NILAI :
DISUSUN OLEH :
-Kelompok 1-
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami bisa dapat menyelesaikan penyusunan laporan makalah kami ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen dalam bentuk maupun isinya.
Semoga laporan makalah kami ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya, sehingga Penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi. Dalam makalah ini kami menyadari
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena
itu kami harapakan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
KELOMPOK 1
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................ii
Daftar isi...............................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................4
B. Tujuan .............................................................................................4
C. Manfaat.............................................................................................4
A. kesimpulan......................................................................................10
B. Saran...............................................................................................10
Daftar Pusaka......................................................................................11
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Agama merupakan fenomena dalam kehidupan manusia. Agama selalu hadir dan
tidak pernah tidak ada di dalam kehidupan manusia. Sejak penciptaan pertama sampai
abad ini pun agama selalu mewarnai kehidupan manusia. Pengalaman manusia dalam hal
agama sangatlah berbeda-beda sehingga defenisi agama pun berbeda-beda. Peranan
agama bagi manusia dijelaskan (agama sebagai sumber moral, agama sebagai petunjuk
kebenaran, agama sebagai pembimbing dan ajaran agama sebagai ajaran keselamatan).
Agama juga cenderung didefenisikan sebagai usaha manusia padahal dalam Alkitab
bukan manusia yang mencari allah akan tetapi Allah yang mencari manusia. Ketika I apa
yang diajarkan manusia menginterpretasi apa yang diajarkan oleh agama, mereka
dipengaruhi oleh budaya yang telah melekat selama ini di dalam kehiudpanya.
1.2 Tujuan
a) Untuk mengetahui dan mampu menyadari dan menghayati peranan penting agama
dalam kehidupan manusia dan masyarakat, secara khusus perananya dalam
pengembangan kepribadian yang utuh.
b) Untuk memahami secara teori pengertian, fenomena, peranan, fungsi dan tujuan
agama.
1.3 Manfaat
a) Mahasiswa dan pembaca menjadi paham dan mampu menciptakan sikap rendah hati
dan bergantung kepada Tuhan yang diwujudkan antara lain dalam ibadah yang
teratur.
b) Mampu menunjukan sikap hormat terhadapa orang lain dalam keberagaman agama,
suku dan budaya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Para ahli mengatakan bahwa agama secara etimologi berasal dari bahasa
Sansekerta artinya tidak dan gama berarti kacau. Dengan demikian agama berarti
tidak kacau atau ada keteraturan Allah tidak menginginkan kekacauan akan tetapi
damai sejahtera.
Lebih rinci agama adalah peraturan yang mengenai sesuatu mengatur
kehidupan manusia yang gaib, mengenai budi pekerti dan pergumulan pergumulan
hidup manusia. Agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap
sesuatu yang diyakini, bahwa sesuatu lebih tinggi da pada manusia (Zakiah
Darajat1988).
Agama juga sebagai sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai da sistem
perilaku yang terlembaga yang kesemuanya berpusat pada persoala persoalan yang
dihayati sebagai paling manusiawi (Gock dan Starck 2001).
Agama adalah sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan alam
semesta yang berkaitan dengan keyakinan (Hendro Puspito 1983). Agama adalah
suatu sistem yang terpadu yang terdiri dari atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal yang suci dan menyatukan semua penganutnya dalam suatu
komunitas moral yang dinamakan umat.
Agama sebagai suatu istilah umum yang dipakai untuk menggambarkan
semua konsep tentang kepercayaan kepada Ilah lilah-ilah) dan keberadaan sepintas
yang lain atau keprihatinan (yang transendental). Agama sebagai hubungan manusia
Allah atau ilah-ilah, atau apa saja yang dianggap sakral atau dalam beberapa kasus
hal-hal yang supernatural (Jonathan Law 2006). Agama sebagai hubungan manusia
dengan apa yang dianggap sebagai suci, sakral (Jayne Parson 2002).
Agama adalah vitamin untuk masyarakat yang tertindas dan agama adalah
bagi masyarakat (Karl Marx 2006). Agama adalah ilusi dan menarik kekuatannya dari
fakta bahwa ia berasal dari keinginan-keinginan instingtif manusia (Sigmund Freud
1989) Agama adalah sesuatu yang terbawa, tertinggal dari masa kanak-kanak, dari
intelejensia kita, agama akan lenyap ketika kita menghadapi penalaran dan ilmu
pengetahuan sebagai penuntun kita (Parisitiyanti Nurwadari 2016).
Secara fungsional agama terbentuk karena manusia ingin menciptakan atau
mengkonstruksi makna dan identitasnya. Sedangkan pembentukan formasi diri
sebagai sebuah proses beragama yang mengembangkan pemaknaan dalam
menafsirkan realitas sosial (Thomas Luckman 1975). Agama sebagai sebuah sistem
kepercayaan dan praktik yang dilakukan oleh sekelompok. manusia dalam
pergumulannya dengan berbagai persoalan utama kehidupan (J Milton Yinger 1982).
5
B. Agama Sebagai Fenomena
Agama telah menjadi fenomenal dalam kehidupan manusia karena telah
menyentuh, mengisi dan mempengaruhi kehidupan manusia. Dan penciptaan manusia
pertama (Adam dan Hawa) sampai kepada kehidupan modern mungkin sekarang
agama selalu ada dalam hidup manusia dan tidak tidak pernah tidak ada. Kadang-
kadang begitu sulit menguraikan hakekat agama karena merupakan suatu keyakinan.
Ini pulalah yang membuat munculnya terbagai agama dan pengertian-pengertian
agama.
Fenomena agama tidak pernah tidak ada dalam kehidupan manusia. Selal
hadir dalam kehidupan manusia. Hal ini diakibatkan oleh kelemahan manusi sehingga
bergantung sepenuhnya kepada Allah. Di sisi lain karena adany penyataan Allah
terhadap manusia. Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia, hal ini
diakibatkan oleh ajaran agama sebagai sumber moral, ajaran agama sebagai petunjuk
dalam kebenaran, ajaran agama sebagai sumbe informasi dan agama juga memberikan
bimbingan rohani bagi manusia d dalam semua aspek kehidupan dan pengalaman-
pengalamannya. Sampai kapanpun agama tetap menjadi fenomenal dalam kehidupan
manusia karena hal-hal berikut ini:
Dalam konteks agama di Indonesia Kementerian Agama dalam hal ini Direktorat
Bimbingan Masyarakat Kristen telah menerima 327 denominasi di Indonesia. Dengan
demikian sejumlah itulah nama-nama gereja yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
6
Di sisi lain bahwa ada tujuh lembaga gereja aras nasional: Persekutuan Gereja
Indonesia (PGI), Persekutuan dan Lembaga Gereja Injili Indonesia (PGLII),
Persekutuan Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), Gabungan Gereja Baptis Indonesia
(GBBI), Advent, Ortodox dan Bala Keselamatan. Pada umumnya semua gereja-gereja
yang ada di Indonesia berafiliasi pada tujuh lembaga gereja aras nasional. Namun ada
juga yang belum masuk bergabung kesalah satu lembaga Gerejawi tersebut. Tujuh
lembaga gereja aras nasional tersebut diakui oleh pemerintah dan posisinya sama di
hadapan pemerintah. Secara geografis Indonesia terdiri dari 13.667 pulau dan 250
bahasa dan ada 30 kelompok etnis. Dari sudut agama Indonesia memiliki seluruh
agama besar di dunia.
7
kejahatan yang sama. Misalnya, kejahatan mengkonsumsi narkoba, miras dan
mencuri.
Akan tetapi Alkitab (Firman Allah) berkuasa untuk membimbing dan
mengubah hidup seseorang sehingga jalannya benar Alkitablah yang
membimbing hidup orang-orang Kristen karena Alkitab memiliki otoritas
tertinggi. Banyak orang-orang terkenal di dunia ini yang hidupnya telah
dibimbing oleh Alkitab. Artinya karena setia membaca Alkitab maka hidupnya
pun berubah. Alkitab berbicara kepada manusia.
8
Walaupun agama berfungsi sebagai integratife faktor akan tetapi agama juga
bisa berfungsi menjadi disentegratif agama. Artinya bahwa agama memiliki kekuatan
yang dapat memecah-mecahkan masyarakat. Bahkan bisa juga menghancurkan
masyarakat. Hal ini disebabkan kuatnya agama sebagai pengikat. Dengan demikian
agama dapat mengakibatkan interegatif faktor dan disintegratif agama (Philips 2004)
adapun fungsi agama sebagai berikut:
a. Transmisi atau pewarisan: yaitu untuk meneruskan ke setiap generasi sense at
identity melalui kebiasaan-kebiasaan ceritera dan kelanjutan historis yang
dimiliki bersama.
b. Translasi atau penerjemahan: yakni untuk menolong individu-individu
menafsirkan peristiwa-peristiwa kehidupan, mendapatkan suatu bermakna dan
bertujuan, dan memahami hubungan-hubungannya dengankeseluruhan yang
lebih besar (baik dalam arti sosial maupun kosmis).
c. Transaksi: yakni untuk menciptakan dan mempertahankan suatu komunitas
yang sehat dan memberi penuntun terhadap perilaku-perilaku moral dan
hubungan-hubungan etis.
d. Transformasi: yakni sebagai pengembangan kedewasaan dan pertumbuhan
yang terus-menerus, menolong umat beragama untuk merasa lebih penuh dan
komplit.
e. Transendensi yakni untuk memuaskan kerinduan untuk memperlu batasan-
batasan diri yang dipersepsikan, menjadi lebih satu terhadap ap kehidupan
yang lebih sakral, dan mengalami persekutuan atau penyatua dengan dasar
Keberadaan yang mutlak
(Paristiyanti 2016).
I. Tujuan Agama
Tujuan pendidikan agama adalah kerajaan Allah. Artinya disini bah tujuan
agama adalah untuk mempromosikan kerajaan Allah atau Tujuan pendidikan agama
Kristen ialah: Pendidikan Agama Kristen adala pendidikan yang bertujuan mendidik
semua putera-puteri gereja agar merek terlibat dalam penelahan Alkitab secara cerdas
sebagaimana dengan bimbing Roh Kudus. Pendidikan Agama Kristen juga bertujuan
untuk mendidik semu putra-putri gereja agar mengambil bagian dalam kebaktian dan
memahan keesaan gereja, dan supaya mereka diperlengkapi untuk memilih cara-ca
mengejawantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa dan Yesus Kriste dalam
pekerjaan sehari-hari serta bertanggung jawab di bawah kedaulata Allah Bapa dari
kemuliaanNya sebagai lambang ucapan syukur mereka yan dipilih dalam Yesus
Kristus (Robert R. Boelke 2010).
Pembentukan jiwa atau budi pekerti merupakan salah satu tujuan ajarz agama.
Harus menuntun semua umatnya agar bersikap dengan baik da benar Mengapa jiwa
dan budi pekerti manusia tidak baik dikarenaka ketidakmampuan sipemeluk agama
tidak dapat menghayati tujuan de agamanya sendiri.
Sisi lain adapun tujuan ajaran agama adalah menegakkan kepercayaa manusia
hanya kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, mengatur kehidupa manusia di dunia
agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga dapat mencapai kesejahteraan hiudp,
lahir dan batin, dunia akhirat, menjunjung tunggi dan melaksanakan pribadatanya
hanya kepada Allah dan menyempurnakan anak manusia.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya tujuan agama adalah mempertemukan Allah kepada manusia
sehingga mansia dapat mengenal Alla. Tujuan agama adalah memperkenalkan
Juruselamat kepada manusia. Setelah menerima keselamatan maka ada
transformasi hidup yang meneladani Yesus dan melakukan FirmaNya.
B. Saran
Sebagai CiptaanNya yang paling sempurna sudah selayak dan sepantasnya
kita memuji dan menyenagkan sang Pencipta kita. Dengan menyadari tujuan
kita diciptakan sudah menjadi bukti kita mensyukuri sebagai CiptaanNya
yang paling mulia. Sebagai generasi bangsa dan gereja begitu juga dengan
sebagai calon pendidik di waktu yang akan datang, maka kita layak menyadari
dan menghayati peranan penting agama dalam kehidupan. Bentuk
penghayatan kepada Tuhan dalam praktek kehidupan sehari-hari dalam relasi
dengan Tuhan, sesama dan tanggung jawabnya terhadap pemeliharaan alam
semesta ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
11