MK.PSIKOLOGI PENDIDIKAN PRODI S1 PENDIDIKAN MUSIK - FBS
Skor Nilai :
Critical Journal Review
Belajar dan Pembelajaran dan Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Nama Mahasiswa : Hardi Kirawan Pane
Nim : 2181142005 Dosen Pengampu : Santa Murni A Situmorang, S.E., M.Pd Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Prodi S1 Pendidikan Musik
Fakultas Bahasa Dan Seni UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MARET 2018 REVIEW JURNAL I
Judul Belajar dan Pembelajaran
Jurnal Jurnal Kajian Ilmu – Ilmu Keislaman Download https://jurnal.ian-padangsidimpuan.ac.id/index.php/F/article/view/945 Volume, Nomor & Hal 03, 02 & 20 ISSN 2442 – 6557 Tahun Desember 2017 Penulis Aprida Pane dan Muhammad Darwis Dasopang Reviewer Hardi Kirawan Pane Tanggal 14 Maret 2019 Abstrak Penelitian - Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membahas hakikat belajar dan pembelajaran yang merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa. - Subjek Penelitian Pendidik dan Peserta Didik - Assesment Data Dilakukan dengan cara : 1. Angket 2. Studi dokumen - Kata Kunci Belajar, Pembelajaran, Komponen Pembelajaran Pendahuluan - Latar Belakang dan Teori Belajar dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif. Belajar dan pembelajaran dikatakan sebuah bentuk edukasi yang menjadikan adanya suatu interaksi antara guru dengan siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam hal ini diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru secara sadar merencanakan kegiatan pengajarannya secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya untuk kepentingan dalam pengajaran. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya. Proses perubahan tingkah laku dapat terjadi dalam berbagai kondisi berdasarkan penjelasan dari para ahli pendidikan dan psikologi. Adapun pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik, dengan bahan pelajaran, metode penyampaian, strategi pembelajaran, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Kemudian, keberhasilan dalam proses belajar dan pembelajaran dapat dilihat melalui tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan tercapainya tujuan pembelajaran, maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Dengan demikian, efektivitas sebuah proses belajar dan pembelajaran ditentukan oleh interaksi diantara komponen – komponen tersebut. Dalam tulisan ini, penulis akan membahas mengenai pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran yang merupakan penjelasan tentang makna belajar dan makna pembelajaran, penjelasan tentang komponen – komponen pembelajaran, kemudian mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar dan pembelajaran. Metode Penelitian - Metode Pengumpulan Data Dalam jurnal ini menggunakan metode pengumpulan data primer yaitu data yang dikumpulkan/diperoleh dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian. - Langkah Penelitian 1. Persiapan penelitian 2. Melakukan observasi secara langsung 3. Melakukan studi literature di perpustakan 4. Menganalisis data 5. Membuat hipotesis 6. Membuat jurnal hasil penelitian 7. Kesimpulan - Teknik Pengumpulan Data Pada jurnal ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi,dimana dilakukan dengan terjun ke lapangan guna mendapat informasi mengenai belajar dan pembelajaran antara guru dan siswa (pendidik dan peserta didik). - Alat Pengumpulan Data Pada jurnal ini menggunakan alat/instrument dalam mengumpulkan data adalah angket untuk mengetahui proses pembelajaran/interaksi belajar mengajar antara guru dan pelajar (pendidik dan peserta didik). Hasil dan Pembahasan - Analisa Pembahasan Hakikat Belajar dan Pembelajaran Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek dan objek dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran adalah kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Belajar pada hakikatnya adalah suatu “perubahan” yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas belajar. 