Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MATA KULIAH

Pendidikan Agama Islam

Dosen : Ibu Umi Salamah,M.Pdl

Fungsi Agama Dalam Hukum

Oleh :
 Afidiar Ayu Setiyawati
(1A205002)
 Latifah Hanum
(1A-2050014)
 Rizma Putri Ulyatin
(1A-205028)
 Wahyuni Nur Amaliza Agustin
(1A-205039)

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN
MALANG
2020

1. PENDAHULUAN

         Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, Karena


manusia berbeda dengan makhluk yang lainnya. Manusia diberi akal dan pikiran
untuk bertindak sesuai dengan etika dan nilai-nilai moral yang berlaku sesuai
dengan kehendaknya, Lingkungan dan ajaran agama yang dianutnya. Nilai-nilai
dan norma-norma yang memberikan arah dan makna bagi manusia dalam
bertindak ialah agama.
        Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat
Adikordrati (Supernatural) ternyata seakan menyertai manusia dalam ruang
lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia
sebagai orang per orang maupun dalam hubungannya dengan kehidupan
bermasyarakat. Selain itu agama juga memberi dampak bagi kehidupan sehari-
hari.
         Dari uraian di atas, kami mencoba menguraikannya lebih jelas lagi dalam
judul makalah “Fungsi Agama bagi manusia”.

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Agama       Merumuskan pengertian agama bukan suatu


perkara mudah, dan ketidak sanggupan manusia untuk mendefinisikan agama
karena disebabkan oleh persoalan-persoalan yang berkaitan dengan
kepentingan mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Sumber terjadinya agama
terdapat dua kategori yaitu agama Samawi dari langit meliputi Yahudi, Kristen
dan Islam. dan agama Ardhi atau agama bumi yang juga disebut agama budaya
yang diperoleh berdasarkan kekuatan pikiran atau akal budi manusia.
       Beberapa acuan yang berkaitan dengan kata “Agama” pada umumnya:
Pengertian agama dari segi bahasa diberikan Harun Nasution, kata agama
dikenal pula kata din dari bahasa arab dan kata religi dalam bahasa Eropa.
Agama berasal dari bahsa Sanskerta yang menunjukkan adanya keyakinan
manusia berdasarkan Wahyu Ilahi dari kata A-GAM-A. Awalan A berarti “tidak”
dan GAM berarti pergi atau berjalan, sedangkan akhiran A bersifat menguatkan
yang kekal dengan demikian “agama berarti pedoman hidup yang kekal.” Atau
a:tidak, gama: kacau artinya tidak kacau atau adanya keteraturan dan peraturan
untuk mencapai arah atau tujuan tertentu.
    Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan serta
tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
1.    Agama ialah sikap manusia yang percaya adanya Tuhan, dewa, dan
manusia yang percaya tersebut menyembah serta berbhakti kepada-Nya serta
melaksanakan berbagai macam atau bentuk kewajiban yang berkaitan dengan
kepercayaan tersebut.
2.    Agama ialah percaya adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum-hukum
Nya. Hukum-hukum Tuhan tersebut diwahyukan kepada manusia melalui
utusan-utusan-Nya.

B.    Fungsi Agama bagi manusia

Peranan agama bisa dilihat dari beberapa aspek:


1.    Aspek keagamaan (religius): agama menyadarkan manusia tentang siapa
penciptanya.
2.    Secara asal usul (antropologis): agama memberitahukan kepada manusia tentang
siapa, dari mana, dan mau kemana manusia.
3.    Dari segi kemasyarakatan (sosiologis): sarana keagamaan sebagai lambang
masyarakat yang keadaannya bersumber pada kekuatan yang dinyatakan berlaku oleh
seluruh masyarakat. Fungsi: untuk memperkuat rasa solidaritas.
4.    Secara kejiwaan (psikologis): agama bisa menenteramkan, menenangkan dan
membahagiakan kehidupan jiwa seseorang.
5.    Dan secara moral (Ethics): menunjukkan tata nilai dan norma yang baik dan buruk
serta mendorong manusia berprilaku baik.

Ada beberapa alasan tentang mengapa agama sangat penting dalam kehidupan
manusia, antara lain adalah:
•    Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
•    Karena agama merupakan sumber moral.
•    Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia.
•    Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

1.    Fungsi agama bagi kehidupan individu

1)    Agama sebagai pembentuk kata hati


      Pada diri manusia telah ada sejumlah potensi untuk memberi arah dalam kehidupan
manusia. Potensi tersebut adalah naluriah, inderawi, nalar, agama. Melalui pendekatan
ini, maka agama sudah menjadi potensi fitrah yang dibawa sejak lahir. Pengaruh
lingkungan terhadap seseorang adalah memberi bimbingan kepada potensi yang
dimilikinya itu. Berdasarkan pendekatan ini, maka pengaruh agama dalam kehidupan
individu adalah memberi kemantapan batin, rasa bahagia, rasa sukses dan rasa
terlindung.

2)    Agama sebagai sumber nilai dalam menjaga kesusilaan menurut:


       Elizabeth K. Nottingham mengatakan bahwa setiap individu tumbuh menjadi
dewasa memerlukan suatu sistem nilai sebagai tuntunan umum untuk mengarahkan
aktifitas dalam masyarakat yang berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan
kepribadiannya. Dengan mempedomani sistem nilai maka kesusilaan akan terjaga
namun nilai tersebut tidak akan berfungsi tanpa melalui pendidikan.

3)    Agama sebagai sarana untuk memuaskan keingintahuan


      Agama maupun memberi jawaban atas kesukaran intelektual, sejauh kesukaran itu
diresapi oleh keinginan dan kebutuhan manusia akan orientasi dalam kehidupan, agar
dapat menempatkan diri secara berarti dan bermakna di tengah-tengah alam semesta
ini. Tanpa agama, manusia tidak mampu menjawab pertanyaan yang sangat mendasar
dalam kehidupannya, yaitu dari mana manusia datang, apa tujuan manusia hidup, dan
mengapa manusia ada, dan kemana manusia kembalinya setelah mati.

4)    Agama sebagai sarana untuk mengatasi prustasi


Manusia mempunyai kebutuhan dalam kehidupan ini, mulai dari kebutuhan fisik seperti
makanan, pakaian, istirahat, sampai kebutuhan psikis. Menurut pengamatan psikolog
bahwa keadaan frustasi itu dapat menimbulkan tingkah laku keagamaan. Orang yang
mengalami frustasi tidak jarang bertingkah laku religius atau keagamaan, untuk
mengatasi frustasinya. Untuk itu ia melakukan pendekatan kepada Tuhan melalui
ibadah.

5)    Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan


Ketakutan yang dimaksud dalam kaitannya dengan agama sebagai sarana untuk
mengatasinya, adalah ketakutan yang tidak ada obyeknya. Bentuk ketakutan tanpa
objek hampir tidak bisa diteliti secara positif, karena ketakutan tersebut biasanya
tersembunyi dalam gejala-gejala lain yang merupakan manifestasi terselubung dari
ketakutan, misalnya dalam bentuk gejala malu, rasa bingung, takut kecelakaan, dan
takut mati. Timbulnya motivasi agama salah satunya karena adanya rasa takut.

2.    Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat


Nilai-nilai dan norma-norma yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan
masyarakat ialah agama. Masalah agama tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari
kehidupan bermasyarakat, karena agama itu sendiri ternyata diperlukan dalam
kehidupan masyarakat. Dalam prakteknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain:

1)    Berfungsi Edukatif


Manusia mempercayakan fungsi edukatif kepada agama yang mencakup tugas
mengajar dan tugas bimbingan. Lain dari instansi (institusi profan) agama dianggap
sanggup memberikan pengajaran yang otoritaf, bahkan dalam hal-hal yang “sakral”
tidak dapat salah. Agama menyampaikan ajarannya dengan perantaraan petugas-
petugasnya baik di dalam khotbah, renungan, dan pendalaman rohani. Untuk
melaksanakan tugas itu ditunjuk sejumlah fungsionaris seperti: Nabi dan kyai. Tugas
bimbingan yang diberikan petugas-petugas agama juga dibenarkan dan diterima
berdasarkan pertimbangan yang sama. Ajaran agama secara yuridis berfungsi
menyuruh dan melarang. Kedua unsur dan larangan ini mempunyai latar belakang
mengarahkan bimbingan pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang
baik menurut ajaran agama masing-masing.

2)    Berfungsi penyelamat


Tanpa atau dengan penelitian ilmiah, cukup berdasarkan pengalaman sehari-hari,
dapat dipastikan bahwa setiap manusia menginginkan keselamatannya baik dalam
hidup sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan untuk itu mereka temukan dalam
agama. Terutama karena agama mengajarkan dan memberikan jaminan dengan cara-
cara yang khas untuk mencapai kebahagiaan yang terakhir, yang pencapaiannya
mengatasi kemampuan manusia secara mutlak, karena kebahagiaan itu berada di luar
batas kekuatan manusia. Orang berpendapat bahwa hanya manusia agama yang dapat
mencapai titik itu. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para
penganutnya untuk mengenal terhadap sesuatu yang sacral yang disebut supernatural.
berkomunikasi dengan supernatural dilaksanakan dengan berbagai cara sesuai dengan
ajaran agama itu sendiri.

3)    Berfungsi sebagai pendamaian


Melalui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian
bathin tuntunan agama. Rasa berdosa dan bersalah akan segera menjadi hilang dari
batinnya apabila seseorang yang bersalah telah menebus dosanya melalui: tobat atau
penebusan dosa.

4)    Berfungsi sebagai pengawasan sosial


Pada umumnya manusia mempunyai keyakinan yang sama, bahwa kesejahteraan
kelompok sosial khususnya dan masyarakat besar umumnya tidak dapat dipisahkan
dari kesetiaan kelompok atau masyarakat itu kepada kaidah-kaidah susila dan hukum-
hukum rasional yang telah ada pada kelompok atau masyarakat itu. Agama merasa ikut
bertanggung jawab atas adanya norma-norma susila yang baik yang diberlakukan atas
masyarakat manusia umumnya. Maka agama menyeleksi kaidah-kaidah susila yang
ada dan mengukuhkan yang baik sebagai kaidah yang baik dan menolak kaidah yang
buruk untuk ditinggalkan sebagai larangan.

5)    Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas


Para penganut agama yang sama secara psikologis akan merasa memiliki kesamaan
dalam satu kesatuan dalam iman dan kepercayaan. Rasa kesatuan ini akan
menimbulkan rasa solidaritas dalam kelompok maupun perorangan, bahkan kadang-
kadang dapat membina rasa persaudaraan yang kokoh. Bahkan rasa persaudaraan
(solidaritas) itu bahkan dapat mengalahkan rasa kebangsaan.

6)    Berfungsi Transformatif


Kata transformatif berasal dari kata Latin “transformare” artinya mengubah bentuk. Jadi
fungsi transformatif (yang dilakukan kepada agama) berarti mengubah bentuk
kehidupan masyarakat lama dalam bentuk kehidupan baru. Ini berarti pula mengganti
nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru. Ajaran agama dapat merubah
kehidupan seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru sesuai dengan ajaran
agama yang dianutnya.

7)    Berfungsi Kreatif


Ajaran agama mendorong dan mengajak para penganutnya untuk bekerja produktif
bukan saja untuk kepentingan dirinya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan orang lain.
Penganut agama bukan saja disuruh bekerja secara rutin dalam pola hidup yang sama,
akan tetapi juga dituntut untuk melakukan inovasi dan penemuan baru dalam pekerjaan
yang dilakukannya.

SIMPULAN

       Agama ialah sikap manusia yang percaya adanya Tuhan, dewa, dan manusia yang
percaya tersebut menyembah serta berbhakti kepada-Nya serta melaksanakan
berbagai macam atau bentuk kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut.
Kewajiban atau hukum-hukum tersebut diwahyukan kepada manusia melalui utusan-
Nya.
       Peranan agama bisa dilihat dari beberapa aspek yaitu Aspek keagamaan (religius),
Secara asal usul (antropologis), dari segi kemasyarakatan (sosiologis), Secara kejiwaan
(psikologis), Dan secara moral (Ethics).

Ada beberapa alasan tentang mengapa agama sangat penting dalam kehidupan
manusia, antara lain adalah:
•    Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
•    Karena agama merupakan sumber moral.
•    Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia.
•    Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

Fungsi agama bagi kehidupan individu:


1.    Agama sebagai pembentuk kata hati.
2.    Agama sebagai sumber nilai dalam menjaga kesusilaan.
3.    Agama sebagai sarana untuk memuaskan keingintahuan.
4.    Agama sebagai sarana untuk mengatasi prustasi.
5.    Agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan.

Fungsi agama dalam kehidupan masyarakat:


1.    Berfungsi Edukatif
2.    Berfungsi penyelamat
3.    Berfungsi sebagai pendamaian
4.    Berfungsi sebagai pengawasan sosial
5.    Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6.    Berfungsi Transformatif
7.    Berfungsi kreatif

DAFTAR PUSTAKA

http://abdulqodir147.blogspot.com/2013/02/makalah-bahasa-indonesia-peran-
agama.html
https://id.scribd.com/document/458541007/MAKALAH-AGAMA

Anda mungkin juga menyukai