Anda di halaman 1dari 9

REKAYASA IDE PROFESI KEPENDIDIKAN

NAMA : ARIFIN SILABAN


NIM : 3183121020
DOSEN PENGAMPU : ANDRI SITANGGANG S.Pd.,M.Pd
MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2019

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui manajemen pendidik dan tenaga kependidikan dalam
meningkatkan mutu pendidikan di SMA. Metode penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif, data penelitian diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Temuan penelitian: SMA di lokasi penelitian ini terdiri dari 264 pendidik
(guru) sebanyak 219 orang (89%) memiliki karakteristik penilaian dalam kategori baik, guru
mengajar menggunakan perangkat pembelajaran (RPP, Silabus, Prota, Prosem) yang lengkap
dan mengajar berdasarkan keahlian (jurusan) masing-masing. Dari penelitian yang dilakukan
disimpulkan: dalam meningkatkan mutu pendidikan, SMA Kota Medan sudah memenuhi
standar pendidik dan tenaga kependidikan.
The purpose of this study is to know the management of educators and education personnel in
improving the quality of education in high school. This research method using qualitative
research methods, research data obtained based on observations, interviews, and
documentation. Research findings: Public High School in this research location consist of
264 educators (teachers) as many as 219 people (89%) have good grade assessment
characteristics, teaching teachers using learning tools (RPP, Syllabus, Prota, Prosem) majors)
respectively. From the research conducted concluded: in improving the quality of education,
Public High School in Medan City has met the standards of educators and educational
personnel.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan rahmat dan karunia-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide ini dengan tuntas untuk memenuhi persyaratan
mata kuliah Filsafat Pendidikan.
Gagasan ide kreatif ini saya buat untuk memperbaiki sistem pembelajaran di Indonesia
supaya setiap pembelajaran yang ada akan terkordinir sesuai dengan diharapkan, dan
terciptanya strategi meningkatkan mutu pembelajaran dengan baik.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan rekayasa ide ini masih banyak kekurangannya.
Sehingga, penulis sangat mengharapkan masukan dan tanggapan dalam penyusunan ide
kreatif saya ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih,penulis berharap semoga rekayasa ide yang saya buat
ini besar manfaatnya dalam pembelajaran di dunia pendidikan pada umumnya.

Medan April 2019

Arifin Silaban
3183121020

DAFTAR ISI
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Rasionalisasi Permasalahan yang di bahas.
B. Tujuan TRI
C. Manfaat TRI

BAB II Identifikasi Permasalahan Profesi Kependidikan.


A. Permasalahan Umum Profesi Kependidikan.
B. Identifikasi Permasalahan Sesuai Tema Yang Di Bahas.

BAB III Solusi dan Pembahasan.


BAB IV Penutup
A. Kesimpulan.
B. Rekomendasi.

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Permasalahan / Isu yang di bahas.


Adapun permasalahan yang di bahas dalam Rekayasa Ide ini yakni tentang
Manajemen Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
SMA. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan
di SMA. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, data penelitian
diperoleh berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan penelitian:
SMA di lokasi penelitian ini terdiri dari 264 pendidik (guru) sebanyak 219 orang (89%)
memiliki karakteristik penilaian dalam kategori baik, guru mengajar menggunakan perangkat
pembelajaran (RPP, Silabus, Prota, Prosem) yang lengkap dan mengajar berdasarkan
keahlian (jurusan) masing-masing.
Dengan adanya Rekaya Ide ini permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan
tersebut dapat di perbaiki agar mutu pendidikan semakin baik di Indonesia.
B. Tujuan Rekayasa Ide.
Adapun tujuan dari pembuatan Rekaya ide ini adalah :
1.Memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
2.Agar dapat menciptakan Ide ide baru dalam dunia Pendidikan.
3.Agar kemampuan berpikir semakin baik.
4.Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dunia pendidikan.
5.Memberikan saran kepada pemerintah agar dunia pendidikan Indonesia semakin baik.
C.Manfaat Rekayasa ide.
Manfaat dari rekayasa ide adalah sebagai ajang untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa
sebagai calon guru untuk kedepannya menjadi guru Profesional yang terampil dan kreatif.

BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Permasalahan umum Profesi Kependidikan.