1. Pengertian Belajar Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Tokoh psikologi belajar memiliki persepsi dan penekanan tersendiri tentang hakikat belajar dan proses ke arah perubahan sebagai hasil belajar. Berikut ini adalah beberapa kelompok teori yang memberikan pandangan khusus tentang belajar : a. Behaviorisme, teori ini menekankan pada apa yang dilihat, yaitu tingkah laku, dan kurang memperhatikan apa yang terjadi di dalam pikiran karena tidak dapat dilihat. b. Kognitivisme, merupakan teori yang memandang bahwa belajar itu sebagai perubahan persepsi dan pemahaman. c. Teori Belajar Psikologi Sosial, menurut teori ini proses belajar bukanlah proses yang terjadi dalam keadaan menyendiri, akan tetapi harus melalui interaksi. d. Teori Belajar Gagne, yaitu teori belajar yang merupakan perpaduan antara behaviorisme dan kognitivisme. Belajar merupakan sesuatu yang terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya terjadi dengan kondisi tertantu. Yaitu kondisi internal yang merupakan kesiapan peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajari, kemudian kondisi eksternal yang merupakan situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar. e. Teori Fitrah, pada dasarnya peserta didik lahir telah membawa bakat dan potensi-potensi yang cenderung kepada kebaikan dan kebenaran. 2. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar. Secara Nasional, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses interaksi yang melibatkan komponen-komponen utama, yaitu peserta didik, pendidik, dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan belajar, maka yang dikatakan dengan proses pembelajaran adalah suatu system yang melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Komponen-komponen Pembelajaran Proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang satu sama lain saling berinteraksi, dimana guru harus memanfaatkan komponen tersebut dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ingin direncanakan. Berikut ini adalah uraian dari komponen-komponen dalam pembelajaran: 1. Guru dan Siswa 2. Tujuan Pembelajaran 3. Materi Pembelajaran 4. Metode Pembelajaran 5. Alat Pembelajaran 6. Evaluasi - Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini berada pada teknik pengumpulan datanya yaitu observasi, dimana peneliti dapat mengetahui langsung apa permasalahan dan mendapatkan informasi – informasi mengenai topik yang disampaikan peneliti. Disamping itu jurnal ini memiliki ISSN sehingga sah dan juga dapat menjadi bahan pertimbangan terhadap jurnal lain. - Kelemahan Penelitian Kelemahan penelitian ini terdapat pada instrument atau alat yang digunakan, yang menurut saya masih kurang dalam mengumpulkan informasi – informasi dalam topik penelitian ini. Kesimpulan dan Penutup Kesimpulan Dalam hal ini saya mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran (teori belajar : behavioristik, kognitif dan lain sebagainya), proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Serta mengetahui komponen – kompenen pembelajaran dalam proses belajar. Saya juga mengetahui bahwasanya pembelajaran tidak akan dapat terlaksana dengan baik tanpa adanya komponen pembelajaran, dan komponen pembelajaran memiliki hubungan yang erat satu sama lain tanpa dapat dipisahkan. Dengan demikian, seluruh komponen haruslah digunakan dalam proses pembelajaran. Apabila salah satu komponen tidak digunakan, maka pembelajaran tidak akan efektif. Saran Sebaiknya penelitian ini diperbaiki lagi dari segi metode penelitiannya, yang masih membuat bingung pembaca dan sulit mendapatkan apa metode yang digunakan si peneliti dalam topik ini. Saya juga berharap materi yang ada pada jurnal ini ditambah lagi dari segi teori – teori menurut para ahli. Referensi Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014. Abudin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009. Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2013. Dja’far Siddik, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Citapustaka Media, 2006. Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009. Hamzah B. Uno & Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Jakarta: Bumi Aksara, 2011. http://digilib.uinsby.ac.id/9620/5/Bab%202.pdf, diakses pada: Kamis, 01/03/2018, Pukul: 14:38 Muh. Sain Hanafy, Jurnal Pendidikan: Konsep Belajar dan Pembelajaran, Lentera Pendidikan, Vol. 17 No. 1 Juni 2014: 66-79. Muhammad Darwis Dasopang, Jurnal Pendidikan: Perspektif Strategi Pembelajaran Akhlak Mulia Membangun Transformasi Sosial Siswa Smp, Studi Multidisipliner Volume 1 Edisi 1 2014 M/1435. Republik Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Jakarta: Kencana, 2009. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010. REVIEW JURNAL II
Judul Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, dan Kinestetik
