Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AGAMA

“MENGENAL AGAMA-AGAMA DI INDONESIA”

Dosen Pengampu

Isra Mardi, Lc, M.S.I

Disusun oleh :

Zefira Izdihar

2215154011150

Prodi DIII Kebidanan

UNIVERSITAS MUHAMMAD NATSIR YARSI BUKITTINGGI

Tahun Ajaran 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini. Shalawat beriring salam semoga
senantiasa Allah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para
sahabatnya serta para pengikutnya yang selalu istiqomah dalam mengamalkan sunnahnya hingga
akhir zaman.

Penyusunan makalah ini ditujukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah, Agama tentang
―Mengenal Agama-Agama yang ada di Indonesia‖ Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun guna penyusunan makalah yang lebih baik
lagi pada masa yang akan datang.

Bukittinggi, 8 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………...……………………………..1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...2

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..……..3

BAB 1 : PENDAHULUAN……………………………………………………………..….4

A. Latar belakang ……………………………………………………………………….4

B. Rumusan masalah…………………………………………………………………… 4

C. Tujuan ……………………………………………………...………………………. 4

BAB II : PEMBAHASAN……………………………………...…………………………. 5

A. Pengertian Agama ……………………………………….……………….………… 5

B. Sifat-Sifat Agama……………………………………………..……………………. 5

C. Agama yang Diakui di Indonesia.………………………………………………….. 6

D. Kedudukan Agama di Indonesia ……………………………………………….…… 9

E. Karaktersitik Agama dan Sebaran penduduk ..………………………………….… 10

F. Pemeluk Agama Lain yang Belum diakui Sebagai Agama Resmi di Indonesia…… 11

BAB III : PENUTUP ……………………………………………………………………… 12

Kesimpulan ………………………………………………………...…………….... 12

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut dari Kamus besar Indonesia, Agama adalah sistem yang mengatur tata
keimanan atau kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan juga
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antar manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Macam-macam agama di Indonesia yang secara resmi diakui saat ini ada 6 yakni Agama
Islam, Kristen Protestan, Khatolik, Hindu, Buddha, dan Khong Hu Cu. Sebelumnya,
di era Order Baru, atau sebelum tahun 1998, agama yang diakui oleh Pemerintah
Indonesia hanya 5 agama, yakni Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha.
Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan
untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan
kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah,
bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan,
Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu. Dengan banyaknya agama maupun aliran
kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak terelakkan.
Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan penting dalam
hubungan antar kelompokmaupun golongan. Program transmigrasi secara tidak
langsung telah menyebabkan sejumlah konflik di wilayah timur Indonesia

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Agama?
2. Bagaimana saja sifat-sifat agama?
3. Agama apa saja yang diakui di Indonesia?
4. Bagaimana kedudukan agama di Indonesia?
5. Bagaimana karakteristik dan sebaran jumlah pemeluk agama-agama di Indonesia?
6. Bagaimana pemeluk agama lain yang belum di akui sebagai agama resmi di
Indonesia?

C. Tujuan
Makalah ini disusun bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan bagaimana saja
kedudukan agama yang ada di Indonesia dan persebarannya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta,
āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini
adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja
re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan bereligi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan
Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan
(atau sejenisnya) serta tata kaidah yang berhubungan dengan adat istiadat, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan,
pelaksanaan agama bisa dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat. Pada zaman
sejarah adat menjadi alat untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu
penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3
unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran
yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama

B. Sifat-Sifat Agama
Agama Islam itu mempunyai delapan macam sifat yang tidak dimiliki oleh agama
lainnya, sehingga karenanya agama Islam merupakan satu-satunya agama yang
sempurna di dunia ini.

Delapan macam sifat agama Islam tersebut adalah:


1.Agama Islam itu adalah agama ―fithrah‖.
2.Agama Islam itu adalah agama yang: mudah, rational dan praktis.
3.Agama Islam itu adalah agama yang mempersatukan antara kehidupan jasmani dan
kehidupan rohani, dan antara kehidupan duniawi dan ukhrawi.
4.Agama Islam itu adalah agama yang menjaga keseimbangan antara kehidupan
pribadi (individual) dan kehidupan bermasyarakat.
5.Agama Islam itu adalah merupakan jalan hidup yang sempurna.
6.Agama Islam itu adalah agama yang universal dan manusiawi.
7.Agama Islam itu adalah agama yang stabil dan sekaligus berkembang.
8.Agama Islam itu adalah agama yang tidak mengenal perubahan.

5
C. Agama-agama yang diakui di indonesia

Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini
dinyatakan dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: ―KeTuhanan Yang Maha Esa‖.
Sejumlah agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan
budaya. Pada tahun 2010, kira-kira 85,1% dari 240.271.552 penduduk Indonesia
pemeluk agama Islam 9,2%, Protestan 3,5%, Khatolik 1,8%, Hindu dan Budhha 0,4%.
Dan juga dalam UUD 1945 dikatakan bahwa ―Tiap-tiap penduduk diberi kebebasan
untuk memilih dan mempraktekkan kepercayaan nya, dan ―menjamin semuanya akan
kebebasan untuk menyembah menurut agama atau kepercayaan nya‖

1. Konsep dan Karatkeristik Agama Islam

Dari berbagai sumber yang ditulis para tokoh mengenai islam dapat diketahui
bahwa islam memiliki karakteristik yang khas dapat dikenali melalui konsepnya
dalam berbagai bidang, seperti bidang agama, kemanusiaan, yang didalam nya
termasuk masalah pendidikan, kebudayaan, social, ekonomi, politik, lingkungan
kehidupan, serta islam sebagai sebuah disiplin ilmu. Untuk itu, umat Islam harus
mampu mengakomodir hal penting yang bernilai kemanusiaan dalam beberapa
bidang pengetahuannya yang berlandaskan pada ajaran Islam. Dalam hubungan sosial
―hablul minnas‖ yang berada dalam bingkai ―kesatuan dan keragaman‖ umat
beragama, Islam mengajurkan untuk mampu hidup bersanding dalam kehidupannya
dengan menunjukkan sikap solidaritas dan cinta-damai yang tinggi di dalam
lingkungan sosial, masyarakat dan bangsa. Karena itu Islam agama yang mengajarkan
perdamaian,toleransi, terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja keras yang bermutu,
demokratis, adil, seimbang antara hubungan dunia dan akhirat, berharta, memiliki
kepekaan terhadap masala-masalah sosial kemasyarakatan. Mengutamakan
pencegahan dari pada penyembuhan dalam bidang kesehatan dengan cara
memperhatikan segi kebersihan badan, pakaian, makanan, tempat tinggal,
lingkungan, dan sebagainya.
 Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa
dan Sumatera. Sedangkan di wilayah timur Indonesia, persentase
penganutnya tidak sebesar di kawasan barat. Sekitar 98% Muslim di
Indonesia adalah penganut aliran Sunni. Sisanya, sekitar dua juta pengikut
adalah Syiah berada di Aceh.

6
2. Karakteristik Kristen Protestan
Protestantisme adalah satu dari tiga cabang utama Kekristenan, bersamaan dengan
Katolik Roma dan Katolik Ortodoks Timur. Protestantisme terbentuk dari perpecahan
dengan Katolik Roma selama reformasi Gereja abad 16. Dipimpin oleh Martin
Luther, John Calvin, dan yang lainnya, para reformator ingin keluar dari Gereja
Katolik Roma karena adanya struktur eklesiologis yang kasar dan perbedaan teologi.
Orang Kristen Protestan memiliki kepatuhan terhadap sentralitas Kitab Suci, baik
Kitab Suci Ibrani maupun Perjanjian Baru serta doktrin keselamatan melalui iman
kepada penyaliban Tuhan Yesus.
Karakteristik utama Protestantisme asli adalah mengutamakan dasar – dasar dari
kepercayaan dalam Kristen Protestan, yaitu Krisosentrisme. Hal ini berarti bahwa
Yesus Kristus itu berkedudukan sebagai sentral dari seluruh kehidupan orang-orang
Kristen. Di samping itu, Protestantisme selalu menerima Alkitab sebagai satu-satunya
sumber kebenaran wahyu Allah yang tidak dapat salah, satu-satunya sumber
kepercayaan bagi semua orang percaya, dan satu-satunya doktrin mengenai seorang
Kristen dibenarkan dalam hubungannya dengan Allah dengan iman saja, bukan oleh
perbuatan baik.
 Di Indonesia, terdapat tiga provinsi yang mayoritas penduduknya adalah
Protestan, yaitu Papua, Ambon,dan Sulawesi Utara dengan 90%,91%,94%
dari jumlah penduduk.

3. Karakteristik Agama Hindu


Bagi orang Hindu, Hinduisme adalah jalan hidup tradisional. Banyak penganutnya
yang menyebut Hinduisme sebagai Sanātana-dharma, artinya "darma yang abadi"
atau "jalan yang abadi‖. Istilah ini mengacu kepada kewajiban "abadi" yang harus
dijalankan oleh seluruh umat Hindu—tanpa memandang derajat, kasta, atau
sekte/aliran—seperti kejujuran, tidak menyakiti makhluk hidup, menjaga kesucian,
berniat baik, pemaaf, bersabar, mengendalikan nafsu, mengendalikan diri sendiri,
murah hati, dan bertafakur. Ini berbeda dengan swadarma, artinya "darma seseorang",
yaitu kewajiban yang harus dijalankan sesuai aliran yang diikuti dan tingkatan
kehidupan.
Menurut Kim Knott, perihal darma ini mengacu pada gagasan bahwa sumbernya
melampaui sejarah umat manusia, dan kebenarannya disampaikan oleh Tuhan (Sruti)
serta diwariskan dari zaman ke zaman, hingga masa kini, dalam suatu kumpulan kitab
tertua di dunia, yaitu Weda. Keberadaan agama Hindu sebagai agama tersendiri yang
berbeda dengan agama Buddha dan Jainisme diperkuat oleh penegasan para
penganutnya bahwa agama mereka memang demikian berbeda.
Berbeda dengan dua agama tersebut, Hinduisme bersifat lebih teistik. Sebagian besar
sekte dan aliran Hinduisme meyakini suatu pengatur alam semesta, dasar bagi segala
fenomena di dunia yang memanivestasikan diri dalam berbagai wujud yang disebut

7
dengan berbagai nama, seperti Iswara, Dewa, Batara, Hyang, dan lain-lain. Sebagian
aliran meyakini bahwa berbagai kemajemukan di dunia merupakan bagian dari
Brahman. Dalam agama Hindu, seorang umat boleh berkontemplasi tentang misteri
Brahman (dalam konteks tertentu, Brahman dapat didefinisikan sebagai Tuhan
personal ataupun impersonal) dan mengungkapkannya melalui mitos yang jumlahnya
tidak habis-habisnya, serta melalui penyelidikan filosofis. Mereka mencari
kemerdekaan atas penderitaan melalui praktik-praktik brata atau meditasi yang
mendalam, atau dengan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui cinta kasih (bhakti)
dan percaya (sradha).
 Menurut catatan, jumlah penganut Hindu di Indonesia pada tahun 2006 adalah
6,5juta orang, sekitar 1,8% dari jumlah penduduk Indonesia, merupakan
nomor empat terbesar. Sekitar 93 % penganut Hindu berada di Bali. Selain
Bali juga terdapat di Sumatera, Jawa, Lombok, dan pulau Kalimantan.

4. Karakteristik agma Buddha


Buddhadhamma merupakan ajaran yang dibeberkan dan dikumandangkan oleh
Buddha Gotama yang berasal dari anak Raja Sudodhana penguasa Kapilavatthu.
Karena ketidak-inginan Beliau akan kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki oleh
orang tuanya dan Beliau memiliki kecenderungan untuk hidup bebas dan penuh
ketenangan, maka Beliau meninggalkan istana kerajaan yang menawarkan
kemelekatan duniawi, sementara Beliau memilih untuk bebas dari keterikatan
duniawi. Pada akhirnya Beliau keluar dari istana untuk mencari obat agar dapat
membebaskan diri dari keterikatan duniawi yang pada akhirnya membawa dukkha.
Setelah melakukan pengasingan selama enam tahun di hutan Uruvella, Beliau
memperoleh pencerahan. Pencerahan inilah yang kemudian Beliau kumandangkan
kepada dunia melalui dua orang pedagang yang bernama Bhallika dan Tapussa,
selanjutnya kepada Pertapa Kondanna, Pertapa Vappa, Pertapa Bhaddiya, Pertapa
Mahanama, dan Pertapa Assaji.
 Menurut sensus nasional tahun 2000, kurang lebih dari 2% dari
total penduduk Indonesia beragama Buddha, sekitar 4juta orang Kebanyakan
penganut agama Buddha berada di Jakarta, walaupun ada juga di lain provinsi
seperti Riau, Sumatra Utara dan Kalimantan Barat

5. Karakteristik agama Kristen Khatolik

Cikal bakal istilah katolik adalah kata katolikos, kata sifat dalam bahasa Yunani yang
berarti "semesta". Langsung dari bahasa aslinya, atau bahasa Latin Akhir, istilah
katolik masuk ke dalam bermacam-macam bahasa lain, dan menjadi dasar
pembentukan berbagai istilah teologi semisal katolikisme (bahasa Latin Akhir:
catholicismus) dan kekatolikan (bahasa Latin Akhir: catholicitas).

8
Istilah "katolikisme" adalah kata benda mujarad yang dibentuk dari kata sifat
"katolik". yang biasanya mengacu pada Gereja Katolik. Istilah "katolik",
"katolikisme", dan "kekatolikan" sangat erat kaitannya dengan penggunaan istilah
"Gereja Katolik". Dan biasanya ciri khas orang khatolik adalah hidup saling
menngasihi karena itu perintah Tuhan nya, Teguh dalam iman meskipun hidup dalam
kesengsaraan.
 Pada tahun 2006, 3% dari penduduk Indonesia adalah Katolik, lebih kecil
dibandingkan para penganut Protestan. Mereka kebanyakan tinggal di Papua
dan Flores. Selain di Flores, kantung Katolik yang cukup signifikan adalah di
Jawa Tengah, yakni kawasan sekitar Muntilan, Magelang, Klaten, serta
Yogyakarta. Selain masyarakat Jawa, iman Katolik juga menyebar di
kalangan warga Tionghoa-Indonesia.

6. Agama Konghucu
Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan
Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih
menitikberatkan pada kepercayaan dan praktik yang individual, lepas
daripada kode etik melakukannya, bukannya suatu agama masyarakat yang
terorganisir dengan baik, atau jalan hidup atau pergerakan sosial. Di era
1900-an, pemeluk Konghucu membentuk suatu organisasi, disebut Tiong
Hoa Hwee Koan (THHK) Jakarta

Ada juga kepercayaan lainnya di Indonesia yaitu;


1. Yahudi’i
2. Baha’i
3. Kristen Ortodoks

D. Kedudukan Agama di Indonesia


Sejak NKRI lahir para ahli sejarah dan budayawan selalu membahas dan berpendapat
tentang hubungan antara agama dan Negara. Masyarakat berpendapat bahwa agama
dan Negara sangat mempunyai hubugan erat karena agama dijalankan oleh
pemeluknya atas firman-firman tuhan sedangkan Negara dijalankan juga dijalankan
oleh rakyat Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
mana di dalamnya tertulis sesuai firman-firman Tuhan
Hubungan agama dan negara dalam pandangan Islam Islam pertama kali datang ke
Indonesia oleh para pedagang di sekitar abad ke-13 kehadirannya Islam ke Indonesia
secara damai tanpa ada kekerasan ataupun pertumpahan darah.

9
Ada beberapa alasan mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan
manusia, antara lain adalah :
1) Karena agama merupakan sumber moral
2) Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
3) Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika
4) Karena agama merupakan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka
maupun di kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak
berdaya, serta tidak mengetahui apa - apa sebagaimana Allah berfirman
dalam QS An Nahl (16) : 78 yang berbunyi ―Dan Allah mengeluarkan kamu dari
perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. Allah Mahakuasa
dan Maha Mengetahui; tidak ada yang luput dari pengetahuan-Nya.‖

E. Sebaran dan jumlah pemeluk agama-agama di indonesia


Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia
adalah pemeluk Islam, 6,96% Protestan, 2,9% Katolik, 1,69% Hindu,
0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak
terjawab atau tidak ditanyakan. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa "tiap-tiap
penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan
kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah,
menurut agama atau kepercayaannya". Pemerintah, bagaimanapun, secara resmi
hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha
dan Khonghucu.

F. Pemeluk agama lain yang belum diakui sebagai agama resmi di Indonesia
Berdasarkan Penetapan Presiden Nomor 1 tahun 1965 dan Undang- Undang (UU)
Nomor 5 tahun 1969, agama-agama yang dianut penduduk Indonesia adalah Islam,
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Namun, Konghucu dipinggirkan di
masa Orde Baru. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri tahun
1974, kolom agama di KTP harus diisi dengan pilihan agama Islam, Kristen,
Katolik, Hindu ,dan Budha. Diluar lima agama itu, hanya dianggap aliran
kepercayaan saja termasuk agama lokal. Padahal, menurut Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2003, pernah ada 245 agama lokal di Indonesia.
Karena tidak diakuinya agama lokal, muncul anggapan bahwa orang Indonesia tidak
beragama sebelum abad pertama.
Hanya segelintir orang Indonesia saja yang tahu soal adanya agama lokal.
Apalagi generasi yang dilahirkan setelah 1974, setelah keluarnya SK Menteri
Dalam Negeri soal kolom agama yang wajib diisi salah satu dari lima agama pilihan.

10
Menurut Kuntjaraningrat, dalam bukunya Kebudayaan, Mentaliteit dan
Pembangunan (1974), istilah agama digunakan untuk menyebut enam agama
yang diakui resmi oleh negara, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha,
dan Konghucu. Sedangkan semua sistem keyakinan yang tidak atau belum diakui
secara resmi disebut religi (agama).
Mengikuti Parsudi Suparlan, jika agama itu seperangkat peraturan yang mengatur
hubungan manusia dengan dunia gaib, maka tak hanya keenam agama yang diakui
pemerintah yang layak disebut agama. Aliran kepercayaan pun layak disebut agama.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama dan aliran kepercayaan merupakan bagian dari sendi-sendi masyarakat, dan
diakomodir dalam Sila Pertama Pancasila. Nilai-nilai spiritual yang hidup dalam
kerohanian bangsa Indonesia oleh para pendiri Negara yang terdiri dari berbagai
golongan mengakomodasi falsafah hidup, ajaran agama, pradigma masyarakat Indonesia
yang beragam kala itu. Kedalam bentuk aturan yang melindungi kemerdekaan bertuhan,
beribadah, sesuai dengan kepercayaan Pasal 29 Undang-Undang Dasar 1945 merupakan
nilai-nilai ke- Tuhanan dikristalkan dalam norma hukum dasar atau konstitusi negara.
Terdapat kesenjangan hukum, yang didalamnya terdapat perlindungan hukum khususnya
dalam pelaksanaan dan penegakan hukum Pasal 29 Undang- Undang Dasar 1945
mengenai agama dan kepercayaan, dengan keluarnya Putusan MK Nomor
97/PUU/XIV/2016 maka dianggap sebagai upaya perlindungan terhadap aliran
kepercayaan, beberapa konsekuensi dilahirkan sesuai dengan eluarnya putusan tersebut,
walaupun pembaharuan hukum dapat diselesaikan dengan perbaikan legal structure
bukan dalam perubahan peraturan perundang- undangannya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/konsep-agama-di-indonesia
https://sekretarisprofesional.wordpress.com/2016/05/11/kedudukan-agama-di-
indonesia/
https://dininovitalokasariblog.wordpress.com/2016/05/11/kedudukan-agama-di-
indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Katolik

13

Anda mungkin juga menyukai