Anda di halaman 1dari 17

“KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH”

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling

Dosen pengampu :

Dra.Kurnia Bektiningsih, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Janatun Tri Lestari (1401418004)


2. Sukma Maulidia Rahma ( 1401418006 )
3. Sheila Maharani ( 1401418007 )
4. Selpina Pakage ( 1401418444)

KELOMPOK 1
ROMBEL A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah Manajemen kelas dengan judul “KONSEP
DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH”

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini, khususnya
kepada ibu Dra.Kurnia Bektiningsih, M.Pd selaku dosen pengampu yang telah
membimbing dalam pembutan makalah ini, dan tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada keluarga khususnya orang tua yang telah memberikan dorongan
dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, serta tidak lupa untuk semua
rekan serombel yang memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini perlu adanya penyempurnaan karena


keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca diharapkan
demi kesempurnaan karya kami berikutnya. Semoga apa yang kami tulis pada karya
kami sajikan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 9 September 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................5

1.3 Tujuan...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Manajemen Pendidikan................................................................6


2.2 Tujuan, Fungsi dan Manfaat Manajemen Pendidikan.....................................8
2.3 Prinsip Manajemen Pendidikan.....................................................................13
2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Pendidikan...................................14
2.5 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan.......................................................14
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam peradaban suatu bangsa.
Sejarah mencatatkan bahwa pendidikan dan kemajuan peradaban umat manusia
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Karena sejatinya pendidikan merupakan
narasi jiwa merdeka bagi umat manusia. Pendidikan merupakan suatu sarana bagi umat
manusia untuk memenuhi kebutuhan diri, mengembangkan kemampuan, mengenal dunia
dan teka-teki alam semesta, serta keluar dari penjara ketidaktahuan sehingga manusia
eksis sebagai mahluk Tuhan yang paling sempurna. Dalam sistem pendidikan bukan
hanya mengedepankan proses mengajar (pedagogik) namun juga mendidik (andragogik)
melalui proses belajar dan berpikir bersama (transfer of knowledge) secara berimbang,
adil dan pada tempatnya. [Hiryanto, Pedagogi, Andragogi Dan Heutagogi Serta
Implikasinya Dalam Pemberdayaan Masyarakat, Jurnal Dinamika Pendidikan Vol Xxii
No 01 Mei 2007, Hal 65] Selain itu, karena pendidikan merupakan suatu sarana untuk
mencetak manusia merdeka seutuhnya yang memperjuangkan humanisasi dan menolak
penindasan antar manusia yang dibangun melalui kesadaran, kemampuan dan
pengetahuan. Maka dalam sistem pendidikan hendaknya semua manusia diperlakukan
sama. Baik pengajar maupun peserta didik, harus ditempatkan serta didudukkan sebagai
subjek bukan objek. Hanya dengan sistem seperti itulah manusia dapat menciptakan
peradaban yang maju melalui pendidikan.
Pendidikan merupakan aspek terpenting bagi setiap negara untuk bisa berkembang
dan maju. Bagi negara-negara yang telah memiliki kesadaran penuh akan hal itu,
pendidikan akan ditempatkan sebagai prioritas utama untuk membangun dan memajukan
negara tersebut. Sama halnya dengan indonesia yang juga memprioritaskan pendidikan
sebagai aspek terpenting untuk memajukan negara dan sumber daya manusianya, hal ini
tersurat dengan jelas dalam alinea keempat pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang didalamnya terdapat tujuan tujuan nasional bangsa Indonesia dimana
salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

4
B.      Rumusan masalah
1.       Apa yang dimaksud dengan manajemen pendidikan ?
2.       Apa saja tujuan, fungsi dan manfaat manajemen pendidikan ?
3.      Apa yang menjadi prinsip manajemen pendidikan ?
4.      Apa saja faktor yang mempengaruhi manajemen pendidikan ?
5. Apa saja Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan ?
   
