Anda di halaman 1dari 28

MOISTURIZER

NITA (18021077) ARYA (18021081)

TE
A
SUKADIASA (18021082)
M SUCAHYA (18021078)

SEKAR (18021080) SINDEV (18021083)


OVERVIEW

Definisi moisturizer

Tujuan dan manfaat Karakteristik Macam-macam


pemakaian bentuk sediaan
moisturizer moisturizer

Senyawa aktif/bahan Contoh sediaan


berefek moisturizer Mekanisme kerja moisturizer di pasaran
Definisi moisturizer

Pelembab (moisturizer) merupakan


sediaan yang digunakan untuk
memperbaiki kulit yang kering.
Sediaan ini dapat menurunkan Trans
Epidermal Water Loss (TEWL) dengan
membentuk lapisan lemak tipis di
permukaan kulit sebagai barier,
menenangkan ujung saraf dermal, dan
mengembalikan kelembutan kulit
(Simion, Abrutyn and Draelos, 2005).
Tujuan dan
Kosmetik pelembab manfaat
(moisturizers)
termasuk kosmetik pemakaian
perawatan yang
bertujuan untuk mempertahankan struktur
dan fungsi kulit dari berbagai pengaruh
seperti udara kering, sinar matahari terik,
umur lanjut, berbagai penyakit kulit maupun
penyakit dalam tubuh yang mempercepat
penguapan air sehingga kulit menjadi lebih
kering (Wasitaatmadja, 1997).
1. low oil content
2. mudah disebarkan
3. mudah merata
4. Efektif menghidrasi stratum corneum dan mampu
mengurangi atau mencegah transepidermal water loss
5. Emolien membuat kulit lembut dan mengurangi
6. Membantu memperbaiki lipid barrier , i.e., menduplikasi
dan meningkatkan mekanisme retensi kelembaban alami
Karakteristik kulit
Moisturizer 7. Sediaan kosmetik yang elegan dan dapat diterima
8. Dapat digunakan untuk kulit yang sensitif sekalipun -i.e.,
hypo-allergenic, nonsensitizing, fragrance free,
noncomedogenic
9. Harga terjangkau
10. Tahan lama
11. Mampu diabsorbsi dengan cepat sehingga menghidrasi
kulit dengan segera 
Bentuk sediaan
moisturizer

KRIM LOTION
KRIM
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang
mengandung air tidak kurang dari 60% dan ditujukkan untuk
pemakaian luar. Tipe krim yang dipilih adalah tipe krim o/w atau
minyak dalam air, karena tipe krim o/w ini dapat memberikan efek
dingin pada kulit (Departemen Kesehatan RI, 1995).
Selain itu tipe krim minyak dalam air mekanisme kerjanya adalah
kandungan airnya akan menguap sehingga hanya akan meninggalkan
bahan minyak berupa lapisan tipis.
Keuntungan menggunakan sediaan bentuk krim yaitu krim dapat
mempertahankan kelembaban kulit serta dapat membuat kulit terasa
lebih lentur saat pemakaiannya.
LOTION
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang
mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat,
yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit,memberi lapisan minyak yang
hampir sama dengan sebum, membuat tangan dan badan menjadi
lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan.  Lotion
dapat juga didefinisikan sebagai suatu sediaan dengan medium air
yang digunakan pada kulit tanpa digosokkan. Biasanya mengandung
substansi tidak larut yang tersuspensi, dapat pula berupa larutan dan
emulsi di mana mediumnya berupa air. Biasanya ditambah gliserin
untuk mencegah efek pengeringan, sebaliknya diberi alkohol untuk
cepat kering pada waktu dipakai dan memberi efek penyejuknya
(Anief, 1984).
Senyawa aktif /bahan berefek
moisturizer

Lanolin

Alasan : Bahan aktif pelindung kulit pada


tabel dapat menurunkan TEWL untuk kedua
kelompok, tetapi kondisi kulit lebih baik
untuk kelompok perlakuan vs kontrol yang
kondisinya memburuk. Salah satu bahan
yang dapat berfungsi sebagai bahan aktif
pelindung kulit pada tabel dapat
menurunkan TEWL adalah lanolin (Pinnell,
2003)
BHT (antioxidant)

Alasan : ROS (Reactive Oxygen Species) atau dapat disebut juga oksigen
radikal bebas dapat menyebabkan peroksidasi lipid dari atas kulit lapisan
(stratum korneum) yang mengurangi penghalang alami. Fungsi
antioksidan topikal dapat melindungi kulit dari stres oksidatif,
photodamage kulit membantu memperbaiki berbagai kulit, dan terkait
dengan anti-penuaan (Darvin et al, 2006), (Vaillant et al, 2000)
Dilakukannya penambahan antioksidan juga disebabkan karena adanya
reaksi yang baik antara antioksidan dengan radikal bebas yang dapat
merusak kulit, reaksi yang baik tersebut dapat mencegah terjadinya
penuaan. Antioksidan yang mengandung gugus phenolic memiliki
peranan penting di dalam sediaan kosmetik, pharmaceutical product
dan makanan. Antioksidan dikelompokkan menjadi dua kategori :
natural antioksidan dan sintetik antioksidan (Morganti et al., 2002),
Triticum vulgare
( replenish proteins in stratum corneum)

Alasan : Karena protein berguna bagi


kulit sebagai pelindung barrier kulit,
sebagai salah satu komponen yang
mendukung pembentukan serat elastik
pada kulit, selain itu juga membantu
membentuk kolagen disini fungsi dari
triticum vulgare adalah mengisi protein
yang berada di stratum corneum
apabila protein dibagian tersebut
kurang kondisi (Madey dan Pinnell,
2001)
Mekanisme kerja
moisturizer
Pelembab memiliki mekanisme kerja dalam
meningkatkan perbaikan penghalang kulit,
menjaga integritas dan penampilan kulit
dengan bertindak sebagai humektan,
emolien, dan oklusif, dimana masing-
Selain itu, pemakaian pelembab dapat
masing dari kelompok tersebut memiliki
berefek menghaluskan permukaan kulit
mekanisme kerjanya sendiri. Pelembab
dengan mengisi ruang-ruang di antara
meningkatkan hidrasi kulit dan
serpihan-serpihan kulit yang sebagian
meningkatkan kadar air stratum korneum
dideklamasi dan mengembalikan
dengan secara langsung menyediakan air
kemampuan bilayers lipid antar sel
ke kulit dari fase air mereka dan
untuk menyerap, menahan, dan
meningkatkan oklusi untuk mengurangi
mendistribusikan kembali air. Mekanika
kehilangan air trans-epidermal, juga
kulit berubah setelahnya ketika hidrasi
mencakup celah kulit kecil, memberikan
yang meningkat memfasilitasi degradasi
lapisan pelindung kulit yang menenangkan
corneodesmosom, mencegah akumulasi
dan melindungi kulit dari gesekan.
corneocytes, sembari meningkatkan
kontinuitasnya (Madison, KC, 2003).
Emolien
1 Asam lemak jenuh rantai panjang (stearat, linoleat, oleat,
asam laurat, dan alcohol lemak) adalah contoh asam lemak
esensial dari emolien, yang ditemukan secara alami dalam
lemak wol, minyak kelapa sawit, dan minyak kelapa, yang
biasa digunakan dalam formulasi kosmetik atau obat-obatan
topikal. Emolien mempengaruhi fisiologi dan patologi kulit
dengan mengerahkan banyak efek pada fungsi sawar kulit,
seperti produksi eikosanoid, fluiditas membran, dan
pensinyalan sel, meningkatkan perbaikan kulit, dan
permeabilitas. Klasifikasi emolien ditunjukkan pada tabel
berikut:
2 Humektan
Banyak humektan juga memiliki sifat emolien. Faktor
pelembab humektan ini terdiri dari campuran zat
higroskopis larut molekul berat rendah, memainkan peran
utama untuk hidrasi stratum korneum (misalnya: asam
laktat, asam karboksilat pirolidon, dan asam amino).
Humektan dapat meningkatkan kehilangan air trans-
epidermis dengan meningkatkan penyerapan air dari
dermis ke epidermis, di mana ia mudah menguap, oleh
karena itu kombinasi dengan oklusif sering diperlukan
untuk membantu meningkatkan fungsi penghalang
epidermis dan hidrasi. Madu, sorbitol, gliserin, panthenol,
urea, gelatin, asam hialuronat, asam alfa hidroksi (asam
glikolat, asam laktat, natrium pirolidin, asam karboksilat),
propilen glikol dan butilen glikol adalah contoh dari
humektan.
2 Oklusif
Oklusif memiliki efek paling signifikan ketika diterapkan
pada kulit dengan menciptakan penghalang hidrofobik di
atas kulit, berkontribusi pada matriks antar-corneocytes.
Oklusif berdifusi ke dalam domain lipid antar sel,
berkontribusi terhadap kemanjurannya. Minyak bumi
merupakan salah satu dari jenis oklusif dimana minyak bumi
adalah sumber minyak mineral yang terdiri dari kombinasi
hidrokarbon kompleks. Bahan yang paling penting adalah
parafin cair dan petrolatum. Petrolatum adalah pelembab
oklusif klasik paling efektif; konsentrasi minimum 5%, dapat
mengurangi kehilangan air trans-epidermal hingga lebih dari
98%, dengan 170 kali lipat resistensi kehilangan air
dibandingkan dengan minyak zaitun.
Lanjutan...

Lanolin, minyak mineral dan silikon (misal dimetikon) dapat


mengurangi kehilangan air trans-epidermal sebesar 20%
hingga 30%. Lanolin juga efektif dan banyak digunakan. Ini
disekresikan oleh kelenjar sebaceous domba dan memiliki
struktur kompleks ester, diester, hidroksiester dengan berat
molekul tinggi, alkohol lanolin, dan asam lanolin. Tidak
seperti sebum manusia, ia tidak memiliki trigliserida. Efek
negatif dengan oklusif adalah bau yang tidak
menyenangkan, potensi alergenisitas, dan konsistensi
berminyak, membuatnya kurang dapat diterima secara
kosmetik. Berbagai macam oklusif adalah seperti yang
ditunjukkan pada Tabel berikut:
Contoh sediaan moisturizer di
pasaran

Sediaan
Gel
Sediaan
cream
Sediaan yang
cocok untuk
kulit berminyak
Sediaan yang
cocok untuk
kulit kering
Sediaan yang
cocok untuk kulit
berjerawat
Sediaan yang
cocok untuk kulit
kombinasi
Daftar pustaka
 
Anief, M. (1984). Ilmu Farmasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal. 61-62
Darwin. 2006. Taxonomy of Tomatoes in the Galapagos Islands: Native and Introduced
Species of Solanum Section Lycopersicon (Solanaceae). Systematic and
biodiversity. 1(1): 29-53
Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal.1033.
Feldman, S. R., and Strowd, L. 2010, ‘Psoriasis Regimens’, in Draclos, Z.D., Cosmetics
Dermatology, Blackwell Publishing, Singapore, p 504.
Madey DL, Pinnel SR. 2001. Modern approach to photoprotection Protein. Derm Clinics.
Morganti et al. 2002. Reaksi Antioksidan Dengan Radikal Bebas Yang Dapat Merusak
Kulit. UGM, Yogyakarta.
Pinnel, S. R. 2003. Cutaneous Photodamage, Oxidative Stress, and Topical Antioxidant
Protection. J Am Acad Dermatol
Simion, F.A., Abrutyn, E.S. & Draelos, Z.D., 2005, Ability of moisturizers to reduce dry skin
and irritation and to prevent their return. Journal of cosmetic science.
Vaillant, L et al. 2000. Epidemoilogi determinant of skin photoagng: baseline data of the
SU.VI.MAX.cohort; J Am Acad Dermatrol, 42, p.47-55
Wasitaatmadja, 1997, Penuntun Kosmetik Medik, Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai