Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang insyaallah tepat waktu tanpa kurang
suatu apa pun. Tak lupa pula kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah
Muhammad SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.

Penyusun makalah berjudul “Teori Manajemen” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Landasan Manajemen Pendidikan SD. Selama proses penyusunan makalah, penyusun
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wahyu Winarto,M.Pd selaku Dosen
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Mata Kuliah Landasan Manajemen Pendidikan SD yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang akan membangun kami untuk lebih bisa menyempurnakan
makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Subang, November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................4
D. Metode Penulisan............................................................................................................4
E. Manfaat penulisan...........................................................................................................4
F. Sistematika Penulisan......................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Teori Manajemen............................................................................................................5
B. Macam-macam Teori manajemen.....................................................................................7
C. Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan..................................................................13
BAB III....................................................................................................................................17
PENUTUP...............................................................................................................................17
A. Kesimpulan........................................................................................................................17
B. Saran...................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Walaupun awalnya manajemen diperlukan bagi organisasi bisnis, dalam
perkembangannya manejemen juga di perlukan dalam upaya-upaya nirlaba seperti
sekolah, Lembaga keagamaan dan sebagainya. Dalam Pendidikan seorang manajer
Pendidikan mempunyai tugas mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang di
punyainya seperti guru, sarana dan prasarana sekolah (perpustakaan, laboratorium, dan
sebagainya) untuk mencapai sasaran dari lembaga pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya.

Manajemen merupakan sebuah cara yang digunakan dalam mengorganisasikan suatu


tindakan. Dengan manajemen yang baik tentunya segala rencana dan kegiatan akan
mencapai hasil maksimal pula, begitu sebaliknya. Oleh karena itu perlu mengkaji teori
dan pendekatan apa saja yang digunakan dalam manajemen Pendidikan supaya dalam
menjalankan suatu sistem Pendidikan dapat mencapai tujuan yang telah di rumuskan / di
tetapkan.

Seperti yang diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara
penting dalam meneliti, menganalisis, dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan
manajer.

Pada kenyataannya manajemen sulit di definisikan karena tidak ada definsi


manajemen yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefinisikan
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.
Manajemen memang bisa seperti itu tetapi bisa juag mempunyai pengertian lebih dari
pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi ini digunakan secara konsisten
oleh semua orang.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan teori manajemen?
2. Bagaimana macam-macam teori manajemen?
3. Bagaimana pendekatan manajemen dalam pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jawaban dari rumusan masalah
yaitu:
1. Mengetahui teori manajemen
2. Mengetahui macam-macam teori manajemen
3. Memahami pendekatan manajemen dalam pendidikan

D. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun menggunakan berbagai macam sumber dari
beberapa sumber dari internet mengenai teori manajemen.

E. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
dipertanyakan dalam rumusan masalah, sehingga dapat memperoleh penjelasan serta ilmu
yang bermanfaat, untuk menambah pengetahuan kita tentang pandangan manajemen dan
pendidikan yang nantinya diharapkan akan diaplikasikan dalam praktek berkehidupan di
dalam dunia keilmuan.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini adalah terdiri dari 3 bab, Bab I, pendahuluan yang
terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan,
manfaat penulisan, dan yang terakhir sistematika penulisan makalah. Bab II yaitu
pembahasan tentang teori manajemen, macam-macam teori manajemen, pendekatan
manajemen dalam pendidikan. Bab III yaitu penutup terdiri kesimpulan dan saran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan
melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu. Manajemen
adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah atau organisasi yang di
antaranya adalah manusia, uang, metode, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan
sistematis dalam suatu proses.

Berikut ini adalah beberapa pengertian manajemen pendidikan menurut para ahli :

1. Menurut Leonard D. White

Manajemen adalah segenap proses, biasanya terdapat pada semua kelompok baik
usaha negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer secara besar atau kecil.

2. Menurut The Liang Gie

Manajemen adalah segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Sondang Palan Siagian

Manajemen adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

4. Mary Parker Follet

Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan
orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin dilakukan.

