3. Jelaskan
a. Fenomena agama dalam sejarah umat manusia
Fenomena agama dalam sejarah umat manusia memiliki arti bahwasanya agama tidak dapat
dipisahkan dari manusia sepanjang sejarah. Sejak manusia ada selalu berbudaya dan
beragama. Budaya dan agama itu telah membuat variasi atau corak dalam kehidupan
manusia. Tingkat ketergantungan manusia kepada yang Ilahi sehingga manusia harus tetap
beragama.
Agama sebagai usaha manusia memiliki makna bahwa agama merupakan usaha manusia
untuk mencari Allah dengan tujuan agar bisa berhubungan dengan Allah. Namun Dalam
Alkitab dijelaskan bahwa manusia adalah kawanan domba Allah dan gembalanya adalah
Tuhan. Allah yang datang mencari manusia bukan sebaliknya, manusia yang mencari Allah.
Jadi Allah telah mengirimkan Yesus kepada manusia sehingga manusia dapat mengenal
Allah secara khusus keselamatan yang telah disediakan oleh Tuhan.
Selain itu, terdapat fungsi positif lain dari agama bagi kehidupan manusia yakni sebagai
berikut.
a. Memberikan kedamaian mental
b. Menanamkan kebajikan-kebajikan sosial
c. Meningkatkan solidaritas sosial
d. Meningkatkan kesejahteraan
e. Memberikan reaksi kepada manusia
f. Memperkuat rasa percaya diri
g. Mempunyai pengaruh kepada ekonomi serta politik
Tujuan agama adalah untuk mempromosikan kerajaan Allah atau sorga. Tujuan pendidikan
agama Kristen adalah untuk mendidik semua putra putri gereja agar mereka terlibat dalam
penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimana bimbingan Roh Kudus. Selain itu, pendidikan
agama kristen juga bertujuan untuk mendidik semua putra putri gereja agar mengambil
bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja, dan supaya mereka diperlengkapi
untuk memilih cara-cara mengejawantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa dan Yesus
Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta bertanggung jawab dibawah kedaulatan Allah Bapa
dari kemuliaanNya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus
Kristus.
Disisi lain tujuan ajaran agama adalah menegakkan kepercayaan manusia hanya kepada
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, mengatur kehidupan manusia di dunia agar kehidupan teratur
dengan baik, sehingga dapat mencapai kesejahteraan hidup, lahir dan batin, dunia akhirat,
menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatannya hanya kepada Allah dan
menyempurnakan anak manusia.
Tujuan agama adalah mempertemukan Allah kepada manusia sehingga manusia dapat
mengenal Allah. Agama memiliki tujuan untuk memperkenalkan Juruselamat kepada
manusia. Setelah menerima keselamatan maka ada transformasi hidup yang meneladani
Yesus dan melakukan FirmanNya.
● Allah Mahakuasa
Sebagai yang Maha Kuasa, Allah bisa melakukan segala hal. Namun, itu tidak berarti
Allah kehilangan keMahakuasaan-Nya ketika Ia tidak dapat melakukan hal tertentu. Sebagai
contoh, Ibrani 6:18 menyatakan bahwa Allah tidak dapat berbohong. Ini tidak berarti Ia
kekurangan kuasa untuk berbohong, namun karena Allah memilih untuk tidak berbohong
sesuai dengan kepribadian-Nya yang sempurna.
6. Tuliskan juga pernyataanmu: Mengapa anda masih percaya kepada Tuhan sampai
sekarang. Sebutkan alasanmu.
Salah satu alasan mengapa saya masih percaya kepada Tuhan sampai sekarang itu karena
saya masih diberikan nafas kehidupan dan berkat yang amat baik yang Tuhan Berikan atas
hidup saya. Saya juga merasakan kasih Tuhan tidak ada batasnya, bahkan sampai sepanjang
masa. Jadi tidak ada alasan bagi saya untuk berhenti percaya kepada Tuhan.
● Pada gambar 4, diketahui bahwa manusia harus melakukan dua hal agar mempunyai
hidup yang kekal dan tidak turut dihukum (agar pindah dari dalam maut ke dalam
hidup). Yohanes 5:24 (Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar
perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang
kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam
hidup). Untuk mendapat keselamatan, manusia tidak cukup hanya mendengar tentang
Yesus saja, tetapi kita sebagai manusia harus percaya dan menerima Yesus dalam
hidup kita, sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Yohanes 1:12 (Tetapi semua
orang yang menerima- Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya). Setelah kita, manusia percaya dan menerima
Tuhan Yesus, kita menjadi anak-anak Allah dan mendapat hidup yang kekal.
Untuk bisa mengatasi kecanduan narkoba dapat dilakukan usaha pemulihan dengan cara
di balai rehabilitasi BNN, mulai dari rehabilitasi medis, sosial , kegiataan kerohanian dan
peningkatan kemampuan. Berikut penjelasannya:
● Rehabilitasi Medis
Rehabilitasi secara medis meliputi detoksifikasi, pemeriksaan kesehatan, penanganan efek
buruk dari penyalahgunaan narkoba, psiko terapi, rawat jalan, dan lain-lain.
