Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL BOOK REPORT

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama Katolik)


Dosen Pengampu : Oskar Rafael Tampubolon SS., M.PdK

DISUSUN

OLEH :

KATARINA ANGGREAINI PANJAITAN ( 7173341024 )

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
2019
IDENTITAS BUKU

Judul Buku PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Penulis DIREKTUR JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Penerbit RISTEKDIKTI

ISBN ISBN 978-602-70089-4-6

RINGKASAN BUKU

BAB 1

PANGGILAN HIDUP MANUSIA MENURUT KITAB SUCI

Diskusi singkat ini dimaksudkan untuk menggali pemahaman dan


pengalaman Anda tentang paham dan skala nilai dalam hidup Anda. Latar
belakang kondisi sosial, arus materialisme dan budaya masyarakat modern
tentu ikut mempengaruhi paham dan setiap pilihan Anda. Apakah Anda
memandang manusia sebagai makhluk yang paling berharga? Atau, mungkin
saja paham materialisme yang mengutamakan uang dan harta yang lebih
bernilai dalam hidup Anda. Apa pun jawaban Anda bukan untuk menentukan
penilaian melainkan sebagai gambaran, apersepsi mengenai skala nilai dan
pemahaman Anda tentang suatu masalah, dan bagaimana Anda
memandang manusia. Diskusi singkat ini merupakan pengantar untuk
masuk pada Bab I (satu) materi perkuliahan Agama Katolik yang membahas
tentang siapa dan bagaimana panggilan hidup manusia dalam Kitab Suci.
BAB 2

RELASI MANUSIA DENGAN SENDIRI, LINGKUNGAN DAN TUHAN

Manusia berusaha mengenal dirinya dan mengenal alam semesta. Ia ingin


lebih tahu siapa dirinya dan bagaimana alam semesta. Disinilah letak
persoalan mendasar hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Manusia
yang tidak mengenal dirinya dengan baik mengakibatkan
ketidakmampuannya untuk menerima dirinya apa adanya dengan segala
kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya. Pengenalan dan
penerimaan diri yang baik akan menentukan sikap dan tindakannya baik
terhadap sesama, Tuhan maupun lingkungannya. Segala sesuatu yang
diciptakan Tuhan di muka bumi ini mempunyai kaitan, hubungan dan
saling ketergantungan. Barang siapa mengenal dirinya, sungguh dia akan
mengenal Tuhannya, sebab dengan pengenalan itu, manusia mengetahui
bahwa selain Tuhan, tidak ada makhluk lain yang bisa menciptakan dirinya
dan alam semesta ini menuju kesempurnaan.

Manusia berperan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial yang dapat
dibedakan melalui hak dan kewajibannya. Keduanya tidak dapat dipisahkan
karena manusia merupakan bagian dari masyarakat. Hubungan manusia
sebagai individu dengan masyarakatnya terjalin dalam keselarasan,
keserasian, dan keseimbangan. Oleh karena itu, harkat dan martabat
setiap individu diakui secara penuh dalam mencapai kebahagiaan bersama.
Masyarakat merupakan wadah bagi para individu untuk mengadakan
interaksi sosial dan interelasi sosial. Interaksi merupakan aktivitas timbal
balik antarindividu dalam suatu pergaulan hidup bersama. Interaksi yang
dimaksud berproses sesuai dengan perkembangan jiwa dan fisik manusia
masing-masing serta sesuai dengan masanya. Dengan demikian, tidak
setiap
kumpulan individu merupakan masyarakat. Dalam kehidupan sosial terjadi
bermacam-macam hubungan atau kerjasama, antara lain hubungan
antarstatus, persahabatan,kepentingan, dan hubungan kekeluargaan.
BAB 3
AGAMA DAN HIDUP DALAM PLURARITAS

Menurut ajaran Konsili Vatikan II beriman berarti “dengan bebas


menyerahkan diri seluruhnya kepada Allah” (DV 5). Inti pokok iman terdapat
dalam hubungan pribadi dengan Allah, bukan dalam pengetahuan mengenai
Allah. Pengetahuan dan penyerahan terjadi bersama-sama, tetapi tidak
berarti bahwa pengetahuan dan penyerahan sama saja. Dalam hal ini kita
dapat membedakan pengalaman religius dan iman. Kedua-duanya, baik
iman maupun pengalaman religius, menyangkut hubungan manusia
dengan Allah, tetapi arahnya berbeda. Pengalaman religius berpangkal pada
manusia sendiri, sedangkan pengalaman iman bertolak dari sabda Allah.
Pengalaman religius mulai dengan kesadaran diri manusia sebagai makhluk,
yang mengakui Allah sebagai dasar dan sumber hidupnya. Sebaliknya
pengalaman iman berarti jawaban atas panggilan Allah. Dalam pengalaman
religius, manusia dalam keterbatasannya sadar bahwa ia terbuka terhadap
Yang Tak Terbatas.

