TE
A
SUKADIASA (18021082)
M SUCAHYA (18021078)
Definisi moisturizer
KRIM LOTION
KRIM
Krim adalah sediaan setengah padat berupa emulsi yang
mengandung air tidak kurang dari 60% dan ditujukkan untuk
pemakaian luar. Tipe krim yang dipilih adalah tipe krim o/w atau
minyak dalam air, karena tipe krim o/w ini dapat memberikan efek
dingin pada kulit (Departemen Kesehatan RI, 1995).
Selain itu tipe krim minyak dalam air mekanisme kerjanya adalah
kandungan airnya akan menguap sehingga hanya akan meninggalkan
bahan minyak berupa lapisan tipis.
Keuntungan menggunakan sediaan bentuk krim yaitu krim dapat
mempertahankan kelembaban kulit serta dapat membuat kulit terasa
lebih lentur saat pemakaiannya.
LOTION
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang
mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat,
yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit,memberi lapisan minyak yang
hampir sama dengan sebum, membuat tangan dan badan menjadi
lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah dioleskan. Lotion
dapat juga didefinisikan sebagai suatu sediaan dengan medium air
yang digunakan pada kulit tanpa digosokkan. Biasanya mengandung
substansi tidak larut yang tersuspensi, dapat pula berupa larutan dan
emulsi di mana mediumnya berupa air. Biasanya ditambah gliserin
untuk mencegah efek pengeringan, sebaliknya diberi alkohol untuk
cepat kering pada waktu dipakai dan memberi efek penyejuknya
(Anief, 1984).
Senyawa aktif /bahan berefek
moisturizer
Lanolin
Alasan : ROS (Reactive Oxygen Species) atau dapat disebut juga oksigen
radikal bebas dapat menyebabkan peroksidasi lipid dari atas kulit lapisan
(stratum korneum) yang mengurangi penghalang alami. Fungsi
antioksidan topikal dapat melindungi kulit dari stres oksidatif,
photodamage kulit membantu memperbaiki berbagai kulit, dan terkait
dengan anti-penuaan (Darvin et al, 2006), (Vaillant et al, 2000)
Dilakukannya penambahan antioksidan juga disebabkan karena adanya
reaksi yang baik antara antioksidan dengan radikal bebas yang dapat
merusak kulit, reaksi yang baik tersebut dapat mencegah terjadinya
penuaan. Antioksidan yang mengandung gugus phenolic memiliki
peranan penting di dalam sediaan kosmetik, pharmaceutical product
dan makanan. Antioksidan dikelompokkan menjadi dua kategori :
natural antioksidan dan sintetik antioksidan (Morganti et al., 2002),
Triticum vulgare
( replenish proteins in stratum corneum)
Sediaan
Gel
Sediaan
cream
Sediaan yang
cocok untuk
kulit berminyak
Sediaan yang
cocok untuk
kulit kering
Sediaan yang
cocok untuk kulit
berjerawat
Sediaan yang
cocok untuk kulit
kombinasi
Daftar pustaka
Anief, M. (1984). Ilmu Farmasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hal. 61-62
Darwin. 2006. Taxonomy of Tomatoes in the Galapagos Islands: Native and Introduced
Species of Solanum Section Lycopersicon (Solanaceae). Systematic and
biodiversity. 1(1): 29-53
Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal.1033.
Feldman, S. R., and Strowd, L. 2010, ‘Psoriasis Regimens’, in Draclos, Z.D., Cosmetics
Dermatology, Blackwell Publishing, Singapore, p 504.
Madey DL, Pinnel SR. 2001. Modern approach to photoprotection Protein. Derm Clinics.
Morganti et al. 2002. Reaksi Antioksidan Dengan Radikal Bebas Yang Dapat Merusak
Kulit. UGM, Yogyakarta.
Pinnel, S. R. 2003. Cutaneous Photodamage, Oxidative Stress, and Topical Antioxidant
Protection. J Am Acad Dermatol
Simion, F.A., Abrutyn, E.S. & Draelos, Z.D., 2005, Ability of moisturizers to reduce dry skin
and irritation and to prevent their return. Journal of cosmetic science.
Vaillant, L et al. 2000. Epidemoilogi determinant of skin photoagng: baseline data of the
SU.VI.MAX.cohort; J Am Acad Dermatrol, 42, p.47-55
Wasitaatmadja, 1997, Penuntun Kosmetik Medik, Universitas Indonesia, Jakarta.