Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena saya masih
dapat membuat tugas Critical Jurnal Report (CJR) ini tepat pada waktunya. Makalah ini
berisikan tentang kritikan jurnal. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang jurnal tersebut. Makalah ini tentu saja disusun dari berbagai
sumber dan secara jujur saya mengakui bahwa terdapat sejumlah konsep yang dikutip dari
referensi lain dan sebagian materi merupakan kompilasi dari beberapa referensi yang terdapat
pada daftar pustaka.

Disini saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Danny, selaku dosen pengampu mata
kuliah Sejarah Musik. Serta saya ucapkan terimakasih kepada keluarga dan rekan – rekan
saya yang telah memberikan dukungan dan doa sehingga saya mampu menyelesaikan tugas
ini dengan baik.

Dalam penyusunan tugas ini tidak luput dari kesalahan dan kekeliuran, untuk itu saya
mohon kritik dan saran demi perbaikan makalah ini. Semoga penyusunan Critical Jurnal
Report ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan.

Kritik dan saran yang membangun diri pembaca sangat saya harapkan supaya
makalah ini menjadi lebih baik. Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih kepada pembaca
atas perhatiannya.

Salam Sejahtera

Desember 2018

Erwin Purba
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

a. Resionalisasi Pentingnya CJR


b. Tujuan Penulisan CJR
c. Manfaat CJR

ANALISIS JURNAL

a. Jurnal I
b. Jurnal II

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN JURNAL
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Meringkas sebuah jurnal atau mereview sebuah jurnal ( Critical Jurnal Report)
merupakan sebuah hal untuk menemukan ide ataupun memberikan penilaian terhadap isi
sebuah jurnal untuk menguji ataupun menilai kebenaran isi, kemuktahiran sebuah isi
jurnal, dan melatih sebuah penulis untuk menjadi hal yang lebih baik lagi kedepannya
apabila penulis ingin menjadi seseorang yang ahli dalam menyusun sebuah jurnal.

Tujuan dalam melakukan sebuah Critial Jurnal Report, yaitu :

 Menemukan inti sari ataupun ide gagasan dari dalam sebuah jurnal tersebut.
 Meringkas isi buku untuk mempermudah pembaca untuk memahami intisari ilmu.
Yang disampaikan oleh penulis. Menemukan kelebihan dan memberi saran
kekurangan sebuah jurnal.
 Menyimpulkan isi pembahasan dalam jurnal tersebut.

Manfaat melakukan Critical Jurnal Report bagi mahasiswa, yaitu :

 Mahasiswa dapat melatih diri secara mandiri untuk memahami ringkasan ilmu isi
jurnal tersebut.
 Mahasiswa dapat menilai kelebihan ataupun kekurangan isi jurnal tersebut agar
menjadi penulis yang lebih baik lagi kedepannya.
 Mahasiswa secara mandiri dapat menyimpulkan dan memberi saran mengenai
kekurangan jurnal tersebut.
 Mahasiswa secara langsung dapat memahami cara menjadi penulis buku yang baik.

B. Tujuan

Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu referensi
ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan
juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Sejarah Musik di Universitas
Negeri Medan.

C. Manfaat

Adapun manfaat pembuatan Critical Jurnal Report mata kuliah Profesi


Pendidikan ini sendiri yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut.


2. Memahami referensi dan wawasan mengenai mata kuliah Sejarah Musik.
REVIEW JURNAL I

A. Identitas Jurnal

Judul Jurnal Seni Musik


Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni
Download https://journal.unnes.ac.id
Volume & Volume 1
Nomor Nomor 2
ISSN 2779-6093
Tahun 2015
Penulis Hari Martopo
Reviewer Erwin Purba
Tanggal 30 november 2018

B. Hasil Review

Tujuan Penelitian Untuk memberikan pengetahuan musik kepada mahasiswa-mahasiswa


dibidang jurusan Musik
Subjek Penelitian Menambah wawasan ilmu pengetahuan musik
Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah :
1. Kualitatif, dimana data yang didapat dari hasil pengamatan,
wawancara, serta catatan lapangan, yang disusun oleh peneliti.
“Sebenarnya sejarah musik menyajikan suatu informasi yang luas
tentang pertumbuhan musik-musik yang berakar pada masyarakat
kultur Eropa Barat. Hal itut ercermin dari keluasan reportase para
sejarawan yang menelusuri pertumbuhan musik hingga ke luar Eropa
Barat. Dipengaruhi oleh suatu pandangan yang mendasari bahwa musik
diatonik ternyata hidup dan berkembang pada masyarakat yang
berbudaya Eropa sekalipun tempatnya berada jauh dari benua Eropa,
misalnya Amerika Serikat.”
2. Kuantitatif , dimana didalamnya terdapat angka-angka yang
menunjukkan hasil dari penelitian tersebut
“Eropa abad ke-19 ditandai oleh adanya banyak penemuan dalam
berbagai bidang, seperti: mesin, teropong, dan alat percetakan”
3. Survei, penelitian ini menggunakan metode survey untuk
mendapatkan hasil dalam bentuk opini/pendapat orang lain untuk
mengetahui gambaran umum melalui sampel beberapa orang.
“Terdapat tiga kategori, misalnya: yang
mengandung aspek pelukisan disebut musik program desktiptif,
mengandung aspek penceritaan disebut program naratif, dan yang
mengandung aspek pokok pikiran disebut musik program filosofis
(Sacher and Eversole, 1977: 16). Sedangkan absolutisme dianut
terutama oleh Johannes Brahms (1833-1897) dan Anton Bruckner
(1824-1896), lebih mengutamakan penggunaan aspek-aspek musikal
sebagai ptalform komposisi dan diyakini bahwa keindahan musikal
dapat dipresentasikan lewat bentuk musik yang klasik dalam
komposisi.”
4. Deskriptif, penelitian ini menjelaskan peristiwa yang terjadi di masa
lampau.
“Hingga era Romantik abad ke-19, berbagai bentuk musik instrumental
berkembang sangat bervariasi. Terdapat 65 bentuk musik dasar mulai
dari Allemande hingga Wlatz (Ewen, 1954: 338-372). Bentukbentuk
musik instrumental tersebut berbasis tarian maupun mars. Dimulai
musik profan jaman Renesans (Reneissance), berkembang pada musik
instrumental kontrapungtis masa Barok, mencapai kesempurnaan
bentuk maupun gaya pada periode Klasik Wina, dan mencapai puncak
pada era Romantik.

Sumber Data :
Sumber data yang terdapat pada jurnal ini adalah dengan menggunakan
data sekunder

Metode Pengumpulan Data :


Jurnal penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dalam
menggunakan data. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang.

Metode Analisis Data :


Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi (content
analysis).
Langkah Penelitian 1. Persipan penelitian
2. Melakukan studi
3. Melakukan dokumentasi dalam mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Membuat artikel/jurnal hasil penelitian
Hasil Penelitian 1. Definisi Proramatisme
Definisi musik program adalah musik-musik yang memuat makna
lain selain aspek musikal. Terdapat tiga kategori, misalnya: yang
mengandung aspek pelukisan disebut musik program desktiptif,
mengandung aspek penceritaan disebut program naratif, dan yang
mengandung aspek pokok pikiran disebut musik program filosofis
(Sacherand Eversole, 1977: 16).