5. Dalam kurikulum 1975 yang disebutkan dalam buku "Pedoman Pelaksanaan


Kurikulum IIID, baik untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama maupun
Sekolah Menengah Atas",

5
Manajemen ialah segala usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber-sumber
(personil maupun materil) secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan
pendidikan.

Dari pengertian manajemen pendidikan yang terakhir tersebut makan secara eksplisit
disebutkan bahwa manajemen sebagaimana yang digunakan secara resmi oleh Departemen
pendidikan Nasional seperti dimuat dalam kurikulum 1975 dan kurikulum kelanjutannya,
diarahkan kepada tujuan pendidikan.

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen selalu


menyangkut adanya tiga hal yang merupakan unsur penting, yaitu usaha, kerjasama (dua
orang atau lebih) dan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Lebih tepatnya, definisi manajemen pendidikan adalah sebagai berikut :

"Manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses
pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang tergabung dalam organisasi
pendidikan sebelumnya agar efektif dan efisien".

Menurut Mulyani A. Nurhadi menekankan adanya ciri-ciri atau pengertian


Manajemen Pendidikan yang terkandung dalam definisi tersebut sebagai berikut :

1. Manajemen merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan dari, oleh,
dan bagi manusia.
2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses pengelolaan dari suatu rangkaian
kegiatan pendidikan yang sifatnya kompleks dan unik berbeda dengan tujuan
perusahaan untuk pemperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, tujuan kegiatan
pendidikan ini tidak terlepas dari tujuan pendidikan secara umum dan tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan oleh suatu bangsa.
3. Proses pengelolaan itu dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung
dalam suatu organisasi sehingga kegiatannya harus dijaga agar tercipta kondisi kerja
yang harmonis tanpa mengorbankan unsur-unsur manusia yang terlibat dalam
kegiatan pendidikan itu.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka yang telah ditetapkan sebelumnya, yang dalam hal
ini meliputi tujuan yang bersifat umum dan yang diemban oleh tiap-tiap organisasi
pendidilan (skala tujuan khusus).

6
B. Macam-macam Teori Manajemen
1. Teori Klasik

Teori klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berpikir
logik, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Oleh karena itu teori klasik berangkat dari
premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rsional dengan pendekatan
ilmiah dan berlangsung menurut struktur atau anatomi organisasi.

Salah satu teori klasik adalah Manajemen Ilmiah (Scientific Management) di pelopori
oleh Frederik W. Taylor (1856-1915). Pendekatan Ilmiah ini berpandangan bahwa yang
menjadi sasaran manajemen adalah mendapatkan kemakmuran maksimum bagi pengusaha
dan karyawannya.

Untuk itu manajemen harus melaksanakan prinsip-prinsip :

a. Perlunya di kembangkan ilmu bagi setiap tugas (Pedoman gerak, implementasi kerja
yang standar dan iklim kerja yang layak).
b. Pemilihan karyawan yang tepat sesuai dengan persyaratan kerja.
c. Perlunya pelatihan dan pemberi rangsangan.
d. Perlunya di lakukan penelitian-penelitian dan percobaan-percobaan.

Pelaksanaan prinsip-prinsip tersebut harus bersifat luwes.

Menurut Weber, birokrasi merupakan usaha untuk menghilangkan tradisi organisasi yang
membuat keputusan secara emosional, atau berdasarkan ikatan kekeluargaan sehingga
mengakibatkan organisasi tidak efektif.

Karakteristik birokrasi ini di tandai dengan :

a. Adanya pembagian tugas dan spesialis. Setiap individu dalam organisasi mempunyai
wewenang yang di atur oleh peraturan, kebijakan, dan ketetapan hukum.
b. Hubungan yang terjadi dalam organisasi adalah hubungan impersonal.
c. Dalam organisasi ada hierarki wewenang, yaitu setiap bagian yang lebih rendah selalu
berada di bawah wewenang dan supervisi dari bagian di atasnya.
d. Administrasi selalu di dasarkan dan di laksanakan dengan dokumen tertulis.
e. Orientasi pembinaan pegawai adalah mengembangkan karier, yang berarti keahlian
merupakan kriteria utama di terima tidaknya seseorang sebagai anggota organisasi
dan promosi dalam organisasi itu.

7
f. Setiap tindakannya yang di ambil organisasi harus selalu di kaitkan dengan besarnya
sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi, sehingga dapat di capai efesiensi
yang maksimal.

Meskipun diakui bahwa birokrasi memiliki keunggulan-keunggulan dalam mencapai


efesiensi organisasi, terdapat kelemahan-kelemahan antara lain :

a. Menimbulkan kecenderungan untuk merangsang dan mengembangkan cara berpikir


yang konformitas.
b. Rutinitas dan membosankan.
c. Ide-ide inovatif tidak berkembang, karena kejenuhan akibat padatnya pesan dan
panjangnya alur yang harus di lalui.
d. Berpengaruh terhadap organisasi formal.

Teori manajemen ilmiah itu di golongkan ke dalam teori klasik. Teori ini dapatdi
kritik karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman yang semakin global. Dengan
pengaruh globalisasi dimana lingkungan organisasi yang semakin bergolak, patokan-patokan
klasik tidak mencukup lagi.

Filley, Kerr dan Hous (1976) kelemahan-kelemahan teori klasik secara garis besar di
kemukakan sebagai berikut :

a. Teori klasik adalah teori yang terikat waktu. Teori ini cocok di terapkan pada
permulaan abad 20-an, karena motif pekerja waktu itu memenuhi kebutuhan
fisiologis.
b. Teori klasik mempunyai cri-ciri deterministik. Teori sangat menekankan pada prinsip-
prinsip manajemen dan tidak memperhitungkan berbagai dimensi dalam manajemen
seperti motivasi, pengambilan keputusan, dan hubungan informal.
c. Teori ini merumuskan asumsi secara sksplisit. Malahan banyak asumsi yang lemah
dan tidak lengkap secara implisit terdapat dalam teori klasik itu, antara lain : Efesiensi
hanya di ukur oleh tingkat produktivitas yang hanya menyangkut penggunaan sumber
secara ekonomis tanpa memperhitungkan faktor manusiawi.
2. Teori Neo-Klasik

Pada kenyataannya manajer ada kesulitan dan menjadi frustasi karena orang tidak selalu
mengikuti pola tingkat laku yang rasional. Beberapa ahli berusaha memperkuat teori klasik

8
dengan wawasan sosiologi dan psikologi. Dengan adanya peralihan yang lebih berorienstasi
pada manusia di kenal dengan pendekatan perilaku sebagai ciri utama teori neo-klasik.

Teori ini berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan
dirinya. Berdasarkan hasil study ini ternyata kelompok kerja informal lingkungan sosial
pekerja mempunyai pengaruh besar terhadap produktivitas.

Pengikut aliran ini Chester I. Barnard (1976) yang menyatakan bahwa hakikat organisasi
adalah kerja sama, yaitu kesediaan orang yang saling berkomunikasi dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan bersama. Keseimbangan harus di jaga antara imbalan yang di berikan pada
individu dan usmbangan individu terhadap pencapaiannya tujuan organisasi. Dengan begitu
Barnard berpendapat bahwa : Suatu manajemen dapat bekerja secara efesien dan tetap hidup
jika tujuan organisasi dan kebutuhan preorangan yang bekerja pada organisai itu di jaga
seimbang.

Pelopor lainnya adalah Douglas McGregor, ia menyatakan bahwa manajemen akan


mendapatkan manfaat besar bila ia menaruh perhatian pada kebutuhan sosial dan aktualisasi
diri karyawan. Gregor mengemukakan 2 teori, yaitu teori X yang berasumsi bahwa manusia
itu / karyawan tidak menyukai kerja, tidak ada ambisi, tidak bertanggung jawab, menolak
perubahan dan lebih baik dipimpin dari pada pemimpin. Sedangkan teori Y mengandung isi
bahwa manajer memandang bawahan bersedia bekerja, tanggung jawab, mampu
mengendalikan diri, dan berpandangan luas serta kreatif.