 C.     Tujuan
1.      Mengetahui dan memahami manajemen pendidikan
2.      Mengetahui dan memahami tujuan, fungsi, dan manfaat manajemen pendidikan
3.      Mengetahui prinsip dalam manajemen pendidikan
4.      Mengetahui ruang lingkup manajemen pendidikan
5.      Mengetahui faktor yang mempengaruhi manajemen pendidikan

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen Pendidikan merupakan suatu cabang ilmu yang usianya relatif masih


muda sehingga tidaklah aneh apabila banyak yang belum mengenal. Istilah lama yang
sering digunakan adalah administrasi. Untuk memperjelas pengertian manajemen,
tampaknya perlu ada penjelasan lain yang lebih bervariasi mengenai makna manajemen.
Manajemen Pendidikan dalam kamus bahasa Belanda-Indonesia disebutkan bahwa istilah
manajemen berasal dari administratie yang berarti tata-usaha. Dalam pengertian
manajemen tersebut, administrasi menunjuk pada pekerjaan tulis-menulis di kantor.
Pengertian inilah yang menyebabkan timbulnya contoh-contoh keluhan kelambatan
manajemen yang sudah disinggung, karena manajemen dibatasi lingkupnya sebagai
pekerjaan tulis-menulis. Pengertian lain dari manajemen berasal dari bahasa Inggris
administration sebagai the management of executive affairs. Dengan batasan pengertian
seperti ini maka manajemen disinonimkan dengan management suatu pengertian dalam
lingkup yang lebih luas (Encyclopedia Americana, 1978, p. 171).

Dalam pengertian Manajemen Pendidikan ini, manajemen bukan hanya pengaturan


yang terkait dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi pengaturan dalam arti luas Selain itu,
Manajemen berasal dari kata to manage  yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan
melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri.
Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau
organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode,  material, mesin dan pemasaran
yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.

Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan pengorganisasian,


pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan supaya dapat mencapai
tujuan pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya.Atau definisi manajemen pendidikan
yang lainnya yaitu merupakan suatu bentuk kerjasama antar pihak-pihak pendidikan demi
pencapai target pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya. Yang menjadi tujuan umum
dalam manajemen pendidikan adalah melaksanakan pembentukan kepribadian pelajar yang
berdasarkan dengan tujuan dari pendidikan nasional dan tingkat perkembangan maupun
perbaikan untuk usia pendidikan.

6
Konsep Dasar Manajemen

1. Manajemen sebagai Ilmu

Manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi suatu
rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan lain
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam upaya mencapai
tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis.

2. Manajemen sebagai Seni

Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh


keterampilan-keterampilan pribadi, bakat dan karakternya.

3. Manajemen sebagai Proses

Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan serangkaian


kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Manajemen sebagai
proses lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu
pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka mencapai tujuan

4. Manajemen sebagai Profesi

Manajemen sebagai profesi penekankan pada kegiatan yang dilakukan sekelompok


orang dengan menggunakan keahlian-keahlian tertentu. Keahlian-keahlian tersebut
diperoleh karena telah memenuhi syarat atau standart tertentu dan diakui oleh
masyarakat. Dengan keahlian tersebut seseorang dapat memperoleh suatu status.

Pengertian Manajemen Pendidikan Menurut Para Ahli

Beberapa ahli pernah menjelaskan pengertian manajemen di bidang pendidikan,


diantaranya adalah:

1. Syarif (1976:7)

7
Menurut Syarif, pengertian manajemen pendidikan adalah segala usaha bersama
untuk mendayagunakan sumber-sumber “personil maupun materiil” secara efektif dan
efisien untuk menunjang tercapainya pendidikan.

2. Sutisna (1979:2-3)

Menurut Sutisna, pengertian manajemen bidang pendidikan adalah keseluruhan


“proses” yang membuat sumber-sumber personil dan meteriil sesuai yang tersedia dan
efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan bersama di bidang pendidikan.

