Anda di halaman 1dari 5

AGAMA DAN RUANG LINGKUPNYA

NAMA
KELAS
NIM

PENDAHULUAN
Agama adalah ajaran dan sistem yang mengatur kepercayaan/keyakinan
dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan aturan interaksi
manusia antara manusia dengan lingkungannya. Agama adalah tatanan yang
mengatur hubungan antara seseorang/pribadi dengan Tuhan. Agama pada
umumnya mengatur tidak hanya hubungan antara manusia dengan Tuhan, tetapi
juga hubungan antara dirinya dan orang lain.
Agama berperan penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan
mengarahkan kehidupan sosial. Agama juga membantu menjaga norma sosial
dan kontrol sosial. Mensosialisasikan individu dan mengelola individu dan
kelompok dengan cara yang berbeda. Latar belakang dijelaskan dalam artikel ini:
apa yang dimaksud dengan agama, jenis agama apa yang ada, dan apa hubungan
antara manusia dengan agama. Maka tujuan penulisan ini adalah untuk
memahami pengertian agama, jenis agama, dan hubungan antara manusia dengan
agama.

METODE
Metode yang digunakan dalam penulisan ini yaitu menggunakan studi
literatur atau kajian Pustaka dimana penulis mengumpulkan teori terkait dari jurnal
dan juga buku yang membahas mengenai pembahasan dalam penulisan makalah
ini. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu deskriptif kualitatif
dengan data – data yang sudah dikumpulkan dari studi literatur

PEMBAHASAN
Agama selalu menjadi realitas yang melingkupi manusia. Agama muncul
dalam berbagai dimensi dan sejarah dalam kehidupan manusia. Secara linguistik,
kata “agama” berasal dari bahasa Sansekerta dan tidak berarti pergi, menetap di
satu tempat, dan diturunkan dari generasi ke generasi. Agama berarti peraturan
perundang-undangan yang menghubungkan manusia dengan Tuhannya, manusia
dengan sesamanya, dan alam dengan hubungan manusia, serta tertib dan damai.
Agama adalah kepercayaan akan adanya kekuatan pengatur supranatural yang
menciptakan dan menguasai alam semesta.

Agama pada umumnya memiliki tiga isu utama: keyakinan akan adanya
kekuatan gaib yang diyakini mengatur dan menciptakan alam, hasil atau pengakuan
dan perilaku manusia yang terkait dengan kekuatan gaib tersebut sebagai ketaatan.
sistem nilai yang mengatur manusia.

Dilihat dari sumbernya, agama dibagi menjadi dua bagian: agama yang
diturunkan dan agama yang belum diturunkan. Agama Waju adalah agama yang
diterima oleh umat Allah, Sang Pencipta, melalui malaikat Jibril, dan diturunkan
kepada umat manusia oleh para rasul dan disebarkan. Agama-agama non-wahyu, di
sisi lain, hanya mengandalkan ajaran mereka yang diyakini memiliki pengetahuan
mendalam tentang kehidupan dalam situasi yang berbeda.

Di sisi lain, dari perspektif distribusi, agama dibagi menjadi agama


minoritas dan non-minoritas. Agama minoritas adalah agama yang mewajibkan
penganutnya untuk membagikan ajarannya kepada orang lain. Sebaliknya, agama
non-minoritas adalah agama yang tidak mewajibkan penganutnya untuk
menyampaikan ajarannya kepada orang lain dan cukup untuk menyebarkannya di
lingkungan tertentu.

Realitas agama yang dilihat oleh para ahli dari berbagai perspektif,
fenomena, dan perilaku penganutnya membangkitkan minat para ahli untuk
mempelajari agama. Agama dianggap sebagai ilmu primitif, di mana orang
berusaha menangkap kehendak hati daripada menyebarkan fakta kehidupan.
Sosiolog, di sisi lain, memandang agama sebagai fenomena sosial dalam
masyarakat, menekankan agama sebagai bagian dari tahap pemikiran yang telah
berkembang sepanjang sejarah peradaban dunia. Berikut merupakan hubungan
manusia dengan agama:

1. Fitrah terhadap agama

2
Kenyataan ditemukannya berbagai macam agama dalam masyarakat
sejak dahulu hingga kini membuktikan bahwa di bawah system keyakinan adalah
tabiat yang merata pada manusia. Tabiat ini sudah ada sejak manusia lahir
sehingga taka da pertentangan sedikit pun dari seseorang yang tumbuh dewasa
dalam sebuah system kehidupan. Agama – agama yang berbeda tumbuh dan
berkembang di dalam masyarakat tersebut.
Susunan jagat raya yang mengagumkan ini menunjukan keagungan
sang pencipta, dari system yang sempurna telah dibuat demi kelangsungan hidup,
maka penyembahan manusia kepada pencipta adalah suatu karakteristik dari
pencipta itu sendiri, seperti kedudukan satelit mengorbit pada planetnya.
Dalam Q.S. An – Nur ayat 41 dijelaskan, “Tidaklah kamu tahu
bahwasanya Allah kepadanya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan uga
burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing – masing telah mengetahui
cara sembahyang dan tasbihnya, dan Allah maha mengetahui apa yang mereka
kerjakan”. Keteraturan selutuh elemen alam semesta ini membangkitkan
kesadaran bahwa kehidupan manusia membutuhkan keteraturan tersebut.
Apabila terjadi penyimpangan dalam keteraturan maka akan mengakibatkan
kerusakan baik bagi alam maupun bagi manusia, bisa berupa kehancuran fisik
dan social.
Dalam Q.S. Al – Jaasiyah ayat 24 juga dijelaskan, “Dan mereka berata
kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita hidup dan mati
dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa, mereka tidak mempunyai
pengetahuan tentang itu, mereka hanya menduga – duga saja”.

2. Pencarian Manusia Terhadap Agama


Akal yang sempurna akan senantiasa menuntut kepuasan berpikir, oleh
karena itu pencarian manusia terhadap kebenaran agama tak pernah lepas dari
muka bumi, penympangan dari sebuah ajaran agama dalam sejarah kehidupan
manusia dapat diketahui pada akhirnya oleh pemenuhan kepuasan berpikir
manusia yang hidup kemudia. Seiring dengan sifat mendasar pada manusia,
dalam salah satu kitab Al Quran Sebagian besar isinya menantang kemampuan
berpikir manusia untuk menemukan kebenaran yang sejati.

3
Dalam Q.S. Ar – Rad ayat 27 – 28 dijelaskan, “orang – orang kafir
berkata mengapa tidak diturunkan kepadanya tanda dari tuhannya? Katakanlah
sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dia jehendaki dan menunjuki orang
– orang yang bertaubat keppadanya. Orang – orang ang beriman dan hati mereka
menjadi tentram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat
Allah maka hati menjadi tentram”.
3. Konsistensi Keagamaan
Manusia diciptakan dengan hati Nurani yang sepenuhnya mampu
mengatakan realitas secara benar dan apa adana, namun manusia juga memiliki
keterampilan kejiwaan lain yang dapat menutupi apa yang terlintas dalam hati
nuraninta yaitu sifat brpura – pura. Sikap konsisten seseorang terhadap
agamamnya terletak pada pengakuan hati nuraninya terhadap agama yang
dipeluknya, meskipun menjaga onsistensi bukan hal yang mudah. Seseorang
harus mengenal dengan jelas agama yang dipeluknya sehingga bisa membedakan
dengan agama yang lain. Ajaran agama yang dipeluk pasti memiliki landasan
yang kuat, tempat dari mana seharusnya kita memandang. Penghayatan terhadap
suatu aaran agama lebih dari pada sekedar pengertian. Ajaran hidup dalam jiwa
menjadi kecenderungan yang intensif mencerminkan tumbuhnya sebuah kesatan
yang tak terpisahkan antara agama dan kehidupan

KESIMPULAN
Agama adalah sebuah system keteraturan yang mengendalikan manusia
dalam hubungannya dengan Tuhan, hubungannya dengan sesame manusia dan
juga hubungannya dengan alam. System ini bersifat menyeluruh dan mencakup
segala aspek dalam kehidupan manusia dimana pun mereka berada atau tinggal.
Jika ditinjau dari sumbernya, agama di bagi menjadi dua, yaitu agama wahyu dan
agama bukan wahyu. Sedangkan jika ditinjau dari segi penyebarannya, agama
dibagi menjadi agama minoritas dan bukan minoritas

4
DAFTAR PUSTAKA

Amin, A. (2022). Intensitas Media Sosial dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Agama
Islam Siswa Sekolah Menegah Pertama Kota Bengkulu.
Candra, B. Y. (2019). Problematika Pendidikan Agama Islam. ISTIGHNA: Jurnal
Pendidikan dan Pemikiran Islam, 1(1), 134-153.
Saifuddin, A. (2019). Psikologi Agama: Implementasi Psikologi untuk Memahami Perilaku
Agama. Kencana.
Ulum, M. M. (2019). Integrasi Sains, Sosial dan Agama Sebagai Ruang Lingkup Kajian
Studi Islam dalam al-Qur’an. At-Ta'wil, 1(02), 84-94.
Umar, M. (2020). Buku ajar pendidikan agama Islam: konsep dasar bagi mahasiswa
perguruan tinggi umum.
Utomo, K. B. (2018). Strategi Dan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
MI. MODELING: Jurnal Program Studi PGMI, 5(2), 145-156.

Anda mungkin juga menyukai