Vromm (Filley, et. Al., 1976) dengan teori harapan (ekpektasi) mendasarkan pada 2
asumsi berikut:

a. Manusia biasanya meletakan nilai kepada suatu yang di harapkan dari hasil
karyanya. Oleh karena itu, ia mempunyai urutan kesenangan (preferences) di
antara sekian banyak hasil yang di harap.
b. Suatu usaha untuk menjelaskan tentang motivasi yang terdapat pada seseorang
selain harus mempertimbangkan hasil yang di capai, juga mempertimbangkan
keyakinan orang bahwa yang di kerjakannya memberikan sumbangan terhadap
tujuan yang di harapkan.

Vromm mengemukakan suatu formula prestasi yang berhubungan langsung dengan


motivasi, sebagai berikut.

P = f (MxA)

9
M = f (VxE)

P = f (AxVxE)

Keterangan :

P = Prestasi kerja

M = Motivasi kerja

A = Abiliti (kemampuan)

V = Valensi (referensi keinginan)

E =ekspetasi (harapan)

Untuk menguji teori Viktor Vromm telah banyak dilakukan penelitian. Ada 2 hal yaitu:

a. Pembedaan antara imbalan (insentif) intrinstik dan imbalan ekstrinsik.


b. Spesifikasi dari suatu keadaan dimana ekspetasi dan nilai memengaruhi kualitas
pekerjaan seseorang.
c. McClelland dengan teori prestasinya mengemukakan, pada dasarnya motivasi
seseorang di tentukan oleh 3 kebutuhan, yaitu: Kebutuhan akan kekuasaan (Need For
Poweer), kebutuhan akan afiliasi (Need For Afilliation), dan kebutuhan akan
keberhasilan (Need For Achievement). Menurut teori ini seseorang yang mempunyai
needs achievement tinggi selalu mempunyai pola berpikir tentu ketika merencanakan
untuk melaksanakan sesuat. Ciri lain bagi mereka yang mempunyai N Ach yang
tinggi adalah kesediaannya untuk memikul tanggung jawab sebagai konsekuensi
usaha mencapai prestasi.

Model lain tentang aliran yang perilaku ini dikemukakan oleh Porte dan Lawer (1968)
yang dibangu atas dasar teori ekspetasi. Model ini ditunjukkan bahwa upaya (Kekuatan dari
motivasi dan energi) bergantung pada nilai imbalan dtambah energi yang dicurahkan dan
probabilitas untuk memperoleh imbalan.Presepsi upaya dan probabilitas imbalan itu
sebaliknya dipengruhi juga oleh prestasi .

Seorang manager harus menilai dan mempertimbangkan stuktur imbalan dengan hati-hati
melalui perencanaan yang teliti, uraian yang jelas tentang tugas-tugas ini, tanggung jawab
melalui penstruktuan.

Menurut Marwan Asri (1989) Perilaku manusia dapat dipengaruhi oleh tiga variable, yaitu:

10
a. Variabel Individual, mencakup factor kemampuan dan keterampilan mental, fisik latar
belakang keluarga, tingkat sosial, pengalaman, umur dan jenis kelamin.
b. Variabel Organisasi, terdiri dari factor sumber daya yang tersedia, gaya
kepemimpinan, sistem imbalan. struktur organisasi, dan desain pekerjaan.
c. Variabel Psikologis, terdiri dari beberapa faktor, berupa presespsi, sikap, kepribadian,
proses belajar dan motivasi.

Dapat disimpulkan:

a. Perilaku timbul karna suatu sebab.


b. Perilaku diarahkan untuk mencapai tujuan.
c. Perilaku yang dapat diamati dapat diukur.
d. Perilaku tidak langsung dapat diamati (misalnya berfikir) juga penting untuk
mencapai tujuan.
e. Perilaku bermotivasi.

3. Teori Modern

Teori ini didasarkan hal-hal yang bersifat situasional. Asumsi yang dipakai adalah
bahwa orang itu berlainan dan berubah, baik kebutuhannya, reaksinya, tindakannya sesuai
dengan lingkungan. Manajemen dipandang sebagai suatu sistem didasarkan pada asumsi
bahwa organisasi merupakan sistem terbuka dan tujuan organisasi mempunyai
kebergantungan.