● Rehabilitasi Sosial
Aktivitas yang dilakukan pada tahapan rehabilitasi ini meliputi seminar, konseling individu,
terapi kelompok, static group, dan sebagainya.
● Kegiatan Kerohanian
Tahapan ini bertujuan untuk mempertebal mental pecandu agar semakin kuat
mempertahankan niat untuk sembuh dari kecanduan.
● Peningkatan Kemampuan
Kegiatan di lembaga rehabilitasi juga diisi oleh aktivitas positif salah satunya adalah
mengasah skill yang dimiliki oleh pecandu agar rasa tak enak karena tidak mengkonsumsi
obat-obatan teralihkan.
Selain layanan-layanan yang disebutkan di atas, disediakan juga konseling untuk keluarga,
terapi psikologi, hiburan, rekreasi, dan sebagainya.
5. Jelaskan sikap Kristen yang benar terhadap orang yang beragama lain.
Sikap Kristen yang benar terhadap orang beragama lain yaitu :
● Sikap kreatif dan kritis, kreatif maksudnya mampu memberikan darma baktinya untuk
kepentingan orang lain, sedangkan kritis artinya orang Kristen mampu bersaksi dan
membela kebenaran dan kebaikan dalam pergaulannya.
● Sikap dialogis dan simpatik, bukti adanya kejadian persekutuan yang menimbulkan
penghargaan dan mengakui bahwa kegiatan dialog bersama agama lain akan
membuktikan atau memberikan dampak positif dan kreatif bagi umat beragama. Sikap
dialogis dan simpatik membawa orang Kristen kepada kemampuan untuk berlaku
sebagai tetangga orang beragama lain.
2. Pada bagian ini saudara telah mempelajari bahwa budaya kerja keras, berpikir
kritis, dan berhikmat-bijaksana haruslah menjadi sikap iman orang Kristen
khususnya generasi muda dan para mahasiswa. oleh karena itu, diskusikanlah:
a. Benarkah bahwa budaya kerja keras masyarakat kita di Indonesia ini rendah?
Budaya kerja keras (etos kerja) yang dimiliki masyarakat Indonesia cukup rendah Sebenarnya
apabîla kita cermati lebih dalam bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara
yang maju Hal ini dikarenakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang
melimpah ruah dan letak geografis Indonesia yang cukup strategis yaitu beıada di jalur
khatulistîwa yang merupakan jalur perdagangan dunia. Sehîngga tidak salah kalau Indonesia
sempat menjadi pelabuhan yang sangat ramai pada masa kerajaan Hindu, Budha, Islam
maupun pada masa imperialisme Portugis, Belanda dan inggris. sebenarnya dengan fakta-
fakta tersebut, Indonesia berpotensi untuk berkembang pesat karena memiliki komunikasi
yang sangat dinamis dalam membangun perekonomian dan hubungan internasional. Namun
dikarenakan etos kerja (budaya kerja keras) yang kurang baik, mengakibatkan Indonesia
sampai saat ini masih menjadi negara yang berkembang.
b. Menurut Saudara, apa sebabnya budaya kerja keras masyarakat kita rendah?
Budaya kerja keras masyarakat Indonesia rendah. dîsebabkan oleh faktor-faktor seperti
merasa puas dengan alam Indonesia yang begitu subur, sehingga apapun yang dibutuhkan
tersedia. Masyarakat Indonesia di masa lalu tidak perlu bekeıja keras untuk mendapatkan
bahan makanan sebab alam menyediakannya sepanjang tahun. Lain halnya dengan di negara
yang mempunyai empat musim. Pada musim panas masyarakatnya bekeıja keras
mengumpulkan makanan untuk persediaan di musim dingin. Sifat inî pun terbawa masyarakat
ketika mulai bekerja di kantor-kantor dan bidang usaha lain Akibatnya, scientific inqııiry
masyarakat kita menjadi lemah Jika gunung meletus, berarti dewata marah sehingga perlu
dibuatkan sesajen Bila ada gerhana matahari, bedug dipukul kemudian matahari akan murıcul
lagi. Data dan informasi yang diterima dari generasi ke generasi sering salah karena logika
berpikir lemah Apalagi bila dikaitkan dengan hukum sebab dan akibat. Masyarakat Indonesia
berpikir bahwa akibat dari suatu malapetaka harus diterima karena hal tersebut sudah rıasib
dan takdir. Sedikit orang berpikir bahwa banjir disebabkan hutan yang telah gundul tidak ada
perawatan sungai, kali atau tanggul Bila banjir melanda desa itu adalah takdir Yang Maha
Kuasa, masyarakat harus menerimanya. Mayoritas rakyat Indonesia kurang disiplin, mereka
cenderung menunda-nunda sesuatu dan terbiasa dengan waktu yang “molor”. Rakyat
Indonesia juga memiliki produktivitas yang terbatas. Mereka lebih suka meniru Hal ini
menggambarkan kepribadian seseorang yang lebih atau kurang percaya diri Etos kerja yang
rendah juga diindikasikan dengan adanya nilai tradisional yang kuat. Banyak yang masih
percaya kepada tahayul, mitos dan mistik. Dan masyarakat Indonesia juga cenderung bersifât
irasional dan berorientasi pada masalah, bukan pemecahannya.
b. Apakah budaya ini jugn tetap hidup dalam diri Saudara jika kelak mengabdi di
tengah-tengah masyarakat dalam berbagai tugas dan profesi? Apa kendalanya
menurut saudara?
Budaya kurang berpikir kritis mungkin juga tetap hidup, apabila tidak ada usaha untuk
mengubah budaya tersebut. Hambatan atau kendala dalam berpikir kritis pada dasarnya ada
dua, yang pertama emosi (hawa nafsu) dan yang kedua wawasan yang kurang memadai. Saat
emosi kita menguasai, misalnya kebencian atau kecintaan Bisa melumpuhkan logika. Hawa
nafsu melumpuhkan akal. Cara mengatasi hambatan dalam berpikir kritis yang pertama
adalah tidak memperturutkan hawa nafsu. Di dalamnya, kita tidak mengikuti kebencian atau
kecintaan. tetapi lebih fokus pada data, logika, dan nilai nilai. Cara kedua adalah dengan
menambah wawasan terus menerus adalah salah jika berpikir hanya menggunakan akal saja.
Berpikir akan selalu menggunakan informasi yang ada dalam memori anda. Semakin banyak
dan utuh informasi yang dimiliki, maka logika kita akan semakin tajam dan kita akan berpikir
lebih kritis.
4. Dapatkah Firman Tuhan yang teıtulis dalam Alkitab memberi solusi terhadap
rendahnya budaya kerja keras, beıpikir kritis dan bijaksana? Jika iya, bagaimana
caranya isi Firman Tuhan memberi dorongan dan semangat bagi Saudara untuk
meningkatkannya?
Firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab tentu saja bisa memberi solusi terhadap rendahnya
budaya kerja keras, berpikir kritis dan bijaksarıa. Sebagai contoh, dalam Lukas 5:5, “Simon
menjawab : Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-
apa”. Kata “Sepanjang malam” menggambarkan mereka telah bekerja keras untuk mencari
ikan, namun mereka tidak menemukan apa-apa Dalam Amsal 10:4, tertulis “Tangan yang
lamban membuat miskin tetapi tangan yang rajin menjadikan kaya”. Amsal 10 :13 juga
mengatakan, “Janganlah engkau menyukai tidur, supaya engkau tidak jatuh miskin bukalah
matamu dan engkau akan makan sampai kenyang”. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa
budaya kerja keras adalah budaya Kristen atau budaya Alkitab yang seharusnya juga menjadi
budaya mahasiswa Kristen. Kerja keras Paulus dalam menginjil dan mencari makan dengan
membuat kemah sebagai tukang kemah dalam I Korirıtus 15:10, dan II Korintus 1 1 :27,
membuat Paulus kerap menyemangati orang-orang Kristen untuk berbudaya kerja keras.
Budaya berpikir dan bertindak kritis adalah bagian dari iman Kristen. Sikap Yesus kepada
orang-orang Farisi, ahli Taurat dan Saduki yang kerap mencobai Yesus dalam diskusi
teologis. Yesus menyatakan sikapNya menghadapi para pendemo teısebut dengan
menunjukkan sikap berpikir dan bertindak kritis. Ketika orang-orang Yahudi membawa
seorang wanita yang kedapatan melakukan tindakan asusila kepada Yesus, Yesus berkata
dalam Yohanes 8:1 I b “Akupun tidak menghukum engkaıı Pergilah, dan jangan berbuat dosa
lagi mulai sekarang. ” Kepada wanîta itu, Yesus memberi pelajaran baru, yakni memikirkan
perbuatannya yang jahat dan merubah dirinya untuk bertobat. Yesus begitu kritis, tidak
memberi perlakuan interrogator, Yesus Malah menggunakan hak jawabnya dalam Yohanes
18:23, “Jikalau kata-Ku itu salah tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar,
mengapakah engkau menampar Aku?”. Budaya berpkîr dan bertindak kritis ini rrıerupakan
sebagian dari ekspresi iman Kristen. Dalam kitab I Korintus 1 :30, dinyatakan bahwa “Tetapi
oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi
kita.Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.” jelaslah, hanya melalui
kepercayaan akan Yesus Kristus dan Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab kita memiliki
hikmat kebijaksanaan yang sejati dan sempurna. Ke arah itulah kita semua terpanggil agar
memiliki hikmat dan kebijaksanaan yang benar yang berasal dari Allah sendiri.