OLEH :
Kelas : A
JURUSAN TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN 2020
1
2
KATA PENGANTAR
َّ ٱلر َٰم ِن
ٱلرحِ ِيم َّ بِسمِ ٱللَّ ِه
“Dengan Menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”
Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Administrasi/Manajemen Pendidikan” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah in idisusun untuk dapa tmenyelesaikan Mata Kuliah.Administrasi Pendidikan.
Adapun dalam menyelesaikan makalah, makalah ini tidak terlepas dari petunjuk/refrensi dari
dosen, oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati saya sampaikan
ucapan terimakasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya, kepada yang terhormat:
1. IbuKhodijah, M.Pd.I. yang telah membimbing penulis sekaligus Dosen pada Mata
KuliahAdministrasi Pendidikan.
2. Rekan-rekan Mahasiswa IAIN METRO yang mana untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi pembaca, Insya’allah Aamiin Allahumma Aamiin.
Metro, 19 Oktober2020
Penulis
DAFTAR ISI
2
3
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan,
atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak. Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin
yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”.
Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek
formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau
magang.
Fungsi pendidikan yang sering disebutkan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Fungsi
tersebut adalah fungsi umum yang sesui dengan tujuan nasional. Pendidikan, selain harus jelas
pengertiannya, harus jelas pula faktor-faktornya. Pada postingan sebelumnya saya telah
mendefinisikan pengertian pendidikan menurut para ahli. Postingan ini akan membahas tentang
tujuan sebagai faktor pendidikan dan fungsinya secara ringkas, ada beberapa fungsi pendidikan
seperti : fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan, fungsi
pengawasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi adminispendidikan?
2. Tujuan klasifikasi fungsi pendidikan?
3. Penerapan fungsi pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui fungsi pendidikan
2. Mengetahui tujuan klasifikasi pendidikan
3. Mengetahui penerapan fungsi pendidikan
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
Malayu, S.P. Hasibuan berpendapat bahwa tujuan adanya pembagian fungsi manajemen
adalah pertama supaya sistematika urutan pembahasan suatu kegiatan organisasi lebih teratur,
kedua, supaya analisis pembahasannya lebih mudah dan mendalam sehingga arahannya jelas
dan lebih terinci, dan ketiga, supaya bisa menjadi pedoman pelaksanaan manajemen bagi
manajer.
Aneka ragam klasifikasi fungsi manajemen yang ada harus dipandang sebagai hal yang
positif dalam arti dapat memperkaya pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam
tentang apa saja yang harus dilakukan oleh para manajer agar kemampuan organisasi
mencapai tujuan dan berbagai sasarannya semakin meningkat. Merupakan kenyataan bahwa
cara dan gaya seseorang ilmuan membuat klasifikasi fungsi- fungsi manajemen di pengarui oleh
beberapa faktor, antara lain filsafat hidup yang dianut, perkembangan pengetahuan yang telah
dicapai, perkembangan teknologi dan pemanfaatannya, serta kondisi organisasi dimana fungsi
itu di selenggarakan. Aneka ragam fungsi manajemen itu akan menambah khazanah bagi
perkembangan ilmu manajemen sesuai dengan kondisi dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Fungsi- fungsi manajemen dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu fungsi organik dan
fungsi penunjang. Fungsi organik adalah keseluruhan fungsi yang mutlak perlu dilakukan oleh
para manajer dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sedangkan fungsi penunjang adalah berbagai kegiatan yang di selenggarakan
oleh satuan kerja dalam sebah organisasi yang dimaksudkan untuk mendukung semua fungsi-
fungsi organik.
Kegiatan manajemen mencakup pengkajian yang sangat luas, sebuah aktivitas manajemen
dimulai dari bagaimana menentukan arah organisasi di masa depan, menciptakan kegiatan-
kegiatan organisasi, mendorong terbinanya kerjasama antara sesama anggota organisasi, serta
mengawasi kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.Proses manajemen adalah kegiatan di mana
organisasi membuat sumber daya manusiawi dan materi tersedia dan efektif untuk mencapai
5
6
tujuan organisasi. Jadi suatu organisasi tidak mungkin bekerja dengan baik tanpa ada proses
manajemen yang baik pula.
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif itulah, manajemen harus
difungsikan sepenuhnya pada setiap organisasi, industri, perbankan, maupun pendidikan.
Fungsi-fungsi manajemen dan manajemen tediri dari perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Adapun fungsi- fungsi manajemen yang dimaksud adalah:
1. Fungsi perencanaan (planning)
6
7
7
8
Rangkaian tindakan atau program kerja yang telah ditentukan pada tahap perencanaan
kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pelaksanaan. Menggerakkan adalah sama
artinya dengan pelaksanaan.Pelaksanaan adalah proses dilakukan dan digerakkannya
perencanaan. Fungsi pelaksanaan merupakan proses manajemen untuk merealisasikan hal-
hal yang telah disusun dalam fungsi perencanaan. Menurut Terry (2011: 20), actuating
adalah usaha untuk menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga
mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam penyelenggaraan disekolah guru adalah pelaku utama dalam pelopor penggerak
dalam proses pembelajaran. Untuk itu seorang guru dituntut untuk bersikap objektif dalam
penentuan dan penggunaannya. Menngerakkan menimbulkan tantangan dan daya pikat luar
biasa. Walaupun memang harus diakui bahwa sulit sekali untuk menggrakkan diri sendiri
untuk mencapai sukses terbesar dalam (actuating), untuk itu sumber daya manusia sangat
berhubungan erat dengan hal ini yang pada akhirnya manusialah yang akhirnya menjai
pusat aktifitas- aktifitas jalannya menejemen.
8
9
9
10
pembinaan kemampuan profesional guru telah tercapai. Pada fungsi pengawasan ini akan
diketahui apakah terjadi Sedangkan menurut Manulang dalam Robbin (2001:5) menyatakan
bahwa pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah
dilakukan, menilainya, mengoreksi, apabila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Oleh Handoko (1998) dijelaskan bahwa
pengawasan adalah suatu proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi tercapai atau
tidak. Berikutnya, Terry (2011:20) mendiskripsikan bahwa pengawasan dapat dianggap
sebagai aktivitas untuk menemukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan dalam hasil
yang dicapai dari aktivitas yang dilaksanakan dan yang telah direncanakan. Dalam
penelitian ini teori G.R Terry dipakai untuk mengetahui apakah manajemen pengembangan
profesionalisme guru di sekolah sudah sesuai dengan perencanaan sehingga tujuan dari
pembinaan kemampuan profesional guru telah tercapai. Pada fungsi pengawasan ini akan
diketahui apakah terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pembinaan kemampuan
profesional guru di sekolah.
Dari semua fungsi pokok manajemen yang dikemukakan Goorge R. Terry baik dalam
planning, organizing, actuating, dan controlling pada penyelenggaraan pendidikan di sekolah
tidak terlepas dari peran guru di dalamnya. Bahkan guru adalah tokoh utama yang
menentukan proses manajemen di atas. Guru bersama stakeholders sekolah merencanakan
pendidikan yang akan diselenggarakan di sekolah, dalam organizing guru mendapatkan job
description sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya. Dalam Actuating guru bersama
stakeholders menyelenggarakan pendidikan, sedang di dalam kelas guru adalah
narasumber, fasilitator, motivator, bagisiswa dalam proses pembelajaran, tetapi
pembelajaran tetap bersifat student centered. Actuatingdalam pengembangan
profesionalisme guru adalah bagaimana pelaksanaan dari pengembanagn apakah sesuai
dengan perencanaanyang ditetapkan dan sesuai dengan job discription serta pembagian
unit masing– masing atau belum. Sedangkan untuk fungsi controlling, semua kegiatan
pendidikan di sekolah dievaluasi untuk mengetahui sejauh mana visi dan misi sekolah telah
dicapai. Sedangkan fungsi controlling dalam hal pengembangan profesionalisme guru
berupa pemamtauan kegiatan, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan dalam
pemgembangan serta menilai hasil pengembangan profesionalisme guru.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif itulah, manajemen harus
difungsikan sepenuhnya pada setiap organisasi, industri, perbankan, maupun
pendidikan. Fungsi-fungsi manajemen dan manajemen tediri dari perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan (actuating), dan pengawasan
(controlling).
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Kartika Sari Siagan. Impelemntasi Fungsi- fungsi Manajemen Kepala Sekolah Untuk
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Guru Di MTS
Nurul Iman. Medan: Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Samuel Batlajery. 2016. Penerapan Fungsi FUngsi Manajemen Pada Aparatur Pemerintah
Kampung Tambat Kabupaten Merauke. Jurnal Ilmu Ekonomi . VOL VII, NO 2: 135- 155
12