Anda di halaman 1dari 4

Kamis, 16 Desember 2021

UJIAN FINAL PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN FAKULTAS TEKNIK


INFORMATIKA UNIVERSITAS TADULAKO 2021

Nama : Yunita Anggeraini

Stambuk : F55121070

Prodi : Teknik Informatika

Semester :1

Soal:

1. Jelaskan apa yang di maksud dengan realitas sosial dan hakikat agama?
2. Jeaskan makna dari konsep keselamatan dan dosa dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru?
3. Jelaskan arti dan tujuan dialog antarumat beragama?
4. Pada umumnya kita bicara tentang agama, maka mau tak mau kita berbicara tentang
Allah. Apa yang kalian pahami tentang Allah? jelaskan? disertai dengan landasan
Alkitabiah?
5. Jelaskan peran agama bagi kehidupan manusia? Dan bagaimana pemahaman saudara
tentang hakikat manusia?
6. Jelaskan apa implikasi kepercayaan kepada Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara,
penyelamat, dan pembaru dalam kehidupan kristiani di dalam konteks sekarang ini?
7. Jelaskan pemahaman saudara mengenai manusia diciptakan menurut gambar dan rupa
Allah dalam kejadian 1:26-27?
8. Jelaskan pemahaman saudara tentang hakikat moral kristiani? Dan apa hubungan
moralitas dan iman dalam perspektif kristiani?
9. Jelaskan hubungan antara iman dan ilmu pengetahuan dari sudut pandang iman Kristen?
10. Jelaskan arti kerukunan dengan dukungan ayat alkitab: (pilih salah satu)
PL: Mazmur 133:1-3
PB: Lukas 10:25-37

MAY THE LORD JESUS SUCCEED WITH ALL OF YOU, KEEP THE
SPIRIT..
Jawaban:

1. Realitas sosial adalah kenyataan atau fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Hakikat agama adalah sebuah aturan, undang-undang, yang membedakan mana yang
baik dan mana yang benar, memberikan batasan, menuntun kehidupan umat manusia
agar sesuai dengan titah, sesuai dengan hakikat manusia itu sendiri terutama dalam
urusan sosial/kemanusiaan. Realitas sosial dan hakikat agama berhubungan erat dengan
kehidupan beragama, bermasyarakat dan pengalaman faktual yang cenderung
memunculkan sikap-sikap pro dan kontra apabila tidak ditangani dengan baik dan serius
askan berakibat buruk bagi masa depan bangsa Indonesia. Masalah yang sering
memunculkan berbagai masalah yang mengancam kehidupan bersama adalah mayoritas
agama dan mayoritas suku.
2. Dalam Perjanjian Lama, jalan keselamatan diberikan kepada manusia melalui Taurat.
Manusia dituntut memenuhi hukum Taurat agar masuk kedalam surga. Jadi kewajiban
agama menuju keselamatan. Ternyata tidak ada yang mampu memenuhi tuntutan hukum
Taurat seutuhnya. Artinya, tidak ada satupun yang selamat karena hidup keagamaannya.
Keselamatan adalah karena iman percaya kepada kasih karunia Tuhan. Dalam Perjanjian
Lama semuanya masih samar. Itu sebabnya di Perjanjian Lama ada ketentuan Taurat, soal
pengakuan, dan korban penebusan dosa. Perjanjian Lama membuktikan manusia tidak
bisa selamat oleh usahanya sendiri, karena tidak ada yang memenuhi Taurat seutuhnya.
Yang diselamatkan di Perjanjian Lama, semua juga oleh kasih karunia, bukan karena
kehidupan beragamanya. Dalam Perjanjian Baru, jalan keselamatan satu-satunya adalah
Yesus (Yohanes 3:16 & 14:6). Dan dengan jelas; Yesus mengatakan bahwa kedatangan
NYA bukanlah meniadakan Taurat, melainkan menggenapinya (Matius 5:17). Anak
domba, darah domba, korban tebusan, dan lainnya, yang merupakan ketentuan Taurat
dipenuhi Yesus Kristus dalam kematian NYA diatas kayu salib. DIA, Anak Domba
Allah, korban sejati dengan darah suci, untuk penebusan dosa manusia. Dengan kematian
NYA ketentuan Taurat tidak lagi berlaku. Bukan Tauratnya, tapi ketentuan-ketentuannya.
Jadi perbedaannya; Keselamatan di PL masih dalam bayang-bayang dengan janji
kedatangan Mesias. Sementara PB adalah penggenapan, Mesias telah datang yang disebut
Imanuel, Allah beserta kita.
Konsep dosa dalam Perjanjian Lama adalah pada awalnya dosa bermula dari
kesempurnaan kemudian manusia yaitu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Ketika
melakukan dosa, konsekuensi dari dosa langsung telihat. Karena konsekuensi dosa itu
langsung terlihat, ini menjadi rambu peringatan untuk tidak berbuat dosa. Konsep dosa
dalam Perjanjian Baru adalah akibat kejatuhan manusia kedalam dosa adalah semua
manusia menjadi berdosa tetapi zaman ini merupakan zaman anugerah sehingga
walaupun dosa sudah dilakukan, konsekuensinya tidak langsung terlihat, rambu
peringatan untuk tidak melakukan dosa adalah hati nurani.
3. Dialog antar umat beragama merupakan suatu percakapan atau interaksi yang dilakukan
oleh dua individu atau lebih yang mempunyai agama berbeda yang bertujuan untuk
membina kerukunan antar sesama.
Tujuan dialog antar umat beragama adalah menghindari hal-hal yang dapat memperpecah
keutuhan suatu bangsa. Dialog antar umat beragama bertujuan agar pemeluk agama bisa
hidup berdampingan dengan damai, rukun, aman, saling menghargai dan saling
menghormati. Selain itu tujuan dialog antarumat beragama adalah agar orang
mendapatkan pemahaman yang baru, memiliki perubahan sikap, dan kemudian
melakukan suatu Gerakan atau aksi bersama untuk mewujudkan nilai – nilai Kerajaan
Allah dalam hidup bersama. Nilai – nilai Kerajaan Allah yang dimaksud adalah
terciptanya perdamaian, keadilan, kebebasan, kasih, persaudaraan, dan lain – lain.
4. Allah adalah Bapa dan kita adalah anak-anak Allah. Hubungan Allah Bapa dengan
manusia adalah bagaikan seorang ayah dengan anak-anaknya. Allah adalah Juru Selamat
kita yang melalui anaknya Yesus Kristus, Allah menebus dosa-dosa umat manusia.
Dalam Yohanes 3:16 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Allah adalah Allah
yang maha pengampun dan adil, Allah mengadakan pendamaian bagi umat manusia
sehingga barangsiapa yang percaya kepada Allah akan beroleh hidup yang kekal. Dalam
Yohanes 14:6 Tuhan Yesus berkata: "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada
manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku".