BAB 4
YESUS KRISTUS

Kitab Suci Perjanjian Lama


“Allah yang mahakasih dengan penuh perhatian merencanakan dan
menyiapkan keselamatan segenap umat manusia. Dalam pada itu Ia
dengan penyelenggaraan yang istimewa memilih bagi diri-Nya suatu bangsa,
untuk diserahi janji-janji- Nya. Sebab setelah mengadakan perjanjian dengan
Abraham (lih. Kej. 15:18) dan dengan bangsa Israel melalui Musa (lih. Kel.
24:8), dengan sabda maupun karya- Nya Ia mewahyukan Diri kepada umat
yang diperoleh-Nya sebagai satu-atunya Allah yang benar dan hidup
sedemikian rupa sehingga Israel mengalami bagaimanakah Allah bergaul
dengan manusia. Dan ketika Allah bersabda melalui para Nabi, Israel semakin
mendalam dan terang memahami itu, dan semakin meluas
menunjukkannya diantara para bangsa (lih. Mzm. 21:28-29; 95:1-3; Yes. 2:1-
4; Yer. 3:17). Adapun tata keselamatan, yang diramalkan, diceritakan dan
diterangkan oleh para pengarang suci, sebagai sabda Allah yang benar
terdapat dalam Kitab-Kitab Perjanjian Lama...” (DV 14).
2) Kitab Suci Perjanjian Baru

“Sabda Allah, yang merupakan kekuatan Allah demi keselamatan semua


orang yang beriman (lih. Rom. 1:16), dalam Kitab-Kitab Perjanjian Baru
disajikan secara istimewa dan memperlihatkan daya kekuatannya. Sebab
setelah genap waktunya (lih. Gal 4:4), Sabda yang menjadi daging dan diam di
antara kita penuh rahmat dan kebenaran (lih. Yoh 1:14). Kristus mendirikan
Kerajaan Allah di dunia, dengan karya dan sabda-Nya menampakkan Bapa-
Nya dan Diri-Nya sendiri, dengan wafat,

BAB 5
GEREJA DAN IMAN YG BERMASYARAKAT

Ensiklik Rerum Novarum (Keadaan baru/Mengenai Masalah-masalah


Baru ) Paus Leo XIII, tahun 1891.
Rerum Novarum adalah dokumen gerejawi pertama yang membahas
masalah seperti upah adil dan milik pribadi. Masalah sosial yang paling disoroti
adalah masalah buruh. Untuk mengatasi kemiskinan kaum buruh dan
membebaskan mereka dari penindasan, Paus Leo XIII melalui Rerum
Novarum menyerukan agar:
(a). Majikan-majikan tidak boleh memperlakukan para buruh sebagai budak.
Majikan wajib membayar upah yang adil, yang menjamin hidup layak para
buruh.
(b).Para buruh berhak bergabung dalam perserikatan buruh, supaya dapat
mengemukakan tuntutan mereka yang wajar dengan lebih tegas, dan
mendesak pelaksanaannya bahkan dengan jalan pemogokan.
(c). Pemerintah wajib melindungi para buruh dari paham liberalis dan sosialis
( yang menghapuskan hak milik perorangan ).
2). Ensiklik Quadrogesimo Anno (Pada Ulang Tahun ke-40) Paus Pius XI,
tahun 1931.
Empat puluh tahun kemudian, tahun 1931, Paus Pius XI mengolah kembali
masalah- masalah sosial yang berkaitan dengan buruh. Untuk
menyelesaiakan masalah buruh, perlu ada pembaharuan masyarakat. Di
dalamnya Paus Pius XI menjelaskan kembali ajaran Leo XIII. Tidak setiap
kontrak kerja dengan sendirinya adil, meskipun sudah disetujui oleh buruh.
Kontrak kerja antara pemilik modal, majikan dan buruh baru dapat disebut
adil apabila ada kesepakatan mengenai upah yang adil dan bila para buruh
diberi kesempatan untuk ikut menentukan arah kebijakan perusahaan.
Menurut ensiklik ini, upah harus mencukupi kebutuhan buruh sendiri dan
keluarganya, kebutuhan material, seperti makan dan kesehatan, maupun
kebutuhan budaya seperti pendidikan dan rekreasi.

Kelebihan Didalam Buku ini sangat dijelaskan Pendidikan agama katolik yg baik sepert di
bab 1 dan juga sampai bab 5. Bahasa buku ini juga dapat dipahami sehingga
pembaca sangat mudah memahami.

Kekurangan Kekurangan didalam buku ini adalah tidak adanya soal atau latihan.

Anda mungkin juga menyukai