Kualitas guru kita, saat ini disinyalir sangat memprihatinkan. Berdasarkan data tahun
2002/2003, dari 1,2 juta guru SD kita saat ini, hanya 8,3%nya yang berijasah sarjana. Realitas
semacam ini, pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas anak didik yang dihasilkan. Belum
lagi masalah, dimana seorang guru sering mengajar lebih dari satu mata pelajaran yang tidak
jarang, bukan merupakan corn/inti dari pengetahuan yang dimilikinya, telah menyebabkan
proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal.
Banyak guru yang belum memiliki persyaratan kualifikasi. Guru TK sebanyak 137.069
orang, yang sudah memiliki kewenangan mengajar sesuai dengan kualifikasi pendidikan baru
12.929 orang (9,43%). Guru SD sebanyak 1.234.927 orang, yang sudah memiliki
kewenangan mengajar sesuai dengan kualifikasi pendidikan baru 625.710 orang (50,67%).
Guru SMP sebanyak 466.748 orang, yang sudah memiliki kewenangan mengajar sesuai
dengan kualifikasi pendidikan baru 299.105 orang (64,08%). Guru SMA sebanyak 377.673
orang, yang sudah memiliki kewenangan mengajar sesuai dengan kualifikasi pendidikan baru
238.028 orang (63,02%).
B. Identifikasi Masalah sesuai Tema yang di bahas.
1. Kekurangan tenaga pendidik bidang studi tertentu, mengakibatkan sebagian guru mengajar
tidak sesuai keahliannnya. Banyak di sekolah – sekolah guru yang dipaksa untuk mengajar
suatu mata pelajaran tertentu yang tidak sesuai dengan jurusannya. Akibatnya kualitas belajar
mengajar jadi rendah, karna guru yang tidak memahami materi.
2. Fasilitas untuk membantu proses belajar kurang, banyak fasilitas yang ada di sekolah tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan untuk menunjang proses belajar agar lebih baik dan efektif
atau dengan kata lain Fasilitas di dalam sekolah masih kurang memadai.
3. Adapun Manajemen terhadap implementasi program (kurikulum) tidak tertata dan
terkelola dengan baik. Akhirnya program (kurikulum) yang ditetapkan tidak mampu
diimplementasikan secara maksimal sesuai dengan yang diharapkan, karena tidak diiringi
oleh kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai, serta tidak pula ditunjang
oleh manajemen yang baik, seperti tidak adanya monitoring atau kontrol yang intensif dan
berkesinambungan terhadap upaya implementasi program (kurikulum) yang sustainability.
4. Tenaga Pendidik yakni guru banyak yang tidak bisa menjalankan apa yang menjadi
kewajibannya yakni Pendidik mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik
profesional mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pendidik akan berhadapan langsung dengan
para peserta didik, namun ia tetap memerlukan dukungan dari para tenaga kependidikan
lainnya, sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN

1. Pemerintah harus lebih berperan aktif dalam mencari dan lebih teliti dalam penempatan
guru. Pihak sekolah perlu melaporkan kepada pemerintah sebagai pengatur anggaran, agar
bisa membuat anggaran tentang penerimaan guru dan guru yang di ambilpun memang harus
yang di butuhkan, jangan satu mata pelajaran gurunya berlebihan yang lain kurang. Dan
proses perekrutan guru harus efektif, jurusan calon guru harus sesuai dengan yang dibutuhkan
sekolah tersebut.
2. Fasilitas pembalajaran harus dilengkapi oleh pihak sekolah dan pemerintah, dan fasilitas
yang di berikanpun memang sesuatu yang dibutuhkan dan bisa digunakan, karena banyak
fasilitas di beli tapi tidak bisa di pakai. Dan siswa sekolah harus bisa menjaga dan merawat
fasilitas yang ada di dalam sekolah.
3. Sistem manajemen yang ada di sekolah harus lebih baik, agar tujuan dan target
pembelajaran dapat tercapai. Program – program sekolah harus di atur dan di jadwalkan
dengan baik, agar terlaksana juga dengan baik. Orang – orang yang menjadi pemegang
manajemen di sekolah memang harus orang – orang yang profesional dan ber integritas.
4. Untuk lebih meningkatkan kualitas guru disarankan untuk aktif mengikuti seminar,
workshop, dan pelatihan. Strategi pembangunan pendidikan tidak hanya berdasarkan pada
input oriented saja, tetapi juga harus lebih memperhatikan faktor proses pendidikan. Untuk
bisa melaksanakan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya seorang guru memang
harus benar – benar Profesional. Dan sesama guru harus Saling mendukung satu sama lain
agar lebih efektif dan semangat dalam mengajar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dalamu upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, masih terdapat beberapa
masalah yang perlu di perhatikan dan di perbaiki. Hal – hal yang diperbaiki bisa seperti
kualitas guru, jumlah guru, dan fasilitas.
Adapun penulisan Rekayasa Ide ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik dari Bapak Dosen pengampu dan pembaca, agar penulisan
Rekayasa ide ini dapat lebih baik dan pengetahuan semakin bertambah.
B. Rekomendasi.
Apa yang menjadi masalah pendidikan di Indonesia harus lebih diperhatikan dengan serius,
karna penerus bangsa ini muncul dari sekolah yang menjadi tempat menimba ilmu. Dan ide
ide yang kami berikan, kalau memungkinkan bisa di gunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Astri Novia Siregar, dkk. 2017 MANAJEMEN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN. Jurnal Educandum UNIMED. 10 (1): 1-
12.

Anda mungkin juga menyukai