan yang telah direncanakan. Dalam
penelitian ini teori G.R Terry dipakai untuk mengetahui apakah manajemen pengembangan
profesionalisme guru di sekolah sudah sesuai dengan perencanaan sehingga tujuan dari
pembinaan kemampuan profesional guru telah tercapai. Pada fungsi pengawasan ini akan
diketahui apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pembinaan kemampuan
profesional guru di sekolah.
Dari semua fungsi pokok manajemen yang dikemukakan Goorge R. Terry baik dalam
planning, organizing, actuating, dan controlling pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah
tidak terlepas dari peran guru di dalamnya. Bahkan guru adalah tokoh utama yang
menentukan proses manajemen di atas. Guru bersama stakeholders sekolah merencanakan
pendidikan yang akan diselenggarakan di sekolah, dalam organizing guru mendapatkan job
description sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Dalam Actuating guru bersama
stakeholders menyelenggarakan pendidikan, sedang di dalam kelas guru adalah
narasumber, fasilitator, motivator, bagisiswa dalam proses pembelajaran, tetapi
pembelajaran tetap bersifat student centered. Actuatingdalam pengembangan
profesionalisme guru adalah bagaimana pelaksanaan dari pengembanagn apakah sesuai
dengan perencanaanyang ditetapkan dan sesuai dengan job discription serta pembagian
unit masing– masing atau belum. Sedangkan untuk fungsi controlling, semua kegiatan
pendidikan di sekolah dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana visi dan misi sekolah telah
dicapai. Sedangkan fungsi controlling dalam hal pengembangan profesionalisme guru
berupa pemamtauan kegiatan, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan dalam
pemgembangan serta menilai hasil pengembangan profesionalisme guru.

10
11

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Malayu, S.P. Hasibuan berpendapat bahwa tujuan adanya pembagian fungsi


manajemen adalah pertama supaya sistematika urutan pembahasan suatu kegiatan
organisasi lebih teratur, kedua, supaya analisis pembahasannya lebih mudah dan
mendalam sehingga arahannya jelas dan lebih terinci, dan ketiga, supaya bisa menjadi
pedoman pelaksanaan manajemen bagi manajer.

2. Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif itulah, manajemen harus
difungsikan sepenuhnya pada setiap organisasi, industri, perbankan, maupun
pendidikan. Fungsi-fungsi manajemen dan manajemen tediri dari perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan
(controlling).

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Ishak Wanto Talibo. FUNGSI MANAGEMEN DALAM PERENCANAAN


PEMBELAJARAN.

Kartika Sari Siagan. Impelemntasi Fungsi- fungsi Manajemen Kepala Sekolah Untuk
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Guru Di MTS
Nurul Iman. Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Samuel Batlajery. 2016. Penerapan Fungsi FUngsi Manajemen Pada Aparatur Pemerintah
Kampung Tambat Kabupaten Merauke. Jurnal Ilmu Ekonomi . VOL VII, NO 2: 135- 155

Syamsuddin. Penerapan fungsi- Fungsi Manajemen dalam Meningkaatkan Mutu Pendidikan

Umronah. Manajemen Pengembangan Profesionalisme Guru di MTS Sunan


Kalijaga Siwuluh Bulakamba Brebes. Jurnal Kependidikan.

12

Anda mungkin juga menyukai