Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia selalu dibayangi oleh agama, karena setiap manusia yang
lahir ke dunia ini membawa suatu thabi’at dalam dirinya, yaitu naluri ingin beragama.
Hal ini, memang telah menjadi fitrah kejadian manusia yang diciptakan oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa. Selain daripada faktor internal, dorongan manusia untuk
beragamapun dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu suasana lingkungan kehidupan
dan iklim dimana ia hidup.
Dalam sesinya agama adalah sebagai suatu kebutuhan dasar manusia, karena
agama merupakan sarana untuk membela diri terhadap segala kekacauan yang
mengancam hidup manusia. Agama dapat dipandang sebagai kepercayaan dan pola
prilaku yang diusahakan oleh suatu masyarakat untuk menangani sebuah masalah
penting yang tidak dapat dipecahkan, karena agama memiliki kesanggupan yang
definitif dalam menolong manusia.
Disamping itu, agama juga menyediakan diri untuk dijadikan legitimasi bagi
terimplementasinya amal-amal sosial kemanusiaan tertentu. Agama dipandang
sebagai penguat norma-norma kelompok, sanksi moral untuk perbuatan perorangan,
dan menjadi dasar persamaan tujuan serta nilai-nilai yang menjadi landasan
keseimbangan masyarakat. Pendekatan hubungan dengan Tuhan, ternyata tidak hanya
dibangun melalui ritus-ritus dan upacara yang rutin, melainkan bisa dicapai melalui
penciptaan harmoni sosial. Maka kali ini penulis akan membahas peran peran agama
dalam masyerakat modern dan fungsi agama iru sendiri di dalam masyarakat saat ini.

B. Rumusan permasalahan
Sebagaimana latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka peneliti merumuskan
beberapa masalah, yakni:
1. Apa yang dimaksud dengan Agama
2. Fungsi Agama dalam masyarakat modern
3. Peran Agama dalam masyarakat modern

1
C. Tujuan Masalah Sebagaimana yang telah dirumuskan dalam permasalahan diatas
maka penelitian ini bertujuan:
1. Mengganalisis pengertian dari Agama Itu sendiri
2. Mengganalisis fungsi agama dalam masyarakat modern
3. Menganalisis peran agama dalam masyarakat modern

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi Agama

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah ajaran atau sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, yang disertai dengan tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dengan manusia lainnya atau pun dengan lingkungannya. Sedangkan
menurut etimologi, istilah agama merujuk dari bahasa Sanskerta, yaitu "a" yang
artinya tidak, dan "gama" yang berarti kacau. Maka agama memiliki arti tidak kacau,
atau teratur. Maka dari itu, agama dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan aturan
yang mengarahkan manusia pada arah dan tujuan yang baik dan benar.

Adanya agama bertujuan untuk menjadikan tatanan kehidupan (aturan) berasal


dari Tuhan, di mana hal tersebut mampu membimbing manusia menjadi seseorang
yang berakal dan berusaha mencari kebahagiaan, baik di dunia ataupun di akhirat.
Selain itu, agama juga bertujuan untuk memberikan pengajaran pada penganutnya
agar dapat mengatur hidupnya sedemikian rupa guna memperoleh kebahagiaan untuk
dirinya sendiri ataupun untuk orang lain di sekitarnya.

2. Fungsi Agama dalam Masyarakat Moderen

Dalam proses kehidupan, agama memiliki fungsi-fungsi penting yang


berperan dalam kehidupan seseorang. "Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan",
menyebutkan fungsi agama yaitu sebagaai berikut:

2
Edukatif
Fungsi agama yang pertama adalah fungsi edukatif. Para penganut agama
berpendapat bahwa ajaran agama mereka memberikan ajaran yang harus dipatuhi.
Ajaran agama secara yuridis, berfungsi untuk menyuruh dan melarang seseorang
bertindak. Kedua unsur suruh dan larangan ini mempunyai latar belakang untuk
mengarahkan seseorang agar para penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan
yang baik menurut ajaran agama masing-masing.

Penyelamat
Fungsi agama yang kedua yaitu fungsi penyelamat. Setiap orang pasti
menginginkan dirinya selamat di mana pun berada. Agama hadir dengan membawa
keselamatan tersebut. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi keselamatan
di dua alam, yaitu di dunia dan akhirat. Tapi untuk mendapatkan keselamatan
tersebut, agama mengajarkan para penganutnya melalui pengenalan kepada masalah
sakral, berupa keimanan kepada Tuhan.

Pendamai
Fungsi agama yang ketiga adalah sebagai pendamai. Dengan agama,
seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin melalui
tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah yang ada pada dirinya akan segera
menjadi hilang dari batinnya, ketika seorang pelanggar tersebut telah menebus
dosanya dengan cara tobat, pensucian, ataupun penebusan dosa.

Sosial Kontrol
Fungsi agama yang keempat yaitu sebagai sosial kontrol. Para penganut
agama akan terikat batinnya pada ajaran agama yang dipeluknya, baik secara pribadi
maupun secara kelompok. Oleh penganutnya, ajaran agama tersebut dianggap sebagai
pengawasan sosial secara individu maupun kelompok.

3. Peran Agama dalam Masyarakat modern

Dalam kehidupan ini masyarakat melalui perubahan yang menjadi suatu


oreantasi yang akan memaknai agama pada kehidupan masyarakat. Maka keagamaan

3
yang berkembang disuatu ilmu pengetahuan, oleh karena itu agama memiliki sifat
yang universal menyeluruh ke dalam kehidupaan masyarakat. Tetapi dalam
lingkungan masyarakat akan timbul faktor kebudayaan dalam agama. Perkembangan
masyarakat sekarang ini muncul pengaruh terhadap agama, dengan sebaliknya agama
dan masyarakat akan berkaitan yang erat.

Agama merupakan suatu fenomena yang abadi dalam kehidupan manusia,


tetapi akan menggambarkan bahwa agama tidak terlepas daari pengaruh realitas dan
perkembangan masyarakat. Agama dan realitas budaya ada kemungkinan yang terjadi
dalam agama tidak ada realitas yang nyata dalam realitas budaya. Agama akan
berkembang dengan mengikuti masyarakat yang beradaptasi dengan lingkungan.

Maka perkembangan agama dalam masyarakat muncul unsur kontruksi dan


struktur dalam pemikiran manusia. Masyarakat pada saat itu telah melakukan
interpretasi dalam ajaran agama, oleh karena itu masyarakat dipengaruhi oleh
lingkungan budaya yang melekat didalam kehidupan masyarakat. Tetapi dalam
beragama merupakan dasar dari keyakinan yang ada dalam kekuatan gaib, maka rasa
supranatural yang akan berpengaruh dalam kehidupan manusia baik dalam individu
atau kelompok.

Agama adalah suatu hal yang mengkaitkan dengan kepercayaan, budaya, dan
pandangan dunia ke dalam manusia. Agama memiliki banyak simbol, narasi yang
bermakna dalam kehidupan. Dalam berbagai daerah setiap agama memliki ciptaan
yang berbeda tergantung dengan kenyakinanya. Dari kenyakinan itu masyarakat
memiliki etika, hukum agama dan gaya hidup yang dilakukaan oleh nasyarakat.
Keyakinan dari masyarakat terhadaap agama yang tidak menjadikan persoalan yang
urgen dengan cara yang sama, kecuali dalam kenyakinan yang sama. Maka ini lah
yang menjadikan unik dalam fenomena agama itu sendiri. Dalam masyarakat modern
dapat dipandang dengan unik atau aneh, kerena kenyakinan agama bertanpak tidak
rasional.

Bahwa agama yang sebelumnya menjadi pedoman dalam kehiduan umat


musli, akibat dari arus zaman modern yang sekarang ini dengan segala budaya yang

4
baru, agama seakan  menjadi masalah dalam persoalan, maka dalam sementara ini
kehidupan sosial dan keseharian kehidupan masyarakat seakan terpisah dengan nilai
agama yang ada di kehidupannya.

Tetapi tidak semua orang disebut dengan masyarakat modern yang begitu
melupakan nilai-nilai agama dan kebudayaan yang lama dengan moral dan sosial.
Masyarakat modern yaang memiliki pikiran yang rasional dengan cara untuk
mengikuti perkambangaan yang ada dengan kebutuhan yang efektif dan bermanfaat
bagi kehidupannya dan tetap memperhatikan dampak buruknya.

BAB III

Aplikasi

Melalui karya penulisan makalah ini sungguh menampilkan keluasan


pandangan penulis Sebagai ilmuan perbandingan agama agama. Dengan berbagai
gagasannya membuat kita mampu memahami dan menghargai pentingnya iman
dalam berbagai persoalan hidup manusia.

Interaksi penulis dengan banyak orang dari berbagai agama yaitu Buddihis,
islam, Kristen, Hindu, Marxis, Sekularis, Agnosis, dan lain lain mendatangkan
refleksi menggenai kenyataan hidup manusia terutama mereka yang merasakan
nyerinya kemiskinan, ketidakadilan dan kekerasan.

Oleh karena itu peran dan fungsi agama sangat diperlukan dalam menangagani
masalah masalah yang ada di dalam masayarakat modern saat ini, dengan adanya
agama merupakan jalan perdamaian yang mengantar umat manusia pada cita cita
hidup sejati yakni kesejahteraan perdamaian dan keadilan.

BAB IV

5
Penutup

Kesimpulan

Dalam kepercayaan umat beragama menggenai ajaran dalam agama mereka


begitu kuat dan begitu taatnya mereka melakukan segala apa yang diperintahkan
dalam ajarannya, salah satunya menggenai fungsi dari agama iru sendiri. Merupakan
ajaran yang harus mereka lakukan den tentunya ada pahala ketika mereka taat pada
agama mereka masing masing.

Fungsi dan peran agama itu terdiri dari 4 yaitu: Edukatif Fungsi agama yang pertama
adalah fungsi edukatif. Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama
mereka memberikan ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis,
berfungsi untuk menyuruh dan melarang seseorang bertindak. Kedua unsur suruh dan
larangan ini mempunyai latar belakang untuk mengarahkan seseorang agar para
penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama
masing-masing.

Fungsi agama yang kedua yaitu fungsi penyelamat. Setiap orang pasti
menginginkan dirinya selamat di mana pun berada. Agama hadir dengan membawa
keselamatan tersebut. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi keselamatan
di dua alam, yaitu di dunia dan akhirat. Tapi untuk mendapatkan keselamatan
tersebut, agama mengajarkan para penganutnya melalui pengenalan kepada masalah
sakral, berupa keimanan kepada Tuhan.
Fungsi agama yang ketiga adalah sebagai pendamai. Dengan agama,
seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin melalui
tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah yang ada pada dirinya akan segera
menjadi hilang dari batinnya, ketika seorang pelanggar tersebut telah menebus
dosanya dengan cara tobat, pensucian, ataupun penebusan dosa. Fungsi agama yang
keempat yaitu sebagai sosial kontrol. Para penganut agama akan terikat batinnya pada
ajaran agama yang dipeluknya, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Oleh
penganutnya, ajaran agama tersebut dianggap sebagai pengawasan sosial secara
individu maupun kelompok.12

1
Ilah ilah global, David W Shenk hal 1 – 4

2
Gerakan islam di Indonesia, Deliar Noer hal 316

6
Daftar Pustaka

1995 David W Shenk, ilah ilah Global; BPK Gunung Mulia

1980 Deliar Noer, Gerakan modern islam diindonesia; Pustaka LP3ES, Jakarta

1995 Dr. Zakiah Darajadjat, metodik khusus pengajaran agama islam; PT Bumi
Aksara

Anda mungkin juga menyukai