William A. Shorde dan Voich mendefinisikan sistem mempunyai makna:

a. Terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
b. Bagian-bagian yang saling berhubungan itu dapat berfungsi baik secara independent
maupun bersama-bersama.
c. Berfungsinya bagian-bagian tersebut di tunjukan untuk mencapai tujuan umum
keseluruhan, dan suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian itu berada dalam suatu
lingkungan yang kompleks.

Asumsi Prinsip
 Organisasi merupakan sistem  Service untuk lingkungan
terbuka
 Organisasi mencari prestasi  Prinsip optimasi
maksimum
 Tujuan organisasi sangat berjenis-  Multidimensional

11
jenis (bervariasi)
 Tujuan organisasi saling  Prinsip keharmonisa
ketergantungan
 Tujuan organisasi berubah-ubah  Prinsip pengurangan resiko

Secara lebih spesifik Ryans (1968) mengemukakan karakteristik sistem di bidang


Pendidikan, sebagai berikut :

 Berbagai subsistem baik fasilitas fisik maupun sumber-sumber lain yang berhubungan
dengan subsistem, merupakan komponen yang saling bergantungan dan saling
berhubungan.
 Kondisi yang perlu untuk terjadi interaksi antara elemen dari suatu sistem, adalah
adanya jaringan informasi bersama ( a common information network). Komunikasi
antara elemen itu sangat penting dalam menjamin berfungsinya suatu sistem sebagai
kesatuan (entity) yang terorganisasi dalam menjamin sistem itu untuk menghasilkan
keluaran.
 Berfungsinya sistem pendidikan pada dasarnya bergantung kepada berfungsinya
ckntrol terhadap aliran transpormasi informasi antara elemen dalam sistem tersebut
dan antara beberapa sistem yang ada di luar yang berpengaruh terhadap sistem
pendidikan.
 Pengelolaan informasi merupakan hal yang inherent dalam berfungsinya suatu sistem.
Pengelohan informasi adalah aktivitas pengamatan (sensing), penyarigan (filtering)
pengarutan dan antrean (queuing), pengklasifikasian (classifying), penyimpanan
sementara (temporary storing), penyintesisan (synthesizing) transformasi dan
pengiriman informasi serta pengambilan keputusan dalam cara mentransformasikan
informasi sehingga tujuan sistem tercapai.

Pendekatan sistem merupakan suatu metode atau teknik analisis yang secara khusus
disebut analisis sistem (system analisis) terutama berfungsi dalam memecahkan masalah
(problem solving) dan pengambilan keputusan (decision making). Dalam hal ini pendekatan
sistem di kaitkan dengan metode-metode ilmiah. Analisis sitsem mencakup :

 Menyadari adanya masalah.


 Mengidentifikasi variabel yang relevan.
 Menganalisis dan menyintesiskan faktor-faktor.

12
 Menentukan kesimpulan dalam bentuk program kegiatan.

C. Pendekatan Dalam Manajemen Pendidikan


Perencanaan pengajaran dalam rangka mempersiapkan alternatif-alternatif pemecahan
masalah guna memenuhi kebutuhan pendidikan secara realistis harus berpedoman kepada
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan secara jelas dan terinci. Berbagai tujuan yang telah di
tetapkan pula pola pendekatan perencanaannya.

Ini berarti bahwa sektor pendidikan harus menyediakan lembaga-lembaga pendidikan


serta fasilitas untuk menampung seluruh kelompok umur yang ingin memperoleh pendidikan.
Jika jumlah tempat yang tersedia masih lebih kecil dari pada jumlah tempat yang seharusnya
ada, maka di katakan bahwa permintaan masyarakat melebihi penyediaannya. Perbedaan-
perbedaan dalam tujuan itu menyebabkan timbulnya bermacam-macam pendekatan dalam
perencanaan pendidikan. Seluruh pendekatannya yang ada dapat di sederhanakan dalam tiga
kategori:

a) Pendekatan Permintaan Masyarakat

Suatu pendekatan yang bersifat tradisional dalam pengembangan pendidikan. Pendekatan


ini didasarkan kepada tujuan untuk memenuhi tuntutan atau permintaan seluruh individu
terhadap pendidikan dalam situasi perekonomian, sosial, politik, dan kebudayaan yang ada
pada waktu itu.