2. Komposisi-Komposisi Programatisme
Dari sekian banyak komposisi instrumental pada era Romantik
agaknya perlu diambil sedikit saja contoh yang penting sekaligus telah
menggambarkan betapa musik instrumental dapat mewakili semangat
jaman yang maju. Sonata, konserto, overtur, dan simfoni, adalah
komposisi-komposisi yang sangat dominan, populer, dan standar. Hal
itu telah terbukti dari banyak komposer yang mencapai puncak
ketenarannya secara hidtoris dari komposisi-komposisi tersebut.
Beethoven, Schubert, Rossini, Berlioz, Mendelssohn, Brahms,
Wwagner, Liszt, Chopin, adalah pencipta-pencipta komposisi
instrumental yang handal. Beethoven dan Schubert acapkali disebut
sebagai tokoh peralihan dari tradisi Klasik ke Romantik, sebab mereka
masih mengutamakan unsur betuk daripada unsur ekspresivitas dalam
komposisi. Simfoni No. 1 dan NO. 2 Beethoven yang masih absolutis
lebih dominan disebut Klasik daripada Romantik. Menggunakan orkes
standar yangt erdiri dari susunan gesek lengkap, tiup kayu dan logam,
masing-masing sepasang instrumen, dan timpani.
Kekuatan Pada bagian penulisan hasil penelitian dan pembahasan, menurut saya
Penelitian penulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami.
Selain itu, materi yang disampaikan oleh penulis sesuai dengan tujuan
jurnal tersebut.
Kelemahan Pada bagian penulisan hasil penelitian dan pembahasan, menurut saya
Penelitian terdapat beberapa typo karena ada beberapa kalimat yang sama
digunakan berulang oleh penulis dan menurut saya hal itu akan
mengurangi kekuatan jurnal penelitian ini.
Kesimpulan Pertama. Pola Gamelan Bali Dalam Komposisi Musik Cooperland
Cooperland adalah kelompok perkusi yang memiliki keunikan
tersendiri. Cooperland sering menggabungkan dua hal yang berbeda
yakni antara sampah dengan alat musik. Cara mereka untuk membuat
karya pun berbeda dengan kelompok perkusi lain, dimana dalam karya
mereka alat sampah menjadi sebuah pemeran penting dari pada
instrumen musik yang sebenarnya. Permainan mereka juga sangat
sederhana, hanya memainkan pola-pola pukulan dasar bermain
perkusi, seperti single stroke, double stroke, triola, dan paradidle, dan
hal itu yang membuat Cooperland menjadi sebuah
Kedua. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan
penulis pada kelompok musik Perkusi Cooperland tentang pola imbal
gamelan Bali dalam permainan perkusi, dapat disimpulkan bahwa
dalam permainan perkusi kita bisa menikmati permainan yang kreatif
yang dapat menambah wawasan kita pada musik perkusi. Penggunaan
alat-alat bekas seperti ember cat dan kaleng bekas.
Ketiga. Cooperland menggunakan salah satu pola permainan karawitan,
yakni pola imbal. Pola imbal sendiri memiliki arti permainan yang
bersahut-sahutan antara Bonang dan Saron dalam karawitan Jawa dan
Sunda. Cooperland juga mengadopsi gerak tubuh tari Saman dari Aceh.
Pada penggunaan gerakan ini, Cooperland mengambil salah satu inti
dari tari Saman, yakni pola gerak tangan yang bergantian dan bersahut-
sahutan. Cooperland juga mengadopsi pola permainan dan posisi
bermain dari Marching Band.
REVIEW JURNAL II

A. Identitas Jurnal

Judul Jurnal bahasa dan seni


Jurnal Bahasa dan seni
Download https://digilib.unimed.ac.id
Volume & Volume 11
Nomor Nomor 1
ISSN 3660-7247
Tahun 2016
Penulis Wiflihani
Reviewer Erwin Purba
Tanggal 30 november 2018

