PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini yakni:
1. Mahasiswa diharapkan mampu menyusun rancangan formula serta
membuat sediaan semipadat khususnya dry skin lotion yang dibuat
dalam bentuk emulsi.
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengevaluasi sediaan emulsi yang
dirancang apakah sudah memenuhi standar yang disyaratkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
B. Rancangan Formula
Tiap 100 mL mengandung :
R/ Petrolatum 15 %
Cetyl alkohol 3%
Gliserin 20 %
Propilen glikol 10 %
Metil paraben 0,18 %
Propil paraben 0,02 %
Tween 80
Span 80 4%
-tokoferol 0,05 %
Titanium dioksida 1 %
Jasmine oil q.s
Air add 100 mL
METODE KERJA
B. Cara Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dibersihkan alat yang akan digunakan menggunakan alkohol 70%
3. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan
4. Dibuat fase minyak dengan pencampuran semua bahan larut lemak yaitu
petrolatum 16.5g, cetyl alkohol 3.3ml, span 80 3.5g, propil paraben 0.02g,
alfa-tokoferol 0.05ml, dan terakhir titanium dioxide 1.1g
5. Dicampurkan dan diaduk semua bahan fase minyak tersebut sampai
homogen
6. Dibuat fase air dengan pencampuran semua sisa bahan larut air yaitu
propilenglikol 11ml air yang sudah dipanaskan diatas hot plate, lalu
ditambahkan gliserin 22ml, metal paraben 0.198g, dan tween 80 1.79g.
7. Dicampurkan dan diaduk semua bahan fase air tersebut sampai homogen
8. Dimasukan fase minyak kedalam fase air
9. Di Ultraturax dengan kecepatan 8.0 rpm sampai homogen
10. Ditambahkan jasmine oil secukupnya (10 tetes)
11. Di Ultraturax kembali sampai homogen
12. Didiamkan dan dibiarkan dingin beberapa saat
13. Dimasukan kedalam wadah dry skin lotion
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam praktikum teknologi sediaan liquida dan semi solida ini formula yang
dibuat adalah sediaan dry skin lotion. Lotion merupakan salah satu bentuk emulsi
yang diformulasikan sebagai campuran dari dua cairan yang tidak bercampur
dengan sistem emulsi dan jika ditempatkan pada suhu ruang berbentuk cairan
yang dapat dituang.
Skin lotion merupakan lotion dan salah satu produk kosmetika yang
digunakan untuk mempertahankan kelembaban dan kelembutan kulit. Produk ini
berbentuk minyak dalam air yang merupakan campuran air, pelembab, pelembut,
pengental, penstabil, pengemulsi, pengawet dan pewangi. Karena ditujukan untuk
pemakaian topikal khususnya pada kulit kering, sediaan ini mengandung lebih
banyak bahan humektan yang dapat menarik air dari udara dan berpenetrasi ke
dalam kulit mengakibatkan pengembangan stratum korneum yang memberikan
presepsi kulit halus dan mengurangi pengerutan.
Dry skin lotion ini dibuat dalam bentuk emulsi tipe minyak dalam air (o/w)
dikarenakan emulsi minyak dalam air (o/w) merupakan jenis produk yang paling
banyak disukai karena tidak terasa berlemak dan memiliki biaya produksi yang
lebih rendah terkait besarnya kandungan air dalam produk, sementara untuk
emulsi dengan tipe air dalam minyak (w/o) secara historis tidak terlalu disukai
karena sifatnya yang berlemak.
Berdasarkan rancangan preformulasi dan formulasi dry skin lotion yang
dibuat dalam bentuk emulsi minyak dalam air (o/w) telah ditentukan bahan dan
metode yang sesuai untuk sediaan ini. Bahan yang dipilih untuk digunakan adalah
petrolatum 15% sebagai emolient, gliserin 20% sebagai humektan, cetyl alkohol
3% sebagai pengental, propilen glikol 10% sebagai aktivasi preservative, metil
paraben 0,18% sebagai pengawet (fase air), propil paraben 0,02% sebagai
pengawet (fase minyak), kombinasi emulgator tween-80 dan span-80 4%, alfa-
tocopherol 0,05% sebagai antioksidan, dan titanium dioksida 1% sebagai UV
protection dan whitening agent. Semua bahan disiapkan dan ditimbang terlebih
dahulu berdasarkan perhitungan bahan.
Pembuatan sediaan ini sangat bergantung pada metode pembuatan. Metode
yang digunakan adalah metode pencampuran. Metode ini dikenal pula dengan
metode incorporation. Dimana jika bahan obat larut dalam air/minyak, maka dapat
dilarutkan dalam air/minyak pula. Kemudian larutan tersebut ditambahkan ke
dalam bahan pembawa bagian per bagian sambil diaduk sampai homogen. Oleh
karena itu, pada awal pembuatan bahan-bahan pada fase minyak dan fase air
masing-masing dicampur secara terpisah.
Berdasarkan metode pembuatan, pertama-tama petrolatum dimasukan ke
dalam cawan porselin lalu dileburkan diatas penangas air dengan suhu 60-70C.
Kemudian ditambahkan cetyl alkohol sambil diaduk terus menerus hingga
homogen. Lalu dimasukan satu persatu bahan dalam fase minyak yaitu propil
paraben, alfa-tocopherol, dan span-80 dengan terus melakukan pengadukan
hingga semua bahan pada fase minyak bercampur rata dan homogen.
Sementara itu siapkan pula bahan-bahan pada fase air. Dimasukkan air ke
dalam gelas kimia lalu dipanaskan di atas penangas air sampai suhu 70-80C.
Ditambahkan pengawet metil paraben kemudian diaduk hingga larut. Setelah itu,
dimasukkan satu persatu bahan-bahan pada fase airyaitu gliserin, propilen glikol
dan tween-80 dengan terus diaduk hingga larut dan homogen.
Setelah kedua fase masing-masing sudah homogen, fase minyak di dalam
lumpang dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi fase air. Dicampurkan
dengan menggunakan ultraturaks 6.200 rpm selama 3-4 menit sampai fase minyak
terdispersi dengan baik dan stabil di dalam fase air (fase pendispersi). Kemudian
didinginkan dan ditambahkan 3-5 tetes jasmin oil sebagai pengaroma.
Sediaan dry skin lotion yang telah dibuat kemudian dituangkan ke dalam
wadah yang sesuai berupa botol plastik dan dimasukan ke dalam dos yang sudah
memiliki etiket bersama brosur sediaan dry skin lotion.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Diharapkan kepada penanggung jawab laboratorium agar dapat
memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan yang digunakan
dalam praktikum, dan ditata rapi agar dapat menunjang kelancaran suatu
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM., (1979), Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI: Jakarta, 474,
509.
Bawab A, Friberg. 2004. Amphipilic association structures in a model skin lotion
with hydroxy acid. International Journal of Cosmetic Science 26:139-147.
Polo KFD. 1998. A Short Textbook of Cosmetology. 1st Ed. Verlag Fur
Chemische Industrie: Jerman
Schmitt WH. 1996. Skin Care Products. Di dalam Williams DF and Schmitt WH,
editor. Chemistry and Technology of The Cosmetics and Toiletries Industry.
2nd Ed. Blackie Academe and Profesional: London
Winarno FG. 1996. Teknologi Pengolahan Rumput Laut. Pustaka Sinar Harapan:
Jakarta