Anda di halaman 1dari 37

MATAKULIAH

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


TUHAN YANG MAHA ESA DAN
KETUHANAN
PERTEMUAN KE DUA

DOSEN PENGAMPU :
SRI WENING,S.PAK.,M.Th
NO HP. 085802713940
PENGERTIAN AGAMA

Manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan


memiliki kesadaran religius di mana manusia
memiliki kesadaran akan adanya kodrat Ilahi
melalui penciptaan, sejarah dunia, suara hati
Dan sebagai mahkluk rasional manusia
menggunakan penalarannya untuk
mengkonkritkan kesadarannya akan adanya
kodrat Ilahi dalam bentuk agama.
Kesadaran ini memunculkan suatu reaksi dengan
terbentuknya suatu lembaga keagamaan. Agama
ada sebagai wujud adanya hubungan manusia
dengan Tuhan.
Melalui agama manusia menghayati
ajaran agama
menghayati ajaran agama merupakan
Kekuatan keyakinan yang tidak mudah untuk
dimiliki seseorang.
Melalui pengetahuan dan pengalaman
akan Tuhan
muncul kesadaran akan keterikatan
manusia dengan Tuhan
Timbulnya agama karena
1. manusia merasa dirinya terbatas
sehingga manusia mencari sesuatu
yang lebih tinggi dari dirinya
(yang kodrati )
2. Manusia menyadari keterbatasannnya dan
membuat manusia berpaling pada kuasa yang
tak terbatas
3. Banyak hal yang dipertanyakan manusia
tentang hidup dan kondisi hidup yang mendasar
4. tidak mampu dijawab oleh akal manusia
5. juga dalam rangka manusia mencari jati
dirinya,siapa aku dan kemana aku ?
Untuk apa aku hidup ?
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang
berdasarkan Pancasila,
agama merupakan hal yang sangat penting.
Hal ini disebabkan karena semua warga negara
diasumsikan memiliki kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa walaupun dengan konsep
yang berbeda-beda, sehingga dalam aspek
kehidupan sosial, politik, pendidikan, dsb
membutuhkan peranan agama.
Benarkah peranana agama dibutuhkan ?
tersirat dalam pasal 29, ayat (2) bahwa bentuk
implementasi dari keyakinan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa adalah
”Negara menjamin kemerdekaan  tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Artinya, setiap penduduk diberi kebebasan untuk
mengejawantahkan keyakinannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, baik dengan memeluk agama  atau
kepercayaan tertentu dan melaksanakan peribadatan
sesuai dengan keyakinannya dan tampaknya ”Agama”
lebih dominan dalam mengatur kehidupan masyarakat
secara luas, misalnya hanya agama yang tercantum
dalam KTP, lamaran kerja, dan berkas-berkas lainnya.
Definisi Agama

Berdasarkan asal kata Secara etimologi


Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta
Pandangan pertama
mengatakan bahwa agama berasal dari a (tidak)
dan gam (kacau), maka agama berarti tidak kacau
Pandangan ke dua
mengatakan bahwa a (tidak) dan gam (pergi),
maka agama berarti tidak pergi, tetap di tempat,
diwarisi turun temurun
Kata agama didefinisikan religi
dari bahasa latin religio yang berasal dari
kata legare yang berarti mengambil
(menjemput) , mengumpulkan, menghitung
atau memperhatikan tanda tanda
tentang suatu hubungan dengan keTuhanan
PENDAPAT PARA AHLI
Yinger (ahli Sosiologi Kontemporer)
Memahami agama dari sudut fungsi yaitu
agama merupakan system kepercayaan dan
peribadatan yang digunakan oleh berbagai
bangsa dalam perjuangan mereka mengatasi
persoalan persoalan tertinggi dalam
kehidupan manusia
Pemahaman ini di dasarkan pada pemikiran
rasional manusia tidak dapat menjangkau
masalah-masalah makna hidup yang sejati.
J. Gottfreid menjelaskan bahwa
agama berkaitan dengan perasaan yaitu
ekspresi keyakinan terhadap sesuatu yang
abstrak atau di luar jangkauan rasional. Ekspresi
keyakinan ini tidak dapat dihindari oleh setiap
manusia yang pada hakikatnya menghendaki
suatu realitas non empiris
Drs.D.Hendrapuspita,OC

Dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Agama


Hendrapuspita berpendapat bahwa agama
didefinisikan bahwa agama adalah suatu jenis
sistem sosial yang dibuat oleh penganut-
penganutnya yang berporos pada kekuatan
nonempiris yang diprcayainya dan
didayagunakannya untuk mencapai keselamatan
bagi diri mereka dan masyarakat luas umumnya.
Dari definisi ini terdapat pemahaman sebagai
berikut :
Agama adalah suatu jenis sistem sosial yang
dibuat oleh penganut-penganutnya
memiliki pemahaman bahwa agama adalah
suatu fenomena sosial, suatu peristiwa
kemasyarakatan, suatu sistem sosial yang dapat
dianalisis karena terdiri dari komplek kaidah dan
peraturan yang dibuat saling berkaitan dan
terarah kepada tujuan tertentu
2. Agama berporos pada kekuatan-kekuatan
nonempiris
Hal ini dipahami bahwa agama memiliki
kekhasan tersendiri berurusan dengan
kekuatan-kekuatan dari dunia luar yang di huni
oleh kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi dari
kekuatan manusia dan dipercaya sebagai arwah,
roh-roh dan Roh Tertinggi
Menurut Encyclopedia Britanica ( online), 2006 )
Dalam buku Ajar PAK
RISTEKDIKTI,Encyclopedia Britaniaca
mendifinisikan agama sebagai
hubungan manusia dengan apa yang dianggap
sebagai suci, sakral, spiritual atau ilahi. manusia
dibentuk dan diciptakan oleh Allah, manusia
diciptakan menurut gambar dan rupa Allah,
manusia adalah mandataris Allah
Menurut Robert H.Thouless

Dalam bukunya yang berjudul Pengantar


Psikologi Agama Thouless mendifinisikan
agama adalah hubungan praktis yang dirasakan
dengan apa yang dipercayai sebagai makhluk
atau wujud yang lebih tinggi daripada manusia.
Dan lebih jelas Thoules juga mengurai bahwa
agama merupakan system yang mencakup cara
bertingkah laku/sikap dan berperasaan yang
bercorak khusus, dan merupakan system
kepercayaan yang juga bercorak khusus
Menurut
Pdt Daniel Nuhamara,M.Th dkk

Dalam bukunya PAK di Perguruan Tinggi


Umum mendifinisikan bahwa agama
adalah suatu pencarian manusia akan yang
transenden serta hubungan dengannya,
maupun manifestasi dari hubungan itu
dalam bentuk ritus atau upacara upacara
Thomas H. Groome dalam bukunya Christian Religious
Education

Thomas menjelaskan
Semua agama tentu berurusan dengan yang
transenden dan manusia mencari yang
transenden tersebut karena dalam dirinya ada
suatu kesadaran religius untuk mengakui adanya
suatu kodrat yang melampaui manusia.
yang transenden itu juga bisa menjadi dasar
keberadaannya, dan dalam arti itu sangat imanen
dengan manusia.
Jadi, definisi ini menjaga keseimbangan antara yang
transenden dan imanen.
Tuhan tak semata transenden jauh di sana, yang
bisa membuat manusia merasa teralienasi dari
berbagai hal bahkan dengan diri sendiri karena
mencari-Nya, tetapi juga tidak sekadar imanen
karena bisa juga manusia lalu menyamakan dirinya
dengan Tuhan. Imanensi Tuhan menyatakan
kedekatan-Nya dengan ciptaan-Nya.
Dalam pencarian itu manusia berusaha berelasi
dengan Tuhan sebagaimana Tuhan juga berelasi
dengan manusia, tetapi relasi-relasi itu diberi
manifestasi dengan berbagai cara: iman, ritual,
ibadah dan ketaatan terhadap apa yang
dikehendaki oleh sang Pencipta yang transenden
dan dasar keberadaan tadi.
Berdasarkan difinisi ini maka terdapat beberapa
aspek yang terdapat di dalamnya:

Agama sebagai jenis system social


Artinya bahwa agama adalah suatu fenomena
social, suatu peristiwa kemasyarakatan, suatu
system social dapat dianalisis, karena terdiri atas
suatu kompleks kaidah dan peraturan yang
dibuat salin berkaitan dan terarah kepada tujuan
tertentu
Agama berporos pada kekuatan-kekuatan
nonempiris
Artinya bahwa agama itu khas berurusan
dengan kekuatan-kekuatan dari dunia yang dihuni
oleh kekuatan-kekuatan yang lebih tinggi dari pada
kekuatan manusia dan yang dipercaya sebagai
arwah, roh-roh, dan Roh Tertinggi
Manusia mendayagunakan kekuatan-kekuatan di
atas untuk kepentingannya sendiri dan
masyarakat sekitarnya.
Yang dimaksud kepentingan adalah keselamatan di
dunia dan di akhirat
DIMENSI IMAN

Untuk mengalami kesadaran religious yang


semakin bertumbuh sehingga seseorang
mengalami kehidupan iman yang hidup maka
perlu memiliki pemahaman tentang apa yang
perlu direnungkan dalam beragama
Sebagai orang beriman dalam pencarian
kebenaran akan Allah harus berdasarkan iman
kepada Allah dan Alkitab sebagai FirmanNya
Aku percaya maka aku mengerti
Jika ingin mengerti suatu kebenaran Allah, maka
seseorang harus beriman dahulu
dengan memakai iman dan tunduk berdasarkan
iman seseorang dapat mengerti lebih jelas dan
dalam tentang kebenaran Allah
Secara rasional orang dapat percaya karena ia mengerti
karena dengan anugerah iman seseorang dapat
mengerti kebenaran Allah
Orang beragama dapat mengekspresikan iman
dalam kenyataan kehidupan melalui 3 kegiatan
tetapi kalau hal itu menjadi dasar untuk pengenalan
akan Allah, perlu disadari oleh manusia bahwa
akal manusia itu terbatas sedangkan kuasa dan karya
Allah tidak tak terbatas sehingga
manusia tidak akan mampu mengerti dengan tuntas,
karena semakin mengerti dan semakin dibukakan
akan ditemukan semakin dalam apa yang tidak
mampu manusia mengerti.
Oleh sebab itu iman mengambil peranan penting dan
mendasar dalam mengerti kebenaran Allah.
Dengan iman ada ketertundukan ada ketaatan untuk
mampu memahami keagungan Allah dan ketidak
terbatasanNya .
Kehidupan iman akan tereskpresikan dalam 3
hal :
a. Iman sebagai kegiatan percaya
(faith as believing)
Untuk memperlihatkan iman sebagai kegiatan
percaya maka tindakan iman harus diwujudkan
dalam kehidupan
Orang Kristen memiliki pedoman bahwa
Iman tanpa perbuatan mati, karena Iman Kristen
tidak hanya memahami tentang kepercayaan
tetapi juga mengenai pelaksanaan kehendak
Yakobus 2: 26 menjelaskan seperti
tubuh tanpa roh mati demikian
juga iman tanpa perbuatan adalah
mati, orang beriman dituntut
menghasilkan kehidupan yang
berbuah, hidup dengan sikap iman
menghasilkan perbuatan baik
orang Kristen dibenarkan oleh
kasih karunia melalui iman
David Tracy menyatakan bahwa
kepercayaan simbul untuk menyatakan kognitif, moral, historis
tertentu yang terkandung dalam sikap iman tertentu.
Kepercayaan muncul dari adanya kehendak walaupun orang
belum dalam tahap mengerti
tetapi untuk percaya orang harus mengerti.
Dan orang yang mengerti adalah orang yang beriman
Bagi orang Kristen untuk dapat mengerti ia harus percaya.
Karena orang yang dapat mengerti ia adalah orang yang
memiliki kemampuan akal yang dibimbing oleh pernyataan dan
pengajaran Gereja.
Tindakan percaya wujud dari kecerdasan
berpikir, karena percaya adalah hasil dari
tindakan kecerdasan berpikir, karena obyek
tindakannya adalah hal-hal yang benar, dan
iman adalah asas utama dari tindakan yang
benar artinya tindakan yang menyetujui
kebenaran Allah karena digerakkan oleh
Anugerah Allah dalam menyatakan iman orang
Kristen memulai dengan “Aku percaya kepada…..” (I
believe in).
kuasa Allah menerangi hati harus ada lebih dahulu
dalam jiwa manusia .
b. Hubungan yang penuh percaya

Dalam Yak 2:26


iman tanpa berbuatan adalah mati.
Kegiatan percaya tertuju pada afektif yang tampak pada
sikap orang Kristen dalam hubungannya dengan
mempercayakan diri
serta percaya akan Allah sebagai
penyelamat melalui Yesus.
Kegiatan percaya ini dapat berbentuk
doa, sebagai media menyatakan perasaan-perasaan dalam
doa baik secara pribadi atau bersama,
artinya melalui doa terjadi diolog antara manusia dengan
Allah dalam Yesus Kristus
c. Kasih Agape yang hidup

Kasih agape (bahasa Yunani) adalah


Kasih yang tidak mementingkan diri sendiri,
kasih tanpa syarat.
Kasih Tuhan kepada manusia.
Kasih agape memampukan orang beriman
untuk mendoakan, memberkati, mengasihi
orang yang membenci, menyakiti,
mengecewakan
PROSES MENJADI PERCAYA

Dalam menumbuhkan dan pembentukan iman yang


dewasa dibutuhkan adanya interaksi antara manusia
dengan sosial dan budaya yang diwarnai oleh
kegiatan keagamaan
karena identitas orang beriman ( Kristen) akan
teraktualisasi karena sikap mengekspresikan iman
Dan identitas Kristen dapat dimiliki manusia jika
seseorang dibentuk oleh konteks sosial budaya
agamanya, dengan kata lain menjadi Kristen
memerlukan proses sosial ditengah-tengah komunitas
iman
Komunitas iman Kristen sangat diperlukan
untuk pembentukan iman Kristen, oleh sebab itu
pemrosesan mendewasaan iman melalui
kehidupan dapat menjadi wadah
mempromosikan kegiatan reflektif yang kritis
ditengah upaya sosialisasi iman
jika ingin iman kita benar-benar menjadi
dewasa dan terjadi pembaharuan yang terus
menerus dan terbentuknya kesetiaan pada
komunitas agama
Proses Sosial menjadi manusia yang beriman

Kebutuhan akan bersosialisasi muncul dari


kebutuhan manusia akan kehadiran orang lain
dalam hidup seseorang secara pribadi
pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri
karena memang ia diciptakan sebagai makhluk
sosial
jadi bersosialisasi muncul karena kebutuhan
eksternal yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan
batiniah untuk keluar dari diri kita dan masuk
kedalam relasi.
Identitas diri dibentuk oleh lingkungan sosial
melalui proses sosialisasi/berelasi
demikian juga identitas diri Kristen
dapat dimiliki oleh seseorang kalau ia
mengalami proses sosialisasi dalam lingkungan
yang Kristen atau persekutuan Kristen
yang dapat diperoleh : di keluarga, gereja,
sekolah yang dapat berbentuk pendidikan,
bimbingan, pelatihan yang terwadahi dalam
Kekristenan
Contoh Sosialisasi dalam keluarga
Ulangan 6: 5-7

5. Kasihilah  TUHAN, Allahmu , dengan segenap hatimu   dan dengan


segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. 

6. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini


haruslah engkau perhatikan

7. haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu


dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau
sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun
TUGAS DAN DISKUSI
 

Tugas dan hasil diskusi dikumpulkan secara pribadi ditulis dalam


lembar kertas dikumpulkan pertemuan berikutnya
TUGAS
1. Untuk mewujudkan sikap iman dalam kehidupan beriman
dapat diekspresikannya dalam 3 kegiatan 
a. Sebutkan dan jelaskan kegiatan tersebut !
b. Jelaskan kendala-kendala yang dapat terjadi dalam
mewujudkan 3 kegiatan tersebut !

DISKUSI
1. Keluarga sebagai tempat pembentukan iman, apa saja
tantangan yang dihadapi keluarga dalam melaksanakan tugasnya
dalam pembentukan iman
2. Apa peran dan Fungsi agama dalam kehidupan manusia

Anda mungkin juga menyukai