B. Hasil Review

Tujuan Penelitian Untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya suatu identitas ke-
Indonesia-an melalui perwujudan ekspresi seni khususnya Art Song
(suara Serioasa)
Subjek Penelitian Menambah ilmu pengetahuan Musik
Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah :
1. Kualitatif, dimana data yang didapat dari hasil pengamatan,
wawancara, serta catatan lapangan, yang disusun oleh peneliti.
“Menurut Karl-Edmund Prier (2008:160), Di Eropa, sekitar tahun 1800
awal zaman Romantik terdapat nya-nyian seni, di antaranya arietta,
cavatina, scena, kantata solo, himne, ode, lied, dan maksud nyanyian
pada masa itu ialah lagu berbentuk bait. Namun ada juga untuk teknik
Durchkomponiert, dimana setiap bait dan bagian diberi lagu khusus”
2. Kuantitatif , dimana didalamnya terdapat angka-angka yang
menunjukkan hasil dari penelitian tersebut
“Pada periode berikutnya, genre Lagu Seriosa yang dianggap oleh
kalangan komponis adalah lagu seni yang bercita rasa Indonesia, maka
kemudian dijadikan salah satu kategori lagu yang wajib diperlombakan
dalam acara Bintang Radio tahun 1952”
3. Survei, penelitian ini menggunakan metode survey untuk
mendapatkan hasil dalam bentuk opini/pendapat orang lain untuk
mengetahui gambaran umum melalui sampel beberapa orang.
“Menurut Pono Banoe (2003:375), seriosa adalah lagu atau musik
serius baik karya musik vokal maupun instrumental yang bernilai
teknik tinggi sebagai art music atau serious song. Selain itu, komponis
Amir Pasaribu selalu menekankan pendapat-nya bahwa kreativitas
komponis musik seni di Indonesia (pra-kemerdekaan dan pasca-
kemerdekaan), umumnya telah melakukan upaya asimilasi idiom musik
etnis Nusantara ke komposisi musik serius. Sebagai contoh, antara lain
komposisi yang dibuat langsung oleh Amir Pasaribu untuk solo piano,
yakni: Variasi Sriwidjaja, Tjapung Ketjimpung di Tjikapundung, dan
Tari Bali (wawancara via telepon dengan Ben M. Pasaribu, Desember
2009).”
4. Deskriptif, penelitian ini menjelaskan peristiwa yang terjadi di masa
lampau.
“Dinamika perkembangan genre Lagu Seriosa (art song) dan musik
seni pada dasarnya terwujud di Indonesia sekitar rentang waktu tahun
1937-1938, yakni sebelum bangsa Indonesia merde-ka dari penjajahan
bangsa Belanda dan bangsa Jepang, demikian ditulis Nur-kholis
(2012:8). Sedangkan Mintargo (2011:2) menuliskan sebagai berikut:
Dalam perjalanan sejarah di Indonesia, bangsa Belanda pernah
mengajarkan instrumen musik Barat kepada abdi dalem Kesultanan
Kraton Yogyakarta dan Kasunanan Kraton Surakarta. Tujuannya agar
dapat memainkan lagu kebangsaan ‘Wilhelmus’ saat upacara
kunjungan tamu resmi pejabat dari negeri Belanda. Pada tanggal 26
Mei 1923, terbentuklah tradisi musik diatonik dikembangkan dengan
baik oleh Walter Spies dan beberapa orang Eropa serta seorang Letnan
Angkatan Darat Hindia Belanda Dongelman. Sejak itu terjadi hubungan
yang bersifat terbuka antara bangsa Barat dengan bangsa Indonesia
dengan penuh kompromi.”

Sumber Data :
Sumber data yang terdapat pada jurnal ini adalah dengan menggunakan
data sekunder

Metode Pengumpulan Data :


Jurnal penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dalam
menggunakan data. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu, yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang.

Metode Analisis Data :


Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis isi (content
analysis).
Langkah Penelitian 1. Persipan penelitian
2. Melakukan studi
3. Melakukan dokumentasi dalam mengumpulkan data
4. Menganalisis data
5. Membuat artikel/jurnal hasil penelitian
Hasil Penelitian NADA (TITINADA)
Nada ialah bunyi yang teratur, artinya: mempunyai bilangan getar
(frekuensi)
yang tertentu. Tinggi rendahnya bunyi (suara) bergantung pada besar
kecilnya frekuensi
tersebut. Dalam musik, tinggi rendah dan panjang pendeknya nada
dapat ditunjukkan
dengan tanda yang disebut: titinada atau not. Perbedaan tala antara dua
nada disebut
sebagai interval. Nada dapat diatur dalam tangga nada yang berbeda-
beda. Tangga nada
yang paling lazim adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan
tangga nada
pentatonik. Jadi not berfungsi sebagai huruf musik. Bila orang
membunyikan hurufhuruf,
kita mendengar kata-kata dan kalimat, demikian pula bila orang
membunyikan
huruf-huruf musik (not) dengan mulut atau instrument, kita mendengar
musik. Nada
dalam teori musik diatonic barat di identifikasi menjadi 12 nada yang
masing-masing
diberi nama yaitu C, D, E, F, G, A dan B serta nada-nada kromatis yaitu
Cis/Des,
Dis/Es, Fis/Ges, Gis/As, dan Ais/Bes. Nada-nada tersebut ditempatkan
tepat pada garisgaris
paranada dan di antara garis-garis paranada.
Nama dan nilai nada (titinada) ditunjukan oleh bentuk nada (titinada).

TANDA KUNCI
Jenis (nama) nada baru dapat ditentukan, bila pada permulaan garis
paranada
diberi tanda kunci. Ada 3 macam tanda kunci:
Kunci G
Untuk piano dan organ
Kunci F
Kunci C

Kekuatan Kekuatan yang dimiliki oleh jurnal tersebut adalah banyaknya teori-
Penelitian teori yang dijelaskan penulis tersebut di bagian pembahasan.
Kelemahan Pada bagian penulisan hasil penelitian dan pembahasan, menurut saya
Penelitian materi yang ditulis pada bagian pembahan kurang mendalam. Selain
itu, penulis menggunakan bahasa yang susah dimengerti dan dipahami.
Maka itu, penulis lebih memperbanyak koleksi kosa kata supaya
kalimat yang ditulis lebih menarik dibaca dan dipahami
Kesimpulan Dari beberapa contoh analisis musikologi, kemungkinan-kemungkinan
untuk menyatakan bahwa Lagu Seriosa adalah lagu seni yang khas
Indonesia, pada dasarnya telah terbukti dari beberapa aspek komposisi
yang dijadikan contoh di atas. Selain itu, dari analisis data partitur dan
fakta yang ditemukan secara musikologi, pada kenyataannya Lagu
Seriosa layak dijadikan sebagai bahan perbandingan dengan komposisi-
komposisi musik kontemporer masa kini.
Dengan demikian dapat dibuat kesimpulan bahwa genre Lagu Seriosa
adalah komposisi lagu seni (art song) khas Indonesia yang digagas
berdasar-kan idiom local genius oleh kalangan komponis Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

A. Spectrum book, 1965, The Encyclopedia of the Classic World, New Jersey: Englewood
Cliffs N.J., Prentice-Hall, Inc.

Brouwer, M.A.W., 1984, Studi Budaya Dasar, Bandung: Alumni

Ewen, David, 1954, The book of musical Knowledge, New Jersey: Engliwood Clifft, N.J.,
Prentice-Halll, Inc

McNeill, Rhoderic J., 1998, Sejarah Musik Jilid I, Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Abdullah, Irwan. 2010. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogya-karta: Pustaka


Pelajar. Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yog-yakarta: Kanisius. Brindle, Reginald Smith.
1986. Musical Composition. New York: Oxford University Press.

Fux, Johann Josep. 1971. The Study of Counterpoint. New York-Lon-don:

W.W. Norton & Company. Hardjana, Suka. 2001. Musik Seriosa Riwayatmu Doeloe. Jakarta:
Ragam Gatra Nomor 34, 9 Juli 2001.

Kaplan, David & Robert A. Manner. 2002. Teori Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kennedy, Michael. 1994. The Oxford Dictionary of Music. Oxford, New York: Oxford

University Press. Kostka, Stefan. 2006. Material and Techniques of Twentied Century-Music.

New Jersey: Pearson Prentice Hall. Mack, Dieter. 1999. Sejarah Musik 4. Yogyakarta: Pusat

Musik Liturgi. Malaka, Tan. 1951. Madilog. Jakarta: Widjaya.

LAMPIRAN JURNAL

Anda mungkin juga menyukai