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Jurnal Jurnal Kependidikan Download https://jurnal.uny.ac.id/index.php/jk/article/view/5037 Volume, Nomor & Hal 44, 02 & 7 ISSN 2580 – 5525 Tahun November 2014 Penulis Arylien Ludji Bire, Uda Geradus, dan Josua Bire Reviewer Hardi Kirawan Pane Tanggal 14 Maret 2019 Abstrak Penelitian - Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik terhadap prestasi belajar siswa pada Jurusan Bangunan SMK Negeri 5 Kupang. - Subjek Penelitian 100 orang siswa SMK Negeri 5 Kupang Jurusan Bangunan - Assesment Data Menggunakan beberapa cara, yakni : 1. Studi dokumen 2. Angket 3. Kuesioner - Kata Kunci Gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik Pendahuluan - Latar Belakang dan Teori Gaya belajar merupakan cara termudah yang dimiliki oleh individu dalam menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang diterima. Gaya belajar yang sesuai adalah kunci keberhasilan siswa dalam belajar. Terdapat tiga modalitas (type) dalam gaya belajar yaitu visual, auditorial, dan kinestetik (Deporter & Hernacki, 2000). Banyak ahli lainnya yang mengategorikan gaya belajar berdasarkan preferensi kognitif, profil kecerdasan, dan preferensi sensori. Dalam penelitian ini, menggunakan preferensi sensori yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Alasan digunakannya preferensi sensori karena dalam proses kegiatan belajar siswa dapat diamati melalui alat indera. Berdasarkan preferensi sensori, pelajar visual belajar melalui sesuatu yang mereka lihat, auditorial belajar dengan cara mendengar, dan kinestetik belajar dengan gerak, bekerja, dan menyentuh. Metode Penelitian - Metode Pengumpulan Data Dalam jurnal ini menggunakan metode pengumpulan data primer yaitu data yang dikumpulkan/diperoleh dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari subjek atau objek penelitian. - Langkah Penelitian 1. Persiapan penelitian 2. Melakukan teknik pengumpulan data dengan cara proportionate stratisfied random sampling 3. Menganalisis data 4. Membuat hipotesis 5. Membuat jurnal hasil penelitian 6. Kesimpulan - Teknik Pengumpulan Data Pada jurnal ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara proportionate stratisfied random sampling. - Alat Pengumpulan Data Pada jurnal ini menggunakan alat/instrument dalam mengumpulkan data adalah angket/kuesioner yang dirancang dengan menggunakan skala Likert dan dokumentasi untuk mengetahui pengaruh gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik pada siswa SMK Negeri 5 Kupang Jurusan Bangunan. Hasil dan Pembahasan - Analisa Pembahasan Gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik merupakan suatu kombinasi dari bagaimana siswa menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar. Koefisien gaya belajar visual sebesar 0,080; gaya belajar auditorial sebesar 0,043; dan gaya belajar kinestetik 0,079. Artinya, semakin meningkat penggunaan gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik maka semakin meningkat prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar berada pada kategori sangat kuat (Sugiyono, 2007 dalam Priyatno, 2008: 78). Hal tersebut menunjukkan adanya gaya/tipe belajar pada manusia. Gaya/tipologi belajar dapat dibagi menjadi tiga. Hal ini didasarkan pada cara seseorang menyerap informasi, mengolah, dan menyampaikannya, serta secara universal atau bagaimana seseorang tersebut belajar (Ula, 2013: 31). Pada awal pengalaman belajar, salah satu di antara langkah pertama adalah mengenali modalitas atau gaya belajar yang dimiliki, apakah gaya belajar visual, auditorial, atau kinestetik (Hasrul, 2009). Ketiga gaya dan tipologi belajar tersebut, tidak memberikan arti bahwa setiap individu atau seseorang hanya memiliki satu cara dan tipe belajar tertentu sehingga tidak memiliki cara dan tipe belajar yang lain. Teori-teori di atas mengenai gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, mendukung hasil penelitian ini, yaitu variabel Gaya Belajar Visual (X1), Gaya Belajar Auditorial (X2), dan Gaya Belajar Kinestetik (X3) secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variable Prestasi Belajar (Y) siswa pada Jurusan Bangunan SMK Negeri 5 Kupang Tahun Ajaran 2013/2014 dengan persentase sebesar 62,91%, sedangkan sisanya 37,09% diprediksi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, misalnya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang meliputi kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kondisi psikis, kondisi fisik, dan kemauan belajar. Adapun faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial (Suan, 2013: 27). Gaya belajar visual merupakan salah satu gaya belajar yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar visual memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar, koefisien gaya belajar visual sebesar 0,127; artinya semakin tinggi penggunaan gaya belajar visual