Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, Agama adalah system yang mengatur tata
keimanan atau kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,dan juga
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan manusia serta
lingkungannya. Macam-macam agama di Indonesia yang secara resmi diakui saat ini ada
6(enam) yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
Sebelumnya di Era Orde Baru, atau sebelum tahun 1998, agama yang diakui oleh pemerintah
Indonesia hanya 5 (lima) agama, yakni Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk
memilih dan mempraktikan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan
untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah Indonesia,
bagaimanapun hanya mengakui 6 (enam) agama seperti yang sudah disebutkan. Dengan
banyaknya agama maupun aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama
sering kali tidak terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peran
penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program transmigrasi secara
tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Agama ?


2. Agama apa saja yang diakui di Indonesia ?
3. Apa saja fungsi Agama ?
4. Mengapa agama disebut sebagai sumber kebenaran?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui apa
pengertian agama, bagaimana sifat-sifat dan fungsi dari agama, dan agama apa saja yang
diakui di negara Indonesia serta mengetahui alasan mengapa agama dikatakan sebagai
sumber kebenaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah system yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan perbadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan manusia serta lingkungaannya.
Kata “Agama” berasal dari Bahasa sanskerta, agama yang berarti “tradisi”. Serta kata lain
yang menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari Bahasa latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat Kembali”. Maksudnya dengan bereligi,
seseorang mengikat dirinya dengan Tuhan. Dalam Bahasa Indonesia, kata “Agama” berasal
dari Bahasa sansekerta: “a” berarti “tidak”, dan “gama” berarti “kacau atau kocar-kacir”. Jadi
Agama artinya tidak kacau atau teratur.

Selain itu, Agama merupakan suatu Lembaga atau institusi penting yang mengatur
kehidupan rohani manusia. Untuk itu terhadap apa yang dikenal Agama-Agama itu perlu
dicari titik persamaannya dan titk perbedaannya. Dengan demikian diperoleh keterangan
yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian
Agama terdapat tiga unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham
atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut Agama.

B. Agama-agama yang diakui di Indonesia

Agama di Indonesia memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “ ketuhanan Yang Maha Esa”. Pada
tahun 2010, kira-kira 85,1% dari 240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Agama
Islam, 9,2% Protestan, 3,5% Katolik, 1,8% Hindu, 0,4% Buddha. Dalam UUD Tahun 1945
dinyatakan bahwa “Tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan
mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk
menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Secara resmi pemerintah Indonesia
hanya mengakui enam agama, yaitu :

1. Islam
Mayoritas muslim dapat dijumpai diwilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan
Sumatra. Sedangkan di wilayah timur Indonesia, persentase penganutnya tidak sebesar
dikawasan barat. Sekitar 98% muslim di Indonesia adalah penganut aliran Sunni. Sisanya,
sekitat 2 juta pengikut adalah syiah berada di Aceh.

2. Kristen Protestan
Di Indonesia, terdapat tiga provinsi yang mayoritas penduduknya adalah protestan, yaitu
Papua 90%, Ambon 91%, Sulawesi Utara 94% dari jumlah penduduk.

3. Hindu
Menurut catatan, jumlah penganut Hindu di Indonesia pada tahun 2006 adalah 6,5 juta
orang, Sekitar 1,8% dari jumlah penduduk Indonesia, merupakan nomor empat terbesar.
Sekitar 93% penganut Agama hindu berada di Bali. Selain Bali terdapat juga Sumatra,
Jawa, Lombok, dan pulau Kalimantan yang menganut Agama Hindu.

4. Buddha
Menurut sensus nasional tahun 2000, kurang dari 2% dari total penduduk Indonesia
beragama Buddha, sekitar 4 juta orang kebanyakan penganut Agama Buddha berada di
Jakarta, walaupun ada juga provinsi seperti Riau, Sumatra Utara dan Kalimantan Barat.

5. Kristen Katolik
Pada tahun 2006, 3% dari penduduk Indonesia adalag katolik, lebih kecil dibandingkan
penganut Protestan. Mereka kebanyakan tinggal di Papua dan Flores. Selain Flores,
kantung katolik cukup signifikan adalah di Jawa Tengah, yakni Kawasan sekitar Muntilan,
Magelang, Klaten, serta Yogyakarta. Selain masyarakat Jawa, iman katolik juga menyebar
dikalangan warga Tionghoa-Indonesia

6. Konghucu
Diperkirakan pada abad ke-3 Masehi, orang Tionghoa tiban dikepulauan Nusantara.
Berbeda dengan Agama lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada kepercayaan dan
praktik yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya, bukannya suatu agama
masyarakat yang terorganisir dengan baik, atau jalan hidup atau pergerakan sosial. Di
era 1900-an, pemeluk konghucu membentuk suatu organisasi,disebut Tiong Hoa Hwee
Koan (THHK) Jakarta.

Ada juga kepercayaan lain di Indonesia, yaitu:


 Yahudi
 Baha’i
 Kristen Ortodoks

C. Fungsi Agama

Dalam proses kehidupan, agama memiliki fungsi-fungsi penting yang berperan dalam
kehidupan seseorang. Dalam jurnal Al-Awlad yang berjudul “Agama dan Pengaruhnya dalam
kehidupan”, menyebutkan fungsi Agama yaitu :

 Fungsi edukatif
Para penganut Agama berpendapat bahwa ajaran Agama memberikan ajaran yang
dipatuhi. Ajaran Agama secara yuridis, berfungsi untuk menyuruh dan melarang
seseorang bertindak. Kedua unsur suruh dan laranganan ini mempunyai latar belakang
untuk mengarahkan seseorang agar para penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan
hal-hal yang baik menurut ajaran Agamanya masing-masing.

 Fungsi penyelamat
Setiap oaring pasti menginginkan dirinya selamat dimanapun mereka berada. Agama
hadir dengan membawa keselamatan tersebut. Keselamatan yang diberikan agama
meliputi kesalamatan didua alam, yaitu di dunia dan akhirat.tetapi untuk mendapat
keselamatan tersebut, agama mengajarkan para penganutnya melalui pengenalan pada
masalah sakral, berupa keimanan kepada Tuhan.

 Fungsi pendamai
Dengan Agama, seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin
melalui tuntutan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah yang ada pada dirinya akan
segera menjadi hilang dari batinya, Ketika seseorang pelanggar tersebut telah
menembus dosanya dengan cara bertobat, pensucian, ataupun penembusan dosa.

 Fungsi sosial control


Para penganut agama akan terikat batinya pada ajaran agama yang dipeluknya, baik
secara pribadi maupun kelompok. Oleh penganutnya, ajaran agama tersebut dianggap
sebagai pengawasan sosial. Maksudnya dalam masyarakat sosial para penganut agama
yang terikat batinya dengan ajaran agama yang dipeluknya akan berusaha terhindar dari
penyakit masyarakat seperti perzinahan, melarang meminum khamar, ataupun judi yang
akan merugikan tidak hanya diri sendiri tatapi orang lain juga akan terkena dampakanya.
Dan para penganut ajaran agama akan menciptakan cara bersosialisasi yang lebih baik
dilingkungannya.

Selain itu secara garis besar agama juga berperan sebagai pegangan dan pedoman hidup
bagi umatnya, sekaligus menjadi tolak ukur yang mengatur tingkah laku penganutnya
dalam kehidupan sehari-hari.

D. Agama Sumber Kebenaran

Dalam pengetahuan, kebenaran dibagi menjadi dua macam, yaitu kebenaran mutlak atau
absolut, adalah kebenaran abadi yang tidak berubah-ubah dan tidak dipengaruhi oleh factor
lain. Sedangkan kebenaran nisbi, merupakan kebenaran yang berubah-ubah dan dipengaruhi
factor lain.

Dalam agama kebenaran adalah Mutlak yang merupakan doktrin tanpa syarat yang dilandasi
dengan iman kpada Allah SWT sebagai sang pencipta. Dalam filsafat akan didapatkan
kebenaran yang spekulatif, logis dan rational yang dilandasi ke ingin tahuan (ragu) untuk
memperoleh jawaban.

Adapun alasan mengapa agama disebut sebagai sumber kebenaran, hal ini karena
kebenaran agama didasarkan pada suatu kepercayaan. Agama mengandung sitem credo
atau tata kepercayaan tentang suatu yang mutlak diluar manusia. Kebenaran agama adalah
kebenaran yang mutlak karena berasal dari sesuatu yang mutlak. Agama memberi kepastian
yang mantap terhadap suatu bentuk kebenaran karena kebenaran agama didasarkan pada
suatu kepercayaan.

Agama adalah system yang mengatur tata keimanan, dan hubungan, antara manusia dengan
Tuhan, sesama manusia dengan lingkungan (termaksud sesame makhluk hidup), supaya
terwujud keteraturan dalam hidup.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan perbadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan manusia serta lingkungaannya.
Agama adalah sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia
dengan dunia gaib, khususnya dengan Tuhannya, mengatur hubungan antar manusia,
maupun mengatur hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Yang bagi masyarakat,
Agama didefinisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang di anut.

Ada 6 Agama yang diakui di Indonesia yaitu Agama Islam, Kristen protestan, Hindu, Kristen
Katolik, Buddha, dan Konghucu. Selain itu Agama memiliki fungsi diantaranya, sebagai
edukatif, penyelamat, pendamai, dan sosial control.

Anda mungkin juga menyukai