Dengan menggunakan pendekatan perencanaan seperti ini, maka perencanaan pendidikan


pada umumnya harus memperkirakan pada masa yang akan datang dengan mengadakan
analisis :

 Pertambahan penduduk, penduduk usia sekolah.


 Presentasi penduduk yang bersekolah.
 Arus murid dari tingkat yang satu ke tingkat yang lebih tinggi dan beri satu jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
 Pilihan atau keinginan masyarakat dan individu tentang jenis-jenis pendidikan.

Selanjutnya kepada perencanaan Pendidikan di minta untuk merencanakan penggunaan


tenaga dan fasilitas yang ada secara optimal dan dan mobilitas dan daya supaya permintaan
masyarakat terhadap pendidikan menjadi terpenuhi.

b) Pendekatan Ketenagakerjaan

13
Di dalam pendekatan ketenagakeerjaan ini kegiatan-kegiatan pendidikan di arahkan
kepada usaha untuk memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja dalam keadaan
seperti ini kebanyakan negara mengharapkan supaya pendidikan mempersiapkan dan
menghasilkan tenaga kerja yang terampil untuk pembangunan di sektor pertanian,
perdagangan, industri dan lain sebagainya dan juga untuk calon pemimpin yang cerdas
dalam propesinya. Untuk itu perencanaan pendidikan harus mencoba untuk membuat
perkiraan jumlah dan kualitas setiap kegiatan pembangunan nasional. Dalam hal ini
perencanaan pendidikan dapat meyakinkan bahwa penyediaan fasilitas dan pengarahan
arus murid benar-benar didasarkan atas perkiraan kebutuhan tenaga kerja perlu ditetapkan
atau dibuat terlebih dahulu sesuai dengan kepentingan dan kondisi.

c) Pendekatan Nilai Imbalan

Dalam pendekatan ini dipertimbangkan penentuan besarnya investasi dalam dunia


pendidikan sesuai dengan hasil, keuntungan atau efektifitas yang akan di perolehnya.
Dalam hal ini bukan hanya biaya keseluruhan pendidikan, tetapi juga biaya suatu jenjang
dan jenis pendidikan selalu dibandingkan dengan nilai hasil, misalnya kenaikan
pendapatan atau kenaikan produktivitas dari orang-orang yang sudah memperoleh
pendidikan. Pendekatan seperti ini mempunyai harapan bahwa kegiatan pendidikan yang
tidak produktif dapat di tiadakan melalui proses pendekatan efisiensi investasi atau nilai
imbalan ini.

Selain beberapa pendekatan diatas, ada juga pendekatan lain dalam manajemen
pendidikan, yaitu :

 Manajemen adalah kerja sama orang-orang

Sekolah berhubungan dengan pengawas selaku pembina sekolah-sekolah, kasubdik dinas


pendidikan kota/kabupaten dengan berbagai stafnya, kepala dinas provinsi, sampai kepada
menteri pendidikan dengan berbagai bagiannya dan berbagai unsurnya. Dengan demikian,
manajemen melibatkan banyak orang untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskannya.
Orang-orang dari tingkat menteri sampai tingkat sekolah (Kepala sekolah, guru, dan yang
lainnya) harus memiliki persepsi yang sama dalam melaksanakan kegiatannya, yaitu
mencapai tujuan yang telah disepakati secara efektif dan efisien.

 Manajemen adalah suatu proses

14
Pendekatan ini menekankan perilaku administratif, yaitu kegiatan administrasi. Analisis
tentang administrtif pertama dikemukakan oleh Henry Fayor yang mendefinisikan lima
fungsi administratif umum, yaitu planning, organizing, commanding, coordinating, dan
controlling.

 Manajemen sebagai suatu sistem

Manajemen adalah suatu keseluruhan yang terdiri atas bagian-bagian yang saling
berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan menjadi pengeluaran (output
system).

 Manajemen sebagai pengelolaan

Jika melihat administrasi dari kaca manajemen, akan terlihat adanya pengaturan atau
pengelolaan sumber daya yang dimiliki organisasi atau sumber daya yang harus ada untuk
pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Sumber daya yang ada harus dimanfaatkan
seefisien mungkin dan seefektif mungkin.

 Kepemimpinan dalam manajemen.


 Pada suatu sekolah atau organisasi kepemimpinan efektif hendaknya memberikan
arah kepada semua anggota dalam mencapai tujuan. Tanpa kepemimpinan atau
bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan atau sekolah bisa kendur.
 Mengambil keputusan dalam manajemen

Pengambilan keputusan ini merupakan inti atau sentral dari kegiatan manajemen.
Langkah-langkah dalam mengambil keputusan di antaranya:

a. Menganalisis adanya suatu masalah.


b. Memikirkan alternatif pemecahan masalah.
c. Memilih alternatif atau menganalisis alternatif keputusan yang menguntungkan
dengan resiko yang paling minimal.
d. Menemukan alternatif yang terbaik.
e. Menetapkan keputusan .
 Komunikasi dalam manajemen

Komunikasi merupakan syaraf dalam kehidupan organisasi sekolah. Komunikasi


sebagai upaya membuat orang-orang yang terlibat di dalamnya mengerti dan memahami
fungsi dan tugasnya masing-masing.

15
 Ketatausahaan dalam manajemen

Kegiatan pendukung yang terdapat pada setiap bagian organisasi sekolah memiliki
fungsi yang cukup penting. Pada mulanya ketatausahaan berarti setiap penyusunan
keterangan di buat secara sistemastis dan pencapaiannya di buat secara tertulis dengan
maksud untuk memperoleh keterangan-keterangan dalam keseluruhan kegiatan sekolah dan
dalam kesatuan antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya.

 Garapan manajemen sekolah

Dalam melaksanakan kegiatannya, sekolah memiliki berbagai garapan. Oleh karena


itu di perlukan keteraturan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut sehingga kegiatan
tersebut termasuk ke dalam bidang garapan yang sesuai. Manajemen memiliki garapan sesuai
berikut:

a. Manajemen kurikulum
b. Manajemen kesiswaan
c. Manajemen personil / anggota
d. Manajemen sarana dan prasarana
e. Manajemen keuangan
f. Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat
g. Manajemen layanan khusus

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan
dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu.
Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah atau
organisasi yang di antaranya adalah manusia, uang, metode, mesin dan pemasaran yang
dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.

Macam-macam teori manajemen yaitu ada 3:

 Teori Klasik
 Teori Neo-Klasik
 Teori Modern

Sektor pendidikan harus menyediakan lembaga-lembaga pendidikan serta fasilitas untuk


menampung seluruh kelompok umur yang ingin memperoleh pendidikan. Jika jumlah tempat
yang tersedia masih lebih kecil daripada jumlah tempat yang seharusnya ada, maka dikatakan
bahwa permintaan masyarakat melebihi penyediaan. Perbedaan-perbedaan dalam tujuan itu
menyebabkan timbulnya bermacam-macam pendekatan dalam pendekatanya yang ada dapat
disederhanakan dalam tiga kategori, pendekatan permintaan masyarakat, pendekatan
ketenagakerjaan, dan pendekatan Nilai Imbalan.

B. Saran
Dalam pandangan teori manajemen mengemukakan beberapa pendapat. Kami
menyarankan para pembaca untuk lebih banyak membaca mengenai teori manajemen secara
multiperspektif. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna
perbaikan makalah dimasa yang akan datang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Harjanto. 1997 Perencanaan pengajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Rohiat. 2008. Manajemen
Sekolah
Teori Dasar dan Praktek. Bandung. PT Refika Aditama.
http://kultsummi.blogspot.com/2012/10/teori-dan-konsep-manajemen-pendidikan.html,
diakses pada tanggal 29 september 2013 pukul 21.00
http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/01teori-teori-manajemen-pendidikan-322603.html,
diakses pada tanggal 1 oktober 2013, pukul 19.30
https://makalahe19.blogspot.com/2015/11/makalah-manajemen-pendidikan-teori -dan.html?
m=1
PROF. DR. NANANG FATTAH, M.Pd.

18

Anda mungkin juga menyukai