maka semakin tinggi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya belajar visual terhadap prestasi belajar berada pada kategori cukup kuat (Sugiyono, 2007 dalam Priyatno, 2008: 78). Gaya belajar auditorial merupakan salah satu gaya belajar yang dimiliki siswa yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar auditorial memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar, koefisien gaya belajar auditorial sebesar 0,166, artinya semakin tinggi penggunaan gaya belajar auditorial maka semakin tinggi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya belajar auditorial terhadap prestasi belajar berada pada kategori cukup kuat (Sugiyono dalam Priyatno, 2008: 78). Gaya belajar kinestetik merupakan salah satu gaya belajar yang dimiliki siswa yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar kinestetik memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar. Hal ini ditunjukkan dengan koefisen gaya belajar kinestetik sebesar 0,148, artinya semakin tinggi penggunaan gaya belajar kinestetik maka semakin tinggi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya belajar kinestetik terhadap prestasi belajar berada pada kategori cukup kuat (Sugiyono, 2007 dalam Priyatno, 2008: 78). - Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini berada pada teknik pengumpulan datanya yaitu dengan cara proportionate stratisfied random sampling dan alat/instrument pengumpulan data yaitu angket/kuesioner dan dokumentasi yang memperkuat data – data saat penelitian berlangsung dan informasi – informasi lainnya mengenai topik yang disampaikan peneliti. Disamping itu jurnal ini memiliki ISSN sehingga sah dan juga dapat menjadi bahan pertimbangan terhadap jurnal lain. - Kelemahan Penelitian Menurut saya, pada saat saya membaca dan membahas jurnal ini, saya hanya menemukan beberapa kelemahan yaitu : penggunaan kata – kata yang berulang – ulang (pemborosan kata) dan penggunaan tanda baca yang salah dibeberapa kalimat. Kesimpulan dan Penutup Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian dan pembahasan di atas adalah gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik secara simultan/bersama-sama maupun secara terpisah/masing- masing dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pada Jurusan Bangunan SMK Negeri 5 Kupang Tahun Ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan bagi beberapa pihak, yaitu : Pertama, bagi siswa, agar lebih mengenal dan memahami karakteristik dari gaya belajar mereka sehingga dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik sesuai gaya belajarnya dan menghasilkan prestasi belajar yang baik pula. Kedua, bagi guru, agar lebih mengenal dan memahami karakteristik dari gaya belajar siswa sehingga dapat disesuaikan dengan gaya pembelajaran guru. Ketiga, bagi sekolah, agar memperhatikan gaya belajar siswa yang mempengaruhi prestasi belajarnya, baik gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik sehingga dapat disesuaikan dengan gaya pembelajaran guru dan kondisi sekolah maupun sarana serta prasarana sekolah dalam menunjang peningkatan prestasi belajar siswa pada sekolah tersebut. Keempat, bagi masyarakat, agar lebih menciptakan suasana yang kondusif terutama suasana yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena lingkungan masyarakat juga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kelima, bagi instansi terkait, baik instansi pemerintah maupun yayasan-yayasan swasta yang bergerak dalam bidang pendidikan agar lebih memperhatikan halhal yang mendukung siswa sehingga dapat mengembangkan gaya belajar yang dimilikinya. Misalnya, terawatnya fasilitas-fasilitas seperti perpustakaan daerah, laboratorium, dan taman baca bagi siswa. Keenam, akademisi yang akan melakukan penelitian lanjutan maupun yang sejenis dengan penelitian ini, agar lebih memperhatikan gaya belajar siswa yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Saran Lebih diperhatikan lagi penggunaan tanda baca agar pembaca dapat membaca jurnal ini dengan baik dan benar. Referensi Ahmadi, H, A. dan Supriyono W. 2004. Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. DePorter, B. & Hernacki, M. 2000. Quantum Learning. Edisi Revisi. Bandung: Kaifa. Hamalih, O.H. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kartono, K. 1996. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju. Priyatno, D. 2008. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Ula, S.S. 2013. Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan Melalui Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.