5. Peran agama dalam kehidupan manusia adalah berfungsi sebagai suatu sistem nilai yang
memuat norma-norma tertentu. Agama berpengaruh sebagai motivasi dalam mendorong
individu untuk melakukan suatu aktivitas, karena perbuatan yang dilakukan dengan latar
belakang keyakinan agama dinilai mempunyai unsur kesucian, serta ketaatan. Agama
merupakan sebuah ajaran kebaikan yang menuntun manusia kembali kepada hakekat
kemanusiaannya. Hakikat manusia itu sendiri adalah sebagai gagasan atau konsep yang
mendasari manusia dan eksistensinya di dunia. Manusia berhak memeluk agama sesuai
dengan keyakinannya. Beragama artinya kita berupaya belajar untuk mengamalkan ajaran
agama dalam setiap aspek kehidupan, agar terjalin hubungan yang indah dan harmonis
antar sesama, alam semesta maupun dengan Tuhan.
6. Implikasi kepercayaan kepada Tuhan sebagai pencipta dan pemelihara, penyelamat, dan
pembaru dalam kehidupan kristiani di dalam konteks sekarang ini adalah dengan
memuliakan Allah dengan hidup kita. Kita harus hidup taat dan setia kepada Tuhan serta
memiliki iman yang hidup di dalam Tuhan. Allah adalah sumber kehidupan dan
keberadaan kita. Karena itu, hidup kita sepenuhnya bergantung kepada Allah, dan kita
adalah milik Allah. Bentuk implementasi kita adalah mengandalkan Tuhan dalam
kehidupan kita dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan.
7. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah artinya manusia dianugerahkan oleh
Allah untuk memiliki kemampuan berpikir, merasa dan berkehendak, dengan disertai
kecakapan kehidupan dan pertumbuhan moral. Allah memberikan "kuasa" kepada
manusia untuk merawat dan memelihara alam ciptaan yang ada. Selain itu sebagai
ciptaan yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah kita harus memiliki nilai-nilai
kristiani dalam hidup kita yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri.
8. Hakikat moralitas kristiani ialah bagaimana seorang Kristen sungguh-sungguh memegang
teguh imannya dalam hidup sehingga terhindar dari berbagai pelanggaran. Dengan
demikian seluruh realitas kehidupan dalam pelaksanaannya merupakan implementasi dari
imannya sehingga sesuai dengan firman Tuhan “Bekerja lah untuk Tuhan dan bukan
untuk manusia”. Kemudian iman tersebut harus disertai dengan perbuatan karena iman
tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. Hubungan moralitas dan iman dalam perspektif
kristiani adalah Moralitas menjadi benar ketika ia merupakan ungkapan iman; karena
tindakan manusia terkait juga bagaimana manusia itu sendiri menghayati imannya. Iman
itu bukan hanya sebagai sebuah keyakinan akan Tuhan yang abstrak justru iman yang
kelihatan abstrak itu harus mampu mengontrol dan mengendalikan seluruh aspek pikiran,
perilaku dan perbuatan sehari-hari. Iman Kristiani harus menjadi dasar berpikir dan
bertindak dalam kehidupan orang Kristen. Bagi orang kristen memiliki moralitas yang
bersumber dari imannya pasti menyadari bahwa iman itu bersumber dari Firman Tuhan.
9. Iman dan ilmu pengetahuan merupakan dua hal penting bagi manusia
untuk menata diri, berperilaku , bermasyarakat serta bagaimana manusia
memaknai kehidupan. Keduanya diperlukan dalam mendorong manusia untuk hidup
secara benar. Melalui pengetahuan, manusia berhubungan dengan realitas dalam
memahami keberadaan diri dan lingkungannya. Sedangkan iman menyadarkan
manusia akan hubungan keragaman realitas tersebut, untuk  memperoleh
derajat kepastian mutlak, yakni kesadaran akan kehadiran Tuhan. “baiklah
orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian
memperoleh bahan pertimbangan.” (Amsal 1:5) Sesuai dengan apa yang tertulis dalam
ayat Tuhan ini, menjelaskan bahwa Tuhan memerintahkan manusia untuk
mengembangkan Ilmu pengetahuan yang ada dalam dirinya dan mencari bahan
pertimbangan agar manusia menjadi lebih bijak dan pengetian dan menjadi tujuan hidup
orang kristen. Tuhan juga memerintahkan manusia untuk menguasai dunia, dan untuk
menaklukannya pasti membutuhkan pengetahuan serta teknologi.
10. Dalam Mazmur 133 membicarakan kehidupan persekutuan yang rukun. Hidup rukun
adalah hal yang berharga seperti minyak. Hidup rukun juga bisa mendatangkan suasana
yang damai, sejuk, teduh, layaknya embun. Dalam Mazmur 133:1-3 memberikan
penjelasan bahwa saat kita hidup rukun dengan orang lain maka berkat Tuhan akan
senantiasa mengalir dalam hidup kita seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas
gunung-gunung Sion.

Anda mungkin juga menyukai