Anda di halaman 1dari 15

Critical Book Review

Harmoni Tradisional

o
L

NAMA MAHASISWA : AIDIL PAISAL SIREGAR (2183340001)

ARIS MP (2181142006)

HARDI KIRAWAN PANE (2181142005)

JEREMIA PANGARIBUAN (2183142015)

NOVITA AYU SIBURIAN (2181401271)

PEBRIANI HOT MARLINA SIRAIT (2181142016)

PUTRI SION SIMANJUNTAK (2181142002)

DOSEN PENGAMPU : Mei Sonny Sinaga, M.A

MATA KULIAH : Harmoni Tradisional

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ( CBR ) ini dengan baik dan dalam
waktu yang tepat.

Dengan pembuatan Critical Book Report ( CBR ) ini dapat menambah ilmu dan
pengetahuan kita tentang Harmoni Tradisional. Seperti yang kita ketahui, membahas musik
tidak hanya membaca saja akan tetapi dapat mengkritik dan menambah saran dari
kekurangan buku atau diktat tersebut agar lebih baik dan tepat melalui Critical Book
Report Harmoni Tradisional ini.

Dalam Critical Book Report ( CBR ) ini kami menggunakan diktat atau buku
panduan harmoni tradisional. Disini kami menemukan bahwa ada saja kekurangan dari
pembahasan dan materi dari diktat tersebut, dan kami menambah materi dan pembahasan
agar kami lebih mendapat wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam. Jadi, Critical
Book Report ini sangat membantu kita untuk lebih memahami materi harmoni tradisional
tersebut secara lebih rinci lagi.

Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Ibu Mei
Sonny Sinaga, M.A yang telah memberikan materi dan membimbing kami dalam
pembuatan Critical Book Report ( CBR ) Harmoni Tradisional tersebut.

Hormat Kami,

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR...............................................................1


B. Tujuan penulisan CBR...........................................................................1
C. Manfaat CBR.........................................................................................1
D. Identitas buku yang direview.................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Buku............................................................................4


B. Kelebihan dan Kekurangan buku..........................................................9

BAB 3. PENUTUP

A. Kesimpulan..........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

Dalam pembuatan Critical Book Report ( CBR ) ini, kita mengkritik diktat atau
buku pedoman dari mata kuliah harmoni tradisional dan menambahi materi dari kurangnya
diktat tersebut.

Pembuatan Critical Book Report ini sangatlah penting bagi kita, karena bisa
menjadi sumber pengetahuan dan dapat menambah wawasan kita. Penting bagi mahasiswa
untuk tidak fokus hanya membaca diktat saja, agar kita menyadari dan mengetahui bahwa
banyak sekali kekurangan dari diktat tersebut dan dapat memberikan saran dari kekurangan
diktat tersebut buku.

B. Tujuan Penulisan CBR

Penulisan Critical Book Report ( CBR ) ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan kita terhadap karya ataupun buku lainnya terlebih khusus tentang Harmoni
Tradisional tersebut. Tugas Critical Book Report dapat meningkatkan cara pemikiran kita,
yaitu agar tidak selalu fokus membaca diktat saja akan tetapi dapat mengkritik dan
menambah materi dari kekurangan diktat tersebut.

C. Manfaat CBR

Manfaat dari pembuatan Critical Book Report atau yang disingkat dengan CBR ini
adalah dapat memberikan kita informasi, menambah wawasan serta kreatifitas dari kritik
kekurangan buku serta menambah materi dari diktat tersebut.
D. Identitas Buku yang Direview
1. Judul : Harmoni Tradisional
2. Edisi : Edisi Pertama
3. Pengarang/ Editor : Tim Dosen
4. Penerbit : Universitas Negeri Medan
5. Kota Terbit : Medan
6. Tahun Terbit : 2019
BAB 2. ISI

A. Pembahasan Isi Buku

PENAMBAHAN MATERI BAB III

Dalam hal ini, penambahan materi ini diambil dari akord – akord berdasarkan nilai
jarak.

Chord fifth (5)
Chord fifth adalah akord yang hanya memiliki 2 nada saja. Akord ini biasanya di
berilambang “5” seperti C5, D5, E5, F5 dll. Dengan jarak nada sebesar 1 – 5. Sebagai
contoh, ketika kita ingin membuat kunci G, maka susunannya menjadi G – D.

Chord Sixth (6)
Chord Sixth adalah akord yang memiliki 4 nada sekaligus. Susunan yang terdiri dari
4 nada dinamakan catur nada. Akord ini biasanya diberi lambang “6” seperti C6, D6, E6
dll. Dengan jarak nada sebesar 1 – 3 – 4# - 5#. Jadi kalau kita urungkan, sebenarnya kunci
ini adalah penambahan nada pada jarak tingkatan nada terakhir yaitu 4# dengan
menambahkan 1 tingkatan lagi dari nada dasar. Sebagai contoh, ketika kita ingin membuat
kunci C, maka susunannya menjadi C – E – G – A. Atau ketika kita ingin membuat kunci
D, maka susunanya berupa D – F# - A – B.

Chord Sevent (7)
Chord Sevent adalah akord yang memiliki 4 nada yang sama seperti akord Sixth.
Perbedaannya hanyalah penambahan nada dengan tingkat 1# (satusetengah) dari nada
ketiga atau akhir. Dengan jarak sebesar 1 – 3 – 4# - 6 dan diberi lambang “7” seperti C7,
D7, E7, dll. Sebagai contoh, ketika kita ingin membuat kunci A, maka susunannya menjadi
A – C# - E – G. Atau ketika kita ingin membuat kunci C, maka susunannya menjadi C – E
– G – Bb.

Chord Ninth (9)
Chord Ninth adalah akord yang memiliki 5 nada sekaligus. Akord ini adalah
penambahan nada dari akord Ninth. Dengan menambahkan nada dengan tingkat 2 dari
nada keempat. Akord ini diberi lambang “9” seperti C9, D9, E9, dll. Jadi jaraknya menjadi
1 – 3 – 4# - 6 – 8. Sebagai contoh, kita ingin membuat akord C9 maka susunannya menjadi
C – E – G – Bb – D.

Chord Elevent (11)
Chord Elevent adalah akord yang memiliki 6 nada sekaligus. Akord ini adalah
penambahan nada dari akord Elevent. Dengan menambahkan nada dengan tingkat 1# (satu
setengah) dari nada kelima. Akord ini diberi lambang “11” seperti C11, D11 , E11, F11,
dll. Jadi jaraknya menjadi 1 – 3 – 4# - 6 – 8 – 10b. Sebagai contoh, ketika kita ingin
membuat akord C11, maka susunannya menjadi C – E – G – Bb – D – F.

Chord Thirteenth (13)
Chord Thirteenth adalah akord yang memiliki 7 nada sekaligus. Akord ini adalah
penambahan nada dari akord Thirteenth. Dengan menambahkan nada dengan tingkat 2 dari
nada keenam. Akord ini diberi lambang “13” seperti C13, D13 , E13, F13, dll. Jadi,
jaraknya menjadi 1 – 3 – 4# - 6 – 8 – 10b – 12b. Sebagai contoh, ketika kita ingin membuat
akord C11, maka susunannya menjadi C – E – G – Bb – D – F – A.

Chord minor Sixth (6)


Chord minor Sixth susunannya hampir sama seperti akord major. Hanya saja nada
ke 2 nya di turunkan setengah, jadi jaraknya menjadi 1 -3b – 4# - 5#. Contoh akord C,
maka susunannya adalah C – Eb – G – A.

Chord minor Seventh (7)


Chord minor Seventh susunannya hampir sama seperti akord major. Hanya saja
nada ke 2 nya di turunkan setengah, jadi jaraknya menjadi 1 - 3b – 4# - 6. Contoh akord C,
maka susunannya adalah C – Eb – G – Bb.

Chord minor Ninth (9)


Chord minor Sixth susunannya hampir sama seperti akord major. Hanya saja nada
ke 2 nya di turunkan setengah, jadi jaraknya menjadi 1 -3b – 4# - 6 - 8. Contoh akord C,
maka susunannya adalah C – Eb – G – Bb – D.
Chord minor Elevent (11)
Chord minor Elevent susunannya hampir sama sepertiakord major. Hanya saja nada
ke 2 nya di turunkan setengah, jadi jaraknya menjadi 1 -3b – 4# - 6 – 8 – 10b. Contoh
akord C, maka susunannya adalah C – Eb – G – Bb – D - F.

Chord Mayor Seventh (maj7)


Chord  mayor Sevent adalah akord yang memiliki 4 nada sekaligus. Dengan jarak
sebesar 1 – 3 – 4# - 6# dan diberi lambang “maj7” seperti Cmaj7, Dmaj7, Emaj7, dll.
Sebagai contoh, ketika kita ingin membuat kunci A, maka susunannya menjadi A – C# - E
– G#. Atau ketika kita ingin membuat kunci C, maka susunannya menjadi C – E – G – B.

Chord Mayor Ninth (maj9)


Chord mayor ninth susunannya hampir sama seperti akord mayor seventh. Hanya
saja nada ke 4 ditambahkan nada dengan jarak 1#. Jadi, jaraknya menjadi 1 – 3 – 4# - 6# -
8. Contoh akord C, maka susunannya adalah C – E – G – B - D.

Chord Augmented (aug)
Chord Augmented adalah akord yang dimana nada akhirnya ditambahkan setengah
nada dari nada aslinya. Biasanya dituliskan dengan penambahan “aug” atau tanda “+”.
Sebagaicontoh: Caug, Baug, Daug, C+, D+, E+, dll. Jarakdariakord augmented adalah 1 –
3 – 5. Contoh akord C, susunannya menjadi C – E – G#.

Chord Augmented Seventh (aug7)


Chord Augmented Seventh adalah akord cabang dari akord augmented dengan
menambahkan nada dengan 1 tingkatan dari intervalnya. Biasanya dituliskan dengan
penambahan “aug7” atau tanda “+7”.  Sebagai contoh: Caug7, Baug7, Daug7, C+7, D+7,
E+7. Jarak dari akord augmented seventh adalah 1 – 3 – 5 - 6. Contoh akord C, susunannya
menjadi C – E – G# - A#.

Chord Diminished (dim)
Chord Diminished adalah akord yang dimana nada ke 2 dan ke 3 nya di turunkan
setengah nada dari nada asal. Biasanya dituliskan dengan penambahan “dim” atau tanda
“o”. Ditulis dengan lambang Cdim, Ddim, Co, Do, Go, dll. Jarak dari akord diminished
adalah 1 – 3b – 4. Contoh akord C, susunannya menjadi C – Eb – Gb.
Chord Diminished Seventh (dim7)
Chord Diminished seventh adalah akord tambahan dari akord diminshed.
Perbedaannya hanyalah penambahan nada dengan tingkat 2 dari nada akhir. Biasanya
dituliskan dengan penambahan “dim7” atau tanda “o7”. Ditulis dengan lambang Cdim7,
Ddim7, Co7, Do7, Go7, dll. Jarak dari akord diminished seventh adalah 1 – 3b – 4 – 6.
Contoh akord C, susunannya menjadi C – Eb – Gb.

Chord Suspended Fourth (sus4)


Chord Suspended Fourth adalah akord yang dimana nada ke 2 dinaikan sebanyak 1
tingkat. Biasanya dituliskan dengan lambang Csus4, Dsus4, Esus4 dll. Dengan jarak ke 1 –
4b – 4#. Contoh ketika kita ingin membuat kunci C, maka susunannya C – F – G atau
ketika kita ingin membuat kunci D, maka susunanya D – G – A.

Rumus Membuat Akor


Dalam penyusunan akord baik mayor maupun minor ada rumus - rumusnya.

1) AkorMayor
    Rumus akor mayor dan paduan nadanya.

2) AkorMinor
    Rumus akor minor dan paduan nadanya.
3) AkorDiminished
    Rumus akor diminished dan paduan nadanya

4) AkorAugmented
    Rumus akor augmented dan paduan nadanya.

AkorBalikan(Inversi)
  Permainan akor dalam mengiringi lagu tidak selalu dimainkan secara bersama.
Kadang akor tersebut dimainkan secara arpegio (berurutan). Permainan arpegio sering
dijumpai pada permainan alat musik gitar, harpa, piano, dan siter. Dalam penyajiannya,
akord tidak selalu dari dasar. Akan tetapi, dapat dimulai nada ters atau kwint. Berikut ini
beberapa akord dasar dan kebalikannya.
PENAMBAHAN MATERI BAB IV

2. WILAYAH SUARA

Mezzo-sopran adalah suara wanita yang lebih rendah dari sopran namun lebih tinggi
dari kontralto Secara umum suara mezzo-sopran masuk di antara nada A 3 (di bawah C
natural) sampai A5. Namun ada juga suara mezzo-soprano yang jangkauannya cukup
ekstrim dari (G3) sampai (C6).

Bariton adalah jenis suara yang umum bagi pria dewasa antara suara bass dan tenor.
kata ini bahasa yunani βαρυτονος, yang berarti “suara dalam”. Dalam musik suara ini
biasanya ditulis dalam nada A dibawah nada C tengah (A2) hingga ke nada F di atas nada C
tengah(F4)

3. PENGGUNAAN KUNCI UNTUK S. A. T. B

Pada tenor tidak selalu terletak di kunci F tetapi bisa juga terletak di kunci G.
Sopran dan alto tidak selalu terletak pada satu garis paranada dan satu kunci. Begitu juga
dengan Tenor dan Bass. Seperti contoh lagu paduan suara berikut:
PENAMBAHAN MATERI BAB V

Rangkaian akord
 Sebaiknya pada poin - poin materi harus diberikan lebih dari satu contoh penjelasan
materi, karena dengan adanya beberapa contoh peserta didik bisa membandingkan secara
berbeda pada contoh yang di berikan. Dengan begitu peserta didik tidak merasa kebingungan
dengan adanya beberapa contoh.
 Memberikan variasi contoh yang berbeda , yang sifatnya meluas , yang
memungkinkan terjadinya kesalahan materi /atau contoh yang berbeda ,sehingga nantinya
apabila peserta didik mendapat tugas yang diluar dari penjelasan di buku pelajaran peserta
didik tidak terkejut dengan adanya variasi soal yang berbeda
 Sebaiknya memberikan contoh yang benar dan contoh yang salah pada poin - poin
materi, karena masalah besar yang di hadapi peserta didik setelah belajar harmoni adalah
kebingungan dalam menelaah mana contoh yang benar dan contoh yang salah, sebab pada
pembelajaran ini, peserta didik masih kosong dan buta terhadap materi harmoni yang masih
perdana sekali pada peserta didik.
 Memberikan grafik sesuai dengan penjelasan aturan materi, seperti semisal nya pada
pengertian gerakan sejajar , disitu sangat membantu dengan nadanya grafik searah maupun
berlawanan atau sejenis contoh lainnya yang memungkinkan penggunaan grafik ,dengan
adanya grafik tersebut, pemahaman materi menjadi sedehana dan gampang di terima ,dengan
adaya penggunaan grafik perbedaan poin materi dengan poin materi lainya menjadi jelas dan
sangat kontras.
 Meberikan kata – kata pengigat apabila ada materi sebelumya yang ditemui di materi
baru atau selanjutnya, sehingga bagi peserta didik yang lupa atau ragu dengan konsep aturan
materi yang dia pegang selama ini bisa membenahinya kembali tanpa harus repot bertanya
ulang tentang materi yang sudah ada.

b. Kekurangan dan Kelebihan Buku

 Kelebihan Isi Buku


- Pemaparan dan penjelasan yang diberikan dalam buku disusun dengan baik, sesuai
dengan tingkat pemahaman dari yang termudah hingga yang tersulit.
- Isi buku menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan Kamus Besar
Bahasa Indonesia.
- Tidak hanya untuk mahasiswa, akan tetapi buku panduan Harmoni Tradisional ini
bisa digunakan untuk panduan seni musik di tingkat sekolah lainnya, seperti
tingkat sekolah menengah atas.

 Kekurangan Isi Buku


- Buku tidak memiliki ISBN.
- Adanya beberapa kesalahan penulisan dan pengulangan kata yang sama.
- Adanya bahasa yang berbelit – belit dan susah dimengerti pembaca.

- Kurangnya contoh dalam materi, sehingga membuat pembaca sulit mengerti.


BAB 3. PENUTUP

A. Kesimpulan

Mata kuliah Harmoni Tradisional ini sangat perlu dipelajari bagi mahasiswa/i yang
sedang bersekolah dibagian pendidikan seni musik. Bahwa buku yang kami kritik
merupakan bahan ajar harmoni tradisional yang merupakan revisi dari bahan ajar
sebelumnya agar materi terbaru dari harmoni tradisional dapat dipelajari oleh mahasiswa/i.

Bahan ajar Harmoni Tradisional hanya memuat hal – hal yang masih merupakan
dasar dalam Harmoni, yakni Tangga Nada, Interval, Akord, Posisi Akord, Ketentuan dalam
Harmoni, Progresi Akord dan Kadens.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen. 2019. Harmoni Tradisional. Medan: Universitas Negeri Medan

Anda mungkin juga menyukai