3. Djam’an Satori (1980:4)

Menurut Djam’an Satori, pengertian manajemen pendidikan adalah  keseluruhan


proses kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang
tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien.

5. Soebagio Atmodiwirio (2003:23)

Menurut Soebagio Atmodiwirio, manajemen pendidikan adalah proses perencanaan,


pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.

6. Biro Perencanaan Depdikbud (1993:4)

Pengertian manajemen pendidikan menurut Biro Perencanaan Depdikbud adalah


proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,
sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnyaB.    

B. Tujuan, manfaat dan fungsi Manajemen pendidikan

Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain:


1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan bermakna (Pakemb)
2. Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

8
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
3. Terpenuhinya salah satu dari 5 kompetensi tenaga kependidikan (tertunjangnya
kompetensi manajerial tenaga kependidikan sebagai manajer)
4. Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efesien
5. Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan
manajemen pendidikan)
6. Teratasinya masalah mutu pendidikan, karena 80% masalah mutu disebabkan oleh
manajemennya
7. Terciptanya perencanaan pendidikan yang merata, bermutu, relevan, dan akuntabel
8. Meningkatkan citra positif pendidikan.
 
Fungsi Manajemen Pendidikan
Fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum
adalah melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing, coordinating, leading
(facilitating, motivating, innovating), reporting, controlling. Pada dunia pendidikan,
istilah directing lebih tepat memakai istilah leading dengan perluasan facilitating,
motivating, innovating. Selanjutnya fungsi pengawasan dilaksanakan sebagai bagian
dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai
”quality assurance” dengan tugas supervise debagai upaya pembinaan terhadap staf
untuk memeprbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan
1.      Planning termasuk Budgeting

Planning sendiri berarti merencanakan atau perencanaan, perencanaan adalah


penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan terdiri
dari 5, yaitu :

a) Menetapkan tentang apa yang harus dikerjakan, kapan dan bagaimana


melakukannya.
b) Membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan-pelaksanaan kerja untuk
mencapai efektivitas maksimum melalui proses penentuan target.
c) Mengumpulkan dan menganalisa informasi
d)  Mengembangkan alternatif-alternatif

9
e) Mempersiapkan dan mengkomunikasikan rencana-rencana dan keputusan-
keputusan.

2.      Organizing

Dengan ini dimaksudkan pengelompokan kegiatan yang diperlukan yakni penetapan


susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam
organisasi. Dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam
mengelompokkan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta
tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang
berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian terdiri dari :

a) Menyediakan fasilitas-fasilitas perlengkapan, dan tenaga kerja yang diperlukan


untuk penyusunan rangka kerja yang efisien.
b) Mengelompokkan komponen kerja ke dalam struktur organisasi secara teratur.
c)  Membentuk struktur wewenang dan mekanisme koordinasi.
d)  Merumuskan dan menentukan metode serta prosedur.
e)  Memilih, mengadakan latihan dan pendidikan tenaga kerja dan mencari sumber-
sumber lain yang diperlukan.

3.  Staffing atau Assembling Resources

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
suatu organisasi dan pengembangannya sampai dengan usaha agar petugas memberi
daya guna maksimal kepada organisasi.

4.      Directing atau Commanding

Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan,


saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan
tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik
dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Directing atau commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi


bukan hanya agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan,

10
tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar
dapat efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang telah ditetapkan.

5.      Leading

Istilah leading yang merupakan salah satu fungsi manajemen, dikemukakan oleh
Louis A. Allen yang dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
manajer yang menyebabkan orang-orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi 5
macam kegiatan, yaitu :

a) Mengambil keputusan
b) Mengadakan komunikasi agar ada bahasa yang sama antara manajer dan bawahan
c) Memberi semangat inspirasi dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak
d) Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya
e) Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka trampil dalam
usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6.      Coordinating

Salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-
hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau
tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai maksud, antara lain :

a) Dengan memberi instruksi


b) Dengan memberi perintah
c) Mengadakan pertemuan-pertemuan dalam mana diberi penjelasan-penjelasan
d) Memberi bimbingan atau nasihat
e) Mengadakan coaching
f) Bila perlu memberi teguran.

7.      Motivating

11
Motivating atau pendorongan kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen
berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan
melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan
tersebut.

8.      Controlling

Controlling atau pengawasan, sering disebut pengendalian, adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian dan sekaligus bila perlu mengadakan
koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang
benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan.

9.      Reporting

Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal
yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi baik
secara lisan maupun secara tulisan.

Sedangkan fungsi pokok manajemen pendidikan dibagi 4 macam:

a) Perencanaan

Perencanaan program pendidikan sedikitnya memiliki dua fungsi utama, yaitu :

Perencanaan merupakan upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan


rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi atau
lembaga dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau sumber-
sumber yang dapat disediakan.
Perencanaan merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau menggunakan sumber-
sumber yang terbatas secara efisien, dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
b) Pelaksanaan

Pelaksana merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata


dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien, dan akan memiliki nilai jika
dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

12
c) Pengawasan

Pengawasan dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan
berkesinambungan; merekam; memberi penjelasan, petunjuk, pembinaan dan
meluruskan berbagai hal yang kurang tepat; serta memperbaiki kesalahan, dan
merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses manajemen

d) Pembinaan

Pembinaan merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur


organisasi agar berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai
tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

                  

C.     Prinsip Manejmen Pendidikan

Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai


berikut :

1. Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme


kerja.
2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-
sifat dan kemampuannya
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia
5. Relativitas nilai-nilai

Prinsip-prinsip diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan


praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai.
Tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman, dan
nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi,
misi dan sasaran-sasaran. Ketiga bentuk tujuan itu harus dirumuskan dalam satu
kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap kemajuan dan masa depan organisasi.

Drucker (1954) melalui MBO (management by objective) memberikan gagasan


prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai suatu pendekatan dalam perencanaan.

13
Penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa kepala dinas memimpin tim
yang beranggotakan unsur pejabat dan fungsional dinas, dan lebih baik terapat
stakeholders untuk merumuskan visi, misi dan objektif dinas pendidikan.Pada tingkat
sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, siswa, orang tua siswa, masyarakat dan
stakeholders duduk bersama membahas rencana strategis sekolah dengan
mengembangkan tujuh langkah MBO yaitu:

1.) Menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai sekolah; 2). Menganalisis apakah
hasil akhir itu berkaitan dengan tujuan sekolah; 3.) Berunding menetapkan sasaran-
sasaran yang dibutuhkan; 4.) Menetapkan kegiatan apa yang tepat untuk mencapai
sasaran 5.) Menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mencapai sasaran; 6.)
Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh
atasan; 7.) Lakukan monitoring dan buat laporan.

D.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Manajemen pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang intinya
adalah mempelajari tentang perilaku manusia dalam kegiatannya sebagai subjek dan
objek. Secara filosofis, perilaku manusia terbentuk oleh interaksi antarmanusia, iklim
organisasi (konteks organisasi) dan sistem yang dianut. Ketiga interaksi tersebut, baik
secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama saling berinteraksi dengan
lingkungan eksternalnya. Dengan demikian dapat disimpulkan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku manajemen pendidikan adalah:
1. interaksi antarmanusia
2. iklim organisasi
3. sistem pendidikan yang dianut (sisdiknas)

E. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan


Secara garis besar ada empat ruang lingkup manajemen di bidang pendidikan,
diantaranya adalah:

1. Berdasarkan Wilayah Kerja


Ruang lingkup berdasarkan wilayah kerja dapat dibedakan menjadi:

14
A. Manajemen pendidikan di satu negara atau tingkat nasional, menangani
pelaksanaan pelatihan pendidikan di dalam sekolah dan luar sekolah, termasuk
penyelenggaraan pelatihan, pengayaan penelitian, maupun pendidikan yang meliputi
kebudayaan dan kesenian secara nasional
B. Selanjutnya manajemen pendidikan dalam satu provinsi, ruang lingkupnya
meliputi wilayah kerja sebatas provinsi saja dan pelaksanaannya dibantu oleh petugas
yang berada di kabupaten dan di kecamatan
C. Manajemen pendidikan dalam satu kabupaten/ kota, ruang lingkupnya meliputi
wilayah kerja satu kabupaten atau satu kota saja
D. Manajemen pendidikan satu unit kerja, ini hanya menititik beratkan pada satu
unit kerja yang langsung dalam menangani pekerjaan mendidik
E. Kegiatan terkecil dalam manajemen bidang pendidikan adalah manajemen
kelas.

2. Berdasarkan Objek Garapan


Ruang lingkup berdasarkan ojek garapan dapat dibedakan menjadi:
A. Manajemen siswa
C. Manajemen personil-personil dalam sekolah
D. Kurikulum dalam sekolah
E. Manajemen prasarana/ material
F. Manajemen Tata Usaha Sekolah atau Tata Laksana pendidikan
G. Pengaturan Anggaran pendidikan
H. Manajemen lembaga atau organisasi pendidikan
I. Manajemen hubungan masyarakat atau manajemen kominikasi pendidikan.

3. Berdasarkan Fungsi
Ruang lingkup berdasarkan fungsi atau urutan kegiatannya dapat dibedakan menjadi:
A. Merencanakan
B. Mengorganisasikan
C. Mengarahkan
D. Mengkoordinasikan
E. Mengkomunikasikan
F. Mengawasai ataupun mengevaluasi

15
4. Berdasarkan Pelaksana
Bila kita melihat dari ruang lingkup lingkungan kelas, guru berperan sebagai
administrator. Oleh karena itu guru harus bisa melaksanakan berbagai kegiatan
manajemen. Dengan kata lain, guru berperan sebagai manajer di dalam kelas.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Konsep dasar manajemen yang merupakan ilmu sebagai suatu bidang


pengetahuan yang mengatur suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang dilandasi
dengan keahlian khusus. Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisaisan, pengerakkan, dan pengendalian sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif. Sistem Pendidikan
Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Sistem Pendidikan Nasional merupakan
pedoman Bagi manajer Pendidikan untuk berperilaku baik secara individu maupun
kelompok

Manajemen Pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang


berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok manusia yang tergabug
dalam organisasi pendidikan yang dilakukan dengan usaha bersama secara efektif dan
efisien., untuk mendayagunakan semua sumber dan potensi yang ada demi
tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.

B. Saran.

Manajemen pendidikan adalah ilmu yang diterapkan ke semua aspek sebagai


tatanan didalam kehidpuan, hal ini perlu diterapkan bukan hanya pada organisasi saja,
melainkan individu juga harus mempunyai manajemen agar kehidupanya terarah dan
teratur serta mencapai tujuan yang diinginkan dengan baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah, Syaifur. 2000. Guru dan Anak Didik. Jakarta:


PT Rineka Cipta

Hanun. 2012. “Komponen-Komponen Sekolah. Makalah Ilmu Pendidikan”,


(Online),(http://umihanum27.blogspot.com/2012/11/makalah-manajemen
komponen-komponen_1890.html., diakses 8 Mei 2013).

Kasan, Tholib. Teori dan Aplikasi Administrasi Pendidikan. Jakarta:


Studio Press.

Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Pidarta, Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Suryosubroto, B. 2004. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Suryosubroto, B. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah (Edisi Revisi).


Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hasibuan, Malayu S.P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bina Rupa Aksara;
Jakarta.

Siswanto, 2011 Pengantar Pendidikan.Bumi Aksara; Jakarta

Brantas, 2009. Dasar-Dasar Manajemen.Alfabeta; Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai